BAB III 3.2 Petroleum System
BAB III 3.2 Petroleum System
BAB III 3.2 Petroleum System
2 Petroleum System
3.2.1 Element
Adalah bagian penting yang menjadi fakor penentu keterdapatan hidrokarbon,
jalur migrasi, dan wadah dari hidrokarbon tersebut. Jika bagian dari elemen tersebut
tidak terpenuhi salah satunya, maka tidak akan terbentuk akumulasi hidrokarbon
tersebut. Adapun elemen tersebut dibagi menjadi 5 (lima), yakni :
a. Batuan Induk
Merupakan batuan sumber yang memiliki kandungan senyawa organik,
memiliki porositas, tetapi bersifat low permeability hingga impermeable. Senyawa
anorganik yang bersasal dari mahluk hidup (hewan dan tumbuhan) ini yang kemudian
akan terendapkan dan tergenerasi dan termaturasi menjadi senyawa hidrokarbon (oil,
gas, dan oil-gas). Umumnya batuan sumber ini berupa batuan shale atau batuan
lempungan.
b. Migrasi
Migrasi secara mudahnya adalah jalur migrasi, dimana ketika setelah proses
maturasi hidrokarbon di batuan induk, jalur migrasi ini yang menyebabkan
hidrokarbon tersebut dapat keluar dari batuan induk dan bermigrasi untuk mencapai
reservoir rock. Jalur migrasi ini diakibatkan oleh aktifitas tektonik yang
menyebabkan terbentuknya rekahan (kekar) maupun patahan (sesar).
c. Reservoir Rock
Setelah melewati rekahan hidrokarbon tadi melewati carrier bad untuk
kemudian terakumulasi di reservoir rock. Reservoir Rock adalah batuan yang
memiliki porositas dan permeabilitas dari kecil hingga besar, sehingga terdapat
ruang bagi hidrokarbon untuk terakumulasi. Umumnya reservoir rock ini batuan
sedimen berupa batupasir maupun batu gamping, dapat juga batuan lain yang
memiliki rekahan yang cukup untuk menampung hidrokarbon
d. Batuan Penutup
3.2.2 Proses
Setelah lima elemen petroleum system lengkap, maka akan dibahas mengenai
proses terbentuknya hydrocarbon. Dari proses pengendapan, pembentukan dan
pematangan, kemudian proses migrasi, proses akumulasi dan bahkan merembes
kepermukan (seepage).
Gambar 3.
Proses seepage ini terjadi ketika batuan penutup dan jebakan yang menahan
migrasi hidrokarbon tadi mengalami leaking yang diakibatkan oleh kehadiran
struktur kekar maupun sesar. Sehingga migrasi tersebut tetap terjadi hingga
mencapai permukaan kemudian tersingkap.