PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.
Batuan karbonat merupakan salah satu jenis batuan sedimen non silisiklastik.
Pada batuan ini terkandung fraksi karbonat yang lebih besar jumlahnya daripada
fraksi non karbonat, jumlah fraksi karbonatnya lebih dari 50%. Selama
pembentukannya, batuan karbonat melalui serangkaian proses-proses yang disebut
diagenesa. Dengan kata lain diagenesa adalah perubahan yang terjadi pada
sedimen secara alami, sejak proses pengendapan awal hingga batas (onset) dimana
metamorfisme akan terbentuk. Setelah proses pengendapan berakhir, sedimen
karbonat mengalami proses diagenesa yang dapat menyebabkan perubahan
kimiawi dan mineralogi untuk selanjutnya mengeras menjadi batuan karbonat.
1.3. Tujuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Syarat-syarat kondisi yang ideal untuk pembentukan batuan karbonat antara
lain sebagai berikut:
a. Jernih.
Batuan karbonat dihasilkan dari sekresi organisme laut dan presipitasi dari
air laut secara kimiawi. Hal ini mengandung arti bahwa pembentukan
batuan karbonat juga tergantung pada organisme, sementara organisme
laut membutuhkan kondisi laut yang jernih agar sinar matahari dapat
masuk tanpa terganggu.
b. Dangkal.
Dangkal disini diartikan sebagai batas sinar matahari dapat masuk ke laut.
Batas ini sering disebut zona fotik yaitu zona yang dapat ditembus oleh
matahari sebagai syarat utama untuk melakukan proses fotosintesis oleh
organisme. Batas kedalaman yang harus diperhatikan adalah carbonate
yaitu batas kedalaman untuk mineral karbonat terendapkan.
c. Hangat.
d. Salinitas
3
merupakan kondisi dengan salinitas yang relatif tinggi sehingga batuan
karbonat dapat terbentuk dengan baik
Menurut Milliman (1974), Folk (1974) dan Tucker dan Wright (1990)
mengungkapkan bahwa mineral karbonat yang penting menyusun batuan karbonat
adalah aragonit (CaCO3), kalsit (CaCO3) dan dolomit CaMg(CO3)2. Selain mineral
utama tersebut beberapa mineral sering pula dijumpai dalam batuan karbonat
yaitu magnesit (MgCO3), Rhodochrosite (MnCO3) dan siderit (Fe CO3).
4
Tabel 2.1. Sifat petrografis mineral pembentuk batuan karbonat (Flgel (1982)
Tabel 2.2. Komposisi Kimia dan Mineral Karbonat yang Umum Dijumpai
5
(mikrit /matrik karbonat) serta material yang berukuran pasir atau lebih
besar disebut butir atau partikel.
6
Gambar 2.2. Diagram yang memperlihatkan posisi relatif mineral aragonit dan
kalsit terhadap kedalaman air laut dan tingkat solubilitas mineral yang
ditunjukkan oleh garis ACD dan CCD pada daerah tropis.
Gambar 2.3. Diagram yang memperlihatkan posisi relatif zona presipitasi (I), zona
dissolusi parsial (II), zona dissolusi aktif (III) dan zona dimana tidak ditemukan
lagi mineral karbonat (IV) terhadap latitude (Sam Boggs2nd, 1978)
7
Gambar 2.4. Deposit karbonat di lingkungan laut dangkal (jaman kuarter) adalah
berkonsentrasi terutama di daerah utara dan selatan khatulistiwa, antara 30N dan
30S. (Menurut Wilson (1975) dalamFlugel (1982))
Terjadinya perbedaan tersebut tidak hanya terjadi oleh karena perbedaan sinar
matahari yang bisa masuk tetapi juga disebabkan oleh temperatur air laut serta
fisiologi biotanya (Tucker dan Wright, 1990). Diagram yang diperlihatkan pada
(gambar 2.2) di atas secara berangsur berubah atau mendangkal seiring dengan
perubahan latitude, dimana semakin ke arah kutub, maka zona-zona tersebut semakin
mendangkal (Gambar 2.3 dan gambar 2.4).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
8
Batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih
dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau
karbonat kristalin hasil presipitasi langsung, batuan karbonat sebagai batuan yang
komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari
50 %. Pengklasifikasian bukan dari komposis. i mineral, tetapi lebih berat
kepada tekstur daripada batuan karbonat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://geo-logist.blogspot.co.id/2014/09/tugas-batuan-karbonat.html
https://www.google.com/search?sclient=psy-ab&client=firefox
http://www.academia.edu/18374086/BAB_2_DASAR_TEORI_batuan_
karbonat_silahkan_di_copy_mohon_sertakan_sumber_link_asli_
http://hmgi.or.id/facies-dan-diagenesa-batuan-karbonat/
9
10