Anda di halaman 1dari 6

JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO.

1, MARET 2012: 59-64 59

Analisis Dissolved Gas Analysis terhadap Kinerja Transformator 30 MVA


Gardu Induk Betung Menggunakan Metode Fuzzy

Djulil Amri

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Indralaya Ogan Ilir, Palembang 30622, Indonesia

E-mail: amfz_07@yahoo.co.id; amfz_08@yahoo.com

Abstrak
Pada penelitian ini, penulis menganalisis dissolved gas analysis (DGA) terhadap kinerja transformator 30 MVA
menggunakan metode fuzzy, yang berada pada Gardu Induk Betung. DGA (merupakan analisis gas terlarut pada
minyak isolasi transformator dan merupakan salah satu bentuk perawatan untuk minyak isolasi transformator. Dalam
menganalisis DGA menggunakan metode fuzzy IEC, dimana metode yang digunakan berbeda dengan metode fuzzy
pada umumnya, metode fuzzy ini tidak menggunakan defuzzyfikasi melainkan menormalisasikan hasil dari fire
strength. Setelah didapatkan nilai dari normalisasi, maka nilai tersebut di masukkan dalam tabel indikasi fuzzy IEC.
Tabel indikasi fuzzy IEC mengindikasikan secara detail apa yang terjadi dalam minyak isolasi. Selain menganalisis
DGA dengan menggunakan metode fuzzy, pada penelitian ini membandingkan dengan metode IEEE yang digunakan
oleh PT. PLN (Persero).

Abstract
DGA Analysis TO 30 MVA Tranformator Performance at Betung Substation Using Fuzzy Method. In this study,
the authors analyzed the dissolved gas analysis (DGA) of the 30 MVA transformer performance using fuzzy method,
which is at Betung substation. DGA is an analysis of dissolved gases in transformer insulating oil, and is one form of
treatment for transformer insulating oil. In analyzing the fuzzy method IEC DGA, which used different methods with
fuzzy methods in general, this method does not use defuzzyfikasi fuzzy but normalizing the results of fire strength.
Having obtained the values of the normalization, then the value is included in the table indicate fuzzy IEC. This table
indicates in detail what happened in the insulating oil. In addition to analyzing DGA using fuzzy methods, this study
compares the IEEE method that is used by used by the PT. PLN (Persero)

Keywords: dissolved gas analysis (DGA), methods IEEE, IEC fuzzy, oil insulation

1. Pendahuluan Salah satu komponen utama pada gardu induk adalah


transformator. Pentingnya peranan transformator ini,
Tingginya kebutuhan akan listrik yang sangat tinggi maka perlu dilakukan penelitian yang berhubungan
membuat PT. PLN sebagai perusahaan yang bergerak di dengan transformator, terutama pada minyak
bidang penyedia kelistrikan Indonesia harus dapat transformator yang berfungsi sebagai isolasi dan
menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat. Dalam pendingin. Mengingat mahalnya harga minyak
sistem kelistrikan PT. PLN menyediakan sistem transformator, maka perlu dilakukan pemeliharaan dan
pembangkitan sebagai sumber untuk menghasilkan perawatan minyak transformator, salah satu bentuk
listrik. perawatan pada minyak transformator adalah uji
dissolved gas analisis (DGA). Uji DGA dapat diartikan
Gardu Induk merupakan simpul dalam sistem tenaga sebagai analisis kondisi transformator berdasarkan
listrik, yang terdiri dari susunan dan rangkaian sejumlah jumlah gas terlarut (fault gas) pada transformator.
perlengkapan yang dipasang menempati suatu lokasi
tertentu untuk menerima dan menyalurkan tenaga Uji DGA ini sangat menguntungkan dalam dunia
listrik, menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai industri karena dapat dilakukan pada saat transformator
dengan tingkat tegangan kerjanya, tempat melakukan dalam keadaan operasi (online)/ kondisi dimana
kerja switching rangkaian suatu sistem tenaga listrik dan transformator bertegangan dan masih menyalurkan
untuk menunjang keandalan sistem tenaga listrik [1]. listrik ke masyarakat. Hasil DGA inilah yang menjadi

