Anda di halaman 1dari 26

KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.A DENGAN


ANGGOTA KELURGA (NY.O) YANG SAKIT GASTRITIS (AKTUAL)
DI RT01/RW 07 DESA WARNASARI KECAMATAN PANGALENGAN
KABUPATEN BANDUNG

Disusun Oleh:
Resa Rukmana PPN12085

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN X


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2013
LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA

A. DATA UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Suku/bangsa :
Alamat :

2. Komposisi Anggota Keluarga


Jenis Hubunga
Pendidika Keteranga
Nama Umur Kelami n Pekerjaan
n n
n Keluarga

GENOGRAM
Keterangan:
: Laki Laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien

1. Tipe keluarga
Keluarga usila yaitu Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri.
2. Latar Belakang Budaya (Etnis)
a. Suku bangsa keluarga Bapak A adalah suku Sunda dan kebangsaan
Indonesia.
b. Bahasa yang dipakai keluarga : Bahasa Sunda dan bahasa Indonesia
c. Kebiasaan keluaarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi
kesehatan adalah : Dilarang keluar jika sudah magrib, bisa sakit
3. Identifikasi Religius
Keluarga Bapak A menganut agama islam selalu menjalankan sholat 5
waktu, Ibu O hanya diam di rumah dan tidak pernah mengikuti kegiatan
pengajian di masjid karena sakit.
4. Status Sosial dan Ekonomi
Bila diamati dari keadaan dan situasi rumah status sosial dan ekonomi bapak
A/Ibu O termasuk ke dalam status keluarga menengah ke atas, penghasilan
keluarga bapak A/Ibu O rata-rata Rp 1.500.000,- perbulan diperoleh dari
hasil kerja bapak A dan Ibu O sebagai peternak.
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga bapak A/Ibu O tidak biasa melakukan rekreasi, karena sibuk
dengan pekerjaan dan anggota keluarga (anak atau menantu) masih berada
di daerah setempat. Keluarga biasa menghabiskan waktu luang dengan
menonton TV di rumah.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Keluarga bapak A mempunyai 5 orang anak, semua anak sudah menikah, dan
tinggal di kota bandung. Jadi tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap
berdua kembali dimana setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga
sendiri-sendiri. Sehingga tinggallah suami istri berdua saja (bapak A/Ibu O).
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi keluarga saat ini adalah tahap masa
tua yaitu suatu tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggal dunia yang fana ini. Ibu O mengatakan bahwa Ibu sudah hampir 1
bulan mengalami sakit maag, telah berobat namun masih sakit.

C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah bapak A/Ibu O merupakan rumah milik sendiri dengan luas > 20 m2
, yang terdiri dari 2 kamar, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 dapur dan 1
kamar mandi. Setiap ruang terdapat jendela yang jarang dibuka, dan
ventilasi yang kurang. Tipe bangunan rumah adalah tidak permanen.
Keadaan lantai terbuat dari papan sehingga terdapat udara dari bawah lantai.

1 3 5 6

2 4

8
Keterangan denah rumah:
1. Kamar tidur 5. Dapur
2. Ruang Tamu 6. Toilet
3. Kamar tidur 7. Ruang kosong
4. Ruang Keluarga 8. Halaman
Sinar matahari masuk melalui jendela di ruang tamu, kamar, dan dapur.
Udara yang masuk cukup karena jendela selalu dibuka taip hari. Di dapur
terdapat ventilasi, perabotan dapur kondisinya rapih dan bersih, tidak ada
pengalaman untuk kebakaran. Barang-barang yang tidak terpakai disimpan
di dalam lemari yang terdapat di dapur. Keluarga minum dengan sumber air
PAM yang kemudian di rebus. Di kamar mandi kebersihannya cukup terjaga
dengan kondisi lantai yang bersih dan tidak licin, tersedia peralatan mandi
seperti sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, dan shampo, air untuk kebutuhan
mandi dan mencuci cukup bersih tidak berwarna dan tidak berbau. Di kamar
mandi terdapat WC leher angsa. Keluarga menggunakan septic tank untuk
pembuangan limbah BAB dengan jarak dari sumber air > 10 meter.
Pembuangan sampah dikumpulkan pada tempat penanmpungan sampah
sementara dengna kondiri tertutup, setelah banyak kemudian sampah plastik
dibakar di pekarangan rumah, sedangkan sampah organik dibuang di kebun.

2. Karakteristik lingkungan/tetangga dan komunitas tempat tinggal.


Karakteristik penghuni lingkungan adalah sunda dan masih memegang
nilai-nilai adat terutama yang berkaitan dengan agama dan tradisi nenek
moyang. Jarak antara rumah keluarga bapak A/Ibu O dengan jalan raya
cukup dekat dengan kondisi jalan kering dan beraspal dan mulus. Terdapat
fasilitas keagamaan (mesjid) yang terdapat di belakang rumah (50 meter)
rumah keluarga bapak A/Ibu O. Terdapat sarana transportasi yang biasa
digunakan oleh keluarga bapak A/Ibu O yaitu seperti ojek dan motor
pribadi. Keluarga bapak A/Ibu O adalah keluarga yang berasal dari
wilayah/desa setempat (Desa Warnasari), dan sudah tinggal di daerah
tersebut sejak kecil.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga bapak A merupakan warga yang sudah menetap di RW 07 dari
lama sedangkan Ibu O berasal dari desa lain dan mereka tidak pindah-
pindah sejak usia pernikahan bapak A/Ibu O. Bapak A asli dari desa
cipangisikan Rw 07 desa warnasari sedangkan Ibu O berasal dari Desa
Banjaran.
4. Perkumpulan keluarga dan interkasi dengan masyarakat
Keluarga bapak A/Ibu O sepenuhnya mengenal tetangga. Hubungan dengan
tetangga terjalin dengan baik, dibuktikan dengan selalu ada tetangga yang
dengan sengaja datang ke rumah keluarga bapak A/Ibu O untuk mengobrol
dan jarak antara rumah keluarga bapak A/Ibu O dengan tatangga cukup
dekat.
5. Sistem pendukung keluarga
Bapak A selalu pergi ke sarana kesehatan jika sakit, selain itu Bapak A dan
Ibu O saling bergantian merawat anggota keluarga jika ada yang sakit.
Bapak A mengatakan memiliki tabungan uang yang cukup untuk digunakan
sewaktu diperlukan. Jarak rumah dengan puskesmas cukup dekat ( 2 3
KM). Saat ini keluarga lebih memilih berobat ke pelayanan kesehatan yang
berada di Pangalengan.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola-Pola Komunikasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda, keluarga tidak
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, keluarga cukup terbuka dan
selalu mendiskusikan bila ada masalah dan selalu merespon baik dalam
setiap komunikasi.
2. Struktur Kekuasaan
Pengambilan keputusan keluarga bapak A/Ibu O dilakukan dengan cara
bermusyawarah dengan anggota keluarga yang lain. Dalam menentukan
masalah keuangan Ibu O lebih mendominasi.
3. Struktur Peran
Bapak A merasa tetap sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap kehidupan keluarganya. Istrinya Ibu O sebagai ibu rumah
tangga dan juga petani untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarga,
tidak ada konflik peran di keluarga.
4. Struktur Nilai-Nilai Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan. Keluarga tetap percaya
bahwa penyakit yang di derita tetap bisa dapat diobati.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga bapak A/Ibu O dapat merasakan kebutuhan-kebutuhan yang
dirasakan oleh anggota keluarganya. Bapak A sangat percaya kepada Ibu O
istrinya dan anggota keluarga dengan perasasan memiliki dan mengasihi
sebagai anggota keluarga. Bapak A juga menghargai kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan dari anggota keluarganya, walaupun tidak dapat
dipenuhi namun saling terbukanya dan pengertian anggota membuat
hubungan keluarga bapak A/Ibu O tetap harmonis.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga bapak A/Ibu O menekankan bagaimana berperilaku sesuai ajaran
agama dan tradisi yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah atau pun di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, Bapak A atau Ibu O selalu
menggunakan obat herbal tapi jika sakit terasa parah biasa langsung pergi
ke sarana kesehatan untuk berobat dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan
dan pembiayaan uang yang dimilikinya. Keluarga langsung datang ke
tempat pelayanan kesehatan bila di rasakan ada anggota tubuhnya yang
dirasakan sangat sakit.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


Apabila ada masalah Bp. A selalu membicarakan dengan keluarga. Apabila
sakit keluarga berobat dulu dengan herbal jika sakit terasa parah kelurga biasa
pergi ke rumah sakit. Dan setiap kali ada masalah keluarga selalu dapat
menyelesaikan dengan baik dan tenang, tidak pernah menggunakan kekerasan.
G. HARAPAN KELUARGA KEPADA PETUGAS KESEHATAN
Keluarga berharap agar pemerintah khususnya petugas kesehatan dapat lebih
baik lagi khususnya para tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) dan juga
kader yang sekarang di pandang oleh masyarakat bahwa sangat dibutuhkan oleh
masyarakat akan pelayanan yang sebenarnya dan profesional.

H. PENGKAJIAN FISIK ANGGOTA KELUARGA


Aspek yang
Bapak A Ibu O
dikaji
Keadaan umum Baik Baik
Kesadaran CM CM
Tanda-tanda vital
TD 110/70 mmHg 130/80 mmHg
Nadi 93 x/menit 88 x/menit
Respirasi 20 x/menit 21 x/menit
Suhu 36,5 oC 36,3 oC
Berat Badan 68 kg 50 kg
Tinggi Badan 171 cm 159 cm
Kepala
Bentuk Simetris Simetris
Rambut Distribusi merata Distribusi merata dan
dan beruban beruban
Bersih tidak ada lesi Bersih tidak ada lesi
Kulit kepala
Mata
Bentuk Simetris Simetris
Konjungtiva Merah muda Merah muda
Sklera Putihl bersih Putih bersih
Pupil Isokor isokor
Kurang baik
Fungsi Baik
penglihat
an.
Telinga
Bentuk Simetris Simetris
Keadaan Bersih Bersih
Fungsi Baik Baik
pendenga
ran
Hidung
Bentuk Simetris Simetris
Keadaan Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada sekret
sekret
Mulut
Bentuk Simetris Simetris
Kebersihan Bersih Bersih
Gigi Ada yang tanggal Lengkap
Lembab
Bibir Lembab
Leher
Pergerakan Bisa menengok kiri Bisa menengok kiri
dan kanan dan kanan
Reflek Baik Baik
menelan Tidak ada Tidak ada
Pembesaran
thyroid/KGB
Dada
Bentuk Simetris Simetris
Nyeri napas Vesikuler Vesikuler
Bunyi jantung Bj 1 & 2 positif reguler
Bj 1 & 2 positif
reguler
Abdomen
Bentuk Simetris Simetris
Bising usus 10 x/ menit 9 x/menit
Sakit dibagian uluhati,
Perut terasa peurih
seperti diremas-remas.
Ekstremitas
Bentuk Simetris Simetris
ROM Bebas Bebas
Kekuatan otot 5 5 5 5
5 5 5 5
Integumen
Warna kulit Sawo matang Sawo matang
Turgor Baik baik
Kuku bersih bersih

3.1 Analisa Data


No Kelompok Data Penyebab Keterangan
1. Ds : Keluarga Bp. A Ketidaktahuan Kecemasan
mengatakan cemas keluarga tentang
dengan sakit yang penyakit, perubahan
dialami Ibu O kesehatan dan sosio
ekonomi
Do :
Keluarga ditandai
dengan peningkatan
ketegangan dan
mengekspresikan
kecanggungan peran
Keluarga banyak
bertanya kepada
perawat
Ibu O sering
menanyakan
keadaannya
Keluarga
overprotektif
terhadap Ibu O

2. DS : Ibu O mengatakan Inflamasi di lambung Nyeri


perutnya terasa sakit dan ketidaktahuan
seperti diremas- serta
remas. ketidakmampuan
keluarga dalam cara
DO: mengatasi sakit
Ibu O tampak maag.
meringis kesakitan.
Ibu O tampak bedrest
Ibu O tampak
memegangi dan
mengelus-elus
perutnya yang sakit.

3.2 Scoring

Kecemasan berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga tentang penyakit dan


perubahan kesehatan
Kriteria Skor Pembenaran
3/3 x 1 Masalah masih dapat diatasi atau dicegah
1. Sifat Masalah : aktual
=1 dengan keluarga mengenal masalah

2. Kemungkinan
1/2 x 2 Masalah dapat sebagian diubah dengan keluarga
Masalah dapat diubah :
= mampu mengetahui pencegahan masalah
sebagian

Potensi masalah cukup dapat dicegah karena


3. Potensi dicegah : 2/3 x 1
masih resiko dengan keluarga mampu dan mau
cukup. = 2/3
untuk mencegah

4. Menonjolnya Masalah 1/2 x 1 Masalah masih resiko, tetapi perlu segera


: Segera ditangani = 1/2 ditangani agar tidak menjadi actual
Jumlah 2,35

Nyeri berhubungan dengan inflamasi di lambung dan ketidaktahuan serta

ketidakmampuan keluarga dalam cara mengatasi sakit maag.

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 Masalah dapat diatasi apabila keluarga
Aktual =1 mengenal masalah firoadenoma mamae

2. Kemungkinan Masalah mungkin dicegah karena keluarga


1/2 x 2
Masalah dapat diubah : kooperatif terhadap penjelasan yang
=
sebagian disampaikan tenaga kesehatan

Potensi masalah masih bisa dicegah karena


3. Potensi dicegah : 2/3 x 1
keluarga memiliki kemauan dan kemampuan
cukup. = 2/3
untuk mencegah

4. Menonjolnya Masalah sudah aktual perlu segera ditangani,


2/2 x 1
Masalah: Segera keluarga belum mempunyai kemampuan untuk
=1
ditangani menangani
Jumlah 2,91
Diagnosa Prioritas Masalah
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi di lambung dan ketidaktahuan serta
ketidakmampuan keluarga dalam cara merawat di rumah klien dengan sakit
maag.
2. Cemas berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga tentang penyakit, dan
perubahan kesehatan.
Rencana Asuhan Keperawatan

No. Dx. Kep. Tujuan Standar evaluasi


Intervensi
keluarga Umum Khusus kriteria Standar
1. Nyeri Setelah 1. setelah 3x30 menit Psikomotor a. Nyeri dapat 1. Kaji skala nyeri klien
dilakukan 5x pertemuan nyeri klien 2. Ajarkan klien dan keluarga teknik
berhubungan berkurang
pertemuan dapat berkurang relaksasi dan distraksi
dengan dengan b. Teknik
3. Anjurkan untuk melakukan
keluarga,
inflamasi di melakukan pengobatan ke sarana kesehatan.
diharapkan
lambung dan keluarga nafas dalam dan 4. Ajarkan pada keluarga cara perawatan
mampu klien dengan sakit maag dirumah.
ketidaktahuan mengalihkan
merawat klien
serta di rumah perhatian
ketidakmampu c. Melakukan
an keluarga pengobatan
dalam cara maag secara
merawat tepat dan cepat.
dirumah klien
sakit maag.

Setelah 2. setelah 2x30 menit Verbal dan 1.Pengertian 1. Jelaskan dan ajarkan pada keluarga
dilakukan 5x pertemuan keluarga psikomotor tentang penyakit maag dan cara
Maag adalah
pertemuan mampu memahami perawatannya.
dengan imflamasi
keluarga, tentang penyakit (pembengkakan) dari 2. motivasi keluarga untuk mengulangi
diharapkan maag. hal yang telah dijelaskan.
mukosa lambung.
keluarga 3. beri reibforcement positif pada
mampu Inflamasi ini keluarga
mengetahui, 4. tanyakan pada keluarga jika ada yang
mengakibatkan sel
mengatasi dan tidak dimengerti.
mencegah darah putih menuju
sakit maag.
ke dinding lambung
sebagai respon
terjadinya kelainan
pada bagian tersebut.

2. Klasifikasi
Maag terbagi
dua, yaitu:
Maag akut
Merupakan
kelainan
klinis akut
yang jelas
penyebabnya
dengan tanda
dan gejala
yang khas.
Maag kronik
Penyebabnya
tidak jelas,
sering
bersifat
multifaktor
dengan
perjalanan
kilnik
bervariasi.

3. Penyebab
Obat-obatan:
Aspirin, obat
antiinflamasi
nonsteroid
(AINS)
Alkohol
Gangguan
mikrosirkulas
i mukosa
lambung:
trauma,
stress, sepsis.

4. Tanda dan
Gejala
Perih atau
sakit seperti
terbakar pada
perut bagian
atas yang
dapat
menjadi lebih
baik atau
lebih buruk
ketika makan
Mual
Muntah
Kehilangan
selera
Kembung
Terasa penuh
pada perut
bagian atas
setelah
makan
Kehilangan
berat badan

5. Komplikasi
Pendarahan
pada
lambung
Resiko tinggi
kanker
lambung
Dapat terjadi
penipisan
secara terus
menerus pada
dinding
lambung

6. Penanganan
pada maag
a. Pengobatan
Umum
Usahakan
dapat
beristirah
at dengan
cukup
Melatih
diri untuk
bekerja
dengan
tenang
Hindari
stress,
ketegang
an,
ataupun
kecemasa
n
Mengatur
diet
makan
yang
sesuai
Hindari
minum
alcohol
Hentikan
kebiasaan
merokok
b. Pemberian
obat (sesuai
dengan
anjuran
dokter )
Antasid :
menetalis
ir asam
lambung
dan
menghila
ngkan
nyeri.
Acid
blocker :
membant
u
menguran
gi jumlah
asam
lambung
yang
diproduks
i.
Proton
pump
inhibitor :
menghent
ikan
produksi
asam
lambung
dan
mengham
bat
H.pylori.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Ibu O


Umur : 59 tahun
Hari/Tgl Wkt Implementasi Evaluasi Paraf
Senin, 14.00 - Berkenalan dengan keluarga S: Resa
24/06/13 Bapak A dan keluarga dan - Ibu O dan kel.nya terlihat dapat
membina hubungan saling menerima adanya pembianaan
percaya (bina trust) kesehatan yang akan dilakukan
- Melakukan pengkajian pada pada kel.nya
Ibu O - Ibu mengatakan sakit di uluhati
- Mengobs TTV klien: seperti di remas-remas.
TD: 120/80 mmHg O:
Nadi: 89 x/mnt - Ibu O dan kel.nya terlihat dapat
Respirasi:21x/mnt menerima saran-saran yang
Suhu : 36,5 C diberikan
- Menganjurkan dan - Ibu tampak meringis kesakitan
mengajarkan klien A:
melakukan teknik relaksasi Masalah belum teratasi
dan distraksi. P:
- Menganjurkan klien untuk Lanjutkan intervensi
berobat ke pelayanan
kesehatan.
- Melakukan kontrak waktu
untuk pertemuan yang akan
dating
Selasa, 14.00 - Mengucapkan salam S: Resa
25/06/13 - Mengkaji apa yang menjadi - Ibu O dan kel.nya terlihat dapat
keluhannya hari ini menerima adanya pembianaan
- Mengobs TTV klien: kesehatan yang akan dilakukan
TD: 120/80 mmHg pada kel.nya
Nadi: 94 x/mnt - Ibu mengatakan sakit di uluhati
Respirasi:18x/mnt sudah agak berkurang.
Suhu : 36,2C O:
- Memeriksa keadaan sakit - Ibu O dan kel.nya terlihat dapat
klien. menerima saran-saran yang
- Mengkaji skala nyeri diberikan
- Menjelaskan dan A:
mendemonstrasikan Masalah belum teratasi
perawatan klien dengan sakit P:
maag di rumah. Lanjutkan intervensi
- Mengevaluasi keadaan klien
dan keluarga setelah
penjelasan dan demonstrasi
perawatan.
- Menganjurkan klien
meminum obatnya secara
teratur.
- Melakukan kontrak waktu
untuk pertemuan yang
berikutnya
Jumat 14.30 - Mengucapkan salam S: Resa
28/06/13 - Mengkaji apa yang menjadi - Ibu O mengatakan sekarang
keluhannya hari ini menjadi menambah pengetahuan
- Mengobs TTV klien: tentang sakit maag.
TD: 120/70 mmHg - Keluarga mengatakan akan
Nadi: 89 x/mnt belajar untuk merawat klien di
Respirasi:20x/mnt rumah.
Suhu : 36,7C O:
- Mengkaji tingkat pengetahuan - Ibu O dan keluarga dapat
Ibu O dan keluarga tentang menyebutkan ulang tentang
penyakit maag pengertian sakit maag
- Menjelaskan tentang penyakit - Ibu O dan keluarga dapat
maag kepada Ibu O dan menyebutkan ulang tentang
keluarga. penyebab, jenis, penanganan,
- Memotivasi keluarga untuk pencegahan sakit maag.
melakukan perawatan pada - Wajah klien tampak senang
klien dengan baik dan benar. setelah diberitahu tentang sakit
maag.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi sebelumnya
Sabtu, 15.00 - Mengucapkan salam S: Resa
29/06/2013 - Mengkaji apa yang menjadi - Ibu O mengatakan sekarang
keluhannya hari ini menjadi bertambah pengetahuan
- Mengobs TTV klien: tentang jenis menu makanan
TD: 120/80 mmHg yang dapat klien konsumsi.
Nadi: 88 x/mnt - Keluarga mengatakan akan
Respirasi:19x/mnt berusaha untuk membantu
Suhu : 36,4C proses penyembuhan Ibu O.
- Mengkaji keluarga dalam O:
perawatan klien dirumah. - Ibu tampak tenang dan sudah
- Mendiskusikan menu bisa melakukan aktivitas
makanan yang akan diberikan ringan.
kepada klien untuk setiap - Ibu dapat menyebutkan ulang
harinya. tentang jenis menu makanan
- Memotivasi keluarga untuk yang baik untuk klien.
membantu semua proses yang - Wajah klien tampak senang
telah disarankan. setelah dibuatkan menu
makanan yang baik untuk klien.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi sebelumnya
Senin, 15.30 - Mengucapkan salam S: Resa
01/07/ - Melakukan review ulang - Ibu O dan keluarga nya
2013 tentang sakit maag, penanganan mengatakan sangat berharap
, pencegahan dan jenis menu dengan adanya penjelasan dan
makanan untuk penderita maag demonstrasi cara perawatan
pada Ibu O dan keluarga. pada klien sakit maag, keluarga
- Menanyakan pada keluarga Ibu akan sehat dan terhindar dari
O apa yang menjadi keluhannya penyakit dan sakit maag klien
saat ini tidak kambuh lagi.
- Mengobs TTV
TD: 120/80 mmHg O:
Nadi 86x/mnt - Ibu O tampak sudah
- Mengevaluasi keadaan klien menjalankan diet dan pola
saat ini. makan yang baik.
- Menganjurkan pada Ibu O dan - Klien tampak tidak merasa
keluarga untuk tetap menjaga kesakitan lagi.
kesehatan.
- Klien tampak sudah mampu
melakukan aktivitas seperti sedia
kala.
- A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai