Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis
siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Students Teams Achievement
Divisons (STAD). Jenis penelitian yang dilakukan adalah pre-experimental dengan bentuk One Group
Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian adalah salah satu kelas dari sebuah instansi di daerah
Tangerang yang teridi dari 17 siswa. Instrumen penelitian meliputi tes pemahaman matematis dan
pedoman wawancara. Pokok bahasan yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah materi
perbandingan senilai. Data dari hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif-deskriptif. Peningkatan
kemampuan pemahaman matematis dilihat dari perhitungan N Gain dan hasil wawancara dijelaskan
secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, perolehan rata-rata kriteria N Gain
adalah 0,69 (sedang). Kemudian, dari hasil wawancara secara terbuka terhadap sampel, respon siswa
yang didapat cukup baik dilihat dari antusias ketika mengikuti pembelajaran maupun respon secara
terbuka. Berdasarkan hasil tes terlihat adanya peningkatan kemampuan pemahaman matematis siwa
setelah diterapkan pendekatan pembelajaran STAD.
Kata Kunci: kemampuan pemahaman matematis, perbandingan senilai, students teams achievement
division
Abstract
This study aimed to determine the increase in the ability of students' mathematical
understanding after learning by using Students Teams Achievement Divisons (STAD) approach. This
research was pre-experimental with form one group pretest-posttest design. The subjects of research
were one of the classes of an institution in the Tangerang area consisting of 17 students. Research
instruments include mathematical comprehension test and interview guides. The subject matter of the
discussion in this study was worth comparison material. Data from the study were analyzed
quantitatively-descriptive. Improving the ability of understanding mathematical seen from the
calculation N Gain and interviews described in descriptive. Based on data obtained from the study,
the average acquisition criteria N Gain was 0.69 (medium). Then, from the interviews are open to
sample student responses obtained fairly good views of enthusiastic when following the study and
response publicly. Based on the results of test seen an increase in students' mathematical
understanding abilities after learning approach applied STAD.
Keywords: mathematical understanding ability, comparison worth, students teams achievement
division.
How to Cite: Sari, D., Nurochmah, N., Haryadi, H., & Syaiturjim, S. (2016). Meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis melalui pendekatan pembelajaran student teams achivement division. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 3(1), 16-22. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v3i1.7547
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v3i1.7547
pelajari pokok bahasan yang lain pada pelajaran yaitu mendefinisikan konsep secara verbal dan
matematika dan mata pelajaran lainnya, serta tulisan; membuat contoh dan non contoh;
juga sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari- mempresentasikan suatu konsep dengan model,
hari (Sudarman, 2006). Selain itu, menurut diagram dan simbol; mengubah suatu bentuk
pemaparannya pokok bahasan ini merupakan representasi ke bentuk representasi yang lain;
materi yang sulit untuk dipahami oleh siswa mengenal berbagai makna dan interpretasi
kelas VII. Masih terdapat siswa yang terpaku konsep; mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep
akan rumus yang diberikan, namun apabila dan mengenal syarat-syarat yang menentukan
sudah tidak sesuai dengan konteks materi siswa suatu konsep; membandingkan dan
akan bingung sehingga menimbulkan suatu membedakan konsep-konsep.
permasalahan yang membebani siswa. Adapun indikator pemahaman konsep
Fakta di lapangan yang terjadi berdasar- menurut Kurikulum 2006, yaitu(1) menyatakan
kan observasi secara langsung di kelas X daerah ulang sebuah konsep; (2) mengklasifikasi objek-
Tangerang Jawa Barat. Berdasarkan hasil obser- objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
vasi, masih banyak siswa menghafalkan rumus konsepnya); (3) memberikan contoh dan non-
dibandingkan memahami secara langsung kon- contoh dari konsep; (4) menyajikan konsep
sep dari suatu materi. Hal ini berdampak ketika dalam berbagai bentuk representasi matematis;
siswa diberikan suatu permasalahan dalam ben- (5) mengembangkan syarat perlu atau syarat
tuk soal cerita, kebanyakan siswa yang masih cukup suatu konsep; (6) menggunakan, meman-
kebingungan untuk menyelesaikan soal secara faatkan, dan memilih prosedur atau operasi
langsung. Dilihat dari beberapa siswa apabila tertentu; dan (7) mengaplikasikan konsep atau
diberikan soal aplikasi yang berkaitan dengan algoritma pemecahan masalah.
