Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

DI POLI KEBIDANAN RS PMI BOGOR

OLEH:
SY. NAJMI RIZKYAH ASSAGAF
18160000083

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

2017
LAPORAN PENDAHULUAN ANC
(ANTI NATAL CARE)

A. Definisi
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa
Wiknjosastro, dkk., 2002).
Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental
serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,
sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga
mental (Prawihardjo, 2005).
Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila
mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani
secara memadai (Saifuddin, dkk., 2002).
Jadi, antenatal care yaitu pemeriksaan ibu hamil untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan post partum sehat dan
normal.

B. Tanda dan Gejala


1. Tanda Presumtif
Supresi menstruasi
Nausea, vomiting, morning sickness.
Sering miksi
Mammae bengkak terasa penuh
Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
Chadwicks ( + )
Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
Pembesaran abdomen
Tanda hegar
Ballotemen ( + )
Perubahan pada serviks
Braxton Hicks
Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
Bunyi DJJ, Nadi 120 180
Pergerakan fetal
USG hasil
Ro ada skeletal

C. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan


Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung,
dan juga organ lainnya.
1. Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr 1000 gr
Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir
kehamilan ; bujur telur.
Posisi :
Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ;
rongga perut sampai hati.
Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda boodell
2. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti
Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick,
heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya

1) Sistem sirkulasi darah


Volume darah
Volume daran da volume plasma meningkat
Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap
meningkat sampai akhir kehamilan
Hitung jenis dan Hb
Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat
untuk kebutuhan oksigen.
Nadi dan TD
TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
Jantung
Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu
terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2) Sistem pernapasan
Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
Kapasitas vital paru meningkat.
Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3) Sistem pencernaan
Saliva meningkat, mual dan muntah
Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4) Tulang dan gigi
Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi
kebutuhan kalsium janin
5) Kulit
Terjadi hiperpigmentasi pada :
Muka : cloasma gravid
Payudara : putting susu dan areola payudara
Perut : linea nigra
6) Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
7) Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat
Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
Bayangan vena lebih membiru
Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8) Metabolisme
BMR meningkat 15 20% terutama trimester ketiga
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.
Laktasi
Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
BB bumil meningkat 6,5 16 kg disebabkan oleh
Janin, uri, air ketuban, uterus
Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
D. Pathway Ante Natal
Trimester I
Trimester II

Trimester III
E. Adaptasi Psikologis
a) Penerimaan Kehamilan
Tingkat penerimaan kehamilan digambarkan dengan kesiapan wanita
tersebut untuk hamil dan respon emosionalnya. penerimaan terhadap kondisi
hamil sejalan dengan penerimaan tubuhnya anak secara nyata. Kehamilan yang
tidak diterima, tidak sama dengan menolak seorang anak. Seorang wanita bisa
tidak suka hamil, tetapi mencintai anak yang akan dilahirkan. Wanita yang
berbahagia dan senang dengan kehamilannya memperlihatkan tidak adanya
kekurangan secara biologis. Mereka mempunyai harga diri tinggi dan percaya
terhadap dirinya, bayinya, serta kepada anggota keluarga yang lain.
Walaupun dengan kondisi yang prima, banyak wanita mengalami kondisi
yang labil secara emosional, terjadi perubahan perasaan secara cepat, tidak
dapat diprediksi. perubahan hormonal ikut mempengaruhi perubahan persaan
seperti menjelang menstruasi atau selama menopause. Penanganan kondisi ini
termasuk intervensi dan hubungan yang memerlukan perhatian dan konseling
seputar kehamilan, misalnya cemas dan depresi pada kehamilan, baik normal
ataupun abnormal.
b) Kesiapan Kehamilan
Persiapan kehamilankehamilan sangat diperlukan bagi seorang
perempuan yang akan merencanakan kehamilan. Persiapan kehamilan ini
diperlukan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan
menghasilkan keturunan yang berkualitas yang didambakan oleh keluarga. Ada
banyak faktor yang sebaiknya perlu dipersiapkan sebelum seorang perempuan
menginginkan kehamilan di antaranya:
1. Pemeriksaan penyakit dan virus
2. Pemeriksaan darah
3. pemeriksaan faktor genetic
4. persiapan keuangan
5. Persiapan mental
c) Respon Emosional
Perubahan emosional pada trimester I ditandai dengan adanya
penurunan kemauan seksual karena letih dan mual, perubahan suasana hati,
seperti depresi atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan
kesejahteraannya dan kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang
menarik.
d) Respon terhadap perubahan body image
Perubahan tubuh ibu hamil yang berlangsung cepat, akan menimbulkan
perubahan citra tubuh. Tingkat perubahan dengan factor-faktor kepribadian,
respon sosial dan sikap menghadapi kehamilan. Perubahan citra tubuh adalah
normal tetapi dapat menimbulkan stress. Diperlukan penjelasan dan diskusi
kepada pasangan yang dapat membantu menghilangkan stres dalam kehamilan.
e) Membina hubungan dengan pasangan
Membina hubungan baik dengan pasangan selama kehamilan
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan,
dapat memicu produksi ASI dan Ibu hamil atau istri dapat mengkonsultasikan
setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan.
f) Ambivalensi selama kehamilan
Ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat
simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan.
Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya selama masa
kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika akan memasuki
suatu peran baru. Beberapa wanita merasa kondisi ini tidak nyata dan bukanlah
saat tepat untuk hamil, walaupun hal ini telah direncanakan atau diidamkan
sebelumnya.
Wanita yang sudah merencanakan hamil sering berfikir bahwa dirinya
membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kehamilan, sehingga merasa
khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan akan
ketidakmampuannya untuk menjadi orangtua yang baik, serta takut jika
kehamilan ini akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
Beberapa factor yang menyebabkan perasaan ambivalensi pada ibu-ibu
hamil ialah menyangkut pada perubahan kondisi dirinya sendiri, berusaha untuk
menghadapi pengalaman kehamilan yang buruk, terutama bagi ibu-ibu yang
pernah mengalami sebelumnya, dampak dari kehamilan terhadap kehidupannya
kelak (terutama bagi ibu-ibu yang bekerja atau memiliki karir), perubahan
terhadap tanggung jawab yang baru atau tambahan yang akan ditanggungnya
dan kecemasan yang berhubungan dengan kemampuannya menjadi ibu,
masalah keuangan dan sikap penerimaan dari orang-orang terdekat selama
kehamilanya.
g) Perhatian terhadap janin
selama massa kehamilan dari trimester 1, II, III ibu harus selalu menjaga
kesehatannya dan juga janinya dengan cara mengkonsumsi makanan yang
dapat membantu perkembangan janinnya. ibu hamil juga harus selalu rutin untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan.
h) Membina hubungan ibu dan anak
Ibu hamil harus tetap menjaga hubungan dengan anak agar tidak merasa
cemburu akan kehadiran anggota keluarga baru. ibu hamil harus tetap
melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu untuk mengurus dan tetap
memperhatikan anaknya, agar mereka tidak merasa terabaikan oleh ibunya
karena aka nada kehadiran anggota keluarga yang baru.
F. Identifikasi Terhadap Peran Ibu dan Adaptasi Ayah
Wanita yang telah dianugerahi anak disaat menghadapi kehamilan dan bersalin
membutuhkan dukungan.
Mereka mengharapkan dukungan dari :
Suami
Keluarga (keluarga dekat) : orang tua, saudara kandung, dan lain-lai
Lingkungan : keluarga selain keluarga dekat-tetangga-teman dan lain-lain
Dukungan suami
Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri
Suami senang mendapatkan keturunan
Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini
Suami memperhatikan kesehatan isteri yakni menanyakan keadaan isteri/janin
yang dikandungnya
Suami mengantar dan atau menemani isteri untuk memeriksakan kandungannya
Suami tidak menyakiti isteri baik secara fisik maupun perasaan
Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri
Suami menasihati agar isteri tidak terlalu capek bekerja di rumah/di tempat kerja
Suami membantu tugas isteri
Suami berdoa untuk kesehatan dan keselamatan isteri dan anaknya
Suami menunggu ketika isteri melahirkan
Suami menunggu ketika istreri dioperasi
G. Identifikasi Penyebab Timbulnya Ketidaknyamanan Pada :
A. Trimester I
Awal minggu kehamilan, ibu sering merasa tidak yakin dengan kehamilannya.
Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bervariasi terhadap ketidakyakinan
kehamilannya dan terus berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya hamil.
Kondisi ini mendorong dia semakin takut atas kehamilan yang terjadi, bahkan
sebagian dari mereka berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya
tidak hamil.
B. Trimester II
Pada trimester II kadang kala ibu khawatir bahwa bayi akan lahir sewaktu-waktu.
Hal ini menyebabkan adanya peningkatan kewaspadaan atas timbulnya tanda-tanda
persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya
dan menghindari orang atau benda yang dianggap membahayakan bayi. Ibu mulai
merasa takut atas rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat
melahirkan.
C. Trimester III
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga,
dan bidan.
H. Identifikasi terhadap resiko tinggi kehamilan
Berbagai faktor yang menyebabkan ada perempuan yang tergolong sebagai
calon ibu berisiko tinggi atau menghadapi bahaya yang lebih besar pada waktu
kehamilan maupun persalinan. Kondisi ini yang bisa menyebabkan janin tidak dapat
tumbuh dengan sehat bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin.
Adapun kehamilan yang memiliki risiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu
kehamilan maupun persalinan bila dibandingkan dengan Ibu hamil yang normal yang
disebut dengan kehamilan resiko tinggi.
Kehamilan risiko tinggi dibagi dalam 4 golongan :
Penyakit yang menyertai kehamilan
Penyulit kehamilan
Riwayat obstreris yang buruk
Keadaan ibu secara umum
I. Adaptasi Sibling
Sibling Rivalry adalah permusuhan dan kecemburuan antara saudara kandung
yang menimbulkan ketegangan diantara adik dan kakak. Hal ini tak dapat disangkal
bahwa perselisihan antar adik dan kakak akan selalu ada. Biasanya ini terjadi apabila
masing-masing pihak berusaha untuk lebih unggul dari yang lain. Kemungkinan sibling
rivalry akan semakin besar apabila adik dan kakak berjenis kelamin sama dan jarak usia
keduanya cukup dekat (Puspitasari, 2003).
Hubungan antara adik dan kakak yang masih kecil merupakan salah satu
interaksi yang berpotensi menimbulkan konflik dan bisa menyebabkan adanya sibling
rivalry. Sibling rivalry dapat berbeda intensitasnya tergantung pada jarak usia anak, usia
anak itu sendiri, jenis kelamin anak serta urutan kelahiran. Saudara kandung dengan
jarak usia yang pendek akan bertengkar lebih hebat dibandingkan dengan yang jauh
perbedaan umurnya. Begitu juga saudara kandung dengan jenis kelamin yang sama,
akan bersaing lebih hebat dibandingkan dengan yang berbeda jenis kelaminnya
(Muslihayaton, 2010).
J. Pesiapan Kehamilan
A. Nutrisi Ibu Hamil
Salah satu cara agar cepat hamil yang efektif adalah memperhatikan kebutuhan
nutrisi yang diperlukan oleh tubuh Anda untuk meningkatkan kesuburan yang
ditandai oleh siklus menstruasi yang teratur dan sehat. Kebutuhan nutrisi dilakukan
dengan cara menjaga pola makan dan memberikan asupan makanan bergizi yang
dikonsumsi sehari-hari.
6 Nutrisi Penting Untuk Cara Agar Cepat Hamil
a. Asam Folat. Nutrisi penting ini sangat diperlukan untuk mencegah kelainan
dan juga untuk perkembangan tabung otak bakal janin. Asam tersedia dalam
tablet siap pakai (dari dokter kandungan) dan jug adapat ditemukan dalam
jenis makanan sehari-hari seperti brokoli, asparagus, kacang polong, biji-
bijian, kacang kapri, jus jeruk dan sayuran berdaun hijau. Nutrisi pembantu
untuk cara agar cepat hamil ini sangat dianjurkan dikonsumsi setiap hari
pada saat persiapan kehamilan sampai beberapa bulan pertama kehamilan.
Pihak suamipun sebaiknya mengkonsumsi asam folat ini dalam dosis tertentu
atau melalui konsumsi makanan-makanan sehat mengandung asam folat di
atas.
b. Vitamin B6 Nutrisi valid cara agar cepat hamil ini memang tidak dapat
ditawar lagi. Vitamin B6 merupakan nutrisi yang berguna untuk mendukung
dan mengatur hormon reproduksi yang tentu saja berkaitan dengan
kesuburan. Vitamin B6 dapat diperoleh melalui jenis makanan sayuran hijau,
kecambah, kacang-kacangan dan biji-bijan (beras, gandum, sereal).
Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang masih segar dan bebas dari
pengawet.
c. Zat Besi (Fe) Apabila Anda saat ini mengalami anemia, ada kemungkinan
termasuk di dalam kasus sulit hamil. Sebab zat besi sebagai nutrisi penting
untuk meningkatkan sel darah merah dan perannya sangat vital di dalam
proses persiapan kehamilan maupun pada saat kehamilan nantinya. Jenis
nutrisi pembantu cara agar cepat hamil ini bisa Anda peroleh dengan
mengkonsumsi ayam, kacang-kacangan. daging merah (sapi, domba,
kambing) dan sayuran bayam.
d. Vitamin C Nutrisi satu ini penting sekali untuk meningkatkan kesuburan,
terutama buat calon ayah. Selain itu juga memegang peranan dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hal yang sangat diperlukan dalam
masa kehamilan nanti. Unsur penting ini bisa didapatkan di buah-buahan
seperti mangga, jeruk, papaya dan buah-buahan lainnya.
e. Zat Seng (Zinc) Zat seng berfungsi sebagai penambah kuantitas dan kualitas
sperma. Bisa djumpai pada jenis makanan kacang-kacangan, biji-bijian,
daging merah, kerang, kuning telur.
f. Air Dengan meminum 8-10 gelas air setiap harinya, terapi ini termasuk salah
satu cara agar cepat hamil yang bisa meningkatkan produksi hormon-hormon
kesuburan, estrogen dan testosteron.

K. Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intevensi


1 Resti perubahan nutrisi Tujuan : 1. Monitor TTV
kurang dari kebutuhan Nutrisi terpenuhi secara 2. Tentukan asupan nutrisi
tubuh b.d perubahan adekuat per 24 jam
nafsu makan, mual dan Kriteria Hasil : 3. Berikan informasi tertulis
muntah o Menjelaskan komponen diet prenatal & suplemen
diet seimbang prenatal 4. Timbang BB & kaji BB
o Mengikuti diet yg pregravida
dianjurkan 5. Berikan BB selama TM I
o Mengkonsumsi Zat yang optimal
besi/vitamin 6. Tinjau tentang mual &
o Menunjukkan kenaikan muntah.
BB (min 1,5 kg) pada
TM I
2 Resti defisit volume Tujuan : 1. Monitor TTV
cairan berhubungan Cairan terpenuhi secara 2. Tentukan beratnya
dengan perubahan adekuat mual/muntah
nafsu makan, mual dan Kriteria Hasil : 3. Tinjau riwayat (gastritis,
muntah o Mengidentifikasi & kolesistiasis).
melakukan kegiatan 4. Anjurkan mempertahankan
untuk menurunkan asupan cairan
frekuensi & keparahan 5. Kaji suhu, turgor kulit,
mual/muntah membran mukosa, TD,
o Mengonsumsi cairan intake & output, dan
sesuai kebutuhan timbang BB.
o Mengidentifikasi tanda
& gejala dehidrasi
3 Keputihan Tujuan : 1. Monitor TTV
Ibu tidak merasa terganggu 2. Jelaskan pada ibu bahwa
dengan adanya keputihan. keputihan adalah hal yang
fisiologis dan sering terjadi
Kriteria Hasil :
pada ibu hamil
o Keputihan berkurang
dan kembalinya rasa 3. Anjurkan ibu untuk sering
nyaman mandi, minimal 2 x sehari
4. Anjurkan ibu untuk
menggunakan celana
dalam dari bahan katun.
5. Sarankan ibu untuk sering
mengganti celana dalam
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene. 2007. Perawatan Maternitas dan Gynekologi. Bandung: VIA PKP

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Salmah, dkk., 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume I. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai