Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kualitas pelayanan adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan

pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri pasien. Makin

sempurna kepuasaan tersebut, makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan.

Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan di

rumah sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting.

Berdasarkan standar tentang evaluasi dan pengendalian kualitas dijelaskan

bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang

berkualitas tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam program

pengendalian kualitas di rumah sakit. (Azwar, 2009)

Suatu bentuk pelayanan professional dapat dihasilkan melalui proses

pendidikan tinggi keperawatan. Program pendidikan tinggi keperawatan

merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan ners yang

professional. Proses pendidikan dilalui dalam dua tahap, yaitu tahap

akademik dan tahap profesi. Di dalam tahap pendidikan profesi meliputi

Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, penanganan teknis dan

sikap dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

1
2

Proses pendidikan akademik dan profesi merupakan satu kesatuan. Program

profesi Ners adalah suatu proses sosialisasi peran profesional bagi mahasiswa

sebelum menjadi Ners dengan melaksanakan praktek keperawatan di tatanan

pelayanan kesehatan nyata, untuk mencapai kemampuan ketrampilan

profesional yang meliputi kemampuan intelektual, teknikal dan interpersonal

dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Kompetensi yang harus dicapai selama menempuh pendidikan program

Profesi Ners meliputi kompetensi Keperawatan Medikal Bedah (KMB),

Maternitas, Anak, Jiwa, Komunitas, Keluarga, Gerontik, Gawat Darurat,

Manajemen Keperawatan, dan Praktika Senior

Selama pendidikan profesi mahasiswa harus mencapai kompetensi meliputi

Kebutuhan Dasar Manusia III (2 SKS), Kebutuhan Dasar Manusia IV (2

SKS), Keperawatan Medikal Bedah (5 SKS), Keperawatan Anak (4 SKS),

Keperawatan Maternitas (4 SKS), Keperawatan Komunitas (3 SKS),

Keperawatan Keluarga (3 SKS), Keperawatan Gerontik (3 SKS), Manajemen

Keperawatan (2 SKS), Keperawatan Kesehatan Jiwa (2 SKS), Keperawatan

Gawat Darurat (2 SKS), Praktika Senior (4 SKS). Pengembangan kurikulum

profesi Ners tersebut didasarkan pada ketentuan yang tertuang dalam KIPNI

tahun 1999 (Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia) yaitu beban studi

program profesi ners 36 SKS. Metode yang digunakan adalah diskusi (pre

dan post conference), mengkritisi hasil teknologi keperawatan dengan


3

menggunakan pendekatan Evidence Based Practice, Bed Side Teaching, Role

Play, tutorial, ronde keperawatan, seminar, terapi aktifitas kelompok dan

pendidikan kesehatan pada masyarakat berupa penyuluhan, ujian di setiap

departemen dan penerapan program inovasi. Adapun metode dalam

memberikan asuhan keperawatan menggunakan proses keperawatan yang

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan

evaluasi.

Pendidikan Program Profesi Ners memberikan peluang kepada mahasiswa

untuk menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, sosial, biomedik

dan perawatan kepada individu, kelompok dan masyarakat. Mahasiswa

diharapkan mampu untuk berfikir kritis, ilmiah dan mampu mengasah

kemampuan soft skill yang dimiliki untuk mencari solusi yang terbaik dalam

setiap masalah yang dihadapi, karena dalam pelaksanaannya mahasiswa akan

dihadapkan pada pengalaman dan fenomena yang bervariasi.

Pada pelaksanaan praktika senior mahasiswa menghadapi tantangan untuk

menunjukkan kemampuan mandiri atas segala keilmuan yang dimiliki, baik

keilmuan keperawatan khususnya dan ilmu di bidang lain untuk diterapkan.

Mahasiswa berkesempatan untuk untuk memfasilitasi adanya perubahan

dengan membuat proyek inovasi sebagai wujud aktualisasi diri dan partisipasi

berperan aktif dalam membantu masalah yang dihadapi di lahan praktik.

Hasilnya akan disosialisasikan dengan mengadakan pelatihan proyek inovasi


4

sehingga menjadi change agent bagi pengembangan ilmu keperawatan.

Adapun proyek inovasi yang telah dilaksanakan adalah Upaya peningkatan

mutu pelayanan melalui aplikasi manajemen SCOPP (SOP, Cuci tangan,

Optimalisasi sarana prasarana, dan Pengunjung dan PHBS) dalam

pencegahan infeksi nosokomial di Ruang Mawar Rumah Sakit Tingkat III

Baladhika Husada Jember

B. TUJUAN

1. Umum

Mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk

pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara

komprehensif dan profesional

2. Khusus

a. Menerapkan konsep, teori, prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial,

biomedik dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan asuhan

keperawatan kepada individu, keluarga, komunitas serta masyarakat.

b. Melaksanakan asuhan keperawatan dari masalah yang sederhana

sampai pada masalah yang kompleks secara tuntas melalui pendekatan

proses keperawatan.

c. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan

memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan

keperawatan.
5

d. Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar secara bertanggung

jawab dengan menujukkan sikap kepemimpinan.

e. Memfasilitasi adanya perubahan pada pelaksanaan dan pengembangan

ilmu keperawatan.

C. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan terdiri dari empat bab yang meliputi bab I Pendahuluan

terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan, bab II

pelaksanaan praktek profesi Ners, bab III pembahasan dan bab IV penutup

terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai