Anda di halaman 1dari 187

INSTRUMENTASI DAN NAVIGASI

PERIKANAN DAN KELAUTAN

Dr. Suwarman Partosuwiryo


UNTUK KEGIATAN PERIKANAN DAN
KELAUTAN
1. Pengenalan Navigasi Konvensional dan
Modern (elektronik)
2. Pengenalan Satelit dan Inderaja (sistem
fotografi, radiometri, radar dan laser)
3. Prinsip kerja wahana bawah air (under water
vehicle)
4. Pengenalan dasar-dasar dan aplikasi navigasi
pantai dan laut (peta, kompas, dan alat
navigasi lainnya, serta penentuan posisi
kapal).
MANFAAT PENGGUNAAN PERALATAN NAVIGASI PADA
KAPAL PERIKANAN
1. Penentuan posisi kapal dan daerah penangkapan ikan
2. Ditemukannya sumberdaya perikanan memungkinkan
untuk dimanfaatkan pada operasi penangkapan
berikutnya
3. Penempatan alat penangkap ikan stasioner atau menetap
4. Peningkatan efisiensi dan efektifitas operasi
penangkapan ikan
5. Mengetahui jalur-jalur daerah penangkapan ikan
6. Jarak ekonomis dalam mancapai sasaran navigasi
7. Memenuhi ketentuan atau peraturan pelayaran yang
berlaku
8. Keselamatan pelayaran
PENGGOLONGAN/KLASIFIKASI
PERANGKAT NAVIGASI

I. Klasifikasi berdasarkan Jelajah


1. perangkat navigasi pantai
2. perangkat navigasi interinsuler
3. perangkat navigasi samudera
4. perangkat navigasi polar (kutub)
lanjutan
II. Klasifikasi berdasarkan mekanisme kerja
1. Mekanik kompas magnit
2. Listrik mekanik kompas gasing
3. Elektronik RADAR/ARPA, SART, EPIRB, Fish
Finder, SONAR, RDF, GPS, VMS, LORAN, Deca, AIS,
Omega, Konsol.
4. Teknologi Informasi dan Telekomunikasi
Automatic Radar Plotting Aid (ARPA),
VMS, GPS Radio Penduga Arah (RDF), AIS.
5. Akustik Fish Finder, SONAR, Echo sounder
6. Gelombang Radio/Elektromagnetik RADAR/
ARPA, SART, EPIRB, Radio Penduga Arah (RDF),
Rambu Radio (Radio Buoy), GPS, VMS, LORAN,
Deca, Omega, Konsol .
PENGERTIAN

> Instrumentasi Perangkat


> Navigasi Bahasa Sansekerta Navghathi
Definisi : sebagai penentuan posisi dan arah
diatas permukaan bumi.
Bapak Sejarah Sains Barat, George Sarton
Peradaban Cina navigator jarum magnet +
kompas.
Magnet sbg alat penunjuk arah pertama kali
dari peradaban Islam, para sarjana Islam
Kompas dgn 32 titik Kompas Marinir
JENIS NAVIGASI
1. ALAT NAVIGASI KONVENSIONAL
1). Kompas
2). Perum Tangan
3). Topdal Tunda
4). Alat Baring :
2.1. Pesawat Penjera Celah
2.2. Pesawat Baring Thomson
2.3. Semat Bayangan
5). Chronometer
LANJUTAN

6). Thermometer
7). Anemometer
8). Barometer :
7.1. Barometer Bejana Laut
7.2. Barometer Aneroide
7.3. Barogragph
9). Sextan
10). Dan alat alat lainnya
LANJUTAN
2. ALAT NAVIGASI ELEKTRONIK
1). Echosounder
2). Sound Navigation And Ranging (SONAR)
3). Radio Detection And Ranging (RADAR)
4). Radio Detection and Finder (RDF)
5). Global Positioning System (GPS)
6). Long Range Navigation (Loran)
7). Dan alat-alat lainnya
KOMPAS
Dulu KOMPAS sblm GPS alat bantu navigasi
utama Berkembang dengan bantuan jam &
sektan, fungsi ke 3 alat kompas, jam & sektan
posisi tepat

Cara kerja sederhana arah utara & selatan,


dengan jarum penunjuk arah

Pertama kali Cina pada Dinasti Qin (221-206


sebelum Masehi)
Lanjutan
Awalnya sbg tradisi feng-shui tata letak yang
mempengaruhi kehidupan manusia
Untuk Navigasi abad ke 12 pelaut Cina
Berkembang gyrocompass/giroskop alat
yang wajib di bawa
Gyro Compass adalah kompas yg memanfaatkan
karakteristik giroskop yg berputar pd kec tinggi
sehingga ujung drpd poros giroskop selalu
menunjukkan ke arah utara selatan sejati.
KOMPAS : salah satu alat navigasi yang berfungsi
untuk menetapkan arah haluan kapal dan juga
untuk membaring suatu target sasaran
Bagian Utama Kompas
1. Cincin Lenja (Cardanus Ring) : pengatur
keseimbangan supaya kompas selalu dalam posisi tegak
walaupun posisi kapal dalam keadaan miring
2. Ketel Pedoman (Compass Bowl) : tempat bagi
keseluruhan bagian-bagian kompas, umumnya terbuat
dari kuningan atau perunggu
3. Piringan Pedoman : tempat penulisan skala derajat
dan arah mata angin
4. Batangan Magnit : kekuatan yang mengarahkan
arah utara dan selatan ke arah kutub-kutub bumi
5. Cairan (Alkohol dan Air Suling) : agar menghindari cat
dalam kompas agar tidak terkelupas, tidak mudah
berkarat
KOMPAS MAGNIT
Prinsip Kerja Kompas
Prinsip kerja kompas magnit identik dengan
prinsip kerja magnit berdiri bebas, maka
batangan magnit tersebut akan mengarah ke
arah kutub-kutubnya. Contohnya : bila sebuah
batang magnit di ikat benang di bagian tengah
sehingga seimbang, kemudian benang tersebut
di angkat sehingga batang magnit akan
tergantung (berdiri bebas), maka batangan
magnit tersebut akan menunjuk ke arah kutub-
kutubnya.
Cara Pengoperasian
Untuk menentukkan arah haluan kapal

Tentukan terlebih dahulu arah haluan kapal


yang akan dituju
Letakkan kompas tepat ditengah-tengah kapal
sejajar dgn garis lunas kapal, dekat dengan
kemudi kapal
Putar kemudi kapal kekiri/kekanan seiring
dengan pergerakkan arah haluan kapal sampai
dengan arah haluan kapal yang dituju sesuai
dengan sudut arah pada kompas
Membaring benda di darat
Persiapakan alat-alat baring, al : kompas
magnit, pesawat penjera celah, pesawat
baring thomson
Baring target sasaran dengan mengguna-
kan alat pembaringan lihat pesawat
baring thomson.
APLIKASI KOMPAS
1. Haluan yg dikemudikan pada pedoman magnit
kapal besi adalah Haluan Pedoman (HP) dan
pedoman magnit pd kapal kayu adalah Haluan
Magnetis (HM).Baringan yg diperoleh dr
pedoman baringnya adalah Baringan Pedoman
(BP) atau Baringan Magnetis (BM)
2. Garis haluan yg ditarik di atas peta adalah
Haluan Sejati (HS) dan baringannya adalah
Baringan Sejati (BS).
3. Hasil baringan dr pedoman baring, jika ingin
dilukiskan di peta harus diubah terlebih dahulu
menjadi BS, dengan menggunakan rumus : BS + D
= BM ; BM + V = BS, atau V + D = S ; BP + S = BS
LANJUTAN

4. Pada nilai variasi perhatikan perubahan tahunan


variasinya, sedangkan untuk nilai deviasi perhatikan
deviasi pedoman kemudi pada daftar deviasi untuk
haluan yang bersangkutan
5. Untuk keperluan pengemudian kapal, ubahlah HS
menjadi HP untuk jenis kapal besi atau HM untuk
jenis kapal kayu
6. Bulatkan selalu nilai haluan (0,5 keatas dibulatkan
menjadi 1 dan dibawah 0,5 dihilangkan) contoh
23,6 menjadi 24; 23,4 menjadi 23.
Aplikasi Deviasi Kompas
Sembir = Variasi + Deviasi;
Deviasi = HM HP; Variasi = HS - HM
Deviasi = sudut antara Utara Magnit (UM)dan Utara
Pedoman (UP)
- Nilai deviasi (+) bila UP dikanan UM
- Nilai deviasi (-) bila UP dikiri UM
Sembir = sudut antara Utara Sejati (US) dan Utara
Pedoman (UP)
- Nilai sembir (+) bila UP dikanan US
- Nilai sembir (-) bila UP dikiri US
Pedoman Magnit berdasarkan
penggunaannya di kapal :

1. Pedoman magnit kering (magnetic dry


compass)
2. Pedoman magnit basah (magnetic liquid
compass)

Sesuai penempatan dan fungsinya dikapal :


1. Pedoman standard (standart compass)
2. Pedoman kemudi (steering compass)
3. Pedoman darurat
Sifat-sifat magnit
1. Memiliki gaya tarik atau tolak thd logam
bermagnit lainnya (baja dan Besi)
2. Kekuatan terkuat gaya tarik magnit
terdapat pd ujung-ujung magnit batang
3. Ujung-ujung magnit batang diberi nama
kutub. Kutub utara dan kutub selatan,
karena ujungnya selalu mengarah ke
kutub kutub bumi.
4. Kutub senama akan saling tolak menolak
dan kutub tidak senama akan tarik
menarik
1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman
bagian bawahnya harus licin
2. Tidak memiliki kesalahan kolimasi
3. Pembagian derajatnya harus jelas, sehingga
mudah di baca dan dibuat secara teratur
4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang
dengan besarnya ketel pedoman
5. Piringan pedoman harus tenang namun peka
6. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup
besar, yaitu minimal 14 detik agar tidak
terjadi sinkronisasi dengan olengan kapal
LANJUTAN
1. Teknik Navigasi hanya dgn menggunakan
Kompas
2. Mengenal bagian Kompas :
Jarum kompas (merah dan hitam/putih),
jarum merah menunjukkan arah
magnetik bumi yaitu kutub utara.
Rumah kompas skala angka 0 - 360
Hurub abjad N, S, W, dan E
Problem : (1). Jika sudut selatan jarum
kompas yg menempel pd utara rumah
kompas, artinya kita berjalan pd arah
berlawanan dr arah yang kita tuju, (2). Local
magnetic attraction
Lanjutan
3. Kapan kita memerlukan teknik kompas :
- tempat terbuka tanpa peta kompas sangat
berharga
4. Tipe Kompas
- Kompas yg baik mempunyai rumah kompas yg
berisi cairan, cairan tsb menahan jarum
kompas
- Hindari beli kompas tanpa cairan dlm rumah
kompas
- Jarum merah nunjuk utara, putih/hitam selatan
Lanjutan
5. Ada 2 macam kompas orienteering : (1).
Base plate atau protractor compass
(busur derajat), (2).
Thumb compass (kompas jempol).
6. Menggunakan kompas utk orientasi peta
7. Menghitung bearing (letakan kompas diatas
peta penunjuk arah mengarah kearah tujuan)
8. Seberapa pentingnya sebuah kompas
9. Kompas dalam suatu interaksi dengan peta
10. Menetukan arah tanpa kompas
STANDARD MAGNETIC
COMPASS
GYRO COMPASS
NAUTICAL CHART
ECDIS
electronic chart display and
information system
CHRONOMETER
CHRONOS (bhs. Yunani) = waktu
METER dari kata METE (bhs Yunani ) =
mengukur.
CHRONOMETER adalah alat pencatat waktu
yang cukup tepat dapat digunakan sebagai
standar waktu postabel, biasanya digunakan
untuk menentukan bujur dengan cara navigasi
selestrial.
Chronometer adalah semacam/sejenis jam yang
tepat, untuk menentukan garis bujur di kapal.
lanjutan

KONSTRUKSI
Bahan : stainless steel
Sejenis jam yang konstruksinya dibuat dengan
teliti.
Digunakan di kapal untuk dapat menentukan
waktu menengah di Greenwith (GMT) =
Greenwith Mean Time (GMT) pada setiap saat.
BEDA CHRONOMETER DENGAN JAM
NO CHRONOMETER JAM BIASA

1 Lebih teliti dan tahan uji Kurang teliti dan tahan uji

2 Harga mahal Harga lebih murah

3 Dipasang Bucuan (ngatur Tidak ada Bucuan


jalan/putaran jam, shg teratur

4 Waktu GMI Waktu setempat/standart

5 Ada tegangan pegas Tidak ada tegangan pegas


Bagian-bagian pokok :
1. Pegas besar dan kuat merupakan cumber
tenaga penggerak (moving power) dari
seluruh alat/perangkat.
2. Rangkaian roda-roda gigi digunakan untuk
memindahkan gerakan
3. Penyeimbang dengan pilihan ulir (spiral)
dan Echappement bagian pokok ini
dipergunakan untuk mengatur langkah dari
chronometer.
SISTEM KERJA
SISTEM TERSTRUKTUR
CHRONOMETER DIPUTAR LANGSUNG PEGASNYA
TABUNG PEGAS DAN PEGAS MEREGANG
MENJALANKAN SISTEM PERALATAN CHRONOMETER
BUCUAN = SEBUAH BENDS YANG BERBENTUK
TABUNG YANG MENYERUPAI SEBUAH KERUCUT
YANG DILENGKAPI DENGAN ALURAN-ALURAN
(GROUVE) YANG MENGULIR UNTUK MENEMPATKAN
RANTAI
RANTAI BERHUNGAN DENGAN TABUNG PEGAS
SEHINGGA JALANNYA PEGAS AKAN SELALU
KONSTAN SEPANJANG CHRONOMETER HIDUP
LANJUTAN

BURITAN BERGUNA PENYEIMBANG


BEKERJANYA BAGIAN-BAGIAN YANG
BERGERAK DALAM KOMPONEN
CHRONOMETER.
CHRONOMETER BERJALAN TERUS-
MENERUS SELAMA 36 JAM, DAN ADA JUGA
SELAMA 48 JAM
CARA MEMINDAHKAN CHRONOMETER
HARUS HATI-HATI, JANGAN ADA
GONCANGAN BAWANYA MASUKKAN
DALAM KOTAK DIBERI BANTALAN
BAGAIMANA KALAU LUPA MEMUTAR, DAN
CHONOMETER MATI JAM 03.00, POSISI KAPAL
DI JAKARTA ?

PERBEDAAN WAKTU GMT DAN JAKARTA =


+ 07.00
CHRONOMETER MATI JAM = 03.00
JADI UNTUK MENGHIDUPKAN/
MENJALANKAN KEMBALI PADA JAM 10.00
WAKTU JAKARTA
PESAWAT BARING THOMSON

DEFINISI : Sebuah alat baring utk membaring


benda-benda bantu navigasi darat (bumi)
maupun membaring benda-benda angkasa,
seperti matahari.

BAGIAN-BAGIAN ALAT : rangka, dudukan


batang semat, benang panah penunjuk skala,
lensa cembung, lensa berwarna, prisma.
ALAT BARING

1. Pesawat Penjera Celah


2. Pesawat Baring Thomson
3. Semat Bayangan

Alat/instrumen utk membidik dlm bentuk


gap/space/slot
Alat/instrumen utk membaring
Pin/hook utk melihat /menentukan
bayangan/estimasi/imaginasi
Pesawat Baring Thomson
CARA PENGOPERASIAN
Membaring Benda Bantu Navigasi Darat :
1. Siapkan alat, al : kompas dan pesawat baring Thomson
2. Tempatkan peralatan pada tempat datar
3. Dudukan pesawat baring Thomson pada kompas
4. Arahkan pesawat baring Thomson ke benda sasaran
5. Lihat lurus ke arah benda tsb dari arah belakang batang
semat dan melalui bagian tepi prisma yang berlekuk,
sedemikian rupa sehingga semat, lekuk prisma dan
benda bantu navigasi menjadi satu garis lurus.
6. Selanjutnya lihat pada benang panah penunjuk skala,
besarnya sudut baringan dari benda bantu navigasi tsb.
7. Catat hasil baringannya.
Lanjutan
Membaring Benda Angkasa (misal Mthr) :
1. Siapkan alat al : kompas dan pesawat baring Thomson
2. Tempatkan peralatan pada tempat datar dan terbuka
3. Dudukan pesawat baring Thomson pada kompas
4. Arahkan pesawat baring Thomson ke tepi bawah
matahari (sebaiknya tidak membaring benda angkasa
lebih tinggi, karena semakin tinggi benda maka semakin
tinggi tingkat kesalahannya)
5. Dari arah belakang semat ke arah prisma. Prisma
diputar sedemikian rupa sehingga bayangan berkas
sinar dari matahari dipantulkan ke lensa cembung. Dan
selanjutnya terlihat berupa bayangan dari matahari tepat
di depan anak panah penunjuk.
6. Lihat jatuhnya bayangan matahari tersebut pada skala
derajat mawar pedoman
7. Catat hasilnya.
PERUM TANGAN

Definisi : Salah satu alat navigasi yang


berfungsi untuk mengukur kedalaman
perairan, sekaligus mengetahui jenis
dasarnya.
Cara pengoperasian :
1. Siapkan alat perum diatas deck haluan kapal, bila pengoperasian
pada malam hari hitung terlebih dahulu jarak dari tangan juru perum
sampai dengan permukaan air
2. Batu duga pada bagian lubang bawah diberi vaselin atau gemuk
3. Kecepatan kapal dikurangi atau sampai berhenti sama sekali
4. Batu duga di ayun dengan menggunakan tangan kanan, dan
selanjutnya diturunkan ke air sampai dengan batu duga menyentuh
dasar perairan
5. Sesaat setelah menyentuh dasar, diatur sedemikian rupa agar posisi
tali tegak lurus dan tidak kendor
6. Pada saat tali benar-benar tegak perhatikan batas tali dan tanda
warna yang menyentuh permukaan air, bila dioperasikan pada
malam hari atau cuaca buruk maka yang dibaca adalah merkah
yang terpegang di tangan
Lanjutan
7. Juru perum meneriakkan tanda merkah yang
terlihat pada tali perum (kedalaman perairan)
8. Catat kedalaman perairan berdasarkan
warna tanda pada tali perum tersebut
9. Setelah pembacaan selesai tali ditarik lagi
ke atas deck
10. Perhatikan jenis dasar laut yang
menempel pada batu duga
11. Catat hasilnya
Tanda-tanda Merkah pd Tali Perum Tangan

1. Pada setiap kepanjangan tali 3, 13, 23, dst.


Ditandai dengan kain berwarna merah
2. Pada setiap kepanjangan tali 5, 15, 25, dst.
Ditandai dengan kain berwarna putih
3. Pada setiap kepanjangan tali 7, 17, 27, dst.
Ditandai dengan kain berwarna biru
4. Pada setiap kepanjangan tali 10, 20, 30, dst.
Ditandai dengan sepotong kulit yang dilubangi
5. Pada setiap kepanjangan tali 1, 2, 4, 6, 8, 9,
11, 12, dst. Ditandai dengan tali putih atau
warna lain selain warna diatas.
Ketelitian Pemeruman tergantung dari :

1. Kecepatan kapal
2. Kemahiran juru perum
3. Keadaan cuaca pada saat itu
4. Banyaknya pemeruman yang dilakukan
TOPDAL TUNDA
Definisi : Merupakan salah satu
alat navigasi yang berfungsi
untuk mengukur kecepatan
kapal.
Bagian-bagian Topdal Tunda :
apung-apung bersirip, sirip,
pelopor, pemberat, tali, roda
penerus/roda pengatur, pesawat
pencatat, lonceng penghitung.
TOPDAL TUNDA
PRINSIP KERJA

Apabila Log Vin ditarik, maka akan berputar


dengan kecepatan yang tergantung dari
kecepatan kapal yang menundanya. Makin
cepat kapal menundanya maka makin besar
pula jumlah putarannya, dan sebaliknya.
Selanjutnya jumlah putaran Log Vin ini
dilanjutkan ke lonceng penghitung melalui tali
topdal. Pada lonceng topdal tidak secara
langsung dapat menunjukkan kecepatan
kapal. Akan tetapi yang langsung ditunjukkan
adalah jarak yang telah ditempuh oleh kapal.
Cara Pembacaan pada Lonceng Penghitung

Arah putaran dari jarum kecil ini adalah


kekiri (berputar berlawanan arah jarum
jam), jika jarum kecil ini berputar satu kali,
maka jarum besar akan berpindah satu
bagian skala searah jarum jam.
Pada plat jarum kecil tiap-tiap bagian skala
menunjukkan jarak 1/10 mil dan pada plat
jarum besar tiap-tiap skala menunjukkan
jarak 1 mil.
CARA PENGOPERASIAN

1. Siapkan peralatan di buritan kapal dan alat


pencatat waktu (jam)
2. Pasang Sepatu Log Topdal pada pagar buritan kapal
dengan kencang
3. Kaitkan lonceng penghitung pada sepatu log
4. Ikat dan rangkaikan masing-masing bagian topdal
yang terdiri dari roda pengatur dan tali tunda,
pemberat (tonnence) dan pengapung atau sirip
topdal (log vin).
5. Pengapung (sirip topdal) dipegang, turunkan bagian
yang lainnya secara perlahan-lahan
6. Lemparkan sirip topdal kearah belakang, hindari
kekusutan pada tali topdal (tali tunda)
7. Pegang tali topdal dengan kuat dan bila
pengapung (sirip topdal) sudah mendapat
tekanan di air maka akan berputar. Putaran sirip
topdal akan diteruskan ke roda pengatur dan
selanjutna ke lonceng penghitung
8. Saat roda pengatur mulai berputar, catat
waktunya
9. Catat jarak yang ditempuh kapal dengan cara
melihat pada skala yang ditunjukkan pada
lonceng penghitung dan catat juga waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai jarak tersebut
10. Hitung kecepatan kapal dengan cara
memasukkan data tadi kedalam rumus :
v = s/t dimana : v = kecepatan (mil/jam)
s = jarak (mil)
t = waktu (jam)
Cara perawatan bila topdal selesai
dipergunakan
1. Tali topdal dibelakang roda pengatur ditarik
sehingga tali pada lonceng penghitung menjadi
sedikit kendor
2. Kaitkan tali topdal pada roda pengatur dilepas
3. Tali topdal dihibop dan ujung tali diarea
kembali ke dalam air
4. Hati-hati selama sirip topdal masih berada di
dalam air dan kapal masih bergerak maju, maka
sirip topdal dan tali topdal masih tetap berputar.
5. Lepaskan tali topdal dari sirip topdal
Lanjutan
6. Cuci tali topdal dengan air tawar dan keringkan
dengan cara diangin-anginkan lalu setelah
kering dirapihkan
7. Selanjutnya angkat sirip topdal ke atas deck dan
cuci dengan air tawar
8. Lepaskan roda pengatur dari poros lonceng
penghitung
9. Lepaskan lonceng penghitung dari tempat
duduknya, dan simpan kembali ke dalam
kotaknya.
Perawatan Topdal

1. Pada waktu memasang atau menaikkan sirip topdal


harus dijaga agar tidak tersentuh oleh benda-benda
keras
2. Bila selesai dipergunakan, sirip topdal dicuci dengan air
tawar, lalu dikeringkan dan dilumasi dengan gemuk
3. Tali topdal cuci dengan air tawar, lalu keringkan dengan
cara diangin-anginkan dan setelah kering digulung rapi
4. Bagian-bagian yang bergerak dari lonceng penghitung
diperiksa dan dibersihkan serta diminyaki
5. Selanjutnya semua peralatan disimpan pada tempat yang
aman dan kering
TERMOMETER
Termometer berasal dari kata thermo = panas, dan meter =
mengukur (to measure)
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (alat
yg digunakan untuk menyatakan derajat panas atau dingin suatu
benda).
Mengukur : - suhu udara
- Suhu badan
- suhu air suhu air laut, tawar, payau.

suhu air permukaan; pada kedalaman tertentu; penyebaran suhu


vertikal (dengan alat Bathythermograf)
Untuk mengambil sampel air pada kedalaman dapat menggunakan
Nansen Type Reversing Water Bottle (1,3 liter); permukaan dengan
ember, termometer, dll.
Suhu adalah derajat panas yang dimiliki oleh
benda (besaran yg menunjukan derajat panas
dari suatu benda)
Skala suhu paling banyak dipakai di dunia
adalah skala Celsius (titik beku 0 dan titik didih
100)
Beberapa macam skala termometer al :
Celcius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin, Rankine,
Delisle, Newton, dan Romer.
TIPE TERMOMETER
1. Termometer alkohol
2. Termometer basal
3. Termometer merkuri
4. Termometer oral
5. Termometer Galileo
6. Termometer infra merah
7. Termometer cairan kristal
8. Termistor
9. Bi-metal mechanical thermometer
10. Electrical resistence thermometer
11. Resersing thermometer
12. Thermocouple
13. Dan lain sebgainya
PERBEDAAN SKALA TERMOMETER

URAIAN CELSIUS FAHRENNHEIT REAMUR KELVIN

Penemu Anders Celsius Daniel Gabriel Rene Antoine Lord Kelvin (William
Fahrenheit Ferchault de Thomson)
Reamur

Tahun 1701-1744 1720-an-1736 1731-an 1824-1907

Asal Swedia Polandia Eropa Belfast-Britania


(Pcs&Jmn)
Skala Celcius Skala Fahrenheit Skala Reamur Skala Kelvin

Titik didih air 100C 212F 80R 373K

Titik beku air 0C 32F 0R 273K

Cairan Mencairnya Air raksa/ merkuri Alkohol/raksa Air/raksa/alkohol


(awalnya) es/raksa/alkohol
Pada skala kelvin tidak ada skala negatif
karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K
dan titik didih air 373 K
Suhu 0 K = - 273C (dikenal suhu nol mutlak)

1R = 1,25C

Fahrenheit menemukan air (tanpa campuran


apapun) membeku pada 32F dan mendidih
pada suhu 212F
PERBANDINGAN 4 JENIS TERMOMETER

C : R : (F 32) = 5 : 4 : 9 dan
K = C + 273

C =5/9 (F 32) dan F = 9/4 R + 32


TERMOMETER RAKSAMENGGUNAKAN AIR RAKSA.
FUNGSI SEBAGAI PETUNJUK SUHU SUATU BENDA YG DIUKUR.

KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. sangat peka thd perubahan suhu 1. Harga mahal
2. dapat dipakai utk mengukur suhu 2. Susah diperoleh
yg tinggi maupun rendah
3. mengkilap seperti perak sehingga 3. Raksa tidak bisa mengukur suhu
mudah dilihat yang sangat rendah
4. tidak akan membasahi dinding 4. Raksa termasuk zat beracun,
kaca sehingga berbahaya apabila
tabungnya bocor atau pecah.
5. mengembang dan memuai secara
teratur.
TERMOMETER ALKOHOL

KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Mempunyai titik beku yang rendah 1. Alkohol dapat membasahi dinding
kaca termometer
2. Harga relatif murah 2. Alkohol tidak bisa digunakan untuk
mengukur suhu yang tinggi
3. Mudah memuai 3. Alkohol tidak berwarna, sehingga
perlu diberi warna supaya mudah
terlihat
JENIS TERMOMETER

1. Termometer Klinis
2. Termometer Laboratorium
3. Termometer Ruangan
4. Termometer Digital
5. Termokopel
Tabel: Daerah penangkapan berdasarkan
jenis, ukuran, dan suhu optimum
NO Jenis Ukuran Suhu Optimum

1 Tuna sirip biru atau Tatihu 1,3-2,5 m 15-21C


dan abu-abu (300-350 kg /ekor)
2 Albakora 0,90 m 15-21C

3 Tuna mata besar 2,30 ml 18-23C


(150 kg / ekor)
4 Cakalang 1m 19-24C
(35 kg / ekor)
5 Tongkol <1m 17-24C

6 Madidihang >2m 20-28C


Tabel: Penyebaran Vertikal Suhu

No Kedalaman Uraian
(m)
1 0-75 Perubahan suhu tidak kelihatan (1,2C)
Lapisan ini disebut dengan lapisan Homogen

2 75-300 Suhu turun dengan cepat sekali ( 11-13C)


Lapisan ini disebut dengan lapisan Loncatan

3 300-1.200 Suhu menurun perlahan-lahan ( 7C)

4 >1.200 Perubahan suhu air laut hampir tidak kelihatan


Jenis tuna yang hidup didaerah tropis
Suhu 0C
27,9C Permukaan air laut

Lapisan permukaan

Madidihang
60 m 24,0C

20,5C Perairan tengah


Tuna mata besar
120 m 18,0C
14,0C Perairan dasar
Albakora
180 m 12C
Hubungan antara suhu air laut (c) dengan
penyebaran ikan tuna
10 15 20 25 30 35
Bonito

Tuna sirip biru

Albakora

Tuna mata besar

Cakalang

Tongkol

Madidihang
ANEMOMETER
SUATU ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGUKUR KECEMATAN DAN ARAH ANGIN.
BAHAN
KONSTRUKSI ALAT
LOKASI PEMASANGAN
PERALATAN KOMUNIKASI
FAXIMILLE
SSB (SINGLE SIDE BAND)
RADIO BUOY/LIGH BUOY
BINOKULER/KEKER
TELEPHONE
HP
SISTEM TELEGRAPH MORSE
SISTEM TELEPHONE RADIO
SISTEM RADIO TELEKOMUNIKASI
MARABAHAYA GLOBAL
RADIO COMMUNICATION
PERALATAN SOUNDING
FISH FINDER/ECHO SOUNDER
SONAR (SOUND NAVIGATION AND RANGE)
REMOTE SENSING
FISH FINDER
INFORMASI :
1. Kecepatan arus (current speed)
2. Arus/arus dalam kolom perairan
3. Kesuburan klorafil
4. Eksplorasi tambang
5. Deteksi bangkai kapal
6. Biota laut
7. Laju sedimentasi
8. Kekeruhan air (turbidity)
9. Kontur dasar laut (bottom countour)
10. Suhu
ECHO SOUNDER
Hydro-acoustic merupakan suatu teknologi
pendeteksian bahwa air dengan
menggunakan perangkat akustik (acoustic
instrument), al :
- Echosounder
- Fishfinder
- Sonar
- Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP)
Tekn ini menggunakan suara/bunyi untuk
melakukan pendeteksian
Lanjutan
Kecepatan suara di air 1.500 m/dt, sedang kec
suara di udara hanya 340 m/dt sehingga
teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di
bawah air.
Pendetksian bawah air adalah adanya
transmitter yg menghasilkan listrik dgn frekuensi
tertentu disalurkan transducer yang
mengubah energi listrik ke suara suara
berbentuk pulsa suara dipancarkan suara
akan mengenai obyek/target dipantulkan
kembali oleh obyek dan diterima kembali oleh
transducer receiver.
Kelebihan hydro-aqoustic
Informasi (estimasi/pendugaan) areal yang
dideteksi diperoleh secara cepat (real time)
Secara langsung diwilayah deteksi (in situ)
Tidak perlu bergantung data statistik
Tidak berbahaya/merusak obyek yang diteliti
(friendly), karena pendeteksian dilakukan dari
jarak jauh dgn menggunakan suara (underwater
sound).
Dapat digunakan untuk mendeteksi semua yang
terdapat di kolom dan dasar air.
Akurasi tinggi
PERALATAN NAVIGASI

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)


RADAR
GYRO COMPASS
PERANGKAT JANTERA KEMUDI
RADIO DIRECTION FINDER (RDF)
AUTO PILOT
LORAN (LONG RANGE NAVIGATION)
ALAT BANTU PENANGKAPAN
ALAT BANTU PENARIK/PENGUMPUL IKAN
1. RUMPON/PAYAOS
- FORTABLE
- MENETAP
2. LAMPU/CAHAYA
- PERMUKAAN
- BAWAH AIR
3. SUARA
PERALATAN DECK
- PENGGULUNG TALI (KELOS/LINE HAULER), PENARIK
TARIK ( WINCH/KAPSTAN/LINE HAULER), PENARIK
JARING ( POWER BLOCK, NET DRUM)
LANJUTAN
PERALATAN KOMUNIKASI
- FAXIMILE, SSB, RADIO BUOY, BINOKULER,
TELEPONE, DLL.
PERALATAN SOUNDING
- ECHO SONDER, FISH FINDER, SONAR, DLL.
PERALATAN NAVIGASI
- RADAR, GPS, LORAN, KOMPAS, SATELIT NAVIGASI,
RDF, JANTERA KEMUDI/AUTO PILOT.
GPS

Global Positioning System (GPS)


GPS adalah suatu sistem navigasi berdasarkan satelit,
yang dikembangkan oleh Dephan AS untuk memperoleh
posisi2 akurat, terus-menerus dan mudah.
Inspirasi GPS dari Uni Soviet tahun 1957
Dikembangkan DEPHAN AS, sipil survai
Nama resmi NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing
and Ranging GPS)
Basis sistem satelit cakupan dunia
Tak tergantung cuaca
Bisa diakses secara bersamaan
Beroperasi secara terus menerus
Dapat menentukan posisi dan informasi waktu
(ditentukan dr jarak, kec, arah)
lanjutan

Di Indonesia tahun 1999 oleh PT.


Ratnacahaya Nusawiria berpusat di
Bandung
Global Positioning System (GPS)
Posisi kapal, waktu secara terus menerus
diberbagai tempat di bumi koordinat (navigasi
dan penentuan posisi)
Sistem yang pasif user hanya dpt menerima
sinyal satelit dgn bantuan GPS receiver.
PENGGUNAAN :
Pekerjaan survey pemertaan, topografi,
hydrografi, geologi, land survey.
Posisi ikan efisien BBM
Produksi meningkat
Kegiatan mancing, mendaki gunung, travelling,
olah raga.
Menuntun arah bom
Menentukan gerakan pasukan
lanjutan
Dalam navigasi sebagai kompas
Mengetahui jalur akan di tuju
kegunaan secara umum : militer,
navigasi, sistem informasi geografis (buat
peta), pelacakan kendaraan, pemantau
gempa (gerakan tanah perkirakan
terjadinya gempa gerakan
volkanik/tektonik), navigasi pesawat
terbang, penangkapan ikan.
GPS
global positioning system
GPS
GPS
Sistim GPS ada 3 BAGIAN
(SEGMEN GPS)
1. SATELIT 21 + 3 satelit, periode orbit
dlm 1 kali setiap 12 jam, altitude orbit
20.200 km (ketinggian)
2. SISTEM KONTROL sinkronisasi
waktu, prediksi orbit, injeksi data, monitor
kesehatan satelit
3. PENGGUNA mengamati sinyal GPS,
hitung posisi dan kecepatan, dapatkan
informasi mengenai waktu
Lanjutan
24 satelit, 3 stanby aktif
Orbit elipse 6 orbit @ 4 satelit
Tinggi rata-rata 20 km
Periode 10 jam 58 menit
Kecepatan 4 km/detik
4 s/d 10 satelit terlihat setiap saat dari
setiap tempat bumi
Lanjutan
Metode penentuan posisi dengan GPS secara umum ada 2
macam cara :
1. Absolut (Point Positioning)
- 1 receiver saja
- Posisi ditentukan thd datum WGS84 (Default-kegagalan)
- Ketelitian posisi tergantung pd posisi geometri satelit dan
ketelitian data (yg terakhir berkait erat dengan receivernya)
- Bukan untuk penentuan posisi yang teliti
- Aplikasi utama (Navigasi)
2. Relatif (Defferential Positioning)
- Metode relatif
- 2 receiver (1 sebaran referensi)
Lanjutan
- 2 receiver (1 sebaran referensi)
- untuk penentuan posisi teliti
- Aplikasinya bukan Navigasi, lebih
untuk surta yang teliti

Aplikasi GPS bisa di darat, laut,


udara dan angkasa.
SISTIM KOORDINAT
Ada 2 sistim koordinat utama dipakai dalam
penentuan posisi :
1). Koordinat geografi
2). Koordinat di atas bidang proyeksi
Sistim koordinat geografi
Dalam lintang dan bujur
Sistim koordinat di atas bidang proyeksi
> Untuk menggambarkan bumi atau ellipsis ke
bidang datar (peta) perlu proyeksi.
MERK DAGANG
Cobra
Garmin
Mageland
Trible
Dll
AS = NAVSTAR GPS
RUSIA = GLONASS Rusia
UNI EROPA = GALILEO UE
INDIA = IRNSS India
KESALAHAN DLM PENENTUAN POSISI
DGN GPS TIPE NAVIGASI
Adanya multipath sinyal dr satelit diterima oleh receiver dlm 2
jalur (path) atau lebih. Ini dapat terjadi pd lokasi-lokasi pengukuran
dekat transmisi tegangan tinggi, benda reflektif, bangunan/gedung.
Karena selektive availability (SA). SA ini prinsipnya filtering untuk
mengacak sinyal dari satelit.
> koreksi hanya dapat dilakukan oleh Dephan AS dan pihak-pihak
yang diberi izin.
> dapat direduksi dengan metode relatif.
> merupakan sumber kesalahan terbesar pd metode absolut
> belaknagan ini SA sudah direvisi oleh Pemerintah AS (diturunkan
kualitasnya)
Untuk posisi yang akan diplot ke peta, kesalahan karena
ketidaksinkronan antara parameter-parameter peta dan stup
parameter dari receiver. Untuk ini maka perlu hati-hati dalam setting
parameter receiver harus sesuai dgn parameter yang ada di peta
(terutama datum).
SONAR
SEJARAH
> Pengguna pertama Amerika
> SONAR (Sound Navigation And Ranging) Inggris
menyebut ASDIC (Anti Submarine Detection Investigation
Committee)
> Sonar adalah suatu metode yang memanfaatkan
perambatan suara didalam air untuk mengetahui
keberadaan obyek yang berada dibawah permukaan
kawasan perairan
> Digunakan sejak tahun 1490
> Disebut Sonar pasif (Passive Sonar) tidak ada sinyal
yang dikirim keluar.
Lanjutan
> Daniel Colloden, 1822 dipasang lonceng kec
rambatan suara dlm air
> Lewis Nixon, 1906 sonar aktif, utk mengukur
gunung es. Sonar aktif tahun 1918 (Inggris + AS)
dikirim dan diterima kembali.
> Tahun 1915 militer, pertempuran di laut, deteksi
kapal selam (Paul Langevin)
> Sistem sonar dapat menuntun torpedo ke obyek
sasaran
> Tahun 1970 militer + sipil (stok ikan di perairan,
dampak lingkungan dlm eksploitasi sumber laut,
pemetaan dasar laut (sea bed maping), menentukan
lokasi pemb jaringan pipa/kabel dasar laut, bangunan
fisik dasar laut, pencarian sumber2 mineral, identifikasi
jenis dasar laut, pengukuran kedlm perairan, dll.
Bagaimana di Indonesia ?

Pertama untuk kepentingan militer


Presiden Soekarno 1960-an
Perkembangan teknologi sonar di
Indonesia ? luas wilayah perairan
Sangat perlu teknologi ini.
Pengertian
Sonar adalah suatu alat yang digunakan untuk
melihat ikan yang ada di dalam laut, biasanya
kawanan ikan tertangkap oleh sinar (cahaya)
sonar akan terekam di layar dan bisa diketahui
bahwa di situ ada ikan, dan merekam obyek2 di
dalam air.
Dgn gelombang suara frekuensi tinggi dapat
mendeteksi kapal selam dan ranjau
Dapat mengukur kedalaman laut, fishing ground,
keselamatan pelayaran dan penyelaman,
komunikasi di laut, dll.
Prinsip kerja SONAR mirip dengan FISH FINDER
CARA KERJA SONAR
KOMPONEN UTAMA
1. motor angkat (hoist motor) motor akan berpusing
(putar) dan menurunkan soundome ke dalam air.
Control board bertindak sebagai pengawal pusingan
(putaran) motor secara otomatik.
2. Soundome transduser di soundome akan
mengesan/merekam dengan mengeluarkan gelombang
bunyi. Apabila terkena sesuatu obyek, gelombang
tersebut akan memantul balik ke soundome dan ditukar
menjadi gelombang elektrik.
3. Konsol Konsol menerima gelombang elektrik drpd
soundome. Konsol juga bertindak sebagai pengawal
jarak pengesanan/perekaman, arah pengesanan hingga
360 di sekeliling kapal/boat, sudut beam drpd 0 - 90,
jarak dan kedalaman ikan drpd boat dan kekuatan
kesan/rekam yang diterima.
Lanjutan
4. Penerima kesan Obyek2 yang telah
dikesan/direkam kemudian dipancarkan melalui
penerima kesan atau colour TV monitor.
Warna2 yang ditunjukkan bergantung kepada
kepadatan sesuatu kesan. Contoh : kawasan
batu/keras digambarkan dgn warna merah,
kawasan lembut/lumpur digambarkan dengan
warna hijau atau biru.
Penggolongan Sonar

