No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS
SUKAKARYA
Skabies adalah penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh
Pengertian
tungau Sarcoptes scabiei dan produknya.
No. ICPC II : S72 Scabies/other acariasis
Kode Penyakit
No. ICD X : B86 Scabies
Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi:
1. Anamnesa (Subjective)
Tujuan 2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
3. Penegakkan Diagnosa (Assessment)
4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
1. Melakukan Anamnesa (Subjective)
Keluhan
Gejala klinis:
a. Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada malam hari atau
saat penderita berkeringat.
b. Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari, pergelangan
tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan di bawah
payudara (pada wanita) serta genital eksterna (pria).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk menemukan tungau.
3. Penegakan Diagnosa(Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Terdapat 4 tanda cardinal untuk diagnosis skabies, yaitu:
a. Pruritus nokturna
b. Menyerang manusia secara berkelompok
c. Adanya gambaran polimorfik pada daerah predileksi lesi di stratum
korneum yang tipis (sela jari, pergelangan volar tangan dan kaki, dsb)
d. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.
Diagnosis Banding
a. Pioderma
b. Impetigo
c. Dermatitis
d. Pedikulosis korporis
Kriteria Rujukan
Pasien skabies dirujuk apabila keluhan masih dirasakan setelah 1 bulan pasca
terapi