9.1.1.8 SK Manajemen Resiko Klinis Dan Lamp Panduan Manajemen Resiko Klinis
9.1.1.8 SK Manajemen Resiko Klinis Dan Lamp Panduan Manajemen Resiko Klinis
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI DURIAN
Alamat : Jl. MT. Haryono Gg. Wiyata 2, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kec. Sintang
Email : Puskesmas_sei.durian@yahoo.com, Telp : (0565) 21625, Kode Pos: 78614
TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Sintang
Pada Tanggal : Januari 2017
A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
Rumah Sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat
pelaksanaan pelayanan medic. Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan,
musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau
sebagai dampak asuhan klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Memastikan adanya sistem yang kuat dan menjamin terdapatnya sistem
untuk mengendalikan dan mengurangi resiko
2. Meminimumkan terjadinya terjadinya medica error, adverse events, dan
harms pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
3. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial
bagi puskesmas) dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Posyandu
Probabilitas
Tingkat Deskripsi
5 Frequent : Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan)
4 Probable: Sering terjadi (beberapa kali/tahun)
3 Possible: Mungkin terjadi (1 - 2 tahun/kali )
2 Unlikely: Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali)
1 Rare: Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali)
4. Evaluasi resiko
Dilakukan penilaian terhadap resiko, apakah memerlukan tindakan, serta
tindakan apa yang tepat.
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal yang seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien (patient care dan patient safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yang berpotensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat menjadikan pelajaran untuk
mengeleminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran
dan resiko ketersediaan keuangan peralatan maupun supplies.
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Sungai Durian Sintang