Nomiyasari1, Ir. Ratna Adil, M.T. 2, Paulus Susetyo W., S.T. 3 Ir. Moch. Rochmad, M.T. 4
1
EMG (Electromyograph) Peletakan elektroda umumnya diletakkan langsung dari
EMG (Elektromyograph) adalah instrumentasi pencatat pada otot yang diamati. Sinyal yang ditangkap adalah meliputi
bioelektrik untuk mengetahui sinyal yang disebabkan oleh daerah yang diberikan oleh elektroda, akibatnya sinyal yang
aktifitas otot gerak. Otot gerak merupakan organ tubuh diperoleh merupakan penjumlahan seluruh sinyal yang ada.
manusia yang berfungsi menggerakan rangka. Otot gerak Kerena proses kontraksi dan relaksasi tiap-tiap otot gerak pada
merupakan jenis otot lurik, dimana memiliki sifat sadar, tidak daerah tersebut tidak bersamaan, maka sinyal yang didapat
sadar, tidak teratur karena aktifitasnya bergantung pada terkesan seperti sinyal acak.
kehendak pelaku. Secara umum, prinsip kerja dari otot gerak Sensor ini akan mendeteksi perubahan amplitudo
dengan otot jantung relative sama, yang membedakan yaitu sinyal sebesar 0.2 V yang merupakan sinyal kontraksi otot
asal dari rangsangan. Pada otot gerak tidak memiliki sifat yang dideteksi dan sensor ini memiliki range kerja pada
otomatisitas. Rangsangan berasal dari otak dan disalurkan frekuensi dibawah 130Hz. Penempatan sensor ini pada jari
melalui syaraf. Untuk mengetahui sinyal EMG diletakan dan tangan dapat ditujukkan pada gambar berikut ini.
elektrode sebagai media interaksinya.
Peletakan elektrode biasanya diletakan langsung pada otot
yang akan diamati dengan cara menempelkan pada permukaan
kulit sebagai pendeteksi sinyal dari pergerakan otot. Sinyal
yang ditangkap meliputi daerah yang diberikan elektrode,
akibatnya sinyal yang diperoleh merupakan penjumlahan
seluruh sinyal yang ada. Karena proses kontraksi dan relaksasi
tiap-tiap otot gerak pada daerah tersebut tidak bersamaan,
maka sinyal yang didapat terkesan seperti sinyal acak.
Elektrode juga berfungsi sebagai grounding yang Gambar 2 Titik pengamatan pada tangan [4]
ditempelkan pada daerah yang memiliki resistansi tubuh yang
kecil,contohnya pada kaki atau telinga. Karakteristik dari Pada gambar 2 terlihat bahwa penempatan sensor
sinyal otot EMG yang umumnya dianalisa mempunyai range diletakkan diatas pertengahan proximal Phalax (tulang jari),
frekuensi antara 20 Hz sampai 500Hz dan range tegangan dan elektroda referensi pada pertengahan Intermediate Phalax.
antara 0,4 V sampai 5 V, terdapat amplitudo yang tinggi lagi Untuk pengaktifan simulasi diletakkan pada pergelangan
apabila terjadi kontraksi. tangan.
2
penggunaannya sebagai sensor input untuk HCI berkembang
dengan pesat .
3
Seperti yang kita lihat dalam blok diagram 7,
juga tujuan dari pembuatan alat, modul ini digunakan
untuk mendeteksi gelombang atau sinyal yang ada pada
jantung dan otot manusia dimana sinyal tersebut
terbentuk dari tegangan atau aktifitas listrik yang ada
pada lapisan terluar dari kulit. Untuk mengukur
potensial dan arus pada tubuh, dibutuhkan interface
antara tubuh dan piranti elektronik. Fungsi interface ini
ada pada electrode biopotensial. Elektroda akan
mengkonversi arus ion pada tubuh menjadi arus electron
pada kawat. Pada system ini menggunakan elektroda
floating electrode, jenis elektroda kulit, yang dipasang
pada tubuh pasien. Snyal ECG dan EMG yang didapt
mempunyai amplitude yang sangat kecil yaitu sekitar
1000 V.
Elektroda ini manangkap perubahan gelombang
listrik yang terjadi di jantung dan di otot dimana sinyal
setiap orang berbeda-beda tergantung dari keadaan
lingkungan pengukuran atau kondisi orang yang diukur.
