Anda di halaman 1dari 6

Chapter 5

Sudah 1 minggu semenjak insiden bandit-bandit itu telah berlalu. Para penjaga
kelihatannya sudah menangkap dan menyerahkan mereka ke penjara kota. Namun
sepertinya penjaga itu lebih tercengang dengan fakta jika sekelompok bandit berserta
seisi sarang persembunyiannya membeku ditengah musim panas.
--Uhh, kurasa aku terlalu berlebihan melakukannya.
Namun yang berlalu biarlah berlalu, sepertinya berkat kejadian itu pula aku bisa lebih
dekat dengan Elli, Malaikat kecilku. Disisi lain Kakaku Alice, masih saja disibukkan
dengan persiapan pertunangannya dengan Pangeran Caelum yang kedua. Edward-
sama. Sebenarnya pada awalnya ketika aku menanyakan dapur berada dimana kepada
Elli, sepertinya ia menunjukkan wajah terkejut. Dan aku mulai mencoba beberapa
resep kue rumahan yang kuingat. Ketika sudah kuenya jadi, aku merasa sepertinya
hasilnya gagal. Namun entah mengapa Elli dan beberapa pelayan yang berada didapur
menangis bahagia ketika mencoba kue yang kubuat. Sepertinya rasanya sangat tidak
enak, tapi kenapa mereka tersenyum? Lalu aku pun segera mencobanya, dan hasilnya
sangat mengejutkan rasa kue ini mirip seperti kue yang sangat mahal yang pernah
kubeli di toko BreadSpeak tidakk bahkan lebih enak! Sepertinya skill memasak yang
kupunya bukan main-main.
dan entah mengapa saat ini Alice sedang minum teh dan makan beberapa kue
buatanku dikamarku saat ini.
--chomp chomp.
Aaachann!! Apa-apaan kue ini?! Ini benar-benar kue terenak yang pernah
kumakan!
Alice memotong kue yang berada dipiring dan memberikannya kepadaku.
siapa yang kau panggil Aaa-chan? onee-sama?!
Aku membalasnya dengan nada sinis, yaampun sejak kapan namaku berubah menjadi
sesuatu yang imut seperti itu.
He Apa salahnya? Karena Avelyn-chan terlalu panjang untuk disebut. Maka ku
singkat saja menjadi Aaaa-chan.
Kumohon hentikan panggilan moe seperti itu?
hmm? Moe? Apa itu? Suatu makanan?
Gawatt aku kelepasan !!! hmm autocorrect ON!
titidak bukan apa-apa?! Maksudku betapa lucunya kucing yang berada ditaman,
kalau tidak salah namanya Moe kan Elli?!
Aku secara tidak sadar meminta bantuan kepada Elli. Maafkan aku elli!
Ahhsejak kapan Aaa-chan menyukai kucing? Bukankah kau dulu pernah dicakar
oleh kucing dan berlari menangis dipelukan Onee-chan?
Alice mengatakan itu sambil menyeringai dengan bangga, yaampun apakah aku pernah
melakukan hal memalukan seperti itu? Sangat memalukan. Kemudian secara tidak
sadar, alam bawah sadarku memerintahkan otakku untuk mengeluarkan kata-kata
untuk membelaku.
Seorang laki-laki takkan pernah melakukan hal seperti itu?
eh?
he?
Siallll!! Lagi-lagi aku keceplosan! Bagaimana ini? Hmm aku harus memikirkan jalan
keluarnya. Seketika alice tertawa terbahak-bahak, bahkan disudut matanya terlihat
ada airmata.
fuuaahahaha apa-apaan kau ini Avelyn-chan, aku tahu semenjak kecil kau ini sedikit
tomboi tapi menyebut dirimu sendiri laki-laki? fuahaha
Entah mengapa aku merasa kesal mendengar ia berkata begitu. Aku tak berbohong !
aku ini 100% laki-laki sejati. Tapi sepertinya aku tak bisa mengatakan itu dengan
keadaanku yang sekarang. Betapa menyedihkannya keadaanku saat ini.
Bisakah onee-sama berhenti? Lihat bahkan Elli sepertinya ingin ikut menertawakanku
juga.
