Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang On The Job Learning (OJL)

Kepala sekolah/madrasah merupakan tokoh sentral dalam peningkatan

kualitas pendidikan di Indonesia. Seorang kepala sekolah harus memiliki dua

peran yang sangat strategis yaitu sebagai leader (pemimpin) dan manajer di

sekolahnya.

Keberhasilan kepala sekolah/madrasah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan di lembaga yang dipimpinnya tidak terlepas dari kompetensi dan

kemampuannya dalam memerankan tugas dan fungsinya sebagai kepala

sekolah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah/madrasah memberikan acuan bagi pengembangan

kompetensi kepala sekolah. Dengan standar tersebut diharapkan seluruh kepala

sekolah di Indonesia memiliki kompetensi yang layak sebagai kepala sekolah.

Dalam Permendiknas tersebut dinyatakan bahwa seorang kepala

sekolah diharapkan memiliki kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pada kenyataannya, tidak semua kepala

sekolah menguasai seluruh kompetensi secara utuh. Untuk itu penataan sistem

rekrutmen kepala sekolah perlu dilakukan secara sistematis dan terencana agar

diperoleh calon kepala sekolah yang profesional dan memenuhi standar seperti

yang diharapkan. Disamping itu kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas

1
2

tambahan sebagai kepala sekolah sehingga kepala sekolah pun harus memiliki

kompetensi yang dipersyaratkan untuk kompetensi guru yaitu: kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Kompetensi kepribadian diantaranya adalah berakhlak mulia,

mengembangkan budaya dan akhlak mulia, menjadi teladan akhlak mulia bagi

komunitas di sekolah/madrasah, memiliki integritas kepribadian sebagai

pemimpin, serta memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri

sebagai kepala sekolah/ madrasah.

Kompetensi manajerial merupakan kompetensi kepala sekolah dalam

memahami sekolah sebagai suatu sistem yang harus dipimpin dan dikelola

dengan baik dan benar, diantaranya meliputi penyusunan rencana kerja

sekolah, pengelolaan keuangan sekolah, pengelolaan pendidik dan tenaga

kependidikan, pegelola ketatausahaan sekolah, pengelolaan peserta didik,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan kurikulum, pengelolaan

informasi dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan,

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran

dan manajemen sekolah/madrasah serta melakukan monitoring, evaluasi, dan

pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur

yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

Kompetensi kewirausahaan merupakan kompetensi yang diperlukan

oleh kepala sekolah agar mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi

pengembangan sekolah/madrasah, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan

sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif, memiliki


3

motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan sekolah/ madrasah

sebagai sumber belajar peserta didik.

Kompetensi supervisi merupakan kompetensi yang sangat strategis

yang harus dikuasai oleh kepala sekolah dalam merencanakan program

supervisi akademik, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta menindaklanjuti hasil

supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme

guru. Kompetensi sosial berkaitan dengan bekerja sama dengan pihak lain

untuk kepentingan sekolah/ madrasah, berpatisipasi dalam kegiatan sosial

kemasyarakatan, memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah/madrasah,

pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28

Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah.

Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala

sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas,

pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala

sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala

sekolah/madrasah.

Didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun 2010

tersebut mempersyaratkan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus

memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah. Sertifikasi kepala

sekolah/madrasah tersebut akan memberikan legalitas kompetensi kepala

sekolah/madrasah dimata publik. Untuk memperoleh sertifikat kepala


4

sekolah/madrasah, calon harus menempuh 2 tahapan, yakni tahap rekrutmen

dan tahap pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah. Program penyiapan

calon kepala sekolah secara keseluruhan terdiri dari beberapa kegiatan antara

lain proyeksi kebutuhan , seleksi administratif, seleksi akademik, pendidikan

dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah oleh lembaga yang terakreditasi

dan sertifikasi menuju pengangkatan sebagai kepala sekolah/madrasah.

Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan

(LPMP) Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan

Kabupaten Landak menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan calon kepala

sekolah yang pesertanya adalah para calon kepala sekolah Kabupaten Landak

yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat tersebut

dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) melalui

kegiatan in service learning-1, on the job learning, dan in service learning-2.

On the job learning (OJL) adalah pembelajaran di lapangan dalam situasi kerja

yang nyata yang dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di sekolah sendiri dan di

sekolah lain. Pelaksanaan OJL di sekolah sendiri setara dengan 150 JP dan

pelaksanaan OJL di sekolah lain setara dengan 50 JP. Kegiatan OJL ini penting

bagi peserta diklat calon kepala sekolah karena untuk mempraktikan

kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service 1.

Kegiatan on-the job learning (OJL) dilaksanakan oleh calon kepala

sekolah dengan menggunakan metode experiential learning. Penugasan peserta

diklat sebaga calon kepala sekolah magang di sekolah sendiri dan di sekolah
5

lain ditetapkan dan dikeluarkan oleh dinas Pendidikan Kabupaten Landak

melalui surat tugas melaksanakan OJL. Surat tugas harus sudah dikeluarkan

oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Landak sebelum peserta menyelesaikan

diklat in-service learning 1 dan dikirimkan ke sekolah sendiri dan ke sekolah

lain tempat peserta akan ditugaskan untuk magang.

Dalam kegiatan OJL akan dipraktikan bagaimana calon kepala sekolah

melaksanakan: a) Rencana Tindak Kepemimpinan, b) Supervisi Guru Junior, c)

Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi bahan ajar dan

Instrumen Penilaian, d) Pengkajian 9 Aspek Manajerial, dan e) Pelaksanaan

Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK serta materi presentasi hasil OJL.

B. Tujuan On The Job Learning (OJL)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi tujuan laporan

OJL ini adalah untuk meningkatkan:

1. Kemampuan calon kepala sekolah dalam mengembangkan dan

meningkatkan 5 kompetensi berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun

2007, kompetensi yang dimaksud berupa kompetensi kepribadian,

manajerial, sosial, kewirausahaan, dan supervisi.

2. Kemampuan/kompetensi kepemimpinan calon kepala sekolah dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan rencana tindak kepemimpinan

yaitu: Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media

Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Melalui IHT Pada Pemanfaatan

Powerpoint. Di Sekolah Dasar Negeri 25 Mensio.


6

3. Meningkatkan kinerja sekolah yaitu kemampuan guru-guru di SDN 25

Mensio dalam upaya meningkatkan Propesional guru dalam menyusun

RPP

4. Kemampuan/ kompetensi supervisi calon kepala sekolah melalui

pelaksanaan supervisi guru junior.

5. Kemampuan/ kompetensi calon kepala sekolah dalam membuat perangkat

pembelajaran (RPP, Bahan Ajar dan Instrumen Penilaian).

6. Kemampuan/kompetensi calon kepala sekolah dalam mengkaji 9 aspek

manajerial melalui pengkajian RKS, pengelolaan kurikulum, pengelolaan

keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta

didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan

tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan sistem

monitoring dan evaluasi pada sekolah magang 1 dan sekolah magang 2.

7. Kemampuan/kompetensi supervisi akademik calon kepala sekolah melalui

pelaksanaan kegiatan upaya peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK di

sekolah magang ke-2 (SDN 01 Menjalin).

C. Hasil Yang Diharapkan (OJL)

Setelah kegiatan on the job learning ini dilakukan, maka sebagai calon

kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk:

1. Mengintegrasikan nilai-nilai kepemimpinan, spiritual dan kewirausahaan

dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada pelaksanaan peningkatan


7

kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar kurikulum KTSP 2006

berbasis alat peraga melalui IHT pembuatan Powerpoint.

2. Meningkatnya kemampuan/kompetensi guru kelas dan guru mata pelajaran

dalam mengembangkan materi/bahan ajar kurikulum KTSP 2006 melalui

kegiatan IHT pembuatan Powerpoint.

3. Meningkatnya kemampuan/kompetensi supervisi calon kepala sekolah

melalui pelaksanaan supervisi guru junior.

4. Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam menyusun

perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar dan evaluasi) sesuai dengan

tuntutan KTSP tahun 2006.

5. Meningkatnya kemampuan/kompetensi calon kepala sekolah dalam

melakukan pengkajian 9 aspek manajerial di sekolah sendiri (SDN 25

Mensio ) dan sekolah magang lain (SDN 01 Menjalin ) dan menyusun

alternatif solusi untuk mengatasi kesenjangan.

6. Meningkatkan kemampuan calon kepala sekolah dalam menyusun program

pelaksanaan supervisi akademik guna meningkatkan profesional guru

melalui pelaksanaan peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK di sekolah

magang ke 2 (SDN 01 Menjalin ).


8

BAB II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. Sekolah Dasar Negeri 25 Mensio (Sekolah Sendiri)

Sekolah Dasar Negeri 25 Mensio berada dalam kawasan desa Menjalin

yang beralamat di Dusun Mensio, Desa Menjalin, Kecamatan Menjalin,

Kabupaten Landak. Secara geografis sekolah ini berada di lingkungan kurang

kondusif karena berada dekat dengan sungai Mempawah. Jika sewaktu-waktu

terjadi banjir, maka sekolah digenangi air sehingga menganggu aktivitas

belajar mengajar siswa..

Sekolah ini dibangun pada tahun 1982 diatas lahan seluas 10000 m2.

Sekolah yang memiliki nomor statistik sekolah 101130905025 ini berpredikat

akreditasi B Sudah mengalami 6 kali pergantian kepala sekolah tentunya sudah

banyak megalami perubahan dan perkembangan, baik secara fisik maupun non

fisik.

Tahun pelajaran 2014/2015 Sekolah Dasar Negeri 25 Mensio memiliki

jumlah siswa 72 orang yang dijaikan 6 rombongan belajar. Hal ini

dimaksudkan untuk memenuhi jam mengajar guru. Jumlah guru 8 orang yang

terdiri dari 6 orang guru kelas dan 1 orang guru mata pelajaran agama Katolik,

dan ditambah dengan 1 guru honor.

Memiliki ruang kelas sebanyak 6 lokal yang dapat menampung rata-

rata sebanyak 10 siswa. Proses pembelajaran seluruhnya dilaksanakan pada

pagi hari dengan pembagian kelas I,II,III,IV,V dan VI. Sedangkan kegiatan
9

ekstra kurikuler dilaksanakan siang hari. Sistem penerimaan siswa baru di

sekolah ini dilakukan berdasarkan jurnal umur yang ditetapkan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak. Kondisi siswa SDN 25

Mensio dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1
Data Keadaan Siswa Menurut Rombel
SDN 25 Mensio

NO KELAS JUMLAH KETERANGAN


1 1 9 1 rombel
2 2 10 1 rombel
3 3 12 1 rombel
4 4 4 1 rombel
5 5 8 1 rombel
6 6 13 1 rombel
Jumlah 56 6 rombel

Tenaga pengajar di SDN 25 Mensio secara keseluruhan sudah dapat

dikatakan memenuhi tuntutan pemerintah sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2005. Dari 6 orang guru PNS sudah mempunyai

sertifikat pendidik. Gambaran keadaan guru SDN 25 Mensio dapat dilihat di

tabel 2 berikut.

Tabel 2
Data Keadaan Guru
SDN 25 Mensio

Guru Guru Guru Pendidikan


No Sertifikasi Ket
Kelas Penjas PAK SMA D2 S1 S2
1 8 - 1 5 1 6 1 -
10

Masyarakat di lingkungan SDN 25 Mensio adalah masyarakat yang

hidup secara rukun dan damai. Sebagian besar mata pencaharian wali murid di

sekitar sekolah ini adalah bekerja sebagai petani.

Tabel 3
Gambaran Keadaan Kondisi
Pekerjaan Orang Tua Siswa

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH


1 Pegawai Negeri 2
2 Pegawai Swasta 7
3 Wiraswasta 7
4 ABRI -
5 Buruh 10
16 Tani 30
7 Nelayan -
8 Keseluruhan 56

Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan standar pemerintah

yang ditetapkan melalui PP NO 19 Tahun 2005 dengan tujuan untuk penjamin

dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan

dengan dilakukan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi.