Hasil sinyal yang diperoleh tersebut pada akhirnya
ditampilkan pada computer setelah sinyal tersebut
dirubah terlebih dahulu ke bentuk digital dengan
menggunakan ADC. Karena ADC mempunyai range
tegangan input antara 0 5 V maka sinyal yang
ditangkap oleh elektroda harus dikuatkan terlebih dahulu
dengan amplifier. Tegangan yang ditangkap oleh
elektroda sangatlah kecil hingga mencapai satuan mili Gambar 8. Gambar keseluruhan rangkaian modul ECG
atau mikro volt sehingga amplifier yang dirancang dan EMG
haruslah mempunyai penguatan sekitar 1000 10000
kali supaya hasil penguatan tegangan yang diperoleh Dalam sistem ini, Visual Basic 6.0 digunakan
dapat mencapai kurang lebih1 hingga 5 Volt. untuk monitoring jalannya tatasan yang sedang berjalan
Dalam rangkaian modul ini terdapat 5 tahap : dengan tampilan grafik.
tahap yang pertama adalah sinyal input yang berasal dari Berikut ini adalah flowchart untuk proses
electrode, tahap yang kedua adalah deferensial amplifier pengerjaan pemrograman.
sebagai rangkaian penguat, kemudian tahap yang ke tiga
adalah rangkaian filter untuk menghilangkan sinyal 50
Hz yang berasal dari arus listrik, dan high pass filter
untuk memfilter sinyal yang lebih dari 20 Hz serta low
pass filter yang meneruskan sinyal dibawah 500Hz.
Selanjutnya adalah tahap yang ke-empat untuk keluaran
dari filter tersebut berupa sinyal analog harus diubah
terlebih dahulu ke dalam bentuk sinyal digital maka
harus menggunakan rangkaian ADC untuk
mengubahnya.
Tahap yang ke- lima adalah tahap dimana sinyal
itu diproses dengan menggunakan Mikrokontroller dan
proses selanjutnya adalah mengirimkan hasil proses dari
mikrokontroler ke PC melalui perantara port serial
sehingga sinyal digital dari jantung maupun dari otot
dapat ditampilkan ke dalam PC.
Pada gambar 2, 3 dan gambar 4 adalah gambar
rancangan keseluruhan dari sistematika rangkaian dari Gambar 9 flowchart pembuatan sinyal
modul EMG yang meliputi rangkaian penguat, low pass
filter, high pass filter, mikrokontroler, dan ADC.
4
Table 1 Pengujian rangkaian penguat deferensial amplifier
untuk EMG
Penguatan
V(+)/0 0/V(-) Vout (Volt)
No (volt)
(Volt) (Volt)
(+) (-) (+) (-)
1 0,01 0,01 1,044 1,043 104,4 104,3
2 0,02 0,02 2,094 2,086 104,7 104,3
3 0,03 0,03 3,126 1,141 104,2 104,7
4 0,04 0,04 4,184 4,188 104,6 104,7
5 0,05 0,05 5,235 5,215 104,7 104,3
6 0,06 0,06 6,228 6,525 103,8 104,2
7 0,07 0,07 7,315 7,315 104,5 104,5
8 0,08 0,08 8,368 8,352 104,6 104,4
9 0,09 0,09 9,396 9,414 104,4 104,6
10 1,0 1,0 10,46 10,44 104,6 104,4
Gambar 10 flowchart pengambilan data pasien Gambar 11 Grafik Penguatan Deferensial Amplifier
5
menghitung Volt/div dan Vp-p. sumber frekuensi yang untuk frekuensi yang kurang dari 500 Hz akan di
diberikan dan penampakan gambar sinyal pada teruskan.
osciloscop dapat diketahui pada table 2.
HASIL PENGUJIAN HIGH PASS FILTER 20 Hz
Table 2 Pengujian rangkaian penguat low pass filter Pengujian High Pass Filter berikut ini
untuk EMG menggunakan function generator dan Osciloscop. Maka
Frekuensi akan diperoleh hasil sebagai berikut:
No V out (Volt) Gain (db)
(Hz)
1 50 2 1 Tabel 3 Hasil pengujian High Pass Filter
2 60 2 1 Frekuensi
No. Vout (V)
3 70 2 1 (Hz)
4 80 2 1 1 1 0.14
5 90 2 1 2 5 0.21
6 100 1.98 0.99 3 10 0.52
7 150 1.94 0.97 4 15 0.72
8 200 1.86 0.93 5 20 0.83
9 250 1.74 0.87 6 30 1.38
10 300 1.6 0.8 7 40 1.48
11 350 1.49 0.745 8 50 1.67
12 400 1.34 0.67 9 60 1.86
13 420 1.3 0.65 10 70 1.94
14 440 1.24 0.62
15 460 1.19 0.595
16 480 1.14 0.57
17 500 1.09 0.545
18 520 1.04 0.52
19 540 1 0.5
20 550 0.98 0.49