Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

( TRANSPORT LAYER )

Disusun oleh : Kelompok VI

: 073515110

Risaldi Tukang: 073515110

Kartini Muhammad : 07351511088

Risal Paty : 073515110

Program Studi Teknik Informatika

Universitas Khairun

2017

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah
STW, yang karena bimbingan-Nya maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah
komunikasi data yang berjudul TRANSPORT LAYER . Makalah ini dibuat dalam jangka
waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan
sumbangsih positif bagi kita semua.

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar i

Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

2. Rumusan Masalah 2
3. Pengertian 2
4. Tujuan 3

1.5 Ruang Lingkup 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transport Layer 4

2.2 Transport Layer Protocol 6

2.2.1 Pengertian .. 6

2.2.2 Awal Keberadaan TCP/IP .. 6

2.2.3 Karakteristik TCP/IP .. 7

2.2.4 Cara kerja TCP/IP .. 8

2.2.5 Kelebihan TCP/IP .. 8

2.2.6 Kelemahan TCP/IP .. 9


2.2.7 Persamaan dan Perbedaan OSI dan TCP/IP .. 9

2.2.8 Kegunaan TCP/IP .. 10

2.2.9 TCP/IP Three way handshake .. 11

2.2.10 Manajemen Koneksi TCP/IP .. 11

2.2.11 TCP Flag ..


12

2.2.12 Header TCP ..


15

2.2.13 Port TCP .. 18

2.2.14 Aplikasi yang menggunakan TCP .. 19

2.3 UDP ( User Datagram Protokol ) 21

2.3.1 Pengertian UDP .. 21

2.3.2 Karakteristik UDP .. 21

2.3.3 Pesan-pesan UDP .. 21

2.3.4 Kegunaan UDP


.. 22

2.3.5 Kelebihan UDP


.. 23

2.3.6 Kelemahan UDP . 23

2.3.7 Header UDP .


24

2.3.8 Aplikasi yang menggunakan UDP . 25

2.3.9 Perbedaan TCP/IP dan UDP . 25

2.3.10 Tabel Perbedaan TCP dan UDP . 26

2.3.11 Transport Layer dalam proses . 29

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 34

3.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah
sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization
for Standardization(ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari
Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model Model tujuh lapis OSI
(OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung
kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk
menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyakprotokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang
sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-
protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut: Standar model referensi ini, jika dibandingkan
dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet
Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis
protokol TCP/IP yang populer digunakan. Model referensi ini dianggap sangat
kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap
kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-
ulang pada beberapa lapisan. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah
protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model
dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection
Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan
implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di
luar Eropa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan apa saja layanan elemen protokol pada Transport Layer?
2. Apa pengertian dari protokol TCP/IP?
3. Konsep awal keberadaan TCP/IP?
4. Apa saja karakteristik TCP/IP?
5. Bagaimana cara kerja TCP/IP?
6. Apa saja kelebihan dan kelemahan TCP/IP?
7. Apa kegunaan TCP/IP?
8. Apa pengertian dari protokol UDP?
9. Apa saja kegunaan dari protokol UDP?
10. Perbedaan antara TCP/IP dengan UDP?
1.3 Pengertian

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis
yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa
protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems
Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI
Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari
bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi
dan berinteraksi.

Dalam komputasi dan telekomunikasi, lapisan transport adalah tingkat empat dari model OSI
tujuh tingkat. Menanggapi permintaan layanan dari lapisan sesi dan pelayanan permintaan isu
ke lapisan jaringan. Lapisan transport menyediakan transfer data transparan antar host. Hal
ini bertanggung jawab untuk pemulihan kesalahan end-to-end dan kontrol aliran. Hal ini
menjamin transfer data lengkap. Dalam Stack protokol IP fungsi ini dicapai dengan koneksi
berorientasi Transmission Control Protocol (TCP) atau jenis datagram User Datagram
Protocol (UDP).

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang materi yang terkandung
dalam Sub-Lapisan Medium Access dan Network Layer. Sedangkan manfaat dari makalah ini
untuk menambah pengetahuan Sub-Lapisan Medium Access dan Network Layer baik secara
umum ataupun khusus.

1.5 Ruang Lingkup

Sesuai judul maka ruang lingkup dari permasalahan ini hanya membahas mengenai
pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan Transport Layer.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transport Layer

Lapisan transport atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan
OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat
diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara
lain:

Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang


mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat
ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang
hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses
segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
Penanganan kesalahan dan fitur (acknowledgment) untuk menjamin bahwa data telah
dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai
ke tujuan.
(Multiplexing), yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa
sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat
sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control
Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan
protokolTCP/IP.

Karena peran ini, keseluruhan pekerjaan lapisan transport adalah menyediakan fungsi yang
diperlukan untuk memungkinkan komunikasi antara proses aplikasi perangkat lunak pada
komputer yang berbeda. Ini mencakup sejumlah tugas yang berbeda tetapi terkait

Fungsi lain dari lapisan transport adalah untuk memberikan layanan koneksi untuk protokol
dan aplikasi yang berjalan di tingkat atasnya. Ini dapat dikategorikan sebagai layanan koneksi
atau layanan connectionless. Sementara orientasi layanan koneksi dapat ditangani pada
lapisan jaringan juga, mereka lebih sering terlihat pada lapisan transport dalam dunia
nyata.Beberapa protokol suite, seperti TCP / IP, menyediakan connection-oriented dan
lapisan transport protokol connectionless, untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.

Lapisan transport mengontrol port sumber dan port tujuan paket, termasuk nomor urut paket
yang dikirim. Oleh karenanya, menggunakan mekanisme lapisan protokol transport file yang
besar dapat dikirim dalam potongan paket kecil, yang kemudian digabungkan kembali di
bagian penerima. Lapisan transport juga berusaha menjamin supaya paket yang diterima
sampai ditujuan dengan selamat, jika ada kesalahan / kerusakan paket di jalan, maka [lapisan
transport] ini yang akan berusaha memperbaikinya.

Lapisan transport memberikan metoda untuk mencapai jasa tertentu di sebuah node di
jaringan. Contoh protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP. Beberapa
protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP. Beberapa protokol pada lapisan
transport, seperti TCP, akan memastikan bahwa semua data tiba di tujuan dengan selamat,
dan akan merakit, dan memberikan ke lapisan selanjutnya dalam urutan yang benar.
Tujuan dari lapisan Transport adalah untuk memberikan transparan transfer data antara
pengguna akhir, sehingga mengurangi lapisan atas dari keprihatinan apapun dengan
menyediakan dan hemat biaya transfer data yang handal. Lapisan transport berubah dan
sangat mendasar layanan yang dapat diandalkan yang disediakan oleh lapisan Jaringan layak
menjadi salah satu istilah Komunikasi. Ada daftar panjang jasa yang dapat secara optional
diberikan pada tingkat ini. Tidak satupun dari mereka adalah wajib, karena tidak semua
aplikasi ingin semua layanan yang tersedia. Beberapa dapat terbuang overhead, atau bahkan
kontraproduktif dalam beberapa kasus.

2.2 Transport Layer Protokol TCP/IP

2.2.1 Pengertian

Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network
(jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam
tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.

Protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI. Oleh karena itu, lapisan dalam protokol
TCP/IP tidak sama persis dalam model lapisan OSI. Protokol TCP/IP didefinisikan memiliki
empat lapisan: host-to-network, internet, transportasi, dan aplikasi. Namun, ketika TCP/IP
dengan OSI dibandingkan, dapat dikatakan bahwa lapisanhost-to-network adalah setara
dengan kombinasi lapisan fisik dan lapisan data link pada model lapisan OSI. Lapisan
internet setara dengan lapisan jaringan, lapisan aplikasi dan melakukan pekerjaan dari lapisan
sesi, presentasi, dan lapisan aplikasi dengan lapisan transport di TCP/IP sama dengan bagian
dari tugas dari lapisan sesi. Dapat diasumsikan bahwa protokol TCP/IP terbuat dari lima
lapisan: fisik, data link, jaringan, transportasi, dan aplikasi. Empat lapisan pertama
menyediakan standar fisik, antarmuka jaringan, internetworking, dan fungsi transportasi yang
sesuai dengan empat lapisan pertama model OSI. Tiga lapisan paling atas dalam model OSI,
diwakili dalam TCP/IP oleh lapisan tunggal yang disebut lapisan aplikasi.