Elli terlihat mati-matian menahan tawanya, namun ia dengan sigap mengalihkan
pandangannya dariku.
Kemudian ketika mereka sedang tertawa, terdengar seseorang yang sedang mengetuk
pintu.
--knok knok
Alice ojou-sama, Madam Samantha datang untuk mencari anda.
Suara yang terdengar maskulin itu sepertinya adalah Albert. Ketika Alice mendengar
itu, ia secara reflex mendekatkan diri padaku dan membisikkan sesuatu.
Dengar Avelyn-chan, jangan beritahu kaa-sama jika aku sedang berada disini.
Alice mengatakan itu dengan wajah memelas kepadaku. Lalu aku teringat beberapa
saat lalu ia baru saja menjadikanku bahan tertawaan. Aku menemukan ide yang bagus.
Are-re.. untuk apa aku harus menurutimu O-N-EE-SA-MA..? kaa-sama! onee-sama
ada di ---!Haumpphhh?!!!
Ketika aku sedang berbicara, tanpa kusadari mulutku telah disumbat oleh kue-kue
yang baru saja alice makan. Siapa lagi pelakunya jika bukan dia. Walaupun kuenya enak
sih seperti yang kuduga dari skill memasakku yang sudah mencapai level MAX.
Kau tak boleh nakal Avelyn-chan~ kalau begitu aku kabur dulu. Au Revoir
Hmmphhha Tngguuh Hoonhhee shhamaa.
-chomp chomp
Aku mencoba memanggil alice yang berusaha kabur, namun sepertinya mulutku masih
dipenuhi oleh kuekue. Alice berlari menuju jendela yang ada disamping kasurku,
namun sepertinya itu semua sudah terlambat baginya.
Fira..
Duarrrr
Ehhhh..??! entah apa yang terjadi namun yang terlihat didepan mataku adalah sebuah
pintu yang melayang diudara, diikuti dengan ledakan seperti gas elpiji yang meledak.
Alice, kau sudah tidak bisa kabur lagi. Sudahlah cepat menyerah.
Yang mengatakan itu tak lain dan tak bukan adalah ibuku di dunia ini. Madam
Samantha. Tepat dibelakangnya aku melihat api berawarna biru yang menyala-nyala.
Anuu kau sedang terbakar okaa-san!
Cih, diam kau Nenek sihir.
Albert tolong kau bereskan ini nantidetailnya kuserahkan padamu.
Albert dengan sigap menunduk menanggapi Samantha.
Siap Madam Samantha-sama.
Sepertinya Alice sudah bersiap dengan merapalkan mantra sihirnya.
Firaga!!
Alice melakukan serangan kejutan kepada Samantha, namun sepertinya Samantha
hanya mendesah ringan dengan serangan yang ditujukan padanya.
Wall of fire..
Samantha membuat dinding api biru yang menyala-nyala, ketika api dari alice terkena
dinding api samantha, api alice perlahan-lahan terhisap dan berubah menjadi bagian
dari dinding api Samantha.
kuh.. seperti biasa, kurasa serangan kecil seperti itu takkan bisa melukaimu kaa-
sama.
Jangan bercanda denganku ! aku yang bahkan berada beberapa meter diantara
mereka bisa merasakan hawa yang sangat panas. Aku bisa membayangkan jika seorang
pemadam kebakaran menggunakan baju pelindung full setnya. Pasti akan tetap
meleleh ketika terkena api dari mereka berdua. Elli sedang berada disampingku, ia
sepertinya sedang menggunakan sihir pelindung untuk melindungiku, tidak.. kami
berdua.
Hey,, hey tunggu dulu kalian berdua! Jika kalian ingin bermain api setidaknya
lakukanlah diluar!

Sepertinya aku sudah tak dihiraukan lagi, Keadaan semakin memanas, jika aku tidak
segera menghentikan mereka berdua, sepertinya kamarku akan berubah menjadi
medan pertempuran dua Saint api. Kemudian aku berlari tanpa berfikir panjang.
Kaa-sama, Onee-sama Cepat hentikan.
Tepat ketika aku berlari diantara mereka berdua. Ternyata Samantha sudah selesai
merapalkan mantranya dan tampaknya api biru itu dengan cepat menuju kearahku. Eh,
bukankah ini gawat? Samantha dan alice sepertinya terkejut karena melihatku yang
tiba-tiba berlari diantara mereka berdua.
