BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
1) Menyendiri
Respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang terjadi di
lingkungan sosialnya.
2) Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran dan
perasaan dalam hubungan sosial.
3) Bekerja keras
Kemampuan individu saling membutuhkan satu sama lain.
4) Interdependen
Saling ketergantungan antar individu dengan orang lain dalam membina
hubungan interpersonal.
2.1.3.2 Respon Maladaptif
Respon Maladaptif adalah respon yang menyimpang dari norma sosial dan
kehidupan disuatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respon
maladaptif:
1) Menarik diri
Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka
dengan orang lain.
2) Ketergantungan
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung
dengan orang lain.
3) Manipulasi
Seseorang yang menganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak
dapat dapat membina hubungan sosial secara mendalam
4) Curiga
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
3) Faktor endokrin: Jumlah FSH dan LH yang rendah ditemukan pada pasien
skizofrenia. Demikian pula prolaktin mengalami penurunan karena dihambat
oleh dopamin. Hypertiroidisme, adanya peningkatan maupun penurunan
hormon adrenocortical seringkali dikaitkan dengan tingkah laku psikotik.
4) Viral hipotesis: Beberapa jenis virus dapat menyebabkan gejala-gejala
psikotik diantaranya adalah virus HIV yang dapat merubah stuktur sel-sel
otak.
2.1.5.3 Stressor Biologik dan Lingkungan Sosial
Beberapa peneliti membuktikan bahwa kasus skizofrenia sering terjadi
akibat interaksi antara individu, lingkungan maupun biologis.
2.1.5.4 Stressor Psikologis
Kecemasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya kemampuan
individu untuk berhubungan dengan orang lain. Intesitas kecemasan yang ekstrim
dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi
masalah akan menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan pada tipe
psikotik.
Menurut teori psikoanalisa; perilaku skizofrenia disebabkan karena ego
tidak dapat menahan tekanan yang berasal dari dalam maupun realitas yang
berasal dari luar. Ego pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk
mengatasi stress. Hal ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan
ibu dan anak pada fase simbiotik sehingga perkembangan psikologis individu
terhambat.
Menurut Purba, dkk. (2008) strategi koping digunakan pasien sebagai
usaha mengatasi kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang
mengancam dirinya. Strategi koping yang sering digunakan pada masing-masing
tingkah laku adalah sebagai berikut:
1) Tingkah laku curiga: proyeksi
2) Dependency: reaksi formasi
3) Menarik diri: regrasi, depresi, dan isolasi
4) Curiga, waham, halusinasi: proyeksi, denial
5) Manipulatif: regrasi, represi, isolasi
11
Intoleransi Aktifitas
Regimen Terapeutik ISOLASI SOSIAL
Inefektif