Pembimbing :
Irma Risdiana, S.Si., MPH., Apt.
Disusun Oleh:
Kelompok F
1. Winy Vitayala Aristiana, S.Farm / UII
2. Rawinna Nurmarianita, S.Farm / UAD
3. Budi Hermawan, S.Farm / UMP
4. Suharti Nurfiani S.Farm / UMS
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
sebagai sarana pelayanan kesehatan wajib memberikan pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
setinggi-tingginya. Dalam menjalankan pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,
kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan persaingan antar rumah sakit
mengharuskan setiap rumah sakit untuk terus mampu meningkatkan mutu
pelayanannya (Kemenkes, 2014).
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
yang telah ditetapkan (Sulastomo, 2007). Kegiatan quality assurance (jaminan mutu)
di rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan bertujuan menyediakan
perawatan dan pelayanan terbaik bagi setiap pasien tanpa kecuali. Hal ini diatur dalam
PerMenKes No. 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit, yang menyebutkan bahwa pengendalian mutu adalah mekanisme kegiatan
pemantauan dan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, secara terencana dan
sistematis, sehingga dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta
menyediakan mekanisme tindakan yang diambil (Kemenkes, 2014).
Dalam mencapai mutu tersebut, maka upaya peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit disusun berupa kegiatan yang komprehensif dan integratif menyangkut
struktur, proses dan output/outcome secara objektif, sistematis dan berlanjut,
memantau dan menilai mutu serta kewajaran pelayanan terhadap pasien. Upaya
peningkatan mutu di rumah sakit bertujuan untuk memberikan asuhan atau pelayanan
sebaik-baiknya kepada pasien (Gerson, 2004).
Menurut Permenkes Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, salah satu evaluasi untuk meningkatkan mutu adalah
1
evaluasi pelayanan farmasi klinik. Bentuk evaluasi yang dilakukan adalah survei,
contohnya survei kepuasan pasien (Kemenkes, 2014).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa PKPA dapat menjelaskan definisi dan kegiatan Quality Assurance di
Rumah Sakit dan Instalasi sesuai dengan standar mutu (ISO, Akreditasi, SPM).
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengukur indikator mutu pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit.
2
BAB II
METODE SURVEY
4. Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah responden yang
memenuhi kriteria, yaitu :
a. Pasien Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah 1Yogyakarta usia
14 tahun
b. Sudah pernah berkunjung ke farmasi rawat jalan sebelumnya atau pasien baru yang
telah selesai mendapatkan pelayanan farmasi secara paripurna.
5. Jumlah Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dengan pengambilan
sampel pada 3 waktu yang berbeda, yaitu:
3
B. Metode Pengumpulan Data
1. Metode pengambilan Sampel
a. Accidental sampling, yaitu sampel yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
selama periode survei dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.
b. Random sampling, yaitu metode sampling secara acak.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk
checklist. Kuesioner ini bersifat rahasia yang boleh diisikan nama ataupun tidak
mengisikan kolom nama. Kuesioner terdiri atas 8 pertanyaan. Berikut gambar
Instrumen Penelitian :
4
C. Pedoman Survey Kepuasan Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah 1 Yogyakarta
1. Survey dilakukan di Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta
sebanyak 30 responden/kuesioner per pekan (selama Blok QA)
2. Merencanakan waktu pengambilan sampel respondendengan mempertimbangkan
waktu pelayanan yaitu : saat sibuk, saat tidak sibuk, saat hari libur, dan waktu yang
lain sesuai kebutuhan. Adapun proporsi sampel sebagai berikut :
Saat sibuk : 70% (Senin-Sabtu 10.0014.00 WIB atau 16.0019.00 WIB)
Saat tidak sibuk : 20% (Senin-Sabtu diluar jam sibuk)
Saat libur : 10% (Ahad dan libur nasional)
3. Melakukan persiapan survey berupa :
a. Kuesioner Mutu pelayanan farmasi
b. Alat tulis
c. Menetukan kriteria Responden :
- usia 14 tahun
- sudah pernah berkunjung ke farmasi rawat jalan sebelumnya atau pasien baru
yang telah selesai mendapatkan pelayanan farmasi secara paripurna.
4. Mulai melakukan survey dengan mengucapkan salam dan menjelaskan secara singkat
tentang maksud dan tujuan survey serta cara pengisian kuesioner.
5. Mempersilahkan pelanggan mengisi kuesioner
6. Menerima kuesioner yang telah diisi oleh pelanggan dan memeriksa kelengkapan
pengisian kuesioner
7. Mengingatkan pelanggan jika ada pertanyaan yang belum diisi atau mengisi tidak
sesuai kolomnya
8. Merekap hasil pengukuran dan menghitung skor sesaui format rekap hasil yang
terlampir. Ketentuan skor adalah sebagai berikut :
Sangat puas : skor 4
Puas : skor 3
Tidak puas : skor 2
Sangat tidak puas : Skor 1
5
9. Menghitung rata-rata skor pada tiap dimensi mutu pelayanan dan dibandingkan target
tingkat kepuasan 80%. Penghitungan tingkat kepuasan sebagai berikut :
6
BAB III
DATA HASIL SURVEY
Tabel 1.Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Pelayanan Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta
8
Kepuasan pelanggan total
Total nilai yang didapat
% kepuasan = x 100 %
Total nilai max
Keterangan:
Total nilai max = Nilai max x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
= (4x8x30)
Dengan nilai maksimum setiap pertanyaan adalah 4, jumlah pertanyaan 8, jumlah
responden 30 orang, dan total nilai yang diperoleh adalah 960.
10
Hasil rerata skor dan % kepuasan tiap dimensi sebagai berikut :
1. Pertanyaan 1
Rerata skor :105/30 = 3,50 % skor : (105/120) x 100% = 87,5%
2. Pertanyaan 2
Rerata skor :95/30 = 3,17 % skor : (95/120) x 100% = 79,17%
3. Pertanyaan 3
Rerata skor :98/30 = 3,27 % skor : (98/120) x 100% = 81,67 %
4. Pertanyaan 4
Rerata skor :97/30 = 3,23 % skor : (97/120) x 100% = 80,83%
5. Pertanyaan 5
Rerata skor :97/30 = 3,23 % skor : (97/120) x 100% = 80,83%
6. Pertanyaan 6
Rerata skor :91/30 = 3,03 % skor : (91/120) x 100% = 75,83%
7. Pertanyaan 7
Rerata skor :93/30 = 3,1 % skor : (93/120) x 100% = 77,5%
8. Pertanyaan 8
Rerata skor :98/30 = 3,27 % skor : (98/120) x 100% = 81,67%
11
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Demografi Responden
Demografi responden dari RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta dilihat dari
beberapa faktor yang meliputi asal poli, usia, jaminan biaya, penghasilan rata-rata per bulan,
dan pekerjaan. Faktor-faktor tersebut nantinya dapat memberikan pengaruh terhadap skor
yang responden berikan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti atau pembuat
kuisioner.
1. Asal Poli
Hasil pemetaan demografi responden berdasarkan asal poli RS PKU
Muhammadiyah 1 Yogyakarta dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 2 dibawah ini:
12
Demografi Asal Poli Responden RS PKU
Muhammadiyah
3.33%
6.67% 10%
3.33% 17%
7%
16.67%
3.30%
16.67%
10.00%
36.67%
60%
13
Usia Responden
26.67%
20% 50%
14
Demografi penghasilan (%)
33% 17%
27%
10%
0% 13%
4. Pekerjaan
Hasil pemetaan demografi responden berdasarkan pekerjaan di RS PKU
Muhammadiyah 1 Yogyakarta dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 6 dibawah ini:
Tabel 7.Demografi Pekerjaan Responden di RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Pekerjaan Jumlah Persentase
Buruh 1 3,33
Perawat 1 3,33
Ibu Rumah Tangga 7 23,33
Mahasiswa 4 13,33
Pensiunan 1 3,33
Karyawan swasta 1 3,33
Wiraswasta 8 26,67
Tidak ditulis 7 23,33
Demografi pekerjaan %
3%
4% Buruh
Perawat
23%
23% Ibu Rumah Tangga
Mahasiswa
27% 14%
3% Pensiunan
3% Karyawan swasta
15
B. Perbandingan Antara Hasil Skor dengan Target
Target persentase kepuasan adalah 80%. Perbandingan antara hasil survey dengan
target dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8.Perbandingan Skor Hasil Survey Dibandingkan Target
No. Kriteria Jumlah Rata-rata % Keterangan
skor
1 Penampilan dan keramahan staf 105 3,1 87,5 Sudah tercapai
kami
2 Kecepatan waktu pelayanan 95 3,17 79,17 Belum
tercapai
3 Informasi obat yang diberikan oleh 98 3,26 81,67 Sudah tercapai
apoteker
4 Kenyamanan dan kebersihan 97 3,23 80,83 Sudah tercapai
ruangan
5 Fasilitas ruang tunggu 97 3,23 80,83 Sudah tercapai
Berdasarkan data pada Tabel II dan VIII diperoleh persentase kepuasan pelanggan
total di RS PKU Muhammadiyah YogyakartaYogyakarta sebesar 80,63%. Angka ini
sudah mencapai target diharapkan, yakni sebesar 80%, namun jika dilihat berdasarkan
kriteria, masih terdapat 3 kriteria yang belum mencapai target. Pada hasil kuisioner, total
skor kepuasan terendah terdapat pada poin harga obat (75,83%) kemudian diikuti
Ketersediaan obat dan konfirmasi penggantian obat sejenis (77,85%) dan kecepatan
waktu pelayanan (79,17%) sedangkan yang tertinggi pada poin penampilan dan
keramahan staf (87,5%). Kualitas pelayanan yang lebih baik akan meningkatkan
kepuasan customer sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
16
1. Memperluas ruang tunggu sehingga responden tidak saling berdesak desakan
terutama saat jam sibuk
2. Menambah jumlah kursi tempat duduk, sehingga beberapa pasien tidak harus
menunggu sambil berdiri.
3. Secara keseluruhan pelayanan sudah baik namun perlu ditingkatkan lagi.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey yang dilakuka pada tanggal 7-12 agustus 2017 terhadap
pasien yang berkunjung ke instalasi farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah 1
Yogyakarta menunjukkn bahwa tingkat kepuasan pasien sudah mencapai target yaitu
80,63%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien sudah merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19