PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Penulisan Tugas Perencanaan pabrik bertujuan untuk merancang pabrik
pengolahan Jamur Tiram dengan kapasitas300kg/hari di daerah Malang, Jawa
Timur serta mengevaluasikelayakan teknis dan ekonomis rancangan pabrik yang
direncanakan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Mycetea
Division : Amastigomycotae
Phylum : Basidiomycotae
Class : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus ostreatus
Jamur tiram atau yang dikenal juga dengan jamur mutiara bagian tubuh
yang terdiri dari akar semu, tangkai, insang, dan tudung. Jamur tiram memiliki
ciri-ciri fisik seperti permukaannya yang licin dan agak berminyak ketika lembab,
bagian tepinya agak bergelombang, letak tanggkai lateral agak disamping tudung
dan daging buah berwarna putih. Jamur tiram memiliki diameter tudung yang
menyerupai cangkang tiram berkisar antara 5 15 cm, jamur ini dapat tumbuh
pada kayu-kayu lunak dan pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut, spesies
ini tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi karena dapat merusak miselia jamur
dan tumbuhnya buah jamur. Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dengan
suhu 15o-30oC pada pH 5,5- 7 dan kelembaban 80%-90% (Achmad dkk, 2011).
Sebagai bahan pangan, jamur tiram putih mempunyai tekstur dan cita rasa
yang spesifik. Selain itu terkandung pula asam amino yang cukup lengkap
didalamnya. Jamur merupakan salah satu bahan pangan yang mempunyai nilai
gizi, yaitu sekitar 34- 89% (Rismunandar, 1984). Jamur segar umumnya
mengandung 85-89%. Protein yang terkandung dalam jamur tergolong tinggi di
bandingkan dengan kandungan protein pada bahan makanan lainnya yaitu
berkisar antara 15-20% dari berat keringnya. Pada Tabel 2 terdapat perbandingan
kandungan gizi jamur dengan makanan lain (Achmad dkk, 2011) sebagai berikut :
Tabel 2. Komposisi nilai gizi jamur tiram putih (Chang dan Miles, 1989)
Komposisi Nilai (%)
Air 90,8
Protein kasar (N x 6,25) 30,4
Lemak 2,2
Karbohidrat 57,6
Serat kasar 8,7
Abu 9,8
Energy (kalor) 345
Jamur tiram putih tidak memiliki pati, karbohidrat disimpan dalam bentuk
glikogen dan kitin yang merupakan unsur utama serat jamur. Kandungan asam
lemak tak jenuh(85,4%) lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak
jenuh(14,6%) pada jamur. Asam lemak tak jenuh bila dikonsumsi dalam jumlah
besar tidak berbahaya dan asam lemak tak jenuh sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Namun sebaliknya jika mengkonsumsi asam lemak jenuh secara berlebihan akan
berbahaya bagi tubuh. Kandungan protein dalam jamur tiram memiliki kadar nilai
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya maupun daging sapi.
Terdapat asam amino esensial yang terkandung pada protein dalam jamur tiram.
Asam amino esensial adalah asam yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
cukup, tetapi tubuh tidak dapat menghasilkan asam amino.
Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain tiamin, niasin, biotin dan
asam askorbat. Pada jamur jarang ditemukan vitamin A dan D. Namun,
terkandung ergosterol yang merupakan prekursor vitamin D dengan iradiasi sinar
ultraviolet dalam jamur tiram putih. Pada umumnya jamur kaya akan kandungan
mineral, terutama posfor. Potassium, sodium, kalsium dan magnesium
merupakan mineral yang paling banyak terkandung didalam jamur. Menurut hasil
penelitian Puslitbang Hasil Hutan Bogor , jamur tiram dapat digunakan untuk
mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi, mencegah dan menyembuhkan
anemia, antitumor, menurunkan berat badan dan mencegah kekurangan zat besi
(Budhy, et al (1994) dalam Gemalasari, 2002).
2.1.2 Daging Ayam
Ayam (Gallus domesticus) memiliki beberapa klasifikasi, diantaranyaadalah
ayam ras (ayam negeri), ayam kampung dan ayam hutan. Ayam kampung
menghasilkan daging yang lebih enak daripada ayam negeri. Hal ini karena
kemampuan genetis yang membedakan antara kedua jenis ayam ini. Tetapi untuk
produksi telurnya ayam ras lebih disukai oleh masyarakat digunakan sebagai
bahan makanan atau olahan makanan dibanding dengan ayam kampung yang dari
segi harganya sedikit lebih mahal dan hanya digunakan untuk olahan makanan
tradisional saja (Rasyaf, 2000).
Ayam yang digunakan oleh masyarakat untuk diolah biasanya adalah
ayampotong. Disamping harganya lebih murah daripada ayam kampung, ayam
potong yang masih muda memiliki daging yang empuk dan cocok untuk masakan
ayam panggang, grill atau ayam goreng. Lemaknya sedikit, makin tua umur ayam
makin banyak lemaknya. Untuk pengolahan ayam potong sendiri tidak berbeda
dengan daging. Ayam yang telah dipotong perlu didiamkan dahulu sekitar 4 jam.
Warna merah tua pada daging ayam karena adanya pigmen myoglobin (Tarwotjo,
1998).
Ayam segar yang biasa digunakan untuk pengolahan terdiri dari tiga,
yaitu:
1. Ayam segar biasa (segera dimasak, hanya tahan 4 - 6 jam setelah dipotong)
2. Ayam segar dingin (tahan 24 jam, dimasukkan dalam lemari es)
3. Ayam segar beku (tahan untuk beberapa hari jika disimpan dalam kondisi
yangtepat, 24C dibawah nol.
Untuk memilih daging ayam segar yang biasa perlu diperhatikan beberapa
hal,yaitu warna daging yang putih kekuningan, warna lemak yang putih
kekuningandan merata di bawah kulit, memiliki bau yang segar, kekenyalan yang
elastis dantidak ada tanda-tanda memar atau tanda lain yang mencurigakan
(Litbang Deptan, 2007).
Daging ayam memiliki kandungan gizi yang tinggi, selain dari proteinnya
juga daging ayam mengandung lemak. Protein pada ayam yaitu 18,2 g, sedangkan
lemaknya berkisar 25,0 g. Komposisi ayam dapat dilihatpada tabel berikut :
Tabel 3. Komposisi Kimia Daging Ayam dalam 100 g bahan
Komponen Jumlah
Kalori(g) 330,2
Protein (g) 18,2
Lemak (g) 25,0
Karbohidrat 0
Kalsium (mg) 14
Fosfor (mg) 200
Besi (mg) 1,5
Vitamin A (SI) 810
Vitamin B1 (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 55,9
Bdd 58
Sumber : Departemen Kesehatan RI., (1996).
2.1.7 Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis
unggas, seperti ayam, bebek, dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yang
sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein
mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling
lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu,
tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak
orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan.
Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan
mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur (Mietha, 2008).
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling lengkap gizinya.
Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Komposisinya terdiri dari 11% kulit telur, 58% putih
telur, dan 31% kuning telur. Kandungan gizi terdiri dari protein 6,3 gram,
karbohidrat 0,6 gram, lemak 5 gram, vitamin dan mineral di dalam 50 gram telur
(Sudaryani, 2003).
Telur mempunyai bentuk fisik bulat sampai lonjong dengan ukuran yang
berbeda-beda tergantung jenis hewan, umur, dan sifat genetiknya. Telur tersusun
atas tiga bagian, yaitu kulit telur ( 11 % dari berat total telur), putih telur ( 57 %
dari berat total telur), dan kuning telur ( 32 % dari berat total telur) Djanah
(1990). Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan besar
bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi
yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap dan mudah
dicerna. Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kandungan gizi sebutir telur ayam
dengan berat 50 g terdiri dari 6,3 g protein, 0,6 g karbohidrat, 5 g lemak, vitamin
dan mineral (Sudaryani, 2003).
2.1.12 Garam
Garam merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan
sehari-hari. Pembuatan garam sebagian besar dilakukan secara tradisional oleh
petani rakyat disamping oleh perusahan garam industri. Dari segi kualitas
produksi garam dalam negeri masih belum memenuhi syarat kesehatan, terutama
garam yang dihasilkan dari petani garam, sebab mutu garam umumnya dibawah
mutu II menurut spsifikasi SNI/SII No.140-76.
