Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

Beberapa tahun lalu, semua neuroma akustik dianggap tumbuh terus -


menerus sehingga tumor kecil nantinya selalu menjadi besar dan kemudian akan
mulai menekan batang otak dan menyebabkan gangguan koordinasi gerak
(ataksia) akibat malfungsi serebelum. Ketika batang otak tertekan lebih lagi, LCS
terganggu dan tekanan intrakranial (ICP) meningkat gejalanya sebelum berakhir
dengan kematian yang tak terelakkan. Proses ini menjelaskan mengapa
pembedahan pada hampir semua kasus dilakukan, meski risikonya berat.1

Neuroma akustik adalah tumor jinak sel Schwann yang membungkus


Nervus VIII. Schawannoma ini paling sering terjadi pada bagian keseimbangan
dari saraf kedelapan. Tumor pada penderita yang lebih muda atau adanya riwayat
keluarga dengan neuroma akustik dapat merupakan suatu manifestasi awal.2,4,5,6,8

Insiden neuroma akustik terjadi pada 0,7 - 1,0 orang per 100.000
penduduk. Insiden meningkatnya frekuensi neuroma akustik terdapat temuan
tumor kecil yang dapat didiagnosa dengan luas menggunakan MRI. Dari studi
otopsi ditemukan schwannoma vestibular kecil dalam persentase yang lebih tinggi
dari pasien usia lanjut.2

Neuroma akustik yang unilateral dan bilateral dapat terjadi karena


kerusakan gen pada kromosom 22, yang menghasilkan protein
(schawannomine/merlin) yang mengontrol pertumbuhan sel schwann. 1,8

Penatalaksanaan neuroma akustik dapat berupa trapi medis neuroma


akustik dikelola salah satu dari 3 cara berikut: (1) eksisi bedah tumor, (2)
menahan pertumbuhan tumor menggunakan terapi radiasi stereotactic, atau (3)
observasi.1,4,5,6,10

1
BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA

2.1 Anatomi Telinga

Secara umum telinga terbagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam. Telinga luar sendiri terbagi atas daun telinga, liang telinga dan bagian
lateral dari membran timpani.1,2,3,7,9

1. Telinga Luar

Bagian pertama yang tampak pada telinga luar adalah daun telinga atau
aurikula. Aurikula terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Bagian kedua pada
telinga luar adalah meatus akustikus eksterna (MAE) atau liang telinga berbentuk
huruf S. MAE pada orang dewasa memiliki panjang 2,5 cm, sepertiga luar dari
MAE terdiri dari tulang rawan sedangkan dua pertiga dalam terdiri dari tulang,
hanya bagian sepertiga luar yang memiliki kelenjar dan folikel rambut. 1,2,3,7,9

Gambar 1. Telinga Luar2

2
2. Telinga Tengah

Telinga tengah adalah ruang yang berbentuk bikonkav atau berbentuk


kubus. Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
batas luar : membran timpani
batas depan : tuba eustachius
batas bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)
batas belakang : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars
vertikalis
batas atas : tegmen timpani (meningen / otak)
batas dalam : berturut - turut dari atas ke bawah kanalis
semi sirkularis horizontal, kanalis fasialis, oval window, round
window dan promontorium. 1,2,3,7,9
Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah
liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut
pars flaksida hanya berlapis dua yaitu mukosa dan kutan. Pars tensa mempunyai
mukosa, lapisan fibrosa dan kutan. 1,2,3,7,9
Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran timpani
disebut sebagai umbo. Dari umbo bermula suatu reflek cahaya (cone of light)
ialah cahaya dari luar yang dipantulkan oleh membran timpani. Membran timpani
terdapatserabut sirkuler dan radier yang menyebabkan timbulnya cahaya. 1,2,3,7,9
Membran timpani terbagi 4 kuadran dengan menarik garis tegak lurus
pada garis umbo untuk menyatakan letal perforasi membran timpani. Ada kuadran
posterior superior, anterior superior, posterior inferior dan anterior inferior. 1,2,3,7,9
Di dalam telinga tengah terdapat tulang - tulang pendengaram yang
tersusun dari luar ke dalam, yaitu maleus, inkus, stape dan saling berhubungan.
Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada
inkus dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang
berhubungan dengan koklea. 1,2,3,7,9

