Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan sebagai dasar

perkembangan metode ilmiah (Notoatmodjo S, 2012: 19). Pada bab ini akan

dibahas mengenai jenis pendekatan, lokasi dan waktu penelitian, subyek

penelitian, pengumpulan data, instrumen data, analisis data, dan etika penelitian.

3.1 Pendekatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptf

kualitatif dengan tehnik penelitian studi kasus (case study). Studi kasus

merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit

penelitian secara intensif inisalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas,

atau institusi (Nursa1am, 2008 : 81). Pada studi kasus ini bertujuan untuk

melakukan asuhan pada ibu bersalin dengan letak sungsang di RSUD

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang bersalin RSUD Sumberrejo

Kabupaten Bojonegoro.

3.2.2 Waktu Penelitian

Proposal dan penilitian laporan studi kasus ini dilaksanakan

pada bulan Februari sampai bulan Juli 2015.

1
2

3.3 Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti

(Arikunto, 2010 : 188). Subjek penelitian yang akan dijadikan sumber dalam

penelitian ini adalah 2 ibu bersalin dengan letak sungsang di RSUD

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena

penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial

tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi

ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan

dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian

kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau

partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam

penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistic, tetapi sampel

teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori

(Sugiyono, 2009 : 216).

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang dikumpulkan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2008: 111).

1. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitan adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2009: 224).


3

1) Data Primer

Data primer adalah data yang langsung memberikan kepada

pengumpul data (Notoatmojo,2012 :137).

Prosedur pengumpulan data primer pada penelitian ini diawali

setelah mendapat surat pengantar dari Badan Kesatuan Bangsa,

Politik, dan Perlindungan Masyarakat (BaKesBangPol dan Linmas),

kemudian memberikan surat tembusan dari BAKESBANGPOL dan

LINMAS kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sumberrejo

dan Kepala Ruangan Bersalin yang sebelumnya peneliti

menyampaikan maksud dan tujuan penelitian. Apabila ada pasien ibu

bersalin dengan letak sungsang, peneliti menjadikan subyek

penelitian dalam kasus ini. Selanjutnya peneliti menjelaskan maksud

dan tujuan penelitian, bila subyek setuju untuk berpartisipasi akan

menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Dilakukan

pengambilan data pada ny "S" tanggal 13 juni 2015 jam 12.00 wib

dan pada ny "P" tanggal 22 juni 2015 jam 03.45 wib serta melakukan

asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan letak sungsang di Rumah

Sakit Umum Daerah Sumberrejo. Selanjutnya subyek yang diambil

dalam penelitian ini sebanyak 2 orang ibu bersalin dengan letak

sungsang. Pasien diberikan asuhan sampai pasien pulang, kemudian

dilakukan pemantauan kunjungan rumah pada ny "S" tanggal 16 juni

2015, 18 juni 2015 dan 20 juni 2015 sedangkan pada ny "P"

dilakukan kunjungan rumah tanggal 25 juni 2015, 27 juni 2015 dan

29 juni 2015.
4

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah :

a) Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar inforrnasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan rnakna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,

2009:231). Dalam studi kasus ini wawancara dilakukan untuk

mendapatkan data identitas ibu bersalin dengan letak sungsang

(keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, dahulu, keluarga).

b) Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi

(Sugiyono, 2009 : 226). Observasi dalam penelitian kualitatif

dilakukan dengan tidak terstruktur, karena fokus penelitian

belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan

observasi berlangsung (Sugiyono, 2009 228). Dalam observasi

ini penulis melakukan pemeriksaan fisik ibu bersalin dengan

letak sungsang. Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat

teknik dasar yang perlu dipahami, diantaranya :

(1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi

untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien.

Cara efektif melakukan inspeksi adalah sebagai berikut :


5

(a) Atur posisi pasien sehingga bagian tubuhnya dapat

diamati secara detail.

(b) Berikan pencahayaan yang cukup.

(c) Lakukan inspeksi pada area tubuh tertentu untuk

ukuran, bentuk, warna, kesimetrisan, posisi dan

abnormalitasnya.

(d) Bandingkan suatu area sisi tubuh dengan bagian

tubuh lainnya.

(e) Jangan melakukan inspeksi secara terburu-buru

(Uliyah, 2008: 140). Pada kasus ini dilakukan

pemeriksaan dilakukan dan ujung rambut sampai ujung

kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara

sistematis dan berurutan.

(2) Palpasi

Palpasi merupakan pemeriksaan dengan indra peraba,

yaitu tangan untuk menentukan ketahanan, kekenyalan,

kekerasan, tekstur dan mobilitas. Palpasi membutuhkan

kelembutan dan sensitivitas. Untuk itu hendaknya

menggunakan permukaan palmar jari, yang dapat digunakan

untuk mengkaji posisi, tekstur, konsistensi, bentuk massa, dan

pulsasi. Pada telapak tangan dan permukaan ulnar tangan lebih

sensitif pada getaran. Sedangkan untuk mengkaji temperatur,

hendaknya menggunakan bagian belakang tangan dan jari

(Uliyah, 2008 : 140). Dalam kasus ini dilakukan pemeriksaa


6

Leopold I- IV.

c) Perkusi

Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan

pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari pada bagian

tubuh untuk mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organ-

organ tubuh, dan menentukan adanya cairan dalam rongga

tubuh. Ada dua cara dalam perkusi yaitu cara langsung dan cara

tidak langsung (Uliyah, 2008: 140).

Cara langsung dilakukan dengan mengetuk secara

langsung menggunakan satu atau dua jari. Sedangan cara tidak

langsung dilakukan dengan menempatkan jari tangan diatas

permukaan tubuh dan jari tangan lain, telapak tidak pada

permukaan kulit. Setelah mengetuk, jari tangan ditarik ke

belakang (Uliyah, 2008: 140).

Secara umum, hasil perkusi dibagi menjadi tiga, macam,

diantaranya sonor. Sonor adalah suara yang terdengar pada

perkusi parti paru-paru normal; pekak suara yang terdengar pada

perkusi otot; dan timpani adalah suara yang terdengar pada

abdomen bagian lambung. Selain itu, terdapat suara yang terjadi

diantara suara tersebut, seperti redup dan hipersonor. Redup

adalah suara antara sonor dan pekak sedangkan hipersonor

adalah suara antara sonor aan timpani (Uliyah, 2008 : 141). Pada

kasus ini dilakukan dengan cara memeriksa refleks patella

dengan memakai hammer.

d) Auskultasi
7

Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan

bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui sletoskop. Dalam

melakukan auskultasi, heberapa hal yang perlu didengaikan

diantaranya:

(1) Frekuensi atau siklus gelombang bunyi.

(2) Kekerasan atau amplitudo bunyi.

(3) Kualitas dan lamanya bunyi (Uliyah, 2008: 141).

Dalam kasus ini stetoskop digunakan untuk mendeteksi

bunyi janturg pasien dan mendeteksi bunyi jantung pasien dan

mendeteksi detak jantung janin.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari mempelajari

status maupun dokumentasi milik pasien, data dari catatan dalam

kebidanan dan studi (Notoatmodjo, 2012 : 137)

Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan

mengumpulkan data yang diambil dari catatan Ibu bersalin dengan

letak sungsang di RSUD Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.

3.5 Instrument Pengumpulan Data

Instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2010:203). Alat yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah

menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan metode dokumentasi

SOAP. Manajemen kebidanan 7 langkah varney meliputi:

1. Langkah I (Pengumpulan data)


8

2. Langkah II (Identifikasi masalah atau diagnose)

3. Langkah III (Antisipasi masalah potensial)

4. Langkah IV (Identifikasi kebutuhan segera)

5. Langkah V (Intervensi)

6. Langkah VI (Implementasi)

7. Langkah VII (Evaluasi)

3.6Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009 : 244). Aktitifitas dalam analisis

data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing verification

(Suglyono, 2009: 246).

3.6.1 Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang

tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data

dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.

Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang,

sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan

pengembangan teori yang signifikan (Sugiyono, 2009 249).


9

3.6.2 Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif (Sugiyono, 2009 249).

3.6.3 Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila ada kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel

(Sugiyono, 2009 : 252).

3.7 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan menurut Hiclayat (2009 : 82-

83), merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi

etika penelitian harus diperhatikan, Masalah etika yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut :

3.7.1 Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara


10

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

pasien. Beberapa informasi yang harus dalam informed concent

tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukannva tindakan,

jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan,

potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi

yang mudah dihubungi dan lain-lain.

3.7.2 Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.7.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai