(RPP)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial (peduli, responsif, tanggung
jawab, dan proaktif) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project
Base Learning dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat merancang prosedur
kerja dalam memproduksi kerajinan gantungan kunci dari inspirasi budaya lokal non
benda secara individu dengan bertanggung jawab dan proaktif, serta peserta didik
dapat memasarkan produk kerajinan gantungan kunci, dengan percaya diri serta
pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Kerajinan budaya lokal benda dan non benda
Tarian budaya lokal tradisional di Indonesia
Macam-macam kerajinan yang dapat dibuat dari inspirasi tarian budaya lokal
Alat dan bahan pembuatan kerajian gantungan kunci dari inspirasi budaya lokal
non benda
Cara pembuatan gantungan kunci
Pengemasan kerajinan gantungan kunci
C. Kegiatan penutup
1. Peserta didik bersama kelompok menyampaikan
hasil diskusi yang dilakukan
2. Peserta didik saling memberikan umpan balik
3. Guru bersama peserta didik menyepakati
kerajinan budaya lokal benda yang dibuat adalah
gantungan kunci
4. Guru menugaskan peserta didik mendesain
perencanaan proyek (alat, bahan, teknik
pembuatan gantungan kunci, dan teknik
pengemasan)
5. Guru merefleksi kembali materi pelajaran yang
sudah dibahas
Pertemuan A. Kegiatan Pendahuluan 5 menit
Kedua 1. Peserta didik menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar (guru
mengkondisikan siswa secara fisik dan mental
2x45 menit untuk siap belajar)
2. (Guru merefleksi pengetahuan pada pertemuan
sebelumnya)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan
materi pembelajaran
5. Guru menugaskan peserta didik untuk 80
berkelompok sesuai dengan kelompok masing- menit
masing
B. Kegiatan Inti
Selanjutnya Guru membimbing siswa untuk
membuat proyek yaitu kerajinan gantungan kunci
Pertemuan Deskripsi kegiatan Alokasi
ke waktu
C. Kegiatan penutup
1. Guru menggali kesulitan kesulitan yang ditemui
peserta didik pada saat merencanakan proyek
2. Peserta didik lain memberikan pendapatnya untuk
mengatasi hambatan tersebut
3. Guru memberikan penguatan kepada siswa untuk
menyiapkan keperluan proyek yang akan
dilaksanakan pada pertemuan yang akan datang
Pertemuan Deskripsi kegiatan Alokasi
ke waktu
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menggali kesulitan kesulitan yang ditemui
peserta didik pada saat melakukan proses
produksi kerajinan gantungan kunci
Pertemuan Deskripsi kegiatan Alokasi
ke waktu
H. Penilaian
Teknik penilaian untuk KD 3.3 menggunakan Tes Tulis untuk KD 4.3
menggunakan Unjuk Kerja
Bentuk Instrumen Penilaian untuk KD 3.3 menggunakan bentuk Uraian dan KD.
4.3. menggunakan Lembar pengamatan
Bahan Ajar
Budaya tradisional dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya.
Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Artefak/objek
budaya di antaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan
sehari-hari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan
melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.
Sebuah tarian tradisional bisa saja merupakan ritual Upacara, menggunakan pakaian tradisional
dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh alat musik tradisional. Contohnya Tari Belian
Bawo, dari Suku Dayak Benuaq, awalnya merupakan upacara Belian Bawo yang bertujuan
untuk mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diadaptasi menjadi
tarian, tari ini sering dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian. Pada
tarian ini, biasanya terdapat peran penyembuh dan pembantunya dan orang sakit. Tarian ini
ditarikan baik oleh laki-laki dan maupun perempuan.
Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari
pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda,
sedangkan pakaian, perlengkapan upacara dan alat musik merupakan artifak/objek budaya.
Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber
inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan
kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing.
Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi
sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus
dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di lndonesia
memiliki objek budaya lokal yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap objek budaya lokal
tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi
kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan objek budaya
lokal adalah melalui pengembangan kerajinan.
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide
produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan
pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan
dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan
demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Objek budaya lokal dapat berupa objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif atau 3 (tiga)
dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata. Beberapa objek budaya seperti pakaian
tradisional dan perhiasan dikenakan oleh manusia. Kerajinan dengan inspirasi objek budaya
tradisional dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau produk kerajinan dengan
fungsi baru.
Contoh Budaya lokal non benda
1. Tarian yang berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darusalam seperti Tari Seudati, Tari
Saman Meusekat, dan lainnya.
2. Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara seperti Tari Serampang Dua Belas, Tari
Tor-tor dan yang lainnya.
3. Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat seperti Tari Piring, Tari Payung dan yang
lainnya.
4. Tarian yang berasal dari Provinsi Riau seperti Tari Tandak, Tari Makan Sirih, dan yang
lainnya.
5. Tarian yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau seperti Tari Serampang Dua Belas, dan
yang lainnya.
6. Tarian yang berasal dari Provinsi Jambi seperti Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir Delapan,
dan yang lainnya.
7. Tarian yang berasal dari Provinsi Bengkulu seperti Tari Andun, Tari Bidadari Teminang
Anak, dan lainnya.
8. Tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan seperti Tari Tanggai, Tari Putri
Bekhusek, dan yang lainnya
9. Tarian yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung seperti Tari Campak dan yang lainnya.
10. Tarian yang berasal dari Provinsi Lampung seperti Tari Jangget, Tari Melinting, dan yang
lainnya.
11. Tarian yang berasal dari Provinsi Banten seperti Tari Merak, Tari Cokek, dan yang lainnya.
12. Tarian yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta seperti Tari Topeng, Tari Yopong, dan
lainnya.
13. Tarian yang berasal dari Provinsi Jawa Barat seperti Tari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran,
Tari Merak, dan yang lainnya.
14. Tarian yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah seperti Tari Serimpi, Tari Blambang Cakil,
dan yang lainnya.
15. Tarian yang berasal dari Provinsi DI Yogyakarta seperti Tari Serimpi Sanggu Pati, Tari
Bedhaya, dan yang lainnya.
16. Tarian yang berasal dari Provinsi Jawa Timur seperti Tari Remong, Tari Reog Ponorogo,
dan yang lainnya.
17. Tarian yang berasal dari Provinsi Bali misalnya Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet, dan
lainnya.
18. Tarian yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat seperti tari Mpa Lenggogo, Tari
Gandrung, dan yang lainnya.
19. Tarian yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur seperti Tari Perang, Tari Caci, dan
yang lainnya.
20. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Barat seperti Tari Monong, Tari Zapin
Tembung, dan yang lainnya.
21. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah seperti Tari Tambun dan Bungai, Tari
Balean Dadas, dan yang lainnya.
22. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan seperti Tari Baksa Kembang, Tari
Radab Rahayu, dan yang lainnya.
23. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Timur seperti Tari Gong, Tari Perang, dan
yang lainnya.
24. Tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Utara seperti Tarian Kancet Ledo, dan yang
lainnya.
25. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan seperti Tari Kipas, Tari Bosara, dan
yang lainnya.
26. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah seperti Tari Lumense, Tari Moduai, Tari
Peule Cinde dan yang lainnya.
27. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara seperti Tari Balumpa, Tari Dinggu,
dan yang lainnya.
28. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara seperti Tari Maengket, Tari Polo dan yang
lainnya.
29. Tarian yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat seperti Tari Toerang Batu, dan yang
lainnya.
30. Tarian yang berasal dari Provinsi Gorontalo seperti Tari Saronde, dan yang lainnya.
31. Tarian yang berasal dari Provinsi Maluku seperti Tari Lenso, Tari Cakelele, dan yang
lainnya.
32. Tarian yang berasal dari Provinsi Maluku Utara seperti Tari Perang, Tari Nahar Ilaa, dan
yang lainnya.
33. Tarian yang berasal dari Provinsi Papua seperti Tari Selamat Datang, Tari Musyoh, dan
yang lainnya.
34. Tarian yang berasal dari Provinsi Papua Barat seperti Tari Suanggi, Tari Perang Papua, dan
yang lainnya.
Sekarang ini, Indonesia punya banyak pengrajin dan berbagai macam jenis produk kerajinan
tangan atau handmade. Tapi, dari sekian banyak jenis kerajinan tangan, ada beberapa kerajinan
yang sangat lekat dan identik dengan Indonesia. Dengan kata lain, ketika mendengar jenis
kerajinan ini, nama Indonesia pasti sempat terlintas di kepalamu. Selain identik dengan
Indonesia, kerajinan ini juga bisa dibuat menjadi berbagai macam produk handmade yang
disukai baik oleh masyarakat lokal maupun mancanegara. Kerajinan di bawah ini dibuat
berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda.
1. Tarian
Insipirasi pembuatan kerajian budaya lokal non benda dapat memunculkan ide wirausaha
dengan pembuatan boneka penari Bali dan gantungan kunci topeng ireng
Gambar. Boneka Bali terinspirasi dari seorang penari Bali
2. Pertunjukan wayang
Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan
Bali. Pertunjukan ini juga populer dibeberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung
Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa
dan Hindu.
UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah
warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity).
Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain
yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di
Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari
Indonesia. Untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Representatif Budaya
Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2003.
Gambar. Undangan pernikahan terinspirasi dari pertunjukan wayang
Fiberglass banyak digunakan untuk membuat : Hiasan dinding Hiasan lemari es Gantungan
kunci Aksesoris mobil/sepeda Speedboat,dll
1. Resini
Resin merupakan bahan utama untuk membuat Fiberglass. Di jual dalam bentuk cairan kental
berwarna bening. Fungsi utamanya sebagai bahan baku pembentuk polimer.Jenis resin
bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening
atau keruh. Resin yag diperlukan untuk pembuatan ganci ini yaitu 15 cc
2. Catalis oil/minyak katalis
Zat berwujud cairan ini adalah campuran resin, katalis berwarna bening dan berbau agak
menyengat. Katalis berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan polimerasi resin,
semakin banyak katalis maka akan semakin cepat Resin mengeras. Bila kena kulit akan teras
panas sehingga bila dicampur dengan resin akan menghasilkan adonan yang terasa panas
juga.Katalis dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit.tapi menentukan kecepatan pengeringan/
reaksi. Penggunaan katalis 1% dr resin dalam kondisi dingin. kalau cuaca panas cukup 0.8%
dari resin. Cukup 5-10 tetes katalis yag digunakan.
Cara Membuat :
1. Siapkan semua alat & bahan diatas meja. ~ bila ingin menggunakan foto/gambar sebagai isi
fiberglass,maka foto/gambar tersebut harus di potong/di gunting dulu disesuaikan dengan
cetakan yang akan digunakan. ( foto/gambar harus lebih kecil dari cetakan ).
2. Olesi bagian dalam cetakan dengan minyak goreng agar tidak lengket,kemudian ambil kapas
kering dan usaplah cetakan untuk mengurangi minyak yang berlebihan agar fiberglass yang
dihasilkan bening.
3. Masukkan resine & catalis oil kedalam tempat adukkan,lalu aduk hingga rata selama 1 menit.
Setelah itu dituang kedalam cetakan, lalu masukkan foto/gambar dengan posisi terbalik
(foto/gambar menghadap ke bawah)
4. Taruh ditempat datar dan diamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit keluarkan hasilnya dari
cetakan,lalu angin-anginkan selama mungkin (semakin lama semakin keras/baik hasilnya).
5. Ambilah amplass yang sudah dicelupkan air,lalu amplasslah bagian fiberglass yang belum
halus (biasanya bagian belakang). ~ terakhir gosoklah fiberglass dengan Compond agar betul-
betul terlihat bening seperti kaca.
6. Bila sudah jadi, tinggal kita buat lubang untuk memasang besi gantungan kuncinya.
Melubangi bisa pakai bor kecil atau paku yang diputar sambil ditekan.
Macam-macam pengemasan
g. Edible film
Edible film adalah bahan pengemas organik yang dapat dimakan sekaligus dengan bahan
pangan yang dikemasnya, biasa terbuat dari senyawa polisakarida dan turunan lemak. ahan
yang digunakan antara lain polisakarida yang berasal dari rumput laut (agarose, karaginan,
dan alginat), polisakarida pati, amilosa film, gelatin, gum arabik, dan turunan monogliserida.
