PENDAHULUAN
Penyediaan data-data yang lebih akurat dalam skala lokal masih dibutuhkan suatu
berbagai aspek penelitian guna memberikan informasi geologi suatu daerah yang
diteliti.
dasar (topografi) skala 1: 25.000 yang merupakan perbesaran dari Peta Rupa
Bumi Indonesia, skala 1 : 50.000 Lembar Makale nomor 2012-64 dan Lembar
1
2
stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan potensi bahan galian pada daerah
penelitian.
Batasan masalah yang akan dibahas pada laporan pemetaan geologi ini
yaitu hanya pada aspek geologi yang terpetakan pada peta skala 1 : 25.000, terdiri
dari aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan bahan galian yang
20'0"S
20'0"S
230'0"S
230'0"S
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Luwu
30'0"S
30'0"S
Kab. TorajaKota Palopo
Kab. Luwu
330'0"S
330'0"S
Kab. Enrekang
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
40'0"S
40'0"S
Kota Parepare Kab. Wajo
Kab. Barru
Kab. Soppeng
Kab. Bone
Makale nomor 2012-64 dan Lembar Belajen nomor 2012-62 terbitan Badan
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat yang ditempuh sekitar 8
penyusunan laporan.
penyusunan tulisan akhir kegiatan lapangan ini maka dilakukan beberapa tahapan
sistematis dan terencana yang terdiri atas tahap persiapan, tahap penelitian
lapangan, tahap analisis dan pengolahan data, serta tahap penyusunan laporan.
daerah penelitian dari literatur ataupun tulisan tulisan yang berisi tentang
5
detail dan pengecekan ulang. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
lintasan yang akan dilalui untuk mendapatkan data yang akurat dengan
kondisi singkapan.
pelapukan (jenis dan tingkat pelapukan), soil (warna, jenis dan tebal
soil), erosi (jenis dan tingkat erosi), gerakan tanah, sungai (jenis
sungai, arah aliran, bentuk penampang dan pola aliran sungai serta
Pengambilan data dengan cara pencatatan data lapangan, artinya semua data
1962, Selley 1969 dan Pettijohn 1975, penentuan dan pengukuran unsur-
penelitian. Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap jenis soil serta
vegetasi yang ada di sekitar singkapan. Setelah semua data dicatat dan
maupun sketsa.
analisa beda tinggi, pola aliran sungai, tipe genetik sungai, stadia daerah dan
data geomorfologi lainnya yang diperoleh dari hasil perekaman baik dalam
mikroskopis batuan dalam bentuk sayatan tipis, contoh batuan yang telah
section) berukuran 0,03 mm untuk tiap jenis batuan dan kemudian diamati
1962.
litologi.
interpretasi dimana data yang telah diolah dihubungkan satu demi satu sehingga
Metode ini merupakan pengolahan data akhir, yaitu data yang telah diolah,
penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan peta geologi, geomorfologi,
struktur geologi, bahan galian, serta pola aliran dan tipe genetik sungai.
lampiran berupa peta-peta dan deskripsi petrografis yang tergabung dalam satu
bentuk yang disusun dalam bentuk laporan pemetaan geologi. Penyajian data dan
Studi Pustaka
Pembuatan Proposal
Pembuatan peta dasar
Tahap Persiapan
Pengurususan administrasi
Persiapan peralatan dan perlengkapan
lapangan
Tahap Penelitian Lapangan
Penentuan Lokasi
Pengamatan Singkapan
Pengamatan struktur Pemetaan Pemetaan
Pengamatan geomorfologi Detail Pendahuluan
Pengamatan stratigrafi
Pengambilan conto batuan untuk
analisa petrografis
Pengambilan dokumentasi Tahap Pengumpulan Data
Pengamatan sebaran bahan galian
Analisis Geomorfologi
Analisis Petrografi
Analisis Stratigrafi
(Analisis Petrologi dan Tahap Pengolahan Data
Mikropaleontologi )
Analisis Struktur Geologi
Pengambilan dokumentasi
Pengamatan sebaran bahan galian
Peta Geologi
Tahap Interpretasi Data
Peta Geomorfologi, Peta Pola Aliran
dan Tipe Genetik Sungai
Peta Pola Kerangka Struktur
Peta Indikasi Bahan Galian
Kolom Stratigrafi
Pengamatan sebaran bahan galian
peta rupa bumi sekala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal Edisi I tahun 1991.
3. Kompas Geologi
4. Palu
7. Laptop
13. Komparator
16. Busur
17. Penggaris
18. Clipboard
26. Literatur