Garam adalah benda padat berwarna putih berbentuk Kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida (>80%)
serta senyawa lainnya, seperti Magnesium Chlorida, Magnesium sulfat, dan
Calsium Chlorida. Sumber garam yang didapat di alam berasal dari air laut, air
danau asin, deposit dalam tanah, tambang garam, sumber air dalam tanah
(Burhanuddin S 2001). Komponen komponen tersebut mempunyai peranan
yang penting bagi tubuh manusia, sehingga diperlukan konsumsi garam dengan
ukuran yang tepat untuk menunjang kesehatan manusia. Konsumsi garam per
orang per hari diperkirakan sekitar 5 15 gram atau 3 kilogram per tahun per
orang (Winarno 1995 dalam Amalia, 2007).
2.1.13 Lada
Lada merupakan tanaman rempah yang sudah lama ditanam di Indonesia.
Tanaman ini berasal dari Ghats-Malabar India dan di negara asalnya terdapat tidak
kurang dari 600 jenis varietas, sementara itu di Indonesia terdapat tidak kurang
dari 40 varietas. Adapun varietas lada yang banyak dikembangkan di Indonesia
antara lain: Jambi, Lampung, Bulok Belantung, Muntok atau Bangka. Di alam
sendiri mungkin sudah terjadi evaluasi perkayaan plasma nutfah lada sebagai
akibat mutasi alami yang mungkin saja dapat timbul dalam upaya penyesuaian
diri (aklimatisasi) dengan keadaan lingkungan daerah penanamannya. Secara
umum syarat tanaman lada minimal mempunyai :
1. Elevasi (ketinggian) berkisar dari 10500 m dpl,
2. Curah hujan di atas 2.000 mm per tahun,
3. Suhu berkisar antara 25 - 26,5 C
4. Ketinggian air tanah relatif dalam (air tanah 0,5 M di bawah tanah) sedangkan
untuk tanah gambut tidak ditolerir oleh tanaman lada.
2.1.16 Air Es
Es adalah air yang membeku. Pembekuan ini terjadi bila air didinginkan di
bawah 0oC pada tekanan atmosfer standard. Es dapat dibentuk pada suhu yang
lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai
cairan atau gas sampai -30oC pada tekanan yang lebih rendah (Badan
Standardidasi Nasional, 2007).
Jenis es yang biasa digunakan adalah es balok dan es kristal. Es balok
biasanya digunakan untuk mengawetkan hasil laut dan pendingin minuman
kemasan. Es Kristal dibuat dari mesin yang disebut Mesin Tube Ice. Dimana es
ini dikhususkan untuk minuman karena lebih bersih, lebih jernih dan sudah
tercetak tidak perlu dipecahkan lagi (Badan Standardidasi Nasional, 2007).
Pembekuan didasarkan pada dua prinsip, yaitu suhu yang sangat rendah
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat aktifitas enzim
dan reaksi kimia. Pembentukan kristal es yang menurunkan ketersediaan air bebas
di dalam makanan sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat (Badan
Standardidasi Nasional, 2007).
Air yang digunakan untuk keperluan seharihari sebaiknya adalah air yang
memenuhi kriteria sebagai air bersih. Air bersih merupakan air yang dapat
digunakan untuk keperluan seharihari yang kualitasnya memenuhi syaratsyarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sedangkan yang dinamakan
air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tahap proses
pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Waluyo,
2009).
Persyaratan kesehatan untuk air bersih dan air minum meliputi persyaratan
fisik, kimiawi, radioaktif, dan bakteriologis. Syaratsyarat tersebut menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum adalah
sebagai berikut:
a) Persyaratan Fisik
Kriteria fisik ditentukan oleh faktorfaktor kekeruhan, warna, bau, total zat
padat terlarut (TDS), suhu, maupun rasa. Secara fisik air bersih atau air
minum harus jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air
bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan
apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25 oC
3oC.
b) Persyaratan Kimia
Air bersih tidak boleh mangandung bahanbahan kimia dalam jumlah
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah:
aluminium, pH, kesadahan, besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng
(Zn), chloride (Cl), Sulfat, Amonia. Jenis parameter lainnya: bahan
anorganik, bahan organik, pestisida, desinfektan dan hasil samping
desinfektan.
c) Persyaratan Radiologis
Persyaratan radiologis mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh
mengandung zat yang menghasilkan bahanbahan yang mengandung
radioaktif, seperti sinar alfa, beta, dan gamma.
d) Persyaratan Bakteriologis atau Mikrobiologis Air bersih tidak boleh
mengandung kuman pathogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan.
Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E.coli
atau Fecal coli dalam air.
2.1.17 Plastik
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama
lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer".
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik, namun
ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari
kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain
untuk meningkatkan performa atau ekonomi (Wikipedia, 2009; Azizah, 2009).
Plastik vacum berupa campuran bahan nylon dan PE/PVC digunakan untuk
membungkus makana yang hampa udara dan siap dimasak atau dimakan.
2.2 Proses Pengolahan
Diagram Alir Pembuatan Nugget Jamur
Bahan Pokok
(Ayam dan Jamur)
Penimbangan I
Pencucian
- Kepala
- Kulit
Pemfilletan Ayam, - Tulang
dan - Isi Perut
- Lemak
Pencacahan Jamur
Penimbangan II
1. Roti
2. Telur Pencampuran Jamur
3. Bumbu
Pencetakan
Pengukusan
(Selama 30 menit)
Pemotongan
Pelapisan I (Premix)
Pelapisan II (Preduster)
Pemaniran
Pengemasan
Nugget Jamur
Langkah Kerja
1. Penimbangan I
Ayam dan jamur ditimbang sesuai dengan formula yang telah ditentukan
agar mengetahui berat awal dan mendapatkan formula yang tepat sehingga
menghasilkan nugget jamur yang berkualitas dan bermutu.
2. Pencucian
Proses ini dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel
pada bahan (terutama pada daging ayam dan juga jamur).proses ini dilakukan
dengan air mengalir
4. Penimbangan II
Proses ini dilakukan untuk membuat formula setiap bahan yang diperlukan
supaya dihasilkan nugget jamur yang bercitarasa dan bermutu tinggi. Bahan yang
ditimbang meliputi tepung tapioka, ayam, jamur, dan banhan pembantu seperti
bawang, lada, dll penimbangan menggunakan timbangan manual.
7. Pencetakan
Setelah adonan tercampur rata dan homogen kemudian dimasukkan kedalam
nugget former pada proses ini nugget mentah melewati streamer untuk
mematangkan nugget sehingga pada saat proses ini selesai nugget sudah matang.
8. Pelapisan
Pelapisan awal dilakukan dengan caramenggulingkan cetakan adonan ke
dalam tepung predust sampai rata(predusting), hal ini bertujuan untuk
memudahkan pelekatan adonanpremix. Setelah itu, dimasukkan ke dalam adonan
premix, lalu diangkatkemudian digulingkan di atas tepung roti (breading), dengan
agakditekan sedikit agar tepung roti melekat, kemudian diangkat dandirapikan
dalam wadah. Proses ini dilakukan dimeja kerja (working table) ang terbuat dari
stainless steel.
9. Pemaniran
Nugget jamur yang sudah matang dan melalui proses pelapisan, kemudian
dilakukan proses pelumuran agar menghasilkan kenampakan yang menarik.
Pertama dengan proses pelumuran bahan preduster dan yang kedua dicelupkan
kedalam adonan premix,yang terahir dilumuri dengan tepung panir.Proses ini
dilakukan dimeja kerja (working table) ang terbuat dari stainless steel.
10. Pengemasan
Nugget jamur yang sudahjadi kemudian dikemas dengan tujuan untuk
melindungi produk dari kontaminasi luar dan meningkatkan harga jual supaya
menarik minat konsumen.Pengemasandilakukandenganmenggunakanplastik yang
dilengkapi label.Untukproduksi total ( 900 kg bahanpokok) menghasilkan445.019
bijibuah nuggetdenganberatmasing-masing 10 gram, dan jikadikemasdalam500 gr
menjadi8900 kemasan, proses pengemasan ini menggunakan alat continuos band
sealer, alat ini akan menyegel plastik nugget secara terus menerus.