2.2.2 Awal Keberadaan TCP

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu
komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini
seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya,
dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi
bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian
terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg


dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.
2.2.3 Karakteristik TCP

Karakteristik dari TCP antara lain yaitu :

1. Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.
2. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara
dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses
terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
3. Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua
buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan
yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan
diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data
yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk
4. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu
waktu, yang akhirnya membuat macet jaringan internetwork IP, TCP
mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang
secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu
waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat
disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak
penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak
penerima.
5. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA
Reference Model)
6. Mengirimkan paket secara one-to-one: hal ini karena memang TCP harus membuat
sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat
berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.

2.2.4 Cara Kerja TCP/IP

Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :

1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan


ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu dibungkus dengan informasi header yang
dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara
merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya,
dan sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada
lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada datagram
tersebut.
5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan
checksum yang sama dengan data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan
datagram akan dikirimkan kembali.
2.2.5 Kelebihan TCP/IP

Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain:

1. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram
melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi
kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami
kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
2. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
3. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis
perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
4. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem
komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda
pula.
5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat
dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan
telepon.
6. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat
mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.

2.2.6 Kelemahan TCP / IP

1. Kekurangan model TCP/IP antara lain:


memungkinkan buffer overflow attack.
Korban adalah aplikasi yang tidak di tulis dengan baik, memanfaatkan kesalahan
programming untuk mengeksekusi kode sisipan, dapat dieksploitasi secara remote
atau lokal (tergantung aplikasi), dan spesifik pad prosesor dan system operasi tertentu.
memungkinkan terjadinya denial of service.

Denial of sevice menjadikan servis tidak dapat di gunakan lagi. Target denial of
service, yaitu koneksi jaringan penghubung antarservis dan user, system operasi yang
di gunakan dan aplikasi yang menyediakan servis.

2.2.7 Perbedaan dan persamaan OSI dan TCP/IP ( Perbandingan )

Perbedaan :

1. TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers kedalam application layers.


2. TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access
layer.
3. TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan internet.
Persamaan :

1. Keduanya memiliki layer/ lapisan.


2. Sama-sama memiliki aplication layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3. Memiliki transport dan Network Layer yang sama.
4. Asumsi dasar keduanya adalah menggunaka teknologi Paket Switching.
5. Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6. Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching (
Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).

2.2.8 Kegunaan TCP

Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :

1. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang
berbeda
2. protokol transport berjalan pada end systems
3. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna
komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan.
Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna
(username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
4. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer
dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari
komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih
lanjut)
5. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
6. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan
klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file
tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih
lanjut)
7. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak
dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa
perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg
sama dan ada pula yg menggunakan prosedure remote call system, yg
memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan
rexec)
8. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan
823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk
menentukan nama host di internet.)

2.2.9 TCP Three-way handshake


Proses pembuatan koneksi (TCP Three way handshake)

Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan Three-way Handshake. Tujuan
metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor
acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP
Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP
dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk
berkomunikasi).
Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen
dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.

TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat.
Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses
transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah
sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable..

2.2.10 Manajemen Koneksi TCP :

Pada saat Setup Koneksi

1. Client mengirimkan kontrol TCP SYN ke server, dengan memberikan sequence


number inisial.
2. Server menerima TCP SYN, dan membalasnya dengan kontrol SYNACK.
o ACK yang menyatakan telah menerima SYN.
o Mengalokasikan buffer.
o Menghasilkan sequence number untuk ke client.

Pada saat Menutup Koneksi

1. Client mengirim kontrol TCP FIN ke server


2. Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup koneksi dan
mengirimkan FIN ke client.
3. Client menerima FIN dan membalas ACK
o Masuk pada masa menunggu balasan ACK terhadap dari server
4. Server menerima ACK dan koneksi tertutup.

2.2.11 TCP FLAG


Sebuah segmen TCP dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan segmen

yang bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel berikut:

Struktur flag-flag TCP

Nama
Keterangan
flag
Mengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung data yang
URG sangat penting, dan field Urgent Pointer dalam header TCP harus digunakan untuk
menentukan lokasi di mana data penting tersebut berada dalam segmen.
Mengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya yang
ACK diharapkan dalam koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen pertama pada
pembuatan sesi koneksi TCP.
Mengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada
protokol lapisan aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data
yang berurutan (kontigu), dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata lain,
sebuah segmen yang memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada satu byte pun
data yang hilang dari aliran byte segmen tersebut; data tidak dapat diberikan kepada
protokol lapisan aplikasi hingga segmen yang hilang tersebut datang. Normalnya,
TCP Receive buffer akan dikosongkan (dengan kata lain, isi dari buffer akan
diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika buffer tersebut berisi data yang
PSH
kontigu atau ketika dalam proses perawatan. Flag PSH ini dapat mengubah hal
seperti itu, dan membuat akan TCP segera mengosongkan TCP Receive buffer. Flag
PSH umumnya digunakan dalam protokol lapisan aplikasi yang bersifat interaktif,
seperti halnya Telnet, karena setiap penekanan tombol dalam sesi terminal virtual
akan dikirimkan dengan sebuah flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan
lainnya dari flag ini adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan
menggunakan protokol FTP. Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak
harus segera di-acknowledge oleh penerima.
Mengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah koneksi
TCP yang sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1
akan dikirimkan sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang
ternyata segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi gagal.
RST Pengiriman segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 untuk sebuah koneksi aktif akan
menutup koneksi secara paksa, sehingga data yang disimpan dalam buffer akan
dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang dibuat, segmen
dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai respons terhadap request pembuatan
koneksi untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi.
Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial
Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, TCP akan
mengirimkan sebuah segmen dengan flag SYN diset ke nilai 1. Setiap host TCP
SYN lainnya akan memberikan jawaban (acknowledgment) dari segmen dengan flag SYN
tersebut dengan menganggap bahwa segmen tersebut merupakan sekumpulan byte
dari data. Field Acknowledgment Number dari sebuah segmen SYN diatur ke nilai
ISN + 1.
Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan data
dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan (akibat
sudah tidak ada data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan
sebuah segmen TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah host TCP tidak akan
mengirimkan segmen dengan flag FIN hingga semua data yang dikirimkannya telah
FIN
diterima dengan baik (menerima paket acknowledgment) oleh penerima. Setiap host
akan menganggap sebuah segmen TCP dengan flag FIN sebagai sekumpulan byte dari
data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan segmen TCP dengan flag FIN dan
menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi TCP pun akan
dihentikan.

2.2.12 Header TCP

Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan
dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan
opsi TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2 .

Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan
dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan
opsi TCP) adalah 20 byte.
Format header TCP, dilengkapi dengan ukuran setiap field-nya

Nama field Ukuran Keterangan


Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang
mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan
2 byte antara field Source IP Address dalam header IPdan field Source
Source Port
(16 bit) Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socketsumber,
yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen dikirimkan.
Lihat juga Port TCP.
Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang
menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara
2 byte field Destination IP Address dalam header IP dan field
Destination Port
(16 bit) Destination Port dalam field header TCP disebut juga
sebagai sockettujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana
segmen akan dikirimkan.
Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di
dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini
harus selalu diset, meskipun tidak ada data (payload) dalam
4 byte segmen.
Sequence Number
(32 bit) Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag
SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai
Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama
dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1.
Acknowledgment 4 byte Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran
Number (32 bit) byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si
penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment
number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan
flag ACK diset ke nilai 1.
Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai.
Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti
halnya field Header Length dalam header IP, field ini merupakan
angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah
segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan),
Data Offset 4 bit
field ini diatur ke nilai 05, yang berarti data dalam segmen TCP
dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika
field Data Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15,
header TCP dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang
hingga 60 byte.
Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim
Reserved 6 bit
segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam
jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK
Flags 6 bit
(Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN
(Synchronize), dan FIN (Finish).
Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh
buffer host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini
disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan
byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran
window ke setiap segmen, penerima segmen TCP
memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data
2 byte yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini
Window
(16 bit) dilakukan agar si pengirim segmen tidak mengirimkan data lebih
banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada
tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0.
Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan
segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini berubah (bukan
0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas data
atau flow control.
Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-
2 byte
Checksum nya dan payload-nya). Nilai field Checksum akan diatur ke nilai
(16 bit)
0 selama proses kalkulasi checksum.
2 byte
Urgent Pointer Menandakan lokasi data yang dianggap urgent dalam segmen.
(16 bit)
Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP.
4 byte Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran
Options
(32 bit) header TCP dapat diindikasikan dengan menggunakan field Data
offset.

2.2.13 Port TCP


Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-
segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor
di bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA
(Internet Assigned Number Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa port TCP
yang telah umum digunakan.
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka
memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi
TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean
pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang
menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama.
Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan
nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga
dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk
menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal
tersebut mampu membingungkan (ambigu). PORTtcp-1

2.2.14 Aplikasi yang Menggunakan TCP

1. World Wide Web

Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan database yang
dapat diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara, video.
penyajiannya pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis informasi yang dapat
disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan yang lebih menarik. Hal ini
dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi hypertext. Karena itu, protokol yang
digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama Hypertext-transfer-protocol (HTTP).

2. Archie

Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di seluruh dunia. Hal itu
dengan anggapan bahwa kita telah mengetahui lokasi di mana file yang kita cari berada.
Namun jika kita belum mengetahui di mana file yang kita cari berada, kita memerlukan
aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file tersebut berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala melakukan
anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada
pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub
direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap
FTP Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang
menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh jawaban
yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang
memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur direktori.

3. Wide Area Information Services (WAIS)

WAIS merupakan salah satu servis pada internet yang memungkinkan kita mencari melalaui
materi yang terindeks dan menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi
pada dasarnya, WAIS memberikan layanan untuk mencari artikel yang berisi kata-kata kunci
yang kita ajukan sebagai dasar pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui
WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam
dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan
diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena
kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa
dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak
mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user
mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung
kumpulan kata yang diajukannya.

4. FAX di Internet

Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima berita tertulis melalaui telepon saat ini hampir
dimiliki oleh semua kantor. Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat
dilakukan melalaui e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan
menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur telepon secara otomatis. Tentu saja, akses
untuk ini terbatas (private).

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana
membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara
umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur
struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.

Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi
didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari
hal berikut:

Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin
lainnya.
Melakukan metode jabat-tangan (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.

Untuk memudahkan memahami Protokol, kita harus mengerti Model OSI. Dalam Model OSI
terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol sesuai dengan
peruntukannya.

2.3 UDP ( User Datagram Protokol )


2.3.1 Pengertian UDP

UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

2.3.2 Karakteristik UDP

Karakteristik dari UDP antara lain, yaitu :

1. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus


dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
2. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa
adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang
selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim
pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
3. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
4. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan
pesan UDP.

2.3.3 Pesan-pesan UDP


UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen,
melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah
pesan UDP berisi headerUDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan
internetwork) setelah mengepaknya menjadidatagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan
UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor
17 (011). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran
terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari
proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan
menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh
host tersebut.

Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka
host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP
Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast,
atau alamat IP multicast.
2.3.4 Kegunaan UDP:

UDP sering di gunakan dalam beberapa tugas berikut :

1. Protokol yang ringan (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang
ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
2. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS)
3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol
Routing Information Protocol (RIP).
4. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.

2.3.5 Kelebihan UDP

1. Dapat melakukan pesan broadcast ( karena memang dalam UDP tidak membutuhkan
handshaking ) jadi asal dengan kirim saja keseluruhan.
2. Lebih cepat koneksinya karena tidak harus bernegosiasi ( handshaking ) dan juga
tidak berurutan pengirimannya.
3. Hemat memori karena tidak rumit dan tidak harus memecah data dulu, seperti
mengubah acknowledge.

2.3.6 Kelemahan UDP

1. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk
ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-
segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil
(tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah
antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah
menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
3. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
2.3.7 Header UDP

Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang
tetap.

Port UDP

Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host,
yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus
menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port
berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut
dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor
yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port
meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP
port yang telah dikenal secara luas.

Nomor Port UDP Digunakan oleh


53 Domain Name System (DNS) Name Query
67 BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP])
68 BOOTP server (DHCP)
69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137 NetBIOS Name Service
138 NetBIOS Datagram Service
161 Simple Network Management Protocol (SNMP)
445 Server Message Block (SMB)
520 Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

2.3.8 Aplikasi yang Menggunakan UDP:

Digunakan untuk multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan


segment cukup baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan
segmen.
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :

DNS (Domain Name System) 53


SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
SunRPC port 111.

2.3.9 Perbedaan TCP dan UDP


Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing,
serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan
fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya
dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya
perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat
membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu
lagi menggunakan UDPhal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan
mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan
UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence
dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan
yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan
data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat
oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat
melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.

2.3.10 Tabel Perbedaan TCP dan UDP

Dibawah ini merupakan tabel perbedaan TCP dan UDP :

No TCP UDP
Beroperasi berdasarkan konsep Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus
1.
koneksi. membuat kode sendiri.
Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan
Jaminan pengiriman-penerimaan penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga
2.
data akan reliable dan teratur. paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau
bahkan tidak sampai sama sekali.
Secara otomatis memecah data ke Pemecahan ke dalam paket-paket dan proses
3.
dalam paket-paket. pengirimannya dilakukan secara manual.
Tidak akan mengirimkan data terlalu
Harus membuat kepastian mengenai proses transfer
cepat sehingga memberikan jaminan
4. data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih
koneksi internet dapat
dapat menanganinya.
menanganinya.
Mudah untuk digunakan, transfer Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana
5. paket data seperti menulis dan letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang
membaca file. data yang diperlukan.

Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :

No TCP UDP
Tidak dapat diandalkan Jika
Dapat diandalkan Jika sambungan terputus mengirimkan suatu pesan atau data, kita
ketika mengrim sebuah pesan maka server akan tidak akan tahu apakah sudah terkirim
1. meminta bagian yang hilang. Jadi tidak akan atau belum dan apakah sebagian dari
terjadi data yang korup ketika mentransfer pesan tersebut hilang atau tidak ketika
sebuah data. proses pengiriman. Jadi akan ada
kemungkinan terjadinya data yang korup.
Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua
berurutan / satu demi satu. TCP akan pesan secara berurutan / satu demi satu.
2.
mengirimkannya secara berurutan. Tidak perlu Tidak dapat dipastikan data mana yang
khawatir data tiba dengan urutan yang salah. akan datang terlebih dahulu.
Berorientasi sambungan (connection-oriented)
Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua
Connectionless (tanpa koneksi)
host, dua proses yang berjalan pada lapisan
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa
aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
3. harus dilakukan proses negosiasi koneksi
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi
antara dua host yang hendak berukar
TCP ditutup dengan menggunakan proses
informasi.
terminasi koneksi TCP (TCP connection
termination).
Ringan (Lightweight) Tidak ada
Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level
permintaan pesan, tidak ada trak koneksi
terendah dari TCP tercapai dalam urutan yang
dan yang lainnya, hanya menjalankan
salah,permintaan pengiriman ulang data harus
4. dan melupakannya. Ini berarti itu jauh
dikirm. dan bagian lainya harus dikembalikan
lebih cepat dan kartu jaringan / OS hanya
semua. Sehingga membutuhkan proses untuk
melakukan sedikit pekerjaan untuk
menyatukannya
menerjemahkan kembali data dari paket.
Streaming Data /paket dibaca sebagai satu alur
data. tanpa mengetahui batas setiap data Datagrams Paket dikirim secara individu
5. berakhir dan data yang lain mulai. Ada dan dijamin utuh ketika tiba. Satu paket
kemungkinan beberapa paket data dibaca per dibaca per satu panggilan.
satu panggilan data.
Contoh
Contoh
Domain Name System (DNS UDP port
World Wide Web (Apache TCP port 80), e-
53), streaming media applications such
5. mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA), File
as IPTV or movies, Voice over IP
Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure
(VoIP), Trivial File Transfer Protocol
Shell (OpenSSH port 22) etc.
(TFTP) and online multiplayer games etc

2.3.11 Transport Layer bertanggung jawab dalam proses :

1. Pengemasan data upper layer ke dalam bentuk segment.

2. Pengiriman segment antar host.

3. Penetapan hubungan secara logika antar host pengirim dan penerima dengan membentuk
virtual circuit.

4. Secara opsional, menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan.

Proses pengiriman pada transport layer ini dapat dilakukan dengan 2 mekanisme:

1. Connection oriented
Proses pengiriman yang menggunakan Connection oriented dapat diilustrasikan pemberian
pesan kepada seseorang yang dipisahkan oleh jarak yang jauh. Pemberikan pesan tersebut
dilakukan melalui telepon. Proses pemberian pesan akan dilakukan jika lawan bicara adalah
orang yang dituju sehingga dapat dipastikan bahwa pesan diterima oleh orang yang
dimaksudkan. Dari ilustrasi tersbut dapat kita simpulkan bahwa data yang dikirimkan dengan
menggunakan mekaisme connection oriented dapat diandalkan. TCP (Transmission Control
Protocol) merupakan jenis protokol yang mampu mengirimkan data yang reliable.

2. Connection Less

Mekanisme connectionless diilustrasikan dengan proses pemberikan pesan yang dilukukan


melalui surat. Pengiriman surat mengkin sampai ke tempat tujuan tetapi penerima di tempat
tujuan belum tentu orang yang dimaksudkan sehingga pesan belum tentu sampai ke orang
yang dimaksud. Dari ilustrasi tersebut dapat kita simpulkan bahwa data yang dikirmkan
dengan menggunakan mekanisme Connectionless kurang dapat diandalkan. UDP (User
Datagram Protocol) mengirimkan data unreliable.

Pengiriman data dengan menggunakan TCP tidak berarti selalu tanpa kesalhan. Kesalahan
dapat terjadi tetapi kesalahan tersebut dapat dideteksi dan dapat dilakukan proses pengiriman
ulang atas segment yang salah. Proses pembentukan hubungan connection-
oriented dilakukan melalui beberapa langkah yakni :

1. Pengiriman segment syschronization untuk menetapkan connection agreement.

2. Segment kedua dan ketiga adalah acknowledge yang meminta dan menetapkan parameter-
parameter antar host

3. Segment terakhir merupakan sebuah acknowledgement, segment ini memberitahu host


tujuan bahwa connection agrement telah diterima dan hubungan telah ditetapkan, sehingga
dan sudah mulai dikirimkan.
Connection oriented memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Setelah menerima segment dari pengirim, station penerima akan mengirimkan segment
acknowledge back ke station pengirim.

2. Station pengirim akan mengulang pengiriman segment ketika menerima acknowledge dari
penerima.

3. Segment-segment akan disusun kembali oleh penerima ke dalam susunan yang tepat.

4. Dapat mengelola alilran data sehingga tidak terjadi congestion, overload dan kehilangan
data. Ketika menerima data dari komputer lain, sebuah komputer akan menyimpan dalam
sebuah memori yang disebut buffer. Teknit buffering merupakan salah satu teknik untuk
mengatasi congestion. Teknik buffering terbatas untuk penerimaan data dalam jumlah
tertentu karena kapasitas buffer sangat terbatas. Untuk menangani keterbatasan ukuran buffer,
layer transport menyediakan mekanisme flow control. Flow control mencegah host pengirim
melakukan pengiriman data yang menyebapkan terjadinya overlow dan kehilangan data pada
sisi host penerima. Pencegahan dilakukan dengan mengiriman sinyal not re ady
pada pengirim ketika kapasitas buffer sudah penuh pada sisi penerima, sehingga host
pengirim menghentikan sementara proses pengiriman data sampai menerima sinyal
go. Proses di atas diilustrasikan pada gambar dibawah ini :
.

Pengiriman data akan berjalan lambar jika host pengirim selalu menunggu acknowledgment
setelah mengirimkan tiap segment-nya. Banyak waktu terbuang karena host pengirim hanya
bisa melakukan pengiriman segment berikutnya setelah selesai menerima acknowledgment
dari host penerima. Masalah banyaknya waktu yang terbuang dapat diatasi dengan
mekanisme windowing. Sejumlah segment yang diperbolehkan untuk dikirimkan tanpa
menunggu acknowledgment disebut window. Windowing mengontrol berapa banyak
informasi yang dikirimkan dari satu host ke host lainnya. Gambar dibawah ini menampilkan
proses pengiriman denganukuran window watu dan untuk meningkatkan performance ukuran

window diubah menjadi tiga.

Dengan memperbesar ukuran window menjadi tiga, maka acknowledgment hanya akan
dikirimkan oleh penerima ketika telah menjadi tiga segment. Sesuai dengan ukuran window.
Host pengirim akan mencatat setiap segment yang dikirim dan menunggu acknowledgement
dari host penerima sebelum mengirimkan segment berikutnya. Jika dalam jangka watu
tertentu tidak menerima acknowledgement maka host pengirim akan melakukan pengiriman
ulang. Dibawah ini diperlihatkan bahwa sebuah host mengirimkan segment 1, 2, 3 . host
penerima memberitahu host pengirim bahwa segment-segment tersebut telah diterima dan
meminta segment ke 4. karena menerima acknowledgment 4 maka host pengirim akan
mengirimkan segment ke 4, 5 dan 6. segment 5 mengalami masalah dalam proses
pengirimannya danmengakibatkan host penerima memberitahu kejadian tersebut pada host
pengirim dan meminta p pengiriman ulang terhadapsegment 5. ketika host penerima telah
menerima segment ke 5, acknowledgment yang diberikan kepada host pengirim adalah
acknowledge untuk meminta segment 7.
Beberapa protokol yang bekerja di layer ini adalah sebagai berikut :

1. ATP (Appletalk Transaction Protokol) dan NBP ( Name Binding Protocol),

merupakan protokol-protokol di jaringan apple yang bertugas membentuk hubungan


antar host.

2. NetBios/NetBEUI, menetapkan dan mengelola komunikasi antar computer sedangkan


NetBEUI menyediakan layanan transport data untuk melakukan komunikasi.

3. SPX(sequenced Packet Exchange) dan NWLink protocol connection oriented pada


jaringan Netware yang digunakan untuk menjamin pengiriman data.

4. TCP (Transmission Control Protocol), bagian dari protokol TCP/IP yang bertanggung
jawab untuk mengirimkan data.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka di dapatkan kesimpulan bahwa :

1. Lapisan transport atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi
jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-
layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya.
2. Layanan Elemen Protokol Pada Transport Layer:

1. Mengatur alur (flow control).


2. Mengurutkan paket (packet sequencing).
3. Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment.
4. Muplexing.
5. Pembentukan sirukuit virtual.

3. Pengertian UDP

UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

4. Pengertian TCP/IP

Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network
(jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam
tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.

5. Transport Layer bertanggung jawab dalam proses :

1. Pengemasan data upper layer ke dalam bentuk segment.


2. Pengiriman segment antar host.
3. Penetapan hubungan secara logika antar host pengirim dan penerima dengan
membentuk virtual circuit.

6. Aplikasi yang Menggunakan UDP:

Digunakan untuk multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan


segment cukup baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan
segmen.
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :

DNS (Domain Name System) 53


SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
SunRPC port 111.

7. Pesan-pesan UDP. UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang
disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan
UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi headerUDP dan akan dikirimkan ke
protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya
menjadi datagram IP.

2. Saran

Sebagai pemula tentu saja pada makalah yang penulis buat terdapat banyak kekurangan. Ada
baiknya untuk menentukkan penggunaan jaringan dipelajari dan ditelusuri apa kelebihan dan
kekurangannya itu juga yang membuat si pengguna akan berpikir untuk meminimalisasikan
resiko yang mungkin ditimbulkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unsri.ac.id/agung_zulfahri/welcome/pengertian-tcp-dan-udp-perbedaan-
tcp-dan-udp/mrdetail/2022
http://id.wikipedia.org/wiki/Port_TCP_dan_UDP
http://id.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol
http://lecturer.ukdw.ac.id/budsus/jarkom/tcpudp.pdf
http://www.indoforum.org/showthread.php?t=50759
http://adam-enun.blogspot.com/2009/11/protokol-transport-tcpudp-tipe-transfer.html
http://www.bahrul-ulum.com/tcp-dan-udp
http://teknik-informatika.com/www-archie-wais-fax/
http://belajarit.um.ac.id/belajar/artikel/Arsitektur%20Protokol%20TCP-IP.pdf
http://thelolbee.wordpress.com/2010/05/20/tcp-dan-udp/
http://respectunity.wordpress.com/2012/10/26/tcp-dan-udp/
http://bintinurulqomariyah.wordpress.com/2012/03/06/binti-nurul-qomariyah-
100213306146-tugas-6-pre-test/

Anda mungkin juga menyukai