kehidupan sehari-hari siswa akan menemukan Peneliti menggunakan indikator kemam-
kesulitan karena soal yang berbeda dengan soal puan pemahaman matemati diantaranya: (1)
yang biasa dilatihkan. Siswa belum terlalu me- siswa mampu mendefinisikan konsep secara
mahami bahwa matematika merupakan pelajar- verbal (lisan) dan tulisan, (2) siswa mampu
an yang objek kajiannya bersifat abstrak yang memberikan contoh permasalahan dan meng-
memuat angka-angka dan rumus-rumus. Oleh ubah kebentuk representasi lainnya, (3) siswa
karena itu, diperlukan suatu pendekatan atau mampu mengidentifikasi permasalahan dan
metode baru yang mampu menampilkan hal-hal menentukan hasil dari suatu permasalahan. Alas-
yang kongkret sebelum masuk ke hal-hal yang an peneliti hanya menggunakan ketiga indikator
abstrak. Dengan adanya permasalahan ini pene- tersebut adalah untuk mengukur pemahaman
liti tertarik untuk menyelesaikan masalah terse- siswa sesuai pendekatan pembelajaran yang
but dengan mengimplementasikan pendekatan diberikan dimana ketiga indikator tersebut telah
STAD di kelas tersebut. merepresentasikan pemahaman matematis
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, siswa.
pendekatan STAD akan diujikan di kelas X pada Pemahaman matematis dapat ditingkat-
materi Perbandingan Senilai untuk meningkat- kan diantaranya melalui pemanfaatan metode
kan kemampuan pemahaman matematis siswa. STAD pada pembelajaran matematika. Hal ini
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) menge- sesuai ini dengan hasil penelitian Wahyuni &
tahui peningkatan kemampuan pemahaman Abadi (2014) bahwa pembelajaran kooperatif
matematis siswa pada materi perbandingan seni- tipe STAD efektif ditinjau dari aspek ketercapai-
lai dengan metode STAD dan (2) mengetahui an kompetensi, kemampuan komunikasi, dan
peningkatan kemampuan pemahaman matematis berpikir matematis siswa, dimana aspek-aspek
siswa setelah diterapkan pendekatan pembelajar- tersebut erat kaitannya dengan pemahaman
an STAD pada perbandingan senilai. matematis siswa. Pembelajaran kooperatif tipe
Dalam Taksonomi Bloom , pemahaman STAD yang dikembangkan oleh Robert Slavin
(comprehension) merupakan tingkatan yang pa- dan teman-temannya di Universitas John Hopkin
ling rendah dalam aspek kognisi yang berhu- merupakan pembelajaran kooperatif yang paling
bungan dengan penguasaan atau mengerti ten- sederhana, dan merupakan pembelajaran koope-
tang sesuatu (Wahyuli, 2011). Dalam tingkatan ratif yang cocok digunakan oleh guru yang baru
ini peserta didik diharapkan mampu memahami mulai menggunakan pembelajaran kooperatif
ide atau konsep matematika. (Zulhartati, 2012). Dalam Pendekatan ini siswa
Pengertian pemahaman matematik yang ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan
lebih rinci dikemukakan oleh NCTM (2000) empat orang yang merupakan campuran menu-
rut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa kelompok terdiri atas 4 5 anggota, dimana
bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa anggota kelompok mempunyai kemampuan aka-
seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran demik yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan
tersebut. rendah). Jika mungkin, anggota kelompok ber-
Wahyuli (2012) mengemukakan bahwa asal dari budaya atau suku yang berbeda serta
dalam STAD, siswa dibagi menjadi beberapa memperhatikan kesetaraan jender.
kelompok secara heterogen. Guru menjelaskan Keempat, Guru memberikan tugas kepa-
materi secara singkat dan kemudian siswa di da- da kelompok berkaitan dengan materi yang telah
lam kelompok tersebut memastikan bahwa diberikan, mendiskusikannya secara bersama-
anggota kelompoknya telah memahami materi sama, saling membantu antar anggota, serta
tersebut. Setelah itu, semua peserta didik membahas jawaban tugas yang diberikan guru.
menjalani kuis secara individu tentang materi Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa
yang sudah dipelajari. Skor hasil kuis peserta setiap kelompok dapat menguasai konsep dan
didik dibandingkan dengan skor awal peserta materi. Bahan tugas untuk kelompok diper-
didik yang kemudian akan diberikan skor sesuai siapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang
dengan skor peningkatan yang telah diperoleh diharapkan dapat dicapai.
peserta didik. Skor tersebut kemudian dijumlah- Kelima, Guru memberikan tes/kuis ke-
kan untuk mendapatkan nilai kelompok, dan pada setiap siswa secara individu. Keenam,
kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rang-
akan mendapatkan penghargaan. kuman, mengarahkan, dan memberikan pene-
Berdasarkan pendapat-pendapat terse- gasan pada materi pembelajaran yang telah
but, STAD dapat disimpulkan sebagai suatu dipelajari. Ketujuh, Guru memberi penghargaan
pendekatan pembelajaran kooperatif sederhana kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai
dimana siswa akan diberikan kuis untuk melihat peningkatan hasil belajar individual dari nilai
kemampuan awal siswa. Guru akan menjelaskan awal ke nilai kuis berikutnya.
secara singkat tentang materi kemudian siswa Pada materi perbandingan dikenal
akan dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil adanya perbandingan senilai dan berbalik nilai.
dengan tujuan agar siswa dapat lebih memahami Namun pada penelitian ini peneliti membatasi
materi melalui diskusi antar sesama teman. Se- materi yang diambilyaitu materi perbandingan
usai diskusi kelompok akan ada persentasi hasil senilai. Manik (2009) mengatakan Untuk meng-
diskusi, dilanjutkan kuis individu untuk melihat hitung perbandingan seharga (senilai) dapat
peningkatan pemahaman siswa. Di akhir pem- dilakukan dengan 2 cara, yaitu berdasarkan nilai
belajaran nilai akan diakumulasikan supaya satuan dan berdasarkan perbandingan. Selain itu
mendapatkan skor tertinggi kelas untuk diberi- Nuharini dan Wahyuni juga mengatakan bahwa
kan penghargaan agar dapat mengapresiasi ada dua strategi solusi yang dapat digunakan
motivasi belajar siswa. untuk menyelesaikan permasalahan perbanding-
Langkah-langkah penerapan pembel- an senilai, yaitu dengan mencari nilai satuan dan
ajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai dengan cara langsung. Maka perbandingan seni-
berikut. Pertama, Guru menyampaikan materi lai bisa diartikan menghitung suatu perban-
pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dingan yang seharga atau senilai guna mencari
dasar yang akan dicapai. Guru dapat mengguna- nilai satuan (Hardi, dkk, 2013).
kan berbagai pilihan dalam menyampaikan Pokok bahasan yang menjadi standar
materi pembelajaran ini kepada siswa. Misal, kompetensi pada materi ini ialah menggunakan
antara lain dengan metode penemuan terbimbing bentuk aljabar, persamaan, dan pertidaksamaan
atau metode ceramah. Langkah ini tidak harus linear satu variabel, dan perbandingan dalam
dilakukan dalam satu kali pertemuan, tetapi pemecahan masalah. Kompetensi dasar yang
dapat lebih dari satu. akan diukur yaitu siswa mampu memecahkan
Kedua, Guru memberikan tes/kuis kepa- masalah yang berkaitan dengan sifat perban-
da setiap siswa secara individu sehingga akan dingan dan konsep aljabar.