59
60 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 59-64

acuan PT. PLN dalam melakukan pemeliharaan minyak


transformator. Tingginya harga pengujian DGA ini
membuat penulis ingin memberikan solusi metode lain
yang dapat mengindikasikan kerusakan yang terjadi
pada minyak transformator dan nantinya akan
berdampak pada cara pemeliharaan transformator.

Transformator. Transformator merupakan suatu Gambar 1. Rumus Kimia Minyak Mineral [2]
peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi
untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya,
dengan frekuensi yang sama dan perbandingan
transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet
dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara
sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan
perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik
dengan perbandingan arusnya [2-4].

Komponen utama transformator: 1). Inti besi,


berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, magnetik Gambar 2. Rumus Kimia PCB (poly chlorinated biphenyl)
yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui Pada Kondisi Normal (t = 25 C, p = 1 atm) [2]
kumparan; 2).Kumparan transformator adalah beberapa
lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu
kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari
kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi rugi tembaga; Tap changer, berfungsi untuk menjaga
baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan tegangan keluaran yang diinginkan dengan input
dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain- tegangan yang berubah-ubah. Kualitas operasi tenaga
lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi
tegangan dan arus; 3) Minyak transformator, pada saat operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan
sehingga kualitasnya menurun.
merupakan salah satu bahan isolasi cair yang
dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada
Jenis pendingin transformator [4]. Terdapat dua jenis
transformator. Sebagai bagian dari bahan isolasi,
pendingin pada transformator, diantaranya adalah: 1)
minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan
Tipe kering: AA (pendingin udara natural), AFA
tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak
(pendinginan udara terpompa); 2) Tipe basah: ONAN
transformator harus mampu meredam panas yang
(oil natural air natural), ONAF (oil natural air forced),
ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini
OFAF (oil forced air forced).
maka minyak diharapkan akan mampu melindungi
transformator dari gangguan; 4) Bushing, yaitu sebuah Karakteristik minyak isolasi [2]. Minyak yang
konduktor yang diselubungi oleh isolator merupakan digunakan untuk isolasi pada transformator tenaga
alat penghubung antara kumparan transformator dengan biasanya adalah minyak mineral (liquid petrolatum)
jaringan luar. Bushing sekaligus berfungsi sebagai hasil destilasi dari minyak bumi.
penyekat/isolator antara konduktor tersebut dengan
tangki transformator; 5) Tangki konservator, berfungsi 2. Metode Penelitian
untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara
akibat pemanasan trafo karena arus beban. Di antara Definisi dissolved gas analisis (DGA) [5]. DGA dalam
tangki dan trafo dipasangkan relai buchol yang akan dunia industri dikenal sebagai tes darah (blood test)
meyerap gas produksi akibat kerusakan minyak. Untuk pada transformator. Di dalam darah manusia terlarut
menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dengan air, bermacam-macam zat-zat dari tubuh manusia, maka
ujung masuk saluran udara melalui saluran pengujian zat-zat terlarut dalam darah dapat
pelepasan/venting dilengkapi media penyerap uap air memberikan gambaran informasi kesehatan manusia.
pada udara, sering disebut dengan silica gel dimana Seperti halnya dengan darah, uji DGA dapat
silica gel ini tidak keluar mencemari udara di memberikan informasi tentang kondisi transformator
sekitarnya; 6) Peralatan bantu pendinginan sebab uji DGA dilakukan pengujian gas-gas terlarut
transformator, berfungsi untuk menjaga agar (fault gas). Dengan demikian DGA dapat diartikan
transformator bekerja pada suhu rendah. Pada inti besi sebagai analisis kondisi transformator berdasarkan
dan kumparankumparan akan timbul panas akibat rugi- jumlah gas terlarut (fault gas) pada transformator.
JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 59-64 61

Jenis kegagalan yang dapat dideteksi melalui uji Dalam diagram alir perhitungan dengan metode fuzzy
DGA [5]: 1) Gangguan thermal, gangguan termal (Gambar 2), terlihat cara pengerjaan perhitungan yang
(thermal fault) merupakan pemanasan lokal yang terjadi harus dilakukan, sebagai berikut: 1) Menentukan
pada lilitan (winding) di mana kenaikan suhu himpunan dari data DGA yang telah diperoleh, sebagai
melampaui batas ketahanan material isolasi pemburukan contoh pada analisis ini himpunan yang digunakan yaitu
minyak isolasi pada suhu 150 C sampai 500 C yang high, medium, dan low. Sebagai himpunan untuk
menghasilkan rata-rata molekul gas ringan dalam menentukan batasan dalam data yang telah diperoleh; 2)
jumlah besar seperti H2 (hidrogen) dan CH4 (methana) Selanjutnya menentukan fungsi keanggotaaan yang
dan sedikit molekul gas yang lebih berat C2H4 (etilen) memiliki interval antara 0 dan 1. Salah satu cara yang
dan C2H6 (etana). Selain pemburukan minyak, dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan
kegagalan termal dapat pula terjadi pada kertas adalah dengan melalui pendekatan fungsi, di mana
selullosa. Pemburukan kertas ini ditunjukkan pendekatan fungsi ini sesuai dengan standar IEC. Selain
kemunculan gas CO2 dan CO; 2) Korona, atau partial
discharge pada umumnya menghasilkan gas hidrogen.
Salah satu contoh partial discharge berupa pelepasan Menentukan himpunan dari
muatan (discharge) dari plasma dingin (corona) pada setiap data DGA
gelembung gas (menyebabkan pengendapan X-wax
pada isolasi kertas) ataupun tipe percikan (menyebabkan
proses perforasi/kebolongan pada kertas yang bisa saja
sulit untuk dideteksi); 3) Busur api (arching),
merupakan pelepasan muatan listrik (electrical
discharge) yang berlangsung lama dan menimbulkan Menentukan fungsi
bunga api atau kilatan cahaya. Saat electrical discharge keanggotaan
mencapai kondisi arching atau bagian discharge
berkelanjutan suhu bisa mencapai 7001800 C
menyebabkan terjadi gas asetilen.

Blok diagram merupakan salah satu bagian terpenting Menentukan


dalam penganalisisan suatu permasalahan, karena dari fire strength dari
blok diagram inilah dapat diketahui cara pengerjaan himpunan
keseluruhan menggunakan metode fuzzy. Keseluruhan
diagram blok rangkaian dapat dilihat pada Gambar 1.

Pengambilan Normalisasi
sampel data vektor
diagnosis
fuzzy
Penyelesaian
dengan metode
fuzzy
Hasil normalisasi
dimasukkan ke
klasifikasi gangguan
Menentukan kode rasio gas IEC
gangguan dengan
metode fuzzy

Pengambilan keputusan
Pengambilan menentukan gangguan
keputusan

Gambar 4. Diagram Alir Perhitungan dengan Metode


Gambar 3. Diagram Alir Proses Analisis Fuzzy
62 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 59-64

Table 1. Penentuan Fuzzy [7]

Ratio Code (r) 0 1 2

r1 = <0,1 0,13 >3

r2 = 0,11 <0.1 >1

r3 = <1 1-3 >3

Tabel 2. Pengklasifikasian Gangguan dengan Kode Rasio Gas IEC [7]

No. Tipe Gangguan

0 Tidak ada gangguan 0 0 0


1 Partial discharges dengan kepadataan energi rendah 0 1 0

2 Partial discharges dengan kepadataan energi tinggi 1 1 0

3 Discharges dengan energi rendah 1 or 2 0 1 or 2

4 Discharges dengan energi tinggi 1 0 2

5 panas,<150 C 0 0 1

6 Gangguan panas dengan temperatur rendah, 150-300 C 0 2 0

7 Gangguan panas dengan temperatur sedang 300700 C 0 2 1

8 Ganguan panas dengan temperatur tinggi >700 C 0 2 2

itu pada proses ini penentuan batas A dan a hanya Penggunaannya dalam metode konvensional adalah
berdasarkan pada batasan yang diperbolehkan oleh IEC. dasar dari generasi rasio gas dari satu gangguan atau
Dimana A dan a adalah batasan batasan yang terdapat banyak gangguan tetapi dengan dari satu yang umum
pada kurva BETA; 3) Nilai keanggotaan sebagai hasil dan alami dari transformator tersebut. Ketika gas
dari operasi 2 himpunan sering dikenal fire strength atau melebihi dari satu gangguan dalam transformator yang
predikat, operator yang digunakan adalah AND dan menyebabkan ganguan menyeluruh dan menjadikannya
OR di mana AND sebagai min dan OR sebagai max; 4) dalam hubungan gas yang lebih komplek dan sangat
Penormalisasian dilakukan setelah mendapatkan hasil tidak cocok dengan metode konvensional, maka kode
dari fire strength, sesuai dengan standar IEC; 5) Setelah IEC dapat mendefinisikan hal tersebut dengan kenaikan
dianalisis sesuai tabel klasifikasi gangguan IEC, dari dari batasan-batasan yang telah dilalui.
sinilah dapat diketahui gangguan yang terjadi.
Dalam kode IEC ada 3 gas yang menjadi indikator ke
Fuzzy Logic sebagai Diagnosis Gangguan [7]. Tes tiga gas yang dimaksud adalah , , dengan
DGA telah banyak digunakan dalam industri. Beberapa
metode konvensional digunakan untuk mendiagnosis. kode 0, 1, dan 2 dari penggambaran sebuah fuzzy. Pada
Transformator dalam kondisi normal membutuhkan Tabel 2 memperlihatkan klasifikasi dari gangguan
lebih dari satu tipe untuk mendiagnosis gangguan. transformator menggunakan metode IEC.
JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 59-64 63

3. Hasil dan Pembahasan berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam
suatu himpunan.
Penganalisisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah
gangguan yang terjadi dengan mengunakan metode Dalam penganalisisan, himpunan keanggotaan yang
fuzzy telah sesuai dengan diagram alir yang telah digunakan adalah high, medium, dan low dengan
ditentukan. Adapun penganalisisan yang dilakukan pengindikasan dengan 0 (nol), 1 (satu), dan 2 (dua). Di
antara lain: 1) Perhitungan dengan metode fuzy, 2) mana r1, r2, r3 adalah rasio yang telah ditentukan oleh
Hasil perhitungan akan dianalisis dengan tabel kode IEC dengan r1, r2, r3,
pengklasifikasian metode fuzzy, 3) Pengambilan
keputusan tentang keadaan transformator. ,
Analisis Kondisi Transformator berdasarkan Hasil
Uji DGA [5]. Terdapat beberapa metode untuk
melakukan interpretasi data dan analisis seperti yang ,
tercantum dalam standar IEEC C57-104 1999 dan IEC
6099 yaitu: 1) Standar IEEE, 2) Key gas, 3) Rogers
ratio, 4) Duvals triangle. ,
Perhitungan dengan Metode Fuzzy[8]. Dari 3 gas
selain itu dalam perhitungan ini menentukan:
rasio r1 = , r2= , r3= dapat dikodekan zero (r1) one (r1) two (r1)
dengan 0, 1, 2 sebagai pengklasifikasian fuzzy untuk zero (r2) one (r2) two (r2)
high, low medium, dengan catatan r1, r2, r3 lebih dari atau zero (r3) one (r3) two (r3)
sama dengan 0. Tabel 3 memberikan hubungan antara dengan rumus fungsi dari kode IEC.
range dari kode dengan penyesuaian IEC, dapat terlihat
pada Table 3.
4. Simpulan
(1)
Hasil analisis dissolved gas transformator di PT. PLN
Gardu Induk Betung menggunakan metode fuzzy logic
menunjukkan bahwa transformator 30 MVA diperoleh
indikasi discharge dan gangguan panas dalam minyak
isolasi. Penggunaan metode fuzzy pada hasil DGA ini
(2) dibandingkan dengan metode IEEE. Pada metode IEEE
untuk transformator 30 MVA Gardu Induk Betung
diindikasikan pada kondisi 1, di mana pada kondisi ini
Selanjutnya perhitungan di sesuaikan dengan periode transformator beropersi normal namun tetap perlu
dari data DGA yang ada. dilakukan pemantauan kondisi gas-gas tersebut. Dari
analisis yang dilakukan antara keduanya metode fuzzy
Perhitungan Hasil Tes DGA. Pada himpunan fuzzy dan IEEE dapat dibedakan pada cara pengambilan
nilai keanggotaan yang dalam suatu himpunan sering keputusan untuk menentukan gangguannya, pada
ditulis dengan A (x), yang memiliki 2 kemungkinan metode fuzzy pengambilan keputusan gangguan
yaitu: a) 1 (satu) yang berarti bahwa suatu item menjadi menggunakan Tabel 2 pengklasifikasian gangguan
dengan kode gas rasio IEC, di mana pada Tabel 2 ini
anggota dalam suatu himpunan, atau b) 0 (nol ) yang
gangguan sangat terperinci. Sedangkan metode IEEE
Tabel 3. Rasio Gas dan Penyesuaian Kode IEC [2]
pengklasifikasian gangguan sangat umum dan tidak
terperinci.
Kode gas rasio yang berbeda
Rentan gas ratio Daftar Acuan

<0,1 0 1 0 [1] PT. PLN (Persero), Buku Workshop, Ophar PT.


PLN, Jakarta, 2009.
0,11 1 0 0 [2] M. Solikhudin, Studi Gangguan Interbus
Transformator (IBT-1)500/159 KV di Gitet 500 Kv
13 1 2 1
Jakarta Barat, www.lontar.ui.ac.id, 2012.
>3 2 2 2 [3] I. Iryanto, Studi Pengaruh Penuaan (aging)
terhadap Laju Degradasi Kualitas Minyak Isolasi
64 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 59-64

Transformator Tenaga, [7] A. Haddad, D. Warne, Advances in High Voltage


www.eprints.undip.ac.id/31999/pdf, 1999. Engineering Chapter 10, The Istitution of
[4] A. Prayoga, Benson Marnatha, Edison Marulitua S. Engineering and Technology, London, UK, 2007,
M. Nahar. Tugas kelompok transformator p.647.
Universitas Indonesia. www.staff.ui.ac.id. 2012. [8] T. Brescia, S. Bruno, M. La Scala, S. Lamonaca,
[5] A. Juandi, Pengaruh Perubahan Tegangan Tembus G. Rotondo, U. Stecchi, A FuzzyLogic Approach
pada Bahan Isolasi Cair, to Preventive Maintenance of Critical Power
www.uii.ac.id/index.php/journal_teknoin/article. Transformer, 2009 International Conference on
2012. Electrity Distribution, Prague, Czech Republic.
[6] S. Kusumadewi, H. Purnomo, Aplikasi Logika http://www.cired.be/CIRED09/pdfs/CIRED2009_0
Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, edisi 2, Graha 944_Paper.pdf, 2009.
Ilmu, Yogyakarta, 2010, p.452.

Anda mungkin juga menyukai