Ada 2 golongan/sistem :
1. Sonar Pasif (Passive Sonar) dimana
tidak ada sinyal yang dikirim keluar.
2. Sonar Aktif (Active Sonar) dimana
sinyal sonar aktif dikirim dan diterima
kembali.
Fungsi sonar
1.Mengesan/merekam kawanan ikan (dibawah permukaan-
pertengahan-dasar)
2. Keadaan dasar laut
3. Kawanan ikan saat operasi penangkapan saat me -
mukat.
4. Jarak kawanan ikan dengan kapal
5. Keselamatan pelayaran dan alat tangkap
6. Karena kegunaan dan kelebihannya Sonar juga sbg
Underwater Radar.
7. Fungsi operasional dilengkapi bunyi PING
memudahkan operator mengetahui ada obyek, misal :
ikan, karang atau perairan dangkal yang dipantulkan
oleh pemancaran gelombang bunyi sonar.
NO IDENTIFIKASI INDIKASI
KOMPONEN

1 DISPLAY UNIT BERUPA LAYAR MONITOR, DENGAN

TAMPILAN BERWARNA YANG


MENUNJUKKAN OBYEK TERPANTUL
ARAH VERTIKAL, ATAU DENGAN KERTAS
REKAMAN (RECORDING PAPER)
Apa keuntungan dan masalahnya?
Keuntungan hemat BBM, efisiensi biaya,
produktivitas tinggi, keselamatan lebih terjamin,
dll
Masalah menurut para peneliti gelombang
sonar yang kuat diindikasikan terjadi polusi
suara di laut (ikan paus terganggu), seperti ikan
paus dan lumba-lumba terdampar krn tdk bisa
saling berhubungan antar ikan tsb, mengubah
kebiasaan makan, kerusakan alat pendengaran
dan otak jenis-jenis ikan paus tertentu.
RADAR
Radio Detection And Ranging (Radar)
Suatu perangkat elektronik yang
digunakan untuk mendeteksi suatu obyek
dengan bantuan pemancar gelombang
radio yang dipantulkan dari obyek tadi
yang kemudian diterima, diteliti dan di
analisa oleh bagian penerima alat
tersebut.
RADAR
RADAR
ARPA
automatic radar plotting aid
NAMA ALAT PENGERTIAN/DEFINISI

POWER UNIT KOMPONEN RADAR YANG BERFUNGSI SEBAGAI


PENCATU DAYA

SCANNER KOMPONEN RADAR YANG BERFUNGSI SEBAGAI


PEMANCAR GELOMBANG RADIO DAN SEKALIGUS
MENERIMA PANTULAN KEMBALI DARI SUATU OBYEK

RECTIFIER KOMPONEN RADAR YANG BERFUNGSI SEBAGAI


PENYELARAS SUMBER DAYA LISTRIK

DISPLAY UNIT KOMPONEN UTAMA RADAR YANG BERFUNGSI


UNTUK PENAMPAK OBYEK
PRINSIP KERJA

Penentuan jarak target perhitungan


perbedaan waktu antara transmisi dgn
gelombang elektromagnetik kec hampir
konstan 162.000 mil per detik
KOMPONEN UTAMA : Power supply,
Scanner, dan Display unit
TIPE : Rectifier, Interface unit, dan
Receiver
Interface unit digunakan apabila peralatan radar
ini dikombinasikan dengan fungsi lain sesuai
International Maritime Organization (IMO)
Memberi tanda2 terhadap adanya bahaya
navigasi dan Radar disebut Automatic Radar
Plotting Aid (ARPA)
Perbedaan RADAR dgn ARPA, ARPA adalah
radar konvensional dilengkapi dgn data
processor, perangkat ini mengolah masukan
data yang terdeteksi melalui scanner kemudian
ditampilkan pada display unit sbg tanda2 untuk
menuntun navigator dlm pelayaran yang aman
NO INDENTIFIKASI INDIKASI
KOMPONEN

1. SCANNER UNIT - TERPASANG PD BANGUNAN ATAS KAPAL, BIASANYA


TERPASANG PD BAGIAN ATAS ANJUNGAN
- BERBENTUK PALANG, ADA SEBAGIAN TIPE SCANNER
PALANG INI TERTUTUP DLM DONE (KUBAH) SEHINGGA TIDAK
NAMPAK PERPUTARANNYA PD SAAT DIOPERASIKAN.
- PD SAAT DIOPERASIKAN ALAT INI BERPUTAR 360 DGN
KECEPATAN PUTAR TERTENTU
2. TRANSMITER TIDAK PD SEMUA RADAR, ALAT TRANSMITER INI TERPASANG
TERPISAH, ALAT INI BILA TERPASANG MENJADI SATU DGN
SCANNER TIDAK AKAN DAPAT DITEMUI

3. RECEIVER TIDAK PD SEMUA RADAR, ALAT RECEIVER INI TERPASANG


TERPISAH, ALAT INI BILA TERPASANG MENJADI SATU DGN
SCANNER TIDAK AKAN DAPAT DITEMUI

4. DISPLAY UNIT BERUPA LAYAR MONITOR, BISA BERWARNA ATAU


MONOCHROME

5. DATA PROCESSOR BERUPA UNIT TAMBAHAN PD RADAR KONVENSUONAL


RADIO DIRECTION FINDER (RDF)

Adalah suatu susunan radio penduga arah


yang terdiri dari sebuah penerima dan
suatu susunan antena yang digunakan
untuk menentukan arah datangnya
gelombang radio.
PRINSIP KERJA
Menentukan arah datangnya gelombang radio dari
sumber pemancar (stasiun radio beacon, rambu
radio/radio komunikasi kapal lain pd frekuensi
tertentu.
Melalui penggunaan susunan radio penduga arah
terdiri dari pesawat penerima dan antena.
Antena RDF disebut Loop Antena, bekerja untuk
menerima signal sumber pemancar yang terkuat
sebagai arah baringan.
Pengembangan RDF dengan memanfaatkan
teknologi IT dan interface dengan GPS.
KEGUNAAN
Membantu bernavigasi al :
1. Untuk menentukan posisi kapal, yaitu dengan
membaring 2 atau lebih sumber pemancar
sedemikian rupa sehingga perpotongan arah
baringan tersebut merupakan posisi kapal.
2. Pelayaran menuju sasaran berdasarkan
panduan baringan sumber pemancar, misalnya
untuk menuju alat tangkap long line, gillnet,
bubu yang dipasangi radio buoy atau kapal
lain.
NO IDENTIFIKASI INDIKASI
KOMPONEN

1. LOOP ANTENA TERPASANG PADA BANGUNAN ATAS


KAPAL, BIASANYA TERPASANG PADA
BAGIAN ATAS ANJUNGAN, DAN
BERBENTUK LINGKARAN BERSILANG

2. DISPLAY UNIT BERUPA LAYAR MONITOR, DENGAN


TAMPILAN SIGNAL SINUSOIDA
BERWARNA HIJAU, ATAU PADA TIPE
OTOMATIS DILENGKAPI MAWAR
PEDOMAN DENGAN POINTER
RADIO BUOY
PRINSIP KERJA kelengkapan RDF, dipasang pada
Long line, gillnet, bubu, dll atau sarana apung lainnya.
Alat ini akan memancarkan sinyal tertentu dan pada
frekuensi tertentu sehingga sinyal akan diterima oleh
RDF, selanjutnya berdasarkan sinyal yang diterima ini
posisi atau arah pancaran radio buoy akan diketahui.
Bagian alat : antena bagian atas (upper element);
sambungan antena (loading coil); kabel antena (antena
cord), pada bagian ini terdapat cicin berwarna (color
ring); pelampung (float) dan tabung (case unit).
Pengembangan radio buoy memanfaatkan IT melaui
interface memungkinkan dapat memonitor keberadaan
ikan disekitarnya.
VMS
PRINSIP KERJA VMS adalah sistem navigasi
berdasarkan satelit, yang berfungsi untuk memonitor
kegiatan kapal perikanan.
Kapal yg dipasang alat ini akan dapat dimonitor kegiatan
operasi penangkapan pada setiap saat.
Prinsip kerja VMS adalah menyediakan laporan atau data
status kapal (posisi, kecepatan dan haluan) kapal secara
periodik atau berdasarkan interval waktu yang
dikehendaki.
Dapat mengakses berita cuaca disekitar perairannya.
KEGUNAAN VMS

Memantau kegiatan penangkapan pada perairan


yang tertutp atau dilarang melakukan kegiatan
penangkapan ikan
Mempertahankan jumlah perijinan atau quota
pada daerah penangkapan ikan tertentu
Memantau kapal2 yang melakukan pendaratan
pada pelabuhan yang tidak dikehendaki
Memantau kegiatan transhipment
Memantau kapal illegal fishing
AUTOMATIC INFORMATION SYSTEM
(AIS)
Ada di flasdish lain
LONG RANGE NAVIGATION (LORAN)

Loran adalah alat bantu navigasi dengan


mengadalkan pulsa hiperbolik radio dan
sistem navigasi yang menggunakan
gelombang radio jangkuan jauh.
Frekuensi lebih rendah (low frequency)
dengan sifat perambatan groundwave
dalam jangkauan 1.500 mil (sekitar 2.400
km) dengan akurasi puluhan kilometer.
Kegunaan
Menentukan posisi kapal
Menentukan posisi pesawat terbang
Mempelajari dan menentukan rute/jalur
agar lebih aman, cepat, dan efisien
sampai tujuan
Efisiensi penangkapan ikan dan
keselamatan pelayaran
Menentukan tempat tiba bilamana titik
tolak haluan dan jauh diketahui.
PERALATAN NAVIGASI LAINNYA

Facimale
SSB
Radio bouy
Binokuler/keker
Telepone
Telegraph morse
Auto pilot (kemudi otomatis)
HYDRO-ACOUSTIC
Merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah
air dgn menggunakan perangkat akustik
(acoustic instrument), antara lain : Echosounder,
Fishfinder, Sonar, ADCP (Acoustic Doppler
Current Profiler)
Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi
untuk melakukan pendeteksian.
Berkembang pesat awal dekade 70-an
Kec suara di air 1.500 m/detik, kec suara di
udara hanya 340 m/detik tekno ini sangat
efektif untuk deteksi di bawah air.
SIGNALING LAMP & SOUND
AIS
automatic identification system
FAKTOR KESELAMATAN DI KAPAL

KURANGNYA PENGETAHUAN DAN


KETRAMPILAN SOLUSI DIKLAT, BIMTEK,
SOSIALISASI, DLL.
KURANGNYA PEMAHAMAN OPERASIONAL
KAPAL SOLUSI SOSIALISASI, DLL
KURANGNYA PEMAHAMAN PROSEDUR
PERALATAN DI KAPAL (LIFE RAFT, LIFE
JACKET, DLL) SOLUSI DIKLAT, BIMTEK,
SOSIALISASI, DLL.
KURANG KEHATI-HATIAN SOLUSI KE-
HATI2AN
lanjutan

Konvensi SAFETY OF LIFE AT SEA (SOLAS) 1914


penyempurnaan SOLAS 1974
Badan perperan SOLAS adalah Inter-Government
Maritim Consultative Organization (IMCO) =
badan internasional yg menangani Kemaritiman,
berdiri di London Inggris tahun 1958
IMCO berubah menjadi International Maritime
Organization (IMO) sejak 22/5/1982
PENERAPAN PROSEDUR DARURAT KAPAL DI LAUT

TUBRUKAN KAPAL

KEBAKARAN/LEDAKAN

KANDAS

KEBOCORAN/TENGGELAM

ORANG JATUH KE LAUT


PENGGUNAAN ALAT PENOLONG

SKOCI PENOLONG (LIFE BOAT)


RAKIT PENOLONG (LIFE RAFT)
PELAMPUNG PENOLONG (LIFE BUOY)
BAJU PELAMPUNG (LIFE JACKET)
PERALATAN APUNG (BUOYANT
APPARATUS)
PERALATAN PELEMPAR TALI (LINE
THROWING APPARATUS)
ALAT ISYARAT BAHAYA (DISTRESS SIGNAL)
LIFE RAFT
DAPRAH
RADIO HF/SSB
LOWER USABLE FREQUENCY (LUF)
MAX USABLE FREQUNCY (MUF)
OPTIMUM USABLE FREQUNCY (OUF)
High Frequncy (HF)
Ground wave (gelombang biasa)
sekitar 62 mil (100 km)
Ground wave (gelombang langit) SSB
3000 km

Anda mungkin juga menyukai