diperoleh nilai awal kemampuan siswa. Ketiga,
Bani, A. (2011). Meningkatkan kemampuan dan berbalik nilai di Kelas VII E SMP
pemahaman dan penalaran matematik Ipiems Surabaya. Gamatika, 3(2).
siswa sekolah menengah pertama melalui Nila, K. (2008). Pemahaman konsep matematik
pembelajaran penemuan terbimbing, SPS
dalam pembelajaran matematika.
UPI, Bandung. UPI:Bandung.
Prosiding SeminarNasional Matematika
Burhan, I. A. (2012). Peningkatkan kemampuan dan Pendidikan Matematika, Jurusan
pemahaman dan komunikasi matematika Pendidikan Matematika Fakultas
siswa SD melalui pendekatan realistic Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
mathematics education (RME) (Studi Universitas Negeri Yogyakarta.
kuasi eksperimen pada siswa kelas III SD Sudarman, S. (2014). Meningkatkan
di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
kemampuan siswa menyelesaian soal
tahun pelajaran 2011-2012). Kontribusi
perbandingan dengan pembelajaran
Pendidikan Matematika dan Matematika
matematika realistik siswa SMPN 4
dalam Membangun Karakter Guru dan
PALU. Media Eksakta, 2(2).
Siswa, 1-16.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan
Fahrurrozi, F., & Mahmudi, A. (2014). Pengaruh
pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D.
PBM dalam setting pembelajaran
Bandung: Alfabeta.
kooperatif tipe STAD dan GI terhadap
prestasi belajar dan kecerdasan emosional Wahyuli, E. B. (2011). Penerapan model
siswa. Jurnal Riset Pendidikan pembelajaran kooperatif tipe student
Matematika, 1(1), 1- 11. teamsachievement divisions (STAD)
doi:http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v1i1. untuk meningkatkan pemahaman konsep
2653 matematika padamateri persamaan dan
Hardi, J., Hudiono, B., & Mirza, A. (2013). pertidaksamaan kuadrat pada peserta
didik kelas X teknik komputer jaringan
Deskripsi pemahaman siswa pada
(TKJ) di SMK 45 Wonosari (Doctoral
permasalahan perbandingan dan strategi
dissertation, UNY).
solusi dalam menyelesaikannya. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 2(5), hal Wahyuni, A., & Abadi, A. (2014). Perbandingan
Krisdianto, R. (2010). Penerapan metode STAD keefektifan pembelajaran cooperative
learning type STAD dan type TPS pada
(student team achievement division)
pembelajaran bangun ruang siswa
sebagai strategi penguasaan pelajaran
SMP. Jurnal Riset Pendidikan
nada baca (shngdio) bahasa mandarin di
Matematika, 1(2), 164- 175.
SD Tripusaka Surakarta (Doctoral
doi:http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v1i2.
dissertation, Universitas Sebelas Maret).
2673
Manik, D. M. (2009). Penunjang belajar
Wahyuni, K. S. (2012). Peningkatan
matematika untuk kelas VII (BSE).
kemampuan pemecahan masalah
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
matematik siswa dengan pembelajaran
National Council of Teachers of Mathematics. problem based instruction. Jurnal
(2000). Principles and standards for Pendidikan Matematika, 1(1).
school mathematics. Reston, VA: NCTM. Zulhartati, S. (2012). Pembelajaran kooperatif
Ningsih, P. R. (2012). Penerapan metode model STAD pada mata pelajaran IPS.
realistic mathematics education (RME) Jurnal Guru Membangun, 26(2).
pada pokok bahasan perbandingan senilai