Makalah Remaja Retaseli
Makalah Remaja Retaseli
Puji syukur kita ucapkan kepa Allah SWT dengan rahmad hidayah dan karuniaNya
saya telah bisa menyelesaikan laporan tahunan ini yang dilengkapi dengan analisa swootnya
serta rencana strategis untuk wilayah kerja puskesmas Pembantu aur jaya tahun 2016
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu yang saya punya. Namun saya
berharap dengan adanya laporan ini yang dilengkapi analisaswoot serta Rencana strategis di
wilayah kerja Puskesmas Pembantu Aur Jaya akan dapat memberikan gambaran tentang
program kesehatan yang ada.
Untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk pertbaikan
dan penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan dating.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2000 menetapkan sasaran pembangunan global di abad 21, yang dikenal dengan Millenneum
Development goals (MDGs) ( Nations, 2000). MDGs adalah sasaran dan target
pembangunan global yang ditetapkan oleh PBB sampai dengan tahun 2015. Selain penurunan
angka kemiskinan dan kelaparan MDGs memiliki sasaran untuk menghujudkan kesetaraan
dan keadilan gender , mencapai pendidikan dasar secara menyeluruh Menurunkan Angka
Kematian Anak (AKA) menjadi sebesar 2/3 dari angka tahun 1990, menurunkan angka
kematian maternal menjadi 3/4 dari tahun 1990, memerangi HIV/AIDS, malaria dan
Tujuan pembanguan itu dilanjutkan dengan program SDGs , yang di terbitkan pada
tgl 21 oktober 2015, Salah satu kebijakan strategis pembangunan kesehatan sekarang adalah
,masyarakat sehat Indonesia Kuat. dan upaya kesehatan perorangan secara terpadu dalam
rangka menghujutkan produktifitas kerja yang tinggi. Perhatian yang lebih besar diarahkan
Pelayanan kesehatan dan pencapaian target program ini ditujukan untuk semua pihak,
baik masyarakat mmaupun lintas sektoral lainya. Untuk itu diharapkan sumber daya manusia
Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan program serta masalah yang ditemui selama
satu tahun maka dibuat suatu laporan yang dinamakan laporan tahunan, dan sekaligus akan
dibuat suatu analisa yang dinamakan analisa Swot sebagai dasar untuk membuat RENTRA (
rencana Strategis untuk pelaksana Masa remaja merupakan salah satu periode dari
perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan
perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai
pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. World Health Organization
(WHO) remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara
berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-
kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan
menjadi relatif mandiri.
Mohammad (1994) mengemukakan bahwa remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, di
mana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara
biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka
pada umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada
dua hal penting menyangkut, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan
psikologi.
Jumlah remaja yang tidak sedikit merupakan potensi yang sangat berarti dalam
melanjutkan pembangunan di indonesia.Seperti yang tercantum dalam garis-garis besar
pembangunan indonesia bahwa pembinaan anak dan remaja dilaksanakan melalui
peningkatan gizi,pembinaan perilaku kehidupan beragama dan budi pekerti luhur,
penumbuhan minat belajar, peningkatan daya cipta dan daya nalar serta kreatifitas,
penumbuhan idealisme dan patriotisme. Akan tetapi adanya ketida kseimbangan upaya
pembangunan yang di lakukan terutama terhadap remaja,akhirnya menimbulkan masalah
bagi pembangunan itu sendiri.
Salah satu dampak ketidak seimbangan pembangunan itu adalah terjadinya perubahan
mendasar yang menyangkut sikap dan prilaku seksual pranikah dikalangan remaja. Indonesia
satu dari lima anak pertama yang dilahirkan pada wanita menikah pada usia 20-24 tahun
merupakan anak hasil hubungan seksual sebelum menikah.Tidak tepat dan tidak benarnya
informasi mengenai seksual dan reproduksi yang mereka terima semakin membuat tingginya
angka permasalahan perilaku seksual remaja pranikah.
