2006 14 PDF
2006 14 PDF
PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2006
Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 15-17 November 2006
ABSTRAK
Di dalam penggunaan pompa sucker rod, masalah yang timbul adalah kecilnya laju produksi yang
diperoleh dibandingkan dengan laju produksi yang direncanakan atau disebut dengan rendahnya effisiensi
volumetrik pompa. Usaha untuk memperbaiki besarnya effisiensi volumetrik pompa sucker rod yang disebabkan
karena pump displacement jauh lebih besar dibanding laju produksi saat ini adalah dengan melakukan optimasi
pompa sucker rod dengan metode analisa Nodal secara Analitis. Untuk menentukan laju alir optimum dengan
menggunakan metode analisa Nodal secara Analitis, diperlukan adanya suatu harga (N) dan (S) pada sucker rod
agar bisa menentukan harga pump intake pressure. Kurva yang dihasilkan merupakan bentuk kurva non linear.
Optimasi penggunaan kecepatan sucker rod (N) dan panjang langkah (S) sucker rod dengan metode
Newton Raphson merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk dikaji. Metode Newton Raphson dapat
menghitung secara iterasi sampai mendapatkan harga dari suatu akar-akar persamaan yang mendekati nilai
kebenaran. Dengan menggunakan metode Newton Raphson diharapkan tidak didapatkan suatu kurva pump
intake untuk harga (N) dan (S) pada sucker rod serta laju produksi yang direncanakan (Q) tersebut mendekati
harga pump intake displacementnya, sehingga nilai effisiensi volumetrik pompanya lebih besar atau sama dengan
70%. Dalam hal ini digunakan Borland C++ Builder untuk membuat sebuah software khusus dalam mencari
suatu harga Pwf yang diiterasikan sekaligus sebagai pembanding antara metode Newton Raphson dan Metode
Analitis dalam menentukan optimasi penggunaan kecepatan (N) sucker rod dan panjang langkah (S) sucker rod.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa menentukan optimasi penggunaan kecepatan (N) sucker rod dan
panjang langkah (S) sucker rod dengan menggunakan metode Newton Raphson lebih akurat dan effisiensi
dibandingkan dengan metode Analitis.
Kata Kunci :
Metode Analisa Nodal, Metode Newton Raphson, BORLAND C++ BUILDER
-1-
2. LANDASAN TEORI
1. PENDAHULUAN
Sucker rod pump adalah suatu alat 2.1 Inflow Performance Relantionship (IPR)
pengangkatan buatan (artificial lift) yang paling Metode Vogel merupakan salah satu
umum digunakan karena tidak mudah rusak, mudah metode yang digunakan dalam menentukan suatu
diperbaiki, dikenal banyak orang dilapangan dan kurva IPR. Secara matematis, persamaan umum
toleran terhadap fluktuasi laju produksi. Secara Vogel adalah :
umum optimasi penggunaan kecepatan sucker rod
(N) dan panjang langkah sucker rod (S) dapat
Qo
Qmaks = 1 0.2 ( )
pwf
ps
0.8 ( )
pwf 2
ps
ditentukan dengan menggunakan metode analisa keterangan :
Nodal secara Analitis. Untuk melakukan optimasi Qo = Laju Alir (B/D)
kecepatan pompa (N) dan panjang langkah (S) Qmaks = Laju Alir Maksimum (B/D)
terlebih dahulu dilakukan pembuatan kurva IPR Pwf = Tekanan Batas Reservoar (Psi)
yang mencerminkan potensi sumur. Kemudian PS = Tekanan Statik (Psi)
diplot kurva pump intake untuk beberapa harga
kecepatan (N) dan panjang langkah (S) dengan 2.2 Sucker Rod
mengasumsikan berbagai harga laju alir (Q) pada Secara matematis, persamaan yang
kurva tersebut, sehingga diperoleh pasangan data digunakan untuk menentukan harga Pump Intake
pump intake dengan laju alir produksi sumur berupa Pressure pada sucker rod pump adalah :
(N,Q) dan (S,Q). selanjutnya dibuat kurva
P3 = a + B . N .Q
hubungan antara kecepatan pompa (N) dan panjang
langkah pompa (S) dengan laju produksi (Q). dari P3 = a + C
S .Q 2
kurva hasil optimasi tersebut, direncanakan laju Dimana :
produksi yang diharapkan, sehingga diperoleh harga a= 1
AP [Wf + (0.9 0.5063.SF ).Wr T
4 .SF . Atr ]
kecepatan pompa (N), panjang langkah pompa (S) B = 56400.K. AP[1+ 0.5625.SF (1 0.56255.SF).C P]
Wr
dan kedalaman pompa (H). Harga-harga Q, N, S,
dan H hasil optimasi dengan analisa Nodal C = Wr45120.K2 .AP[1+ 0.5625.SF (1 0.5625.SF) C P]
digunakan untuk menentukan besarnya pump
displacement, sehingga didapatkanlaju produksi (Q) 2.3 Metode Newton Raphson
yang direncanakan dan effisiensi yang besar. Secara matematis, persamaan dari metode
Penentuan optimasi kecepatan (N) sucker Newton Raphson adalah :
rod dan panjang langkah (S) sucker rod dapat juga f ( xi ) 0
ditentukan dengan menggunakan metode Newton f ' ( xi ) = xi xi +1
Raphson. Metode Newton Raphson dapat Atau
menghitung secara iterasi sampai mendapat harga f ( xi )
dari suatu akar-akar persamaan yang mendekati
xi +1 = xi f ' ( xi )
nilai kebenaran. Seperti diketahui untuk Keterangan :
menentukan suatu fungsi dari persamaan dengan f (xi) = Fungsi dari xi
metode Newton Raphson diperlukan suatu turunan f K (xi) = Fungsi dari Turunan xi
dari fungsi tersebut. Jika perkiraan dari akar adalah xi = Perkiraan awal dari akar
xi, suatu garis singgung dapat dibuat titik (xi,f(xi)). xi+1 = Perkiraan awal dari akar kesekian
Titik dimana garis singgung tersebut memotong
sumbu x biasanya memberikan perkiraan yang lebih 3. METODOLOGI
dekat dari nilai akar. Dalam hal ini perkiraan dari
Karya ilmiah ini bersifat teoritis. Kerangka
akar xi adalah diasumsikan sebagai harga pwf.
dasar teoritik yang digunakan adalah teori metode
Dalam hal ini proses iterasi dilakukan secara
Newton Raphson terhadap metode Analitis. Bahan-
komputerisasi yaitu menngunakan BORLAND C++
bahan yang digunakan adalah buku teknik produksi
BUILDER.
volume 4, buku metode numerik, dan buku
pemograman. Alat-alat yang digunakan adalah
komputer dan Borland C++ Builder 5. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode
wawancara, dan metode pendekatan pustaka.
