Anda di halaman 1dari 96

BLOK 1.

5
SIKLUS
KEHIDUPAN

SERI KETERAMPILAN ANAMNESIS


DAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

EDISI 1, 2016

PENYUSUN:
dr. Eka Agustia Rini, SpA(K)
dr. Rahmi Lestari, SpA
dr. Hj. Desmiwarti, Sp.OG (K)
dr. Hj. Ermawati, SpOG (K)
Dr. dr. Hj. Yusrawati, SpOG (K)
dr. Andi Friadi, SpOG(K)
dr. Syamel Muhammad, SpOG

TIM SKILLS LAB


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
I. SERI KETERAMPILAN ANAMNESIS
DAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

Obstetri I :
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik Luar Obstetrik

II. SERI KETERAMPILAN ANAMNESIS


DAN PEMERIKSAAN ANAK

Persiapan dan Teknik Menyusui


Anamnesis Riwayat Tumbuh Kembang
Pemeriksaan Antropometri Anak
Pemeriksaan KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan)

TIM PELAKSANA SKILLS LAB


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG
CARA PENGGUNAAN BUKU INI :
Untuk mahasiswa

Bacalah penuntun skills lab ini sebelum proses pembelajaran


dimulai. Hal ini akan membantu saudara lebih cepat memahami
materi skills lab yang akan dipelajari dan memperbanyak waktu
untuk latihan dibawah pengawasan instruktur masing-masing.

Bacalah juga bahan /materi pembelajaran yang terkait dengan


keterampilan yang akan dipelajari seperti: Anatomi, fisiologi,
biokimia, dan ilmu lainnya. Hal ini akan membantu saudara untuk
lebih memahami ilmu-ilmu tersebut dan menemukan
keterkaitannya dengan skills lab yang sedang dipelajari.

Saudara juga diwajibkan untuk menyisihkan waktu diluar


jadwal untuk belajar / latihan mandiri.

Selamat belajar dan berlatih ...

Terima kasih
Tim Penyusun
DAFTAR TOPIK SKILLS LAB BLOK 1.5 SIKLUS KEHIDUPAN
TIAP MINGGU

Minggu Ke Bentuk keterampilan Topic

Obstetri I:
I
Anamnesis dan
II
Pemeriksaan Fisik Luar Obstetri

Keterampilan Anamnesis
III Teknik Menyusui
dan pemeriksaan fisik
IV Anamnesis Riwayat Tumbuh Kembang

V Pemeriksaan Antropometri
VI KPSP

Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus
mengikuti persyaratan berikut :

1. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%

1. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90%

2. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%

3. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan


untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika
masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.

3. Batas minimal nilai kelulusan skills lab adalah 81 untuk kesemua


keterampilan

4. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan


untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang
bersangkutan harus mengulang blok
OBSTETRI I
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK LUAR OBSTETRI

1. PENGANTAR:
Keterampilan pemeriksaan kehamilan, merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang dokter umum dan dipelajari sejak mahasiswa berada di
jenjang akademik/preklinik. Keterampilan ini sangat membantu seorang
menentukan kondisi dan perkembangan kehamilan dari seorang pasien.
Pengetahuan dan keterampilan pemeriksaan kehamilan turut berperan dalam
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur yamg masing-masing
berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Untuk pemeriksaan dasar
obstetri, pada umumnya diperlukan pemeriksaan antenatal, anamnesis dan
pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi inspeksi, palpasi dan auskultasi.
Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada hal-hal penting yang harus
segera dikenali dan bagaimana kondisi-kondisi tertentu berubah sesuai dengan
berlanjutnya usia kehamilan. Pemeriksaan fisik berupa palpasi dan auskultasi
bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah janin,
kondisi janin dan kesehatan muatan dengan jalan lahir
Ketrampilan ini sangat berkaitan dengan ketrampilan yang telah diberikan
pada blok sebelumnya seperti handwashing, komunikasi, pemeriksaan fisik
umum, pemeriksaan tanda vital, dan abdomen. Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan ketrampilan ini adalah 200 menit (4 x 50 menit). Dilakukan di ruangan
skills lab FK-Unand.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN:
2.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan pelatihan ketrampilan Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik Luar Obstetrik mahasiswa mampu melaksanakan anamnesa,
pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik luar pada ibu hamil .
2.2 Tujuan Instruktional Khusus :
2.2.1 Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan obstetri.
2.2.2 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan antenatal secara
umum termasuk anamnesis dan pemeriksaan fisik luar obstetri.
2.2.3 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan antenatal secara
khusus yaitu pemeriksaan palpasi menurut Leopold dan auskultasi
detak jantung janin.
2.2.4 Mahasiswa mampu membuat kesimpulan hasil pemeriksaan
/diagnosis.
2.2.5 Mahasiswa mampu membuat rencana penatalaksanaan.

3. STRATEGI PEMBELAJARAN:
3.1. Demonstrasi dari instruktur
3.2 Supervisi
3.3 Mandiri
3.4 Diskusi

4. PRASYARAT:
4.1 Pengetahuan yang perlu dimiliki sebelum berlatih:
4.1.1 Anatomi Genitalia Wanita
4.1.2 Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin
4.1.3 Perubahan fisiologi pada ibu hamil
4.1.4 Patologi kehamilan
4.1.5 Penyakit sistemik yang mempengaruhi kehamilan dan perkembangan
janin intra uteri
4.2 Praktikum yang harus diikuti sebelum berlatih
4.2.1 Anatomi genitalia wanita
4.3 Ketrampilan yang terkait:
4.3.1 Komunikasi
4.3.2 Pemeriksaan Fisik Umum
4.3.3 Pemeriksaan Tanda Vital
4.3.4 Abdomen
4.3.5 Auto dan allo anamnesis pada kasus obstetrik

5. TEORI
KEHA
M
I
L
A
N

N
O
R
M
A
L

PENDAHULUAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang
begitu terlibat dalam kondisi yang biasanya sehat dan normal. Mereka
menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu
dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru, memantau
perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang
janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Pada
umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran
bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu
hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan untuk mengunjungi bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal.
Tujuan asuhan antenatal
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi
Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
eksklusif
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal
Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaikr.ya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
Satu kali pada triwulan pertama
Satu kali pada triwulan kedua
Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayananasuhan standar minimal termasuk "7T"
(Timbang) berat badan
Ukur (Tekanan) darah
Ukur (Tinggi) fundus uteri
Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
Pemberian Tablet zat besi
Tes terhadap Penyakit Menular Seksual
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

WHO:
Birth Planning
Danger Signs
Emergency Preparedness
Social Support
Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan
profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.
Kebijakan teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama
kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-
komponen sebagai berikut:
Mengupayakan kehamilan yang sehat
Melakukan deteksi dini kompikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta
rujukan bila diperlukan
Persiapan persalinan yang bersih dan aman
Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
terjadi komplikasi
Pemberian vitamin Zat Besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSOa 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam
Folat 500 pg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak
diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

Imunisasi TT
Antigen Interval Lama perlindungan % perlindungan
(Selang waktu minimal)
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun * 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur 99
hidup
Keterangan : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS(Wanita Usia Subur)
tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus
Neonatorum).

PENILAIAN KLINIK
Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada
kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal
berakhir pada pemeriksaan 6 minggu setelah persalinan. Pada setiap kunjungan
antenatal, petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterin, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
Penentuan usia kehamilan dapat dilakukan berdasarkan perhitungan dari
hari pertama siklus haid (HPHT) dengan menggunakan rumus Naegele dengan
syarat menstruasi haruslah teratur setiap 28 hari dan tidak menggunakan
kontrasepsi hormonal. Rumus Naegele adalah cara standar perhitungan tanggal
jatuh tempo untuk kehamilan. Hal ini dinamai Franz Karl Naegele (1778-1851),
dokter kandungan Jerman yang merancang aturan ini.
Aturan ini memperkirakan tanggal taksiran persalinan (TP), berdasarkan
HPHT dengan cara menambahkan tahun satu, mengurangkan tiga pada bulan dan
menambahkan tujuh pada hari untuk tanggal tersebut . Hal ini mendekati dengan
rata-rata kehamilan manusia normal yang berlangsung selama 40 minggu (280
hari) dari HPHT, atau 38 minggu (266 hari) dari tanggal pembuahan.
Kriteria tertentu harus diikuti untuk menerapkan aturan Naegele, yaitu:
1. Sebelumnya 12 siklus harus teratur dan siklus 28-30 hari;
2. Ke-12 siklus sebelumnya tidak boleh dengan menggunakan pil kontrasepsi
oral.
3. Periode menstruasi terakhir harus normal, yaitu perdarahan haid durasi 3-5
hari dan rata-rata jumlah pad berubah per hari adalah 3

Tinggi fundus uteri disesuaikan dengan umur kehamilan


Pengukuran dengan pita pengukur tinggi fundus uteri
Berdasarkan tinggi fundus dapat ditentukan taksiran berat anak dengan
menggunakan rumus dari Johnson Toshach. Johnson dan Toshach (1954)
menggunakan suatu metode untuk menaksir berat janin dengan pengukuran (TFU)
tinggi fundus uteri, yaitu mengukur jarak antara tepi atas simfisis pubis sampai
puncak fundus uteri dengan mengikuti lengukungan uterus, memakai pita
pengukur serta melakukan pemeriksaan dalam (vaginal toucher) untuk
mengetahui penurunan bagian terendah.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengukuran atau taksiran dan
diperkirakan tidak dapat dikoreksi seperti tumor rahim, hidramnion, plasenta
previa, kehamilan ganda. Sehingga pada keadaan diatas rumus dari Johnson
Toshach tidak dapat digunakan. Rumus yang dikemukakan adalah :
W (gram)= (tinggi fundus uteri station) x 155
Untuk station minus = 13, untuk station nol = 12, dan untuk station plus = 11

Anamnsesis
Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat
Kehamilan ini Obstetri lalu Penyakit Sosial Ekonomi
Usia ibu hamil Jumlah Jantung Status
Hari pertama kehamilan Tekanan perkawinan
haid terakhir, Jumlah darah tinggi Respon ibu
siklus haid persalinan Diabetes dan keluarga
Perdarahan per Jumlah mellitus tehadap
vaginam persalinan Pernah kehamilan
Mual dan muntah cukup bulan operasi Jumlah
Masalah/kelainan Jumlah Alergi keluarga di
pada kehamilan persalinan obat/makanan rumah yang
prematur membantu
sekarang Jumlah anak Ginjal Siapa
Pemakaian obat- hidup Asma pembuat
obat (termasuk Jumlah Epilepsi keputusan
jamu-jamuan) keguguran Penyakit hati dalam
Perdarahan Pernah keluarga
pada kecelakaan Kebiasaan
kehamilan, makan dan
persalinan, minum
nifas Kebiasaan
terdahulu merokok,
Adanya menggunakan
hipertensi obat-obatan
dalam dan alkohol
kehamilan Pekerjaan
pada dan aktivitas
kehamilan sehari-hari
terdahulu Pilhan tempat
Berat bayi < untuk
2,5 kg atau melahirkan
berat bayi > 4 Pendidikan
kg Penghasilan
Adanya
masalah-
masalah
selama
kehamilan,
persalinan,
nifas
terdahulu

Pemeriksaan
Fisik Pemeriksaan Pemriksaan Laboratorium
Umum Luar Dalam
Kunjungan Pada setiap Pada kunjungan Kunjungan
Pertama kunjungan : pertama : Pertama :
Tekanan darah Mengukur tinggi Pemeriksaan Darah
Suhu badan fundus uteri Vulva/Perineum Hemoglobin
Nadi Palpasi untuk (bila ada indikasi
Pernapasan menentukan untuk) : Urin :
Berat badan letak janin (atau Varises Warna, Protein
Tinggi badan lebih 28 Kondiloma
Edema
minggu) Hemoroid
Konjungtiva : anemis
Auskultasi detak Kelainan lain
Mulut dan gigi :
jantung janin
kebersihan, karang
Pemeriksaan
Payudara : puting
inspekulo (bila ada
susu
indikasi untuk
Abdomen : bekas
menilai : Serviks
operasi
Tanda-tanda
Ektremitas : edema,
infeksi
varises, refleks
Pengeluaran
patella
cairan dari
Kulit : kebersihan/
osteum uteri
penyakit kulit

Kunjungan
berikut :
Tekanan darah
Berat badan
Masalah dari
kunjungan
pertama
Memantau tumbuh kembang janin (nilai normal)
Tinggi Fundus
Usia Kehamilan Menggunakan petunjuk-
petunjuk badan
Hanya teraba di atas simfisis
13 minggu
Pubis
Di tengah, antar simfisis pubis
16 minggu
dan umbilikus
20 minggu Pada umbilikus
Di tengah, antar umbilikus dan
28 minggu
prosessus xiphoideus
36 minggu Pada prosessus xiphoideus

Diagnosis
Diagnosis dibuat untuk menentukan hal-hal sebagai berikut :
Kategori Gambaran
Kehamilan normal Mempunyai tanda-tanda positif :
Perubahan warna pada serviks
Warna areola lebih gelap, pembesaran
payudara
Pembesaran abdomen
+ detak jantung janin (jika terlihat > 20
minggu)
Ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal

Kehamilan normal dengan masalah Seperti masalah keluarga atau psiko-sosial,


khusus kekerasan dalam rumah tangga, kebutuhan
financial, dll
Kehamilan dengan masalah Seperti hipertensi, anemia berat,
kesehatan yang membutuhkan preeklampsia, tumbuh kembang janin
rujukan untuk konsultasi dan atau terhambat di dalam uterus. Infeksi saluran
kerjasama penanganannya kemih, penyakit kelmain dan kondisi lain-
lain yang dapat memburuk selama kehamilan

Kehamilan dengan kondisi Seperti perdarahan, eklampsia, ketuban


kegawatdaruratan yang pecah dini, atau kondisi-kondisi
membutuhkan rujukan segera kegawatdaruratan lain pada ibu dan bayi
PEMERIKSAAN FISIK LUAR (LEOPOLD) dan AUSKULTASI

LEOPOLD 1 LEOPOLD II

LEOPOLD III LEOPOLD IV


AUSKULTASI DENYUT JANTUNG JANIN

Rekam Medik
Seluruh hasil anamnesis dan pemeriksaan dicatat dam Kartu Bumil (Kartu Ibu
Hamil)
Kategori Gambaran
Kehamilan normal 1. Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada kunjungan
antenatal pertama

2. Memantau kemajuan pada kunjungan berikutnya


Memantau tekanan darah di bawah 130/90,
adanya peningkatan 30 mm sistolik.

Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan


jari-jari tangan dapat disamakan dengan usia
kehamilan
Detak jatung janin 120 sampai 140 detak per menit
3. Memberikan zat besi (lihat jadwal)
4. Memberikan imunisasi TT (lihat jadwal)

Memberikan konseling
1. Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi, minum cukup
cairan (menu seimbang)

2. Perubahan fisiologi : tambah berat badan,


perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang
bisa menurun, penyakit mual di pagi hari,
selama triwulan pertama, rasa panas dalam perut,
dan/atau varises, hubungan suami istri boleh
dilanjutkan selama kehamilan
3. Memberitahukan kepada ibu kapan kembali untuk
pemantauan lanjutan kehamilan
4. Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera
jika ia mendapati tanda-tanda bahaya sebagai
berikut :
Perdarahan per vagina
Sakit kepala
Gangguan penglihatan
Nyeri abdomen
Janin tidak bergerak sebanyak biasanya/kurang
5. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran
yang bersih
dan aman di rumah (untuk tingkat desa)
Sabun dan air
Handuk dan selimut bersih untuk bayi
Makanan dan minuman untuk ibu selama
persalinan
6. Petunjuk dini: untuk mencegah keterlambatan
dalam pengambilan keputusan dan upaya rujukan saat
terjadinya komplikasi, nasehat kepada ibu hamil,
suaminya, ibunya atau anggota keluarga yang lain.
7. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
Menjelaskan cara merawat payudara terutama
pada ibu yang mempunyai puting susu rata atau
masuk ke dalam. Ibu diajarkan cara
mengeluarkan puting susu : yaitu tekan puting
susu dengan menggunakan kedua ibu jari,
dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.

Kehamilan normal 1. Memberikan seluruh layanan/asuhan antenatal


dengan kebutuhan seperti di atas
khusus 2. Memberikan konseling khusus untuk kebutuhan ibu
dan masalah-masalahnya
Ibu hamil dengan 1. Merujuk ke dokter untuk konsultasi
masalah Menolong ibu menentukan pilihan yang tepat
kesehatan/komplikasi untuk konsultasi (dokter puskesmas, dokter
yang membutuhkan obgin, dsb)
rujukan untuk 2. Melampirkan kartu kesehatan ibu hamil berikut surat
konsultasi atau rujukan
kerjasama 3. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan
penanganan membawa surat dengan hasil dari rujukan
4. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
selama kehamilan
5. Memberikan layanan/asuhan antenatal
6. Perencanaan dini jika tidak aman bagi melahirkan di
rumah :
Menyepakati diantara para pengambil keputusan
dalam keluarga tentang rencana melahirkan
(terutama suami dan ibu atau ibu mertua)
Persiapan/pengaturan transportasi untuk ke tempat
persalinan dengan aman, terutama pada malam
hari atau selama musim hujan
Persiapan asuhan anak jika dibutuhkan
selama persalinan

Kegawatdaruratan 1. Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat di mana


tersedia pelayanan kegawatdaruratan obstetrik yang
sesuai
2. Sambil menunggu transportasi
Berikan pertolongan awal kegawatdaruratan, jika
perlu berikan pengobatan
Mulai memberikan cairan infus (i.v)
3. Membawa catatan medik atau kartu kesehatan ibu
hamil dan surat rujukan
Ringkasan penilaian klinik dan penanganan kehamilan
Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan
Penilaian Antenatal
I II III IV
Riwayat Kehamilan
Riwayat Kebidanan
Riwayat Kesehatan
Riwayat Sosial
Pemeriksaan Jika ada Jika ada Jika ada
keseluruhan (umum) indikasi indikasi indikasi
terbatas terbatas terbatas
Pemeriksaan fisik (dari
luar)

Pemeriksaan fisik Jika ada Jika ada Jika ada


(dari dalam) indikasi indikasi Indikasi

Pemeriksaan Cek kembali


laboratorium Hb; dan
pemeriksaan
laboratorium
lain jika ada
indikasi
Penanganan
Pemberian tetanus TT1 (0,5 TT2 (0,5
Toksoid cc) cc)
Pemberian tablet 90 hari
tambah darah
Konseling Umum Memperkua Memperkua Memperkua
t t T
Konseling Khusus Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi Indikasi
Perencanaan khusus
Perencanaan
penanganan
komplikasi

Jadwal kunjungan ulang :


Kunjungan I 16 minggu dilakukan untuk :
Penapisan dan pengobatan anemia
Perencanaan persalinan
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu), dilakukan
untuk:
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan.
Mengulang perencanaan persalinan
Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir
Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
Memantapkan rencana persalinan
Mengenali tanda-tanda persalinan
6. PROSEDUR KERJA
6.1 Tahap Persiapan :
Media dan Alat Pembelajaran :
a. Penuntun Belajar untuk anamnesa pada kunjungan antenatal
b. Penuntun Belajar untuk pemeriksaan fisik luar obstetri
c. Manekin Maternity, Stetoskop (monoaural/Laenec dan binaural), pita
meteran, termometer, timbangan, rflex, Hammer, model anatomic,
sarung tangan, kain penutup tubuh, ember untuk cairan dekontaminasi,
sabun dan wastafel untuk simulasi mencuci tangan
d. Kertas, pensil, pena dan kartu ibu.

6.2 Tahap Pelaksanaan :


6.2.1 ANAMNESIS
a. Ucapkan salam
b. Dengan sopan, tanyakan identitas ibu (nama, umur, alamat)
c. Tanyakan tentang :

Riwayat terlambat haid dan hari pertama haid terakhir (HPHT)


Riwayat mual, muntah, dan perdarahan.
Riwayat nyeri perut, trauma, dan keputihan.
Riwayat haid dan Gangguannya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit keluarga
Riwayat perkawinan (berapa dan tahun)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan sebelumnya (kesulitan persalinan
yang lalu)
d. Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis haid dan buat taksiran
persalinan
6.2.2 PEMERIKSAAN
UMUM
Keadaan umum
Berat badan
Tinggi badan
Tanda vital (Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh)

KHUSUS
a. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan kepada ibu, juga bahwa
pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan perasaan khawatir atau
tidak enak tetapi tidak akan membahayakan bayi yang ada dalam
kandungan
b. Persilahkan ibu untuk berbaring
c. Sisihkan pakaian ibu hingga seluruh perut ibu tampak jelas sampai batas
dibawah proc. xypoideus, kemudian minta ibu untuk meletakkan kedua
telapak kaki pada ranjang sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha
(coxae) dan lutut (genu), untuk mengurangi ketegangan dinding perut
d. Tutup paha dan kaki ibu dengan kain yang telah disediakan
e. Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas dengan air hangat kemudian
keringkan kedua tangan tersebut dengan handuk
f. Pemeriksa berada disisi kanan ibu menghadap bagian lateral kanan

g. Beritahu kepada ibu bahwa pemeriksa akan memulai


proses pemeriksaan.
Leopold 1 :
Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah
denga meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral
depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis)
Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus
bawah) kemudian atr posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian
keapala ibu
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan
menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan
kanan secara bergantian.
Leopold 2 :
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara
sejajar dan pada ketinggian yang sama
Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan
(simultan) telapak tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke arah
bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang
(punggung) atau bagian-bagian kecil (eksteremitas)

Leopold 3 :
Pemeriksa tetap menghadap ke muka pasien
Gunakan tangan kanan untuk mempalpasi bagian bawah rahim
Dengan keempat jari dan ibu jari pegang bagian terbawah janin
(kepala) dan tentukan sudah terfiksir atau belum.
Leopold 4 :
Pemeriksa berganti menghadap kearah kaki pasien
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada
pada tepi atas simfisis
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua
jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus
Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen atau divergen)

Pemeriksaan Auskultasi
Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil
stetoskop monoaural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan
ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung
bayi (bagian yang memanjang dan rata)
Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bunyi jantung bayi
(pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama, bunyi jantung
tersebut kurang jelas, upayakan untuk mendapatkan punctum
maksimum)
Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk
mendengarkan bunyi jantung bayi, pindahkan ujung stetoskop pada
dinding perut yang relative tipis yaitu 3 sentimeter di bawah pusat
(sub-umbilikus).
Dengarkan dan bunyi jantung bayi dalam 60 detik (1 menit) penuh
(normal 120 160 kali/menit)
h. Letakkan semua peralatan yang telah digunakan pada tempat semula
i. Lakukan pemeriksaan tambahan bila diperlukan pada tempat semula
k. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai, angkat kain
penutup dan rapikan kembali pakaian ibu
l. Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil pemeriksaan pada
lembar yang telah tersedia di dalam status pasien
6.3. Tahap penjelasan/interpretasi hasil pemeriksaan
Jelaskan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik luar kehamilan berupa
pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus leopold dan auskultasi yang meliputi
Usia kehamilan dan taksiran persalinan
Komplikasi pada kehamilan seperti perdarahan, mual dan muntah
Adanya komplikasi pada kehamilan dan persalinan sebelumnya
Adanya infertilitas
Keadaan janin termasuk letak dan posisi janin
Taksiran berat janin berdasarkan tinggi fundus
Kondisi janin (sesuai dengan hasil pemeriksaan auskultasi)
Rencana Asuhan Antenatal:
Jelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu dan kondisi
kehamilannya
Catat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan tentang langkah atau
asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan ulangan
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang (walaupun diluar jadwal
yang telah ditentukan) bila ada keluhan
Serahkan kembali buku kontrol ibu hamil dan ucapkan salam
EVALUASI
Nama Mahasiswa :
No BP :
Blok :

NO URAIAN SKOR
A. ANAMNESIS 0 1 2 3
1. Ucapkan salam
2. Dengan sopan, tanyakan identitas ibu (nama, umur,
alamat)
3. Tanyakan tentang :
Riwayat terlambat haid dan hari pertama haid
terakhir (HPHT)
Riwayat mual, muntah, dan perdarahan.
Riwayat nyeri perut, trauma, dan keputihan.
Riwayat haid dan Gangguannya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit keluarga
Riwayat perkawinan (berapa dan tahun)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
sebelumnya (kesulitan persalinan yang lalu)
4. Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis haid
dan buat taksiran persalinan
B. PEMERIKSAAN 0 1 2 3
5. UMUM
Keadaan umum
Berat badan
Tinggi badan
Tanda vital (Tekanan darah, nadi, pernapasan,
suhu tubuh)
6. KHUSUS
a. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
kepada ibu, juga bahwa pemeriksaan ini
kadang-kadang menimbulkan perasaan
khawatir atau tidak enak tetapi tidak akan
membahayakan bayi yang ada dalam
kandungan
b. Persilahkan ibu untuk berbaring
c. Sisihkan pakaian ibu hingga seluruh perut ibu
tampak jelas kemudian minta ibu untuk
meletakkan kedua telapak kaki pada ranjang
sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha
(coxae) dan lutut (genu), untuk mengurangi
ketegangan dinding perut
d. Tutup paha dan kaki ibu dengan kain yang
telah disediakan
e. Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas
dengan air hangat kemudian keringkan kedua
tangan tersebut dengan handuk
f. Pemeriksa berada disisi kanan ibu
mengahadap bagian lateral kanan
g. Beritahu kepada ibu bahwa pemeriksa akan
memulai proses pemeriksaan
7 Leopold 1 :
Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada fundus
uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan
agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke
bawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah
denga meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan
kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri,
setinggi tepi atas simfisis)
Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atr posisi
pemeriksa sehingga menghadap ke bagian
keapala ibu
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang
ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian
8 Leopold 2 :
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan
pada ketinggian yang sama
Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian
atau bersamaan (simultan) telapak tangan kiri dan
kanan, kemudian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang
(punggung) atau bagian-bagian kecil
(ekstremitas)
9 Leopold 3 :
- Pemeriksa tetap menghadap ke muka pasien
- Gunakan tangan kanan untuk mempalpasi
bagian bawah rahim
- Dengan keempat jari dan ibu jari pegang
bagian terbawah janin (kepala) dan tentukan
sudah terfiksir atau belum bagian terbawah
janin tersebut
10 Leopold 4 :
Pemeriksa berganti menghadap kearah kaki
pasien
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-
ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi
atas simfisis
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba
dinding bawah uterus
Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri
dan kanan (konvergen atau divergen)

,
Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas
panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan
di antara tangan kiri dan simfisis untuk menilai
seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggul

C. Pemeriksaan Auskultasi
11. Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu
kemudian ambil stetoskop monoaural dengan tangan
kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding
perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung bayi
(bagian yang memanjang dan rata)
12. Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan
bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila
pada titik pertama, bunyi jantung tersebut kurang
jelas, upayakan untuk mendapatkan punctum
maksimum)
Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit
untuk mendengarkan bunyi jantung bayi,
pindahkan ujung stetoskop pada dinding perut
yang relative tipis yaitu 3 sentimeter di bawah
pusat (sub-umbilikus)
13. Dengarkan dan bunyi jantung bayi dalam 60 detik (1
menit) penuh (normal 120 160 kali/menit)
14. Letakkan semua peralatan yang telah digunakan
pada tempat semula
15. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah
selesai, angkat kain penutup dan rapikan kembali
pakaian ibu
16. Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil
pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di
dalam status pasien
D. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN 0 1 2 3
17. Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi dan auskultasi
yang meliputi
Usia kehamilan
Letak janin (memanjang, melintang, oblik)
Posisi janin (punggung kanan/kiri,
superior/inferior)
Presentasi (kepala, sungsang, lintang, ganda)
Kondisi janin (sesuai dengan hasil pemeriksaan
auskultasi)
E. RENCANA ASUHAN ANTENATAL 0 1 2 3
18. Jelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu dan
kondisi kehamilannya
19 Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan
dengan hasil temuan tersebut
20. Catat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan
tentang langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal
pemeriksaan ulangan
21. Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
(walaupun diluar jadwal yang telah ditentukan) bila
ada keluhan
22. Serahkan kembali buku kontrol ibu hamil dan
ucapkan salam
TOTAL

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan banyak perbaikan
2 = Dilakukan dengan sedikit perbaikan
3 = Dilakukan dengan sempurna

Untuk nomor 1 0= tidak dilakukan 1 = dilakukan

Nilai = Total x 100 =


64
II. SERI KETERAMPILAN ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN ANAK

Persiapan dan Teknik Menyusui


Anamnesis Riwayat Tumbuh Kembang
Pemeriksaan Antropometri Anak
Pemeriksaan KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan)
TEKNIK MENYUSUI

1. PENGANTAR
Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan kepada bayi. Ketika ibu
mendekap bayi yang sedang disusukannya, pandang matanya tertuju kepada bayi
dengan nuansa kasih saying dan keinginan untuk dapat memahami kebutuhan si
bayi. Pengetahuan dan pelatihan ini dapat membantu peserta didik untuk dapat
membantu dan menjelaskan teknik laktasi kepada ibu yang membutuhkan.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan umum
Setelah melakukan pelatihan ini mahasiswa mampu mengedukasi ibu tentang
cara menyusui yang benar
2.2. Tujuan khusus
- Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah teknik laktasi yang benar
- Mahasiswa mampu mendeteksi kesalahan proses menyusui
- Mahasiswa mampu mengenali dan memperagakan posisi dan tanda-tanda
perlengkatan bayi yang benar
- Mahasiswa mampu menjelaskan tanda-tanda bayi mengisap dengan efektif
- Mahasiswa mampu menjelaskan tanda-tanda asi cukup

3. STRATEGI PEMBELAJARAN:
Demonstrasi dari instruktur
Supervisi
Mandiri
Diskusi

4. TEORI

4.1. Definisi
Air Susu Ibu merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan, dan
perkembangan bayi secara optimal. ASI mengandung lemak, karbohidrat, protein,
nutrient mikro dan antibodi dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan
otak dan pertumbuhan bayi. Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam 30 menit pertama
kelahiran merupakan salah satu dari 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Inisiasi
menyusu dalam satu jam pertama pasca lahir menurunkan 22% risiko kematian bayi usia
0-28 hari. Sebaliknya penundaan IMD akan meningkatkan risiko kematian.

4.2.Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama, disesuaikan menurut kebutuhan bayi setiap saat.
Komposisi ASI akan bervariasi tergantung usia bayi, sehingga ada yang disebut
kolostrum, ASI peralihan dan ASI matur. Komposisi ASI juga bervariasi dari awal
hingga akhir menyusui. Foremilk ( ASI awal) adalah ASI yang bening yang diproduksi
pada awal penyusuan, banyak mengandung laktosa dan protein. Hindmilk ( ASI akhir)
adalah ASIyang lebih putih pekat, diproduksi pada akhir penyusuan dan banyak
mengandung lemak yang diperlukan untuk sumber tenaga dan pembentukan otak.

4.3.Anatomi dan Fisiologi


Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada, dan
fungsinya memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar
payudara, dengan berat kira-kira 200 gram, yang kiri umumnya lebih besar dari yang
kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram dan pada waktu
menyusui bisa mencapai 800 gram.

Ada tiga bagian utama payudara, yaitu:


1. Korpus ( badan ), yaitu bagian yang membesar
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
3. Papila, atau puting,yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

Dalam korpus mammae terdapat alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu.
Alveolus terdiri dari beberapa sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan
pembuluh darah. Beberapa alveolus mengelompok lobulus, kemudian beberapa lobules
berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. Dari alveolus ASI disalurkan ke
dalam saluran kecil ( duktulus), kemudian beberapa saluran kecil bergabung membentuk
saluran yang lebih besar ( duktus laktiferus ).
Pada saat hamil seorang ibu harus dipersiapkan untuk menyusui. Anamnesis dan
pemeriksaan payudara yang teliti harus dilakukan, antara lain meliputi perencanaan ibu
untuk menyusui anaknya, riwayat menyusui sebelumnya, operasi atau tindakan bedah
lain terhadap payudara. Selain itu pemeriksaan terhadap payudara terutama bentuk
puting sangatlah penting, untuk menentukan temukan puting normal, datar atau justru
terbenam. Puting yang tidak normal dan tidak diantisipasi sebelumnya dapat menjadi
salah satu penyebab kegagalan menyusui. Apabila ditemukan puting datar atau
terbenam, cara yang dianjurkan adalah menyusui segera setelah lahir. Beberapa bayi
dapat menyusu dengan baik pada puting datar atau terbenam asalkan dia tidak
mendapatkan puting buatan segera setelah lahir.
Proses laktasi akan melibatkan unsur hormonal di dalam tubuh manusia. Setelah
memasuki usia kehamilan 16 minggu, wanita hamil sudah mulai memproduksi ASI,
tetapi produksi ASI tidak berlanjut karena tertahan oleh kehamilannya. Ketika bayi lahir
dan plasenta keluar, hormon yang mempengaruhi ASI akan menjadi aktif, apalagi bila
dilakukan IMD. Hisapan bayi pada puting payudara akan menyebabkan sinyal terkirim
ke hipofisis. Hipofisis anterior akan mengeluarkan hormon prolaktin yang berperan
dalam produksi ASI, sebagian besar prolaktin berada dalam darah selama 30 menit
setelah menyusu, hal ini berarti prolaktin membuat payudara memproduksi ASI
berikutnya.

Gambar 1. Anatomi payudara


Hipofisis posterior akan mengeluarkan hormon oksitosin yang akan masuk ke
dalam aliran darah dan menumbulkan reflex oksitosin untuk kontraksi otot yang ada
disekeliling saluran ASI, sehingga ASI yang telah diproduksi akan dapat dikeluarkan.
Kelelahan ataupun masalah-masalah psikologis pada ibu dapat menghambat kerja
oksitosin seperti kekhawatiran ibu, perselisihan antar keluarga yang lain. Sebaliknya
perasaan bahagia akan menyebabkan oksitosin keluar.
Gambar 2. Keuntungan menyusui

4.4. Posisi dan Perlekatan


Keberhasilan menyusui tidak lepas dari perlekatan dan posisi menyusui yang benar.
Perlekatan mulut bayi pada payudara yang salah akan berakibat puting lecet dan luka.
Posisi yang salah akan menyebabkan ASI tidak lancar. Keduanya akan mempengaruhi
produksi asi selanjutnya atau bayi enggan menyusu.

Gambar 3. Posisi menyusui yang umum

Tanda-tanda bahwa Posisi menyusui sudah benar:


1. Badan bayi rapat dengan badan ibu, menghadap ke payudara
2. Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus
3. Dagu bayi menyentuh payudara
4. Seluruh badan bayi disangga, tidak hanya kepala dan badan ( terutama bayi baru
lahir)
5. Ibu merasa nyaman dan santai.
Gambar. 4 Posisi meyusui yang tepat dan yang salah

Beberapa tanda yang dapat dilihat untuk mengetahui bahwa bayi melekat secara benar
pada payudara:
- Dagu bayi menyentuh payudara
- Mulut terbuka lebar
- Bibir bawah bayi melengkung keluar
- Pipi bulat atau datar
- Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, lebih banyak areola yang terlihat di
bagian atas mulut bayi daripada dibawahnya.

Gambar 5. Bayi melekat dengan benar pada payudara ibu


Gambar 6. Perbandingan melekat yang benar dan yang salah

Gambar 7. Refleks yang terlibat saat menyusu

4.5.Langkah-langkah menyusui yang benar


a. Cucilah tangan dengan bersih
b. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada ptting susu
dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan
menjaga kelembaban puting susu.
c. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara.
Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik mengunakan kursi
yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi.
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung
siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu,dan yang satu di depan
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara ( tidak
hanya membelokkan kepala bayi).
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
d. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari-jari yang lain menopang di
bawah. Jangan menekan puting susu atau areola saja.
e. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut( rooting reflex ) dengan cara:
Menyentuh pipi dengan puting susu atau
Menyentuh sisi mulut bayi
f. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi;
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di
bawah areola.
Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi.
g. Perhatikan apakah bayi mengisap dengan efektif
h. Melepaskan isapan bayi
Setelah menyusu pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti
menyusu pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi:
Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau,
Dagu bayi ditekan ke bawah
i. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang
dihisap terakhir)
j. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
k. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi:
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan,atau
Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu,kemudian punggungnya ditepuk
perlahan-lahan.

4.6.Tanda-tanda bayi mengisap dengan efektif


Untuk mengetahui bahwa teknik menyusui telah benar dan bayi menghisap dengan
efektif, dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
Bayi menghisap dengan dalam dan pelan
Bayi terlihat menelan
Terdengar gulping sound saat bayi menelan, bukan smacking sound saat bayi
menghisap
Bayi terlihat puas dan tertidur setelah menyusu

4.7.Produksi dan kecukupan ASI


Produksi ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi, oleh karena itu sangat
dianjurkan untuk menyusui secara on demand yang artinya sesuai dengan keinginan
bayi. Rerata volume ASI pada ibu yang menyusui bayi 1-6 bulan secara eksklusif dan on
demand mendapatan hasil sebagai berikut:
1. Bayi menyusu 10-12 kali dalam 1 hari
2. Rata-rata produksi ASI adalah 800ml/hari
3. Produksi ASI setiap kali menyusu adalah 90 ml/kali, yang dihasilkan 2 payudara
4. Umunya bayi akan menyusu pada payudara pertama sebanyak 75ml dan
dilanjutkan 50 ml pada payudara kedua

Selama 3 bulan pertama, bayi yang mendapat ASI eksklusif akan kembali ke berat
badan lahir paling tidak pada usia 2 minggu, dan tumbuh sesuai atau bahkan diatas
grafik sampai usia 3 bulan. Penurunan berat badan bayi selama 2 minggu pertama
kehidupan tidak melebihi 10%.

