Anda di halaman 1dari 8

I.

KONSEP DASAR TEORI


A. PENGERTIAN
Nutrisi merupakan prosesi pemasukan oleh pengelolaan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Alimul , 2006 )
Nutrisi adalah substensi organik dan non organik yang digunakan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
(Mubarak. 2008.)

B. ETOLOGI
1. Kekurangan nutrisi
a. Efek dari pengobatan
b. Mual dan muntah
c. Gangguan intake makanan
d. Radiasi / kemoterapi
e. Penyakit kronis
f. Meningkatan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
g. Disfagia karena adanya kelainan penyakit / intoleransi laktosa
h. Napsu makan menurun
(Wartonah, 2006 dan Alimul. 2006 )
2. Kelebihan nutrisi
a. Kelebihan intake
b. Gaya hidup
c. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori
d. Penurunan laju metabolik
e. Latihan / aktivitas yang tidak adekuat
(Wartonah . 2006 dan Potter 2005 )
C. KARAKTERISTIK
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori
1. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Pemenuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
(Potter.2005 )
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan :
1. Body mass index
Merupakan ukuran dari gambar berat badan seseorang dengan tinggi badan, BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
2. Ideal body weight
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 10 % dari
jumlah itu.
(Wartonah , 2006 )
D. PATOFISIOLOGI
Abnormalitas salran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukan
banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain. Perdarahan, perforasi,
obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan
nonplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran
gastrointestinal.
Bagian dari penykit organik dimana saluran gastrointestinal dicurigal, terdapat
banyak faktor ekstrinsik yang menimbulkan gejala stres dan ansietas sering menjadi
keluhan utama berupa indigesti. Anoreksia/gangguan motorik usus, kadang-kadang
menimbulkan konstipasi / diare.
Selain itu status kesehatan mental, faktor fisik : seperti kelelahan dan
ketidakseimbnagn / perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi
saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan nutrisi.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi
adalah sebagai berikut :
1. Kadar total limfosit
2. Albumin serum
3. Zat besi
4. Transferi serum
5. Kreatin
6. Hemoglobin
7. Hematokrit
8. Keseimbangan nitrogen
9. Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk
meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan
albumin serum <3.5 gr/dl , dan peningkatan / penurunan kadar kolesterol ( Mubarak,
2008)
F. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik atau tanda gejala nutrisi kurang dari kebutuhn tubuh menurut
buku saku diagnosa keperawatan NIC NOC antara lain :
1. Subjektif
a. Kram abdomen
b. Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
c. Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
d. Melaporkan perubahan sensasi rasa
e. Melaporkan kurangnya makanan
f. Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan
2. Objektif
a. Tidak tertarik untuk makan
b. Diare
c. Adanya bukti kekurangan makanan
d. Kehilangan rambut yang berlebihan
e. Bising usus hiperaktif
f. Kurang minat pada makanan
g. Luka, rongga mulut inflamasi
G. KOMPLIKASI
1. Malnutrisi
Kurang zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
2. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20 % berat badan normal.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
4. Penyakit Jantung Koroner
Merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan pleh adanya peningkatan
kolesterol darah, dan merokok. Saat ini gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat seperti obesitas.
5. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi
lemak secara berlebihan
6. Anorexia Nervasa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan.
Ditandai dengan adanya konstipasi, nyeri abdomen, kedinginan, latergi dan
kelebihan energi.
(Alimul.2006)
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Status nutrisi seseorang dapat dikaji melalui A, B, C, D, yaitu :
1. A (Antopometri) : untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
2. B (Biokimia) : digunakan untuk suatu peringatan bahwa mungkin akan terjadi
keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.
3. C (Clinical Sign) ; untuk mensurvey klinis secara cepat (tanda tanda klinis)
4. D (Dietary) : makanan yang dikonsumsi.
Pengkajian keperawatan terhadap masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi antara lain :
1. Data Subjektif
a. Identitas ( Identitas pasien dan identitas penanggung jawab)
b. Kaji status kesehatan
1) Alasan masuk RS (Keluhan Utama)
2) Status Kesehatan masa lalu
3) Status kesehatan keluarga
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan fisik umum
b. Pemeriksaan fisik dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
c. Pemeriksaan khusus
d. Pemeriksaan penunjang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kemungkina


berhubungan dengan :
a. Efek dari pengobatan
b. Mual dan muntah
c. Gangguan intake makanan
d. Radiasi atau kemoterapi
e. Penyakit kronis
f. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh kemungkinan berhubungan
dengan :
a. Kelebihan intake makanan
b. Gaya hidup
c. Perubahan pola makan
d. Perubahan kultur
e. Psikologi untuk konsumsi tingkat kalori
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
Faktor resiko :
a. Mengonsentrasikan asupan makanan pada malam hari
b. Disfungsi pada makanan
c. Terlihat gangguan makanan sebagai tindakan menyenangkan
d. Obesitas parenteral
e. Gaya hidup monoton

C. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada klien
2. Tanyakan tentang pilihan makanan yang sesuai.
3. Tanyakan tentang riwayat alergi makanan.
4. Bantu klien makan jika tidak mampu
5. Berikan penjelasan tentang kondisi klien
6. Perhatikan tanda tanda vital
7. Kolaborasi dengan tim medis atau ahli gizi
Rasional :
1. Dapat tercipta hubungan baik antara klien dan petugas kesehatan
2. Dapat meningkatkan nafsu makan klien
3. Dapat mengidentifikasi gangguan pola makan pada klien
4. Dapat membantu klien makan
5. Klien dan keluarga dapat mengetahui keadaan pasien dan dapat mengerti
bagaimana tindakannnya.
6. Mengetahui status nutrisi klien.
7. Mengetahui indikator keadekuatan volume sirkulasi darah
8. Memberikan gizi atau diet yang tepat pada klien dan mempercepat proses
penyembuhan.
D. EVALUASI
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi tubuh ditunjukakn dengan tidak adanya tanda
kekuranagn atau kelebihan berat bdan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukan dengan adanya
proses pencernaan makanan yang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia :aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, Wahid Iqbal. 2008. Buku ajar keebutuhan dasar manusia : teori dan praktik.
Edisi 7. Jakarta : EGC.
Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta : EGC
Wartonah, Tarwoto. 2006. KDM dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai