Anda di halaman 1dari 3

Anggi Istiqomah (1507488) - Ika Adhani S.

(1500216) - Indri Berliani (1500864) -


Putri Muna K. (1500649) - Vera Maharani (1504026)

HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat
kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi
secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatumanusia berhenti, manusia
tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya
(testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat
berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-
kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses
tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak
bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak
dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan
keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi. 1

1. Tubulus Seminiferus
Tubulus seminiferus adalah struktur yang terletak di dalam testis laki-laki. Mereka terdiri dari
jaringan tabung yang terdiri dari sel-sel yang dikenal sebagai sel-sel Sertoli. Mereka adalah situs untuk
proses meiosis berlangsung. Proses ini menghasilkan sperma yang disimpan, dikelola, dan kemudian
digunakan dalam reproduksi. Hal ini membuat tubulus seminiferus penting dalam proses reproduksi karena
hewan tidak dapat mereproduksi tanpa sperma. 2

Gambar 1.a Preparat Tubulus Seminiferus Gambar 1.b Preparat Tubulus Seminiferus
(Dokumentasi Kelompok, 2016) (Brooks, 2001)
A: Tubulus Seminiferus
HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI

2. Ovarium
Ovarium merupakan bagian dari sistem reproduksi organisme perempuan. Pada hewan vertebrata,
mereka juga memproduksi dan melepaskan hormon seks yang mengatur karakteristik fisik dan kesuburan.
Organ-organ ini sangat penting karena mereka menjamin kelangsungan hidup lanjutan dari spesies dengan
menghasilkan ova, atau telur, yang dimaksudkan untuk fertilisasi. Selain memproduksi dan melepaskan telur
yang mengandung materi genetik yang diperlukan untuk reproduksi, ovarium juga membuat hormon seks
seperti estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini membantu untuk mengatur proses ovulasi, dan mereka
juga berkontribusi terhadap karakteristik fisik umum yang terkait dengan jenis kelamin perempuan, seperti
perkembangan payudara. Tingkat hormon ini berfluktuasi, tergantung pada usia wanita dan di mana dia be-
rada pada siklus ovulasi. 3

Ovarium terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah korteks dan medulla. Pada korteks ditemukan ban-
yak folikel dengan berbagai tahap perkembangan folikel. Pada folikel tersebut terdapat ovum, zona pelluci-
da, antrum. Sedangkan pada medulla tersusun dari jaringan ikat longgar, vasa darah. 4

Gambar 2.a Preparat Ovarium Gambar 2.b Preparat Ovarium


(Dokumentasi Kelompok, 2016) (Canine, 2012)

A : Korteks
B : Medulla
C : Primordial folikel
D : Antrum
E : Ovum
F : Zona pellucida
HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI

2. Sperma
Sel sperma adalah gamet jantan, atau sel-sel yang berfungsi dalam reproduksi generatif, sebelum
pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet lain, dalam hal ini sel telur perempuan, untuk membentuk zi-
got. Sebuah zigot adalah ovum, atau telur, setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan dari spermatozoon,
dan spermatozoa dalam bentuk jamak. 5

Pada preparat di bawah dapat dilihat bagian-bagian sperma yaitu (A). Kepala sperma mengandung
inti. Inti memegang DNA dari sel. Kepala juga mengandung enzim yang membantu sperma memecah
melalui membran sel telur. (B). Ekor sperma bergerak seperti baling-baling, berputar-putar. Ekor ini adalah
flagella panjang yang mendorong sperma ke depan.

Gambar 3.a Preparat Sperma Gambar 3.b Preparat Sperma


(Dokumentasi Kelompok, 2016) (Utas, 2007)

1) Moenir, Achmad. 2012. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita. [online]. Tersedia: https://www.scribd.com/
doc/114597265/Anatomi-Fisiologi-Sistem-Reproduksi-Pria-Dan-Wanita [13 Agustus 2016]
2) Sridianti. 2016. Pengertian Fungsi Tubulus Seminiferus. [online]. Tersedia: http://www.sridianti.com/pengertian-fungsi-tubulus-
seminiferus.html [13 Agustus 2016]
3) Permata, Nuri. 2016. Pengertian Ovarium. [online]. Tersedia: http://www.sridianti.com/pengertian-ovarium.html [13 Agustus
2016]
4) Rahim, Andry. 2012. Histologi Ovarium [online]. Tersedia : andryrahim.blogspot.co.id/2012/04/histologi-ovarium.html?m=1
[13 Agustus 2016]
5) Sridianti. 2016. Pengertian Sel Sperma. [online]. Tersedia: http://www.sridianti.com/pengertian-sel-sperma.html [13 Agustus
2016]

Anda mungkin juga menyukai