Tanda kecukupan ASI


1. Produksi ASI akan melimpah pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan,
Nampak dengan payudara bertambah besar, berat, lebih hangat dan seringkali
ASI menetes dengan spontan
2. Bayi menyusun 10-12 kali sehari, dengan perlekatan yang benar pada setiap
payudara dan mengisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap
payudara.
3. Bayi akan tampak puas setelah menyusu dan sering kali tertidur pada saat
menyusu, terutama pada payudara yang kedua.
4. Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi > 6 kali sehari.
5. Frekuensi buang air besar (BAB) > 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1
sendok makan, tidak hanya berupa noda membekas dipopok bayi pada bayi usia
4 hari sampai 4minggu. Sering ditemukan bayi yang BAB setiap kali menyusu,
hal ini normal.
6. Feses berwarna kekuningan dengan butiran-butiran berwarna putih susu
diantaranya (seedy milk), setelah bayi berumur 4 sampai 5 hari. Apabila setelah
bayi berumur 5 hari, fesesnya masih berupa mekonium ( bewarna hitam seperti
ter),atau transisi antara hijau kecoklatan, mungkin ini merupakan salah satu tanda
bayi kurang mendapat ASI.
7. Puting payudara ibu akan terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui.
Apabila sakit ini bertambah dan menetap setelah 5-7hari, lebih-lebih apabila
disertai dengan lecet, hal ini merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat dengan
baik saat menyusu. Apabila tidak segera ditangani dengan benar maka hal ini
akan menurunkan produksi ASI.
8. Berat badan tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir pada 10 hari
pertama
9. Berat badan bayi kembali seperti berat lahir usia 10 sampai 14 hari setelah lahir.
10. Dalam bulan pertama berat badan bertambah sekitar 200 gram per minggu
Kepustakaan
1. Rulina S, Hesti K.P ,editor.Manajemen laktasi; 2011:2-4
2. Butte NF, Lopez Alarcon MG, Garza C, editor. Nurtient adequancy of exclusive
breastfeeding for term infant during the first six months of life. Genewa:
WHO:2002
3. Damayanti RS, Endang DL, Maria M, Sri SN. Buku ajar nutrisi pediatrik dan
penyakit metabolik :2011: 77-95
PENILAIAN SKILLS LAB TEKNIK MENYUSUI

Nama Mahasiswa : Tanggal :


BP :
Kelompok :
Blok :

Skenario:
Seorang ibu baru saja melahirkan anak pertamanya 5 hari yang lalu. Saat ini ibu
mengeluh merasakan nyeri pada payudara saat menyusui. Bayinya terlihat rewel dan ibu
khawatir asinya tidak cukup.

Instruksi:
1. Jelaskan dan peragakanlah pada instruktur tentang langkah-langkah teknik
menyusui yang tepat
2. Jelaskanlah tentang tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar saat menyusui
3. Berikanlah edukasi kepada ibu tentang tanda-tanda bayi menghisap dengan
efektif dan produksi asi cukup

Nilai
No Kriteria
0 1 2 3
1 Memperkenalkan diri kepada orangtua bayi
- mengucapkan salam
- menyapa ibu
- memperkenalkan nama
2 Menjelaskan langkah-langkah teknik menyusui
- mencuci tangan
- ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting
susu dan areola sekitarnya.
- Ibu duduk atau berbaring santai
- Bayi diletakkan menghadap perut ibu dan payudara.
- Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada
lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
- Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang
satu lagi di depan. Perut bayi menempel badan ibu, kepala
bayi menghadap payudara. Ibu menatap bayi dengan kasih
sayang.
- Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau
areola saja.
- Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut
- ( rooting reflex)
- Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi
didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola
dimasukkan ke mulut bayi;
- Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu
dipegang atau disangga lagi
- Perhatikan apakah bayi mengisap dengan efektif
- Menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong
sebelum pindah ke payudara yang lain
- Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum
terkosongkan (yang dihisap terakhir)
- Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya.
Biarkan kering dengan sendirinya.
- Menyendawakan bayi
3 Menjelaskan tanda-tanda posisi menyusui yang benar
- Badan bayi rapat dan menghadap ke payudara
- Kepala dan badan bayi lurus
- Dagu bayi menyentuh payudara
- Badan belakang bayi ditopang ( terutama pada bayi baru
lahir)
- Ibu merasa santai dan nyaman
4 Menjelaskan tentang tanda perlengkatan yang benar:
- Dagu bayi menyentuh payudara
- Mulut terbuka lebar
- Bibir bawah bayi melengkung keluar
- Pipi bulat atau datar
- Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, lebih banyak
areola yang terlihat di bagian atas mulut bayi daripada
dibawahnya.
5 Menjelaskan tanda-tanda bayi menghisap dengan efektif
Bayi menghisap dengan dalam dan pelan
Bayi terlihat menelan
Terdengar gulping sound saat bayi menelan, bukan
smacking sound saat bayi menghisap
Bayi terlihat puas dan tertidur setelah menyusu
6 Menjelaskan tanda-tanda kecukupan ASI:
Produksi ASI akan melimpah pada hari ke-2 sampai ke-4
setelah melahirkan, Nampak dengan payudara bertambah
besar, berat, lebih hangat dan seringkali ASI menetes
dengan spontan
Bayi menyusu 10-12 kali sehari, dengan perlekatan yang
benar pada setiap payudara dan mengisap secara
teraturselama minimal 10 menit pada setiap payudara.
Bayi akan tampak puas setelah menyusu dan sering kali
tertidur pada saat menyusu
Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi > 6 kali sehari.
Frekuensi buang air besar (BAB) > 4 kali sehari
Berat badan tidak turun lebih dari 10% dibanding berat
lahir
Berat badan bayi kembali seperti berat lahir usia 10 sampai
14 hari setelah lahir.
Berat badan bertambah sekitar 200gram per minggu

Total skor: 19

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan banyak perbaikan
2 = Dilakukan dengan sedikit perbaikan
3 = Dilakukan dengan sempurna
Untuk nomor 1 0= tidak dilakukan 1 = dilakukan

Nilai:

Padang,
Instruktur

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

ANAMNESIS RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


ANTROPOMETRI
KPSP
PENDAHULUAN

Pemantauan tumbuh kembang anak adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan,
berkaitan erat dengan kualitas seorang anak itu ketika dewasa nantinya. Pada tumbuh
kembang terdapat 2 kata seiring yang berbeda arti, yaitu pertumbuhan yang berarti perubahan
dimensi / ukuran / kuantitas, sedangkan perkembangan menggambarkan kualitas.
Sejak dari proses konsepsi di intrauterine kedua proses ini berlangsung terus menerus
dan dapat dicapai dengan adanya stimulasi yang optimal dan pemantauan dari lingkungannya
terutama kedua orangtua.

Anamnesis riwayat tumbuh kembang anak sejak konsepsi hingga setelah lahir dapat
memberikan informasi yang sangat penitng tentang kondisinya saat ini. Anamnesis yang
komprehensif sangat membantu penilaian kondisi tumbuh kembang anak saat ini, mendeteksi
faktor-faktor terkait yang berhubungan, dan menentukan pemilihan intervensi yang sesuai.
Bersama-sama dengan anamnesis yang teliti dan cermat, pemantauan proses tumbuh
kembang anak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu ; pemeriksaan antropometri anak
kemudian menilainya dengan menggunakan kurva pertumbuhan yang sudah tersedia, dan juga
lewat skrining perkembangan anak dengan menggunakan KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP), yang gunanya untuk mengetahui apakah perkembangan seorang
anak dalam batas normal ataukah menyimpang.

MANFAAT SKILLS LAB


Setelah berlatih di laboratorium ketrampilan (skills lab), diharapkan mahasiswa akan mampu
melaksanakan :

Anamnesis riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak


Urutan pemeriksaan antropometri dan skrining gangguan perkembangan pada bayi dan
anak, diharapkan setiap mahasiswa selalu melakukan pemeriksaan ini pada setiap
pasien anak di tahap Rotasi I dan Rotasi II pendidikan dokter sehingga selalu akan
dilakukan ketika menjadi dokter keluarga nantinya.

KAITAN DENGAN KETRAMPILAN LAIN:


Ketrampilan yang diberikan pada Blok 1.5 ini berkaitan dengan ketrampilan yang sudah
didapatkan mahasiswa pada Blok:
1. Dasar Profesionalisme Dokter (Blok 1.1):
- Pendengar Aktif
- Komunikasi interpersonal
- Handwashing
2. Sistem Regulasi Tunuh (Blok 1.2)
- Menumbuhkan empati
- Informed consent
- Fisik diagnostik dasar

3. Pencernaan, Metabolisme dan Hormon (Blok 1.4):


- Pemeriksaan Status Gizi: Antropometri Dewasa

WAKTU:
1. Anamnesis Tumbuh Kembang 1 minggu (2x pertemuan dengan ujian)
2. Pemeriksaan antropometri 1 minggu (2 x pertemuan dengan ujian)
3. Pemeriksaan KPSP 1 minggu (2x pertemuan dengan ujian)

TEMPAT:
Ruang skillslab di Gedung ABCDEF Fakultas Kedokteran UNAND Padang.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Mahasiswa mampu:
Melakukan anamnesis tumbuh kembang anak
Melakukan pemeriksaan antropometri pada bayi dan anak serta menilai hasil
pengukuran tersebut dengan menggunakan kurva pertumbuhan standard.
Melakukan skrining perkembangan bayi / anak dengan menggunakan KPSP untuk
mengetahui apakah perkembangan itu dalam batas normal atau terdapat
penyimpangan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu
Melakukan anamnesis yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
secara komprehensif
Mengukur berat badan, panjang badan, lingkaran kepala dan lingkar lengan atas bayi /
anak dengan tepat, menggunakan alat yang tepat dan menginterpretasikan hasil
pemeriksaan dengan menggunakan kurva pertumbuhan anak yang sudah disediakan,
sehingga apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan intervensi dini.
Mendeteksi secara dini penyimpangan tahapan perkembangan bayi / anak melalui
skrining dengan menggunakan KPSP yang masing-masingnya berbeda untuk umur 3, 6,
9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan.

STRATEGI PEMBELAJARAN:
Bekerja kelompok
Bekerja dan belajar mandiri

PRASYARAT:
Dalam melakukan skills lab blok ini setiap mahasiswa
Mampu berkomunikasi dengan baik dengan calon respondennya (rasa empati)
Telah membaca dan mengerti dengan kuesioner dan alat yang akan digunakan.

ANAMNESIS PADA ANAK


(ANAMNESIS TERKAIT TUMBUH KEMBANG)

Pembuatan anamnesis adalah unik, artinya berbeda antara satu anak dengan anak
lainnya. Anamnesis pada anak memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan
dewasa karena anak merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang.
Diperlukan sistematika yang baku dan kemampuan anamnesis yang cermat dan
terstuktur untuk dapat menggali informasi penting sehubungan dengan tumbuh kembang
seorang anak. Dengan anamnesis yang terinci dapat diketahui kondisi yang mendasari
gangguan tumbuh kembang sehingga bisa disusun pemeriksaan, intervensi, maupun
edukasi yang sesuai dan tepat.

IDENTITAS ANAK
Identitas anak merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis. Identitas
ini diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa benar benar anak yang
dimaksud, dan tidak keliru dengan anak lain. Kesalahan identifikasi anak dapat berakibat
fatal, baik secara medis, etika, maupun hukum.

Nama
Identitas dimulai dengan nama anak, yang harus jelas dan lengkap : nama depan,
nama tengah (bila ada), nama keluarga dan nama panggilan akrabnya

Umur
Umur anak sebaiknya didapat dari tanggal lahir, yang dapat ditanyakan ataupun
dilihat dari Kartu Menuju Sehat atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya. Apabila
tanggal lahir tidak diketahui dengan pasti maka ia dapat diperkirakan dengan
menghubungkannya dengan suatu peristiwa yang umum diketahui misalnya hari raya.
Kecuali untuk kepentingan identitas, umur perlu diketahui mengingat periode usia anak
mempunyai kekhasaan sendiri dalam morbiditas dan mortalitas. Usia anak juga
diperlukan untuk menginterpretasi apakah data pemeriksaaan klinis anak tersebut normal
sesuai dengan umurnya.

Jenis Kelamin
Jenis kelamin anak sangat diperlukan, selain untuk identitas juga untuk penilaian
data pemeriksaan klinis misalnya nilai-nilai baku, insidens seks, penyakit terangkai seks
(sex linked).

Nama Orangtua
Nama ayah, ibu atau wali anak harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru
dengan orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama. Bila ada, title yang
bersangkutan harus disertakan.

Alamat
Tempat tinggal anak harus dituliskan dengan jelas dan lengkap, dengan nomor
rumah, nama jalan, RT, RW, kelurahan dan kecamatannya, serta bila ada nomor
teleponnya. Daerah tempat tinggal anak juga mempunyai arti epidemiologis. Kunjungan
rumah mungkin diperlukan untuk tatalaksana kasus yang memepunyai latar belakang
psikososial ekonomi dan budaya, misalnya perlakuan salah dan penelantaran anak (child
abuse and neglect, battered child syndrome).
Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan Orangtua
Selain sebagai tambahan identitas, informasi tentang pendidiksn dan pekerjaan
orangtua, baik ayah maupun ibu, dapat menggambarkan keakuratan data yang akan
diperoleh serta dapat ditentukan pola pendekatan dalam anamnesis.Tingkat pendidikan
orangtua juga berperan dalam pendekatan selanjutnya, missal pemeriksaan penunjang
dan penentuan tata laksanan selanjutnya

Agama dan Suku Bangsa


Data tentang agama dan suku bangsa juga memantapkan identitas; disamping itu
perilaku seseorang tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama
dan suku bangsa, kebiasaan, kepercayaan dan tradisi dapat menunjang namun tidak
jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat. Beberapa penyakit juga mempunyai
predileksi rasial tertentu

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


Penyakit yang pernah diderita anak sebelumnya perlu diketahui, karena mungkin
ada hubungannya dengan penyakit dan kondisi sekarang, atau setidak-tidaknya
memberikan informasi untuk membantu pembuatan diagnosis dan tata laksana anak
selanjutnya. Misalnya infeksi susunan syaraf pusat pada masa bayi mungkin
meninggalkan sekuele yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

RIWAYAT KEHAMILAN
Hal pertama yang perlu ditanyakan adalah keadaan kesehatan ibu selama hamil,
ada atau tidaknya penyakit, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit
tersebut. Dirinci pula berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada siapa
kunjungan antenatal dilakukan (dukun, perawat, bida, dokter umum, dokter spesialis).
Apakah ibu mendapatkan toksoid tetanus ( terutama pada kasus tetanus neonatorum).
Obat-obat yang diminum pada usia kehamilan muda (trimester pertama) mungkin dapat
menyebabkan cacat bawaan pada bayinya, misalnya obat penenang seperti talidomid
dapat menyebabkan terjadinya Amelia atau dokomelia. Infeksi beberapa jenis virus,
misalnya virus rubella, yang terjadi pada trimester pertama kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan pada bayi (sindrom rubella). Demikian juga cacat bawaan
serta bayi berat lahir rendah dapat terjadi akibat infeksi kokngenital (termasuk TORCH,
toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks, maupun HIV). Pada bayi
yang lahir kecil untuk masa kehamilan perlu ditanya apakah ibu merokok, atau minum
minuman keras, serta anamnesis yang cermat tentang makanan ibu selama hamil.

RIWAYAT KELAHIRAN
Ikhwal kelahiran anak harus ditanyakan dengan teliti, termasuk tanggal dan tempat
kelahiran, siapa yang menolong, cara kelahiran (spontan, ekstraksi cunam, ekstraksi
vakum, bedah kaisar), adanya kehamilan ganda, keadaan segera setelah lahir, dan
morbiditas pada hari-hari pertama setelah lahir. Masa kehamilan juga perlu ditanyakan,
apakah cukup bulan, kurang bulan, ataukah lewat bulan. BIla ada, lebih baik dilihat
catatan yang diberikan oleh puskesmas atau rumah bersalin tempat bayi lahir, yang
biasanya memberikan informasi yang diperlukan, termasuk nilai Apgar. Pada persalinan
instrumental (termasuk bedah kaisar) ditanyakan apakah indikasi tindakan tersebut.
Berat dan panjang badan lahir selalu ditanyakan. Dengan data berat badan lahir
serta masa gestasi yang diterapkan pada peta Lubchenko, maka diketahui apakah bayi
paad saat lahir sesuai, kecil atau besar untuk masa kehamilannya (sesuai untuk masa
kehamilan (SMK), kecil untuk masa kehamilan (KMK), atau besar untuk masa
kehamilan (BMK). Keadaan ini terutama pada neonatus dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), turut menentukan prognosis.
Morbiditas yang berhubungan dengan kelahiran dan selama masa neonatus perlu
ditanyakan termasuk asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum, ikterus dan sebagainya
yang mungkin berhubungan dengan masalah yang dihadapi sekarang.

RIWAYAT MAKANAN
Pada anamnesis tentang riwayat makanan diharapkan dapat diperoleh keterangan
tentang makanan yang dikonsumsi oleh anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang (sejak bayi). Kemudian dinilai apakah kualitas dan kuantitasnya adekuat yaitu
memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan.
Pada bayi perlu diketahui susu apa yang diberikan; air susu ibu (ASI) ataukah
pengganti air susu ibu (PASI), atau keduanya. Apabila diberikan ASI, apakah ASI
diberikan secara ekslusif (ASI saja sampai usia 4 bulan). Baik pada ASI maupun PASI
perlu ditanyakan cara pemberiannya, apakah on demand atau ad libitum, ataukah dengan
jadwal tertentu. Untuk PASI perlu ditanyakan jenis dan mereknya, takaran, frekuensi
pemberian, dan jumlah setiap kali pemberian untuk tiap umur tertentu. Harus ditanyakan
pemberian makanan tambahan, umur berapa mulai diberikan, jenis dan jumlahnya, serta
jadwal pemberiannya. Dengan demikian maka dapat diperkirakan kuantitas dan kualitas
makanan yang diterima oleh bayi atau anak tersebut selama ini.

Pada hakekatnya anamnesis tentang ambilan (intake) makanan ini merupakan


analisis makanan scara kasar. Hasil analisis ini berperan terutama pada kasus kelainan
gizi dan gangguan tumbuh-kembang, serta harus digabungkan dengan data lain yaitu
hasil pemeriksaan fisis, laboratorium, dan antropometris, sehingga akhirnya dapat
disimpulkan status nutrisi anak secara lebih akurat.

RIWAYAT IMUNISASI

Status imunisasi anak, baik imunisasi dasar maupun imunisasi ulangan (booster)
harus secara rutin ditanyakan, khususnya imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak, dan
Hepatitis B. BIla mungkin dilengkapi dengan tanggal saat imunisasi dan tempat
imunisasi diberikan. Beberapa imunisasi lain seperti MMR (mumps, measles, rubella),
hepatitis A, dan Hib (untuk mencegah infeksi Hemophilus influenza tipe b) juga
ditanyakan. Hal-hal tersebut, di samping diperlukan untuk mengetahui status
perlindungan pediatrik yang diperoleh, mungkin dapat membantu diagnosis pada
beberapa keadaan tertentu, dan mungkin membantu menjelaskan kondisi tumbuh
kembang anak saat ini.

RIWAYAT PERTUMBUHAN

Status pertumbuhan anak terutama pada usia balita dapat ditelaah dari kurva berat
badan terhadap umur dan panjang badan terhadap umur. Data ini dapat diperoleh dari
kartu menuju sehat (KMS) atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya (dari dokter umum,
dokter anak, BKIA). Dari kartu ini dapat diperoleh data berat dan panjang badan
sebelumnya, yang kemudian dipetakan pada peta pertumbuhan (growth chart) berat dan
panjang/tinggi badan.

Kurva panjang/ tinggi badan anak menggambarkan status pertumbuhan yang


sebenarnya. Dari pola kurva tersebut dapat dideteksi terdapatnya riwayat penyakit
kronik. MEP (malnutrisi energy protein). Penyakit endokrinologis dan lain-lainnya pada
anak balita, khususnya bayi, kurva berat badan sangat penting diketahui. Kecuali untuk
mengetahui riwayat pertumbuhan, kurva berat badan penting sekali karena ia sering
mencerminkan riwayat kesehatan anak; berat badan anak balita mudah sekali turun bila
terjadi krisis pada anak baik pada aspek fisis maupun aspek psikososial (menderita
penyakit, mulai menderita kurang gizi, deprivasi kasih saying, dan sebagainya.)
Penilaian kurva berat dan panjang badan hendaklah disepadankan (match) dengan data
riwayat penyakit yang pernah diderita dan riwayat makanan anak.

RIWAYAT PERKEMBANGAN

Status perkembangan anak perlu ditelaah secara rinci untuk mengetahui apakah
semua tahapan perkembangan dilaiui dengan mulus atau terdapat penyimpangan.
Pemisahan dengan ibu dalam waktu yang lama, penempatan anak dalam suatu panti,
atau rawat inap di rumah sakit tanpa kehadiran ibu, perawatn anak denagn penyakit
kronik, dan lain-lain sering menyebabkan kelainan perkembangan. Anak dengan riwayat
asfiksia berat, hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir, hipoksia kronik pada anak
penyakit jantung bawaan sianotik, penyakit neurofibromatosis von Recklinghausen,
indrom sturge weber, sindrom down, dan masih banyak lagi dapat mengalami hambatan
perkembangan.

Pada anak balita perlu ditanyakan beberapa patokan (milestone) perkembangan di


bidan motor kasar, motor halus, social-personal, dan Bahasa-adaptif. Pada anak usia
skolah perkembangan secara kasar dapat diketahui dengan menelaah prestasi belajar
anak, misalnya anak duduk di kelas berap di sekolah. Seorang anak yang terlalu tua
untuk kelasnya atau anak yang beberapa kali tinggal kelas mengarahkan kita kepada
gangguan perkembagnan kognitif.

Kecuali prestasi belajar, pada anak usia sekolah lanjut perlu ditanyakan tentang
menarche dan telarche (pada anak perempuan), serta umur pada saat tumbuh rambut
pubik. Kelainan endokrinologik seringkali berhubungan dengan kelainan menars, telars,
dan pertumbuhan rambut pubik selain kelainan tinggi badan (perawakan pendek atau
perawakan tinggi).

Dalam menilai riwayat perkembangan ini perlu pula ditanya ada atau tidaknya
kelainan tingkah laku dan emosi, misalnya temper tantrum, enuresis, enkopresis,
hiperaktivitas, anoreksia dan sebagainya. Keaaan-keadaan tersebut tidak jarang
mempunyai latar belakang emosi murni (misalnya anoreksia nervosa pada anak remaja),
namun dapat pula berlatar belakang organik (misalnya hiperaktivitas pada anak yang
menderita attention deficit disorders).

RIWAYAT KELUARGA

Data keluarga anak perlu diketahui dengan akurat untuk memperoleh gambaran
keadaan sosial-ekonomi budaya dan kesehatan keluarga anak. Banyak penyebab
kesakitan maupun kematian yang berlatar-belakang pada keadaan sosial-ekonomi
keluarga, misalnya malnutrisi, atau tuberkulosis. Pelbagai jenis penyakit bawaan dan
penyakit keturunan juga mempunyai latar belakang sosial-budaya ataupun mempunyai
kecenderungan familial. Terdapatnya perkawinan dengan keluarga dekat (kosanguinasi)
antara ayah dan ibu, terdapatnya penyakit tertentu pada keluarga (stigmata alergi,
penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, atau penyakit keganasan, epilepsi dan lain-
ain) perlu ditanyakan, sebab mungkin berhubungan dengan masalah kesehatan yang
dihadapi sekarang, termasuk kondisi tumbuh kembang anak.
Dalam resume riwayat keluarga sebaiknya dibuat pedigri, sehingga tergambar
dengan jelas hubungan antara anggota keluarga, terutama apabila ditemukan kelainan
yang mempunyai aspek genetik herediter atau familial.