Avelyn!
Avelyn!
Oy,oy ini benar-benar gawat jika aku mengenai api itu, sepertinya tak salah lagi aku
akan berubah menjadi abu gosok. Aku harus mengeluarkan sihir esku untuk menahan
api itu. Aku mulai membayangkan sensasi ketika aku menggunakan sihir ini untuk
pertama kalinya. Okee ini dia--!
Absolute ze--
Hmm? Rasanya ada yang aneh. Ketika aku membuka mataku. Api yang barusan
melesat kearahku sudah menghilang, tidak lebih tepatnya terkena orang lain!! Dan itu
adalah Alice!
Onee-sama!
Ketika aku melihat alice, kedua matanya berputar-putar seperti bumi yang berotasi.
Tidak diragukan lagi ia terkena telak serangan Samantha dan jatuh pingsan.
Sial kau nenek sihir sepertinya kali ini kau yang menang..
Dengan wasiatnya itu alice kembali jatuh kedalam alam bawah sadarnya yang
terdalam. Dan gelar saint api terkuat masih dipegang oleh Samantha.
Araaku tak bermaksud membuatmu sampai pingsan seperti ini Alice. Aku hanya
ingin memberikan sedikit salam kasih sayangku padamu.
Kasih sayang jidatmu! Orang-orang biasa yang melihat ini pasti akan menyebutnya
sebagai duel legendaris diantara dua saint api berbakat. Dan Samantha hanya
menganggap ini sebagai sapaannya sehari-hari? What the flower! Hei yang lebih
penting bagaimana nasib pintu kamarku yang baru saja kau hancurkan, beserta lantai
kamarku yang menghitam seperti biji kopi hah?
Okaa-sama, sepertinya kau terlalu berlebihan. Apa kau selalu melakukan ini setiap
hari?
Aku bertanya dari lubuk hatiku yang terdalam, sepertinya aku mulai paham mengapa
alice bersikeras memanggilnya nenek sihir.
tentu saja, kau tau jika kita tak berolahraga rutin setiap hari, otot-ototmu akan
melemas. Dan tentu saja akan mengakibatkan keriput-keriput diwajah. Avelyn, kau
juga harus rajin berolahraga agar tetap awet muda.
Alasan yang baru saja kudengar adalah hal terpolos yang pernah kudengar, aku hanya
bisa terdiam memperhatikan Samantha yang sedang bersemangat membagikan tips
awet mudanya kepadaku. Tidak-tidak, mengapa aku dengan patuh
mendengarkannya?.
Hmm.. apa yang harus kulakukan, sekarang alice sudah tak bisa menghadiri pesta
penyambutan di kerajaan.
Samantha mengatakan itu seperti ini adalah akhir dari segalanya.
--Pesta penyambutan?
Pesta kerajaan ini sepertinya adalah penyambutan kepulangan pangeran kedua
kerjaan caelum ke wilayah kerajaan. Yang kutahu, ia baru saja melakukan studi di
kerajaan tetangga selama 1 tahun.
aku dan Samantha mengintip wajah alice, dan tentu saja alice masih memejamkan
matanya.
Kurasa okaa-sama hari ini menyerah saja, kecuali ada sesuatu keajaiban seperti
munculnya saudara kembar dari alice onee-sama. hahaha.
Ketika aku sedang tertawa, sepertinya aku tak menyadari jika aku baru saja
memberikan saran yang mengerikan kepada nenek sihir yang berada dibelakangku.
Aree- aku merasakan seseorang menatapku dengan sangat tajam. Badanku merinding
karenanya. Siapa lagi jika bukan Samantha.
Ara-- Tentu saja alice mempunyai saudari kembar.. Avelyn, kau akan menggantikan
Alice untuk menghadiri pesta penyambutan.
Aku terdiam sejenak, membiarkan otakku memproses apa yang baru saja Samantha
katakan
Ehhhhh.???!!
ehhh..?!!
Dari balik jeritan itu terdengar dua orang gadis yang dengan kompak saling terkejut
yaitu aku dan Elli.
Chapter 5 end

Anda mungkin juga menyukai