Contoh pengemasan edible film adalah pada sosis, permen, kapsul minyak ikan, sari buah dan
lain-lain.
h. Karton
Karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas namun lebih sering berfungsi sebagai
wadah luar atau sebagai penyokong wadah utama dalam pengemasan bahan pangan agar
lebih kuat, dan rigid. arton memiliki kelebihan antara lain elastisitas lebih baik dibanding
kayu, dapat dicetak pada permukaannya, dapat dikerjakan secara masinal, pemakaiannya
mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak memerlukan ruang luas.
Kelompokan budaya lokal diatas menjadi budaya lokal benda dan non benda
2. Indonesia mempunyai berbagai jenis tarian di berbagai daerah. Coba sebutkan tarian daerah
yang kamu ketahui dan dari manakah tarian tersebut berasal? Jelaskan asal usul atau sejarah
terciptanya tarian tersebut.
Coba kalian pikirkan kerajinan budaya lokal apa yang bisa kalian buat berdasarkan inspirasi
budaya lokal seperti gambar diatas. Idetifikasilah alat bahan serta cara pembuatanya.
4. Proses yang benar menghasilkan produk yang berkualitas maka jelaskan langkah-langkah
produksi kerajinan ganci yang berkualitas.
5. Perhatikan gambar berikut.
Identifikasilah jenis kemasan apa yang cocok untuk kedua kerajinan diatas. Jelaskan
3. Gunungan makanan
Ide : membuat patung/miniatur/replika gununungan makanan
Cara Membuat :
1. Siapkan semua alat & bahan diatas meja. ~ bila ingin menggunakan foto/gambar
sebagai isi fiberglass,maka foto/gambar tersebut harus di potong/di gunting dulu
disesuaikan dengan cetakan yang akan digunakan. ( foto/gambar harus lebih kecil
dari cetakan ).
2. Olesi bagian dalam cetakan dengan minyak goreng agar tidak lengket,kemudian
ambil kapas kering dan usaplah cetakan untuk mengurangi minyak yang berlebihan
agar fiberglass yang dihasilkan bening.
3. Masukkan resine & catalis oil kedalam tempat adukkan,lalu aduk hingga rata selama
1 menit. Setelah itu dituang kedalam cetakan, lalu masukkan foto/gambar dengan
posisi terbalik (foto/gambar menghadap ke bawah)
4. Taruh ditempat datar dan diamkan selama 30 menit. Setelah 30 menit keluarkan
hasilnya dari cetakan,lalu angin-anginkan selama mungkin (semakin lama semakin
keras/baik hasilnya).
5. Ambilah amplass yang sudah dicelupkan air,lalu amplasslah bagian fiberglass yang
belum halus (biasanya bagian belakang). ~ terakhir gosoklah fiberglass dengan
Compond agar betul-betul terlihat bening seperti kaca.
6. Bila sudah jadi, tinggal kita buat lubang untuk memasang besi gantungan kuncinya.
Melubangi bisa pakai bor kecil atau paku yang diputar sambil ditekan.
5. Kemasan untuk boneka perikahan dapat menggunakan kemasan berbahan plastik mika.
Plastik mika dalam hal ini termasuk kemasan yang tergolong :
- Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah
satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton
dus, makanan kaleng.
- Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kalengsusu,
botol minuman, bungkus tempe)
- Kemasan fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan,
misalnyaplastik, kertas, foil.
- Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih
memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian
Plastik mika disini terbuat dari bahan polietilena.
Polietilen : adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa
varian antara lain : Low Density Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE),
dan Polietelentereptalat (PET). Polietilen memiliki sifat kuat bergantung variannya,
transparan, dan dapat direkatkan dengan panas sehingga mudah dibuat kantong plastik.
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian
Catatan:
Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali
kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjang penilaian sikap
dari guru PAI dan guru PPKN).
Tugas : ..............................................
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
Petunjuk :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :-
Nama Kelompok :
Kelas/SMT :
b. Teknik Pembuatan
a. Kualitas
b. Kuantitas
TOTAL SKOR
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 10 (sepuluh) sampai dengan 100 (seratus)
dengan berpedoman pada rubrik penilaian.