Disusun Oleh:
Resa Rukmana PPN12085
A. DATA UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Suku/bangsa :
Alamat :
GENOGRAM
Keterangan:
: Laki Laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien
1. Tipe keluarga
Keluarga usila yaitu Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri.
2. Latar Belakang Budaya (Etnis)
a. Suku bangsa keluarga Bapak A adalah suku Sunda dan kebangsaan
Indonesia.
b. Bahasa yang dipakai keluarga : Bahasa Sunda dan bahasa Indonesia
c. Kebiasaan keluaarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi
kesehatan adalah : Dilarang keluar jika sudah magrib, bisa sakit
3. Identifikasi Religius
Keluarga Bapak A menganut agama islam selalu menjalankan sholat 5
waktu, Ibu O hanya diam di rumah dan tidak pernah mengikuti kegiatan
pengajian di masjid karena sakit.
4. Status Sosial dan Ekonomi
Bila diamati dari keadaan dan situasi rumah status sosial dan ekonomi bapak
A/Ibu O termasuk ke dalam status keluarga menengah ke atas, penghasilan
keluarga bapak A/Ibu O rata-rata Rp 1.500.000,- perbulan diperoleh dari
hasil kerja bapak A dan Ibu O sebagai peternak.
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga bapak A/Ibu O tidak biasa melakukan rekreasi, karena sibuk
dengan pekerjaan dan anggota keluarga (anak atau menantu) masih berada
di daerah setempat. Keluarga biasa menghabiskan waktu luang dengan
menonton TV di rumah.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Keluarga bapak A mempunyai 5 orang anak, semua anak sudah menikah, dan
tinggal di kota bandung. Jadi tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap
berdua kembali dimana setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga
sendiri-sendiri. Sehingga tinggallah suami istri berdua saja (bapak A/Ibu O).
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi keluarga saat ini adalah tahap masa
tua yaitu suatu tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggal dunia yang fana ini. Ibu O mengatakan bahwa Ibu sudah hampir 1
bulan mengalami sakit maag, telah berobat namun masih sakit.
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah bapak A/Ibu O merupakan rumah milik sendiri dengan luas > 20 m2
, yang terdiri dari 2 kamar, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 dapur dan 1
kamar mandi. Setiap ruang terdapat jendela yang jarang dibuka, dan
ventilasi yang kurang. Tipe bangunan rumah adalah tidak permanen.
Keadaan lantai terbuat dari papan sehingga terdapat udara dari bawah lantai.
1 3 5 6
2 4
8
Keterangan denah rumah:
1. Kamar tidur 5. Dapur
2. Ruang Tamu 6. Toilet
3. Kamar tidur 7. Ruang kosong
4. Ruang Keluarga 8. Halaman
Sinar matahari masuk melalui jendela di ruang tamu, kamar, dan dapur.
Udara yang masuk cukup karena jendela selalu dibuka taip hari. Di dapur
terdapat ventilasi, perabotan dapur kondisinya rapih dan bersih, tidak ada
pengalaman untuk kebakaran. Barang-barang yang tidak terpakai disimpan
di dalam lemari yang terdapat di dapur. Keluarga minum dengan sumber air
PAM yang kemudian di rebus. Di kamar mandi kebersihannya cukup terjaga
dengan kondisi lantai yang bersih dan tidak licin, tersedia peralatan mandi
seperti sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, dan shampo, air untuk kebutuhan
mandi dan mencuci cukup bersih tidak berwarna dan tidak berbau. Di kamar
mandi terdapat WC leher angsa. Keluarga menggunakan septic tank untuk
pembuangan limbah BAB dengan jarak dari sumber air > 10 meter.
Pembuangan sampah dikumpulkan pada tempat penanmpungan sampah
sementara dengna kondiri tertutup, setelah banyak kemudian sampah plastik
dibakar di pekarangan rumah, sedangkan sampah organik dibuang di kebun.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola-Pola Komunikasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda, keluarga tidak
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, keluarga cukup terbuka dan
selalu mendiskusikan bila ada masalah dan selalu merespon baik dalam
setiap komunikasi.
2. Struktur Kekuasaan
Pengambilan keputusan keluarga bapak A/Ibu O dilakukan dengan cara
bermusyawarah dengan anggota keluarga yang lain. Dalam menentukan
masalah keuangan Ibu O lebih mendominasi.
3. Struktur Peran
Bapak A merasa tetap sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap kehidupan keluarganya. Istrinya Ibu O sebagai ibu rumah
tangga dan juga petani untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarga,
tidak ada konflik peran di keluarga.
4. Struktur Nilai-Nilai Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan. Keluarga tetap percaya
bahwa penyakit yang di derita tetap bisa dapat diobati.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga bapak A/Ibu O dapat merasakan kebutuhan-kebutuhan yang
dirasakan oleh anggota keluarganya. Bapak A sangat percaya kepada Ibu O
istrinya dan anggota keluarga dengan perasasan memiliki dan mengasihi
sebagai anggota keluarga. Bapak A juga menghargai kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan dari anggota keluarganya, walaupun tidak dapat
dipenuhi namun saling terbukanya dan pengertian anggota membuat
hubungan keluarga bapak A/Ibu O tetap harmonis.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga bapak A/Ibu O menekankan bagaimana berperilaku sesuai ajaran
agama dan tradisi yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah atau pun di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, Bapak A atau Ibu O selalu
menggunakan obat herbal tapi jika sakit terasa parah biasa langsung pergi
ke sarana kesehatan untuk berobat dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan
dan pembiayaan uang yang dimilikinya. Keluarga langsung datang ke
tempat pelayanan kesehatan bila di rasakan ada anggota tubuhnya yang
dirasakan sangat sakit.
3.2 Scoring
2. Kemungkinan
1/2 x 2 Masalah dapat sebagian diubah dengan keluarga
Masalah dapat diubah :
= mampu mengetahui pencegahan masalah
sebagian
Setelah 2. setelah 2x30 menit Verbal dan 1.Pengertian 1. Jelaskan dan ajarkan pada keluarga
dilakukan 5x pertemuan keluarga psikomotor tentang penyakit maag dan cara
Maag adalah
pertemuan mampu memahami perawatannya.
dengan imflamasi
keluarga, tentang penyakit (pembengkakan) dari 2. motivasi keluarga untuk mengulangi
diharapkan maag. hal yang telah dijelaskan.
mukosa lambung.
keluarga 3. beri reibforcement positif pada
mampu Inflamasi ini keluarga
mengetahui, 4. tanyakan pada keluarga jika ada yang
mengakibatkan sel
mengatasi dan tidak dimengerti.
mencegah darah putih menuju
sakit maag.
ke dinding lambung
sebagai respon
terjadinya kelainan
pada bagian tersebut.
2. Klasifikasi
Maag terbagi
dua, yaitu:
Maag akut
Merupakan
kelainan
klinis akut
yang jelas
penyebabnya
dengan tanda
dan gejala
yang khas.
Maag kronik
Penyebabnya
tidak jelas,
sering
bersifat
multifaktor
dengan
perjalanan
kilnik
bervariasi.
3. Penyebab
Obat-obatan:
Aspirin, obat
antiinflamasi
nonsteroid
(AINS)
Alkohol
Gangguan
mikrosirkulas
i mukosa
lambung:
trauma,
stress, sepsis.
4. Tanda dan
Gejala
Perih atau
sakit seperti
terbakar pada
perut bagian
atas yang
dapat
menjadi lebih
baik atau
lebih buruk
ketika makan
Mual
Muntah
Kehilangan
selera
Kembung
Terasa penuh
pada perut
bagian atas
setelah
makan
Kehilangan
berat badan
5. Komplikasi
Pendarahan
pada
lambung
Resiko tinggi
kanker
lambung
Dapat terjadi
penipisan
secara terus
menerus pada
dinding
lambung
6. Penanganan
pada maag
a. Pengobatan
Umum
Usahakan
dapat
beristirah
at dengan
cukup
Melatih
diri untuk
bekerja
dengan
tenang
Hindari
stress,
ketegang
an,
ataupun
kecemasa
n
Mengatur
diet
makan
yang
sesuai
Hindari
minum
alcohol
Hentikan
kebiasaan
merokok
b. Pemberian
obat (sesuai
dengan
anjuran
dokter )
Antasid :
menetalis
ir asam
lambung
dan
menghila
ngkan
nyeri.
Acid
blocker :
membant
u
menguran
gi jumlah
asam
lambung
yang
diproduks
i.
Proton
pump
inhibitor :
menghent
ikan
produksi
asam
lambung
dan
mengham
bat
H.pylori.
CATATAN PERKEMBANGAN