Semoga Modul ini bermanfaat bagi para pembaca dan semoga Tuhan membalas
jasa baik semua pihak yang telah membantu penyelesaian Modul pelatihan PLAXIS
ini.
Penyusun
iii
MODUL PELATIHAN PLAXIS
DAFTAR ISI
PENGANTAR................................................................................. 1
i
MODUL PELATIHAN PLAXIS
DAFTAR PUSATAKA
ii
MODUL PELATIHAN PLAXIS
PENGANTAR
1
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Seperti telah kita ketahui, tanah merupakan elemen yang memiliki sifat yang
rumit seperti non linear, time dependent, anisotropic, dan sebagainya. Selain itu
perilaku tanah terhadap tegangan juga memberikan karakteristik yang spesifik.
Untuk itu, analisis permasalahan geoteknik memerlukan model konstitutif
mutakhir yang mampu mensimulasikan kondisi-kondisi tersebut di atas, salah
satunya adalah metode elemen hingga. Semua permasalahan geoteknik dapat
dimodelkan dan dianalsisi dengan menggunakan PLAXIS seperti slope stability,
seepage, konsolidasi, dan sebagainya. Selain itu PLAXIS juga dapat memodelkan
dan menganalisis struktur geoteknik dan interaksi tanah dengan struktur seperti
pondasi dangkal, pondasi dalam, dinding penahan tanah, angkur, dan
sebagainya.
PLAXIS dimaksudkan sebagai suatu alat bantu analisis untuk digunakan oleh ahli
geoteknik yang tidak harus menguasai metode numerik. Umumnya para praktisi
menganggap bahwa perhitungan dengan metode elemen hingga yang non-linier
adalah sulit dan menghabiskan banyak waktu. Tim riset dan pengembangan
PLAXIS menjawab masalah tersebut dengan merancang prosedur-prosedur
perhitungan yang handal dan baik secara teoritis, yang kemudian dikemas dalam
suatu kerangka yang logis dan mudah digunakan. Hasilnya, banyak praktisi
geoteknik di seluruh dunia yang telah menerima dan menggunakannya untuk
keperluan rekayasa teknis.
2
MODUL PELATIHAN PLAXIS
BAB I
TEORI DASAR dan
SEKILAS FITUR PLAXIS
Dimana :
. . . . . . .
' = Effective stress rates = ( xx ' , yy ' , zz ' , xy ' , yz ' , zx ' )T
3
MODUL PELATIHAN PLAXIS
. . . . . . .
= Strain stress = ( xx ' , yy ' , zz ' , xy ' , yz ' , zx ' )T
M = Matriks kekakuan material
Tetapi untuk kondisi plane strain dan axisymmetric, seperti yang dimodelkan
pada PLAXIS hanya empat komponen yang diperlukan, karena memiliki nilai nol.
Komponen normal stress yang bernilai positif dianggap tarik (tension), dan
normal stress yang negatif dianggap tekan (compression). Juga untuk normal
strain positif dianggap dilatasi (mengembangkan), dan normal strain negatif
dianggap kompaksi (mengecil).
Tegangan utama biasanya lebih sering dipakai daripada cartensian stress untuk
memformulasikan beberapa model material. Dalam hal plane strain atau
axisymmetric, tegangan utama dapat dihitung dari cartensian stress dengan
menggunakan rumus :
.
. 1 . . 1 . .
'1 = ( xx + yy ) ( xx yy ) 2 2 xy (1.2)
2 4
. .
' 2 = zz (1.3)
.
. 1 . . 1 . .
'1 = ( xx + yy ) + ( xx yy ) 2 2 xy (1.4)
2 4
Sehingga 1 ' adalah compressive stress paling besar. Dalam hal ini, model
material juga sering dipresentasikan dengan referensi principal stress space.
Tegangan lain yang juga penting adalah invatariant stress yaitu tegangan yang
diukur secara independen terhadap orientasi koordinat system. Kedua invariant
stress itu adalah :
.
. .
p ' = 1 ( '1 + ' 2 + 3 ) (1.6)
3
. . . . . .
q' = 1 ( ' ' ) 2 + ( 2 3 ) 2 + ( 3 1 ) 2 (1.7)
2 1 2
4
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Dimana :
v =( 1+ 2+3) (1.9)
=e + p (1.10)
Model material yang paling sederhana dalam PLAXIS adalah hukum Hooke
mengenai prilaku isotropic linear elastic dari material, yang ditulis dalam
persamaan :
.
0 e xx
.
' xx 1 v v v
' yyx 2 G v 1 v v 0 e yyx
= (1.11)
' zzx 1 2v v v 1 v 0 e zzx
' 0 1 v e xy
yx 0 0
Matriks kekakuan elastis material bisa ditulis De. Ada dua parameter yang digunakan
dalam model ini, yaitu shear modulus (G) dan efektif poisson ratio (v)
Hubungan antara shear modulus (G) dengan modulus kekakuan lainnya seperti
bulk modulus (K) dan modulus Young (E) adalah :
5
MODUL PELATIHAN PLAXIS
2(1 + v )
K= G (1.12)
3(1 2v)
PLAXIS juga dapat dibuat model elastik dimana kekakuannya berubah secara
linier terhadap kedalaman, yaitu dengan memasukkan nilai negatif untuk shear
modulus. Dalam hal ini PLAXIS menerjemahkan input shear modulus (Ginput)
pada titik dalam mesh dengan menggunakan persamaan :
Dimana c adalah nilai kohesi yang dimasukkan. Gradient nilai yang diperlukan
oleh shear modulus didapat dengan memasukkan nilai c-layer dan c-depth.
Kohesi tidak memiliki arti fisik untuk model elastik, sehingga prosedur diatas
tidak mengganggu pemodelan.
Model elastik ini kurang cocok untuk membedakan tanah yang bersifat sangat
non-linier, tetapi dipergunakan untuk memodelkan struktur, seperti pelat atau
dinding beton yang memiliki kekuatan jauh lebih besar dari tanah. Model elastik
biasanya disatukan dengan model non porous material untuk mengabaikan
tekanan air pori dalam elemen struktur tersebut.
Tekanan air pori terbagi atas tekanan air pori steady state (P steady) dan
tekanan ekses air pori (P excess) :
6
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Tekanan air pori steady state dianggap sebagai input data, baik input melalui
phreatic line atau dengan menggunakan modul ground water calculation.
1 1
f1 = 2 3 + ( 2 + 3 ) sin c cos 0 (1.20)
2 2
1 1
f1 = 3 1 + ( 3 + 1 ) sin c cos 0 (1.21)
2 2
1 1
f1 = 1 2 + ( 1 + 2 ) sin c cos 0 (1.22)
2 2
Dua parameter model plastis yang ada pada fungsi keruntuhan Mohr-Coulomb
adalah sudut geser () dan Kohesi (c). Fungsi keruntuhan ini menggambarkan
sebuah kerucut segi enam dalam ruang tegangan. Beberapa program
menggunakan smooth tension dari yield surface yang satu ke yield surface yang
lainnya yaitu dengan menghaluskan sudut antara kedua yield surface, sedangkan
pada PLAXIS, memakai bentuk eksak dari model Mohr-Coulomb, yaitu
menggunakan sharp transition dari satu yield surface ke yield surface lainnya.
7
MODUL PELATIHAN PLAXIS
dalam PLAXIS dengan menggunakan tension cut-off. Dalam kasus ini lingkaran
Mohr dengan tegangan utama yang negatif tidak diizinkan. Tension cut-off
mengandung tiga fungsi tambahan yaitu :
f 4 = 1 ' 1 0 (1.23)
f 5 = 2 ' 1 0 (1.24)
f 6 = 3 ' 1 0 (1.25)
E
G= (1.26)
2(1 + v )
Untuk beberapa tanah, initial modulus dan secant modulus bertambah dengan
meningkatnya tekanan keliling. Maka lapisan tanah yang lebih dalam cenderung
memiliki kekakuan yang lebih besar dibandingkan lapisan yang lebih dangkal.
Sifat material ini dapat dimodelkan dalam Advanced Mohr-Coulomb. Kekakuan
yang diperoleh pada observasi tergantung stress path.
Kekakuan tanah hasil observasi dalam hal modulus geser atau modulus young
pada umumnya lebih rendah untuk tekan dibandingkan dengan geser. Maka jika
menggunakan modulus kekakuan yang konstan untuk memodelkan sifat tanah,
sebaiknya dipilih nilai yang sesuai dengan stress level dan stress path yang
terbentuk.
8
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Pada test triaksial undrained yang standar, untuk pembebanan aksial awal, dapat
mengakibatkan perubahan volume yang cukup besar. Sehingga harga awal dari
poisson ratio cukup kecil. Harga poisson ratio ini cukup kecil disebut harga elastik
murni Vu. Harga tersebut dapat digunakan pada kasus unloading. Tetapi secara
umum ketika menggunakan Mohr-Coulomb disarankan memakai harga yang lebih
besar.
Pemilihan poisson ratio sangat sederhana dalam kasus gravity loading, dimana
PLAXIS memberikan ratio elastic dari Konc yaitu koefisien tekan tanah lateral
untuk kedalaman normally consolidated. Mohr-Coulomb model memberikan rasio
yang cukup yang cukup baik untuk one dimensional compression yaitu :
h v
= (1.28)
v (1 v)
Apabila Konc sudah didapat maka untuk memilih nilai poisson ratio dapat
dihitung dari persamaan diatas. Maka v dapat dievaluasi dengan mencocokkan
Konc. Dalam beberapa kasus nilai poisson ratio antara 0,3 -0,4.
Sudut geser dinyatakan dalam satuan derajat dan merupkan penambahan dari
shear strength dengan stress level. Sudut geser yang besar, kadang ditemui pada
dense sand, yang cenderung menurun ketika tanah mengalami shear deformation
yang terus-menerus. Ketika sudut geser yang konstan digunakan pada model
Mohr-Coulomb, lebih cocok menggunakan cv (sudut geser kritis) dibandingkan
dengan nilai yang lebih besar yang dihasilkan dengan regangan yang kecil. Selain
itu menggunakan sudut geser yang besar akan meningkatkan beban komputasi,
sehingga waktu untuk mengeksekusi akan meningkat secara eksponensial.
1.1.9 Kohesi
9
MODUL PELATIHAN PLAXIS
PLAXIS Versi 7 merupakan paket program elemen hingga untuk digunakan dalam
analisis deformasi dan stabilitas dua dimensi dalam rekayasa geoteknik. Aplikasi
geoteknik umumnya membutuhkan model konstitutif tingkat lanjut untuk
memodelkan perilaku tanah maupun batuan yang non-linier, bergantung pada
waktu serta anisotropis. Selain itu, karena tanah merupakan material multi-fase,
maka diperlukan prosedur-prosedur khusus untuk melakukan analisis terhadap
tekanan hidrostatis dan tekanan non-hidrostatis dalam tanah. Meskipun
pemodelan dari material tanah sendiri merupakan hal yang penting, namun
banyak pekerjaan terowongan yang juga harus mengikutsertakan pemodelan
struktur dan interaksi antara struktur dan tanah. PLAXIS dilengkapi oleh
beberapa fitur untuk menghadapi berbagai aspek struktur dan geoteknik yang
kompleks.
10
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Elemen ordo tinggi : Tersedia elemen segitiga kuadratik dengan 6 buah titik
nodal dan elemen segitiga ordo keempat dengan 15 buah titik nodal untuk
memodelkan deformasi dan kondisi tegangan dalam tanah.
11
MODUL PELATIHAN PLAXIS
ordo kedua yang umum, yaitu model elastoplastis dari model hiperbolik, yang
disebut sebagai 'model Hardening Soil'. Untuk dapat memodelkan dengan akurat
perilaku yang tergantung waktu serta perilaku kompresi logaritmik dari tanah-
tanah lunak yang terkonsolidasi normal, sebuah model yang dapat menganalisis
perilaku rangkak atau creep dari tanah tersedia dalam program ini, yaitu 'model
Soft Soil Creep'. Selain modelmodel ini, sebuah model khusus juga tersedia untuk
dapat melakukan analisis perilaku anisotropis dari batuan yang mempunyai kekar
atau joint. Pembahasan yang lebih dalam mengenai model-model ini diberikan
dalam Modul Model Material.
Tekanan air pori hidrostatis : Distribusi tekanan air pori yang kompleks dapat
dihitung berdasarkan elevasi dari garis freatik atau masukan langsung berupa
nilai-nilai tekanan air. Sebagai alternatif, perhitungan aliran air laminer dalam
tanah dapat dilakukan untuk memperoleh distribusi tekanan air pori pada
masalah-masalah aliran laminer atau rembesan.
Tekanan air pori berlebih (ekses) : PLAXIS membedakan antara tanah yang
bersifat terdrainase (drained) dan tak terdrainase (undrained) untuk memodelkan
tanah pasiran yang permeabel serta tanah lempungan yang hampir bersifat
impermeabel atau kedap air. Tekanan air pori akan dihitung dalam proses
perhitungan plastis saat suatu lapisan tanah yang tak terdrainase menerima
pembebanan. Kondisi pembebanan tak terdrainase (undrained) seringkali menjadi
penentu dalam stabilitas struktur-struktur geoteknik.
12
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Tampilan dari keluaran : Program PLAXIS memiliki fitur-fitur grafis yang sangat
baik untuk menampilkan hasil-hasil dari perhitungan. Nilai-nilai perpindahan,
tegangan, regangan dan gaya-gaya dalam dari elemen struktural dapat diperoleh
dari table keluaran. Keluaran berbentuk grafis maupun tabel dapat langsung
dicetak, disimpan ke media penyimpan ataupun ke langsung ke dalam memori
clipboard dari Windows untuk dapat digunakan dalam perangkat lunak lain.
13
MODUL PELATIHAN PLAXIS
BAB II
MANUAL PLAXIS
Pendahuluan
Informasi Umum
Satuan
Perjanjian Tanda
Prosedur Masukan
Fasilitas Bantuan
Masukan Untuk Perhitungan
Menu Masukan
General Setting
Geometri
Properti Material
o Tanah
o Pelat
o Geogrid
Kondisi Awal
Perhitungan
Data Keluaran Hasil Perhitungan
2.1 PENDAHULUAN
14
MODUL PELATIHAN PLAXIS
PLAXIS, pengguna dapat berlatih dengan mengikuti contoh contoh masalah dalam
Modul Latihan.
Modul Acuan ini ditujukan untuk pengguna yang ingin memperoleh informasi
yang lebih detil tentang fitur-fitur yang ada dalam program. Modul ini membahas
berbagai topik yang tidak tercakup dalam Modul Latihan. Modul ini juga
membahas berbagai detil praktis tentang bagaimana menggunakan PLAXIS pada
berbagai jenis persoalan. Program ini terdiri dari empat buah sub-program
(Masukan, Perhitungan, Keluaran dan Kurva). Isi dari Modul Acuan ini disusun
mengikuti keempat sub-program ini beserta pilihan-pilihan yang tersedia untuk
tiap sub-program tersebut, seperti tertera dalam menu yang bersangkutan. Modul
ini tidak berisi informasi detil tentang model-model konstitutif, formulasi elemen
hingga ataupun algoritma solusi non-linier yang digunakan dalam program. Untuk
informasi detil mengenai hal-hal tersebut beserta persoalan-persoalan lain yang
terkait, pengguna dapat membaca berbagai referensi ilmiah.
2.2.1 Satuan
Penggunaan sistem satuan secara konsisten merupakan hal yang penting dalam
setiap analisis. Saat memulai suatu pembuatan model geometri, satu set satuan
dasar harus dipilih terlebih dahulu dari satuan-satuan standar yang tersedia.
Satuan-satuan dasar mencakup satuan panjang, gaya dan waktu. Satuan-satuan
dasar ini didefinisikan dalam jendela Pengaturan global dari sub-program
Masukan. Tabel 2.1 memberikan seluruh satuan yang tersedia, sistem satuan
default (pra-pilih) dan konversinya terhadap satuan pra-pilih tersebut. Seluruh
data masukan harus sesuai dengan sistem satuan yang telah dipilih dan data
keluaran harus diinterpretasikan dalam sistem satuan yang sama pula. Dari
satuan dasar ini maka satuan yang sesuai dari setiap parameter yang harus
dimasukkan umumnya langsung dicantumkan di belakang kotak isian, atau jika
menggunakan tabel masukan maka satuan tersebut dicantumkan di atas kolom
masukan. Dengan cara ini kesalahan masukan akibat satuan yang salah dapat
dikurangi. Satuan pra-pilih digunakan dalam seluruh contoh yang diberikan dalam
modul-modul PLAXIS.
15
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Untuk kemudahan, satuan-satuan yang umum digunakan dalam dua set satuan
yang berbeda diberikan sebagai berikut :
Standar Berbeda
Satuan dasar : Panjang meter [m] kaki [ft]
Gaya kilo Newton [kN] kilo-pon
[klb]
Waktu hari [hari] detik
[dtk]
16
MODUL PELATIHAN PLAXIS
dihasilkan (Gaya-X, Gaya-Y) adalah gaya-gaya yang bekerja pada bidang batas
yang membentuk busur lingkaran sebesar 1 radian yang saling berhadapan.
Untuk memperoleh besarnya gaya yang bekerja pada model, maka gaya-gaya
tersebut harus dikalikan dengan faktor sebesar 2. Seluruh keluaran lainnya pada
model axi-simetri diberikan per satu satuan panjang dan bukan per radian.
Dalam seluruh data keluaran, gaya dan tegangan tekan, termasuk tekanan air
pori, ditetapkan bernilai negatif, dan sebaliknya gaya dan tegangan tarik akan
bernilai positif. Gambar 2.1 menunjukkan arah-arah tegangan yang bernilai
positif.
17
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang berbagai pilihan dan fitur
program, dalam menu Bantuan telah tersedia sebuah pilihan yang
menghubungkan versi digital dari Modul Acuan. Banyak fitur program yang
disediakan dalam bentuk tombol dalam toolbar. Saat kursor dari mouse
ditempatkan pada sebuah tombol tertentu lebih dari satu detik, maka suatu
deskripsi singkat (petunjuk) akan muncul dalam suatu kotak berwarna kuning
yang menunjukkan fungsi dari tombol tersebut.
Pengguna juga dapat mengatur jaring elemen hingga untuk mendapatkan hasil
yang optimal. Langkah terakhir dari masukan meliputi perhitungan tekanan air
dan tegangan efektif pada kondisi awal dari model. Saat pembuatan model
geometri dalam program Masukan, disarankan agar pemilihan dan penggunaan
berbagai jenis masukan dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan sesuai
dengan toolbar kedua. Pada prinsipnya gambarkan kontur geometri, kemudian
tambahkan pelapisan tanah, kemudian obyek obyek struktural, kemudian
geometri yang diperlukan untuk memodelkan tahapan konstruksi, kemudian
kondisi-kondisi batas dan diikuti dengan pembebanan.
Dengan mengikuti prosedur ini, maka toolbar kedua akan berfungsi sebagai
penuntun dalam program Masukan serta menjamin agar seluruh masukan yang
dibutuhkan telah dipenuhi. Tentu saja tidak semua pilihan tersebut selalu
diperlukan untuk analisis tertentu. Sebagai contoh, beberapa obyek struktural
ataupun pembebanan tidak akan digunakan pada kasus pembebanan tanah saja;
atau perhitungan tekanan air juga dapat diabaikan pada kasus dimana kondisi
tanah adalah kering; atau perhitungan tegangan awal juga dapat diabaikan jika
tegangan awal tanah dihitung dengan metode pembebanan gravitasi. Walaupun
demikian, dengan mengikuti toolbar tersebut pengguna akan selalu diingatkan
18
MODUL PELATIHAN PLAXIS
pada berbagai masukan yang tersedia dan akan memilih jenis-jenis masukan
yang diperlukan. PLAXIS juga akan selalu memberikan peringatan jika ada
masukan-masukan yang diperlukan tetapi belum dilakukan. Perlu dipahami
dengan baik bahwa setiap perubahan terhadap suatu model geometri yang telah
terbentuk akan membutuhkan penyusunan ulang dari jaring elemen hingga, dan
jika diperlukan, kondisi awal juga harus ditentukan kembali agar sesuai dengan
model yang telah diubah tersebut. Hal ini akan selalu diperiksa oleh program
PLAXIS. Dengan mengikuti prosedur-prosedur ini pengguna dapat yakin bahwa
pemodelan elemen hingga telah dilakukan dengan konsisten.
Menu masukan memuat seluruh pilihan masukan dan fasilitas operasional dari
program Masukan. Sebagian besar pilihan-pilihan tersebut juga disediakan dalam
bentuk tombol tombol dalam toolbar.
Toolbar (Geometri)
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas khusus yang berhubungan
dengan pembuatan model geometri. Tombol-tombol ini disusun secara berurutan,
sedemikian rupa sehingga pembuatan geometri dengan mengikuti tombol-tombol
tersebut dari kiri ke kanan akan menghasilkan suatu model yang lengkap.
Mistar
Pada sisi kiri dan sisi atas dari bidang gambar terdapat mistar yang menunjukkan
koordinat x dan y dari model geometri. Mistar ini secara langsung akan
menunjukkan dimensi dari geometri.
19
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Bidang gambar
Bidang gambar adalah area gambar dimana model geometri dibuat dan
dimodifikasi. Pembuatan dan modifikasi model geometri umumnya dilakukan
dengan menggunakan bantuan mouse, tetapi untuk pilihan-pilihan tertentu
masukan langsung dengan menggunakan papan ketik dapat dilakukan (lihat
Masukan manual di bawah). Bidang gambar dapat digunakan sama seperti
program untuk menggambar lainnya. Barisan teratur atau grid dari titik-titik kecil
pada bidang gambar dapat digunakan sebagai bantuan untuk menggambar
dengan tepat pada posisi-posisi tertentu sesuai dengan grid tersebut.
Masukan manual
Jika penggambaran dengan menggunakan mouse tidak dapat memberikan
tingkat ketepatan yang diinginkan maka baris Masukan manual dapat digunakan.
Nilai kedua koordinat x dan y dapat diketikkan langsung disini dengan
memberikan spasi diantaranya (nilai-x <spasi> nilai-y). Masukan koordinat
secara manual dapat dilakukan untuk keseluruhan obyek, kecuali untuk Sendi
dan Kekakuan rotasi. Selain memasukkan nilai absolut dari koordinat tertentu,
peningkatan terhadap titik sebelumnya dapat dilakukan dengan mengetik sebuah
@ langsung di depan nilai yang dikehendaki (@nilai-x <spasi> @nilai-y). Selain
itu, titik geometri yang telah ada dapat langsung dipilih dengan mengetikkan
nomor titik yang dikehendaki pada baris masukan manual.
Menu utama dari program Masukan memuat sub-menu pull-down yang meliputi
hampir seluruh pilihan untuk pengaturan berkas, melakukan transfer data,
menampilkan grafik, membuat model geometri, membentuk jaring elemen hingga
dan memasukkan data secara umum. Menu program Masukan dibedakan ke
dalam dua tahapan atau modus yang berbeda, yaitu menu untuk modus
pembuatan geometri dan menu untuk modus penentuan kondisi awal. Dalam
modus pembuatan geometri, menu utama terdiri dari sub-menu Berkas, Edit,
Tampilan, Geometri, Beban, Material, Jaring elemen, Awal dan Bantuan. Dalam
modus penentuan kondisi awal, menu utama meliputi sub-menu Berkas,
Tampilan, Geometri, Hitung dan Bantuan.
Sub-menu Berkas :
Baru /New Untuk membuat sebuah proyek baru. Jendela Pengaturan
global akan ditampilkan.
20
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Sub-menu Edit :
Batal/Cancel Untuk mengembalikan ke keadaan model geometri
sebelumnya (setelah suatu kesalahan masukan dilakukan)
Pengulangan dari pilihan batal terbatas pada 10 aksi
terakhir.
Sub-menu Tampilan :
Perbesar Memperbesar (zoom in) suatu area yang dipilih ke dalam
tampilan yang lebih detil. Setelah memilih tombol ini, area
yang akan diperbesar dipilih dengan menggunakan mouse.
Tekan tombol utama mouse pada salah satu sudut dari area
yang akan diperbesar; tetap tekan tombol utama mouse
sambil menggerakkan mouse ke sudut yang berlawanan dari
area yang akan diperbesar; kemudian lepaskan tombol.
Program akan memperbesar tampilan dari area yang dipilih
pada layar. Pilihan perbesar dapat digunakan berulang-kali.
Sub-menu Geometri :
Sub-menu Geometri memuat pilihan-pilihan utama untuk membentuk
model geometri. Selain elemen garis yang umum digunakan, pengguna
dapat memilih elemen pelat, geogrid, elemen antarmuka, jangkar,
terowongan, sendi atau pegas rotasi, drainase dan sumur.
Sub-menu Beban :
Sub-menu Beban memuat pilihan-pilihan untuk menambahkan beban dan
kondisi batas pada model geometri.
21
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Sub-menu Material :
Sub-menu Material berfungsi untuk mengaktifkan basis data (data base
engine) untuk pembuatan dan modifikasi dari tiap set data material untuk
tanah dan antarmuka, pelat, geogrid dan jangkar.
Sub-menu Awal :
Sub-menu Awal memuat pilihan untuk masuk ke dalam modus kondisi
awal dari program Masukan.
Jendela General Setting selalu muncul pada awal proyek baru ataupun dapat
dipilih kelak dari sub-menu Berkas. Jendela Pengaturan global terdiri dari dua
buah 'lembar tab' (tab sheet) yaitu Proyek dan Dimensi. Lembar-tab Proyek
memuat nama proyek serta deskripsinya, jenis model dan data akselerasi.
Lembar-tab Dimensi memuat satuan dasar untuk panjang, gaya dan waktu serta
dimensi dari bidang gambar.
Model :
22
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Elemen :
Pengguna dapat memilih jenis elemen segitiga dengan 6 titik nodal atau 15 titik
nodal (Gambar 2.5) untuk memodelkan lapisan tanah dan klaster volumetric
lainnya. Elemen segitiga dengan 15 titik nodal adalah elemen pra-pilih. Elemen ini
menggunakan interpolasi dengan ordo empat untuk perpindahan dan integrasi
numerik melibatkan 12 titik Gauss (titik tegangan). Untuk elemen segitiga
dengan 6 titik nodal, ordo interpolasi adalah dua dan integrasi numeric
melibatkan tiga buah titik Gauss. Jenis elemen untuk elemen struktural dan
elemen antarmuka secara otomatis diatur agar kompatibel terhadap jenis elemen
yang dipilih untuk tanah.
23
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Gambar 2.5 Posisi titik-titik nodal dan titik-titik tegangan pada elemen
tanah
Elemen segitiga dengan 15 titik nodal merupakan elemen yang sangat akurat
yang telah memberikan perhitungan tegangan dengan hasil yang sangat baik,
misalnya dalam perhitungan keruntuhan untuk tanah-tanah yang tidak
kompresibel. Penggunaan elemen segitiga dengan 15 titik nodal akan
menyebabkan penggunaan memori yang relatif tinggi serta kinerja operasional
dan perhitungan yang relatif lebih lambat. Karena itu jenis elemen yang lebih
sederhana juga disediakan.
Elemen segitiga dengan 6 titik nodal merupakan elemen yang cukup akurat dan
dapat memberikan hasil yang baik dalam analisis deformasi secara umum, tetapi
jika digunakan elemen dalam jumlah yang cukup banyak. Walaupun demikian,
perhatian khusus perlu diberikan pada penggunaan model Axisymmetry atau
pada kondisi dimana keruntuhan (dapat) memegang peranan yang penting,
seperti pada perhitungan daya dukung ataupun pada analisis tingkat keamanan
dengan menggunakan Reduksi phi-c. Beban runtuh maupun faktor keamanan
yang diperoleh umumnya berlebihan pada penggunaan elemen dengan 6 titik
nodal. Dalam kasus-kasus seperti ini lebih dipilih untuk menggunakan elemen
dengan 15 titik nodal.
24
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Sebuah elemen dengan 15 titik nodal dapat dianalogikan sebagai empat buah
elemen dengan 6 titik nodal yang digabungkan, karena jumlah seluruh titik nodal
dan seluruh titik tegangan adalah sama. Meskipun demikian, sebuah elemen
dengan 15 titik nodal tetap jauh lebih baik dibandingkan empat buah elemen
dengan 6 titik nodal.
Satuan :
Satuan-satuan untuk panjang, gaya dan waktu yang digunakan dalam analisis
didefinisikan saat data masukan ditentukan oleh pengguna. Satuan-satuan dasar
ini dimasukkan dalam lembar-tab Dimensi dalam jendela Pengaturan global.
Satuan-satuan pra-pilih, seperti disarankan oleh program, adalah m (meter)
untuk panjang, kN (kilo Newton) untuk gaya dan hari untuk waktu. Satuan-
satuan yang sesuai untuk tegangan dan berat isi ditampilkan di bagian bawah
dari kotak isian untuk satuan-satuan dasar. Seluruh masukan harus diberikan
dalam satuan yang konsisten. Satuan yang sesuai untuk nilai masukan tertentu
umumnya diberikan langsung di belakang kotak isian, berdasarkan satuan-satuan
dasar yang digunakan.
25
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Dimensi :
Di awal suatu proyek baru, pengguna perlu mengatur dimensi-dimensi dari
bidang gambar sedemikian rupa sehingga model geometri yang akan dibuat
tercakup dalam dimensi tersebut. Dimensi-dimensi dimasukkan dalam lembar tab
Dimensi dari jendela Pengaturan global. Dimensi dari bidang gambar tidak
mempengaruhi geometri dari model dan dapat diubah saat memodifikasi proyek
yang telah ada, hanya jika geometri yang telah ada tetap berada dalam lingkup
dimensi yang telah diubah. Klik pada mistar dalam modus pembuatan geometri
juga berfungsi sebagai cara cepat untuk mengubah dimensi dalam jendela
Pengaturan global.
Grid :
Untuk membantu pembuatan model geometri, pengguna dapat mendefinisikan
suatu barisan titik bantu yang teratur atau grid dalam bidang gambar. Grid ini
dapat digunakan agar penunjuk (pointer) selalu tepat berada pada posisi-posisi
tertentu sesuai dengan grid yang ditentukan. Grid ini diatur oleh parameter Spasi
dan Jumlah interval. Spasi digunakan untuk mengatur grid global yang
ditunjukkan oleh titik-titik kecil dalam bidang gambar. Grid sebenarnya adalah
grid global yang dibagi ke dalam Jumlah interval. Jumlah interval pra-pilih adalah
1, sehingga membentuk grid yang sama dengan grid global. Penentuan grid
dilakukan dalam lembar-tab Dimensi dalam jendela Pengaturan global.
2.3.2 GEOMETRI
26
MODUL PELATIHAN PLAXIS
27
MODUL PELATIHAN PLAXIS
kedua garis tersebut masing-masing akan terbagi menjadi dua buah garis yang
baru. Jika penggambaran sebuah garis baru menimpa garis lain yang telah ada,
maka program secara otomatis akan menentukan bagian dimana kedua garis
tersebut tepat berhimpit hanya sebagai satu buah garis saja. Prosedur ini
menjamin pembuatan geometri yang konsisten tanpa adanya titik atau garis
ganda yang saling berhimpit. Titik-titik dan garis-garis yang telah ada dapat
dimodifikasi atau dihapus dengan sebelumnya mengaktifkan Pilih dari toolbar.
Untuk memindahkan suatu titik atau garis, pertama pilih titik atau garis yang
diinginkan dari model dan kemudian seret atau pindahkan (drag) ke lokasi yang
diinginkan. Untuk menghapus suatu titik atau garis, pertama pilih titik atau garis
yang diinginkan dan kemudian tekan tombol <Delete> pada papan ketik. Jika
terdapat lebih dari satu obyek pada posisi yang dipilih, maka sebuah kotak dialog
penghapusan akan muncul dimana obyek-obyek yang dapat dihapus dapat
ditentukan. Jika sebuah titik yang dihapus adalah pertemuan dari dua buah garis
geometri, maka kedua garis tersebut akan digabungkan menjadi sebuah garis
lurus di antara titik-titik luarnya. Jika terdapat lebih dari dua buah garis geometri
yang bertemu pada suatu titik yang dihapus, maka seluruh garis geometri yang
terhubung langsung pada titik tersebut akan ikut terhapus. Setelah setiap
penggambaran dilakukan oleh pengguna, program akan secara otomatis
menentukan apakah ada klaster yang dapat dibentuk. Sebuah klaster merupakan
polygon tertutup dari beberapa garis geometri. Dengan kata lain, klaster
merupakan suatu daerah atau area yang dibatasi oleh garis-garis geometri.
Setiap klaster yang terdeteksi akan mempunyai warna cerah. Pada setiap klaster
dapat diberikan properti material tertentu untuk memodelkan perilaku tanah pada
bagian tersebut dari model geometri. Klaster akan terbagi-bagi menjadi elemen-
elemen tanah selama proses penyusunan jaring elemen hingga.
PELAT
Elemen pelat merupakan obyek struktural yang digunakan untuk
memodelkan struktur yang tipis dalam tanah dengan kekakuan lentur
yang signifikan serta kekakuan normal. Elemen pelat dapat digunakan
untuk memodelkan pengaruh dari dinding, pelat, cangkang atau dinding
terowongan yang menerus dalam arah-z. Dalam model geometri, elemen pelat
akan ditampilkan sebagai 'garis biru'. Saat elemen pelat digambarkan, garis
geometri juga terbentuk secara bersamaan. Karena itu tidak diperlukan untuk
terlebih dahulu membuat garis geometri pada posisi dari elemen pelat. Elemen
pelat dapat dihapus dengan memilihnya dari geometri dan menekan tombol
<Delete>.
GEOGRID
Geogrid merupakan elemen struktural tipis yang memiliki kekakuan
normal tetapi tanpa kekakuan lentur. Geogrid hanya dapat menahan
gaya tarik saja tanpa adanya kompresi. Obyek-obyek ini umumnya
digunakan untuk memodelkan elemen perkuatan tanah (soil reinforcement).
Contoh aplikasi dari struktur-struktur geoteknik yang menggunakan geogrid
diberikan pada Gambar 2.7 Geogrid dapat dipilih dari sub-menu Geometri atau
dengan menekan tombol yang bersangkutan pada toolbar. Penggambaran
28
MODUL PELATIHAN PLAXIS
geogrid dalam model geometri adalah serupa dengan pembuatan garis geometri.
Dalam tampilan model geometri, geogrid akan terlihat berupa garis berwarna
kuning. Saat membentuk geogrid, garis geometri juga akan ikut terbentuk secara
bersamaan. Satu-satunya properti material dari geogrid adalah kekakuan normal
(aksial) elastis EA, yang dapat ditentukan dalam basis data material. Geogrid
dapat dihapus dengan memilihnya pada geometri dan menekan tombol <Delete>.
Geogrid dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dalam tahapan perhitungan dengan
menggunakan Tahapan konstruksi dalam kotak Masukan pembebanan.
ANTARMUKA
Setiap interface atau antarmuka akan memiliki 'ketebalan virtual', yaitu
suatu dimensi virtual yang digunakan untuk mendefinisikan properti
material dari antarmuka. Ketebalan virtual yang semakin tinggi akan
menghasilkan deformasi elastis yang semakin besar. Umumnya penggunaan
elemen antarmuka ditujukan untuk menghasilkan deformasi yang sangat kecil
sehingga ketebalan virtual juga seharusnya kecil. Namun demikian ketebalan
virtual yang terlalu kecil akan menyebabkan kesalahan numerik dalam
perhitungan. Ketebalan virtual kemudian dihitung sebagai faktor ketebalan virtual
dikalikan ukuran rata-rata elemen. Ukuran rata-rata elemen ditentukan oleh
pengaturan tingkat kekasaran elemen secara global dalam penyusunan jaring
elemen hingga. Pengguna harus berhati-hati saat mengubah nilai prapilih dari
faktor ini. Selain itu, jika elemen antarmuka menerima tegangan normal yang
sangat besar, maka perlu dilakukan reduksi terhadap Faktor ketebalan virtual.
Pembuatan antarmuka dalam geometri adalah serupa dengan pembuatan garis
geometri. Antarmuka akan berupa garis terputus-putus yang berada pada sisi
sebelah kanan dari garis geometri (sesuai arah penggambaran) untuk
menunjukkan di sisi mana interaksi dengan tanah akan terjadi dari garis geometri
tersebut. Sisi dimana antarmuka berada juga diindikasikan oleh anak panah pada
kursor yang menunjuk arah penggambaran. Untuk meletakkan antarmuka di sisi
yang lain, maka antarmuka harus digambarkan pada arah yang berlawanan.
Perhatikan bahwa antarmuka dapat diletakkan pada kedua sisi dari garis
geometri. Hal ini memungkinkan interaksi penuh antara obyek-obyek struktural
(dinding, pelat, geogrid, dan sebagainya) dengan tanah disekelilingnya. Untuk
membedakan dua buah antarmuka yang berada sepanjang garis geometri
tertentu, maka antarmuka diindikasikan oleh sebuah tanda positif (+) dan tanda
29
MODUL PELATIHAN PLAXIS
negatif (-). Tanda ini hanya berfungsi sebagai penunjuk saja, dan tidak memiliki
arti fisik apapun dan sama sekali tidak akan mempengaruhi hasil perhitungan.
Antarmuka dapat dihapus dengan memilihnya pada geometri dan menekan
tombol <Delete>. Aplikasi tipikal dari penggunaan antarmuka adalah untuk
memodelkan interaksi antara dinding turap dan tanah, yang mempunyai kondisi
permukaan antara licin dan kasar. Tingkat interaksi dimodelkan dengan
menggunakan nilai tertentu yang tepat untuk faktor reduksi kekuatan (Rinter)
pada elemen antarmuka. Faktor ini menghubungkan kekuatan antarmuka (adhesi
dan friksi dinding) dengan kekuatan tanah (sudut geser dan kohesi). Rinter tidak
dimasukkan langsung sebagai suatu properti dari elemen antarmuka, tetapi
didefinisikan bersama dengan parameter kuat geser tanah dalam set data
material.
Kondisi batas standar dapat digunakan dengan cepat dan mudah untuk berbagai
aplikasi praktis yang sering dijumpai.
BEBAN MERATA
Penggambaran beban merata dalam model geometri serupa dengan
penggambaran garis geometri. Tersedia dua buah sistem beban (A dan
B) untuk kombinasi berbagai beban merata maupun beban terpusat.
