:060/004/426.102.0
No.Dokumen
5/UKM-KAK/2016
KERANGKA No. Revisi :-
ACUAN
Tanggal Terbit : 6 Januari 2016
Halaman :
A. Pendahuluan Gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di dunia.
Sekitar 800 juta orang dewasa dan anak-anak mengalami gizi buruk dan
kebanyakan gizi buruk terjadi di negara berkembang (ACC/SCN, 1992). Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang juga memiliki masalah dengan
gizi kurang. Berdasarkan data statistik kesehatan Departemen Kesehatan
(Depkes) tahun 2005. Tahun 2005, dari 241.973.879 penduduk Indonesia
sebanyak enam persen atau sekitar 14.500.000 orang menderita gizi buruk dan
sebagian besar penderita gizi buruk tersebut berusia di bawah lima tahun (balita).
Tingginya angka gizi buruk di negara berkembang disebabkan oleh beberapa
faktor. Kurangnya dan tidak tersedianya makanan ataupun terjadinya infeksi yang
berulang pada individu, misalnya diare, campak ataupun kecacingan merupakan
penyebab tingginya gizi buruk di negara berkembang (Wahlqvist, 1997). Asuhan
ibu yang buruk, kelangkaan makanan, dan kondisi keluarga yang tidak
mengetahui tentang gizi merupakan penyebab gizi buruk pada balita (Sacharin,R,
1996).
B. Latarbelakang Program perbaikan Gizi masyarakat adalah salah satu progarm pokok
puskesmas yaitu program yang kegiatannya meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan kurang energi protein, anemi gizi besi, dan kekurangan vit. A,
keadaan Zat gizi lebih dan pemberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga/
Masyarakat. Kegiatan Program ini dilakukakan 1 tahun sekali khususnya untuk
kegiatan Pos Gizi yang dilaksakan diluar Gedung.
C. Tujuan Umum: Meningkatkan dan mempertahankan agar balita memilik Status Gizi yang
baik
Khusus:
D. Kegiatan Pelaksanaan kegiatan Pos gizi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Pokok dan 1. Memasak bersama dilakukan oleh kader dan Ibu balita dirumah kader
Rincian 2. Memberikan menu makan setiap hari kepada balita selama 10 hari dengan
Kegiatan menu yang bervariasi dan gizi seimbang
3. Pos gizi diberikan kepada balita dengan kriteria gizi kurang
4. Kader memberikan penyuluhan tentang manfaat menu yang diberikan kepada
balita
5. Pemantauan status gizi dilakukan oleh kader di awal kegiatan dan diakhir
kegiatan
6. Pelaporan dilaksanakan setelah kegiatan selesai
7. Kunjungan dilaksanakan oleh petugas gizi di awal dan akhir kegiatan