Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada NY.

Dengan Diagnosa DBD Diruangan St.PAULINE

Disusun oleh :

Nama : Rani Ewita Nainggolan

Nim : 022015015

Prodi : DIII-Kebidanan

Dosen PA : Oktafiana Manurung, SST, M.KES

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN

2015/2016
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.R DENGAN DIAGNOSA DBD DIRUANGAN ST.PAULINE

1. PENGUMPULAN DATA
A. Data subjektif

I. Identitas

Nama : Ny.Rika Sihombing

Umur : 40tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Suku/bangsa : Batak Toba/Indonesia

Pendidikan :-

Status : Kawin

Agama : Protestan

Pekerjaan : PNS

Alamat : Tembung

II. Anamnese

Tanggal : 29 Agustus 2016

Pukul : 08.12 wib

Keluhan utama :

pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami panas tinggi selama 4 hari


Riwayat penyakit dahulu : -

Riwayaat penyakit keluarga : tidak ada

Kegiatan sehari hari

1. pola makanan/nutrisi

Jenis makanan : nasi + lauk pauk + buah buahan Porsi makanan.

frekuensi : 3x sehari

pantangan : tidak ada

masalah : tidak ada

frekuensi minum: 1500 cc/hari

2. pola aktifitas

- pasien hanya diam dan berbaring di tempat tidur

3. pola istirahat

- tidur siang : - 1jam/hari

- tidur malam : 4 - 5jam/hari

4. pola eliminasi

BAB

- Frekuensi : 1x (2 hari)

- warna : kuning kecoklatan

- Konsintensi : keras

- Masalah : tidak ada


BAK

- frekuensi : 2-3 kali/hari

- warna : kuning jerami

- bau : amonia

- volume : 100 cc/2 jam

Personal hygiene : pasien tidak mampu mandi, sikat gigi dan ganti pakaian sendiri. Pasien
hanya di berikan dengan cara membantu dan dikanti pakaian oleh keluarga pasien atau
perawat.

B.DATA OBJEKTIF

Keadaan umum : Pasien tampak lemah

Kesadaran : Compos Mentris

GCS V :6

M :5

E :4

Jumlah = 15

Tanda tanda vital sign

Suhu : 38.80 c

Nadi : 96x/menit

Pernapasan : 24x/menit

Tekanan darah : 130/80 mmhg


Pemeriksaan fisik

1. kepala

Bentuk : simetris

Kebersihan : bersih

Rambut : bersih dan tidak rontok

2. muka : Tida ada odema

3. mata

Bentuk : simetris

Konjungtiva : tidak anemia

Sklera : tidak ikterik

Kebersihan : bersih

4. hidung

Bentuk : simetris

Kebarsihan : bersih

5. mulut dan gigi

Bentuk : simetris

Kebersihan lidah : bersih

Stomati : tidak ada

Warna : hitam

Karang gigi : tidak ada

Karies : tidak ada

6. Telinga
Bentuk : semetris

Kebersihan : bersih

Gangguan pendengaran : tidak ada

7. Leher

Bentuk : simetris

Pembengkakan : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid

8. Dada

Bentuk : simetris

Irama nafas : teratur

Bunyi nafas : vesicular

9. Abdomen

Bentuk : simetris

Kebersihan : bersih

Kembang : tidak ada

Tegang : tidak

Bising usus : 20x/menit

10. Genetalia

Bentuk : simetris

Kebersihan : bersih

Anus : terdapat pembengkakan pada daerah luar anus

Pendarahan : +

Volume : 150 cc
11. Ekstermitas atas

Bentuk : simetris

Kebersihan kulit : bersihan

Kelengkapan jari : lengkap

Odema : tadak ada

Varises : tidak ada

12. Ekstemitas bawah

Bentuk : simetris

Kebersihan kulit : bersih

Kebersihan kuku : bersih

Kelengkapan jari kiri/kanan : lengkap 5/5

Oedema : tidak ada

Varises : tidak ada


II. INTERPRETASI DATA DASAR

Diagnosa : Ny.R dengan usia 40 tahun dengan diagnosa DBD

Data Dasar :

Data Subjektif :

Keluarga pasien mengatakan bahwa anak merasa lemas dan panas naik turun.

Data Objektif :

tanda tanda vital

Suhu : 38,80 C

Nadi : 96x/i

RR : 24X/i

TD : 130/80 mmHg

kebutuhan :

Tromboss (obat DBD)


Pasang infuse Ring AS 20tts/i
Istirahat cukup

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Efusi pleura
Perdarahan pada lambung
IV. TINDAKAN SEGERA

Melakukan konsultasi, kolaborasi dan rujukan pada pasien


Memastikan pasien untuk meminum obat dengan teratur

V. INTERVENSI

Intervensi :Memberi konsultasi air hangat

Rasional : Untuk meurunkan suhu tubuh pasien secara perlahan

Intervensi :Memantau TTV

Rasional :Untuk mengetahui kondisi pasien

Intervensi :Memantau dan memberi obat pada pasien

Rasional :Agar obat yang diberi dapat dikonsumsi secara teratur

Intervensi :Kolaborasi dengan dokter

Rasional :Agar obat yang diberi dokter dapat disesuaikan dengan dosis.

VI. IMPLEMENTASI

Memberi kompres hangat pada pasien


memberi obat Tromboss
melakukan tindakan vitalsign
TD :120/80 MMHg
RR :22 X/menit
T/P : 37,5oc/80x/i
menyajikan makanan kepada pasien
mengontrol diet pasien
mengontrol keadaan pasien dan menganjurkan pasien istirahat
VII. EVALUASI

S: - pasien mengatakan demamnya sudah berkurang

- Pasien mengatakan masih merasa lemas walaupun nafsu makan sudah mulai
membaik.

O: - keadaan umum: baik

- ttv

TD : 120/80 mmhg

P : 80X/menit
RR : 22X/menit
T : 37,50 C

A: - Ny.R usia 40 tahun dengan diagnosa DBD

- masalah sudah mulai teratasi

- kebutuhan : - rasa kenyamanan

- pasang infus Ring AS 20 tts/menit

- Tromboss 3x1

P : - pantau keadaan pasien

- pantau infus cairan

- pantau TTV pasien

- kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi


PENGERTIAN DEMAM BERDARAH

Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai
demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi
sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta
nyeri di bagian belakang mata.

Sebetulnya demam dengue dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang
berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam
berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan komplikasi dari demam dengue
(dengue fever) yang memburuk. Gejala DBD tergolong parah (meskipun pada fase ini panas
tubuh mengalami penurunan) di antaranya adalah kerusakan pada pembuluh darah dan
kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari gusi dan
hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di
sekitar perut.
Dikarenakan kebanyakan masyarakat sudah terlanjur salah kaprah, maka tulisan ini tetap
diberi judul Demam Berdarah namun tanpa mengurangi nilai edukasinya.

Penyebab demam dengue


Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Karena diperantarai oleh kedua
serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara
langsung selayaknya penyakit flu. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak
berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota besar beriklim lembap
dan hanga

Masalah penyakit demam dengue biasanya dialami oleh negara-negara subtropis dan
tropis, termasuk Indonesia. Diperkirakan ada seratus juta kasus demam dengue yang terjadi
pada tiap tahunnya di dunia, bahkan ribuan orang di antaranya terjangkit dalam waktu singkat
akibat wabah penyakit ini.
Penyakit demam dengue di Indonesia
Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 2013, telah terjadi 112.511 kasus demam dengue di 34 provinsi di Indonesia. Dari
jumlah tersebut, tercatat ada 871 penderita yang meninggal dunia.

Pada tahun 2014, kasus demam dengue di Indonesia mengalami penurunan. Menurut
data yang dikumpulkan hingga pertengahan Desember 2014, telah terjadi 71.668 kasus
dengan 641 orang di antaranya meninggal dunia.

Data di atas menempatkan Indonesia sebagai negara nomor 1 di Asia Tenggara terkait
kasus penyakit demam dengue. Sedangkan di dunia, Indonesia adalah nomor 2 setelah Brazil.

Diagnosis dan pengobatan demam dengue


Jika Anda mengalami gejala seperti flu (misalnya sakit kepala dan demam tinggi)
selama lebih dari satu minggu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Terlebih lagi jika
gejala tersebut dirasakan setelah berkunjung ke daerah yang sedang dilanda wabah demam
dengue.

Para dokter yang sudah terbiasa menangani demam dengue biasanya dapat langsung
mengenali penyakit ini hanya dari gejala-gejala yang Anda rasakan. Apabila dokter yang
memeriksa Anda belum yakin bahwa Anda terkena demam dengue, maka pemeriksaan darah
dapat dilakukan untuk melihat keberadaan virus di dalam aliran darah. Selain untuk
memperkuat diagnosis, pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk mengetahui dampak
infeksi terhadap darah.

Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah demam dengue, meskipun
begitu pengobatan penyakit ini tergolong sederhana dan tidak memerlukan sebuah obat
khusus.

Demam dengue bisa ditangani dengan meminum banyak cairan, beristirahat, serta
mengonsumsi parasetamol dan acetaminophen. Jika langkah pengobatan ini diterapkan,
biasanya gejala demam dengue akan mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu 2-5
hari.
Tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jenis ibuprofen, aspirin,
dan naproxen sodium jika Anda menderita demam dengue karena dikhawatirkan dapat
meningkatkan risiko terjadinya pendarahan internal.
PENGOBATAN

Jika kita bisa mengenali gejala penyakit demam dengue tanpa bantuan dari dokter,
maka pengobatan demam dengue cukup mudah dilakukan di samping memang tidak adanya
obat khusus yang diperuntukkan untuk penyakit ini.

Namun yang menjadi masalah adalah kita bukan seorang dokter. Dokter sendiri pun
masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya tes darah, untuk melihat keberadaan
virus dengue di dalam darah atau memastikan apakah gejala yang ada memang disebabkan
oleh demam dengue dan bukan kondisi lain.

Apabila gejala yang kita alami sudah dipastikan akibat demam dengue, maka saran
pengobatan yang umumnya diberikan oleh dokter adalah:

Banyak beristirahat.

Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi (terutama untuk mengganti cairan tubuh
yang terbuang akibat gejala demam tinggi dan muntah-muntah).

Mengonsumsi parasetamol dan acetaminophen untuk meredakan demam dan nyeri.

Berhenti menjalani aktivitas untuk sementara waktu sampai tubuh benar-benar pulih.

Sebagai bagian dari saran pengobatan demam dengue, umumnya dokter akan
melarang kita mengonsumsi ibuprofen, aspirin, atau naproxen sodium untuk meredakan
gejala demam dan nyeri. Karena ketiga obat ini bisa memicu terjadinya pendarahan internal
apabila dikonsumsi oleh penderita demam dengue.
Jika saran pengobatan di atas dijalani secara benar, maka biasanya gejala demam dengue
akan mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu 3-5 hari, kemudian sembuh total
dalam waktu kurang dari dua minggu.

Sebagian besar orang akan merasakan lelah ketika baru saja pulih dari demam
dengue, namun hal ini wajar dan sifatnya hanya sementara. Bahkan ada beberapa orang yang
butuh waktu sampai satu setengah bulan sampai kondisinya benar-benar fit.

Penting untuk selalu memonitor perkembangan gejala demam dengue ketika kondisi ini
dalam masa pengobatan. Anda disarankan untuk menemui dokter kembali apabila gejala
tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam waktu 3-5 hari. Bahkan Anda diharuskan
segera ke rumah sakit apabila demam dengue mengarah kepada gejala demam berdarah
dengue (DBD) dan dengue shock syndrome setelah suhu tubuh turun (fase kritis).
Pencegahan demam dengue
Berikut ini beberapa langkah pencegahan demam berdarah yang bisa Anda terapkan, di
antaranya:

Mensterilkan bagian dalam rumah Anda dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk

Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.

Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air
lainnya yang ada di rumah Anda.

Memasang kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.

Memasang kelambu di ranjang tidur Anda.

Memakai losion antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide(DEET)


yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di
bawah dua tahun.
Mengenakan pakaian yang longgar yang bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk.

Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan

Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya.

Komplikasi demam dengue


Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, demam dengue bisa berkembang
menjadikomplikasi yang lebih serius, yaitu dengue hemorrhagic fever atau demam berdarah
dengue (DBD) dan dengue shock syndrome yang dapat menyebabkan kematian akibat
pendarahan hebat.

Kedua komplikasi tersebut berisiko tinggi dialami oleh orang yang sistem kekebalan
tubuhnya tidak mampu melawan infeksi dengue yang dia derita, atau oleh orang yang
sebelumnya pernah terkena demam dengue lalu terkena kondisi ini kembali.

Segera bawa ke rumah sakit apabila di sekitar Anda ada penderita demam dengue yang
gejalanya mengarah pada demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome.
GEJALA

Berikut ini beberapa gejala demam dengue, di antaranya:

Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 41 derajat celcius

Tubuh menggigil

Kehilangan nafsu makan

Badan terasa lelah

Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Wajah berwarna kemerahan

Nyeri sendi, otot, dan tulang

Mual-mual
Muntah

Nyeri pada bagian belakang mata

Pembengkakan kelenjar getah bening

Munculnya bintik-bintik merah di kulit (terutama pada anak-anak)

Pada kasus yang jarang terjadi, demam dengue juga menyebabkan hidung dan gusi
mengeluarkan darah yang jumlahnya sangat sedikit (berbeda dengan pendarahan yang terjadi
pada hemorrhagic dengue fever yang mana volume darah yang dikeluarkan cukup banyak)
Virus dengue memerlukan masa inkubasi sama seperti virus lain pada umumnya. Masa
inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama kali masuk ke tubuh sampai gejala mulai
muncul. Pada demam dengue, gejala biasanya baru dirasakan setelah 4-10 hari sejak
masuknya virus melalui gigitan nyamuk.

Sering kali kita sulit membedakan antara gejala demam dengue dengan sakit flu biasa,
terlebih lagi jika kita belum pernah membaca informasi seputar gejalanya. Karena itu,
alangkah baiknya kita langsung memeriksakan diri ke dokter apabila di keluarga kita ada
yang mengalami gejala-gejala demam dengue seperti disebutkan di atas untuk mencegah
kondisi memburuk.

Beberapa dokter biasanya mampu mengenali demam dengue hanya dari gejala-gejala
yang pasien rasakan, terlebih lagi jika mereka sudah sering menangani penyakit ini. Untuk
memperkuat diagnosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah untuk
mendeteksi keberadaan virus dengue di dalam tubuh. Karena banyaknya kondisi lain yang
bisa menyebabkan gejala serupa dengan demam dengue, maka pemeriksaan darah penting
untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai