P E LAYANAN G I Z I
LANJ UT US IA
Perpuctekaan Depkes,_
No. Induk 5^6^^Ib, Ala
..
i
KATA PENGANTAR
Upaya pelayanan kesehatan paripurna bagi para lanjut usia perlu dikembangkan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lanjut usia , termasuk di dalamnya
upaya pelayanan gizi pada lanjut usia. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya
angka kesakitan akibat penyakit degeneratif, disamping penyakit infeksi dan
kurang gizi. Karena itu upaya pelayanan gizi merupakan bagian yang penting untuk
meningkatkan status gizi dan kesehatan lanjut usia agar tetap sehat dan produktif.
Buku Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut Usia ini disusun dengan tujuan agar
dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas maupun
sarana pelayanan kesehatan lain dalam mengoptimalkan pelayanan gizi bagi lanjut
usia yang selaras dengan program kesehatan lainnya.
Kritik dan saran yang berguna bagi perbaikan dan penyempurnaan buku ini
sangat diharapkan, semoga pedoman ini dapat menjadi acuan dalam rangka
pengembangan program gizi pada lanjut usia.
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
LAMPIRAN ....................................................................................................... 30
Ill
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. KMS La sia dan Brosur makanan Sehat untuk Lanjut Usia ...... 30
Lampiran 11. Menu U tuk Lansia dengan Berat Badan Kurang ..................... 40
Lampiran 12. Menu U tuk Lansia dengan Berat Badan Lebih (Kegemukan) ...41
Lampiran 14. Contoh M enu Untuk Lansia Tanpa Gigi dan Konstipasi ............. 54
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan bidang kesehatan. Sasaran rencana strategi
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 adalah meningkatkan UHH dari
70,7 menjadi 72 tahun. Menurut hasil Susenas tahun 2000, jumlah lansia 14,4
juta jiwa atau 7,18% dari total jumlah penduduk, sedangkan pada tahun 2010
jumlah lansia sudah mencapai 19 juta jiwa atau sekitar 8,5% jumlah penduduk.
Hal ini menunjukkan peningkatan jumlah lansia dan diproyeksikan akan terus
meningkat, sehingga diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi 28,8 juta jiwa.
I
Berdasarkan Dat d Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi
penyakit pada Ianj it usia 55-64 tahun adalah Penyakit Sendi 56,4%, Hipertensi
53,7%, Stroke 2C ,2%o, Penyakit Asma 7,3%, Jantung 16,1%, Diabetes 3,7%,
Tumor 8,8%. Mei ingkatnya penyakit degeneratif pada lanjut usia ini akan
meningkatkan be in ekonomi keluarga, masyarakat dan negara.
Pelayanan gizi se bagai bagian dari pelayanan kesehatan lanjut usia dapat
dilakukan di semi s fasilitas pelayanan kesehatan balk pemerintah maupun
swasta. Dengan i neningkatkan pelayanan gizi pada lanjut usia diharapkan
dapat menanggulc ngi masalah gizi lanjut usia sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan stat is gizi dan kesehatan lanjut usia.
B. Tujuan
Umum : Menin katkan status kesehatan lanjut usia agar sehat, mandiri dan
produl if melalui pelayanan gizi yang bermutu.
Khusus :
a. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
gizi pada lanju usia.
b. Meningkatkan :ualitas pelayanan gizi pada lanjut usia.
c. Meningkatkan Status gizi lanjut usia.
C. Sasaran
Sasaran pelayana gizi lanjut usia terdiri dari:
1. Sasaran langs mg:
a. Pra lanjut sia (45-59 tahun)
b. Lanjut usia (60-69 tahun)
c. Lanjut usi risiko tinggi (>_ 70 tahun atau > 60 tahun dengan masalah
kesehatan
2. Sasaran tidak angsung:
a. Tenaga ke ehatan
b. Keluarga d mana lanjut usia berada
c. Masyaraka di lingkungan lanjut usia/kader lansia
d. Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan lanjut usia
2
D. Kebijakan dan Strategi
Kebijakan dan Strategi pelayanan gizi lanjut usia disesuaikan dengan kebijakan
dan strategi program kesehatan lanjut usia :
1. Kebijakan :
a. Pembinaan gizi lanjut usia dilaksanakan secara terpadu dengan
meningkatkan peran lintas program dan lintas sektor.
b. Pembinaan gizi lanjut usia terutama ditujukan pada upaya peningkatan
kesehatan dan kemampuan untuk mandiri agar selama mungkin tetap
produktif dan berperan aktif dalam pembangunan.
c. Pembinaan gizi lanjut usia sebagai bagian dari upaya kesehatan
keluarga melalui pelayanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan.
d. Pembinaan gizi lanjut usia dilaksanakan melalui pendekatan holistik
dengan memperhatikan nilai sosial dan budaya.
e. Upaya promotif dan preventif dilaksanakan secara komprehensif
bersama-sama dengan upaya kuratif dan rehabilitatif.
f. Peningkatan peran serta masyarakat, swasta dan lanjut usia dilakukan
atas dasar kekeluargaan dan gotong-royong, dibina oleh pemerintah
pada semua tingkat administrasi.
2. Strategi:
a. Meningkatkan sosialisasi dan advokasi kepada stakeholder dan
pengambil kebijakan.
b. Meningkatkan pelayanan gizi lanjut usia baik individu maupun
masyarakat.
c. Meningkatkan upaya deteksi dini adanya masalah gizi lanjut usia.
d. Meningkatkan sistem informasi dalam setiap kegiatan pelayanan gizi
lanjut usia.
e. Menyediakan fasilitas pelayanan gizi lanjut usia.
f. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga kesehatan dalam
pelayanan gizi lanjut usia.
g. Meningkatkan pendidikan gizi lanjut usia melalui KIE.
h. Memantapkan kerjasama lintas program, lintas sektor, LSM dan swasta.
i. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan
mandiri.
3
BAB II
GIZI LANJUT USIA
A. Batasan
Menurut WHO Ian is dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu :
1. Usia pertenga an (45-59 tahun)
2. Lanjut usia (60 -74 tahun)
3, Lansia tua (75 90 tahun)
4. Usia sangat to (> 90 tahun)
B. Proses Menua
Proses pertumbu an dan perkembangan manusia berlangsung sepanjang
masa, sejak dari j nin, bayi, balita, remaja, dewasa hingga masa tua. Proses
menua berlangsu g secara alamiah, terus menerus dan berkesinambungan.
Pada akhirnya ak n menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi clan biokimia
pada jaringan tub h sehingga mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh
secara keseluruha .
4
Faktor yang mempengaruhi proses menua
FAKTOR EKSTERNAL
STESSOR PSIKOSOSIAL PENDIDIKAN
PENY. INFEKSI/
DEGENERATIF
KONSUMSI
I
HYGIENE SANITASI/
SOS-BUD
LINGKUNGAN
KELUARGA/ LINGKUP
PENGASUH PERGAULAN/
V KELOMPOK
EKONOMI MASYARAKAT
Berikut tabel kindisi lanjut usia yang dapat mempengaruhi status gizi.
KONDI I PERUBAHAN
NO STATUS GIZI
LANJUT SIA POLA MAKAN
1 Metabolisme b sal Kebutuhan energi Cenderung
menurun menurun kegemukan/obesitas
2 Aktivitas/ kegia an fisik Energi yang dipakai Cenderung
berkurang sedikit kegemukan/obesitas
3 Ekonomi menu gkat Cenderung
Konsumsi berlebih
kegemukan/obesitas
4 Makan tidak enak/ Dapat terjadi kurang
Fungsi indera enurun
nafsu makan menurun gizi
Kesulitan makan
Penyakit perio ntal makanan berserat Dapat terjadi kurang
5 atau (sayur, daging) , gizi dan kegemukan/
gigi tanggal cenderung makan obesitas
makanan lunak
6
Penurunan sekresi
Mengganggu Defisiensi zat gizi
6 asam lambung clan
penyerapan vitamin mikro
enzim pencernaan
clan mineral
makanan
Susah buang air Wasir (perdarahan) 6
7 Mobilitas usus menurun
besar anemia
8 Sering menggunakan Menurunkan nafsu Dapat terjadi kurang
obat-obatan/alkohol makan gizi
Kesulitan u ntuk
Gangguan kemampuan Dapat terjadi kurang
9 menyiapkan makanan
motorik gizi
sendiri
Kurang bersosialisasi
Nafsu makan Dapat terjadi kurang
10 , kesepian (perubahan
menurun gizi
psikologis)
Asupan makanan Dapat terjadi kurang
11 Pendapatan menurun
menurun gizi
spat terra i kurang
Sering makan/lupa
12 Demensia (pikun) gizi clan kegemukan/
makan
obesitas
C. Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi pada lanjut usia spesifik, karena terjadinya perubahan proses
fisiologi clan psikososial sebagai akibat proses menua.
7
3. Aktivitas fisik an pekerjaan
Lanjut usia m ngalami penurunan kemampuan fisik yang berdampak pada
berurangnya ktivitas fisik sehingga kebutuhan energinya juga berkurang.
Kecukupan z t gizi seseorang juga sangat tergantung dari pekerjaan sehari-
hari : ringan, dang, berat. Makin berat pekerjaaan seseorang makin besar
zat gizi yang ibutuhkan. Lanjut usia dengan pekerjaaan fisik yang berat
memerlukan at gizi yang lebih banyak.
4. Postur tubuh
Postur tubuh ang lebih besar memerlukan energi lebih banyak dibandingkan
postur tubuh ang lebih kecil.
5. Iklim/suhu ud ra
Orang yang ti ggal di daerah bersuhu dingin (pegunungan) memerlukan zat
gizi lebih unt mempertahankan suhu tubuhnya.
6. Kondisi kese atan (stress fisik dan psikososial)
Kebutuhan gi i setiap individu tidak selalu tetap, tetapi bervariasi sesuai
dengan kondi i kesehatan seseorang pada waktu tertentu. Stress fisik dan
stressor psik osial yang kerap terjadi pada lanjut usia juga mempengaruhi
kebutuhan gi . Pada lanjut usia masa rehabilitasi sesudah sakit memerlukan
penyesuaian ebutuhan gizi.
7. Lingkungan.
Lanjut usia y ng sering terpapar di lingkungan yang rawan polusi (pabrik,
industri, dll) p rlu mendapat suplemen tambahan yang mengandung protein,
vitamin dan ineral untuk melindungi sel-sel tubuh dari efek radiasi.
Pada prinsipnya butuhan gizi pada lanjut usia mengikuti prinsip gizi seimbang.
Konsumsi maka an yang cukup dan seimbang bermanfaat bagi lanjut usia
untuk mencegah tau mengurangi risiko penyakit degeneratif dan kekurangan
gizi. Kebutuhan g zi lanjut usia dihitung secara individu.
8
havermout, jagung, sagu, ubi jalar, ubi kayu dan umbi-umbian. Karbohidrat
yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber serat. Dianjurkan agar lanjut usia mengurangi
konsumsi gula sederhana seperti gula pasir dan sirup.
3. Batasi konsumsi lemak dan minyak
Bagi lanjut usia, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak
tinggi tidak dianjurkan, karena akan menambah risiko terjadinya berbagai
penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, dan lain-
lain. Sumber lemak yang baik adalah lemak tidak jenuh yang berasal dari
kacang-kacangan, alpukat, miyakjagung, minyak zaitun. Lemak minyak ikan
mengandung omega 3, yang dapat menurunkan kolesterol dan mencegah
arthritis, sehingga baik dikonsumsi oleh lanjut usia. Lanjut usia sebaiknya
mengkonsumsi lemak tidak lebih dari seperempat kebutuhan energi.
4. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan seperti
daging, hati dan sayuran hijau. Kekurangan zat besi yang dikonsumsi bila
berkelanjutan akan menyebabkan penyakit anemia gizi besi dengan tanda-
tanda pucat, lemah, lesu, pusing, dan mats berkunang-kunang. Demikian
juga pada lanjut usia, perlu mengkonsumsi makanan sumber zat besi dalam
jumlah cukup.
5. Biasakan makan pagi
Makan pagi secara teratur dalam jumlah cukup dapat memelihara ketahanan
fisik, mempertahankan daya tahan tubuh dan meningkatkan produktifitas
kerja. Lanjut usia sebaiknya membiasakan makan pagi agar selalu sehat
dan produktif.
6. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya
Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak
berwarna, tidak berasa dan telah dididihkan serta disimpan dalam wadah
yang bersih dan tertutup. Air sangat dibutuhkan sebagai media dalam
proses metabolisme tubuh. Apabila terjadi kekurangan air minum akan
mengakibatkan kesadaran menurun.
7. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur
Agar dapat mempertahankan kebugaran, lanjut usia harus tetap berolah
raga. Aktifitas fisik sangat penting peranannya bagi lansia. Dengan
melakukan aktifitas fisik, maka lanjut usia dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan derajat kesehatannya. Namun, karena keterbatasan fisik
yang dimilikinya perlu dilakukan penyesuaian dalam melakukan aktifitas
fisik sehari-hari.
9
8. Pesan lainny :
- Tidak m4 m alkohol
- Mambaca label makanan
D. Masalah gizi
Masalah gizi Ian ut usia merupakan rangkaian proses masalah gizi sejak
usia muda yang anifestasinya terjadi pada lanjut usia. Berbagai penelitian
menunjukkan bah a masalah gizi pada lanjut usia sebagian besar merupakan
masalah gizi lebi yang merupakan faktor risiko timbulnya penyakit degeneratif
seperti penyakit j ntung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, gout rematik,
ginjal, perlemaka hati, dan lain-lain. Namun demikian masalah kurang gizi juga
banyak terjadi pa a lanjut usia seperti Kurang Energi Kronik (KEK), anemia dan
kekurangan zat gi i mikro lain.
b. Hipertensi
Berat badan yang berlebih akan meningkatkan beban jantung untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya tekanan darah cenderung
menjadi lebih tinggi. Selain itu pembuluh darah pada lanjut usia sering
mengalami aterosklerosis (lebih tebal dan kaku), sehingga tekanan
darah akan meningkat. Bila terjadi sumbatan di pembuluh darah otak
akan memacu timbulnya stroke. Bila sumbatan terjadi di jantung dapat
menyebabkan serangan jantung berupa nyeri dada atau kematian otot
jantung (angina pektoris atau infark miokard) yang dapat menyebabkan
kematian.
c. Diabetes Mellitus
Adalah suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa
darah yang melebihi nilai normal (gula darah puasa >_ 126 gr/dl dan atau
gula darah sewaktu diatas 200 gr/dl). Diabetes umumnya disebabkan
oleh kerusakan sel beta di pankreas yang menghasilkan fungsi insulin,
sehingga kekurangan insulin atau dapat juga terjadi karena gangguan
fungsi insulin dalam glukosa ke dalam sel. Pada orang dengan berat
badan lebih, hiperglikemia terjadi karena insulin yang dihasilkan oleh
pankreas tidak mencukupi kebutuhan.
II
DM Tipe I : Diabetes disebabkan oleh kekurangan insulin karena
terjadi kerusakan sel dan pankreas. Umumnya B
normal atau di bawah normal dan disertai dengan
trias DM, polifagi, poliuri, polidipsi (banyak makan,
banyak minum dan banyak kencing)
DM Tipell Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM),
selain terjadi kerusakan sel dan pankreas juga disertai
tidak berfungsinya insulin, 75% penderita DM tipe II
adalah obesitas atau dengan riwayat obesitas.
f. Arthritis G ut
Kelainan etabolisme protein menyebabkan kadar asam urat dalam
darah meni gkat. Kristal asam urat akan menumpuk di persendian yang
menyebab an rasa nyeri dan bengkak sendi. Pada penderita gout perlu
pembatasa konsumsi lemak, protein, purin, untuk penurunan kadar
asam urat. isarankan banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari.
12
BAB III
PELAYANAN GIZI INDIVIDU
Pelayanan gizi secara individu dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh Tim
Asuhan Gizi dan merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan lanjut usia/
geriatri yang terpadu, sehingga pelaksanaannya ditangani bersama-sama secara
terkordinasi oleh berbagai disiplin ilmu terkait.
Kerjasama antara lanjut usia, keluarga/pengasuh dengan tim asuhan gizi sangat
penting untuk menunjang keberhasilan pelayanan gizi lanjut usia.
a. Rawat Jalan
Kegiatan pelayanan gizi rawat jalan merupakan pelayanan gizi secara individu
dengan serangkaian kegiatan asuhan gizi terstandar untuk melakukan dan
mendukung keberhasilan proses konseling gizi.
b. Rawat Inap
Kegiatan pelayanan gizi rawat map merupakan pelayanan gizi secara individu
dengan serangkaian kegiatan asuhan gizi terstandar untuk memberikan
intervensi gizi.
Kegiatan intervensi gizi yang diberikan meliputi pelayanan makan dan konseling
gizi, serta kunjungan rumah sebagai tindak lanjut kegiatan.
A. Penapisan
Sebelum memberikan pelayanan gizi pada lanjut usia perlu dilakukan
penapisan gizi untuk menentukan apakah lanjut usia dalam kondisi malnutrisi.
Ada beberapa instrumen penapisan gizi yang dapat dilakukan pada lanjut
usia khususnya untuk gizi kurang, antara lain Mini Nutritional Assessment
(MNA) dan Nutritional Screening Initiative (NSI). Instrumen penapisan dapat
membantu untuk identifikasi status gizi lanjut usia. Berdasarkan hasil penapisan
selanjutnya lanjut usia yang berisiko perlu mendapat pelayanan gizi.
13
gizi. Dengan PAG diharapkan ahli gizi di tempat pelayanan kesehatan dapat
memberikan pelay nan secara efektif dan berkualitas terhadap lanjut usia.
PAGT meliputi :
Cara pengukuran :
a) Posisikan lansia berdiri tegak pada permukaan tanah/ lantai
yang rata tanpa memakai alas kaki(sandal, sepatu)
b) Posisikan Ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan
menempel di dinding dalam posisi agak terbuka di bagian jari-
jari kaki
c) Pandangan mata lurus kedepan
d) Kedua lengan menggantung santai menempel didinding tembok
e) Pada waktu mengukur TB, punggung, tumit, pantat dan belakang
kepala menempel pada tembok, posisi kepala tegak dan pandangan
mata lures ke depan, lengan menggantung di sisi
2. Pengukuran Berat Badan
a) Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan berat
badan tanpa pegas
b) Alat sudah ditera
c) Letakkan di lantai yang rata posisikan angka sampai
menunjukkan angka nol
d) Hasil pengukuran dibaca pada skala dengan ketelitian 0,1 cm
e) Upayakan mata pengukur sejajar dengan skala
Cara Pengukuran :
a) Lansia berdiri tegak dengan memakai pakaian seminimal
mungkin, tidak membawa beban atau benda apapun dan tanpa
alas kaki (sandal, sepatu)
b) Mata menutup lurus kedepan, dan tubuh tidak membungkuk
c) Pembacaan dilakukan pada alat secara langsung
3. Pengukuran Panjang Depa
Kondisi/ Syarat Pengukuran
a) Lansia yang diukur harus memiliki kedua tangan yang dapat
direntangkan sepanjang mungkin dalam posisi lurus mendatar/
horizontal dan dan tidak dikepal
b) Jika salah satu kedua tangan tidak dapat diluruskan karena sakit
atau sebab lainnya, maka pengukuran ini tidak dapat dilakukan
c) Panjang depa tidak dianjurkan diukur dalam posisi berbaring
atau telentang karena dapat mengurangi tingkat ketelitian hasil
pengukuran sehingga hasilnya kurang akurat (WHO 1995)
15
Cara P ngukuran :
a) La sia berdiri dengan kaki dan bahu menempel membelakangi
to bok sepanjang pita pengukuran yang ditempel di tembok.
b) Ba ian atas kedua lengan hingga ujung telapak tangan
me empel erat didinding sepanjang mungkin
c) Pe bacaan dilakukan dengan ketelitian 0,1 cm mulal dari
ba ian ujung jari tengah tangan kanan hingga ujung jari tengah
tan an kiri
4. Pengu uran Tinggi Lutut
a) Ko disi Sprat Pengukuran
Tin ggi lutut sangat erat hubungannya dengan tinggi badan
se ingga sering digunakan untuk memperkirakan tinggi badan
se eorang yang memiliki gangguan lekukan tulang belakang
tid k dapat berdiri karena lumpuh atau sebab lainnya
b) Al e ^ Pengukuran :
Pe ggaris kayu / stailess stell dengan mata pisau menempel
pa a sudut 9011 pada kaki kiri
Cara p ngukuran :
a) La sia diukur dalam posisi duduk atau berbaring / tiduran
dia as lantai atau kasur deengan permukaan rata / flat tanpa
me ggunakan bantal atau alas kepala (topi) apapun
b) Se itiga kayu diletakkan pada kaki kiri antara tulang kering
de gan tulang paha membentuk sudut 90
c) Pe ggaris kayu/ stailess stell ditempatkan diantara tumit sampai
ba ian tertinggi dari tulang lutut. Pembacaan dilakukan pada
ala ukur dengan ketelitian 0,1 cm.
5. Pengu uran Tinggi Duduk
Kondis syarat pengukuran :
a) Bil lansia tidak dapat berdiri tegak dan atau merentangkan
ke ua tangannya sepanjang mungkin dalam posisi lurus lateral
cla n tidak dikepal.
b) Jik salah satu atau kedua pergelangan tangan tidak dapat
dil ruskan karena sakit atau sebab lainnya
Alat P ngukuran :
a) AI ukur antropometer terdiri dari bangku duduk dari kayu
de gan panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 40 cm bagi
Ian is laki-laki dan 35 cm bagi lansia perempuan.
16
b) Mikrotoa sepanjang 2 m yang ditempelkan di tembok/ dinding
Cara Pengukuran
a) Mikrotoa menempel erat di dinding tembok harus di nol-kan dulu
sampai lantai
b) Lansia duduk dengan posisi tubuh tegak , kepala dan tulang
belakang / punggung menempel rapat ke dinding
c) Tangan diletakkan dengan santai di atas paha
d) Lansia tidak menggunakan alas kepala (topi)
e) Kedua kaki tanpa atau dengan alas kaki dirapatkan ke dinding
bangku dan mata menatap lurus ke depan
t7 Pembacaan dilakukan pada mikrotoa yang ditempelkan di
dinding tepat di atas kepala , setelah dikurangi tinggi bangku
b) IMT (Indeks Massa Tubuh ) untuk lanjut usia dengan kondisi khusus
(tidak dapat berdiri atau bongkok ) dapat merujuk pada tabel BB/TL,
BB/PD, BB/TD (terlampir),
17
rv
e
W^MsNh '%V,
c) Lingka perut
Diguna an untuk menentukan obesitas sentral. Cara pengukurannya
adalah dengan berpuasa pada malam hari sebelum pemeriksaan
dan p a hari pemeriksaan mengenakan pakaian yang ringan.
Pengu uran dilakukan dalam posisi berdiri tegak dengan kedua
tangan disamping dan kaki rapat. Tepi tulang iga yang terendah
dan Kri to iliaka pada garis aksila tengah (mid- axillary line) diberi
tanda ngan pena. Pita pengukur non elastic diletakkan melintang
di perte gahan antara kedua tanda tersebut melingkari perut secara
horizon al. Kemudian dilakukan pembacaan dalam sentimeter.
Selam dilakukan pengukuran, pasien diminta untuk bernapas biasa
(Gibso , 2005). Klasifikasi lingkar perut adalah dikatakan obesitas
sentral ika lingkar perut pada laki-laki >_ 90 cm dan perempuan >_ 80
cm.
b. Biokimia
Data bioki is meliputi hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang
lain yang m mberikan informasi mengenai status gizi guna menegakkan
diagnosis g zi.
Berikut ini alah beberapa parameter biokimia yang sering digunakan:
1. Albumi rendah/hipoalbuminemia mengindikasikan adanya
defisie i protein, stress akut, katabolisme, overload cairan, gagal
hati, p bedahan. Albumin tinggi/hiperalbuminemia kemungkinan
dehidra i dan gagal ginjal. Selain dalam darah, kadar albumin juga
dapat d periksa dalam urin.
2. Asam f lat serum rendah mengindikasikan adanya defisiensi asam
folat, vitamin B12, anemia makrositik, penggunaan obat-obatan
tertentu
3. Glukos darah tinggi/hiperglikemia mengindikasikan adanya
peruba an metabolisme karbohidrat, kelebihan intake energi,
kanker, diabetes mellitus, infus dekstrosa yang berlebihan, infeksi,
respon stres, penggunaan obat-obatan. Glukosa darah rendah/
hipoglik mia, kemungkinan penghentian makanan parenteral total
yang endadak, pemberian insulin yang berlebihan. Selain itu
glukosa dapatjuga diperiksa dengan urin reduksi.
4. Hemogl bin rendah mengindikasikan kemungkinan adanya
defisien i protein, Fe, anemia, perdarahan.
5. Natrium serum tinggi/hipernatremia mengindikasikan adanya defisit
volume airan, pemberian natrium yang berlebihan, kehilangan air
18
bebas yang terjadi sekunder akibat interaksi obat. Natrium serum
rendah/hiponatremia, kemungkinan kelebihan cairan, kehilangan
natrium lewat saluran cerna, sonde dengan formula susu rendah
natrium untuk waktu yang lama.
c. Minis
Data klinis meliputi suhu tubuh, tekanan darah, keluhan-keluhan yang
dirasakan seperti penurunan nafsu makan, gangguan metabolisme
berupa mual, muntah, kesulitan mengunyah dan menelan. Berikut ini
beberapa contoh tanda klinis :
1. Penurunan berat badan mengindikasikan defisiensi energi,
penurunan berat badan secara akut kemungkinan defisiensi cairan,
sedangkan peningkatan berat badan kemungkinan kelebihan intake
energi.
2. Rambut pudar, kering, mudah patah mengindikasikan defisiensi
protein, rambut mudah dicabut tanpa rasa sakit kemungkinan
defisiensi protein, rambut rontok kemungkinan defisiensi protein,
seng, biotin / kelebihan vitamin A, hilangnya pigmen rambut pada
sekeliling kepala, kemungkinan defisiensi protein dan tembaga.
3. Mimisan (Epistaksis) mengindikasikan defisiensi vitamin K,
pembesaran tiroid kemungkinan defisiensi iodium.
4. Hepatomegali mengindikasikan defisiensi protein atau kelebihan
vitamin A, ascites kemungkinan defisiensi protein dan atau kelebihan
intake cairan.
5. Kehilangan massa otot kemungkinan defisiensi energi .
6. Parestesia (sakit dan perasaan geli atau sensasi yang berubah
pada anggota gerak),ataksia (penurunan perasaan getaran dan
posisi tremor penurunan reflek tendon), konfabulasi, disorientasi
mengantuk, letargi kemungkinan defisiensi vitamin B dan C .
d. Riwayat makan
Mengkaji data riwayat makan yaitu mengkaji kebiasaan makan klien
secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif digunakan Formulir
Food Frequency (FFQ) dan dari hasilnya dapat diketahui seberapa
sering seseorang mengkonsumsi bahan makanan sumber zat gizi
tertentu. Secara kuantitatif digunakan Formulir Food Recall dan dari
hasilnya dapat diketahui berapa besar pencapaian asupan energi dan
zat gizi seseorang terhadap angka kebutuhan gizi.
19
e. Riwayat Personal
Penguml ulan dan pengkajian data riwayat pasien meliputi riwayat obat
dan supl men yang dikonsumsi, sosial budaya, riwayat penyakit dan
data umL m pasien, sebagai berikut:
2. MENEGAK N DIAGNOSIS
Setelah men apatkan data mengenai kebiasaan makan sebelum dirawat,
pola makan, entuk dan frekuensi makan serta pantangan makan, lakukan
pengkajian data dengan menganalisis asupan gizinya dan dibandingkan
dengan AKG erta anjuran gizi sesuai dengan penyakitnya, uraikan kepada
klien, analisis permasalahan yang dihadapi.
20
3. INTERVENSI GIZI
Intervensi gizi bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi yang sudah
ditegakkan pada diagnosis gizi. Pemecahan masalah yang dipilih dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti dukungan keluarga, sosial
ekonomi, pemanfaatan pekarangan, dll.
21
3. Perh tungan kebutuhan lemak
a) da lanjut usia konsumsi lemak dianjurkan tidak melebihi 20-
2 % dari kebutuhan energi dengan rasio lemak tidak jenuh
I mak jenuh = 2: 1
b) lesterol merupakan sejenis lemak yang hanya terdapat di
akanan hewani terutama pada otak, hati, daging berlemak,
k ping telur, konsumsinya harus dibatasi. Kolesterol tidak
elebihi 300 mgr / hari didalam makanan.
6. Serat^
Kebut han serat 25-30 gram/ hari
22
b. Preskripsi Diet
23
e) Aspe Pesan
1) B ntuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan
2) P rsi kecil tapi sering, jarak antara dua waktu makan tidak
k rang dari 3 jam
3) Bi sakan sarapan pagi dan makan malam lebih awal
4) Pi ihlah jenis makanan selingan yang sehat, seperti : buah
b ahan segar, dan makanan yang direbus
5) P rilaku makan sesuai dengan prinsip gizi seimbang bagi lansia
6) M kanan yang dikukus, dipanggang, direbus lebih balk daripada
di oreng.
7) D njurkan memilih makanan dengan bumbu yang tidak
m rangsang
c. Rujuk n
Pada asus tertentu yang membutuhkan penanganan khusus dan
lebih I njut rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
24
Parameter yang harus diukur berdasarkan tanda dan gejala dari
diagnosis gizi.
c. Evaluasi hasil, Berdasarkan ketiga tahapan kegiatan monitoring dan
evaluasi di atas kita akan mendapatkan 4 jenis hasil, yaitu :
1) Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi
2) Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan
dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan, minuman,
suplemen, dan melalui rute enteral maupun parenteral
3) Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi Pengukuran
yang terkait dengan antropometri, biokimia dan parameter
pemeriksaan fisik
4) Dampak terhadap pasien/ klien terkait gizi Pengukuran yang terkait
dengan persepsi pasien/ klien terhadap intervensi yang diberikan
dan dampakn pada kualitas hidupnya.
25
BAB IV
PE AYANAN GIZI MASYARAKAT
Pelayanan gizi mas arakat ditujukan bagi lanjut usia yang berada di keluarga,
kelompok lanjut usia posyandu lanjut usia, pos pembinaan terpadu/posbindu, dll)
clan panti werdha.
A. KELUARGA
Pelayanan gizi I njut usia yang berada di keluarga dilakukan oleh tenaga
kesehatan melalu pendampingan tenaga kesehatan terhadap anggota keluarga
dalam meningkat an dan mempertahankan status gizi lanjut usia. Pelayanan
gizi lanjut usia di eluarga terdiri dari:
a. Pendidikan gi
Pendidikan gi zi pada lanjut usia yang dilakukan di rumah pada prinsipnya
memberikan >endidikan pada lanjut usia dan keluarganya yang bertujuan
agar lanjut us a:
1) Mendapa kan gizi yang cukup sesuai dengan kondisinya (sehat/sakit).
2) Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
3) Mengatas perubahan fungsi saluran pencernaan yang menyertai
proses pe nuaan.
4) Mencega dan menghambat osteoporosis dan mencegah terjadinya
ganggua gizi (kegemukan/obesitas atau kurang gizi termasuk kurang
zat gizi m kro).
b. Penyediaan akanan
Penyediaan akanan pada lanjut usia sebaiknya dilakukan oleh anggota
keluarga ata pengasuh khusus untuk lanjut usia. Tenaga kesehatan dan
ahli gizi dari uskesmas melakukan kunjungan rumah untuk memberikan
nasehat diet an membantu menyusun menu untuk lanjut usia.
c. Rujukan
Pada kasus rtentu yang membutuhkan penanganan khusus dan lebih
lanjut seperti ^tidak ada asupan makan selama 3 hari terakhir dan terjadi
26
penurunan status gizi ( menjadi semakin kurus , lemah , lesu) dapat dirujuk
ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pelayanan kesehatan Iebih lanjut.
Kelompok lanjut usia ( Poksila ) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ), sebagai wadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat , dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat bersama dengan Iintas sektor , LSM, swasta dan
organisasi sosial dengan kegiatan utama adalah upaya promotif dan preventif.
Kegiatan Kelompok Lanjut Usia dilakukan oleh kader terlatih yang didampingi
oleh tenaga kesehatan.
27
atau dari fasIlitas pelayanan kesehatan swasta . Topik penyuluhan
gan masalah gizi yang ada pads lanjut usia.
3. Penyelenggar n makanan
Penyusunan d t clan menu dapat dilakukan untuk kelompok namun tetap
memperhitung an kebutuhan individu lanjut usia yang dirawat. Untuk
kegiatan ini s aiknya panti memiliki ahli gizi sendiri agar pelayanannya
dapat berlang ung dengan Iebih baik. Contoh menu dapat dilihat pada
lampiran.
4. Konseling gizi
Pada kasus ng memerlukan konseling gizi pada lanjut usia di PSTW,
diberikan kons ling oleh ahli gizi atau tenaga kesehatan yang terlatih. Bila
ada masalah I bih lanjut sebaiknya dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit
terdekat.
28
BAB V
PENUTUP
Pelayanan gizi lanjut usia merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dengan program kesehatan lanjut usia . Diharapkan Pelayanan gizi lanjut usia
menjadi salah satu program prioritas Kabupaten / Kota untuk meningkatkan status
kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia secara berkesinambungan.
Buku Pedoman Pelayanan gizi lanjut usia bagi Tenaga Kesehatan ini diharapkan
dapat menjadi pegangan /rujukan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan masyarakat.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan status
kesehatan dan gizi lanjut usia sehingga dapat hidup sehat , aktif dan produktif
melalui pelayanan gizi yang bermutu.
29
Lampiran 1. KMS Lan^ia dan Brosur Makanan Sehat untuk Lanjut Usia
30
rv P m m m m M On Q r H n m D M m M ow f r m e r m tl rv W H n m m n O w M O w q
A N 7 A g m m m n A A O P E H N N t ^ ^ P C C" N" " ^ r O C O P
N^ N N R R R R N N N N N N R
..R R m W
. ^ W
g ry W m M O m n O w w r m o Y ^ m b N m H N W m N W m n O w M O A V A V m H ^^ h N P H N P m
ry V ry Ory W g O m ^ ^ ^ m P P O H b b '' ^ ^ n N ^ ^ ^ ^ O O O P P
N N N N N N R N R N N N N N N R R R ^ P
IP g M W b M O q M 0 M O F V O n Y r F f r O tl r m g N q q N P q N P m N P q M O q M O A M O A f O A m
Fry, N P O P m F F A P m b N N h f A M M N " N r 0 0 0 P Q
"N N N N N N N R N R N N N N N N R R R m
P m n P m M O g n O m M O w M O It Y A f O w d F Y w V r m V r m V r m H r m H r q H N q H N q
N N N N M N A
l R R N N N N N N R R R P P P P m
'',q M m m n o m n o m n D n n o m n o m n o o M o m M o m M o o m o ro m o ro ^ o o^ o m ^ o m n O
ma ory m W P P m m g q q b H N '' '' '' '' '' '' O O C
N N N N N N N N N R R R N N N N N N R R R P
M
m
O m M O m M O m M P 0 M g m M m
r R
m n P q
p O P P
N W q N P H N P H N P H 1
N . H N q H N m H r q H
r
q H r
N N r P P P m F g q O H H h V V V M M N" N r G O O A
r N N N N m N r Y n R R
O w f O w O m O m P m N W m N W H N m g N m b r m H r q r A f r A f, O A M O n M O g M O m M
H NA RN NN 1 ti R R N NN ti ^ ^ R RR o n n
n O m M W m n m m N m g n m H r m Q r A Q D w Q O n O g q P O M W N q H r m q r q [ M
ry P m m P g A q q r r O O A
N g m N b N Q
Q R R N N N N rv rv i
R g R P
w A G N b Y C M M N N N
n O m n W m N H N m H r I M m f r A Q O A n P N m b r m f r w f O A n O m W m
RN NN n rv rvR RR PP Qs mm ^^ P mq e6 .
m n
g i g N N NN NN R
- - - -
n Q O I M P I N P q r F O g M P I N P q r m f r A r O m M m m rv r m Q r _
q ry O m b m r h n m O b b tl N r C P C "" " ^ W
N N R N N N N N N N R N N R N N N R R R m
r
m Q d O m M P b m n Q O n M W m n m H 7 Q O M m n m b 7 m f OA M O m N P oo
I
N Nm m N N N R M N NH ryN7 rv ^ R R P P P P m m w m g H m N f r O n^ N r O P
'R I f O m M P m f M O P H f 0 P H N I V n O g N q H r m f O
R RR N 2
1 11 "NF RR PP mm m P m^ m m m H e :Q eM
P H Q O m n P b r m Q O m n P H r m Q O w M P N N m Y O n n W g N m V r n n P q
ro r N P P m P A w n P m m N b O Y Y M M C ""
N rv N n N N N N R N N r R R R P
n f O m N m g r m n O m N m V r n n W m N m < O A M p h ^ b V O m N W N A v A
y ry m m m' ' m g b q q m
N N N N N N N N R R R N N N N N R R R
P H r w Y O m N m Y ^ my n W H ^ F d O m N m Q ^ n n W H r m f O m N m Q r A M P b
NN NN NN ^^ RR RN NN NN RR R^ Wm ^^ ^^ mm m^ "^ ^^ ^^ ^^ "^ ^^
b n M O m m f O m m f r r M P N m Y O g N m Y O q M P H r n N
N N P P m m b V V Y M r
N N N N N N M1 R R R N N N
P H n P g r m f O m N q f O m N m f O q N m Q O m n m Q O q M P b r M P
N m m g MV 0 M n N " O O m 0 m m m n m m H
N N N N N N N N N N N N N N r
M m
y tl r w M m ry
H n M P H w M P H n M P g r w M P H r w n W H r
y ry ry W m m m n F m m P' h' am " ' N ^ '^
N N N N N N N N N R R N N N H R R R W
P H r A M P H r w M P f O m N m Q O m N m d O m r A n W H r w n P H r w N N
ry ry D m n r m O N N N Q' '' '' ' W
N N N N N N N N R R N N n N N R R ^^ ^ m
P q ^ M m g O m N m Q O m r P H r A N m V O O N g M W b r w n q V
p m P P P Q m " g q P h ' R N q
N N N N N N N N R R N R N N N R ry
mm p
N N N N N ^N N^^N RR NN ^ ^R RP Pm mm "^
P H r n N m Q P H r n N m f I g r n n ca
9 n m Q O H M m P
g m P C C Y Q M M M CO P P m ro P P n r v Q m N A
N N N N N N N N N N N N N N N N
W N r m N m O n n
Z
P N O N N r M P O rv m Q W g r m N m n W q O
m ry
N N N N N N N R R N N N N N R R R^ m^ ^ ^^ m^ ^ n ^^ ^^ ^ n
H O m N A M m d O b r m rv M P V O H N m M P Y O q n N
ro P P O m F P P b h N d Y M M w
AN N N N rv d " rv r N R R P
^ H o m r n y
N m M f o h m N w g a P q o m w N g Y Q q tl
m y W P m m ' w ' m O g q ^ ^ n
N N N N N N N R M N N N N N R R
P Y O n r m N n N m n W f O q m r A N m n W Q O g O q r F^
ry
N N N N N N N R R N N N N N R R m C e m "
m N n N N m M m Q m H O H m r n N m M m Q P f
J N N N
V P Q
mm m
N N N N
N N N N
O q y O q
N M
R R
N R
N N rv M1 R
r
ry m ry
R N N N
r
F N
N
R
F
R
P P
M
N
m
P
P P m '
M
P
m
P
Q
m
P
n
r m
Q
n
O
A
P b ^ ^
g
m
O
m
b
N
r
N
m
Y'
'
r
O
m
n
m n P f P O P b O N O g r q g N A N w N I M q M m d H
V
R
E C M n N " R P P o g w A m m h h v a A,
N N N N N N N N N N N N N
mn m M m M P Q O P f O H O g O q O m r m r m r
W roro
N N
n
N
N N
N F
m y
R N
N N
M m
N N
R N
n m
N R
N
M
R
N
N
m
ry
N
N
n m
N N
N R R
M m
N R
R
O
M ^
R ^
P P m
M m
W
O
M m M ^ n
m " g m
O
q
Q
n W
q
n
D
n
pNp n N n N F N F N F N m r m r m r m r OR r m r P
mm m " m b N N tl
2 N N N N N R R N N N N R R P P P
m m r m r g r H O b O q O I O I P V P V P V
NN NN r^ RR NN ^n RR m^ ^ ^ ^^
H O g O b W f W t q M q M q N w N w N q^
mm mm P 0 ' ^ m P tl
N N N N N N N N N N N R R W P
1 0 9 b Q m M m M g q 0 O f
4
r NN N^ rR RNN N& ^R RP Pg m
p
KP H
O f P V m M
rR N Q nnr g r q O Y W a
^ RR P^ m n
n N
m roq
h
m M w N m O Q ^ M W N n r m O q
r ry q
N N N N N N R R N N N N R W^ g m ^ P
m M A N m r g P f m M A r m O tl P M m m
NN NN ^N RN ^N NR RP Pg FA q^
N m r m V b r g m Q m N r N
P P m A A tl
N N N N V R N R R N r R P
r H P Y g N m O q W M n r q O d r
m Rfl NN
NN NN NN n RR ^^ 1
g O Y m N q O f W M F r tl P M A
N N N Al H RR Nn NR RP Pm ^$
9 ^ d'^^ O M - m-n m^ d m
n W n q ^ n ^ n_ O q ^^ ^^ O q ^ q ^^ Od ^^ v Q Q Q d d Q P m M m
O wti W L NO, V .
^O^ AIAiW+ IA
I +P V ^ ^O NN W A NP V ONO ^O ^N W 8P^ V W ^OO ^AVi W A NON V OO BOO
I '
N I.1 N N
O^ ^ D O + +^ N fJ 41 A Y U m b
O O N + V ^ e W m W H m
NP DD D a' !^i N^ y Y A N 00 a V
W O WH GC e W 1J m A O P iJ m A O
N N (( ^^ N y r^ ^J
QV POe m 0 w
N fJW YY pp a
V WO O lO IV m P O ? iu m u
N IU IJ
W Dm OW N m i b N NN mu O
No !NE
e N m iJ m a iD N + U I H W W D N G Gf
N N N N N N
N m m m O O N N W W' N U aa
V W IJ W W a G N m N V W m a O N + m
Ip 1^ 1^
mp N N^ P
W iD C W D W ^ +
IN
.1 W D
^ N O 0 -
N N ry ^ / ^ N N
N b V V b b D D O O+ + N 41 W Y Yapaa
C U+ W + V N W W m> b ^ C N + W iJ
moo Dm ^^ -d ^C ^Y Yp aa ,
^^ Hm WJm W b P D A D u G N O N + W + . IIJ V
((^
^, N N N N N N
V N P P V V m O m D 0 6 ++ N N W W Y Y N N Q a
'^ a D P O N O N O W 0 - W + W W H V H V H V
N N N N
V N U p P V V m Q D b O D+ + N N W W Y Y U U m m
ti+ P+ N ^ H V H V H R H VH J H V
NN JJ rryy M
D A P W P W P W m W m W P W N N N W
^ m W m W p W a
N N (^
V P _N NN V V P O) b b D 0 0+ + N fN.l C s Y a a a'
+W +W O IN O N e ' G i b A D P ^t A m W m W P i.i
N N N N N Iy II^
^,
N N v V - m m m O O i i N N N LNi 41 Y Y U p a m
N + N+
+ m a- a b W W W m
v j N U N P P V v m P D b 0 0 t N N W W W Y V,
PP N O N . . . . m W N H ^I IJ N + GE C N A AD f0 W m W
1 1 1 1 1 11
N IVV NN N
V W A P N N P P V m m b b O V+ N rs
N 4Nf Y Y Y L P G m W
V o i+^ H^ +w oin A iou m' a+ H c+b c am W m
ryA ^y
D Io
"+ U e a m W V H W e W m a W IV m+ ^ G Y m ^^ IJ W C IN b^ m ^
N N N N N uJ N
a N W W A A u N N P P V V P m m b ro O p Ci Y Y ". Np a
+ W 4, V H W e I,N m W W H O, O Ili m W GC H W e I,U IV T+ I,U m W m H
m W W
a aW
Opu mm mi iu aa ma'^ m b
+ +D m m 'c a' N N N to N YY Y a p_N
N V +W m a W A, W O W m WV N W OP mW uO a P N m + N D W GD N GI O
^. l ^ l ^V N N l^
d N N W W P ^^ N N p W J V V m O, D b D O D ^+ N IV N^ Y Y Y Y p U pI^ aJ
W W m W V + U m a W H W C P D W V W m H W O a D H V N b W V H W D
^H V. Wm W^ GW mW ; mlo io Ho o ^ m H m^O ^ ^ ^d YN m^ ^ a^
^ ^ ^
o^ O NN N NW
^ O a W H V + W mW VW Wm W V ^W WW ^1 + N m W V + N 10 ^ V m
Ay
V No o^ No NN ^^ 11 lwl tg w
W H W e a W H W O P W H W G a W IJ q O a + N N 41 .1 + N m W J + m W V + Ui m
m
S ^l NN N I^ I^ y N
N N U W ^ ^ A N U U N N V V V to P m m b 0 0+ b N N W W j Y Y N p a P a
V V C a W H W e a W HU m W Nm W W ea mN mm Pm + N m W + N ^O W
y
N N N W W P N 5 N NN V V m p b b b D 8N ++ d {^ Y Y Y a a a a a
W O W W m W ^1 O W H m w V P W W W V + a d0 H 0^ 1 jN' I ^J V + a b. H Gl O to J
lWol l (^ I ^ y ^^ ll l l N ca
N N W W ^ P ^ N N Q1 W J V J P p b b 0 0 0 + + N N W W fY a
yf
+ {D W H o + ^ b H N m W V 0 ^ m N D H W O A V + IN P H W D W
r Y Y a aa a
+ A m N U (0 W V O
ll.^, y ^ l ^l ^,l N N N
^O O i+ b Ij kN W
W U 10 P 1 I. N NN P N J V V m A N d OO C N W WY Y Y NU p a N
m W V D P it k) co W W ^4 O m N m m D W V O a W + ID H 'Oi O O ! W fA W f l 'Q^ C
IJ l
O ++ +N NN W W A^ 'N yiN D10, P V V V Pp mro Da ^p ^ =^ d{^ ^tl YY Yp pp 2^^i ^
CI + N PH CI m 4, W C W V + ^ P + N WH 'OA m IJ V G A V+ ^ WW H N m Wp WV O a V+ IlN a iV U m
t,^
X00 0 + + u +.,N W to io^ ^i N N N P P i. +mP
, y+e ID 4 .b O O D i. ++ ^ {3 Cl Y Y Y ,a ^i ' 2d 6,
W W C a V wD V O ^ V+ a b V + ^ m+ m
+ W + U b H Y1 D H U W H in m
pOi bp (I ^1 G
fs
rs
pi W W o Hin nH W iD W WW W 6 .4 'oi r^ ab ^+ W W^ H W mi
W e^i b C y y O 'I -. .
^ol l l l l lN^ l l l l l
P (o (o I(^ N ^W pt . ^.l y? N
YI W e IJ W e (N
i, V C j V m a + + ^ 0 + N W +l b1 H W m N N 4p H W m W P OD P W V 61 w v O J O
p p pp
0
D W W + N W": in W 7n WH W W HW WH in u HW WH e HN ^ H W m ^u m io eu 6 .
x i e WW O. W c C)
y
l,, t i N t . v I^
l0p p 0 ++ + N N N W W W a t j t N N N P Q V r r W b P m D !D 0 N N i w N N N W W Y Y Y p a p a 3Z
V O W P O W P O W P C W P D W D W W D W W D U W D W P D W P {D W W D W m D W W D H P V H P m N Oi 1J P
N
v
l^ ll !ul Y Y p N p C
D+ N W+ IA W + ^ W (+ a V + a V O V e V e W V O u W O WW aa Wm iD N m D H 1 b H
y I y /er v
uy lu Y^
s t W NC N. D I., N b AW+ u b k' U C+AA + N O : O A O a V b V V O W b^ O W DN ^0 b N EO Nk N a C
m a+
J
u U;a a N NN mm P+ w^ mm P^D 1DD D0 0^ ^ + + N V WY YY N
8 u N m N m b H N m- u m s V+ P O W A O I W b H U W+ U W + A
MO.,
0 0
N N
w in r 1.
T- C N
L
V r N A
J
W
O w m
Y Z 0 O
O h Q r ( W N O W M O r W N N O? tp c? O n p r ep N N W W M O I^ f ^ W 10 fY W t0 l'1 O r W 10 N
(^^ ^yN N
N {^ Q W M O
tp^ p W
R R lV N N N N N N R R R r
O O
r r
W t0
r r
W^ W
^
n h
r r
1^ W
r r
{C
r
W
r r r
N
r
N'
r
a Q
r r
M M
r r
M N
r r
lV '
r
N r
r r r
r 0
r r
0 0
r r
O m
)O M O n e 1 Q 7 CO to Cy p ^ t p M O f^ Q r W 11 - W 1n (^ Ol W M O 1^ Q r W Q W 1(f N 01 t0 M O 1+ Q r cp N r W N
((yy ( yy (( p p p p W W W W ' ' ^^ '^ ^' r ^- 0 0 0 6 6 0 N
N N N R R N N N N N N N R R R R m m m n ^ n
N W W Osh h Q r W n 0) W M !^ O r Cp
N g h M
^yy ^yy
^M O
Y) W N N N W O 1^ 0 0 1n N W w 0 g q q q l7 O
-
f v 00
N N N N R R R R N N N N N N R R R ` ` ' ' ` n n m m O N' Q a ^ IV N O O O m
W W r W 10 N W (y) <p
N N 0 N O) W M O^ ^D M O I^ M O h C O n Q r W Q r W Yf r W N N Ol IA N Ol W N Of fp M O f0 l^f O n
tp { p I(j Yj
N N N eS N NR R R N N
^(y^
N N N N
p
R R
p p
R R rW '!
^) m a0 0J i^ n Ih Ip IN f Q Q M M^ ' N r x 0 0 0 Oj y^
r Q r W Q r W Q r m N r W )0 r W N r W N [^ W ^[> N W h N W Ui O) WN W V) N O) W N W f0 N T W N O
rQp ry Wry ^
^y1
Q ryry WW W 1^ n A tC tp )p IA Iri 0 ej a y vi vi t7 lV N N 0 0 0 Ol N
N N N N N N N R R R (V N lV N N N R R W W
t^ O
{p I^ C O 1^ O O h M O n M O tp M O ^O M O W M O fD M O^ ^D N Oi ^O N W W N W off N W h N W N N m Wf W N
2 ' W W
tp
p ^(pp y^ tV ^y t p
N N N N N N N N N R N R R R R N N R 9 2 , W n n' W W W W h '' '' ^ V ^ ^' O G C ^
yj
O M O W M T W N ^O m r W Npr W Q r A y O f^ M O W M W W M W W N W 10 N W N r op f r
t h r^pp
tep M ^t pp
O h ^yy^ ryNry ^^yy
N n It
W W W n n n
N N N N N N N N N R R R N N N N N N N N R r
W O W
r r r r ^- r r
W W
r r
W h
r r
N Q
r r
Q ^}
r r
M M
r r
M
r
N [V
r r
N r
r r ^
.-
r
0 0
r r )n
O O 0 N O^ to N m N n M N co 10 W Q r n M O 0 M 0 W Q Lq op f r Q T
r1p^ tMp r a (yy (^ ^ (yy
N O O p pf W n n n W W W N IO f< O Cl - M v r r G I
N N N N N N N N N R R R N N N N N N N N O O O W v N fi
O 0) W W Q - n M O N ^W
1 W IO r W Q G n M O W N 0) IO r W Q O n M Q) W W W r W Q 0 1^ M O)
W {^pp
^t pp N a yNj
N N N N N N N N R R N N N N N N R R R 0)
r
Ol ^D
r
W h
^- r
h A
r r
tL tC
r r
fC Yl
r r r r
a e
r r
Hi
r
tai i+)
r r
(AI AI
r r
l rV
r r
G
r
W N N W Q O l- M 0) W N W Q r 1- M 0l W N W f r A M 0) W N W U) r n M 0 W N W 10 r r M 0 f0 N
tC tD 10 N u7 N Q f NM M fV ^^yy NN p p O Ol m m 0d m A N Ih IG fG tG O N Q Q C 'i {J t^f lV [V [V r r y^
N N N N N N N N R N N N N N N R R N r r r r r r r r r r r r r r r r r r r r r r r
IO W
N N
^
N N
Q
N
Q
N
Q
N
M
N N
f7
N
fV lV
N N
: _
N N N
p
N
p
N
N 0^ O1
r
Cd m
^ rr rr rr r rr rr rr rr
r tC tC tG 4Ci R O t^f t^) t7 CV fV r r y^j
Q W N a0 V O p N mN N (r
^1 I^ t? p) W r n t) O In n M m r W W W O W W
q
W W W v1 Y i Y l7 N W W m n 1^ W W W N N v Q Q O V V lV N r
N N N N N N N N N NN N N N N F. N R R W r r r r r r r r r r r r
I I1p M )n r r el m ^n r N m v oW N w Q O W m OW N W n ry . . u^ r
N N N N N N N N R R N
(
(yy
N N N N R R O O
W n - - ill
Q,
)0
e- -- ^ M M cli
O W
1p N W M (n 1 (] ^- n M O) Q O W N W Q Ol h r 1^ M Q) ^'S O W N W Q O N r ti M Ol Ifi ^
(yy p m I+ n^ f^ f^ I () ^ f M M N fV ^
N N N N N N N N R N N N N N N R R ^ W m m
m(O O U) N W N N W N W Q r W N W v T )O r n N WQ m N r N
W W N N N N M M
N M N N fV N O
M O
N O O Of O! tC m
r r ^
n n f^ tG m N N R a1 f M N m
M fV
N N N N N N N N N N fV N N N N N N ^ ^ r ^- r r r r r r r r
W M Q) N O W ^- 1^ M W Q 0) i!) - W N W M O R O W .- N W f 01 10 O W
W W )l) Q Q M M N (V O O Q) O) W W m 1^ n W W ill IN ' '' '{
N N N N N N N N N N N N N N N N
W N n M W Q 01 )0 0 W r n N W M W Q O 10 1^ M W M Oi Q O I()
W IU N N f Q In Cf Cl lV 0 0 Qi 0) O) W W A W W 1)') N Q O Q l^l
N N N N N N N N N N N N N N
0) i/) O N - W N t^ N 0 M w Y W V O W O W n N !^ M W M W Q W T
{p O )ti h Q Q t'I C I N N r 0 0 0 W Qi m W n W IG u'i It7 Q Q M
N N N N N N N N N N N N N N N N r
W M W M 0? Q 0^ Q Q! W O h O W ^ W W N I^ N h M W M W M N
W W N Q a M ( N N C O Oi 0) OD W n 1^ W W Ilf Yl Q Q ?
N N N N N N M N N N N N N N tV
W W W r W r ^0 N
N n N n N n N 1^ N n N C- N W of o0
10 f0 ) lI Ili Q Q R ( ^ ((yy p 0 ) 0) W W !^ n W W N 10 Q
N N N N N N N N N N N R R
IG ^D N N f Q M f7 (+W
(+^^ ryMry f? O pM O ) O1 a0 Ih 1^ 'G 'G )(f
N N N N N N N N N N N N N R r
n r W ^ W O N O V) O Q T Q T M W M W N I^ N n ^
N O O N C Q N N N N O O Oi Oi OG m n !^ W W 10 T
N N N N N N N N N N
O) Q W M W M I N W. W O N W f q l - N 1- CO
O O Ill V < e+> t+f f M O Oi Of ad OJ n 1^ 10 rp T
N N N N N N N N N N N N N
1- W O U) O) M W lV n r W N U) 0) M W N f^ ^
N N N N N N N N N R N
O rn m W n W T
O Q W N h N O W N 0) Q a0 N
((yy N- n n M
N N N N N N R N N N N N W W m
II l
1^ r N W M 1^ r (1 ^
0 m M n r W O v W ^
W W N Q Q W O) m n M
N N N N N R R N N N R R
W M 1) U) * N M W O C W N W O V Q
(^pp
N N N N N N R N N N R R m O m M
J W 0) M 1^ O ry (^ - of N W O M
W N N N N N N N N R R O O M
m W N N W N W T M W O) M W
N
IU IU )li Q ^{ M
49
`
N N N N N N
N N
N N
^
N
0
N
0 0
N
M
Q Y- r O n O (Q^1 !- O M
N N N N R R N N N R M
I^ O M 10 W ^-
^O Q n O 0
^^pp ^pp ^y
N N N N N N N N N M
0) CO N O 1/1 Q O 0) C7 n M N O GO I U) U1 Q M N- O 0) 00 N U) U) QQ M N O 0\ W n )O Ul Q M N r- O
N N u n n 1\ n n n n )D )D b )O W )O U) )D )D )D Ul Ul Ul Vt U1 U1 U9 Ul vl U) Q Q Q Q Q Q Q Q U) d' M M M M M M M M M M
1
W W w w w W W W a ^. N .^. Ty L a A A In vn v v, v, u-. v, v, v^ c^ rn rn a^ a^ a^ o^ a^ a^ a^ V v N W V V V m
O w t to O% V 0) v0 0 - _ , C. -_ OO -.0^ O - W A In a J W CO O - N W A V^ a` Oo '0 O ^ A to ac LU W '0 O
Cu U N m^ w G
N N N N N NN
W - cc A U U T
+ m A
a + O U fJ 10 fr
NN
W O + N fN.i N A N NUl T V
N A '+ m !. +^ Y + A O
N N NN
W t0 O + N {NJ W A N K Ol Oi
W F"
m U+ cc A O V W Om IJ t0
r
!NE
IN b l V A C CD 1V Co {JN O^
I f N
W +O m fC 10 O - 12 N N N .f A
,fN P CA .VNi
+ w i0 <T ^ V W tD U + v W OO U
NN NN N
W V m O) fp ^D O + N N (NJ A A N N ONi QNl
IV w (0 U + V IV Oo L O Cl N tb w t0
Ol V V W O m O i N N
Cl N W m W
m O ^ U C T V m Ja O N
W - O V V m a 10 O + i N N W W A A A N A N
+ V IV V w O O t0 i. O IJN + C^ + V IV V W m A iD
^ " IN N
Io ^
!N
IJ ^1 0? 00 m m A i0 A 10 N O N O Co + O? + Of iV V
A U U
w Oa O
O m
w w
V m O
^ m Y O a.
ip A a
jo A
i0 cc
ip A
a N a
i0 cc ?
L ip a N
N tT
O O
0 tJ^
01 0V
NN x.11 N
A t a cc Ol V V m w (0 [0 O O + N N W c A CCT .(NT m
N fD A i0 A
O t0 A Go W p W GG 4.1 Ol 4J Oa W W W W tb W O W m
N N N N
A A 0 V V m m G N W A A N N V
W tr G O m
!r U A O
O t0 P iD W O) W 0
I1D W m
o N
j N
L4 IJ V N + Os N
+ N
m m O
+ + + N N N N N N N N N N
N t>t
'A Qc V V m Q w t0 N NN N W A A A A U Of
^ C1 + tr Q Q
O U c0 A 10 W m W O IV V NN m + m tO O tSl f0 P 10 W m
N N
A W A A V7 N m O! M V V m OD f0 t0 O + + N lJ W .CNJ L L N N
P IJ V + m G CA G a ID W Oo w ^I N Cl -+ N O m d m W (p N V + m
+ N ^^ N NN N N N N N N N N N
W W A A U U V V V m m f0 f0 - N N W W A A N U m m
i0 41 V N m W
+ O
U O A i0 f.W m N V + Cf C in W Ga N + Ci O to f0 A G
1 ^^ NN NN N N
A (J W 41 A A (II !J1 g V V V m m ip tp 0 0 0 N N W W A A A N NN
V + U i0 A CD 4i V+ W O A i0 W V IJ m^ U 10 O) N + 6 G A mw I N N J
Of O
N N N N NN
fJ t it it (T (T Q A V V 8 Q) m O O O N + N N W W [N.f a s Ni, N N N Ql
"' Of N O O rr !D w V N im C Y m w V + Ci G A tJ V + U G A Co N V + N i0 A m
N N N N N N N N N N N N N N
A N N W W A A A Z fll m O i V 9 G -ts
b w V + !r 1D O N in O A m w + U f0 ^I N O) O P CO N V A N tD W V CD C
NN N N N N
N N W W W t O Gl O V V V m W ^D !0 O O N N W (N
.^ N A A N N N G Q
N C! 0 7. m N in O w N
U O m O A Oo J Q O A W V + tT w 4.f V + in t0 w V+ U b (.> v
N N N N N N
+ N N W W W A A tN U U QI W V V V m m t0 f0 O O+ + N N N fJ N PA A NN NN
W IJ
N0
m w V C A W 1J Cl O A CD N 0) O A C/ O dD N Cf O ^ f.^ + to ip [a V + in i
2 N N
l. O.^ I..ii NN N N
N N N W W w A A U U U m a V m r. f0 e0 O ON + + N N W W W d A.
VNI cn UNi V
N Cl O i + tT f0 w V + A Oo N Cl in a m N in W ,1 U tp N CI a
O A m N m 1O w V+ tlN t0 N Ol
W O
NN N N NN N N
++ N N N W W A V U U 01 V V V Oo O f0 al O O O o w N N W W W A A NA N N Of m N
W w V + I!N O) N !A O W ^l + U OD IV 'm O O A V i0 N O A W + Ul 10 w GP C is w w V G a Oa
z N NN N N N
++ + N N N W W ^ A O tT fT Q Q V V V O) t0 10 t0 O O +. + V N N NN 4N> A A A N N N N N N
+ A Ol N ill tp W OI O A V + (T t0 N W O 4J ^ 1 j A GD N In (O tJ O G A S
CD + tl^ t0 !J Ci O [J V + Y EO N ltd fG
-y NN N ^^ N
O+ ++ N N WW W A A A U Ol Ol OI V V m m W 10 !0 c0 0 0 0 ++ N N N WW W A A A N (NJl N NN V
fil 10
N bo IV NN ip 4.1 O) O W V ? w
+ A + L, Co O) 10 41 O ^I -^ U OJ IV O t.l V + L. f0
L. N Ol t0 w V O
N NN 1 N
O O + N N N W W W A A U U U m m m V m m fD t0 t0 t0 O O O+ + N N N W W a A A N VNi 611
Cl t0 w O) O 4.1 V C A M AOJ N Lil 10 N m 10 m O W V G L V + P m ++ tT Oo N Ol i 0 w Gl O w V O L V+ a.
d N
Oo
C)
NNN N N
3 O O ++ + N N N W W W A A A U mm V V V m OD f0 0
3 0 O
1 O O a . N N W W W A A P N VNi VNi N N N
w V O A V+ A V -^ A Oi + (T Co N Nl
U Nt0 N N /J O) 10 W O O w m O W V O A V + A V A m + V, Of N U O N in i0
NN NN N
0 A 0 + + + N N N WW W A A A U VI V V m m OD O t0 t0 O + ++ N N W W 0 2N. A L, N N N N
+ A 00 NI O + G1 GD + k. fn iJ iT Ib N fJl 0]
U ON tD
O N Nl i0 N rr t0 N N ip
O ON Ol i0 N Ol w N Ol i0 w m tp w m 10 W m O w G^ O
^^ + ++ + ++ + N NO N N N N N N N N^ N N N N N N N N
N m O O O {{J^ N N W W W A A A U U U V V V OD m 10 tD m 0 O N N W W A A A N too O
o, -& OOII
^ O N m f0 N in f 0 N in f0 N it m N tr O) N tll is U
OI O
Oo + lU 0) + i>. m + VN Oa -^ L m ^+ A tD + a tO A V + A V ^ > ^I + A
!JJ NN N N N
0 0 0 ++ ++ N N N W W W A A P U m Of V V V m f0 t0 t0 0 0 0 + + -N+ + N N N W w A A A N N N
O w V O w Q t0 w a t0 N Cf 10 N }Jl O] N Nl + t)t
O m+ A m O
AmV G A V O w O w Ol ^D 41 m hi
f0 N m <p N U 1D N t!N Oa
G) z
0o m O c
m
cn c 3 C
r
3 3 3 ^
V N - A
" 00
V -+ U1 co
O ' C71
O O
QY aO
gQ
11) $1 g o a
7 c E Y
aa 4
; a
Y IC1 } . O 0. O C
C d ^_ . Ol yak O
a
r 4 c a
H Y C S
T1
L ^- 7
^_^ d 0 *^^7
j^ 7 } yl a d
a c E v v av^
d c .a L
a L d a d d
+ o gy a^
Y } ,- - 'R N C Ca
VI pl^
C d a L.. in N C C 01 0^ +
a -^ c COL cp
E-
o
C E d a g ^a
pQ
. a Y g'
O G Ol C g 'p
=
c L E- a.
$ Cs
V'
$' Y v$
w d 4) u
O d ^`-03 N d o Y }
z 7 7 L
d Y-
a C 7
p ^
CL +- ^.a rn
7 Y o
^Y E a Y L a _ 0 C
a
C 0 d C C Y
a
^ a7- oI-_l
}
a
C G
a a Y .O E C V1 C E a 4 7
1 1
r.
0 ^{ a ^ -l a vo
^` 3 {(oc c
l 3 y
N 33 Z Q 7S f0
tC 7
Up 3 a 3c'o 3-C D C _. to a
3
D (gyp ^ S lp a
^ C C ^. a p 7r
c c 0 ^ a -,
a^ 3 a (o o c 0
v ^ l7 D C 0 3 .4 3
0 C
(3p 3
C
a
to
D as fl cy.^.
^
_ (gyp D 3 i a ^'
p 7
lp 7^tp
^O(n a
CC Q
y D
C 7r ^ C ^ M. 3
-+ D
C 3 { (n a
^ 0. fl G n N O
O Q ^ C a p' (3i1
aa^a^-v2-3 C`<
Q 3 tp 3 C 7
3^ g a
p 3 3
n W tG
t0 a Q -f -+
(O D ID N C D
7 { ` 3
3
3 p a d 7r
a
c'
Q
C
a
C -Q 3
to a
7
to (A
a
7
r.
to
X.
S 0
i
X.
D
p 0 C 3 3 D D+ ` (0
t0 to D K
0
D t0 0
g g r^ 1^ Rg mng m P o ryP ag ryw u^ry
m^^ ^ ao oe n 5^ 3^ ^^'^^ _
m m ry q iq
`.^^ ^ ^ oo o^ N
0 O
R RR X3'^ RS L .ii l3RE RFj A ^F FFI ^. RR d^ d^
q a n w m N
o d mn .^n m oo 0
O N
RR RR RL Zx RR RFi p p n &Fi RRR -4'm U, O
en ^h
RR RXi RR ^n ^F3 ErF3 ppFl &N nRR R m ^ a ti
N
R18 FS ^3L ^L RF{ RiF7fJ S^ nF.^ $ W
wo omm m^^ o N ^ = ^o o^ 00 O
'i I0 V N A
O^ n o m A m m w n m N- q O ^, i? O m n O! m n w m -' m- ^ n O m A! O b b Y
.6 -- -- -6 o E
" F^d F Z
RR RR RR AA FrFl R rvR R
rya
m ^a ^m n Nti ^_ (7
R R^ RR ^ Rn FIF;p F1Fi r E RR " ^
m ry a N N ry o m n
R RR RR R xN RFrR FfF7 r ry RR R^ ^'p -
n m m ^ ^ .. o m ^ o ^ n a o N m u^ - o. o w n o m ry mo m
m m o e "- h ri^ mY .. n _^
RR RR RR ^ FiF ad FF R R _
ry a
^FiF3 F R 1 1N ^R RR '
m ry m : m m
-
o^ C
N SJ
R RR RR ^ C
Z
N
R . n y n ry m -
RRN RR ^s^ NFI FfFf
N 'AI FIF1r rv m rya
RR R m- H N ry m
= W
mdm
ry o 0 W
RR RR RR RnF3 RR pFiR H^ RR R z a 0
mry m
R .oc , a N F+ --F1 F &R RSZP O m n$ N
^ RR RR R 1 i Flr rvr RR l3 rd
r _$
a N
RR R R NRrv ^ rv rv F3p F1^ RRR ryA Om
. o m n m v- ^
ne :^ ^^
R RR RR z^ ^ Fr RF1 RFf r ^RR W^:m dm ^'^ ^m m^
? gry 4a
RR R O FF FFi n R RR
e1 ^ N
^R RR ^R ^N Ft F1 F1 F1n r RiZ
^ry m - -
R CR r 21 F4 fl F;rv RR R-
Y O m N m. O m N N
RR R R A22.1R 9P tiR R m mm ^mm o _ of O
^ q. m rym . mN
R R RR NA FrFr dFf Fl^, rvR RR ' ^. V
R R RR ^ NF1 F3Fi Fl& ^ RR m ^ ^^ ^$
mry ^ m ry m
.
RR n^ n ^ l F9Ff rr RR
m a m rv m n w m w ry m
R RR RR A^ FS F1p Ffr rvR R ;a mm N
R F2R CR rr RR Rp R rv RR ma 3m R ' E
e N^
N
H
EM!
m no . o n-
HK ^, ^ _ _ __ _ -^ a
K Kiv iv N N i. G
. o tlm ^ry m n^
R RR R'ryA 3ry nfd FF^ FJrv nR R^ Z
ry
R n N R R F1 r ' r R R a m .s m m 6 6
X r
o m n
R RR Rr ^F3 F3p F1Ff ^^ R R m "^ d
1 V-
R RR R r FF1 F1R ' nR R S!
R 01 ; - M, ' .. .
R ^R l3 F7 FiF1 Fid ^^ RR Ory' ^ o% ^sd :. .g
R RR RR ^N F:R FiR Fn RR
RR RR ^^ ^F FIFJ fY M R' a^
an ry^ ryR ry
R R SCX, NR F:F1 pn ^R RT
ry
R RR Rr ^ FYF: rrN RR ' le i V,
RR 1dR rn rF FfF H RR - a mm :x
^R RR ^erv F3 F: F: Ff^ ^R Rm m^ " ^"
R ry' ry:
Ra ma .fl lp Fi& NR R^ ^
RR RR NA F:F: F1F1 r', ^ RR aP ^ ^=
n ry ^ - m - m
^R R^ ^ RA pp NN RR ^' mm ^g
^0.
R R !0 %1 N H F; p F1 K R s., t
mg in A nR F F1 R R
RR # ^ n n FiFl & Rm n g
m o
R9 RA Mr FyF4 A PR -P ^
r R%t IC A2 d 1r RR w ^ ^"
RlB RR ^ FtFi 14 9 Rm
m o e m ry q - h w m
'^ RR Rr ^F3 F3F1 F1& RR ^' -
ry a n m m o
n R F R F F1 Fi ^ R R O 0 m
ppp ((pp ^^ pp mm .ppN
y pp pmp pp y
y oo pp p pp ph
q^ ^ A h l b O N m O OD O N N N N N N N N N N f f O 1 O M M M m m r! i m M
^
5 N
W
a A $ a ^ a a q gi Q R g
m
O^ W A U ^W b pa S O^ u A N g v Oo ^D O m m D O ^ w P tV
i P ^ b 0
m +b
p AIL bin ob 4b bN b'^i' ba
N b N m
C. N- UN te
w ap
V u m inb
' m^ ki N '.1 aw Y o
+ + r
P N u 6 w Y Y k,
i. l,
i 'nmh W m N Lou 61
^ mm os m Y ^o Bt
a 23 = ^d ^ YY a ai a m
m e k!
+ pm Pow
N ^ b
W ^ N N a i.r b ' m g b u m ^^ ^ m ^ m ^a m si m
to + b q
G m: m U! e2t m^ ,p pCi m
Yw xI% d^
m'2t ^", "^I gc"i ^Y YOt a'2i dSC'i
Bi vN .,N ^N ^N
^ ^"o: w 6of .^'i1. Jm ^^D m'^ 2^8' 'm CIH. tltl ^'Y d Oi Bt^t tl
Ip V L
In b . m + In in pp
L p AI V in i. > 0
tt .
Y Ya xae ^ai
b N q
pa m m
9; ' "- C O S
R im mN ao : mA a 8 Nj Nr. d^ ^Y Y Ng 2t2 m
m m ^^ ^^ tip ^d ^ Y Yo aae ae^
"C eu ^z zW i. b b Zwb n w -.,
'N tiw u r r: NU' U'm a+v +vv mm m'm' md 2^2 ; dri tlY Y YG ^q ^2t W
^ uow m m i+L m w'^ m b
v^ wp^ e o 'o^ 232i i dq ^{FS iY i
,, v 0Bt
D, 8i
V
a b
^NN
^.I b+` +
. O
Nb ^
+' O
i b ^ mv 7n i0 m b
V 01 co t ae ;: m " m Na m ss OIs
C, 41 -a
^4 d .a Y m oa La
O N ^{ ^m u2i ?1^ ^ mCN3 t^d tl^ t w TN N Q' NN DI
tV N Nu ve : w^ eu a
^l U1 ULS wY . is IS t3Y YY d
$ 'N m^ ^m Nw mu Nm ^^ mN w ' oca ,- 5: a
O O
L
E E
bn b4
cc
D
m
E
0
O
lD
(V r,
C
E
^G C f6 E o
a co C C
C
fG C
C 61 C Y
C 7 C C- C fC
\ ^p b0
^ ^ O1 C
E
m E O
O v Q) m
3 j f0 C
=zLnm
Z Y a Zv, 20
01 W C 77 N 7r CA V(
^ 7 < (D C C r* c ' r - 3 ' 3
d 3 C n (D 7 3(D
C - C N 33 a)
7r = 0 '0 Q c
o ^ 04 (^ (D (D =r w cr.
3
O1
LA w
O1
7
it Q O1 a
q 3 r"D CL 0010
N
Ln
R' C 01
.
3 OJ
0/ Q m m C 6 m O-1
mm c
000 ^, w C -0 c 3 ^. OSi
a as ^. 7c -
g' 1
C v_ 3 m ?r w 3 c<
D cu
0, 'O 01 (D (D a 7r X 7
o' 1 m 00
s 5 y M w 00 o
C
w. 01 S = = n
3 01 CL =
_ o^i >r m a
(D a
S Q W
00 c IQ
7< C r (p CQ N
04 to fD
<
DJ m
3 s c M 7 .
0
w c
cr 3 =
61 01 n w^ w
"- a CD d Q 0. 0
of 01 ^' C d y 7
C, UQ cu
m 00 -a m
3 =r M =r
Q rt Q
y >r C 5
y fD 7 3 C 7
7r C Dl > d C 3 3
7 00 ^ , R tai( OJ
to 01 01
3 C >r w 00
:3 w
Ln 3 d0 0) D)
CL S rD 3 7
0 d
I
Lampiran 2. Tabel Angka Kecukupan Gizi
KCbrP5C !i'lal 025 Lrern Ptd1nl !hd VII 2 1112 IxK lac W6b [12.11 4501 P1+1224 '0 b"C 541341) 2112+ 5'x511 235 322+11 $Cr8 034- %2334" I wY
NS Grow Nile 342ar la:n 2141 0 412 vn r-.n1
'Cgs 2+4 i4a' y, 150 ug 2+25 1+20 j11+21 14551 1,112, Igl n'11 ,CI 1515 -I791 21421 512) m01 1121 ir13 ; .03: rl ' '110
B 134
' F6CI 5 6J 053 '0 2,5 4 CJ 2 55 6.1 C4 40 211 120 25 25.5 30 11 C2li OC1
20 6.: 532 '6 470 i 10 34 J4 4 6.3 C 49 40J 113 SS 30 13 Ca
3 410 12 i9 ,)J0 25 470 IS 15 15 'Sf tS C 43 4) 410 0 5 30 92 I, 12 6
4 455 11 12 557 59 45'J 1<2 0.6 0,5 223 C6 45 380 43 E3 'XC 9' 21 IS 56
50 2S '22 1422 45 590 3.9 09 II 205 5 45 525 220 121 IC 222 112 21 1,,^
'28111a
17.121 43 2032 5J 332 1 I: 21 12 1.8 57 'CC: '[CC 192 2C 121 22 16
14 17d5P. 4? 2232 620 1.' 1 13 424 24 55 1122 120 lid 22 15 'e
15 '.5dEl^ 50 14 IIOJ 92 689 1,' 1 14 422 2 2.4 15 1222 ICCL' 2+C 14 37 16
'?. I^ i2 '15 1801 92 532 15
10 1.' 14 425 '.3 <4 13 670 53'7 240 52 9'. JJ 1.6
1' 21.4 11 i5 "4 18,9! 92 258) iS 1 14 462 13 24 725 3)3 680 2(3 29 '52 49 37 IB
13 1:.651.1 255 'm 1'22 92 533 11 15 I 1 14 422 1.5 2d 122 531 2PJ 12 't. 99 38 15
19 EJ-31 255 '51 1603 52 6'J7 ^. 15 - 1.' 14 401 IS 34 332 510 2.0 12 SG 48 31 LS
11311 '+4rj
6113Al
E C +1151)3 -507 +I' -352 2 +1 +C +].i +J4 +3 . 20 4C-5 +6,4 +425 C .3c ' +E 253 +45 -IC -C S +22
24 `50 k:^^ +S`.,J +11 -J2 +4 2G +22 +24 23 +'12 +2.5 04 425 C 12 If, +53 24E -I; 21 02
31
Lampiran 3 . Mini N4trional Assessment /. Skrining
Nama
Jenis kelamin
Tanggal
Umur
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
FORM SKRINING*
A. Apakah anda meng lami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan terakhirdisebabkan
kehilangan nafsu m kan, gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah atau menelan?
0 = kehilangan nafs makan berat (severe)
1 = kehilangan nafs makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilanga nafsu makan
B. Kehilangan berat b dan dalam tiga bulan terakhir ?
0 = kehilangan BB 3 kg
1 = tidak tahu
2 = kehilangan BB ntara 1 - 3 kg
3 = tidak mengala kehilangan BB
C. Kemampuan melak ikan mobilitas ?
0 = di ranjang saja tau di kursi roda
1 = dapat meningga can ranjang atau kursi roda namun tidak bisa pergi/jalan-jalan ke luar
2 = dapat berjalan tau pergi dengan leluasa
D. Menderita stress p kologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir?
0=ya
2 = tidak
E. Mengalami masala neuropsikologis?
0 = dementia atau epresi berat
1 = dementia seda (moderate)
2 = tidak ada mass h psikologis
F. Nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) ?
0 = IMT < 19 kg/m2
1=IMT19-21
2 = IMT21-23
3=IMT>23
SKOR SKRINING
Sub total maksimal 14
Jika nilai > 12 : tdak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
Jika < 11 ungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian
32
Lampiran 4 Mini Nutrional Assessment I/. Penilaian
FORMULIR PENILAIAN **
A. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak
1 = ya
B. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0=ya
1 = tidak
C. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0=ya
1 = tidak
D. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari ?
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
E. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein ?
Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari a ya/
tidak
2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu a ya / tidak
Daging ikan atau unggas setiap hari a ya / tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 = jika terdapat 3 jawaban ya
F. Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per
hari ?
0 = tidak
1 = ya
G. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ?
0.0 = kurang dari 3 gelas
0.5 = 3 - 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
H. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
1. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
1 = tidak yakin mengenai status gizi
33
2 = tidak ada mas ah gizi
J. Jika dibandingka dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur,
bagaimana anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang
tersebut ?
0 = tidak sebaik is
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baikn
2.0 = Iebih balk
K. Lingkar lengan at as (cm)?
0 =<21 cm
0.5=21-22 cm
1.0 >
L. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm
1 >31 cm
**PENILAIAN SKOR:
1. Skor Skrining
II. Skor Penilaian
Skor total indikato malnutrisi (maksimum 30)
17-23.5 risiko malnutrisi
Kurang dari 17 : malnutrisi
34
Lampiran 6. Formulir Riwayat Pola Makan/Kebiasaan
Beras Sayuran/tomat/wortel
Jagung Sayuran lain
Mie Pisang
Roti Pepaya
Biskuit/kue Jeruk
Kentang Bush segar lain
Singkong Buah diawet
Ubi rambat Susu segar
Tempe Susu kental manis
Tahu Susu kental tak manis
(:n-corn Susu tepung whole
Kacang kering Susu tepung skim
Ayam Keju
Daging Minyak/goreng-
oren an
Da in diawet Kelap a/santan
Hati/Lima/Otak/Usus/Paru2 Mar arin/mente a
Telor ayam/bebek Teh Manis
Ikan basah Kopi Manis
Ikan kering Sirop
Jdang basah Minuman botol ringan
Sayuran hi au daun Minuman alkohol
Sayuran kacan -kacan an
35
Lampiran 7. Formulii Recall 24 Jam
RDA
Sikap pasien terhadapdiet
36
Lampiran 8. Anamnesis Gizi Pasien Kunjungan Ulang
DIAGNOSIS : DIET:
HIDANGAN SEHARI
JUMLAH
37
Lampiran 9. Contoh 'enulisan Asuhan Gizi Dengan Format ADIME
A. Seorang lansia porempuan umur 75 tahun
1. TB = 150 cm, BB = 38 kg, IMT = 16,8. Dalam 6 bulan terakhir pasien
merasa lebih urus, baju menjadi lebih longgar
2. Gigi sudah ba yak yang tanggal/ompong. Pasien sudah pernah punya gigi
palsu tapi tid k dipakai lagi karena sakit bila digunakan. Saat ini pasien
hanya bisa m kan makanan yang lunak. Nafsu makan saat ini balk, tapi
kadang malas makan sendirian
3. Pola makan si lembik + ikan/tempe & tahu) 2-3x/hari, makan sayur 1-2x/
minggu, jaran makan buah (karena keras), kue/biscuit 2-3x/minggu
4. Pasien tingga dengan anak perempuannya yang bekerja dari pagi-sore,
pasien masih uka masak sendiri
E. Sudah ada kenai an BB walaupun belum mencapai normal -' anjuran tetap
makanan seimba g bentuk lunak 1500 Kkal.
38
Lampiran 10, Contoh Menu Untuk Lansia Sehat
u ing buah
10.00 Ubi rebus Pisang rebus biskuit
koktawl
Nasi bergs
SIANG Nasi Nasi Nasi beras merah
merah
Ikan acar Pindang Sambal goreng
Opor ayam
kuning bandeng hati
Tumis kacang Tempe
Sate temps Perkedel tahu
merah mendoan
Sayur bening Gulai dawn
Sayur asem Sayur daun katuk
bayam sin kon
Lalap
Lalap Lalap terong
Lalap ketimun kacang
ketimun
panj ang
Pisang Jeruk Pepaya Semangka
e el e
16.00 Bubur kacang Kacang rebus Kue talam
39
Lampiran 11. Menu 41ntuk Lanjut Usia Dengan Berat Badan Kurang
SYARAT DAN CONT H MENU UNTUK LANJUT USIA DENGAN BERAT BADAN
KURANG
1. Jika seseorang engalami kekurangan berat badan maka makanan yang
diberikan adalah akanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi Protein.
(TKTP)
2. Diet TKTP adalah diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan
normal. Diet diberi an dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan
sumber protein tin gi seperti susu, telur dan daging, atau dalam bentuk minuman
enteral nutrisi. Die ini diberikan bila pasien mempunyai cukup nafsu makan dan
dapat menerima akanan lengkap.
Nilai Gizi
Energi : 21(0 Kalori
Protein : 85 gram
Lemak : 40 gram
Karbohidrat : 32 gram
rest
WAKTU MENU I URT
2 lembar+1
PAGI Roti isi t ur 80+50
butir
susu 20 1 gelas
40
10.00 Sari buah 100 1 gelas
Kue sus 50 1 potong
SIANG Nasi 150 1 gelas
Empal gepuk 50 1 potong
Tempe goreng 50 1 potong
sayur lodeh 100 1 gelas
alpukat 100 1 potong
16.00 Bubur kacang ijo 25 1 gelas
MALAM nasi 100 % gelas
Semur Ayam 50 1 potong
Tahu bakso 100 1 potong
Sayur sup 100 1 gelas
pisang 75 1 buah
susu 20 1 gelas
Lampiran 12. Menu Untuk Lanjut Usia Dengan Beret Badan Lebih ( Kegemukan)
SYARAT DAN CONTOH MENU UNTUK LANJUT USIA DENGAN BERAT BADAN
LEBIH ( KEGEMUKAN)
Jika berat badan berlebih maka harus mengurangi konsumsi sumber energi untuk
menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan normal.
Diet rendah energi untuk usia lanjut harus memenuhi syarat sebagai beikut ;
1. Energi dikurangi sampai dengan 500 Kalori dari kebutuhan normalnya.
Sebaiknya berasal dari karbohidrat dan lemak
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 gram per kg Berat Badan per hari
3. Lemak sedang, yaitu 20-25 % dari kebutuhan Energi total . Usahakan berasal
dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.
Gunakan lebih banyak sumber karbohidrat komples untuk memberi rasa
kenyang dan mencegah konstipasi. Sebagai alternatif bisa digunakan gula
buatan sebagai pengganti gula pasir.
41
rendah lemak, ka ng kacangan, tempe , tahu, susu kedele.
c. Sayuran yang ban yak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental
d. Buah, semua ma cam buah diperbolehkan terutama yang banyak mengandung
serat.
Nilai Gizi
Energi : 150 Kalori
Protein 80 gram
Lemak : 35 gram
Karbohidrat : 23 gram
rea
WAKTU MENU I URT
Roti b kar isi orak arik telur 2 lembar +
PAGI 80 +50 1 butir
Jus w rtel dan papaya 100 1 gelas
10.00 Apel 100 1 buah
Susu skim 20 1 gelas
SIANG Nasi 150 1 gelas
Ikan pes 50 1 potong
Tumi Tempe 50 1 potong
Sayur asem 100 1 gelas
Lalap an sambal 100 1gelas
Jus J mbu biji 100 1 gelas
16.00 Pisan kukus 50 1 potong
42
Semur Ayam 50 1 potong
Perkedel Tahu panggang 75 1 potong
Setup brokoli +Wortel+buncis 100 1 gelas
mangga 75 '/2 buah
Pada lanjut usia ( lansia ) sering dijumpai menderita beberapa penyakit yang bersifat
multipatologi, disebut "Geriatri".Penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia antara
lain osteoporosis, diabetes mellitus, kardiovaskular, malnutrisi, hipertensi dan lain
lain.
Pengaturan Diet:
a. Kebutuhan energi sesuai umur (25-30 Kalori per kg berat badan per hari).
b. Protein 0,8-1,0 gram per kg Berat badan per hari terutama dari protein
nabati, karena protein hewani terutama daging , menyebabkan kalsium
keluar melalui urin.
c. Cukup vitamin D 400 IU per hari, Vitamin A 800 RE/retinol 0,8 mg per hari
d. Cukup mineral, kalsium 1000-1500 mg per hari, zink , mangan, tembaga,
fluoride yang berperan dalam pembentukan tulang yang sehat
e. Dianjurkan untuk meluangkan waktu berjemur selama 10-15 menit per hari
di waktu pagi hari
43
Bahan makanan y^ ing tidak dianjurkan :
Makanan tinggi se 'at yang dimakan bersama dengan makanan sumber kalsium
karena tinggi sera dapat menghambat penyerapan kalsium. Misalnya makan
bekatul dicampur usu; makan teri ikan bersama daun singkong.
Nilai Gizi
Energi 172 Kalori Kalsium 1224 mg
Protein : 76 ram Vitamin A : 28459 IU
Lemak 39! ram Besi : 16,3 mg
Karbohidrat 281 gram Pospor : 1301 mg
44
B. Diet untuk lanjut usia yang menderita Diabetes Melitus
Pengaturan Diet :
1. Jumlah energi ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan, aktifitas, suhu tubuh dan kelainan metabolic
2. Jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunakannya (50-60% total energi)
3. Makanan cukup protein, mineral dan vitamin.
4. Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang diberikan
45
Contoh menu :
Nilai Gizi :
Energi : 1703 Kalori Kalsium : 531 mg
Protein : 66 gi am Vitamin A : 15552 IU
Lemak : 73,7 ram Besi : 20 mg
Karbohidrat : 210( ram Pospor : 827 mg
46
C. Diet untuk komplikasi penyakit Jantung
Berbagai penyakit Jantung sering menjadi komplikasi lanjut usia biasanya
ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, kenaikan trigliserida serta penurunan kolesterol HDL
Tujuan Diet :
a. Menurunkan berat badan (BB) bila terlalu gemuk dan mempertahankan
pada batas normal
b. Mengurangi/menghilangkan penimbiunan cairan/garam
Pengaturan Diet :
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan bila terlalu gemuk diberikan
pengurangan energy
b. Protein diberikan 15% dari total kebutuhan energy
c. Karbohidrat dibatasi , antara 50-60% dari total energy . Pengurangan terutama
berasal dari karbohidrat murni seperti pengunaan gula pasir dikurangi
d. Lemak < 20 % dari total kebutuhan energy , diutamakan menggunakan lemak
tidak jenuh ganda seperti yang terdapat dalam minyak jagung , minyak
kedele , minyak biji bunga matahari dan lain lain
e. Kolesterol dibatasi sehari 300-500 mg
f. Serat cukup antara 20-30 gr/hari berupa serat yang dapat larut seperti
pektin yang terdapat dalam apel, kesemek dan lain lain.
g. Mengurangi natrium terutama apabila ada edema dan hipertensi
Bahan Makanan yang dianjurkan ;
Lemak tidak jenuh, misalnya minyak jagung , minyak kedele , minyak biji
bunga matahari, minyak kapas , minyak zaitun , minyak kacang , kacang
tanah , kacang made , alpukat
Bahan makanan yang tidak dianjurkan :
a. Bahan makanan tinggi kholesterol atau minyak jenuh dapat meningkatkan
kadar cholesterol darah seperti otak, jeroan ( limpa, jantung, paru, babat),
kuning telur, udang , susu full cream , lemak dari daging ( sapi, kambing ), kulit
ayam , mentega , keju, margarine , santan , minyak kelapa , minyak kelapa
sawit, kepiting , sosis, kornet , daging asap
b. Bahan makanan sumber karbohidrat sederhana : dapat meningkatkan
trigliserida darah
karbohidrat sederhana ( Refine) seperti gula pasir, permen , sirup, madu,
termasuk kue kue dari tepung tepungan seperti cake , kue bolu dan biscuit
47
Contoh menu sehar
Nilai Gizi :
Energi : 722 Kalori Vitamin A 11257 IU
Protein : 8,3gram Besi 15,1 mg
Lemak : 4,6 gram Kalsium 636 mg
Karbohidrat : 75 gram Pospor 1157 mg
MALAM N si
i 100 3 gelas
in pepes 50 1 potong
u bacem 75 1 potong
ur asem 100 1 gelas
Pi ang 75 1 potong
48
MENU UNTUK PENDERITA JANTUNG KORONER
SIANG &
MALAM Nasi Nasi merah
Ikan pepes Ikan Tuna Asam Padeh
Tahu bacem Sate Tempe
Sayur asem Salad sayuran (+ olive oil)
Pisang Pepaya
Pengaturan diet
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan, bila terlalu gemuk diberikan pengurangan
energy
b. Protein 0,8 - 1 gram/hari atau 15% dari total energy sehari
c. Natrium diberikan sesuai berat tidaknya hipertensi. Penggunaan garam
dapur dikurangi sesuai kebutuhan natrium
d. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
e. Frekuensi pemberian makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
49
Bahan makanan ang dianjurkan :
a. Bahan maka an yang tinggi kalium untuk membantu menyeimbangkan
nilai elektrolit alam darah sehingga menurunkan natrium: sayuran , seperti
bayam , daun ingkong , daun pepaya; buah buahan , seperti pisang, melon,
alpukat , toma ; umbi umbian , seperti kentang, singkong, ubi
a. Bahan maka an tinggi kalsium : susu , produk susu seperti yoghurt, keju,
ice cream ; !ken yang dimakan dengan tulangnya seperti ikan teri , bandeng
presto tulang lunak ; kedele dan produk hasil olahnya seperti susu kedele,
tahu, tempo ; ayuran seperti bayam dan brokoli
50
Contoh Menu Seharl
Nilai Gizi
Energi : 1674Kalori Vitamin A : 14039 IU
Protein : 61,4gram Besi :21 mg
Lemak : 44,7gram Kalsium :649 mg
Karbohidrat : 266 gram Pospor : 1235 mg
51
ENU UNTUK PENDERITA HIPERTENSI
SIANG &
MALAM Nas Nasi merah
Pep s teri basah Ayam panggang
Teri Tempe Tempe bacem
Ura sayuran Sayur asem
Lalap daun kemangi, slada, daun
Pep ya
pohpohan
Mangga
16.00 Ubi rebus Jus melon
52
Bahan makanan yang harus dihindari:
a. Makanan yang berkadar purin tinggi, yaitu antara 150-180 mg per 100 gram
bahan makanan, seperti hati, ginjal, jantung, limpa, paru paru, otak, sarden,
ekstrak daging dan ragi
b. Makanan yang berkadar purin sedang, yaitu antara 50-150 mg per 100
gram bahan makanan, daging, ikan, kerang, kacang kacangan, kacang
buncis, bunga kol, bayam, asparagus dan jamur
53
Lampiran 14. Cont h Menu Untuk Lansla Tanpa Gigi dan Konst/pas!
54