Pada tahun 1989 penelitian yang dilakuakan oleh fakultas psikologi UI juga menunjukkan
bahwa ada 61,0% anak usia 16-20 tahun pernah melakuakan seksual intercourse (sanggama)
dengan temanya dan suatu penelitian terhadap siswa SMTP di bandung ternyata terdapat
10,53% dari mereka pernah melakuakan ciuman bibir, 5,60%pernah melakukan ciuman
dalam, dan 3,86% pernah melakuakan hubungan seksual. Penelitian yang dilakukan oleh
sebuah majalah mingguan ibu kota dari responden 100 orang pelajar dari 26 SMA di Jakarta
menunjukkan bahwa 41,0% pelajar mengaku pernah melakuakan hubungan seks dengan
lawan njenis (51.7% pada laki-laki dan 25,0%pada wanita). Di samping responden yang
melakuakan hubungan seks dengan lawan jenis, ada 42,0% yang pernah berciuaman dengan
lawan jenis, 4,0% pernah meraba alat kelamin alat vital lawan jenis ,dan 12,0% pernah
menyenggol, memegang, meraba ,membelai bagian tubuh yang peka milik lawan jenisnya.
Hanya 1,0% saja yang tidak mempunyai pengalaman seks dengan lawan jenis. Walapun
masih di perdebatkan keabsahan hasil penelitian tersebut paling tidak tata diatas
mengingatkan kita betapa besarnya masalah perilaku seks pada remaja kita.
Hasil yang tidak begitu jauh berbeda juga terjadi pada mahasiswa. Penelitian yang di
lakuakan di yogyakarta (Dasakung1984) mengunggkapkan bahwa 62,0% dari mahasiswa
pernah melakukan kumpul kebo. Survei kecil yang pernah dilakuakan oleh mahasiswa
fakultas psikologi UI (1993) terhadap 200responden menunjukan bahwa alasan yang di
kemukakan oleh sebagian mahasiswa untuk melakukan hubungan seks adalah sebagai
ungakapan kasih sayang(36,20%), terbawa suasana (15,0%), kebutuhan biologis (14,0%), dan
untuk kenikmatan dan kesenagan 10.1%).
Bila kita lihat kecenderungan perilaku seksual remaja pranikah berdasarkan tempat tinggal
mereka, ternyata baik di desa maupun di kota perilaku tersebut juga sangat memprihatinkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Faturochman dan soetjipto di bali (1989) menunjukkan bahwa
persentase remaja laki-laki di desa dan di kota yang telah melakukan hubungan seks masing-
masing adalah 23,6% dan33,5%. Sedangkan penelitian singarimbun (1994) menemukan 1,8%
remaja wanita di kota pernah melakuakan hubungan seks pranikah. Penelitian di lakuakan
oleh laboratium antropologi FISIP UI Hidayana dan Saefuddin, (1997) menunjukan bahwa
tidak ada perbedaan perilaku seksual yang cukup mencolok pada remaja desa dan remaja kota
di Sumatra Utara dan Kalimantan selatan. Di kedua tempat penelitian itu terlihat adanya
kecenderungan perilaku seksual yang permisif baik di desa maupun di desa.
Faktor-faktor yang sangat terkait kondisi saat ini menyebabkan perilaku serksual remaja
semakin menggejala akhir-akhir ini. Namun begitu, banyak remaja tidak mengindahkan
bahkan tidak tahu dampak dari perilaku seksual mereka terhadap kesehatan reproduksi baik
dalam waktu yang cepat ataupun waktu yang lebih panjang
Data yang ada di nagari koto padang jorong Aur jaya khususnya masih tinggi nya
angka pernikahan dini, 65 % masyarakt menikah di umur 17 tahun. Ini terjadi karena kurang
beranggapan wanita diatas 20 tahun sudah terlalu tua untuk menikah, sehingga masalah
kesehatan reproduksi wanita semakin meningkat, terjadi kehamilan dibawah umur 20 tahun
an program kedepan.
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjadikan remaja yang berkwalitas sehingga punya masa depan yang lebih baik dan
2. Tujuan Khusus
2. Diharapkan akan menjadi isfirasi bagi teman yang lain yang punya masakah yang
sama
.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
.
C. Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja
1. Pendidikan Seks
Strategi pendidikan seks di masa lalu berfokus pada anatomi fisiologi
reproduksi dan penyuluhan perilaku yang khas kehidupan keluarga kelas
menengah. Baru baru ini pendidikan seks mulai membahas masalah
seksualitas manusia yang dihadapi remaja. Misalnya, program program yang
sekarang berfokus pada upaya remaja untuk mengatakan tidak. Pihak
oponen program pendidikan seks di sekolah percaya bahwa diskusi eksplisit
tentang seksualitas meningkatkan aktivitas seksual diantara remaja dan
mengecilkan peran orang tua. Pihak pendukung mengatakan, tidak adanya
diskusi semacam itu dari orang tua dan kegagalan mereka untuk member anak
anak mereka informasi yang diperlukan secara nyata untuk menghambat
upaya mencegah kehamilan pada remaja. Orang tua mungkin tidak terlibat
dalam pendidikan seks anak anaknya karena beberapa alasan, seperti :
o Orang tua tidak memiliki informasi yang tidak adekuat.
o Orang tua tidak merasa nyaman dengan topik seks.
o Para remaja tidak merasa nyaman bila orang tua mereka membahas seks.
Beberapa orang tua mendapat kesulitan untuk mengakui anaknya adalah
individu seksual yang memiliki perasaan dan perilaku seksual. Penolakan
orang tua untuk membahas perilaku seksual dengan putri mereka bisa
menyebabkan putrinya merahasiakan aktivitas seksnya dan dapat
menghambat upaya untuk mendapat bantuan.
A.Geografis
PP aur Jaya terletak di jorong Aur Jaya II < Kenagarian Koto Padang ,
Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya dengan luas Wilayah Kerja 17000 m2
dan berbatasan dengan :
Sebelah barat berbatasan dengan Nagari Gunung Medan
Sebelah timur Berbatasan dengan Nagari Ampang Kuranji
Sebelah Utara berbatasan dengan Bukit Gading
Sebelah Selatan Berbatas dengan Jorong Pinang Gadang
B.Demografis
N0 JORONG JML LAKI JML JML PDDK JML KK
PEREMPUAN
1 AUR JAYA 1 311 316 627 165
A. Sosial budaya
1.Pendidikan
NO TINGKAT PENDIDIKAN AUR JAYA 1 AUR JAYA 2 AUR JAYA3
4 SLTP sederajat 46 53 77
5 SLTA sederajat 40 37 62
6 Perguruan Tinggi 19 17 20
2 . Agama
1. Adat istiadat
Minang 20 %
Sunda 38%
Jawa 40%
Lainnya 2%
B. Mata Pencaharian
1. Bertani 60%
2. Buruh 30 %
3. Pedagang 5%
4. Pegawai negeri/swasta 5%
C. Transportasi
Jorong Aur Jawa bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan roda 4 dengan
jarak tempuh dari jalan lintas jam dan dari pusat kecamatan 1 jam
.
D. Organisasi social
Ada beberapa organisasi social antaranya PKK,karang taruna, Majjelis taklim,
Arisan, KUD, Remaja Mesjid Dll
Jamban keluarga
Closet leher angsa 80
Cemplung 98
Sembarang tempat 95
Pembuangan sampah
Sembarang tempat 95
Dibakar 84
Dikubur 53
Tempat Penjualan makanan 5
Peraga Kesehatan
Kader 10
Dukun bayi 2
Aur Jaya II
Jumlah penduduk 615
Jumlah KK 158
Bayi 0-11 bulan 13
0-3 tahun 34
0-5 tahun 63
Apras 23
Kelas satu SD 11
Kelas 6 SD 11
Murid SD 66
Remaja 110
Bumil 14
Bulin 13
Bufas/busui 13
Wus 160
Pus 110
Wus imun 128
Jumlah usia produktif 400
Pra Usila 90
Lansia 54
Lansia Resti 19
Aur Jaya II
Angka Kematian Bayi 0
Angka Kematian ibu 1
Angka kematian anak balita 0
Angka kematian umum 8
Angka kelahiran hidup 13
Angka kelaahiran BBLR 0
Angka Balita gizi Kurang 0
B. GAMBARAN MASALAH
1. Angka pernikahan dibawah umur 5 tahun terahkir
NO TAHUN JUMLAH JUMLAH % KET
PERNIKAHAN PERNIUKAHAN
DIBAWAH UMUR
1 2011 8 6 75
2 2012 11 8 72,5
3 2013 8 6 75
4 2014 6 4 66,6
5 2015 8 5 62,5
Dari gambaran masalah yang ada bisa kita simpulkan bebarapa masalah yang sangat
siknifikandiaantaraanya:
2. Jenis kegiatan
a. Pemeriksaan kesehatan yang kami bentuk dengan posyandu remaja
satu kali dalam satu bulan
b. Pembinaan dan konseling kesehatan satu kali dalam satu bulan
c. Pembinaan mental emoosional dan rohani satu kali dalam satu minggu
dalam bentuk yansinan pengajian dan wirid wirid
d. Pembinaan tentang kesenian tradisional dan moderen satu kali dalam
satu minggu sesui dengan hobi dan bakat masing masingn remaja
e. Pembinaan tentang pertanian yang dilakukan satu kali dalam 2 minggu
f. Pembinaan tentang bela diri satu kali dalam satu minggu
g. Pembinaan tentang kerajinan satu kali dalam satu bulan
h. Sosial kemasyrakaytan sesuai dengan situasi yang ada seperti
membantu warga yang sedang hajatan, mengumpulkan sumbangan
bagi warga yang kena musibah dan sakit
A.Kesimpulan
1. Pembangunan global dunia yang dirumuskan 1 oktober 2015 yanitu SDGs diaman salah
satunya adalan Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan bagi semua
orang disegala usia, dan menjamin pendididkan yang isklusif.
2. Remaja adalah masa dimana peralihan dari masa kanak kanak menjadi masa dewasa, dan
disilah terdapat salah satu penentu masa depan remaja itu sendiri, baik apakah butuk, juga
masa yang sangat retan karna itu adala masa perubahan besar dalam diri reja itu sendiri.
3. Banyak nya masalah yang terjadi pada remaja khusussnya di aur jaya mendorong kami
untuk membentuk posyandu remaja ini
4.Harapan kami semoga posyandu ini akan menjadi inspirasi bagi yang lain untuk bisa
berbuat lebih baik
5. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu m,engarahkan remaja sehingga dia
tidak terjerumus kepergaulan yang merugikan
B. Saran
1. Harapan kami bantuan dari semua pihak agar kegiatan ini lebuh baik lagi kedepan
2. Diharapkan semua adik adik agar tetap aktif dan mengajak temanya untuk ikut aktif dalam
kelompok ini
3. Diharapkan apa yang diadapt oleh remaja akan merekA terapkan di keluarga mereka
masing masing sehingga
4. Diharopkan adik adaik ini akan men jadi militet sapujagat di wilayahnya kyhusnya dan di
sekitar khususnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
A. OENGERTIAN REMAJA
B. KESEHATAN REFRODUKSI REMAJA
C. STRATEGI MASALAH KESEHATAN REMAJA
D. PUNGSI PENTING PENTING PROGRAM PROMOSI KESEHATAN REMAJA
BABVII PENUTUP
LAMPIRAN
GAMBARAN KESEHATAN REMAJA AUR JAYA
AUR JAYA
2017