Anda di halaman 1dari 3

PENYELESAIAN SECARA PREVENTIF

Preventif adalah : Tindakan Pencegahan terhadap berbagai gangguan yang bisa mengancam pribadi
ataupun kelompok.

Korupsi dapat dicegah dengan penyelesaian secara Prefentif yaitu

Memilih Pimpinan yang amanah


Dapat dilakukan dengan cara lelang jabatan tanpa sogok sana dan sogok sini, dan yang lebih
penting dilakukan dengan transparan terutama pada syarat dan criteria serta hasil seleksi
tersebut.
Mengoptimalkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Pejabat diwajibkan/diharuskan mempunyai seluruh bukti kekayaan yang, agar tidak ada indikasi
korupsi, dan bila ada harta yang bertambah dan tidak disertai dengan bukti harus dilaporkan
kepada pihak yang berwenang (KPK) agar tidak ada indikasi Gratifikasi.
Gerakan Nasional Transparansi
Digunakan teknologi canggih dengan system berbasis Transparansi yang bertujuan agar tidak
ada lagi kecurangan-kecurangan yang merugikan masyarakat serta system tersebut baik untuk
membangun moral manusia yang jujur.
Mengumumkan Anggaran secara terbuka
Program-Program dan Anggaran yang akan dilakukan oleh Pemerintah ada baiknya dilakukan
system Open Data bagi seluruh Pelayan Publik, dan ada baiknya Open Data diumumkan kepada
masyarakat agar tidak ada kecurigaan dan kesempatan bagi Pengelolan Anggaran tersebut
untuk melakukan tindak kecurangan Korupsi.
Pelibatan Komponen masyarakat dalam perencanaan
Proses Penyusunan Anggaran harus lebih terbuka, dengan menghadirkan wakil rakyat secara
formal (DPR) dan Wakil Rakyat secara Informal ( Indonesian Corruption Watch), dan sebaiknya
setelah disusunnya Anggaran tersebut dilakukannya Evaluasi secara berkala untuk membahas
proses berlangsungnya anggaran tersebut.
PENYELESAIAN SECARA REPRESIF

Represif adalah: suatu upaya untuk menindak pelaku korupsi dengan tegas tanpa kompromi.
Korupsi dapat dicegah dengan penyelesaian secara Represif yaitu:

Penindakan para pelaku korupsi secara tegas tanpa diskriminasi sesuai peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Penindakan secara tegas dan konsisten tanpa tebang pilih terhadap aparat hokum yang lembek
dan meloloskan pelaku korup dari jerat hokum.
Pemberian hukuman secara social dengan isolasi oleh masyarakat kepada pelaku korupsi
Adanya hukuman yang mengakibatkan hukum jera.

CONTOH NYATA KASUS SUAP MENYUAP

Seorang Aparatur Sipil Negara Bidang Perizinan yang melakukan tindakan untuk
melakukan tindakan pemberian izin operasi suatu pabrik, meskipun dampak dari limbah dari
limbah pabrik tersebut menganggu masyarakat. Dengan iming-iming bila perusahaan tersebut
beroperasi pihak perusahaan berjanji akan memberikan laba perusahaan demi keuntungan
pribadi ASN tersebut.
UU Nomor 31 Tahun 1999 JO UU Nomor 20 Tahun 2001 yang isinya adalah memberikan sesuatu
atau menjanjikan sesuatu hal kepada ASN atau Penyelenggara Negara dengan maksud berbuat/
tidak berbuat sesuai dalam jabatannya sehingga bertentangan dengan kewajibannya.
Hukumannya Penjara Maksimal 5 Tahun atau Denda maksimal Rp. 250.000.000,-,
Adapun pelaku dari contoh kasus diatas antara lain:
Pihak ASN yang tidak menjalani Kode Etik Anti Korupsi dalam menjalankan tugas atau
amanah.
Pihak perusahaan yang menawarkan janji untuk memberikan pembagian keuantungan
perusahaan kepada ASN tersebut.

Penyebabnya:

Lemahnya Intregitas Anti Korupsi ASN/Lembaga yang menaunginya sehingga tindakan


Preventif/Pencegahan tidak berjalan.
Strategi Penyelesaian:

Memberikan sanksi sesuai dengan perundang-undangan ASN yang berlaku baik itu
sanksi pidana maupun denda.

CONTOH KASUS SUAP MENYUAP

Penyuapan pihak ketiga atau kontraktor kepada Kepala SKPD supaya mendapatkan proyek.

Hukumannya :

Pidana minimal 4 Tahun dan maksimal 20 Tahun, denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- paling
banyak Rp. 1.000.000.000,-, sesuai pasal 12 UU PTPK Tahun 2001

Pelakunya:

Kontraktor atau konsultan dan pejabat pemerintah

Penyebabnya:

Kemungkinan kepala SKPD pada saat ingin menjabat melakukan penyuapan kepada kepala
daerah sehingga setelah menjabat dia berusaha mencari keuntungan pribadi.

Strategi Penyelesaian:

Disaat ada proyek dilakukan lelang proyek agar tidak penyimpangan dalam pengelolaan dana,
begitu juga disaat pemilihan kepala SKPD dilakukan Lelang jabatan yang Transparan.

Anda mungkin juga menyukai