Untuk dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan tersebut, saat ini

Sekolah Dasar Negeri 25 Mensio tetap berusaha memenuhi, walaupun masih

terdapat kendala dalam mencapai dan ketentuan yang diinginkan. Berikut

pencapaian delapan standar yang dimiliki SD Negeri 25 Mensio saat ini adalah

sebagai berikut:

1. Standar Isi
11

Struktur kurikulum SD Negeri 25 Mensio disusun berdasarkan

standar yang mengacu pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 dan

Permendiknas No. 67 tahun 2013 yaitu memuat 8 mata pelajaran dan

muatan lokal. Pembelajaran pada kelas 1 sampai kelas 3 dilaksanakan

melalui tematik. Untuk kelas 4 sampai kelas 6 guru kelas memakai

kurikulum KTSP tahun 2006.

Program remedial dan pengayaan untuk siswa belum berjalan secara

sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum

mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetisi diberikan

kesempatan belajar sendiri dengan memberikan pekerjaan di rumah.

Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada

kebutuhan perkembangan siswa. Program kegiatan ekstra kurikuler yang

disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan, bulu tangkis. Namun

untuk kepramukaan sementara ini tidak aktif karena masih kekurangan guru.

2. Standar Proses

Silabus pada kurikulum KTSP 2006 sudah disediakan oleh

pemerintah, guru hanya tinggal mengadopsi untuk menyesuaikan dalam

penyusunan RPP. Guru sudah menyusun RPP secara mandiri dengan

difasilitasi kepala sekolah mengacu pada prinsif-prinsif pengembangan RPP

kurikulum KTSP 2006 yaitu berpusat pada peserta didik, mengakomodasi

pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas

aspek belajar, dan keragaman budaya. Proses pelaksanaan kegiatan

pembelajaran sudah berjalan sebagaimana mestinya, perlu ditingkatkan


12

melalui pengawasan dan pembinaan secara berkala melalui supervisi

akademik.

3. Standar Kelulusan (SKL)

Tingkat kelulusan siswa SD Negeri 25 Mensio tahun pelajaran

2014/2015 yaitu 100% yang diikuti sebanyak anak 5 orang. Perolehan

rata-rata nilai ujian sekolah tahun pelajaran 2014/2015 untuk masing-

masing mata pelajaran secara berturut-turut adalah Bahasa Indonesia 70,00,

Matematika 45,00 dan Ilmu Pengetahuan Alam 6,00.

Ketiga mata pelajaran tersebut menggambarkan adanya peningkatan

pencapaian kompetensi siswa artinya siswa sudah memperlihatkan

kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang di tetapkan Standar

Kelulusan (SKL) yaitu untuk Bahasa Indonesia 65,00, Matematika 40,00

dan Ilmu Pengetahuan Alam 5.00, walaupun ada beberapa siswa yang belum

mencapai batas yang telah ditentukan.

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 yang

mempersyaratkan bahwa guru sebagai tenaga pendidik dan kependidikan

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan.

Sekolah Dasar Negeri 25 Mensio memiliki guru sebagai tenaga

pendidik dan kependidikan yang sudah memadai, karena jumlah guru kelas
13

sebanyak 6 orang dengan rombel 6 ditambah dengan 1 orang guru agama

Katolik dan 1 orang tenaga honor.

Guru yang sudah berkualifikasi minimal S1 sebanyak 2 orang, 5

orang masih D2 dan 1 orang SMA sederajat. Jumlah tenaga administrsi

sebanyak 1 orang sebagai operator sekolah.

5. Standar Sarana Prasarana

Memiliki lahan seluas 10000 m2 dan dijadikan 6 ruang kelas untuk

belajar siswa, 1 ruang kantor guru, 1 ruang kepala sekolah, dan ruang

perpustakaan. Secara umum sekolah ini memiliki gedung yang cukup baik

karena bangunannya sudah dibangun atas bantuan pemerintah pusat melalui

dinas setempat dengan kondisi sangat layak.

Dengan kondisi gedung yang sudah baik, belum memiliki sarana

penunjang belajar seperti laboratorium bahasa, laboratorium komputer,

laboratorium IPA, dan ruang penunjang lainnya sehingga masih berupaya

mengajukan proposal untuk minta bantuan pengadaan baik dari pihak

pemerintah maupun dari pihak luar yang peduli pendidikan.

6. Standar Pengelolaan

Dalam penyusunan dokumen satu (1) sudah tertera visi, misi dan

tujuan dari sekolah dan sudah disosialisasikan kepada pemangku

kepentingan melalui beberapa cara yaitu memajang di papan dinding

sekolah, rapat guru dengan dewan komite sekolah.

Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) dan Rencana Kerja Jangka

Menengah (RKJM) sudah disusun oleh sekolah dan disosialisasikan kepada


14

warga sekolah dan dalam penyusunannya sudah berdasarkan EDS walaupun

masing menggunakan cara lama.

Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan

berkelanjutan sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk

melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar

siswa. Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem

informasi berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah

diakses melalui telepon, jardiknas dan dapodik.

7. Standar Pembiayaan

Sumber keuangan sekolah ini masih tergantung pada bantuan

pemerintah berupa dana BOS APBN. Sekolah belum mampu mencari sumber

keuangan lain misalnnya dengan membangun kerja sama yang saling

menguntungkan dengan dunia usaha.

Sekolah sudah membuat RAKS dan berunjuk pada aturan, namun

tidak melibatkan guru dan pemangku kepentingan. Secara garis besar

keuangan sekolah dilakukan secara transparan, tetapi tidak dapat diketahui

secara mudah oleh warga sekolah.

Secara efisien pembelajaran sudah sesuai dengan rencana anggaran

dan memiliki catatan logistik sesuai dengan mata anggaran.

Secara akuntabel sekolah sudah melaksanakan pembukuan keuangan

sekolah yaitu buku bank, buku kas harian dan buku pembantu kas harian.

8. Standar Penilaian
15

Penilaian hasil belajar peserta didik di SDN 25 Mensio dilaksanakan

dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu dan

ekonomis, transparan, akuntabel dan edukatif.

Untuk menyikapi hal ini maka sebagian guru kelas sudah menyusun

perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar

dengan mengutamakan penilaian sikap.

KKM yang telah ditetapkan oleh masing-masing guru kelas, belum

secara keseluruhan diinformasikan kepada siswa. Hasil penilaian sebagian

guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah

ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan untuk perbaikan.

Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap akademik siswa kepada

kepala sekolah.

Berikutnya hasil penilaian disampaikan kepada orang tua agar

diketahui dan dijadikan dasar untuk membimbing anaknya belajar dirumah.

Hasil penilaian juga dijadikan dasar bagi guru sebagai koreksi untuk

melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran berikutnya. Guru

melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, ujian sekolah dan ujian akhir sekolah

dengan menggunakan teknik-teknik penilaian yang tepat sesuai dengan

ketentuan dan prinsif penilaian kurikulum KTSP 2006.

Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebagian guru sebagai koreksi

untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya dan dalam penentuan

tindakan yang akan digunakan.


16

B. Sekolah Dasar Negeri 01 Menjalin (Sekolah Magang II )

Sekolah Dasar Negeri 01 Menjalin merupakan sekolah dasar negeri

yang berada di daerah kecamatan menjalin Kabupaten Landak. Sekolah yang

terletak di jalur sutra berakreditasi B ini memang termasuk salah satu sekolah

unggulan yang ada di lingkungan kecamatan Menjalin, Kabupen Landak.

Sekolah yang memiliki NPSN 30104619 berdiri tahun 1975 diatas

lahan 5941 m2 banyak menyimpan segudang prestasi baik dari bidang

akademik maupun non akademik.

Prestasi-prestasi inilah yang membuat sekolah tersebut banyak dikenal

dan dijadikan sekolah idola. Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 207 dengan

jumlah rombel 6. Berikut ini gambaran dari kondisi siswa SDN 01 Menjalin

dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4
Kondisi Siswa Dan Rombongan Belajar
SDN 01 Menjalin

NO KELAS JUMLAH KETERANGAN


1 1 37 1 rombel
2 2 31 1 rombel
3 3 35 1 rombel
4 4 33 1 rombel
5 5 35 1 rombel
6 6 36 1 rombel
JUMLAH 207 6 rombel
17

Secara geografis SD Negeri 01 Menjalin letaknya sangat strategis,

karena berada di kawasan kota kecamatan sehingga dapat fasilitas yang

mumpuni. Kondisi ekonomi orang tua/wali siswanya pun sudah dapat

dikatakan menengah keatas karena rata-rata siswa yang ada di sekolah

tersebut orang tua mereka memiliki mata pencaharian yang beragam mulai

dari PNS, pedagang, ABRI, dan petani

Tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SD Negeri 01

Menjalin berjumlah 13 orang yang terdiri dari 6 orang guru PNS, 1 orang

PNS Penjaga sekolah. Dan 6 orang laninnya diambil dari tenaga honorer.

Masih ada 5 PNS yang belum menyelesaikan S1 sesuai dengan persyaratan

yang ditentukan. Sedangkan pembagian guru berdasarkan jenis kelamin

adalah 5 orang guru laki-laki dan 8 orang guru perempuan.

Walaupun kondisi ruang belajar dan jumlah tenaga pengajar yang

tidak memadai namun kegiatan pembelajaran tetap dilakukan pada pagi hari.

Adapun kondisi keadaan guru di SDN 01 Menjalin dapat dilihat pada tabel 5

berikut ini.

Tabel 5
Daftar Kondisi Guru
SDN 01 Menjalin

JUMLAH MATA
NO PENDIDIKAN
GURU PELAJARAN
1 2 orang S1. Guru kelas
2 4 orang D2 Guru kelas
3 3 orang S1 Guru mata pelajaran
4 - D2 Guru mata pelajaran
5 2 orang S1 Tenaga administrasi
6 2 orang S1 Lainnya
18

Jumlah 13 orang

Pencapaian delapan standar pendidikan yang dimiliki Sekolah Dasar

Negeri 01 Menjalin adalah sebagai berikut:

1. Standar Isi

SD Negeri 01 Menjalin telah memiliki kurikulum sendiri yang

dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan

mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi

budaya, usia peserta didik dan kebutuhan pembelajaran dan disusun oleh tim

penyusun kurikulum.

Tahun pelajaran 2015/2016 secara keseluruhan dari kelas I s/d VI

kembali mengunakan kurikulum KTSP. Jumlah jam pelajaran perminggu

SD Negeri 01 Menjalin untuk semua kelas I ada 29 jam, kelas II ada 29 jam,

kelas III ada 32 jam, untuk kelas IV dan kelas V dan VI ada 36 jam.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SD Negeri 01

Menjalin adalah Pramuka yang dilaksanakan pada hari Sabtu, jam 07:00

08:10. Peserta kegiatan Pramuka ini melibatkan anak didik dari kelas III

sampai kelas VI.

2. Standar Proses

Pada tahun ajaran 2015/2016, SD Negeri 01 Menjalin sudah kembali

menggunakan kurikulum KTSP secara keseluruhan dari kelas I sampai kelas

VI.

Kurikulum KTSP disusun sendiri oleh sekolah dimana penyusunan

KTSP ini melibatkan kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah dan
19

stakeholder. Adapun Tim Penyusun KTSP SD 01 Menjalin adalah sebagai

berikut :

1. Ketua : Mariani, S.Pd (Kepala Sekolah)

2. Anggota : Benediktus, A.Ma.Pd (Guru)

3. Anggota : Alimoi, A.Ma.Pd (Guru)

4. Anggota : Norbeta, A.Ma.Pd (Guru)

5. Anggota : Dunata Yulai, S.Ag (Guru)

6. Anggota : A. Tabrani, A.Ma.Pd (Guru)

7. Anggota : Benedikta (Guru)

8. Anggota : Novfanti Juliandini, S.Pd (Guru)

9. Anggota : Andreas Andre, S.Pd (Guru)

10. Anggota : Oktaviana Titin, S.Pd (Guru)

11. Anggota : Paskariana Yusi, S.Pd (Guru)

12. Anggota : Jono, S.Pd (Guru)

Narasumber yang terlibat dalam penyusunan KTSP ini adalah :

1. Marcelinus L, S.Pd, NIP : 196207291984041001, sebagai Kepala

UPTD Karangan.

2. Hamdansyah, S.Pd, NIP : 195912201978031002, sebagai

Pengawas Pembina SD Kecamanatan Menjalin dan Mempawah

Hulu, Kabupaten Landak.

Guru-guru SD Negeri 01 Menjalin memiliki rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Penyusunan RPP juga


20

dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam

pertemuan sekolah KKG mini.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam RPP

sebagian sudah menggunakan metode interaktif, inspiratif, menyenangkan,

kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Namun beberapa guru masih ada

yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran

langsung.

Secara umum sekolah ini sudah memenuhi standar proses yang telah

ditentukan, namun masih perlu peningkatan dan pembenahan lebih lanjut

untuk mempertahankan nilai sudah didapat.

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Perolehan rata-rata nilai ujian nasional yang diperoleh sekolah ini

untuk masing-masing mata pelajaran tahun pelajaran 2014/2015 adalah

Bahasa Indonesia minimum 6,00, rata-rata 7,10, maksimum 8,20.

Sedangkan, Ilmu Pengetahuan Alam minimum 6,00, rata-rata 6,88,

maksimum 7,75 dan Matematika nilai minimum 6,00, rata-rata 6,63 dan

maksimum 7.25.

Prosentase kelulusan adalah 100% dengan jumlah peserta ujian kelas

VI sebanyak 26 orang, terdiri dari 9 orang laki-laki dan 17 orang

perempuan.

Keberhasilan pencapaian standar kelulusan tentunya bertitik tolak

pada pengelolaan standar proses yang dimiliki sekolah tersebut yang

memang cukup sempurna apabila dilihat dari hasil akreditasinya yaitu 100.
21

4. Standar Pendidik dan Kependidikan

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang

mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Jumlah tenaga Pendidik dan Kependidikan yang ada di SD Negeri

01 Menjalin berjumlah 13 orang yang terdiri dari 6 orang guru PNS, 1 orang

PNS Penjaga sekolah. Dan 6 orang laninnya diambil dari tenaga honorer.

Masih ada 5 PNS yang belum menyelesaikan S1 sesuai dengan persyaratan

yang ditentukan diatas. Secara keseluruhan guru PNS sekolah ini sudah

memiliki sertifikat pendidik dan mendapat tunjangan sertifikasi.

5. Sarana dan Prasarana

Luas lahan SD Negeri 01 Menjalin 5,941 m2. Selain itu sekolah ini

juga sudah memiliki bangunan yang baik yang terdiri dari gedung 10 lokal,

ruang perpustakaan 1 lokal, ruang penunjang berupa ruang kelas baru

(RKB) 1 buah, ruang guru 1 buah, perumahan guru 1 buah, dan tempat

parker 1 buah.

6. Standar Pengelolaan

SD Negeri 01 Menjalin memiliki Visi dan Misi yang sudah

disosialisasikan kepada warga sekolah/guru melalui rapat dewan guru atau

pengumuman.
22

Adapun Visi dan Misi SD Negeri 01 Menjalin adalah Beriman,

Taqwa, Disiplin, Cerdas, dan Beprestasi. Adapun indikator Visi adalah

sebagai berikut :

1. Terwujudnya perolehan Nilai Ujian Sekolah dengan nilai rata-rata

7,0.

2. Disiplin diri tinggi.

3. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.

4. Terwujudnya aktivitas keagamaan sesuai agama yang dianut.

5. Berprestasi dalam lomba kereativitas olahraga dan kesenian

6. Terwujudnya insane sekolah yang cerdas

7. Perduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Visi tersebut di atas merupakan cita-cita sekolah yang berorientasi ke

depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan

harapan masyarakat.

Untuk mewujudkannya, SD Negeri 01 Menjalin menentukan

langkah-langkah strategi yang dinyatakan di dalam Misi sebagai berikut :

1. Menciptakan Lingkungan Sekolah Yang Bersih, Indah dan

Nyaman.

2. Mewujudkan hubungan kerja sama yang harmonis dan kondusif,

baik di dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan

sekolah.

3. Mewujudkan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan dengan

mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,


23

disiplin, efektif dan efisien sehingga siswa berkembang secara

optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

4. Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran

antarsilabus, system penilaian dan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

5. Mewujudkan inovasi dalam pendidikan dan pengajaran dengan

melaksanakan KKKS dan KKG, mengikuti kursus yang relevan

dan dapat mendukung proses belajar mengajar, seminar, work

shop, dan diklat guna peningkatan profesionalitas guru.

6. Menghayati ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa

sehingga menjadi sumber kehidupan yang penuh rasa aman,

damai, penuh dengan cinta dan kasih.

7. Mewujudkan sekolah untuk menjadi yang terbaik kepada seluruh

warga sekolah dengan melaksanakan pengembangan metode

pembelajaran, sehingga pencapaian peningkatan mutu sekolah

dapat terwujud.

8. Mendorong dan membantu siswa untuk berani tampil dan

berprestasi dalam segala bidang.

9. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung

pengembangan manajemen sekolah, otonomi sekolah

diberdayakan dengan pola kemandirian penggalangan partisipasi

masyarakat dan kerja sama dengan stake holder sekolah.


24

Selain memiliki Visi dan Misi seperti yang telah diuraikan di atas, SD

Negeri 01 Menjalin juga memiliki tujuan antara lain :

1. Memperoleh nilai rata-rata US minimal 0,50 setiap tahun.

2. Meningkatkan dedikasi terhadap tugas yang diembankan untuk

menjadi guru yang profesional.

3. Memiliki siswa dan guru yang berprestasi dalam mengikuti lomba

mata pelajaran dan lomba non akademis tingkat kecamatan,

tingkat kabupaten serata tingkat provinsi.

4. Menggalakan kerja sama antara guru dan orang tua siswa serta

komite sekolah.

5. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.

Pelaksanaan Visi dan Misi memang masih belum maksimal dan

berkala karena adanya beberapa kendala terutama dalam mengukur dan

menilai kinerja guru. Untuk itu masih perlu diadakan perbaikan-perbaikan

terutama dalam peningkatan profesionalitas guru yang diharapkan dapat

berimbas pada hasil belajar siswa.

7. Standar Pembiayaan

Dalam penyusunan RAKS SD Negeri 01 Menjalin melibatkan

kepala sekolah, dewan guru dan beberapa pengurus komite sekolah.

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah

berupa dana BOS APBN.


25

Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain

misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan

dengan dunia usaha dan industri.

Penyusun rencana keuangan sekolah sudah dilakukan secara

transparan, dan efisien. Pembukuan keuangan sudah dilengkapi dengan

adanya buku bank, buku kas harian, dan buku pembantu kas harian.

Laporan keuangan sekolah hanya ditujukan kepada pemerintah

yang berkepentingan sebagai pemberi dana serta ditempel di papan

pengumuman sekolah untuk disosialisasikan.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian hasil dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ;

obyektif, terpadu, transparan, akuntabel, dan edukatif. Sebagian guru

sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti,

kompetensi dasar dengan mengutamakan penilaian sikap.

KKM telah ditetapkan oleh masing-masing guru dan sudah

dikonfirmasikan kepada siswa dengan menggunakan teknik-teknik

penilaian sesuai dengan prinsip kurikulum 2013.

Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebagian guru sebagai korelasi

untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya dalam penentuan

tindakan yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai