Anda di halaman 1dari 24

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18668/3/Chapter%20II.

pdf

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan minuman Sosro pada awal
nya merupakan perusahaan keluarga
yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang
dipakai merupakan singkatan dari nama
Bapak Sosrodjojo yang mulai merintis
usaha teh wangi melati pada tahun 1940 di
Slawi. Teh wangi melati diperkenalkan
pertama kali bermerek Cap Botol. Ta
hun 1965 teh wangi melati Cap Botol yang
sudah terkenal di daerah Jawa da
n mulai diperkenalkan di Jakarta.
Generasi kedua Sosro dimulai dengan inovasi teh siap minum dengan
pendistribusian secara nasi
onal dan mempunyai kantor di daerah Cakung, suatu
daerah perbatasan antara Jakarta Timur
dan Bekasi. Pada saat Sosro memasuki
generasi ketiga (1990), dimulai pengemb
angan usaha minuman ke berbagai
variasi cita rasa, target, segmen, benef
it dan kemasan. Cakupa
n distribusi produk
telah menambah kawasan internasional
dan tetap menempati kantor usaha di
wilayah Cakung.
Salah satu dari beberapa pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah
Sosro Group adalah PT. Sinar Sosro Pa
brik Deli Serdang yang berlokasi di
Tanjung Morawa. Perusahaan ini mer
upakan perusahaan PMDN (Penanaman
Modal Dalam Negeri) yang bergerak di
bidang minuman ringan yang tidak
menggunakan bahan pengawet dan zat pewarna. Perusahaan ini diresmikan
pengoperasiannya pada tanggal 28 Juli
1984 dengan nama PT. Toba Sosro
Universitas
Sumatera
Utara
Digunakan pada saat proses pencucian botol pada
bottle washer
sebagai
deterjen.
c.
Bahan Tambahan
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan langsung atau tidak
langsung dalam rangka memperlancar pros
es produksi tetapi tidak ikut dalam
produk akhir. Bahan penolong yang di
gunakan adalah sebagai berikut:
1.
Botol
Botol merupakan kemasan untuk menyimp
an teh cair manis. Botol juga
berfungsi sebagai pengenal produk (
brand image
).
Produksi : PT. Mulia Glass
Jenis : Botol Teh Botol Sosro Ukuran 220 ml
Kemasan : Botol Kosong dan Palet Botol
2.
Crown Cork
Crown Cork
digunakan sebagai penutup botol agar teh cair manis tidak
tumpah saat didistribusikan. Pada
crown cork
sudah tercantum merek
perusahaan.
Produksi : PT. Ancol Terang
Jenis : Crown Cork TBS
Bahan Baku :
Tin Free Steel
Lapisan dalam
Crown Cork
: PVC (
Poly Vinyl Chlonide
)
Kemasan : Dus Karton dengan ukuran 500 x 330 mm
Universitas
Sumatera
Utara
3.
Krat
Satuan produksi minuman ringan adalah
krat. 1 krat be
risi 24 botol Teh
Botol Sosro.
Produksi : PT. Mulia Glass
Jenis : TBS Krat Merah
4.
Ink Solution
Ink
(tinta) digunakan sebagai bahan
untuk mencetak kode produksi untuk
setiap botol.
2.5.2. Uraian Proses
Uraian proses yang diberikan adalah
uraian proses produksi pembuatan
Teh Botol Sosro. Sebelum proses pembua
tan Teh botol Sosro dimulai dilakukan
pengolahan air (
Water Treatment)
terlebih dahulu karena
air merupakan faktor
penentu dalam proses pembuata
n minuman Teh botol Sosro.
Water Treatment
adalah proses penanganan air untuk pemurnian terhadap
kandungan-kandungan di dalam sumur baik yang bersifat kimia dan fisika.
Maksud dan Tujuan dilakukan proses
Water Treatment
adalah agar diperoleh air
yang jernih, tanpa rasa & warna sesuai standar
2. Proses Pembuatan Teh Cair Pahit (TCP)
Teh wangi melati (
Jasmine Tea
) dimasukkan ke dalam
extract tea tank
dari pintu sisi belakang tanki ya
ng ditutup rapat kemudian air dari
buffer tank
III dialirkan melalui
plateheat exchanger
yang akan mendidihkan air sampai
suhunya 105C. Penyeduhan ini dilakukan
dengan selama 60 menit pada suhu
Universitas
Sumatera
Utara
90 C dan tujuannya untum meng
extract
kandungan tanin dalam teh, karena
tanin merupakan komponen teh yang memp
engaruhi warna, aroma, dan rasa
pada teh. Setelah penyeduhan selesai,
extract tea tank
langsung memisahkan
ampas tehnya
karena di dalam
extract tea tank
terdapat saringan ynag terbuat
dari kasa. Teh yang telah
terpisah dari ampasnya
akan mengalai penyaringan
tahap awal yang tujuannya
adalah untuk memisahkan kotoran kasar lainnya.
Penyaringan ini terjadi didalam Niagara
filter
yang kemudian dilanjutkan
dengan penyaringan tahap kedua dengan
filtrox filter
yang mempunyai 30
lapisan dengan ukuran 0.4 mikron. Penyaringan ini tujuannya untuk
menyaring teh cair pahit (TCP) dari mate
rial halus sehingga akan diperoleh
TCP yang sesuai dengan standar sosro.
3. Proses Pembuatan Sirup
Gula dimasukkan sebanyak 500 kg/
batch
kedalam
sugar dissolver tank
melalui pengumpan lalu dicampur dengan air panas dengan suhu 105C. Air
yang digunakan adalah air
softener
yang dilewatkan melalui
Plat Heat
Exchanger
(PHE) dengan temperatur keluar 70 80
0
C. Proses yang terjadi di
Plat Heat Exchanger
(PHE) adalah proses pertuk
aran atau perpindahan panas
antara
steam
temperatur tinggi dan air
softener
bertemperatur rendah.
Proses pemasakan gula dilakukan di dalam
hopper
lalu dipompakan ke
desorver tank
berfungsi sebagai tempat pelarutan dan pengadukan gula. Di
desorver tank
penambahan air
softener
dilakukan.
Proses berlangsung selama 30 men
it dengan suhu sekitar 60 80 C.
Setelah menjadi sirup, larutan dialirkan ke Niagara
filter
untuk penyaringan
Universitas
Sumatera
Utara
tahap awal yang bertujuan untuk menyari
ng partikel kecil dan menjernihkan
sirup. Sirup dialirkan ke
softener
untuk menghilangkan kesadahannya. Sirup
yang telah jernih dialirkan ke
buffer syrup.
4. Proses Pembuatan Teh Cair Manis (TCM)
Pencampuran Syrup dan TCP dilakukan di
mix tank
dalam keadaan panas.
Kapasitas
mix tank
6200 liter yang dilengkapi dengan pemanas yang
berbentuk spiral menggunakan media
steam
dan thermometer. Temperature di
dalam
mix tank
berkisar 90 95
0
C dilakukan pengendalian kualitas standar
produksi untuk kadar kemanisan dan warna teh cair. Campuran sirup dan TCP
filtrate volume 5000 liter dikirim ke
mix tank
dengan lama waktu berkisar 45
60 menit diaduk untuk dihomogenkan. Pa
da saat volume 1000 liter, dengan
menjalankan pompa transfer syrup di
transfer dengan volume 1000 liter dari
buffer tank.
Operator QC mengambil sample melalui kran melalui
mix tank
untuk diukur tingkat kemanisannya di
laboratorium QC. Penentuan tingkat
kemanisan dilakukan dengan menggunakan
refractometer.
Warna disuaikan
dengan
warna yang telah menjadi standar so
sro, dimana standar warna sosro
ada 3 yaitu A, B, dan C. Standar warna A berwarna pucat, standar warna B
gelap dan standar warna C lebih gelap
dari B. Standar warna yang dipakai
adalah standar warna B
+
yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan
tingkat kemanisan teh sesuai dengan sta
ndar sosro, maka TCM siap ditransfer
ke
bottling line
dengan lama waktu berkisar
90 menit maka dilanjutkan
dengan penyaringan di
bag filter
yang tujuannya hanya
untuk memastikan
Universitas
Sumatera
Utara
tidak masuknya benda asing ke TCM
pada saat sirkulasi yang dapat
mempengaruki produk akhir.
5. Pembotolan
TCM yang dihasilkan dikemas dalam
botol kaca yang mempunyai volume 220
ml. Karena investasi unt
uk botol cukup mahal, maka dapat dipakai prinsip
pengembalian botol (
returnable bottle
), artinya konsumen hanya memnbeli
isinya saja tidak dengan botolnya. Proses pembotolan (
bottling line
) dapat
dilihat pada gambar 2.6. Didalam gudang Peti Botol ini, botol dipisahkan dari
crate
secara manual oleh operator, kemudian botol dan
crate
disortir.
Tujuannya adalah untuk memisahkan
botol yang sangat kotor, botol yang
tidak terlalu kotor dan botol yang masi
h layak digunakan, Proses yang terjadi
pada pembotolan adalah sebagai berikut:
Universitas
Sumatera
Utara
Manual Depalitizer
Decrater
Botol Kosong
Crate Kosong
Botol kosong dari PB (Peti Botol)
Crate washer
Botol washer
Light Inspection Botol Kosong
Filler& Crowner
Light Inspection TBS
Printer
Crater
Manual Palletizer
Gudang PI (Peti Isi)
Botol asing,
Sompel,karat,
Botol kusam
TBS kurang dari
220 ml
Gambar 2.6. Jalur Pembotolan (
Bottling Line)
Universitas
Sumatera
Utara
a.
Pensortiran Botol
Peti berisi botol kosong kotor diba
wa dari gudang dengan memakai
forklift.
Botol dipisahkan dari peti memakai mesin
autz packer.
Mesin
mengambil botol kosong dari peti dan meletakkanya di
chain conveyor.
Pada tahap awal operator akan mensortir botol. Botol botol kotor berat,
kena cat, pecah , berjamur / lumut akan disisihkan. Untuk botol kotor
berat, berjamur, kena cat yang masi
h bisa digunakan akan dibersihkan
secara manual.
b.
Pencucian Botol
Botol yang lewat penyortiran dibawa
chain conveyor
ke mesin
washer
.
Proses pencucian botol pada mesin
washer
terdiri dari beberapa tahap
pencucian dengan tujuan agar boto
l bersih dan ster
il. Tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a.
Preposition Spraying
Tahap ini merupakan tahap pembasahan awal dimana botol akan
disemprot dengan air yang tujannnya adalah untuk menghilangkan
kotoran yang mudah lepas.
b.
Preposition Soaking
Tahap ini botol mengalami pencelupan yang tujuannya untuk
melunakkan kotoran yang tidak mudah lepas dapat terlepas dengan
mudah.
c.
LYE I
Universitas
Sumatera
Utara
Tahap ini disebut juga tahap penyabunan dimana larutan yang
digunakan sebagai bahan sabun adalah NaOH. Botol mengalami
pencelupan dan penyemprotan deng
an air yang berkekuatan tinggi.
d.
LYE II
Tahap ini botol akan mengalami pembilan tahap awal. Tujuan proses
ini untuk membersihkan botol da
ri kotoran-kotoran yang masih
melekat pada permukaan botol.
e.
Hot Water I
Tahap ini dilakukan dengan pembilasan sisa NaOH dengan suhu
tinggi. Suhu tinggi dimaksudkan untuk mematikan bakteri dan
mikroba lainnya yang tahan terhadap panas. Pembilasan dilakukan
dengan cara penyemprotan air panas pa
da bagian luar dan dalam botol.
f.
Hot Water II
Tahap ini botol mengalami penyemprota
n ulang pada bagian luar dari
dalam botol dengan air panas sehingga
botol benar-benar bersih dari
larutan sabun dan mikroba.
g.
Fresh Water
Tahap ini botol disemprot dengan air segar yang panas untuk
mensterilisasi dan untuk memastikan kebersihan, botol sehingga botol
yang keluar dari mesin pencuci bena
r-benar dalam keadaan bersih dari
kotoran dan bakteri.
Proses pencucian botol dilakukan denga
n membuat laju alir air berlawanan
dengan masuknya botol. Hal ini bert
ujuan untuk menghemat energi dan
Universitas
Sumatera
Utara
efisiensi penggunaan air. Pencucia
n krat kosong dilakukan dengan
menggunakan mesin
crate washer
. Air yang dipakai berasal dari
hot water
I
, dimana prinsip pencuciannya hanya
penyemprotan bagian luar dan
dalam krat. Setelah be
rsih krat masuk ke
crater
yaitu mesin yang
digunakan untuk pengemasan produk jadi.
a.
Light Inspection I
Tahap ini dilakukan dengan pemeriksaan
terhadap botol bersih secara
visual setelah dicuci pada mesin
bottle washer
. Botol diperiksa dengan
latar belakang layar putih yang dite
rangi cahaya lampu. Pemeriksaan ini
dilakukan oleh operator yang bergan
tian. Pemeriksaan ini meliputi
pemeriksaan botol kusam, botol karat,
botol asing dan botol somplak.
Botol yang lolos dari penyortiran ini akan dibawa
conveyor
menuju mesin
filler
untuk diisi dengan TCM.
b.
Pengisian Teh Cair Manis ke Botol
Teh manis yang berada di
Mix Tank
dan telah memenuhi standar akan
dialirkan ke mesin
filter
. Namun sebelum sampai ke mesin
filter
,
dilakukan penyaringan di bagian
filter
yang tujuannya sebagai
penyaringan tambahan untuk memas
tikan tidak masuknya benda asing
pada saat disirkulasi. Ke
mudian teh cair manis di
Pasteurizer.
Proses
Pasteurizer
ini bertujuan untuk menaikkan suhu teh cair manis walaupun
ketika di
Mix Tank
, suhunya tetap dijaga konsta
n. Namun ketika dialirkan
ke mesin
filter
diperkirakan terjadi kehilangan
panas pada saat perjalanan.
Universitas
Sumatera
Utara
Pada saat pengisian, teh cair manis dan botol dalam keadaan bersuhu
tinggi hal ini dimaksudkan untuk mema
tikan bakteri yang terdapat di
udara bebas yang dapat masuk ke da
lam botol. Metode inilah yang
menyebabkan Teh Botol Sosro dapat awet dalam jangka waktu setahun
meskipun tanpa penambahan zat pengawet.
c.
Pemberian Tutup Botol
(Crown Cork)
Pemasangan tutup botol dilakukan dengan menggunakan
crowner.
Mesin
crowner
sebelumnya akan mensterilkan
crown cork
dengan sistem UV.
Teh botol dalam keadaan panas
langsung ditutup dengan menggunakan
mesin
crowner.
d.
Light Inspection II
Tahap ini proses yang terjadi sama seperti proses
light inspection I
, hanya
berbeda pada kriteria pemeriksaannya saja.
Light Inspection
botol isi
dimaksudkan untuk memeriksa Teh Botol Sosro atas volume yang kurang
dari 220 ml,
crown cork
yang tidak terpasang dengan baik dan benar, botol
retak dan adanya benda asing dalam botol.
Selector
akan memeriksa
secara visual botol yang lewat didepannya.
e.
Pencetakan Kode Produksi
Botol yang berisi TCM dibawa oleh
chain conveyor
ke
ink jet
untuk
mencetak kode produksi dan tanggal kada
luarsa pada leher botol. Printer
Universitas
Sumatera
Utara
akan mencoba secara otomatis berdasarkan sensor yang terdapat di bagian
atas
chain conveyor
. Sensor ini akan mendeteks
i adanya botol ketika sinar
infra merah yang ditembakkan sensor mengenai
crown cork
. Pemberian
kode produksi bertujuan untuk mem
udahkan menelusuri asal-usul Teh
Botol Sosro jika kemudian hari terdapat masalah.
Dengan adanya kode produksi maka operator yang bertanggung jawab
pada pembuatan produk dan asal pabrik
bottler
dapat diketahui. Kode
produksi tersebut terdiri dari 2 baris
masing-masing terdiri dari 6 digit.
200808 Tanggal kadaluarsa 20 Agustus 2008
J1020C J : Kode PT. Sinar Sosro cab. Deli Serdang
10 20 : Jam dan menit produksi
C : Formasi produksi/regu
f.
Pencucian Peti Botol (Krat)
Peti botol yang telah kosong dibawa ke mesin
crate washer
dengan
menggunakan
conveyor.
Proses pencucian kr
at dilakukan dengan
penyemprotan air bertekanan yang dise
mprotkan pada krat yang berjalan
melalui
conveyor
. Krat yang telah bersih
selanjutnya dibawa oleh
conveyor
ke mesin
crater.
g.
Crater
Setelah pengkodean selesai, maka bot
ol akan dimasukkan ke dalam krat
dengan menggunakan mesin
crater.
Universitas
Sumatera
Utara
h.
Penyimpanan dan Masa Inkubasi
Setelah kode produksi dicetak, Teh Botol Sosro (TBS) dimasukkan ke
dalam peti botol (krat) oleh mesin
crater.
Dalam satu krat terdiri dari 24
botol. Peti berisi disusun di atas
pallet sebanyak 60 buah, kemudian
dibawa ke gudang bahan jadi memakai
forklift.
Di gudang, pallet berisi
peti isi disusun per
batch
produksi dan diberi nomor
batch
produkai, nama
kepala regu (
supervisor
) dan tanggal dimulai inkubasi. Sebelum
dipasarkan,
TBS terlebih dahulu di inkubasi selama 2-3 hari. Setelah masa
inkubasi selesai TBS diperiksa kembali
apakah ada terjadi perubahan pada
TBS. hal-hal yang diperiksa antara lain meliputi : basi, bau, perubahan
warna dan rasa. Jika tidak terjad
i perubahan pada TBS maka akan
dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.
2.6. Mesin dan Peralatan
PT. Sinar Sosro dalam memproduksi
Teh Botol Sosro menggunakan mesin
dan peralatan produksi otomatis dan semi otomatis yang terdiri dari :
2.6.1. Mesin
- Bagian
Water Treatment
a.
Sand Filter
Tinggi Tangki : 180 cm
Diameter Tangki : 81 cm
Kapsitas Tangki : 3000 liter
Isi Media : Pasir kuarsa
Universitas
Sumatera
Utara
Kegunaan : Untuk menyaring material berat dari air sumur
Cara kerja : Air dialirkan melalu
i tangki melalui lubang pemasukan
yang terdapat di dinding bagian
atas tangki yang berisi pasir.
Di bagian dasar dalam tabung te
rdapat tabung besi anti karat
berlubang banyak. Material
kasar yang lolos dari
pengendapan di sumur
reservoir
akan tertahan di lapisan
pasir yang mempunyai kerapatan tinggi.
b.
Carbon Filter
Tinggi Tabung : 180 cm
Diameter tabung : 81 cm
Kapasitas : 3000 liter
Isi Media : Carbon Aktif
Berat Carbon : 525 kg
Kegunaan : Untuk menyaring materi
al halus, bau, warna alami dari air
sumur agar menjadi bening dan tidak berbau.
Cara kerja : Cara kerja
carbon filter
ini sama dengan
sand filter
, yang
membedakan adalah zat penyaring yang digunakan yaitu :
serbuk arang karbon (
hidrodorco
) yang fungsinya untuk
menahan karbon aktif supaya tidak dibawa air.
c.
Softener
Tinggi Tangki : 180 cm
Diameter Tangki : 81 cm
Kapasitas Tangki : 2000 liter
Universitas
Sumatera
Utara
Isi Media : Amberlite Resin
Volume Resin : 1500 liter
Kegunaan : Untuk menghilangkan kesadahan air
Cara kerja : Cara kerja
carbon filter
ini sama dengan
sand filter
dan
carbon filter
, yang membedakan adalah zat penyaring
yang digunakan yaitu : se
rbuk resin penukar ion
a.
Buffer Tank
Kegunaan : Untuk menyimpan cadangan air sebelum digunakan untuk
pembuatan sirup, TCP, TCM, Freso, AMDK dan
pnambahan air untuk Post Caustic.
- Bagian
Kitchen Tea
1.
Sugar tank
Kapasitas : 1500 liter
Kegunaan : Untuk membuat sirup gula
Cara kerja : Gula dan air dimasukkan melalui pengumpan dan
dipompa masuk ke dalam tangki. Koil panas yang
melingkar di sekeliling tangki
akan mendidihkan larutan
air gula hingga homogen. Pana
s koil diperoleh dari uap
yang berasal dari boiler.
2.
Extract Tea Tank
Kapasitas : 6000 liter
Kegunaan : Untuk menyeduh daun teh menjadi
extract
Universitas
Sumatera
Utara
Cara kerja : Daun teh yang dimasukkan melalui
feeding
berupa pintu
yang terdapat di dinding tangki. Pintu ditutup dan dikunci
dengan pengunci ulir. Setelah daun teh dimasukkan
kemudian kran pemasukan air panas dibuka yang
mengalirkan air mendidih berasal dari
plate heat
exchanger
.
3.
Mix Tank
Kapasitas : 6000 liter
Kegunaan : Untuk tempat mencampur
sirup dan teh cair pahit menjadi
teh cair manis.
Cara kerja :
Extract
Tea dan sirup yang telah
disaring akan dialirkan
ke
Mix Tank
untuk dicampur. Pertama sekali dimasukkan
sirup yang kemudian disusul
extract Tea
dan diukur
kemanisannya. Koil yang terdapat di sekeliling
Mix Tank
akan mempertahankan suhu te
h cair manis tetap dalam
kondisi panas.
4.
Plate Heat Exchange (PHE)
Merk
: Alva Laval
Type
: M6-MFM
Kegunaan : Menghasilkan air panas untuk bahan baku penyeduhan
daun teh.
Cara kerja : Di dalam mesin terdapat
plate
yang disusun selang-seling,
di dalam
plate
terdapat saluran uap panas untuk
Universitas
Sumatera
Utara
mengalirkan uap dari boiler.
Air segar yang telah melalui
penyaringan di
water treatment
akan mengalir melaului
sela-sela
plate
. Ketika mengalir air akan menyerap panas
plate
hingga air mendidih.
5.
Cosmos Filter
Merk
: Seitz
Kegunaan : Untuk memfilter koloid ya
ng berukuran lebih besar dari 4
mikron.
- Bagian
Bottling Line
1.
Decrater
Merk
: KHS-Jerman
Type
: Innopack PP A1 1400
Kapasitas : 750 krat/jam
Kegunaan : Untuk mengeluarkan botol kosong dari krat.
Cara kerja : Krat yang diletakkan ke
roller
dan didorong menuju
mesin. Krat akan mengenai tuas yang berfungsi sebagai
switch
yang akan menghidupkan
decrater
untuk bergerak
mengambil botol kosong dari krat.
2.
Bottle Washer
Merk
: Seinz Penta
Type
: VB Vontana Jerman
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Universitas
Sumatera
Utara
Kegunaan : Untuk proses pencucia
n botol sebelum pengisian TCM
Cara kerja : Mesin pencuci botol
beroperasi secara
bertahap. Tenaga
penggerak yang digerakkan oleh motor elektronik di
transfer ke roda-roda gerigi
melalui sebuah alat pengatur
(
regulating
drive) dan
reduction gear
.
3.
Filler
Merk
: Strok
Type
: TCMO 080128
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Kegunaan : Untuk mengisi teh cair manis ke dalam botol
Cara kerja : Botol yang berada di
mulut mesin akan diputar oleh
pendorong sampai kedudukannya. Selanjutnya dudukan
yang bekerja otomatis akan
menaikkan botol ke katup
pengisian menggunakan tekanan spring/per ulir.
Bersamaan dengan berjalan melingkarnya botol dengan
teh cair manis selama waktu yang telah ditentukan.
Setelah diisi botol akan diturunkan kembali, setelah turun
botol akan didorong ke
chain
conveyor untuk dibawa ke
mesin
crowner
.
4.
Crowner
Merk
: Goudsmit
Type
: TCMO 080128
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Universitas
Sumatera
Utara
Kegunaan : Untuk menutup botol dengan
crown cork
.
Cara kerja :
Crown cork
dimasukkan ke bagian atas mesin.
Crown
cork
itu akan secara otomatis tersusun di relnya yang
dapat memegang satu
crown cork
setiap waktunya. Botol
yang otomatis akan terpasang ke botol.
5.
Ink Jet Printer
Merk
: Marconi data sistem ink
Type
: Excel/ 170i/ AF
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Kegunaan : Untuk mencetak kode produksi di dinding botol
Cara kerja : Botol yang dibawa oleh
chain conveyor
akan diletakkan
dengan mesin pencetak dengan
sinar infra merah tepat di
bagian sisi botol. Jika sens
or menerima pantulan sinar
yang mengenai sisi botol maka secara otomatis akan
menyemprotkan tinta sesuai dengan format yang telah
ditentukan di layar mini monitor printer yang berisi
tanggal kadaluarsa, jam dan menit produksi.
6.
Crater
Merk
: KHS-Jerman
Type
: Innopack PP E1-1400
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Kegunaan : Untuk mengisi Teh Botol Sosro ke dalam krat
Universitas
Sumatera
Utara
Cara kerja : Botol dibawa menuju mesin menggunakan
chain
conveyor.
Di mulut mesin terdapat penggerak yang lain
mengatur botol hingga tersusun persegi panjang
berukuran 4x6 botol. Sensor kemudian akan
menggerakkan lengan
crater
untuk mengambil botol.
Udara akan dipompa ke
slave
hingga
slave
akan
menyempit dan menjepit botol. Botol yang telah terjepit
kemudian akan diangkat dan dimasukkan ke dalam krat.
2.6.2. Peralatan
Peralatan adalah alat perlengka
pan yang mendukung dalam perusahaan.
Peralatan yang digunakan adalah :
1.
Forklift
Merk
: Komatsu
Kapasitas : 3.5 ton
Fungsi` : Membawa dan menyusun
peti isi yang disusun di atas
pallet dari produksi ke gudang barang jadi dan dari
gudang barang jadi ke truk dan membawa karung-karung
gula dan teh.
2.
Chain Conveyor
Jenis
: Metal Plate
Lebar : 20 cm
Tinggi : 125 cm
Universitas
Sumatera
Utara

Anda mungkin juga menyukai