Anda di halaman 1dari 3

STANDAR KOMPETENSI BIDAN 1-9 BESERTA CONTOH

Kompetensi 1 :
Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu sosial, kesmas dan etika
yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita bayi
baru lahir serta keluarganya
Contoh :
Ibu hamil biasanya mengalami ngidam. Misalnya tengah malam ingin makan bakso dan harus
dipenuhi. Banyak orang mengatakan itu mitos atau fakta ?
Ibu hamil dan mengalami ngidam adalah hal yang wajar dan biasa terjadi. Ngidam biasanya
identik dengan rasa ingin mengkonsumsi makanan yang tidak biasa atau ingin melakukan
sesuatu yang kurang lazim. Ngidam biasa terjadi pada tiga bulan awal kehamilan
Dalam istilah medis tidak dikenal istilah ngidam. Ini karena ngidam bukan berasal dari janin
atau dampak perubahan hormonal saat hamil. Aktifnya hormon-hormon selama kehamilan,
antara lain menigkatnya kadar progesteron. Naiknya hormon tersebut berpengaruh pada fungsi
dan metabolisme tubuh, salah satunya pada organ pencernaan dan produksi air liur. Banyak
anggapan bahwa kalau ibu hamil ngidam maka tidak dipenuhi akan membuat anaknya nanti
punya kebiasaan suka ngeces alias mengeluarkan air liur. Hal tersebut hanya mitos saja. Sebab,
ngidam tidak ada hubungannya dengan perkembangan dan kebiasaan bayi.

Kompetensi 2 :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tingi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap
budaya, dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan, dan kesiapan menjadi orang tua.
Contoh :
Bidan memberikan bimbingan kontrasepsi yaitu memberikan informasi tentang jenis kotrasepsi
secara lebih objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti apakah calon peserta KB tersebut
memeuhi syarat untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang dipilihnya. Pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik. Apabila dari hasil
pemeriksaan kesehatan tidak didapati kontraidikasi, maka pelayanan metode kontrasepsi dapat
dilakukan. Untuk pelayanan kontrasepsi jangka panjang yaitu IUD,implant, dan kontup.

Kompetensi 3 :
Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan
selama kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan untuk komplikasi tertentu.
Contoh :
Bidan harus mampu mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan sampai ibu dapat merawat
bayinya sendiri. Bidan juga memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan nasehat selama
kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan dibawah
tanggung jawabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Asuhan itu termasuk
tindakan pencegahan, promosi untuk persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan
anaknya, memberikan pengobatan dan pertolongan kegaawat daruratan dan melakukan tindakan
darurat. Bidan juga harus memberikan konseling dan pendidikan kesehatan tidak hanya untuk
perempuan saja juga untuk keluarga dan masyarakat.
Kompetensi 4 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,tanggap terhadap kebudayaan
setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih & aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan ibu & bayi baru lahir.
Contoh : dalam masa kehamilan bidan memberikan informasi dan konseling tentang
perawatan bayi dan pemberian ASI, memberi informasi apa yang terjadi termasuk gejala adanya
masalah yang mungkin timbul, kesehatan pribadi dan masa penyembuhan. Memperhatikan
nutrisi, memberi dukungan , kondisi emosional dan psikologis suami serta keluarganya serta
pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda terjadinya komplikasi.

Kompetensi 5 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi pada ibu nifas & dan menyusui
& tanggap terhadap budaya setempat.
Contoh : bidan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan meletakkan bayi didada
atau perut ibu, bayi dikeringkan tanpa menghilangkan serviks, dan tangan bayi tetap dibiarkan
basah dengan air ketuban, membiarkan bayi menjalani inisiasi menyusui dini, kemudian bidan
juga memberikan saran kepada ibu agar memperhatikan nutrisi dan asupan makanan yang baik
saat menyusui.

Kompetensi 6 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi & koprehensif pada bayi baru
lahir sehat sampai dengan usia satu bulan.
Contoh : pemberian imunisasi hep. B dala 12 jam kelahiran karena terbukti bahwa negara
indonesia menurut WHO,COC, &IDAI pengidap hep. B oleh karenanya meskipun orang tua bayi
bukan pengidap hep. B kemungkinan besar tertular sangat tinggi. Imunisasi segera setelah bayi
lahir dapat memberikan perlindungan pencegahan.

Kompetensi 7 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi &
balita sehat sampai usia 2 bulan 5 tahun.
Contoh : bidan memberikan pengertian pelayanan kesehatan bayi dan balita pada orang
tua karena pada saat balita berumur 1-5 tahun memiliki pertumbuhan mental dan intelektual yang
berkembang pesat.

Kompetensi 8 : bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi & komprehensif pada keluarga,
kelompok, serta masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Contoh : bidan memberikan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat setempat
tentang bahaya aborsi dan sexs bebas, kemudian bidan mampu memaparkan dan menyesuaikan
dengan masyarakat setempat agar mampu menggerakkan para masyarakat sekitar untuk
menaggulangi hal tersebut agar tidak terjadi hal seperti itu diwilayah setempat.

Kompetensi 9 : melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan reproduksi.


Contoh : apabila datang pasien dengan gangguan reproduksi seperti gangguan menstruasi
yaitu tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih. Bidan disini berperan melakukan
penanganan, pemberian bimbingan konseling dan melakukan pemeriksaan.

http://krisnayantinila5.blogspot.co.id/2015/06/standar-kompetensi-bidan-1-9-beserta.html

Anda mungkin juga menyukai