3
Pada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. Di tempat ini
terdapat aditus ad antrum, yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah
dengan antrum mastoid. 1,2,3,7,9
Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan
daerah nasofaring dengan telinga tengah. 1,2,3,7,9

Gambar 2. Telinga Tengah2


3. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua
setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis
ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfe skala
timpani dengan skala vestibuli. Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe
sedangkan skala media berisi endolimfe. Dasar skala vestibuli disebut sebagai
membran vestibuli (Reissners membrane) sedangkan skala media adalah
membran basalis. Pada membran ini terletak organ corti. 1,2,3,7,9

Gambar 3. Telinga Dalam2

4
2.1.2 Fisiologi Pendengaran

Getaran suara ditangkap oleh daun telinga


Getaran dialirkan ke liang telinga dan mengenai membran timpani,
sehingga membran timpani bergetar.
Getaran diteruskan ke tulang - tulang pendengaran yang berhubungan satu
sama lain. Maleus inkus stapes
Stapes menggerakkan foramen ovale yang juga menggerakkan perilimfe
dalam skala vestibuli.
Getaran diteruskan melalui membran reissner yang mendorong endolimfe
dan membran basilaris ke arah bawah.
Perilimfe dan skala timpani akan bergerak sehingga ditangkap bundar
akan terdorong ke arah luar.
Skala media yang menjadi cembung mendesak endolimfe dan mendorong
membran basilaris, sehingga menjadi cembung ke bawah dan
menggerakkan perilimfe pada skala timpani.
Pada waktu istirahat, ujung sel rambut berkelok - kelok dan dengan
berubahnya membran basilaris, ujung sel rambut itu menjadi lurus.
Rangsangan fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan ion
natrium menjadi aliran listrik yang diteruskan ke cabang - cabang nervus
VIII, yang kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik
pendengaran di otak (area 39 - 40) melalui saraf pusat yang ada di lobus
temporalis. 1,2,3,7,9

5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Neuroma Akustik

3.1.1 Definisi

Neuroma akustik adalah tumor non ganas(jinak) jaringan fibrosa yang


berasal dari syaraf keseimbangan (vestibular) atau pendengaran (koklea) yang
tidak menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh.1,4,5,6,8,10

Neuroma akustik adalah tumor jinak sel Schwann yang membungkus


Nervus VIII. Schawannoma ini paling sering terjadi pada bagian keseimbangan
dari saraf kedelapan. Tumor pada penderita yang lebih muda atau adanya riwayat
keluarga dengan neuroma akustik dapat merupakan suatu manifestasi awal. 1,4

Neuroma akustik juga dikenal sebagai schwannoma vestibular adalah


tumor nonmalignant dari saraf kranial 8. Paling umum, itu muncul dari sel - sel
yang meliputi (sel Schwann) dari saraf vestibular inferior.1

3.1.2 Epidemiologi

Prevalensi penderita neuroma akustik adalah 1 : 100.0000 orang pertahun.


Umur rata-rata dari penderita adalah 50 tahun.Diagnosis klinis neuroma akustik
terjadi pada 0,7 - 1,0 orang per 100.000 penduduk. Insiden meningkatnya
frekuensi neuroma akustik terdapat temuan tumor kecil yang dapat didiagnosa
dengan luas menggunakan MRI. Dari studi otopsi ditemukan schwannoma
vestibular kecil dalam persentase yang lebih tinggi dari pasien usia lanjut, yang
menunjukkan bahwa banyak neuroma akustik tidak pernah menjadi jelas secara
klinis.10,13