CORAK REPRODUKSI IBU

Tumbuh kembang serta penyebab kesakitan dan kematian anak sangat erat
berhubungan dengan corak reproduksi ibu, yaitu umur ibu pada saat hamil, jarak
kelahiran, dan jumlah kelahiran (paritas). Di samping itu, corak reproduksi ibu
merupakan salah satu determinan penting status kesehatan ibu. Ibu dengan corak
reproduksi yang kurang baik (misalnya melahirkan di luar kurun usia optimal untuk
melahirkan, jarak kelahiran yang terlalu dekat, atau jumlah kelahiran yang terlalu
banyak) akan kurang baik kesehatannya dan kurang mampu menciptakan suasana
pengasuhan anak yang baik. Hal ini akan mempengaruhi pola kesakitan dan kematian
anak. Sering dijumpai ibu yang suatu saat sekaligus mempunyai 3 anak balita (dibawah
lima tahun) atau 2 balita (bawah tiga tahun). Jarak kelahiran yang dekat serta paritas
yang tinggi sering berhubungan dengan malnutrisi energi protein (MEP), infeksi
berulang (diare, infeksi saluran napas), serta kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR).
Yang terakhir ini juga berkaitan dengan ibu perokok atau peminum alkohol. Umur ibu
yang lanjut saat hamil juga dapat berhubungan dengan beberapa jenis kelainan
kongenital, misalnya sindrom Down.
Jadi dalam hal corak reproduksi ibu, perlu ditanyakan:
1. Umur ibu saat hamil/melahirkan, terutama yang pertama
2. Umur kakak adiknya sehingga dapat diketahui jarak (interval) kelahiran
3. Jumlah persalinan, termasuk aborsi

DATA PERUMAHAN

Data perumahan ini diperlukan untuk lebih mendapatkan gambaran keadaan anak
dalam lingkungannya sehari-hari. Hal ini perlu untuk menentukan pola pendekatan, baik
untuk menegakkan diagnosis maupun penatalaksanaan keadaan sakitnya secara tuntas.
Dari data ini dapat diketahui apa keluarga anak termasuk keluarga batih (keluarga inti,
nuclear family) ataukah keluarga besar (extended family), yang masing-masing
mempunyai implikasi dalam praktek pengasuhan anak. Sistem keluarga besar biasanya
masih mempunyai corak tradisional dibanding dengan sistem keluarga batih yang
bersifat lebih individual. Pada system keluarga besar, meski kebutuhan biomedik
mungkin kurang terpenuhi (karena jumlah kapita yang besar) akan tetapi pemenuhan
kebutuhan psikososial (stimulasi mental, kasih saying) dapat lebih terjamin.

Perlu pula diupayakan untuk mengetahui terdapatnya masalah dalam keluarga,


tetapi harus diingat bahwa masalah ini sering menyangkut hal-hal sensitif, hingga
diperlukan kebijakan dan kearifan tersendiri dalam pendekatannya.

Bila anak tidak tinggal bersama orangtua, perlu ditelusuri keadaan perumahan dan
lingkungan tempat anak tersebut tinggal. Perlu pula ditanyakan keadaan kesehatan
orangtua serta anak-anak yang hidup. Ditanyakan apakah terdapat penyakit tertentu pada
keluarga (stigma alergi, penyakit jantung, diabetes mellitus, penyakit keganasan, epilepsi
dan sebagainya). Hal-hal tersebut perlu ditanyakan mengingat beberapa jenis penyakit
mempunyai kecenderungan familial sehingga mungkin dapat memberi petunjuk untuk
mengarahkan diagnosis tumbuh kembang dan penyakit anak saat ini.
Perkembangan fisik dan mental 0-5 tahun
(gerakan kasar dan halus, emosi, sosial, perilaku, bicara)

0-3 bulan
- Belajar mengangkat kepala
- Mengikuti obyek dengan matanya
- Melihat muka orang dengan tersenyum
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
- Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan
kontak
- Mengoceh spontan

3-6 bulan
- Mengangkat kepala 900 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
- Berusaha meraih benda-benda
- Menaruh benda-benda di mulut
- Tertawa antau menjerit bila diajak bermain
- Berusaha mencari benda-benda yang hilang

6-9 bulan
- Sudah dapat tengkurap dan berbalik sendiri
- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat merangkak
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
- Mengeluarkan kata tanpa arti
- Takut kepada orang asing
- Berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

9-12 bulan
- Berdiri sendiri tanpa dibantu
- Berjalan dituntun
- Menirukan suara, belajar menyatakan stu atau 2 kata
- Mengerti perintah/larangan sederhana
- Selalu ingin mengeksplorasi dan memasukkan semua benda ke mulutnya
- Berpartisipasi dalam permainan

12-18 bulan
- Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah
- Menyusun 2 atau 3 kotak
- Mengucap 5-10 kata
- Mamperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
18-24 bulan
- Naik-turun tangga
- Menyusun 6 kotak
- Menunjuk mata dan hidung
- Menyusun kalimat dengan 2 kata
- Belajar makan sendiri
- Belajar mengontrol buang air kecil/besar
- Menaruh minat apa yang dikerjakan orang-orang yang lebih besar
- Bermain-main dengan anak lain

2-3 tahun
- Meloncat, memanjat
- Membuat jembatan dengan 2 kotak
- Mampu menyusun kalimat sederhana
- Menggambar lingkaran

3-4 tahun
- Berjalan sendiri mengunjungi tetangga
- Belajar memakai/membuka pakaian
- Menggambar orang dengan kepala dan badan
- Mengenal 2 atau 3 warna
- Bicara dengan baik, menyebut nama, jenis kelamin, dan umurnya
- Bertanya bagaimana anak dilahirkan
- Mengenal sisi atas, bawah, muka, dan belakang
- Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana

4-5 tahun
- Melompat, menari
- Menggambar orang dengan kepala, lengan, badan
- Menggambar segiempat dan segitiga
- Dapat menghitung jari-jarinya, menyebut hari dalam seminggu
- Protes bila dilarang apa yang diingininya
- Mengenal 4 warna
- Memperkirakan bentuk dan besar benda, membedakan besar dan kecil
- Menaruh minat/menirukan aktivitas orang dewasa

(Sumber : Skala Yaumil-Mimi, Bagian Psikologi anak UI dan UKK Pediatri Sosial
IDAI)

DAFTAR PUSTAKA

1. Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Diagnosis Fisis pada Anak.


Edisi ke-2. Sagung Seto:2013;1-17
2. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Bagian kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. EGC.1999

PENILAIAN SKILLS LAB


ANAMNESIS RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

Nama Mahasiswa : Tanggal:


BP :
Kelompok :
Blok :

Skenario:
Seorang ibu datang membawa anaknya ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu
mengeluhkan anaknya yang terlihat lebih kecil dari teman-teman sebaya. Sejak lahir
perkembangan anak juga lebih terlambat bila dibandingkan sang kakak.

Instruksi:
Sebagai seorang dokter, Lakukanlah anamnesis yang baik dan cermat untuk
menggali informasi yang diperlukan untuk penilaian tumbuh kembang anak.
Nilai
N
Kriteria 0 1 2 3
No
0 1 2 3
1 Memperkenalkan diri kepada orangtua anak
1 - mengucapkan salam
- menyapa ibu
- memperkenalkan nama
2 Menanyakan identitas anak
2 - nama
- umur
- jenis kelamin
- nama orangtua
- alamat
- umur, pendidikan dan pekerjaan orangtua
- agama dan suku bangsa
3 Menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita
4 Menanyakan riwayat kehamilan ibu
4 - keadaan kesehatan ibu selama hamil
- berapa kali dan kepada siapa kunjungan antenatal
- obat-obat yang diminum pada usia kehamilan muda
- apakah ibu merokok
- apakah minum-minuman keras
- makanan ibu selama hamil
- infeksi saat kehamilan
Menanyakan riwayat kelahiran
5 - siapa yang menolong, cara kelahiran
- keadaan segera setelah lahir
- masa kehamilan (cukup bulan, kurang bulan, lebih bulan)
- indikasi tindakan (bila bedah Caesar, atau tindakan lain)
- berat dan panjang badan lahir
- asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum, dan ikterus
6 Menanyakan riwayat makanan
6 - makanan yang dikonsumsi oleh anak (kualitas dan kuantitasnya)
- susu apa yang diberikan
- pemberian makanan tambahan
- umur berapa dimulai makanan tambahan
- jenis, jumlah dan jadwal pemberian makanan tambahan
7 Menanyakan riwayat imunisasi
7 - imunisasi dasar
- imunisasi ulangan
8 Menanyakan riwayat pertumbuhan
8
1 Menanyakan riwayat perkembangan
9 - perkembangan motorik kasar
- perkembangan motorik halus
- perkembangan sosial personal
- perkembangan bahasa - adaptif
- kelainan tingkah laku dan emosi
1 Menanyakan riwayat keluarga
10 - kesehatan keluarga anak
- pedigri
1 Corak Reproduksi Ibu
11
1 Data Perumahan
12
Total skor: 37

Keterangan:
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan banyak perbaikan
2 = Dilakukan dengan sedikit perbaikan
3 = Dilakukan dengan sempurna
Untuk nomor 1 0= tidak dilakukan 1 = dilakukan

Padang,
Instruktur

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK


(ANTROPOMETRI)

Pemantauan pertumbuhan memerlukan standar yang tepat yang bertujuan


untuk mendeteksi dini adanya gangguan pertumbuhan, memantau status gizi serta
dapat meningkatkan gizi anak, menilai dampak kegiatan intervensi medis dan nutrisi,
serta deteksi dini penyakit yang mendasari gangguan pertumbuhan.

Alat-alat
Perlengkapan pengukuran dasar seperti timbangan berat badan yang sudah
ditera, papan pengukur panjang /tinggi badan, pita pengukur lingkar kepala,
pita pengukur lengan kiri atas.
Grafik standar pertumbuhan anak

Persiapan
Untuk anak <2 tahun: timbangan pediatrik dengan alas tidur (pediatric scale
with pan). (Gambar 1)

Gambar 1. Timbangan pediatrik (pediatric scale)

Untuk anak >2 tahun: beam balance scale (Gambar 2),

Gambar 2. Beam balance scale

UNISCALE (timbangan elektronik untuk menimbang ibu dan anak sekaligus


(Gambar 3)
Gambar 3. Penimbangan dengan UNISCALE

Timbangan berat badan yang direkomendasikan adalah sbb:


- Solidity built dan durable
- Elektronik (digital)
- Dapat mengukur berat sampai 150 kg
- Mengukur sampai ketelitian 0,1 kg (100g)
- Penimbangan berat badan dengan cara ditera
Timbangan harus ditera secara berkala sesuai dengan spesifikasi masing-
masing timbangan.
Anak dalam kondisi tidak berpakaian atau berpakaian minimal

Mengukur pertumbuhan anak


Mulai dari catatan pertumbuhan (growth record) anak,
Tentukan umur anak pada saat pengukuran
Kenali tanda-tanda klinis marasmus dan kwashiorkor
Ukur dan catat berat badan anak
Ukur dan catat panjang badan atau tinggi badan
Ukur dan catat lingkar kepala anak
Ukur dan catat lingkar lengan kiri atas anak
Tentukan BMI dengan menggunakan tabel atau kalkulator

BMI = BB (kg)
-------------
[TB ]2 (m2)

Tanda-tanda marasmus dan kwashiorkor


Tanda-tanda klinis marasmus dan kwashiorkor perlu diketahui karena perlu
penanganan khusus segera yang meliputi pemberian asupan khusus, pemantauan
ketat, antibiotika, dll. Anak dengan kondisi seperti ini sebaiknya segera dirujuk.

Pengukuran berat badan


Mengukur berat badan anak usia di bawah 2 tahun
Penimbangan juga dapat dilakukan dengan timbangan pediatrik. Pada
penimbangan dengan menggunakan alat ini, harus dipastikan anak ditempatkan
di alas baring sehingga berat badan terdistribusi secara merata. Setelah anak
berbaring dengan tenang, berat badan dicatat. (Gambar 1).
Bila tidak ada alternatif, dapat digunakan UNISCALE. (Gambar 3)
Mengukur berat badan anak usia >2 tahun dengan beam balance scale atau timbangan
elektronik
Penimbangan sebaiknya dilakukan setelah anak mengosongkan kandung kemih
dan sebelum makan.
Timbangan harus ditempatkan di alas yang keras dan datar serta dipastikan ada
pada angka nol sebelum digunakan.
Anak berdiri tenang di tengah timbangan dan kepala menghadap lurus ke
depan, tanpa dipegangi.
Adanya edema atau massa harus dicatat.
Berat badan dicatat hingga 0,1 kg terdekat.

Pengukuran panjang badan


Untuk bayi dan anak dengan panjang badan 85 cm, panjang badan diukur
menggunakan papan pengukur kayu atau Perspex (Perspex measuring board,
Gambar 4).

Gambar 4. Papan pengukur panjang (Length board)

Pengukuran dilakukan oleh dua pemeriksa untuk memastikan posisi anak


secara benar agar hasilnya akurat dan dapat dipercaya.
Anak diposisikan dengan wajah menghadap ke atas, kepala menempel pada
sisi yang terfiksasi (Gambar 5), bahu menempel di permukaan papan, dan
tubuh paralel terhadap aksis papan.

Gambar 5. Kepala anak melawan fixed headboard

Pemeriksa kedua memegang kaki


anak, tanpa sepatu, jari kaki
menghadap ke atas, dan lutut
anak lurus.
Ujung papan yang dapat
digerakkan, didekatkan hingga
tumit anak dapat menginjak papan
(Gambar 6).

