Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEKNOLOGI PEMANFAA
PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN UDANG
AAT
DENGAN METODE DEASETILASI
Dra. Elly Purwanti, M.Si., Drs. Sukarsono, M.Si., Dra. Siti Zaenab, M.Si.
FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
Ringkasan
Kualitas produk pengolahan udang antara lain udang tanpa kepala (head less),
kulit yang terdiri atas chitin dikelupas (produk head less, peeled) sehingga hasil
samping dari proses ini didapatkan limbah padat (kulit) dan limbah cair hasil
pengolahan udang.
Tujuan kegiatan ini meningkatkan pendayagunaan limbah hasil pengolahan
udang (cair dan padat) sehingga mempunyai nilai tambah bagi masyarakat dan
pengusaha tambak udang. Metode kegiatan adalah penyuluhan dan demonstrasi
pembuatan tepung kulit udang dan penanganan pengolahan limbah cair.
Tepung chitosan (hasil pengolahan limbah kulit) mampu berfungsi sebagai koagulan
limbah cair. Hasil pengolahan limbah cair dengan menggunakan tepung chitosan
mampu menurunkan zat padat terlarut (sebelum penambahan tepung chitosan 160
mg/l, sesudah 51,6 mg/l), COD (sebelum perlakuan 160 mg/l, sesudah 48 mg/l)
demikian juga dengan protein turun 50 % (sebelum 13 mg/l, sesudah 4,8 mg/l).
Berdasarkan hasil pengolahan limbah dengan menggunakan tepung chitosan hasil
pengolahan kulit udang dengan metode deasetilasi ini, tepung chitosan mampu
mengolah limbah sehingga dihasilkan air limbah yang memenuhi standart baku
mutu. Dengan indikator kandungan COD, maupun zat padat terlarut (TTS) dibawah
standart bakumutu, Ph tidak asam, air tidak keruh dan tidak berbau.
65
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003
66
Elly Purwanti, Sukarsono & Siti Zaenab, Teknologi Pemanfaatan Limbah Pengolahan Udang ...
baru berisi sedikit oksigen larut, Sedikit benda padat yang terlarut (ZPT),
nitrit, sedikit alkali dan mineral. Limbah pemeriksaan kimiawi meliputi kekeruhan,
basi menyebarkan bau-bau yang memuakan suhu,bau, amoniak,nitrit,sufidam sulfat,
yang bersumber hidrogen sulfidadan gas- khlorida, BOD biologocal Oxygen Demand,
gas lainnya. Partikel-partikel besar dan pH,COD.Terakhir uji coba pemeriksaan
kecil, sisa-sisa larutan dalam bentuk kolloid bakteriolesis.
dan setengah kolloid merupakan tempat Menurut Cesio (1982) kulit udang
berbiak khususnya bakteri, virus dan (limbah padat) mengandung chitin sebesar
protozoa. Kebanyakan dari bakteri secara 18,1%. Kemudian hasil penelitian Bough
relatif tidak berbahaya namun sebagian (1975) chitin tersebut dapat dibuat menjadi
dari pada mereka secara positif berbahaya tepung yang disebut tepung chitosan dengan
karena ada hubungannya penyakit proses deproteinasi (dengan NaOH),
(patogenik) atau penyebab penyakit. Jadi kemudian deminaralisasi (Hcl) deasetilasi
penting sekali untuk segera membuang (NaOH). Hasil yang didapat berupa tepung
danmembenahi limbah secara tuntas agar chitosan berfungsi sebagai agensia
tidak menimbulkan masalah lingkungan. pengumpul dan penanganan limbah, dengan
Berbagai uji coba dapat dikelom-pokan perlakuan deasetilasi menggu-nakan basa
atau dip[ilih untuk disesuaikan dengan pekat. Dengan metode-metode ini selain
kebutuhan-kebutuhan khusus setempat. diharapkan akan didapat hasil akhir berupa
Ujian-ujian secara fisik mencakup pula uji limbah cair yang memenuhi standart baku
coba atas benda-benda padat dalam berbagai tumbuh limbah cair, juga ada nilai
keadaannya. Benda-benda padat yang ekonominya yaitu endapan protein dari
benar-benar padat yang tetap dan menguap, limbah cairnya.
67
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003
METODE KEGIA
KEGIATTAN Tepung kulit udang
Metode kegiatan adalah diklat
dengan tahapan : NaOH Deproteinasi (2,5
Penyuluhan, meliputi: jam, 1000C)
1. Penjelasan tentang limbah,
keberadaan, bahayanya, dan nilai (10:1)
ekonomisnya bila diolah atau Aquades Pencucian
dimanfaatkan.