Sistem beban A dan B dapat diaktifkan secara independen. Beban merata untuk
sistem A maupun B dapat dipilih dari sub-menu Beban atau dengan meng-klik
tombol yang bersangkutan dalam toolbar. Nilai masukan dari suatu beban merata
diberikan dalam satuan gaya per satuan luas (misalnya kN/m2). Beban merata
dapat terdiri dari komponen x dan/atau komponen y. Secara pra-pilih, saat
mengaplikasikan beban dalam model geometri, beban tersebut akan menjadi
suatu satuan tegangan yang bekerja tegak lurus terhadap garis beban. Nilai
masukan dari suatu beban dapat diubah dengan klik-ganda pada garis geometri
dimana beban garis berada dan memilih sistem beban yang diinginkan dari
pilihan dalam kotak dialog yang muncul. Jendela beban merata kemudian akan
ditampilkan dimana nilai dari dua buah komponen beban (arah x dan arah y)
30
MODUL PELATIHAN PLAXIS
untuk masing-masing titik ujung garis geometri yang ditinjau dapat diubah.
Distribusi beban merata selalu linier sepanjang beban garis.
BEBAN TERPUSAT
Pilihan ini digunakan untuk membentuk beban-beban titik, yang
sesungguhnya merupakan beban garis dalam arah keluar dari bidang
gambar. Nilai masukan dari beban terpusat diberikan dalam satuan
gaya per satuan panjang (misalnya kN/m). Dalam model axi-simetri, beban
terpusat merupakan beban garis yang bekerja pada busur lingkaran sebesar 1
radian. Dalam kasus ini nilai masukan yang diberikan tetap dalam satuan gaya
per satuan panjang, kecuali jika beban terpusat diletakkan pada x = 0. Pada
kasus axi-simetri dengan beban terpusat pada x = 0, beban terpusat tersebut
memodelkan beban terpusat yang sebenarnya dan nilai masukan diberikan dalam
satuan gaya (misalnya kN, walaupun jendela masukan masih menunjukkan
kN/m). Perhatikan bahwa gaya yang diberikan dalam model axi-simetri tetap
hanya bekerja pada busur lingkaran sebesar 1 radian saja. Untuk menghitung
nilai masukan yang ditentukan dari kondisi sebenarnya, beban terpusat yang
sebenarnya harus dibagi dengan 2 untuk memperoleh nilai masukan dari beban
terpusat pada sumbu model axi-simetri. Penggambaran beban terpusat maupun
beban merata dalam model geometri adalah serupa dengan penggambaran titik-
titik geometri. Dua buah sistem beban (A dan B) tersedia untuk digunakan dalam
kombinasi dari berbagai beban merata, beban garis dan beban terpusat. Sistem
beban A dan B dapat diaktifkan secara independen. Beban terpusat untuk sistem
beban A atau B dapat dipilih dari sub-menu Beban atau dengan meng-klik tombol
yang bersangkutan dalam toolbar.
Dalam PLAXIS, properti material tanah dan properti material dari elemen struktur
disimpan dalam set data material. Ada empat jenis data material yang berbeda,
yaitu data tanah dan antaramuka, pelat, antarmuka dan jangkar. Seluruh set
data disimpan dalam basis data material. Set data yang telah tersimpan dalam
basis data dapat digunakan pada klaster tanah atau obyek struktural dalam
model geometri
31
MODUL PELATIHAN PLAXIS
proyek memuat set material untuk proyek tersebut. Untuk proyek baru maka
basis data proyek masih dalam keadaan kosong. Selain basis data proyek,
tersedia pula basis data global. Basis data global dapat digunakan untuk
menyimpan set data material dalam suatu direktori global yang kemudian dapat
digunakan untuk saling bertukar set data dari proyek-proyek yang berbeda. Basis
data global dapat dilihat dengan meng-klik tombol Global di bagian atas jendela.
Jendela tersebut kemudian akan melebar menjadi seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 2.8
Gambar 2.8 Jendela set material yang menunjukkan basis data proyek dan global
2.3.3.1 PEMODELAN PERILAKU TANAH
Tanah dan batuan cenderung untuk untuk berperilaku sangat tidak linier saat
menerima pembebanan. Perilaku tegangan-regangan yang non-linier ini dapat
dimodelkan dalam beberapa tingkat pemodelan. Jumlah parameter yang
diperlukan akan semakin banyak untuk tingkat pemodelan yang semakin tinggi.
Model Mohr-Coulomb yang telah dikenal luas merupakan model pendekatan
derajat pertama dari perilaku tanah sesungguhnya. Model elastis-plastis-
sempurna ini membutuhkan lima buah parameter dasar berupa modulus Young,
E, angka Poisson, , kohesi, c, sudut geser, , dan sudut dilatansi, . Karena
praktisi geoteknik umumnya telah terbiasa dengan lima buah parameter tersebut
dan jarang memperoleh data untuk parameter lainnya, maka dalam bab ini
perhatian akan dipusatkan pada model tanah ini. PLAXIS juga mendukung
beberapa model tanah tingkat lanjut lainnya.
32
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Gambar 2.9 Hasil uji tipikal triaksial terdrainase (a) dan model elastis-plastis (b)
MODEL MATERIAL
33
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Elemen pelat digunakan untuk memodelkan perilaku dari dinding yang tipis, pelat
atau cangkang yang tipis. Perilaku dari elemen pelat dapat dibedakan antara
perilaku elastis dan elastoplastis.
Properti kekakuan :
Untuk perilaku elastis, kekakuan aksial, EA, dan kekakuan lentur, EI, diperlukan
sebagai properti material. Pada model aksial-simetri maupun model regangan
bidang, nilai EA dan EI merupakan kekakuan per satuan lebar dalam arah keluar
dari bidang gambar. Karena itu, kekakuan aksial, EA, dimasukkan dalam satuan
gaya per satuan panjang dan kekakuan lentur, EI, dimasukkan dalam satuan
gaya kali satuan panjang kuadrat per satuan panjang.
Angka Poisson :
Selain parameter kekakuan seperti di atas, juga diperlukan masukan berupa
angka Poisson, . Untuk struktur tipis dengan profil tertentu atau struktur yang
relatif fleksibel dalam arah keluar dari bidang gambar (seperti turap baja),
disarankan untuk memasukkan nilai nol untuk angka Poisson. Untuk struktur
yang benar-benar masif (seperti dinding beton) akan lebih realistis jika
dimasukkan angka Poisson yang sebenarnya sebesar 0.15.
Berat :
Dalam set data material untuk pelat dapat ditentukan nilai berat dari pelat, yang
dimasukkan dalam satuan gaya per satuan luas. Untuk struktur yang relatif
masif, pada prinsipnya berat elemen pelat diperoleh dengan mengalikan berat isi
material dengan ketebalannya. Perhatikan bahwa dalam model elemen hingga,
pelat berada di atas suatu kontinum sehingga 'menimpa' tanah. Untuk
menghitung berat total dari tanah dengan struktur secara akurat, maka untuk
34
MODUL PELATIHAN PLAXIS
menghitung berat dari elemen pelat, maka berat isi material pelat yang
dimasukkan harus dikurangi dengan berat isi tanah terlebih dahulu. Berat turap
atau sheet-pile (dalam satuan tegangan per satuan luas) umumnya diberikan
oleh pihak pembuatnya. Nilai tersebut dapat langsung digunakan karena pada
umumnya turap seperti ini hanya menempati volume yang relatif kecil. Berat dari
elemen pelat diaktifkan bersamaan dengan berat dari tanah yang diatur oleh
parameter Mweight
Setelah model geometri terbentuk dan jaring elemen hingga telah selesai
disusun, maka kondisi tegangan awal dan konfigurasi awal harus ditentukan
terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dalam modus penentuan kondisi awal dari
program Masukan. Kondisi awal terdiri dari dua buah modus : sebuah modus
untuk menghitung tekanan air (modus tekanan air) dan sebuah modus untuk
spesifikasi dari konfigurasi geometri awal serta perhitungan tegangan efektif awal
di lapangan (modus konfigurasi geometri). Berpindah dari satu modus ke modus
yang lain dilakukan dengan menekan tombol 'switch' pada toolbar. Dalam kondisi
awal masih dimungkinkan untuk kembali ke modus penggambaran geometri,
tetapi hal ini umumnya tidak dilakukan karena beberapa informasi mengenai
kondisi awal akan hilang.
KONDISI AIR
35
MODUL PELATIHAN PLAXIS
P aktif = P steady + P excess Tekanan air pori ekses adalah tekanan air pori yang
timbul akibat pembebanan klaster dimana jenis perilaku material dalam set data
material ditentukan sebagai Tak terdrainase. Dalam perhitungan Plastis, tekanan
air pori ekses hanya dapat dibentuk dalam klaster-klaster yang Tak terdrainase
ini. Suatu analisis konsolidasi dapat digunakan untuk menghitung disipasi
tekanan air pori ekses terhadap waktu. Pada jenis perhitungan ini perhitungan
tekanan air pori ekses lebih ditentukan oleh parameter permeabilitas
dibandingkan jenis perilaku material. Tekanan air pori kondisi stabil merupakan
tekanan air pori yang menyatakan situasi hidrolik yang stabil. Situasi seperti ini
diperoleh saat kondisi air eksternal tetap konstan pada rentang waktu yang cukup
lama. Untuk mencapai kondisi steady-state, tekanan air pori tidak harus berada
dalam ekuilibrium statik (pada garis freatik horisontal), karena situasi dimana
terjadi aliran air dalam tanah atau rembesan juga dapat berupa kondisi yang
steady-state. Tekanan air pori kondisi steady-state dan tekanan air eksternal
(disebut sebagai 'tekanan air' saja), dibentuk dalam modus tekanan air. Tekanan
air dapat secara mudah dibentuk berdasarkan garis freatik. Pilihan lain adalah
perhitungan tekanan air berdasarkan perhitungan aliran air dalam tanah dalam
kondisi laminer atau steady-state. Pilihan yang kedua membutuhkan masukan
berupa kondisi batas dari tinggi tekan air tanah, yang secara pra-pilih ditentukan
berdasarkan garis freatik global. Modus tekanan air dapat dilewati pada proyek-
proyek yang tidak mengikutsertakan tekanan air. Pada kasus ini, garis freatik
global diambil pada dasar dari model geometri dan seluruh tekanan air pori serta
tekanan air eksternal adalah nol.
Pada proyek yang melibatkan tekanan air pori, masukan berupa berat isi air
diperlukan untuk membedakan antara tegangan efektif dan tekanan air pori. Saat
memasuki modus tekanan air untuk pertama kali, sebuah jendela akan muncul
dimana berat isi air dapat dimasukkan. Berat isi air juga dapat dimasukkan
dengan memilih Berat isi air dari menu Geometri. Secara pra-pilih, berat isi dari
air adalah 9.8 kN/m3 (atau 0.062 klb/ft3)
GARIS FREATIK
Tekanan air pori dan tekanan air eksternal dapat dibentuk berdasarkan
garis freatik. Sebuah garis freatik merupakan kumpulan beberapa titik
dimana tekanan air adalah nol. Dengan menggunakan masukan berupa
garis freatik, tekanan air akan meningkat secara linier terhadap kedalaman sesuai
dengan berat isi air yang dimasukkan (variasi tekanan diasumsikan adalah
hidrostatik). Sebelum memasukkan garis freatik pengguna harus memasukkan
berat isi air yang benar terlebih dahulu. Pilihan untuk memasukkan garis freatik
dapat dipilih dari menu Geometri atau dengan meng-klik tombol yang
bersangkutan pada toolbar. Garis freatik didefinisikan oleh dua buah titik atau
lebih. Titik-titik dapat dimasukkan dari 'kiri' ke 'kanan' (koordinat x yang semakin
meningkat) atau sebaliknya (koordinat x yang semakin berkurang). Titik-titik dan
garis-garis akan berada di atas model geometri, tetapi tidak saling berinteraksi.
36
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Garis freatik yang memotong garis geometri tidak akan menghasilkan titik
geometri baru. Jika suatu garis freatik tidak meliputi seluruh rentang koordinat x
dari model geometri, garis freatik akan dianggap memanjang secara horisontal ke
kiri dan dari titik yang paling kiri dan memanjang ke kanan dari titik yang paling
kanan. Di atas garis freatik tekanan air pori akan bernilai nol, sedangkan di
bawah garis freatik akan bekerja distribusi tekanan air pori secara hidrostatik,
setidaknya saat tekanan air dibentuk berdasarkan garis freatik
Untuk melanjutkan ke modus konfigurasi geometri dari modus tekanan air, klik
tombol sebelah kanan dari 'switch' pada toolbar. Modus konfigurasi geometri
digunakan untuk mengatur konfigurasi geometri awal dan memungkinkan
pengguna untuk menonaktifkan klaster-klaster pada geometri yang tidak aktif
pada kondisi awal. Selain itu, tegangan efektif awal dapat dibentuk dengan
menggunakan Prosedur-K0.
PERHITUNGAN TEGANGAN AWAL (PROSEDUR-K0)
Tegangan awal dalam massa tanah dipengaruhi oleh berat material dan
sejarah pembentukannya. Kondisi tegangan ini umumnya dinyatakan
oleh tegangan vertikal efektif awal, 'v,0. Tegangan horisontal efektif
awal, 'h,0, dihubungkan dengan tegangan vertikal efektif awal oleh koefisien
tekanan tanah lateral, K0 (dimana 'h,0 = K0 * 'v,0).
37
MODUL PELATIHAN PLAXIS
2.4 PERHITUNGAN
PROGRAM PERHITUNGAN
38
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Bayangkan sebuah proyek baru dimana belum satupun tahapan perhitungan yang
telah didefinisikan. Dalam kondisi ini daftar perhitungan hanya memuat sebuah
baris saja yang diindikasikan sebagai 'Tahap awal' dengan nomor tahapan 0.
Baris ini menyatakan situasi awal dari proyek yang didefinisikan dalam modus
penentuan kondisi awal dari program Masukan. 'Tahap awal' merupakan titik awal
dari perhitungan selanjutnya. Untuk membuat tahap perhitungan pertama untuk
proyek saat ini, tekan tombol Berikutnya yang berada di atas daftar perhitungan
yang diikuti dengan munculnya sebuah baris baru. Alternatif lain adalah dengan
memilih Tahap berikutnya dari menu Edit. Saat program Perhitungan mulai
dijalankan dengan meng-klik tombol Hitung dalam modus penentuan kondisi awal
dari program Masukan, maka tahap perhitungan pertama yang tidak dapat
didefinisikan akan secara otomatis ditambahkan. Setelah membentuk tahapan
perhitungan baru, maka tahapan ini perlu didefinisikan.
39
MODUL PELATIHAN PLAXIS
JENIS PERHITUNGAN
Perhitungan plastis
Suatu perhitungan Plastis harus dipilih untuk melakukan analisis deformasi
elastosplastis dimana tidak diperlukan untuk mengikutsertakan proses
berkurangnya tekanan air pori ekses (berlebih) terhadap waktu dalam
perhitungan. Jika pilihan Jaringan elemen yang diperbaharui dalam jendela
pengaturan umum tingkat lanjut tidak digunakan, maka perhitungan akan
dilakukan sesuai dengan teori deformasi kecil. Matriks kekakuan dalam
perhitungan plastis yang normal didasarkan pada geometri semula yang
belum terdeformasi. Jenis perhitungan ini umumnya berlaku untuk
sebagian besar masalah geoteknik secara praktis. Walaupun interval
waktu tertentu dapat ditentukan, perhitungan plastis tidak
mengikutsertakan efek dari waktu dalam perhitungan, kecuali saat
menggunakan model Soft Soil Creep. Dengan menganggap pembebanan
terjadi secara cepat pada tanah lempungan yang jenuh air, perhitungan
plastis dapat digunakan untuk memodelkan kasus-kasus dengan perilaku
tak terdrainase dengan menggunakan pilihan Tak terdrainase dalam set
data material. Sebaliknya, dengan melakukan analisis yang sepenuhnya
berperilaku terdrainase dapat diperkirakan besarnya penurunan jangka
panjang. Analisis ini dapat memberikan prediksi situasi akhir yang cukup
akurat, meskipun tidak mengikuti sejarah pembebanan yang sebenarnya
dan proses konsolidasi juga tidak dimodelkan secara eksplisit.