Gambar 6. Pengukuran panjang badan

Bila anak tidak dapat diam, pengukuran dapat dilakukan hanya dengan
mengukur tungkai kiri.
Pengukuran dilakukan hingga milimeter terdekat.
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik sesuai umur.
.

Pengukuran tinggi badan


Untuk anak dengan tinggi badan >85 cm atau
berusia >2 tahun dan sudah bisa berdiri,
pengukuran tinggi badan harus dilakukan
dalam posisi berdiri karena terdapat perbedaan
sebesar 0.7 cm antara pengukuran dalam
posisi berdiri dan berbaring.
Jika memungkinkan, gunakan free-standing
stadiometer atau anthropometer (Gambar 7).

Gambar 7. Papan pengukur tinggi (height board)

Pengukuran juga dapat dilakukan dengan right-angle headboard dan batang


pengukur, pita yang tidak meregang dan terfiksasi ke dinding, atau wall-
mounted stadiometer.
Pakaian anak seminimal mungkin sehingga postur tubuh dapat dilihat dengan
jelas. Sepatu dan kaos kaki harus dilepas.
Anak diminta berdiri tegak, kepala dalam
posisi horisontal, kedua kaki dirapatkan,
lutut lurus, dan tumit, bokong, serta bahu
menempel pada dinding atau permukaan
vertikal stadiometer atau anthropometer.
Kedua lengan berada disisi tubuh dan
telapak tangan menghadap ke paha;
kepala tidak harus menempel pada
permukaan vertikal. Untuk anak yang
lebih muda, tumit perlu dipegang agar
kaki tidak diangkat (Gambar 8).

Gambar 8. Pengukuran tinggi badan posisi berdiri

Papan di bagian kepala yang dapat bergerak (movable head-board) diturunkan


perlahan hingga menyentuh ujung kepala.
Tinggi badan dicatat saat anak inspirasi maksimal dan posisi mata pemeriksa
paralel dengan papan kepala.
Tinggi badan diukur hingga milimeter terdekat.
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik sesuai umur.

Pengukuran lingkar kepala

Cara pengukuran
Pengukuran lingkar kepala dilakukan pada semua bayi dan anak secara rutin untuk
mengetahui adanya mikrosefali, makrosefali, atau normal sesuai dengan umur dan
jenis kelamin. Alat yang dipakai adalah pita pengukur fleksibel, terbuat dari bahan yang
tidak elastik (pita plastik atau metal yang fleksibel). Sebaiknya ada yang membantu
memegang kepala bayi/anak selama pemeriksaan agar posisi kepala anak tetap.
Kepala pasien harus diam selama diukur
Pita pengukur ditempatkan melingkar di kepala pasien melalui bagian yang
paling menonjol (protuberantia occipitalis) dan dahi (glabella), pita pengukur
harus kencang mengikat kepala.
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik lingkar kepala.

Interpretasi
Pemeriksaan lingkar kepala secara serial dapat menentukan pertumbuhan dan
perkembangan otak: normal, terlalu cepat (keluar dari jalur pertumbuhan normal)
seperti pada hidrosefalus , terlambat atau tidak tumbuh yang dapat disebabkan oleh
berbagai penyakit. Jika lingkar kepala lebih besar dari 2 SD di atas angka rata-rata
untuk umur dan jenis kelamin/ras (> + 2 SD) disebut makrosefali. Bila lingkar kepala
lebih kecil dari 2 SD di bawah angka rata-rata untuk umur dan jenis kelamin/ras (< - 2
SD) disebut mikrosefali.

Pengukuran lingkaran lengan kiri atas.


Alat pengukuran yang dipakai adalah pita skala Shakir yang disederhanakan
oleh Morley dengan memberi warna hijau, kuning dan merah agar mudah dipahami.
Pengukuran dilakukan pada pertengahan lengan kiri atas, antara akromion dan
olekranon.
Ukuran normal lingkaran lengan :
Bayi baru lahir : 11 cm
Umur 1 tahun : 16 cm
Umur 5 tahun : 17 cm.
Apabila hasil pengukuran terdapat pada warna hijau, hasil pengukuran adalah normal.
Interpretasi kecenderungan pada kurva pertumbuhan, dan menentukan apakah anak
tumbuh normal, mempunyai masalah pertumbuhan atau berisiko mengalami masalah
pertumbuhan
Peningkatan dan penurunan tajam pada garis pertumbuhan (growth line)
Garis pertumbuhan datar (flat growth line/stagnation)
Kecenderungan pada BMI terhadap umur. BMI tidak meningkat sesuai dengan
umur. Pada kurva normal, BMI pada bayi meningkat tajam dimana pencapaian
berat cepat relatif terhadap panjang badan pada 6 bulan kehidupan. BMI
kemudian menurun kemudian setelah itu dan relatif stabil dari umur 2 tahun
sampai 5 tahun. BMI terhadap umur bermaanfaat untuk skrining overweight dan
obesitas. Jika mengatakan anak overweight, perhatikan berat badan
orangtuanya. Jika salah satu orangtua obese, 40% kemungkinan menjadi
overweight, jika keduanya, 70% kemungkinan anak mengalami overweight.

Penentuan Status Gizi


Penentuan status gizi dilakukan dengan menggunakan kurva pertumbuhan CDC
2000. Terdapat 4 kurva CDC yang dapat digunakan untuk penilaian status gizi yaitu:
- 2 kurva CDC untuk anak usia 0-36 bulan
- 2 kurva CDC untuk anak usia 2-20 tahun
Status gizi dinilai dengan cara memasukkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi
badan anak ke dalam kurva sesuai jenis kelamin dan usia anak. Terdapat 3 penilaian
status gizi pada anak yaitu:
- Berat badan sesuai umur (BB/U) yaitu berat badan anak saat ini dibagi dengan
berat badan ideal anak sesuai umur (P50 sesuai umur) dikalikan 100%. Secara
umum BB menurut umur diinterpretasikan sebagai: BB kurang (< P 5), BB normal (P5
P95), dan BB lebih (>P95)
- Tinggi badan sesuai umur (TB/U) yaitu tinggi badan anak saat ini dibagi dengan
tinggi badan ideal anak sesuai umur (P50 sesuai umur) dikalikan 100%. Secara
umum TB menurut umur diinterpretasikan sebagai: pendek (< P5), normal (P5 P95),
dan tinggi (>P95)

- Berat badan sesuai tinggi badan (BB/TB) yaitu berat badan anak saat ini dibagi
dengan berat badan ideal anak berdasarkan tinggi badan anak saat ini (Tentukan
Height age anak yaitu dengan cara menarik garis horizontal sampai memotong
garis P50 pada kurva tinggi badan. Kemudian tentukan berat badan ideal anak
sesuai tinggi badan dengan cara menarik garis vertikal dari titik P 50 sesuai tinggi
badan anak saat ini sampai memotong garis P50 pada kurva berat badan) dikalikan
100%.
Berat badan secara relatif dengan TB (BB/TB) memberikan berbagai informasi akan
pertumbuhan dan status gizi pada seorang dibandingkan dengan hanya salah satu
dari BB menurut umur maupun TB menurut umur.
Interpretasi:
Gizi buruk : BB/TB < 70%
Gizi kurang : BB/TB 70-90%
Gizi baik : BB/TB 90-110%
Gizi lebih : BB/TB > 110%. Pada anak dengan gizi lebih, harus ditentukan
BMI anak, kemudian dimasukkan ke dalam grafik BMI untuk anak dan dinilai
BMI anak sesuai dengan umur
- Overweight jika BMI sesuai umur : P85 sampai P95
- Obesitas jika BMI sesuai umur : > P95

Kepustakaan

1. World Health Organization. Training Course on Child Growth Assessment.


Version 1 November 2006. Geneva: WHO; 2006.
2. Gibson RS. Nutritional assessment: a laboratory manual. New York: Oxford
University Press; 1996. h. 41-7.

LAMPIRAN:
1. Gambar pengukuran LILA bayi Lingkar kepala bayi perempuan
1. Kurva BMI (laki-perempuan)
3. Kurva bayi 0 36 tahun (laki-perempuan)
4.Kurva anak 2 20 tahun (laki dan perempuan)
5. Pengukuran Lingkar kepala
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANAK

Nama mahasiswa : .............................................


BP : ............................................
Blok : ..

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2 3
1 Menyampaikan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Mencatat nama, kelamin dan umur (tanggal lahir)anak
4 Menjelaskan cara dan tujuan pengukuran :
berat badan,
panjang (tinggi badan),
lingkar kepala
lingkar lengan kiri atas kepada orangtua bayi / anak.
PENGUKURAN BERAT BADAN

5 Memilih dengan benar alat yag akan dipakai


6 Memastikan jarum penunjuk skala pengukuran pada angka 0
7 Memastikan anak memakai pakaian minimal dan tanpa alas kaki
8 Memposisikan anak secara benar di atas timbangan
9 Membaca dengan benar skala yang ditunjukkan oleh jarum pada
timbangan
10 Mencatat hasil pengukuran
PENGUKURAN PANJANG / TINGGI BADAN
11 Memilih dengan benar alat yang akan dipakai
12 Memastikan anak tidak memakai topi dan alas kaki
13 Memposisikan anak secara benar
Anak berdiri tegak, kepala dalam posisi horisontal,
kedua kaki dirapatkan, lutut lurus, dan tumit,
bokong, serta bahu menempel pada dinding atau
permukaan vertikal stadiometer atau
anthropometer.
Papan di bagian kepala yang dapat bergerak
(movable head-board) diturunkan perlahan hingga
menyentuh ujung kepala.
14 Membaca skala dengan benar, tinggi badan dicatat saat
anak inspirasi maksimal dan posisi mata pemeriksa paralel
dengan papan kepala.
15 Mencatat hasil pengukuran hingga milimeter terdekat
PENGUKURAN LINGKARAN KEPALA BAYI / ANAK
16 Memilih dengan benar alat yang akan dipakai
17 Meletakkan bayi / anak pada posisi yang benar
18 Meletakkan pita pengukur dengan erat melingkar di kepala
pasien melalui bagian yang paling menonjol (protuberantia
occipitalis) dan dahi (glabella).

19 Mencatat hasil pengukuran hingga milimeter terdekat

PENGUKURAN LINGKARAN LENGAN ATAS ANAK


20 Memilih dengan benar alat yang akan dipakai
21 Meletakkan bayi / anak pada posisi yang benar
22 Melingkarkan pita pengukur pada pertengahan lengan kiri atas
antara akromion dan olekranon
23 Mencatat hasil pengukuran hingga milimeter terdekat
24 Menilai hasil pengukuran lingkar lengan berdasarkan standard
dan menyebutkan hasilnya : normal atau tidak normal.

INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN


25 Memasukkan semua hasil pengukuran ke dalam kurva yang
sesuai menurut kelamin dan umur untuk : berat badan, panjang /
tinggi badan, lingkar kepala .
26 Menilai hasil pengukuran berat badan, panjang / tinggi badan,
lingkar kepala berdasarkan standar dan menyebutkan hasilnya :
normal atau tidak normal.
27 Tentukan BMI dengan menggunakan tabel atau kalkulator
BMI = BB (kg)
-------------
[TB ]2 (cm2)

28 Memasukkan nilai BMI ke dalam kurva yang sesuai menurut


kelamin.
29 Menilai hasil BMI apakah normal atau tidak normal.
TOTAL SKOR
Keterangan Skor :
Untuk checklist no. 1 dan 2, skor penilaian hanya 0atau 1:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan

Untuk checklist no. 3 -29, skor penilaian:


0= Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi dengan banyak perbaikan
2= Dilakukan dengan sedikit perbaikan
3= Dilakukan dengan baik
Nilai = skor total X 100 Padang, .
83 Instruktur

.
SKRINING / PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK
MENGGUNAKAN
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)

Tujuan skrining / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP adalah untuk


mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42,
48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu dating
kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan,
diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan
keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur
skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda.

Alat / instrument
Formulir KPSP menurut umur, berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan
perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan.
Alat Bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tennis, kerincingan,
kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biscuit
kecil berukuran 0,5-1 cm.

Cara menggunakan KPSP


Pada waktu pemeriksaan / skrining, anak harus dibawa.
Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir.
Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh : bayi umur 3 bulan
16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3
bulan.
Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: Dapatkah bayi makan kue
sendiri?
Perintahkan kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang
tertulis pada KPSP. Contoh: Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi anda pada
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.
Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu
pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap pertanyaan hanya
ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan.
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
Interpretasi hasil KPSP :

Hitunglah berapa jawaban Ya.


Jawaban Ya : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau
sering atau kadang-kadang melakukannya.
Jawaban Tidak : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah melakukan
atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

Jumlah jawaban Ya
o 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)
o 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
o 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

Untuk jawaban Tidak, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan (gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)
KPSP pada bayi 3 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing Gerak kasar
lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab
TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau
lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
2 Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat dan Sosialisasi
menatap wajah anda? dan
kemandirian
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain Bicara dan
(ngoceh), disamping menangis? bahasa
4 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat Gerak halus
mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
5 Pada waktu bayi telentang, apakah. Ia dapat Gerak halus
mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi
yang lain?

6 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan Sosialisasi &


tersenyum, apakah ia tersenyum kembali kepada kemandirian
anda?
7 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, Gerak kasar
apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti pada
gambar ini?

8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, Gerak kasar


apakah ia dapat mengangkat kepalanya sehingga
membentuk sudut 45 seperti pada gambar ?

9 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, Gerak kasar


apakah ia dapat mengangkat kepalanya dengan
tegak seperti pada gambar?

10 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik Bicara dan
atau diraba-raba? bahasa
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan

N PEMERIKSAAN YA TIDAK
o
1 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat gerak halus
mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?

2 Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala gerak kasar


dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab TIDAK bila
kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke
dadanya
3 Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari gerak halus
bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan
bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu
selama beberapa detik?

4 Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat Gerak kasar


mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai
penyangga seperti pada gambar ?

5 Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira Bicara &


bernada tinggi atau memekik tetapi bukan bahasa
menangis?
6 Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari gerak kasar
telentang ke telungkup atau sebaliknya?
7 Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika Sosialisasi&
melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang kemandirian
peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8 Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda gerak halus
kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam?
Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan
matanya.
9 Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak gerak halus
jauh namun masih berada dalam jangkauan
tangannya?
10 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua Gerak kasar
tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk.
Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara
kaku seperti gambar di sebelah kiri? Jawab TIDAK
bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar
sebelah kanan.

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan

N PEMERIKSAAN YA TIDAK
o
1 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua Gerak kasar
tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk.
Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara
kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK
bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar
sebelah kanan.

2 Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan Gerak halus


atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang
lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau
kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3 Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan Gerak halus
selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian
jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba
mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau
di belakang kursi?
4 Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti Gerak halus
mainan/kue kering, dan masing-masing tangan
memegang satu benda pada saat yang sama?
Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan
perbuatan ini.
5 Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke Gerak kasar
posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian
berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila
ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan
tertumpu pada kedua kakinya.
6 Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda- Gerak halus
benda kecil seperti kismis, kacang-kacangan,
potongan biskuit, dengan gerakan miring atau
menggerapai seperti gambar ?
7 Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, Gerak kasar
dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?

8 Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? Sosialisasi &


kemandirian
9 Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam- Bicara &
diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia bahasa
menengok ke belakang seperti mendengar
kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung.
Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya
terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10 Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar Sosialisasi &
jangkauan bayi, apakah ia mencoba kemandirian
mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau
badannya?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di Sosialisasi &
pojok, kemudian muncui dan menghilang secara kemandirian
berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari
anda atau mengharapkan anda muncul kembali?
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil Gerak halus
pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah
anda mendapatkan pensil itu kembali?
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau Gerak kasar
lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
4 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang Bicara &
sama, misalnya: ma-ma, da-da atau pa-pa. bahasa
Jawab YA bila ia mengeluarkan salahsatu suara
tadi.
5 Apakah anak dapat mengangkat badannya ke Gerak kasar
posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6 Apakah anak dapat membedakan anda dengan Sosialisasi &
orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan kemandirian
sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat
permulaan bertemu dengan orang yang belum
dikenalnya.
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti Gerak halus
kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu
jari dan jarinya seperti pada gambar?

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Gerak kasar


9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak Bicara &
perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba bahasa
meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut
dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut
dinilai
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan Gerak kasar
berpegangan?
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi &
tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia kemandirian
membutuhkan kemandirian bantuan.
4 Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia Bicara &
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan bahasa
mama jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA
bila anak mengatakan salah satu diantaranya.
5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak kasar
selama kira-kira 5 detik?
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak kasar
selama 30 detik atau lebih?
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak kasar
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan
di lantai dan kemudian berdiri kembali?
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi &
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan
9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan Gerak kasar
tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak halus
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi &
tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK kemandirian
bila ia membutuhkan bantuan.
2 Apakah anak dapat mengatakan papa ketika Bicara & bahasa
ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan mama jika memanggil/melihat
ibunya?
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama 30 detik atau lebih?
5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar
apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian
berdiri kembali?
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan.
7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar
ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
8 Apakah anak anak dapat mengambil benda Gerak halus
kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk seperti pada gambar ?

9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, Gerak halus;


apakah ia menggelindingkan/melemparkan Sosialisasi &
kembali bola pada anda? kemandirian
10 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi &
cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut kemandirian
tanpa tumpah?

Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak kasar
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan
di lantai dan kemudian berdiri kembali?
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan.
3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan Gerak kasar
tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak halus
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada
gambar ?
5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah Gerak halus
ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola
pada anda?
6 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi
cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut &kemandirian
tanpa tumpah?
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah Sosialisasi
tangga, apakah anak meniru apa yang anda &kemandirian
lakukan?
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus
Gerak halus Ya Tida kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan
ukuran 2.5-5.0 cm
9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 Bicara &
kata yang mempunyai arti selain papa dan bahasa
mama?.
10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau Gerak kasar
lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda
mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah Sosialisasi &
tangga, apakah anak meniru apa yang anda kemandirian
lakukan?
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di Gerak halus
atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus
itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 Bicara &
kata yang mempunyai arti selain "papa" dan bahasa
"mama"?
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah Gerak kasar
atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak
menarik mainannya).
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, Gerak halus ;
rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut sosialisasi &
dinilai). kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri?
Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak
atau berpegangan pada dinding atau pegangan
tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan
merangkak atau anda tidak membolehkan anak
naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda,
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak
tumpah?
9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya
sendiri atau membantu mengangkat piring jika
diminta?
10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar
bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada
apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, Sosialisasi &
rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi clan kaos kemandirian
kaki tidak ikut dinilai)
2 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab Gerak kasar
YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau
berpegangan pada Binding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan
merangkak atau anda tidak membolehkan anak
naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
3 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara &
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling bahasa
seclikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
4 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak Sosialisasi &
tumpah? kemandirian
5 Dapatkah anak membantu memungut mainannya Bicara &
sendiri atau membantu mengangkat piring jika bahasa
diminta?
6 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola Gerak kasar
tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan
pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
7 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret Gerak halus
kertas tanpa bantuan/petunjuk?
8 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5
cm.
9 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicara seperti minta minum, mau tidur? bahasa
Terimakasih dan Dadag tidak ikut dinilai.
10 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara &
gambar ini tanpa bantuan? bahasa
Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret Gerak halus
kertas tanpa bantuan/petunjuk?
2 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan
ukuran 2.5 5 cm.
3 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicara seperti minta minum; mau tidur? bahasa
Terimakasih dan Dadag tidak ikut dinilai.
4 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara &
gambar ini tanpa bantuan? bahasa

5 Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut Gerak kasar


atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &
memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada bahasa
saat memberikan perintah berikut ini:
Letakkan kertas ini di lantai.
Letakkan kertas ini di kursi.
Berikan kertas ini kepada ibu.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah
tadi?
7 Buat garis lurus ke bawah sepanjang Gerak halus
sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis lain di
samping garis tsb.

8 Letakkan selembar kertas seukuran buku di Gerak kasar


lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar
kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
9 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
10 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh Gerak kasar
sedikitnya 3 meter?
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan Sosialisasi &
mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda kemandiria
ticlak perlu mengulanginya?
4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak kasar
perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih?
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak kasar
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?
6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini
di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu Gerak halus


di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, Sosialisasi &
baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian
kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
sedikitnya 3 meter?
2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan Sosialisasi &
mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda kemandirian
tidak perlu mengulanginya?
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak kasar
perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih?
4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak kasar
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini
di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu Gerak halus


di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, Sosialisasi &
baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian
memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa Bicara &
dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan bahasa
sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 5 cm.
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak kemandirian
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut bahasa
sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. bahasa
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi
dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
"menggigil" ,"pakai mantel atau "masuk kedalam
rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk",
"tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam
sejenak"
6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi &
pakaian boneka? kemandirian
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak kasar
perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?
8 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus
menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada
anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih
panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih
panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini
dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini
lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu Gerak halus
nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3
kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?
10 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi Bicara &
isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat bahasa
memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini
di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di
bawah", "di depan" dan "di belakang
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. bahasa
Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?
Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?
Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi
dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
menggigil ,pakai mantel atau masuk kedalam
rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah makan
Jika lelah, jawaban yang benar adalah mengantuk,
tidur, berbaring/tidur-tiduran, istirahat atau diam
sejenak
2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi &
pakaian boneka? kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak kasar
perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?
4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus
menyebut kata lebih panjang.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada
anak.
Tanyakan: Mana garis yang lebih
panjang?
Minta anak menunjuk garis yang lebih
panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini
dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini
lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
5 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu Gerak halus
nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3
kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi Bicara &


isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat bahasa
memberikan perintah berikut ini: Letakkan kertas ini
di atas lantai.
Letakkan kertas ini di bawah kursi.
Letakkan kertas ini di depan kamu
Letakkan kertas ini di belakang kamu
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti di atas, di
bawah, di depan dan di belakang
7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak Sosialisasi &
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) kemandirian
pada saat anda meninggalkannya?
8 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, Bicara &
katakan pada anak : Tunjukkan segi empat merah bahasa
Tunjukkan segi empat kuning
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan
benar?

9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar


kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki
tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali
dengan satu kaki?
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa Sosialisasi &
bantuan? kemandirian
Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu Gerak halus
nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan
3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?

2 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads bahasa
saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan
kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas",
"di bawah", "di depan" dan "di belakang
3 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak Sosialisasi &
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada kemandirian
anda) pada saat anda meninggalkannya?
4 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, Bicara &
katakan pada anak : bahasa

"Tunjukkan segi empat merah"


"Tunjukkan segi empat kuning"
Tunjukkan segi empat biru
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
5 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua
kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat
2-3 kali dengan satu kaki?
6 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi &
tanpa bantuan? kemandirian

7 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang Gerak halus


tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar
orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian
yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,
hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar.
Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti
mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang
dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar
sedikitnya 3 bagian tubuh?
8 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, Gerak halus
dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian
tubuh?
9 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- Bicara &
kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu bahasa
kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang

Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil,
es dingin, ayah seorang pria) ?
10 Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar Gerak kasar
bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan
kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai)
Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, Bicara &
katakan pada anak : bahasa

Tunjukkan segi empat merah


Tunjukkan segi empat kuning
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan
benar?
2 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki
tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali
dengan satu kaki?
3 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa Sosialisasi &
bantuan? kemandirian
4 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang Gerak halus
tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang
belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah
berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian
tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga,
lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian.
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian
tubuh?
5 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, Gerak halus
dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian
tubuh?
6 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat Sosialisasi &
yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali kemandirian
mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es
dingin, ayah seorang pria) ?

7 Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar Gerak kasar


bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan
kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
8 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak kasar
perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11
detik atau lebih?
9 Jangan membantu anak clan jangan memberitahu Gerak halus
nama gambar ini, Suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3
kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
10 lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan bahasa
sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di
atas dengan benar? Sendok dibuat dari besi, baja,
plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
CHECK LIST PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KPSP

Nama Mahasiswa :
No BP :
Blok :
Kelompok :

NO KRITERIA Nilai
0 1 2 3
1 Mempersiapkan instrument pemeriksaan dan formulir

2 Memperkenalkan diri kepada orangtua bayi / anak

3 Menjelaskan tujuan pemeriksaan KPSP pada orangtua

4 Mencatat nama anak, tanggal lahir, tanggal pemeriksaan

5 Menentukan formulir yang sesuai dengan umur anak

6 Melakukan pemeriksaan KPSP secara berurutan

7 Menentukan hasil pemeriksaan (scoring)

8 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan sbb:


Sesuai :S
Meragukan :M
Penyimpangan : P
9 Memberikan advis / konsultasi kepada orangtua

10 Mengucapkan terimakasih kepada orangtua


Total skor

Keterangan Skor :
Keterangan :
Untuk checklist no. 1 dan 2, skor penilaian hanya 0atau 1:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan

Untuk checklist no. 3 - 10, skor penilaian:


0= Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi dengan banyak perbaikan
2= Dilakukan dengan sedikit perbaikan
3= Dilakukan dengan baik

Nilai = skor total X 100


28
Padang, .
Instruktur

Anda mungkin juga menyukai