2. Penjelasan tentang zat-zat yang Penyaringan
masih terdapat pada kulit udang,
terutama besarnya kandungan Pengeringan
chitin.
3. Penjelasan tentang tepung chitosan, HCL 40% dimeneralisasi (2 jam,
cara-cara pembuatannya dan suhu kamar)
manfaatnya.
4. Nilai ekonomi, dari endapan protein Aquades Pencucian
yang didapat setelah pengolahan
limbah cair. Penyaringan
5. Penjelasan cara-cara penanganan
limbah cair udang, untuk Pengeringan
mendapatkan endapan protein dan
mendapatkan limbah cair yang
memenuhi standart baku mutu NaOH 40% Deasetilasi (1400C ,
sehingga tidak menimbulkan 0,5 jam)
masalah pencemaran
Pencucian
Demonstrasi (dengan praktek langsung)
Cara kerjanya adalah sebagai Penyaringan
berikut : (metode Bough, 1982)
Pengeringan
A. Penyimpanan :
Tepung chitison
Kulit udang
C. Pengolahan limba cair
Pencucian
Pengeringan Chitosan + asam asetat 2% (0,5:
100)
Pengecilan ukuran
Pengambilan 25ml larutan
Pengayakan chitosan
68
Elly Purwanti, Sukarsono & Siti Zaenab, Teknologi Pemanfaatan Limbah Pengolahan Udang ...
Chit = L * 0,150
69
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003
untuk pengolahan limbah karena sudah tersuspensinya untuk setiap liter limbah
mampu menurunkan kandungan cukup kecil. Keadaan ini sangat berlainan
pencemar limbah antara 50 hingga 70%. dengan kondisi limbah cair yang
Belum lagi jika ditambah dengan dihasilkan oleh pengolahan udang lainya
pengurangan limbah padat berupa kulit yang cenderung memiliki kandungan
udang yang berlimpah menjadi hilang padatan tersuspensi melebihi nilai
sama sekali karena dimanfaatkan untuk ambang batas (>200ppm).
pembvuatan tepung chitosan. Kandungan COD (Chemical Oxygen
Hasil analisis terhadap parameter Demand : Kebutuhan Oksigen Kimia)
limbah sebelum dilakukan pengolahan limbah pengolahan udang sebelum diberi
dengan menggunakan tepung chitosan perlakuan dengan memberiflokulan
diperoleh gambaran nilai parameter menunjukkan nilai COD diatas nilai
sebagai berikut: ambang batas (nilai 60 diatas nilai
- Padatan tersuspensi 160 ppm ambang batas). Hal ini kemungkinan
- Protein 13 ppm terjadi karena kandungan limbah udang
- COD (Chemical Oxygen Demand) 160 ppm meskipun padatan tersuspensinya
Nilai nilai parameter tersebut jika rendah, namun memiliki bahan-bahan
dibandingkan dengan ketentuan Baku yang terlarut yang membutuhkan oksigen
Mutu Limbah Cair yang dikeluarkan oleh tinggi untuk didegradasikan. Misalnya
Mentri Negara Lingkungan Hidup dalam terlihat dari nilai kandungan protein
surat keputusannya nomor: KEP- 51/ dalam bentuk larutan yang
MENLH / 10 / 1995, tanggal 23 Oktober konsentrasinya masih tinggi terlarut
1995 tertera pada tabel berikut : dalam limbah. Jika protein dan bahan-
bahan lain terlarut dalam bentuk larutan
Tabel perbandingan Parameter Limbah cairan dan bukan dalam bentuk padatan
Cair Hasi Analisi Sebelum Perlakuan terlarut, maka akan mengakibatkan
Dan Baku Mutu (SK MENLH No. KEP jumlah COD dan BOD yang terkandung
51 / MENLH / 10 /1995) dalam limbah tersebut tinggi, walaupun
70
Elly Purwanti, Sukarsono & Siti Zaenab, Teknologi Pemanfaatan Limbah Pengolahan Udang ...
Dari hasil aplikasi teknologi chitosan 48 mg/l), demikian juga dengan protein
terhadap limbah tersebut diperoleh turun kurang lebih 50% (sebelum 15
gambaran yang memuaskan untuk mg/l, sesudah 4,8 mg/l)
71
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003
Daftar Pustaka
Amsyari, F. 1994.. Prinsip-prinsip
Masalah Pencemaran Lingkungan
Lingkungan.
Gholiad. Surabaya
72