-2-
4. PENERAPAN DAN PEMBAHASAN Menentukan harga Abr
Abr = 4 (dbr )
2
Contoh perencanaan pompa sucker rod
Diketahui : = 3.144 (0.75)
2
( ) ( )
pwf 2
a. Kedalaman pompa optimum
Qo
Qmaks = 1 0.2 pwf
ps 0.8 ps H = L+ PIP Pc Pwf Pc
0.433G 0.433G
2
Qmaks = Qo
1 0 .2 ( ) 0 .8 ( )
pwf pwf b. Beban percepatan (M)
ps ps
=
2
Qmaks = 823 .1 B D SN
70500
Menentukan berbagai harga Qo dengan c. Menentukan Plunger Over Travel
mengasumsikan berbagai harga pwf
e p = 40.8EH
2
Membuat kurva IPR
Menentukan pump intake pressure pada pompa
sucker rod. Langkah-langkahnya adalah d. Menentukan Kehilangan Langkah
Menentukan harga AP et er = 5.2.G.D. ApE [H1 Atr + H 2 Abr]
Ap = 4 (dp )2 e. Menentukan Stroke Plunger Effektip
= 3.14
4 (2.25 )2 Sp = S + ep (et +er )
= 3.9740625 inchi 2
f. Menentukan Pump Displacement (V)
Menentukan harga Atr V = 0.1484. Ap.Sp.N
Atr = (dtr )2
4
g. Menentukan Effisiensi Volumetris
= 3 .14 4 (0 . 875 )
2
Ev = Q
V .100 %
= 0 .601016 inchi 2
-3-
Tabel 4.1
Data Hasil Perhitungan Qo Untuk Berbagai Harga Pwf
Pwf (Psi) Qo (b/d)
0 823,0992139
100 752,6905107
200 615,5674139
300 411,7299234
400 141,1780394
443 4,329388878
Tabel 4.2
Data Hasil Perhitungan Pump Intake Pressure Untuk Berbagai Harga N
a B N (SPM) Q (B/D) P (Psi)
-695,6672344 0,048927 20 200 -499,9581392
400 -304,249044
600 -108,5399488
800 87,16914643
1000 282,8782416
-695,6672344 0,048927 40 200 -304,249044
400 87,16914643
600 478,5873369
800 870,0055273
1000 1261,423718
-695,6672344 0,048927 60 200 -108,5399488
400 478,5873369
600 1065,714623
800 1652,841908
1000 2239,969194
-695,6672344 0,048927 80 200 87,16914643
400 870,0055273
600 1652,841908
800 2435,678289
1000 3218,51467
-695,6672344 0,048927 90 200 185,023694
400 1065,714623
600 1946,405551
800 2827,096479
1000 3707,787408
Tabel 4.3
Data Hasil Perhitungan Pump Intake Pressure Untuk Berbagai Harga S
a C S (Inchi) Q (B/D) P (psi)
-695,6672344 0,105119978 10 200 -275,1873226
400 986,2524129
600 3088,651972
-4-
800 6032,011355
1000 9816,330561
-695,6672344 0,105119978 30 200 -555,5072638
400 -135,027352
600 565,772501
800 1546,892295
1000 2808,332031
-695,6672344 0,105119978 50 200 -611,5712521
400 -359,283305
600 61,19660685
800 649,8684834
1000 1406,732325
-695,6672344 0,105119978 70 200 -635,5986756
400 -455,3929991
600 -155,0502049
800 265,4297069
1000 806,0467364
-695,6672344 0,105119978 85 200 -646,1990095
400 -497,7943347
600 -250,4532101
800 95,8243643
1000 541,0383886
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Harga N dan S pada Kurva untuk Qo dan Pwf
N Qo Pwf S Qo Pwf
(SPM) (B/D) (Psi) (Inchi) (B/D) (Psi)
20 781.25 65 10 312 380
40 490 268.75 30 525 250
60 350 326 50 645 180
80 275 355 70 730 112.5
90 240 362.5 85 780 62.5
-5-
Kurva IPR
500
400
300
Pwf (Psi)
Kurva IPR
200
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Qo (B/D)
Kurva IPR vs N
500
400
N = 40 SPM
N = 60 SPM
N = 80 SPM
200 N = 90 SPM
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Qo (B/D)
-6-
Kurna IPR vs S
500
400
S = 30 Inchi
S = 50 Inchi
S = 70 Inchi
200 S = 85 Inchi
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Qo (B/D)
Kurva N vs S
Q (B/D)
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
100 100
90
80 80
70
60 60
S (Inchi)
N (SPM)
Kurva N vs Q
50
Kurva S vs Q
40 40
30
20 20
10
0 0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Q (B/D)
-7-
Dari hasil kurva (Gambar 4.4) didapatkan optimasi Qo = ( Pwf a )
........................................ (10)
B. N
kecepatan (N) sucker rod adalah 33 SPM, panjang
langkah sucker rod (S) adalah 35.5 Inchi, laju alir Harga S dapat ditentukan dari persamaan (5) yang
(Qo) yang diperoleh adalah 545 B/D, pwf yang diubah menjadi :
Qo 2 .C
diperoleh adalah 238 Psi, Effisiensi volumetris yang S= ( Pwf a ) .......................................... (11)
diperoleh adalah 87.996 %.
Yaitu dengan menggunakan harga perkiraan awal
dan iteratif serta harga eror tertentu maka harga pwf
Perhitungan analisa Nodal secara Numeris
pada suatu harga N dapat ditentukan, setelah harga
pwf didapat harga Qo dihitung dari persamaan (4)
Rancangan Penggunaan Algoritma Newton
Raphson Qo = ( Pwf a )
.(10)
B. N
Algoritma yang digunakan dalam metode Harga S dapat ditentukan dari persamaan (5) yang
Newton Raphson adalah sebagai berikut : diubah menjadi :
Menentukan harga Qomaks dengan menggunakan S= Qo 2 .C
(11)
Metode Vogel ( Pwf a )
Qo
Qomaks
Pwf
= 1 0.2 Ps ( ) 0.8( ) .............. (1)
Pwf 2
Ps
a. Kedalaman
H = L+ PIP Pc
pompa
Pwf Pc
optimum
0.433 G 0.433G
Qomaks = Qo
............ (2) b. Beban percepatan (M)
( ) 0.8
2
Pwf Pwf
1 0.2
=
2
Ps Ps
SN
70500
Setelah harga Qomaks didapat maka Qo untuk tiap
harga Pwf anggapan dapat dicari dari persamaan : c. Menentukan Plunger Over Travel (ep)
[
Qo = Qomaks 1 0.2( Pwf Ps
) 0.8(PwfPs )2 ......... (3) ] e p = 40.8EH
2
-8-
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Sucker Rod Pump Software
-9-
Berdasarkan hasil perhitungan secara analitis untuk
kecepatan (N) 33 SPM diperoleh laju alir optimum
(Qo) sebesar 545 B/D dengan Effisiensi Volumetrik
(Ev) sebesar 87.996 %, sedangkan hasil perhitungan
secara numeris untuk kecepatan (N) yang sama
yaitu, 33 SPM diperoleh laju alir (Qo) sebesar
570,3752 B/D dengan Effisiensi Volumetrik (Ev)
sebesar 87,0401 % yang dapat dilihat dari tabel 4.5.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan perbedaan
yang cukup tinggi antara kedua metode ini, jika
dilihat dari laju alir (Qo). Dari tabel 4.5 dapat
dilihat besarnya laju alir optimum berada pada
kecepatan (N) 17.275 SPM.
5. KESIMPULAN
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Program dapat berjalan dengan baik.
2. Secara kuantitatif hasil perhitungan secara
numeris lebih akurat bila dibandingkan dengan
analitis jika dilihat dari peroleh laju alir (Qo).
REFERENSI
Brown, K. E., Jr. (1984),The Technology of
Artificial Lift Methods, Pen
Well Publishing Company, 4,
230 - 248.
Heryanto, Imam & Raharjo, Budi
(2003),Pemprograman Borland
C++ Builder, Penerbit
Informatika, 1.
Holden , Craft dan Graves (1962),Well Design,
Driling and Production,
Prentice-Hall, 1, 280 359.
Raharjo, Budi (2006),Pemrograman C++,
Penerbit Informatika, 1, 1 401
Sahid (2005),Pengantar Komputasi Numerik
dengan MATLAB, Penerbit
Andi, 1, 158 - 176.
Sanjaya, Dwi (2005),Asyiknya Belajar Struktur
Data di Planet C++, Elex Media
Komputindo, 1, 43 104.
Sudjana, Nana (2003),Tuntunan Penyusunan
Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-
Tesis-Desertasi, Sinar Baru
Algensindo, 1, 1 193.
Triatmodjo, Bambang (2002),Metode Numerik
Dilengkapi Dengan Program
Komputer, Beta Offset, 1, 30
34.
- 10 -