Anda di halaman 1dari 10

(3) Memperbaiki ejaan, diksi, kalimat dan sebagainya yang terdapat dalam bacaan Bumi

Berguncang di Dataran Konflik.


Bumi Berguncang di Dataran Konflik
1. Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang kawasan barat Provinsi Baluchistan,
Pakistan. Gempa ini terjadi pada 24 September 2013. Pusat Gempa berada di kedalaman 23
kilometer, sekitar 233 kilometer tenggara Dalbandin, Baluchistan. Bencana menyebabkan
sedikitnya 515 orang tewas, 765 orang terluka, dan lebih dari 100.000 orang terlantar, serta
menghancurkan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur.
2. Gempa juga dirasakan masyarakat di Gwadar, Khuzdar, Chagai, Hyderabad, dan Karachi yang
berada ratusan kilometer dari pusat gempa. Bahkan, guncangan terasa hingga New Delhi, India.
3. Beberapa jam setelah gempa, sebuah pulau baru muncul di kota pelabuhan Gwadar di pesisir
Pakistan. Pulau iu diduga terbentuk dari lapisan tanah di kawah lumpur. Gundukan lumpur dan
batu itu tingginya 18 meter dengan panjang 30 meter dan lebar 76 meter.
4. Lima hari setelah terjadi gempa pertama, Propinsi Baluchistan kembali diguncang gempa
berkekuatan 6,8 skala richter, yaitu pada 28 September 2013. Pusat gempa berada di 96
kilometer timur laut Distrik Awaran, dengan kedalaman 14 kilometer. Sedikitnya 22 orang
tewas dan hampir 15.000 meter di Kota Nokjo, bagian barat Provinsi Baluchistan.
5. Evakuasi korban dan pendistribusian bantuan ke sejumlah daerah terdampak gempa terkendala
kerusakan infrastruktur jalan dan lokasi yang berjauhan. Tim penyelamat juga harus
berhadapan dengan serangan kelompok separatis Baluchistan. Lima orang tentara perbatasan
yang mengawal konfoi bantuan tewas saat berhadapan dengan militan di Kota Panjgore, 800
km utara Quetta, (28/9/2013). Sebelumnya, helikopter tim pemantau dan penyelamat korban
gempa juga diserang kelompok separatis.
6. Pemerintah Pakistan mencatat kelompok separatis Baluchistan tersebar di sejumlah distrik di
Provinsi Baluchistan tersebut. Salah satu tempat persebaran kelompok itu berada di pedalaman
Distrik Awaran yang dekat dengan pusat gempa dan tingkat kerusakannya paling parah.

(4) Bacalah teks Gema Indonesia Raya di Tianhe berikut ini.


Gema Indonesia Raya di Tianhe
1. Indonesia bangkit dari keterpurukan setelah merebut dua gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu
Tangkis 2013 di Guangzhou, Cina. Lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali di Stadion
Tianhe. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan ganda putra Denmark, Mathias
Boe/Carsten Mogensen, 21-13 dan 23-21. Sementara itu, pasangan ganda campuran Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan andalan tuan rumah Xu Chen/Ma Jin 21-13, 16-21, dan
22-20, pada 11 Agustus 2013.
2. Gelar terakhir Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis diperoleh pada tahun 2007 di
Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu pada nomor ganda putra, Hendra juga meraih juara
berpasangan dengan Markis Kido. Seperti Hendra, Liliyana Natsir pun kembali menjadi juara
dunia dengan pasangan yang berbeda. Dalam Kejuaraan Dunia 2007 dan 2005, Liliyana
Natsir yang akrab disapa Butet menjadi pemenang bersama Nova Widianto.
3. Tuan rumah China gagal mengulang prestasi 2010 dan 2011, menyapu bersih semua gelar.
China hanya mampu mempertahankan dua gelar, tunggal putra dan ganda putri. Wang
Xiaoli/Yu, ganda putri China mempertahankan gelar mereka dengan mengalahkan ganda
Korea Selatan, Eom Hye-won/Jang Ye-nadengan skor 21-14, 18-21, dan 21-8. Pemain senior
China, Lin Dan merebut gelar juara dunia untuk kelima kalinya. Pada laga final, Lin Dan
memaksa Lee Chong Wei dari Malaysia bertekuk lutut, dengan skor 16-21, 21-13, dan 20-17.
4. Dalam partai tunggal putri, Thailand mencatat sejarah menjadi juara dunia untuk pertama
kalinya setelah Ratchanok Intanon meraih kemenangan melawan tungga putri nomor satu
dunia, Li Xuerui, 22-20, 18-21, dan 21-14. Intanon menjadi juara dunia termuda pada usia 18
tahun. Gelar ini adalah gelar paling prestisius baginya setelah tiga kali meraih juara dunia
yunior putri pada 2009, 2010, dan 2011.

(5) Membuat abstraksi (ringkasan) teks GemaIndonesia Raya di Tianhae.

Gema Indonesia Raya di Tianhe

Lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali. Indonesia merebut dua gelar juara di
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou, China. Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan mengalahkan ganda putra Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-13 dan 23-
21. Dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan Xu Chen/Ma
Jin 21-13, 16-21, dan 22-20, pada 11 Agustus 2013.
Gelar terakhir Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis diperoleh pada tahun
2007 di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu pada nomor ganda putra, Hendra juga meraih juara
berpasangan dengan Markis Kido.Seperti Hendra, Liliyana Natsir pun kembali menjadi juara
dunia dengan pasangan yang berbeda.
Dalam partai tunggal putri, Thailand mencatat sejarah menjadi juara dunia untuk
pertama kalinya setelah Ratchanok Intanon meraih kemenangan. Ia menjadi juara dunia
termuda pada usia 18 tahun. Gelar ini adalah gelar paling prestisius baginya setelah tiga kali
meraih gelar juara dunia yunior putri pada 2009, 2010, dan 2011.
(6) Ceritakanlah di depan kelas pendapat kalian tentang makna GemaIndonesia Raya di
Tianhae
Makna dari teks cerita sejarah Gema Indonesia Raya di Tianhae yaitu sebagai tunas-
tunas bangsa yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia, jadi
membangkitkan Indonesia dari keterpurukannya dengan cara salah satunya merebut dua gelar
juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.

(7) Menyikapi peristiwa teks GemaIndonesia Raya di Tianhae


Sikap saya dalam meyikapi peristiwa teks sejarah GemaIndonesia Raya di Tianhae
yaitu, yang pertama saya sangat bangga dengan para atlit Indonesia yang mampu
mengharumkan nama bangsa Indonesia ke seluruh dunia terutama dalam Kejuaraan Dunia
Bulu Tangkis, untuk itu kita sebagai tunas bangsa harus bisa mempertahankan dan
meningkatkan untuk membawa maju Indonesia, menjadi negara yang berpotensi dalam segala
hal.

Tugas 2
Memproduksi Teks Cerita Sejarah secara Mandiri
(1) Membuat struktur teks cerita sejarah sesuai dengan teks yang diperoleh.

No Struktur Kalimat
1. Orientasi Sejak tahun 1912 telah lahir organisasi perempuan, yang
mana melalui gerakan-gerakan perjuangannya untuk
memperjuangkan hak-hak sebagai wanita. Tokoh-
tokohnya seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien,
R.A Kartini, Dewi Sartika dan masih banyak lagi.
2. Urutan peristiwa Pada tanggal 22-25 Desember 1928 tepatnya di
sejarah ke 1 Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa
dan Sumatra berkumpul untuk mengadakan Konggres
Perempuan Indonesia yang pertama. Agenda utama dari
konggres ini adalah mengenai persatuan perempuan
Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan
kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek
pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi
ibu dan balita, dan pernikahan usia dini bagi perempuan.
3. Urutan peristiwa Secara resmi pada tanggal 22 Desember ditetapkan
sejarah ke 2 sebagai Hari Ibu setelah Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1959 dan
dirayakan secara nasional hingga saat ini.
4. Reorientasi Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk
mengenang semangat perjuangan para kaum perempuan
dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia. Misi
ini menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai
latar belakang untuk bersatu dan bekerja sama.

(2) Memasukkan struktut teks sejarah ke dalam kerangka teks berikut.

Hari Ibu

Sejak tahun 1912 telah lahir organisasi perempuan, yang mana melalui gerakan-gerakan
perjuangannya untuk memperjuangkan hak-hak sebagai wanita. Tokoh-tokohnya seperti M.
Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Dewi Sartika dan masih banyak lagi.
Pada tanggal 22-25 Desember 1928 tepatnya di Yogyakarta, para pejuang wanita
Indonesia dari Jawa dan Sumatra berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan
Indonesia yang pertama. Agenda utama dari konggres ini adalah mengenai persatuan
perempuan Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan
perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu
dan balita, dan pernikahan usia dini bagi perempuan.
Secara resmi pada tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu setelah Presiden
Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1959 dan dirayakan secara nasional
hingga saat ini.
Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat perjuangan para
kaum perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia. Misi ini menjadi semangat
kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja sama.
Tugas 3
Mengonversi Tek Cerita Sejarah
(1) Membaca teks cerita sejara berjudul Huruf Braille.

Huruf Braille

1. Huruf Braille adalah huruf yang dibuat khusus untuk para tunanetra. Huruf ini dibuat seperti
titik yang timbul, diciptakan oleh Louis Braille.
2. Louis Braile dilahirkan di Coipvray, Perancis, pada tahun 1809. Semula penglihatan Braile
normal, tetapi akibat terkena peralatan kuda milik ayahnya membuat sebelah matanya buta di
usianya yang masih terbilang dini, 3 tahun. Akibat infeksi pada matanya, Braille akhirnya
kehilangan penglihata di kedua belah matanya.
3. Pada 1816, Charles Barbier, seorang anggota militer Perancis berpangkat kapten, menemukan
suatu metode menulis dengan menggunakan titik dan tanda garis. Metode tersebut biasa
digunakan pada peperangan di malam hari.
4. Meskipun sesungguhnya metode penulisan temuan Charles Barbier tersebut terbilang bagus,
tetapi sulit untuk dipelajari. Braille menganalisis kekurangan dari metode ciptaan Charles
Barbier tersebut. Braille menemukan bahwa pada metode tersebut belum ada tanda baca dan
notasi musik, serta memerlukan beratus titik dan garis untuk membuat satu kalimat.
5. Pada 1821, seorang tentara telah membuktikan bahwa perutusan yang ditulis dengan titik dan
tanda sengkang dapat ditekan diatas kertas untuk kegunaan perhubungan ketentaraan pada
waktu malam dan parit pertahanan. Louis Braille memperbaiki sistem ini dan menulis buku
berkenaan dengan sistem braile pada 1829 dan 1837.
6. Meskipun pada permulaannya terdapat halangan oleh mereka yang tidak memahami keperluan
orang buta, Louis Braille senantiasa gigih menyebarkan tulisan ciptaannya tersebut. Kegigihan
Braille kian bertambah saat ia menjadi guru hingga akhirnya huruf-huruf ciptaan Braille
tersebut diterima khalayak ramai yang mengalami nasib sama dengannya. Melalui usaha keras
Braille, beribu-ribu orang buta akhirnya dapat membaca.
7. Louis Braille kemudian meninggal dunia tahun 1852 dalam usia 41 tahun karena penyakit
tuberculosis.

(2) Mengonversi teks sejarah Huruf Braille menjadi bentuk teks dengan struktur yang berbeda.
Asal Usul Huruf Braille
Huruf braille diciptakan oleh seorang berkebangsaan Prancis yang mengalami kebutaan
saat masih kecil. Louis Braille lahir pada tanggal 4 Januari 1809. Kini, pada tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Braille di seluruh dunia.
Louis Braille lahir dalam kondisi normal, namun pada usia 3 tahun karena terkena
peralatan kuda milik ayahnya dan hal ini menyebabkan kedua matanya menjadi buta permanen.
Louis Braille ternyata mampu mengatasi keterbatasan fisiknya, bahkan menghasilkan suatu
penemuan yang sangat bermanfaat bagi sesama tunanetra.
Ide mengenai huruf braille ini berawal dari seorang perwira, Kapten Charles Barbier
yang memperkenalkan bahasa sandi yang digunakan oleh pasukannya untuk menyampaikan
pesan rahasia yang disebut night writing. Bahasa sandi ini menggunakan titik-titik dan garis
timbul yang dibuat dengan alat semacam paku bernama stylus. Bahasa ini juga bisa digunakan
oleh orang buta karena dapat diraba dengan ujung jari.
Bahasa sandi ini hanya mewakili bunyi-bunyian pada suatu kata sehingga dibutuhkan
ratusan sandi untuk menulis sebuah buku. Maka, Louis mengembangkan huruf braille yang
mewakili huruf dan tanda baca yang dibutuhkan untuk menulis buku.
Selain itu, seorang tunanetra lebih peka terhadap titik daripada garis, sehingga untuk
memudahkan penggunanya, Louis menciptakan huruf braille dengan 6 titik domino tanpa garis
yang divariasi menjadi 63 jenis huruf, angka, tanda baca, dan simbol yang diperlukan dalam
tulisan
Perjuangan belum berakhir karena huruf braille ini sempat dilarang di Prancis. Pada
tahun 1834, selesailah huruf braille ciptaan Louis Braille. Louis yang saat itu telah diangkat
menjadi guru di LInstitution Nationale des Jeunes Aveugles, sebuah lembaga untuk anak-anak
tunanetra, mulai memperkenalkan huruf braille kepada murid - muridnya.
Dr. Pignier, sang kepala sekolah juga mendukungnya, namun orang-orang di luar
lembaga tak ada yang menyetujui huruf ini. Mereka yang belum pernah melihat huruf tersebut
merasa betapa bergunanya huruf braille bagi siswa tunanetra namun, ada pula yang
beranggapan bahwa mengajarkan tulisan yang berbeda dari tulisan umum itu tidak masuk akal.
Louis Braille tetap tidak menyerah, dia bahkan menerjemahkan buku-buku pelajaran di
perpustakaan ke dalam huruf braille. Kemudian pada tahun 1841, sekolah diambil alih oleh Dr.
Dufau yang menentang dengan tegas huruf braille.
Louis Braille pun terpaksa mengajar murid-muridnya secara diam-diam karena
larangan ini. Hingga pada suatu ketika seorang guru lain yang bersimpati kepada mereka yaitu
Dr. Gaudet, berhasil membujuk Dr. Dufau untuk mengizinkan penggunaan huruf braille di
sekolah. Pada tahun 1847, Louis kembali menggunakan huruf ciptaannya dengan leluasa di
sekolah. Kemudian di tahun 1851, Dr. Dufau mengajukan kepada pemerintah agar mengakui
penemuan Louis Braille dan supaya ia mendapat tanda jasa.
Louis Braille kemudian meninggal dunia tahun 1852 dalam usia 41 tahun karena
penyakit tuberculosis.
(3) Menganalisis struktur teks sejarah

Judul Asal Usul Huruf Braille


Orientasi Huruf braille diciptakan oleh seorang berkebangsaan Prancis
yang mengalami kebutaan saat masih kecil. Louis Braille lahir
pada tanggal 4 Januari 1809. Kini, pada tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Braille di seluruh dunia.
Louis Braille lahir dalam kondisi normal, namun pada usia 3
tahun karena terkena peralatan kuda milik ayahnya dan hal ini
menyebabkan kedua matanya menjadi buta permanen. Louis
Braille ternyata mampu mengatasi keterbatasan fisiknya, bahkan
menghasilkan suatu penemuan yang sangat bermanfaat bagi
sesama tunanetra.
Komplikasi Ide mengenai huruf braille ini berawal dari seorang perwira,
Kapten Charles Barbier yang memperkenalkan bahasa sandi
yang digunakan oleh pasukannya untuk menyampaikan pesan
rahasia yang disebut night writing. Bahasa sandi ini
menggunakan titik-titik dan garis timbul yang dibuat dengan alat
semacam paku bernama stylus. Bahasa ini juga bisa digunakan
oleh orang buta karena dapat diraba dengan ujung jari.
Bahasa sandi ini hanya mewakili bunyi-bunyian pada suatu
kata sehingga dibutuhkan ratusan sandi untuk menulis sebuah
buku. Maka, Louis mengembangkan huruf braille yang mewakili
huruf dan tanda baca yang dibutuhkan untuk menulis buku.
Selain itu, seorang tunanetra lebih peka terhadap titik
daripada garis, sehingga untuk memudahkan penggunanya, Louis
menciptakan huruf braille dengan 6 titik domino tanpa garis yang
divariasi menjadi 63 jenis huruf, angka, tanda baca, dan simbol
yang diperlukan dalam tulisan.
Klimaks Perjuangan belum berakhir karena huruf braille ini sempat
dilarang di Prancis. Pada tahun 1834, selesailah huruf braille
ciptaan Louis Braille. Louis yang saat itu telah diangkat menjadi
guru di LInstitution Nationale des Jeunes Aveugles, sebuah
lembaga untuk anak-anak tunanetra, mulai memperkenalkan
huruf braille kepada murid - muridnya.
Dr. Pignier, sang kepala sekolah juga mendukungnya,
namun orang-orang di luar lembaga tak ada yang menyetujui
huruf ini. Mereka yang belum pernah melihat huruf tersebut
merasa betapa bergunanya huruf braille bagi siswa tunanetra
namun, ada pula yang beranggapan bahwa mengajarkan tulisan
yang berbeda dari tulisan umum itu tidak masuk akal.
Louis Braille tetap tidak menyerah, dia bahkan
menerjemahkan buku-buku pelajaran di perpustakaan ke dalam
huruf braille. Kemudian pada tahun 1841, sekolah diambil alih
oleh Dr. Dufau yang menentang dengan tegas huruf braille.

Resolusi Louis Braille pun terpaksa mengajar murid-muridnya secara


diam-diam karena larangan ini. Hingga pada suatu ketika seorang
guru lain yang bersimpati kepada mereka yaitu Dr. Gaudet,
berhasil membujuk Dr. Dufau untuk mengizinkan penggunaan
huruf braille di sekolah. Pada tahun 1847, Louis kembali
menggunakan huruf ciptaannya dengan leluasa di sekolah.
Kemudian di tahun 1851, Dr. Dufau mengajukan kepada
pemerintah agar mengakui penemuan Louis Braille dan supaya ia
mendapat tanda jasa.
Louis Braille kemudian meninggal dunia tahun 1852 dalam
usia 41 tahun karena penyakit tuberculosis.

(4) Menganalisis unsur intrinsik dari teks cerita sejarah yang telah dibuat.
Tema Kepedulian terhadap sesama .
Tokoh Louis Braille.
Kapten Charles Barbier (anggota militer Perancis).
Dr. Pignier (kepala sekolah di LInstitution Nationale des
Jeunes Aveugles, sebuah lembaga untuk anak-anak
tunanetra.
Dr. Dufau (orang yang menentang huruf braille).
Dr. Gaudet (guru yang bersimpati kepada anak tunanetra
yang berhasil membujuk Dr. Dufau untuk mengizinkan
penggunaan huruf braille di sekolah).
Alur Alur campuran.
Latar Latar waktu : tanggal 4 Januari 1809 (Louis Braille lahir),
tahun 1834 (selesailah huruf braille ciptaan Louis Braille),
tahun 1841 s(ekolah diambil alih oleh Dr. Dufau yang
menentang dengan tegas huruf braille), tahun 1847 (Louis
kembali menggunakan huruf ciptaannya, tahun 1851 (Dr.
Dufau mengajukan kepada pemerintah agar mengakui
penemuan Louis Braille dan supaya ia mendapat tanda
jasa), tahun 1852 (Louis Braille meninggal dunia).
Latar tempat : di Prancis
Latar suasana :
Sudut pandang Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat.
Amanat Kita harus menjadi orang yang peduli terhadap sesama.
Jangan pernah menghambat orang lain dalam melakukan
kebaikan, justru kita harus membantu untuk meringankan
bebannya.

Anda mungkin juga menyukai