6
3.1.3 Etiologi

Neuroma akustik yang unilateral dan bilateral dapat terjadi karena


kerusakan gen pada kromosom 22, yang menghasilkan protein
(schawannomine/merlin) yang mengontrol pertumbuhan sel schwann. 4,5

Pada pasien neurofibromatosis tipe II (NF2), gen rusak pada kromosom 22


diwariskan dan hadir dalam semua atau sebagian besar sel-sel somatik. Namun,
pada individu dengan neuroma akustik yang unilateral tidak diketahui peranan gen
ini dalam pembentukan sel schawannoma.4,5

Kebanyakan pasien yang didiagnosis dengan neuroma akustik tidak


memiliki faktor risiko yang jelas / idopatik. Tumor yang muncul secara idiopatik
timbul sebanyak 95% dan yang disebabkan oleh NF-2 sebanyak 5%.12

Paparan radiasi dosis tinggi adalah satu - satunya faktor risiko lingkungan
yang pasti terkait dengan peningkatan risiko neuroma akustik. Beberapa studi
telah ditentukan penggunaan ponsel tidak terkait dengan peningkatan risiko
neuroma akustik, meskipun data tentang efek dari penggunaan ponsel jangka
panjang masih tertunda.12

Kelainan yang diturunkan yang disebut Neurofibromatosis tipe II terjadi


pada individu yang memiliki gen supresor tumor yang rusak terletak pada
kromosom 22. Kromosom 22 memproduksi protein (schamnamine / merlin) yang
mengontrol pertumbuhan sel schwann. Pada pasien NF-2 kelainan kromos om 22
ini diturunkan dan ada pada sebagian besar sel somatis.12

Orang dengan NF-2 biasanya mengalami neuroma akustik pada kedua sisi
(bilateral). Akan tetapi, seseorang dengan neuroma akustik unilateral tanpa sebab
yang jelas mengalami gangguan pada fungsi kromosom 22 dan hanya ada pada sel
schwann nervus kedelapan saja.12

7
Gambar 6. Neuroma Akustik8

3.1.4 Patofisiologi

Mayoritas neuroma akustik berkembang dari sel schwann yang


menyelubungi sel nervus vestibulokoklearis (VIII) cabang vestibular. Sangat
jarang tumor ini (kurang dari 5%) muncul dari sel nervus vestibulkoklearis (VIII)
cabang koklea. 4,5,6

Karena neuroma akustik berasal dari sel schwann, tumor pada umumnya
akan semakin membesar dan menekan saraf vestibular. Secara lambat dan
bertahap saraf vestibular akan mengalami destruksi, sehingga terjadi penurunan
fungsi. (Lunsford et al., 2006).10

Karena perkembangan tumor yang lambat maka kemungkinan terjadi


kompensasi sentral, sehingga sebagian besar pasien tidak merasa mengalami
gangguan keseimbangan.2

8
Gambar 7. Neuroma akustik dalam kanalis auditoris interna10

Neuroma akustik muncul dari kanalis auditoris interna bagian medial


dimana perkembangan tumor dibatasi oleh tulang kanalis auditoris interna. Ketika
ukuran tumor semakin besar, tumor tersebut akan meluas keluar dari kanalis
auditoris interna menuju ke cerebellopontine angle (CPA). Pada keadaan ini,
maka tumor akan menekan, nervus fasialis (VII), batang otak, pembuluh darah
dan ruang serebrospinal.10

Gambar 8. Neuroma akustik keluar ke CPA tetapi belum menekan otak &
batang otak10

Nervus fasialis (VII) cukup tahan terhadap penekanan yang disebabkan


oleh ukuran tumor tanpa mengalami gangguan fungsi sampai tumor telah
mencapai ukuran yang sangat besar. Di sisi lain, nervus vestibularis dan koklearis
(VIII) sangat sensitif terhadap tekanan. Sehingga meskipun tumor masih

9
berukuran kecil dan terbatas pada kanalis auditoris interna, gejala awal berupa
gangguan pendengaran dan keseimbangan dapat terjadi.4,10

Gambar 9. Neuroma akustik keluar ke CPA sudah menekan otak & batang
otak10

Saat ukuran tumor mendekati 1,5 cm maka batang otak akan mulai
terganggu, semakin lama batang otak akan tertekan dan terdorong kearah
kontralateral dari tumor. Nervus fasialis (VII) akan terganggu jika ukuran tumor
sudah mencapai 2 cm, maka akan terjadi manifestasi hipoestesi pada wajah
(penurunan sensitifitas). Ukuran tumor lebih dari 4 cm akan menyebabkan
penekanan pada akuaduktus otak dan ventrikel ke empat sehingga meyebabkan
hidrosefalus.2

10
Gambar 10. Acoustic neuroma on vestibulocochlear nerve puts pressure on facial
nerve10

3.1.5 Manifestasi Klinis

Banyak penderita neuroma akustik tidak mengeluhkan gejala sama sekali.


Penderita yang datang sendiri ke dokter dapat menjadi 2 kelompok yaitu
penderita yang mengeluhkan gejala otologis minor dan penderita yang
mengeluhkan masalah neurologis mayor akibat penekanan batang otak atau
gangguan n.trigeminus ( V ) atau n.kranialis bagian bawah ( IX,X,XI).1

Gejala yang membuat penderita dirujuk ke dokter bedah THT.1

Gejala Keluhan Keluhan


utama sekunder
Gangguan pendengaran unilateral 60 16
(distorsi,tuli,tinitus)
Nyeri kepala 16 15
Ketidaksetabilan 7 30
Gejala N.V unilateral 7 15

11
Nyeri telinga unilateral 4 4
Vertigo 3 3
Tuli mendadak unilateral 2 1

Gejala yang dapat timbul akibat kompresi srruktur terdekat.1

Gejala Struktur
Neuralgia trigeminus atipik
Tic douloureux V
Kelumpuhan wajah progresif tanpa nyeri VII
Ketulian dan tinitus pada sisi non-tumor Batang Otak
Suara kasar dan lemah/disfagia X

3.1.6 Diagnosis

1. Anamnesis
Dalam anamnesis gejala yang paling umum didapatkan adalah gangguan
pendengaran unilateral dan tinitus. Mayoritas pasien juga akan mengalami
vertigo, meskipun gejalanya tidak terus - menerus. Gejala lanjut yang dirasakan
pasien seperti gejala nervus kranialis hanya akan dirasakan bila ukuran tumor
sudah bisa menekan saraf kranialis. 1,2,4,5,6,7,10

Gejala No. (%)

pendengaran berkurang 45 (51%)


Kegamangan 19 (20%)

Tinnitus 16 (16%)

12
tuli mendadak 9 (9%)
tidak diketahui 2 (2%)
neuralgia trigeminal 1 (1%)
nyeri retroauricular 1 (1%)

Tabel 1. Tanda dan gejala neuroma akustik7

Dalam diagnosis, selain anamnesis yang rinci dan pemeriksaan fisik,


diperlukan pemeriksaan audiologi lengkap dengan tes vestibular, untuk menilai
saraf trigeminal, dan melakukan MRI dengan kontras gadolinium.1,2,4,5,6,7,10

2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan pendengaran hasilnya akan abnormal oleh karena
terdapat gangguan pada nervus akustikus / koklea vestibularis (VIII). Tes Weber
dan Rinne akan sangat membantu untuk mengetahui apakah ada gangguan
pendengaran yang asimetris (unilateral).7
Penurunan atau tidak adanya refleks kornea ipsilateral dan paresthesia
mungkin terjadi sebagai manifestasi gangguan pada nervus V dan VII. Defisit
nervus kranialis lainnya jarang terjadi kecuali pada ukuran tumor yang besar.
Pemeriksaan Romberg, Hall - Pike, dan tes keseimbangan umum lainnya biasanya
normal. 7
Tes kalori akan menunjukkan respon yang berkurang atau tidak ada di 96%
pasien, akan tetapi jika tumor sangat kecil, tes kalori mungkin normal.
Pemeriksaan funduskopi mungkin perlu diperiksa untuk mengetahui apakah
terdapat edema papil.1,7

3. Pemeriksaan Penunjang
Tes audiometri adalah tes screening awal yang paling bagus untuk
mendiagnosis neuroma akustik, oleh karena hanya 5% pasien yang akan
mendapatkan hasil yang normal. Hasil tes biasanya menunjukkan gangguan
pendengaran sensorineural asimetris, biasanya lebih menonjol di frekuensi yang

13
lebih tinggi. Gangguan pendengaran tidak selalu berkorelasi dengan ukuran
tumor.1,7
Recruitment test positif, SISI (short increment sensitivity index) score
rendah (0 - 20 % score) dan tone decay positif. Pemeriksaan speech audiometry
menunjukkan adanya kelainan pada speech discrimination, hal ini akan bertambah
jika suara ditingkatkan melampaui batas tertentu (Roll-over phenomenon). Evoked
Response Audiometry (BERA) sangat berguna dalam mendiagnosis lesi
retrocochlear. Tumor pada nervus VIII, akan memberikan hasil perlambatan
signifikan > 0,2 ms di gelombang V antara kedua telinga.7
Plain X-Rays dapat memberikan temuan positif pada tumor neuroma
akustik, akan tetapi tumor yang masih berada pada kanalis auditori interna tidak
dapat terdeteksi. CT scan mampu mendeteksi tumor berukuran 0,5 cm di dalam
fossa posterior.2

Gambar 11. CT Scan neuroma akustik1

14
Tes diagnostik definitif (gold standar) untuk pasien dengan neuroma
akustik adalah adalah MRI dengan resolusi tinggi, thin slices, dengan kontras
gadolinium pada kanalis auditori interna.2

Gambar 12. Contrast enhanced axial T1-weighted MRI scan of acoustic


neuroma

Temuan Histologis

Dua jenis histologis jaringan telah diidentifikasi pada tumor akustik.


Antoni Sebuah jaringan terdiri dari sel spindle memanjang dengan pola
palisading. jaringan Antoni B, di sisi lain, memiliki tekstur kenyal longgar dan
nyata berkurang cellularity. 2,7

Karakteristik fitur lain histologis schwannomas adalah deretan inti


palisading disebut badan Verocay. Meskipun penampilan histologis tumor akustik
cukup mudah, mereka kadang - kadang bisa sulit untuk membedakan dari
meningioma. Pewarnaan imunohistokimia dapat membedakan schwannoma dari
meningioma pada kasus yang sulit. Schwannoma yang immunoreactive untuk S-
100 antibodi sementara meningioma yang immunoreactive epitel antibodi
membran (EMA).2

15
3.1.7 Diagnosis Banding

Neuroma akustik harus dibedakan dari patologi koklea (Meniere Disease)


dan tumor cerebellopontine lainnya. Diagnosis banding neuroma akustik : Tumor
sudut cerebellopontine
1. Meningioma
2. Epidermoid (kolesteatoma)
3. Kista arachnoid
4. Schwannoma dari saraf kranial lainnya (misalnya CN V, VII, IX, X, XI)
5. Aneurisma
6. Tumor glomus1,2,4,5,6,8,10

16
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Penatalaksanaan

4.1.1 Terapi medis

Neuroma akustik dikelola salah satu dari 3 cara berikut: (1) eksisi bedah
tumor, (2) menahan pertumbuhan tumor menggunakan terapi radiasi stereotactic,
atau (3) observasi.1

Beberapa studi menunjukkan bahwa 50% dari neuroma akustik berhenti


tumbuh pada saat diagnosis. Oleh karena itu, pada pasien tertentu observasi
pertumbuhan tumor dengan scan (MRI) berulang dapat menjadi pilihan, terutama
jika tumor tersebut tidak menekan otak, dan jika belum ditetapkan bahwa tumor
tersebut dapat tumbuh bertambah besar. Pasien dievaluasi secara periodik untuk
mengetahui perkembangan gejala, dan diikuti dengan MRI untuk memantau tanda
- tanda pertumbuhan.1

Kecuali tumor telah berukuran besar pada saat diagnosis, biasanya pasien
di jadwalkan MRI pada 6 bulan pertama. Jika pada pemantauan tumor tidak
bertambah besar dianjurkan untuk melanjutkan observasi dengan scanning
tahunan dan perkembangan gejala. Skilbeeck & Saeed merekomendasikan scan 5
tahun berikutnya, diikuti oleh scan setiap 2 tahun sampai 10 tahun dari diagnosis.
Kemudian pasien disarankan untuk melakukan scan setiap 5 tahun. Jika tingkat
pertumbuhan sangat cepat, maka tatalaksana pengobatan / operasi dapat
dilakukan.1

4.1.2Radiotheraphy

Radiotherapy stereotactic dan gamma knife surgery telah muncul dalam


20 tahun terakhir sebagai alternatif untuk pasien dengan neuroma akustik. Terapi

17
radiasi Stereotactic memanfaatkan salah satu dari beberapa sumber radiasi dan
dikelola menggunakan berbagai mesin.Terapi stereotactic menggunakan radiasi
disampaikan ke titik atau serangkaian poin yang tepat untuk memaksimalkan
jumlah radiasi yang dikirim ke jaringan target dan meminimalkan paparan dari
jaringan normal yang berdekatan. Efek radiasi mencegah pertumbuhan tumor
lebih lanjut.16

Jika operasi akhirnya diperlukan, komplikasi bedah dalam situasi ini,


seperti kelemahan saraf wajah yang parah, hampir 100%. Hal ini terjadi karena
saraf wajah sering menjadi "menyatu" dengan tumor setelah prosedur operasi.12,15

4.2 Prognosis

Pasien dengan neuroma akustik mungkin mengalami gangguan


pendengaran, ketidakseimbangan, dan kelemahan wajah. Mereka dengan tumor
yang sangat besar juga mungkin memiliki masalah neurologis lainnya. Banyak
orang dengan akustik akhirnya akan memerlukan pembedahan otak untuk
mengangkat tumor. Mereka yang memilih untuk tidak menjalani operasi mungkin
akan perlu observasi periodik untuk menentukan apakah masih aman untuk
meninggalkan tumor tanpa pengobatan.18,21

18
BAB V

KESIMPULAN

Neuroma akustik adalah tumor jinak sel Schwann yang membungkus


Nervus VIII. Schawannoma ini paling sering terjadi pada bagian keseimbangan
dari saraf kedelapan. Tumor pada penderita yang lebih muda atau adanya riwayat
keluarga dengan neuroma akustik dapat merupakan suatu manifestasi awal.

Neuroma akustik juga dikenal sebagai schwannoma vestibular adalah


tumor nonmalignant dari saraf kranial 8. Paling umum, itu muncul dari sel - sel
yang meliputi (sel Schwann) dari saraf vestibular inferior.

Etiologi dari neuroma akustik sebagian besar tidak dapat diketahui


(idiopatik). Tidak ada faktor lingkungan (seperti penggunaan telepon genggam
atau diet) yang telah dibuktikan secara ilmiah dapat menyebabkan tumor ini.
Tumor ini bisa timbul secara sporadis atau bisa disebabkan oleh kelainan yang
diturunkan yang disebut neurofibromatosis tipe 2 (NF-2). Tumor yang muncul
secara sporadis/idiopatik timbul sebanyak 95% dan yang disebabkan oleh NF-2
sebanyak 5%.
Pada neuroma akustik gejala dicetuskan karena penekanan sekitar oleh
ukuran tumor yang semakin membesar. Gejala awal yang timbul adalah gejala
nervus kokleovestibular (VIII), gejala ini timbul ketika tumor masih berada di
kanalis auditoris interna yang menyebabkan penekanan pada nervus koklearis atau
vestibularis dan arteri auditus internus.
Saat ukuran tumor mendekati 1,5 cm maka batang otak akan mulai
terganggu, semakin lama batang otak akan tertekan dan terdorong kearah
kontralateral dari tumor. Nervus fasialis (VII) akan terganggu jika ukuran tumor
sudah mencapai 2 cm, maka akan terjadi manifestasi hipoestesi pada wajah
(penurunan sensitifitas).

19
Ukuran tumor lebih dari 4 cm akan menyebabkan penekanan pada
akuaduktus otak dan ventrikel ke empat sehingga meyebabkan hidrocefalus.
Pengobatan pada neuroma akustik sangat bervariasi, tujuan terapi pada neuroma
aksutik adalah memperpanjang harapan hidup dan menjaga fungsi organ tubuh.
Secara garis besar dibagi dalam: observasi, radiotherap, pembedahan.

20
Daftar Pustaka

1. Wright A in Ludman H, Bradley PJ. ABC Telinga, Hidung, dan


Tenggorokan (ABC of Ear, Nose and Throat). Jakarta: EGC 2012
2. Levine SC in Effendi H, Santosos RAK. Boies Buku Ajar Penyakit THT.
Jakarta: EGC 2015
3. Ballenger J.J. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher.Edisi 13.Jilid Dua. Binarupa Aksara : 1997
4. Maqbool Mohammad, Textbook of Ear,Nose and Throat Diseases.Jaypee
Brothers Medical Publisher : 1993
5. Becker Walter.,et al.Ear Nose and Throat Diseases.Georg Thieme Verlag
Stugggart :1994
6. Colman H Bernard. Diseases of the Nose Throat and Ear and Head and
Neck.Educational Low-Price Books Scheme : 1993
7. Soepard Arsyad E.,et al. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher.Edisi Keenam.Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.Jakarta 2007
8. Nagel Patrick,Gurkov R.Dasar-dasar Ilmu THT.Edisi 2 Jakarta : EGC
2009
9. Lucente E Frank,.et al.Ilmu THT Esensial.Edisi 5 EGC
10. Baehr Mathias,.et al.Diagnosis Topik Neurologi DUUS.Edisi 4 Jakarta :
EGC 2012
11. Lisa Farrel(2010).Acoustic Neuroma.http://copyright2010 by the
american Physical Therapy Association
12. Janet P.Sells.Acoustic Neuroma in An Adolescent without
Neurofibromatosis.Jornal of the American Academy of Audiology
Volume 5,September 1994
13. Young je sin. Effectiveness of Conservative Management of Acoustic
Neuromas.The american Jornal of Otology 2000
14. Palisaded encapsulated neuroma of the upper lip
http;//dx.doi.org/10.4236/ojst.2012.23040
15. Hearing Research Foundation. Acoustic Neuroma. Last modified:
10/2012. http://american-hearing.org/disorders/acoustic-neuroma/

21
16. Medscape. Acoustic Neuroma Treatment & Management.Available
Updated: May 13, 2016. http://emedicine.medscape.com/article/882876-
treatment
17. http://www.slideshare.net/anaimza/43-struktur-fungsi-telinga
18. http://awal-isma.blogspot.co.id/2012/05/follow-up-ent-di-hospital-
putrajaya.html
19. http://yuhardika.blogspot.co.id/2013/08/anatomi-fisiologi-telinga.html
20. Acoustic Neuroma Association Available in
https://www.anausa.org/overview/what-is-acoustic-neuroma
21. Acoustic Neuromas http://anausa.org/Acoustic Neuroma Assosiation,inc

22

Anda mungkin juga menyukai