Analisis konsolidasi
Analisis Konsolidasi harus dipilih jika diperlukan untuk menganalisis
pembentukan atau disipasi tekanan air pori ekses dalam tanah lempungan
yang jenuh air sebagai fungsi terhadap waktu. Analisis konsolidasi yang
bersifat sepenuhnya elastis-plastis dapat dilakukan dalam PLAXIS. Pada
umumnya suatu analisis konsolidasi tanpa penambahan beban dilakukan
setelah perhitungan plastis yang bersifat tak terdrainase dilakukan.
Pemberian beban pada saat analisis konsolidasi berlangsung juga dapat
40
MODUL PELATIHAN PLAXIS
TAHAPAN KONSTRUKSI
41
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Modus pembuatan geometri dalam program Masukan juga tidak dapat dimasuki
dari jendela tahapan konstruksi. Di lain pihak, sekarang telah tersedia beberapa
pilihan tahapan konstruksi yang spesifik. Dengan cara yang serupa seperti pada
jendela penentuan kondisi awal, jendela tahapan konstruksi terdiri dari dua buah
modus, yaitu modus konfigurasi geometri dan modus kondisi air. Modus
konfigurasi geometri dapat digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
pembebanan, klaster tanah dan obyek struktural serta untuk mengaplikasikan set
data material pada klaster-klaster atau obyek-obyek struktural. Selain fasilitas-
fasilitas ini, dalam tahapan konstruksi juga dapat dilakukan pemberian gaya
prategang pada anchor. Modus kondisi air dapat digunakan untuk membentuk
distribusi tekanan air yang baru berdasarkan masukan dari garis freatik yang
baru atau untuk melakukan perhitungan aliran air dalam tanah dengan kondisi-
kondisi batas yang baru.
Perpindahan antara modus tekanan air dan modus konfigurasi geometri dapat
dilakukan dengan menggunakan 'switch' pada toolbar. Setelah situasi yang baru
didefinisikan, tombol Perbaharui harus ditekan untuk menyimpan informasi dan
kembali ke program Perhitungan. Setelah itu tahapan perhitungan berikutnya
dapat didefinisikan atau proses perhitungan dapat dimulai. Perubahan pada
konfigurasi geometri atau pada kondisi air umumnya akan menghasilkan gaya-
gaya yang tidak seimbang. Selama proses perhitungan suatu tahapan konstruksi,
faktor pengali yang mengatur proses tahapan konstruksi (Mstage) ditingkatkan
dari nol hingga ke tingkat ultimit (umumnya 1.0).
Keluaran utama dari suatu perhitungan elemen hingga adalah perpindahan pada
titiktitik nodal dan tegangan pada titik-titik tegangan. Selain itu, saat model
elemen hingga mengikutsertakan elemen-elemen struktural, maka gaya-gaya
struktural juga akan dihitung dalam elemen-elemen ini. Berbagai fasilitas telah
tersedia dalam PLAXIS untuk menampilkan berbagai hasil analisis elemen hingga.
Fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan dalam program Keluaran akan dijelaskan
di bawah ini.
PROGRAM KELUARAN
42
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Keluaran dapat dipilih dengan meng-klik tombol Buka berkas pada toolbar atau
dengan memilih Buka dari menu Berkas. Jendela pengaturan berkas akan muncul
dimana berkas proyek PLAXIS (*.PLX) dapat dipilih (Gambar 2.13).
Saat pengguna memilih proyek tertentu, pengaturan berkas akan menampilkan
daftar tahapan perhitungan dari proyek yang dipilih dimana pemilihan lebih lanjut
dapat dilakukan. Setelah memilih tahapan perhitungan tertentu, sebuah jendela
keluaran baru akan muncul dan menampilkan hasil dari langkah perhitungan
final.
43
MODUL PELATIHAN PLAXIS
44
MODUL PELATIHAN PLAXIS
BAB III
CONTOH SOAL
Timbunan :
General Setting
Permodelan (Input)
Mesh Generation
Initial Condition
Calculation
Output
3.1 TIMBUNAN
3.1.2 Pemodelan.
Untuk membuat profil tanah gunakan geometry line pada toolbar atau
dalam menu geometry modelling, yaitu dengan menggambar langsung
pada bidang gambar atau dengan memasukkan koordinat pada perintah
point on geometry line di bawah bidang gambar. Buatlah profil tanah
dengan koordinat sbb:
X Y
Point
[m] [m]
45
MODUL PELATIHAN PLAXIS
0 -13.0 0
1 64 0
2 64 24
3 44 28
4 8 28
5 -13 33
6 -13 31
7 8 26
8 44 26
9 64 22
10 -13 28
11 8 23
12 44 23
13 64 19
14 -13 21
15 10 17
16 51 17
17 64 15
18 -4 31
19 5 35
20 9 35
21 15 39
22 31 39
23 37 35
24 42 35
25 49 30
26 52 30
27 58 25
46
MODUL PELATIHAN PLAXIS
47
MODUL PELATIHAN PLAXIS
48
MODUL PELATIHAN PLAXIS
49
MODUL PELATIHAN PLAXIS
3.1.5 Calculation
50
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 4 - consolidation
General - Calc type : consolidation
Phase 5 - menghitung SF
General - Calc type : plastic
Load adv. Number of steps
Parameters - loading input : phi-c reduction
51
MODUL PELATIHAN PLAXIS
3.1.6 Output
Phase1
52
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 2
53
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 3
54
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 4
Sigma ultimate time=6.45 day
Phase5
Lihat di total multipliers-SF=1,1
3.2 GALIAN
3.2.2 Pemodelan.
Untuk membuat profil tanah gunakan geometry line pada toolbar atau
dalam menu geometry modelling, yaitu dengan menggambar langsung
pada bidang gambar atau dengan memasukkan koordinat pada perintah
point on geometry line di bawah bidang gambar. Buatlah profil tanah
dengan koordinat sbb:
X Y
Point
[m] [m]
0 0 35
1 0 0
2 40 0
3 40 35
4 0 30
5 40 30
6 0 27
7 40 27
8 0 21
9 40 21
10 30 35
11 30 16
12 30 30
13 30 27
14 30 21
15 30 33
16 40 33
17 30 31
18 40 31
19 30 28
55
MODUL PELATIHAN PLAXIS
20 40 28
21 30 25
22 40 25
56
MODUL PELATIHAN PLAXIS
57
MODUL PELATIHAN PLAXIS
58
MODUL PELATIHAN PLAXIS
59
MODUL PELATIHAN PLAXIS
60
MODUL PELATIHAN PLAXIS
61
MODUL PELATIHAN PLAXIS
3.2.5 Calculation
Phase 1 galian 1
General - Calc type : plastic
Parameters - loading input : staged construction
Define - hilangkan galiannya - klik di bagian tanah yang digali berwarna
putih
62
MODUL PELATIHAN PLAXIS
63
MODUL PELATIHAN PLAXIS
64
MODUL PELATIHAN PLAXIS
65
MODUL PELATIHAN PLAXIS
66
MODUL PELATIHAN PLAXIS
67
MODUL PELATIHAN PLAXIS
68
MODUL PELATIHAN PLAXIS
3.2.6 Output
Phase1
69
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 2
70
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 3
71
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 4
72
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase5
73
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 6
74
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 7
75
MODUL PELATIHAN PLAXIS
Phase 8
76
MODUL PELATIHAN PLAXIS
77
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of Soils, 2nd Edition,
McGraw Hill Book Company, New York.
Lee W.Abramson, Lee Thomas.S, Sharma S, Boyce M.G, 1996, Slope Stability
and Stabilization Methods, John Willey and Sons.INC, New York