Komunikasi Dokter
Komunikasi Dokter
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Syarat pokok pelayanan kedokteran menyeluruh ialah
hubungan yg baik antara dokter dan pasien(doctors patient
relationship). Dahulu dokter hanya dituntut untuk menjadi
dokter di puskesmas saja sedangkan sekarang dokter harus
diberikan pendidikan dengan pendekatan dokter keluarga
(family dokter) sehingga dokter tidak hanya mampu
berkomunikasi dengan pasien tapi dokter juga mampu
memanfaatkan keluarga pasien agar membantu proses
kesembuhan pasiennya.
Dokter dituntut untuk:
Punya kemampuan berbicara yg jelas dan lugas
Definisi komunikasi:
Secara umum komunikasi ialah penyampaian pesan yang
sukses dari satu orang ke orang lain
Luiser(1993) mendefinisikan komunikasi sebagai proses
pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dengan
pengertian bersama dan seimbang
Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi terdiri dari beberapa hal yaitu untuk
memberikan informasi, mempengaruhi orang
mengekspresikan perasaan
Pemberi pelayanan kesehatan mempunyai semua tujuan
komunikasi tsb, terlebih lagi bila komunikasi yang diberikan
adalah dalam rangka proses pengobatan(komunikasi terapetik)
Langkah-langkahnya sbb:
1. Membina hubungan 5. Menanggapi ucapan pasien
(rapporting) (asumsi, evaluasi,
2. Bertanya (pertanyaan memotong pembicaraan,
tertutup, terbuka, mencela, menentramkan,
mendalam dan memuji
mengarahkan) 6. Mendorong pasien untuik
3. Memberikan informasi berbicara
4. Mendengarkan secara
aktif(refleksi isi, refleksi
perasaan, merangkum)
Bentuk-bentuknya:
1. Cara berbicara(volume, artikulasi, ritme, intonasi,
penggunaan bahasa dan kosa kata)
2. Bahasa tubuh/body language(ekspresi wajah, gerakan
tangan dan kaki, postur tubuh dan gerakan
Percakapan
dalam komunikasi verbal percakapan adalah inti utama, dalam
percakapan ada sambung rasa, agar penerima pesan dan
pengirim pesan dapat saling percaya
Pendekatan dapat dilakukan dengan:
1. Membangun kepercayaan
Dokter harus dapat meyakinkan pada pasien bahwa dia
adalah orang yg tepat untuk dipercaya. Salah satu cara
mudah untuk membangun kepercayaan pasien adalah
dengan menggunakan busana yang sopan serta rapi atau
menggunakan jas dokter ketika sedang berhadapan dengan
pasien sehingga timbul kesan tersendiri bagi pasien.
2. Empati
Betul-betul menempatkan diri dalam diri lawan bicaranya,
baik secara pikiran/kognitif, perasaan/afektif dan
tindakan/konatif. Dokter harus menunjukkan seolah-olah bisa
merasakan dan dan memahami apa yg dirasakan pasien,
perlu didukung bahasa non verbal. Dapat dibantu dg
pertanyaan, apakah hal yang membuat perasaannya sedih?.
3. Berikan kesempatan
Berikan kesempatan untuk berbicara, bertanya atau
mengungkapkan perasaan mereka.
4. Setara
Komunikasi yg dilakukan adalah setara, bukan antara raja
dengan hamba, tetapi antar individu yg sederajat
Wawancara
Wawancara merupakan suatu ketrampilan komunikasi lanjut
sebelum melakukan komunikasi terapetik lanjut seperti
konseling
Wawancara adalah melakukan pembicaraan /percakapan
tertentu dengan sebuah tujuan yg perlu diperhatikan
yaitu tanggung jawab untuk mengontrol pembicaraan
dan mencapai tujuan yg dimaksud.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa
wawancara berbeda dengan konselling. Pada proses
konseling seorang dokter atau konselor hanya berperan
sebagai fasilitator dan hanya pasien sendiri yang
menemukan solusinya.
Ketrampilan yg diperlukan dalam wawancara
1. Menjalin hubungan 2. Memberikan pertanyaan
KOMUNIKASI TERAPETIK
Komunikasi terapetik ialah komunikasi yg terjalin dengan
baik, komunikatif dan menyembuhkan atau paling tidak
melegakan serta membuat pasien serta keluarganya
merasa nyaman dan akhirnya puas.
Hal yang perlu diingat komunikasi terapetik hanya
bertujuan untuk mengobati pasien atau semua
komunikasi yang dilakukan untuk memulihkan
kesehatan pasien. Terkadang seorang pasien hanya butuh
didengarkan segala keluhan dan memperoleh perhatian dari
dokter untuk merasa nyaman dan apabila itu terpenuhi pasien
seolah-olah merasa penyakitnya telah hilang
2. Mendengar
Prinsip mendengar secara aktif:
Penerimaan terhadap orang lain(pada saat komunikasi
seorang dokter harus bisa menerima pasien apa
adanya)
Menghargai perasaan orang lain
Toleransi terhadap keanehan orang lain (walaupun cara
bicara pasien agak aneh tapi harus tetap konsentrasi
pada isi pembicaraan dan bukan pada cara bicaranya)
Ketrampilan mendengarkan yg harus ada
perhatian
konsentrasi
merefleksi/merangkum
tidak memotong/mencela pasien
memberikan tanggapan non verbal(tatapan mata,
anggukan, senyuman, mencondongkan tubuh ke
depan, mengatakan Hmm)
Bertanya
Fungsi bertanya adalah sbb:
1. Memunculkan ide
Jenis-jenis pertanyaan
1. Pertanyaan tertutup (pertanyaan yang
jawabannya hanya ya atau
tidak)
4. Jarak kedekatan
Zona intim(0 0,5 m)
Zona personal(0,5 1,5 m)
Zona sosial(1,5 3 m)
Zona publik( > 3 m)
Komunikasi non
verbal yang positif Komunikasi verbal
Condong ke arah pasien yg negatif
Tersenyum tidak Tidak ada kontak mata
menunjukkan ketegangan Melihat jam terus-
Tidak ada gerak-gerak menerus
kecemasan Menguap, melihat terus
Ekspresi wajah yg dapat pd kertas/lembar RM atau
menumbuhkan kepercayaan melihat keluar
Ada kontak mata dg klien Mengernyitkan dahi
Membuat gerakan-gerakan Tidak bisa duduk tenang
yg menyemangati
Konsultasi
Adalah suatu bentuk hubungan tolong-menolong yg dilakukan
oleh seorang profesional/konsultan/dokter dan konsultee(pasien
dan atau keluarganya).
Langkah-langkah melakukan konsultasi
1. Pembukaan
Wawancara awal yg berkaitan dengan latar belakang kasus
yang akan dikonsultasikan
2. Inti permasalahan
Setelah mendapatkan latar belakang konsultan dapat
langsung memfokuskan pada permasalahan utamanya
3. Penyelesaian masalah