ch2 - Lingk Audit-1 PDF
ch2 - Lingk Audit-1 PDF
2-2
Problems and Warning Signs
1990 2000
2-3
Government Regulation
Pada 30 Juli 2002, Congress menyetujui the
Sarbanes-Oxley Public Company Good
Accounting Reform and Investor Protection Corporate
Act (UU Reformasi Akuntansi Perusahaan Governance
Publik dan Perlindungan Investor )
2-6
Major Provisions/Requirements
2-7
Prohibited Services to Audit Clients
Jasa2 tambahan yang dilarang oleh SOX & PCAOB
diberikan oleh auditor kepada klien auditnya:
1. bookkeeping and related services
2. design or implementation of financial information
systems
3. appraisal or valuation services
4. actuarial services
5. internal audit outsourcing
6. management or human resources services
7. investment or broker/dealer services
8. legal and expert services that is not
related to the audit
2-8
KONTEKS AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Konteks utama yang menjadi concern auditor dalam
mengaudit LK adalah dampak dari proses bisnis yang
dijalankan klien. Contoh:
Computer hardware manufacturer:
Apakah klien memiliki slow-moving goods and becoming
obsolete akibat inovasi industri?
Risiko audit inventory mungkin dinilai secara tidak patut
2-9
2-10
ASERSI MANAJEMEN TENTANG LK
LK yang disajikan manajemen mengandung 3 jenis asersi
(pernyataan). Contoh asersi utk Persediaan:
2-11
RINGKASAN ASERSI MANAJEMEN BERDASARKAN KATAGORI
1.
2.
2-12
RINGKASAN ASERSI MANAJEMEN BERDASARKAN KATAGORI
3.
2-13
STANDAR AUDITING
Fungsi SA sebagai panduan (guidelines) audit dan ukuran
kualitas kinerja auditor.
Di USA, sebelum adanya SOX-Acts 2002 pihak yang berwenang
menetapkan standar auditing adalah Auditing Standards
Board-AICPA. Sejak ditetapkan SOX, kewenangan dibagi dua:
Standar Umum
Standar Pekerjaan
Lapangan
Standar Pelaporan
2-17
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan
jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern
harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat saat dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten harus cukup diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
yang di audit.
2-18
Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di indonesia
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat taggung jawab
yang dipikul oleh auditor
2-19
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) di USA
2-20
Standar Auditing
(Versi ISA)
2-27
REQUIREMENTS TO BE A PROFESSIONAL
1. Specialized Knowledge accounting, auditing, and taxation
2. Formal Educational Process 150 semester hours of
education
3. Standards Governing Admission study of accounting,
pass the CPA exam & complete an experience requirement,
usually one year of experience (di Indonesia min. 1000 jam)
4. Code of Ethics
5. Recognized status indicated by a license or special
designations/pointed
6. Public Interests in the work that practitioners perform
7. Having of a social obligation via peer review; be a member of
not-for-profit organization who work for community.
2-28
2-29
SEJARAH:
Semula Akuntan Publik tunduk kepada Kode Etik IAI
yang ditetapkan sbb.:
Kongres 1973 > Penetapan kode etik bagi profesi akuntan di
Indonesia
Kongres 1981 &1986 > penyempurnaan kode etik
Kongres 1990,1994, kemudian 1998 > mengalami pengubahan
kode etik menuju kesempurnaan
BAGIAN A BAGIAN B
2-31
A. Prinsip Dasar Etika
Seksi 110 : Prinsip Integritas
2-34
FRAUD dapat terjadi karena:
1. Kecurangan dalam pelaporan keuangan, misal:
Memanipulasi catatan akuntansi ATAU dokumen pendkukung
Dengan sengaja menghilangkan informasi LK (misrepresentation),
seperti tidak mencatat transaksi/peristiwa, atau tidak menyajikan
informasi penting
Dengan sengaja menerapkan prinsip akuntansi secara tidak benar (misapplication)
berkenaan dengan jumlah, klassifikasi, dan pengungkapan.
2. Penyalahgunaan (misuse) aset:
Penggelapan (embezzling) tidak mencatat hasil penagihan piutang
Pencuarian (stealing)
Melakukan pembayaran fiktif
Komisaris
Mengungkapkan fraud ke pihak luar tidak dibenakan oleh
Bersambung....
2-37
2-38