MAKALAH
Oleh:
i
PRAKATA
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA .............................................................................................................. ii
iii
2.5 Pilihan Nilai Wajar ........................................................................................ 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
kegagalan di waktu yang lalu. Hasil analisis tersebut akan sangat penting
artinya untuk penyusunan kebijaksanaan yang akan dilakukan di waktu yang
akan datang. Keterangan yang diperoleh akan membantu manajemen dalam
memilih dan menentukan cara pengawasan yang lebih efektif, memilih dan
menentukan kebijaksanaan dalam pembelian, penjualan, dan pembelanjaan
yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Dengan analisis tersebut
akan diketahui efisiensi penggunaan modal, diketahui tingkat perputaran
modal dalam berbagai aktiva, dan diketahui penggunaan modal dengan
sumber-sumbernya.
Pemilik perusahaan, (untuk perusahaan di mana pimpinan diserahkan
kepada orang lain) sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan. Dari analisisnya, pemilik dapat menilai berhasil tidaknya
manajemen dalam memimpin perusahaannya. Karena hasil-hasil, stabilitas,
serta kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada cara kerja atau efisiensi
manajemennya, jika hasil-hasil yang dicapai manajemennya tidak
memuaskan, maka para pemilik dapat menentukan sikap, misalnya mengganti
manajemennya atau menjual saham-sahamnya.
Para kreditur juga berkepentingan dengan laporan keuangan dari
perusahaan di mana mereka memberikan pinjaman-pinjaman. Mereka merasa
berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan kepada
perusahaan. Mereka perlu mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan
jangka pendek (likuiditas), stabilitas, dan profitabilitas dari perusahaan,
sebelum mereka memutuskan untuk meberi atau memperluas kreditnya.
Untuk kreditur jangka panjang, analisis laporan keuangan diperlukan
terutama untuk mengetahui jaminan investasinya, prospek keuntungan di
masa mendatang, dan perkembangan perusahaan selanjutnya.
Investor, memerlukan analisis laporan keuangan dalam rangka penentuan
kebijaksanaan penanaman modalnya. Bagi investor yang penting adalah
tingkat imbalan hasil (rate of return) dari modal yang telah atau akan ditanam
dalam suatu perusahaan. Apakah investor akan menanamkan modalnya dalam
2
bentuk obligasi, saham biasa, atau saham prioritas tergantung pada hasil
analisisnya.
Para pedagang besar juga menaruh perhatian terhadap laporan keuangan
dari perusahaan di mana mereka bertindak sebagai perantara dalam
menyalurkan hasil produksi perusahaan itu kepada para konsumen. Mereka
perlu mengetahui harga penjualan barang per satuan, syarat pembayaran
piutang, discount pembelian tunai, dan sebagainya.
Pemerintah, di mana perusahaan itu berada, sangat berkepentingan
terhadap laporan keuangan perusahaan, disamping untuk menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan tersebut, juga sangat
diperlukan oleh lembaga pemerintah lainnya seperti Biro Pusat Statistik,
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja untuk dasar dalam
membuat perencanaan pemerintah atau untuk dasar pengambilan
kebijaksanaan pemerintah.
Karyawan dan serikat kerja berkepentingan dengan laporan keuangan
dari perusahaan di mana mereka bekerja, karena sumber penghasilan atau
mati hidupnya tergantung pada perkembangan perusahaan yang
bersangkutan.
Masyarakat umum yang berdomisili di sekitar perusahaan yang
bersangkutan, secara tidak langsung juga berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan tersebut. Kepentingan mereka berhubungan dengan
kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan fasilitas lain yang bermanfaat
bagi masyarakat.
3
b. Untuk menjelaskan pengertian dari sekuritas utang.
c. Untuk menjelaskan pengertian dari sekuritas ekuitas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
perusahaan. Namun, bagi institusi keuangan dan perusahaan asuransi,
sekuritas investasi merupakan aset operasi utama.
6
Tampilan 2.1
Klasifikasi Sekuritas Investasi
Sekuritas Investasi
7
2.3 Sekuritas Utang
Sekuritas utang mencerminkan hubungan kreditor dengan entitas lain.
Misalnya obligasi pemerintah dan swasta, obligasi perusahaan dan wesel
bayar, dan utang yang dapat dikonversi. Sekuritas utang dikelompokkan
dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia
untuk dijual. Panduan akuntansi sekuritas utang berbeda, tergantung dari jenis
sekuritas. Tampilan 2.2 mendeskripsikan kriteria klasifikasi dan akuntansi
untuk tiap kelompok sekuritas utang.
Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity
securities) - HTM Securities, merupakan sekuritas utang yang ingin dan
mampu dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh
tempo dalam jangka waktu pendek (di mana mereka diklasifikasikan
sebagai aset lancar) atau jangka panjang (di mana mereka
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar). Perusahaan melaporkan
sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo jangka pendek (jangka panjang) di
neraca pada biaya perolehan (biaya perolehan setelah amortasi). Tidak
ada keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang
diakui sebagai pendapatan. Pendapatan bunga serta keuntungan dan
kerugian yang telah direalisasi, termasuk amortasi premium atau diskon
untuk sekuritas jangka panjang, diakui sebagai pendapatan. Klasifikasi
sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo ini digunakan hanya untuk
sekuritas utang.
Sekuritas yang Diperdagangkan
Sekuritas yang diperdagangkan (trading securities) merupakan
utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang dibeli dengan
tujuan akan dikelola secra aktif dan dijual untuk mendapat keuntungan
pada jangka waktu dekat. Sekuritas yang diperdagangkan adalah aset
lancar. Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada
tiap tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
(perubahan nilai wajar sekuritas yang dimiliki) dan keuntungan atau
8
Tampilan 2.2
Klasifikasi dan Akuntansi Sekuritas Utang
AKUNTANSI
LAPORAN LABA RUGI
Keuntungan/Kerugian
Kelompok Deskripsi Neraca belum direalisasi Lainnya
9
kerugian yang telah direalisasi (keuntungan atau kerugian pada saat
penjualan) termasuk pada penghitungan laba bersih. Pendapatan bunga
dari sekuritas diperdagangkan dalam bentuk utang ini dicatat saat
terjadinya. (Pendapatan dividen dari sekuritas ekuitas diperdagangkan
diakui saat terjadinya.) Klasifikasi perdagangan digunakan untuk
sekuritas utang maupun ekuitas.
Sekuritas Tersedia untuk Dijual
Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sell securities)
merupakan sekuritas utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh)
yang tidak tergolong sekuritas diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh
tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tidak
lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat
menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini dilaporkan berdasarkan nilai
wajar pada neraca. Namun, perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan
sebagai komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponen
pendapatan komprehensif. Pada sekuritas tersedia untuk dijual,
pendapatan bunga, termasuk amortasi premium atau diskon sekuritas
jangka panjang, dicatat saat terjadinya, (Pada sekuritas ekuitas tersedia
untuk dijual, dividen dicatat sebagai penghasilan saat terjadinya).
Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi dicatat sebagai bagian
laba bersih. Klasifikasi sekuritas-tersedia-untuk-dijual digunakan untuk
sekuritas utang maupun ekuitas.
Perubahan Kelompok Investasi
Saat niat atau kemampuan manajemen untuk meneruskan tujuan
memiliki sekuritas investasi berubah secara signifikan, sekuritas tersebut
harus direklasifikasi (dipindahkan pada kelompok lain). Umumnya,
sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh
tempo tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada
keadaan luar biasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam
peringkat kredit, atau kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari
kelompok tersedia untuk dijual menjadi diperdagangkan biasanya
10
juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan antar kelompok ini
terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya. Nilai wajar ini
memastikan bahwa perusahaan yang mengubah kelompok sekuritas
secara langsung mengakui nilai wajar (pada laporan laba ruginya). Hal
ini juga mengurangi kesempatan perusahaan untuk menyembunyikan
perubahan nilai wajar dengan mengubah sekuritas menjadi kelompok lain
yang tidak mengakui perubahan nilai wajar sebagai bagian laba bersih.
Tampilan 2.3 memberikan ringkasan akuntansi perubahan kelompok
investasi.
11
Tampilan 2.3
Akuntansi untuk Perubahan Kelompok Investasi Sekuritas
PERUBAHAN
Dampak terhadap Penilaian Dampak terhadap Laporan
Dari Menjadi Aset di Neraca Laba Rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Aset dilaporkan berdasarkan Keuntungan atau kerugian
nilai wajar, bukan amortasi belum direalisasi pada tanggal
perubahan diakui dalam laba
komprehensif
Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Tidak ada pengaruh Keuntungan atau kerugian
belum direalisasi pada tanggal
perubahan diakui dalam laba
bersih
Tersedia untuk dijual Diperdagangkan serius Tidak ada pengaruh Keuntungan atau kerugian
belum direalisasi pada tanggal
perubahan diakui dalam laba
bersih
Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tidak ada pengaruh saat Keuntungan atau kerugian
perubahan; namun, pada masa belum direalisasi pada tanggal
depan aset dinilai pada biaya perubahan, dan dimasukkan
perolehan setelah amortasi, dalam laba komprehensif
bukan berdasarkan nilai wajar
10
Tampilan 2.4
Klasifikasi dan Akuntansi Sekuritas Ekuitas
TIDAK PENGARUH
Pihak yang
Ciri Tersedia untuk Dijual Diperdagangkan Pengaruh Signifikan mengendalikan
Kepemilikan Kurang dari 20% Kurang dari 20% Antara 20%-50% Di atas 50%
Tujuan Investasi jangka panjang Investasi jangka pendek Besar pengendalian Pengendalian usaha
atau menengah atau diperdagangkan terhadap perusahaan seluruhnya
11
Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%
Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau
kurang dari 20% dari seluruh saham hak suara perusahaan yang
diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak berpengaruh. Pada kasus ini,
investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas
perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai
sekuritas diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan
kemampuan manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah dijelaskan
pada penjelasan sekuritas sekuritas utang dalam kelompok yang sama.
Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%
Kepemilikan saham, meskipun kurang dari 50% saham dengan hak
suara, dapat memberikan investor kemampuan untuk memengaruhi
secara signifikan aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi.
Pembuktian atas kemampuan investor untuk memaksakan pengaruh
signifikan terhadap aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi
diperlihatkan dalam berbagai cara seperti, perwakilan dan partisipasi
manajemen atau perundingan yang berpengaruh sebagai hasil dari
hubungan berdasarkan berdasarkan perjanjian. Jika tidak terdapat bukti
yang berlawanan, investasi (langsung atau tidak langsung) sebesar 20%
atau lebih (tetap kurang dari 50%) atas saham dengan hak suara
perusahaan yang diinvestasi diasumsikan memiliki pengaruh signifikan.
Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas.
Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk
mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian
menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba
(atau rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi
akun investasi sebesar jumlah dividen yang diterima dari dari perusahaan
yang diinvestasi.
Pihak yang Mengendalikan - Kepemilikan Lebih dari 50%
Kepemilikan lebih dari 50% disebut sebagai pihak yang
mengendalikan (controlling investment) - di mana investor disebut
12
sebagai induk perusahaan (holding company) dan perusahaan yang
diinvestasi sebagai anak perusahaan (subsidiary). Untuk kepemilikan
lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi.
13
kemajuan yang signifikan menuju adopsi yang lebih luas. SFAS 157
menyediakan pedoman dasar dalam mengadopsi model akuntansi penilaian
wajar dan SFAS 159 merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan
kewajiban yang lebih luas. Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajar
masih terbatas pada aset dan kewjiban keuangan - seperti surat berharga atau
instrumen utang - terdapat indikasi bahwa adopsi yang komprehensif dari
akuntansi penilaian wajar untuk semua aset dan kewajiban - termasuk aset
dan kewajiban operasi - mungkin dilakukan di masa depan.
Standar terbaru (SFAS 159) mengharuskan perusahaan untuk melaporkan
secara selektif sekuritas-yang-dimiliki-hingga-jatuh-tempo dan sekuritas-
tersedia-untuk-dijual pada nilai wajar. Jika sebuah perusahaan memilihi
pilihan lain, akuntansi untuk sekuritas-tersedia-untuk-dijual dan sekuritas-
yang-dimiliki-hingga-jatuh-tempo akan sama dengan dicatat dalam sekuritas
yang diperdagangkan dibawah peraturan SFAS 115. Terutama, untuk semua
saham investasi (diperdagangkan, tersedia-untuk-dijual, dimiliki-hingga-
jatuh-tempo), (1) nilai tercatat pada neraca merupakan nilai wajar, dan (2)
semua keuntungan dan kerugian yang tidak diakui akan dimasukkan dalam
laba bersih. Pilihan nilai wajar dapat diaplikasikan secara selektif dan
sukarela pada kelompok sekuritas manapun yang dipilih perusahaan, tapi
sekali nilai wajar telah dipilih untuk suatu kelompok tertentu, perusahaan
tidak dapat mengubah pilihan tersebut.
Pilihan nilai wajar tidak tersedia untuk investasi ekuitas yang perlu
dikonsolidasi. Selain itu, juga tidak diperbolehkan sekuritas tersebut untuk
mengaplikasikan akuntansi metode ekuitas.
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam, K. R., Wild, John J., dan Halsey, Robert F.; 2005, Financial
Statement Analysis, Edisi 8 Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.
2. Subramanyam, K. R., dan Wild, John J.; 2010, Financial Statement Analysis,
Edisi 10 Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
3. Jumingan, 2009, Analisis Laporan Keuangan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
4. Mamduh M. Hanafi, 2000, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
16