1
Mahasiswa Program Arsitektur Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Program Arsitektur Universitas Islam Indonesia
3
Peneliti, Pusat Transportasi Studi dan Logistik, Universitas Gadjah Mada
Email: 13512201@students.uii.ac.id
Abstrak
Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, hal ini
mempengaruhi bertambahnya tingkat kemacetan dan polusi, hingga berdampak pada pemanasan global. New
urbanism merupakan suatu gerakan urban desain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Salah satu turunan konsep dari new urbanism adalah sustainable transportation yang berfokus kepada cara untuk
melakukan mobilitas yang lebih berkelanjutan. Diantara penerapannya adalah melalui kerangka strategi ASIF
(avoid, shift, improve dan finance), yaitu dengan menghindarkan penggunaan kendaraan pribadi, berpindah ke
moda yang ramah lingkungan, serta upaya peningkatan dan pembiayaan sistem. Dalam usaha menuju perbaikan
sistem telah dilakukan survey stated preference terhadap aspek perencanaan bangunan dan fasilitasnya yang
mempengaruhi keputusan avoid dan shift. Survey difokuskan pada perencanaan fasilitas dan kapasitas ruang
parkir dengan berbagi konfigurasi yang menghasilkan nilai yang berbeda pada jarak tempat parkir, waktu proses
parkir serta pencapaian ke ruang kegiatan, dan probabilitas untuk mendapatkan tempat parkir. Hasil penelitian
ini dapat dijadikan salah satu dasar perencanaan bangunan dan fasilitas yang mendukung strategi ASIF serta
pelaksanaan konsep new urbanism yang ramah lingkungan khususnya di lingkungan kampus serta perkantoran.
Kata kunci: New urbanism, sustainable transportation, instrumen perencanaan, stated preference.
Pendahuluan
Kualitas lingkungan yang baik pada kota dapat dicapai dengan cara menerapkan konsep new
urbanism atau sustainable urban design (Boeing et al. 2014). Konsep ini sudah banyak diterapkan di
negara-negara maju seperti di Eropa, akan tetapi pada negara berkembang seperti di Indonesia konsep
new urbanism belum banyak diterapkan (Pizarro et al. 2003).
Kesalahan investasi pada kota yang lebih mementingkan infrastruktur bagi kendaraan
menyebabkan masyarakat menjadi terbiasa untuk lebih memilih menggunakan alat transportasi pribadi
dalam memenuhi kebutuhan mobilitas dasar mereka seperti diantaranya pergi ke kantor, pasar, dan
sekolah (Kantola et al. 2009). Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor setiap tahunnya
menyebabkan sulitnya untuk mencapai kualitas lingkungan kota yang baik (Boeing et al. 2014). Hal
tersebut menyebabkan tingginya tingkat kemacetan, polusi udara, polusi suara, hingga global warming
sehingga berdampak pada penurunan kualitas lingkungan kota (Cairns et al. 2008).
Pada sektor transportasi untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi terdapat
sistem sustainable transportation (Mihyeon Jeon & Amekudzi 2005). Untuk mendukung
1
pengembangan sistem tersebut terdapat 3 strategi utama diantaranya adalah: (1) Menghindari dan
mengurangi kebutuhan dalam menggunakan jenis transportasi berbasis bahan bakar dengan
memberikan peningkatan pada fasilitas mobilitas dan desain perencanaan infrastruktur yang cerdas; (2)
Berpindah dari jenis transportasi yang tidak ramah lingkungan menjadi ramah lingkungan, transportasi
yang lebih efisien (angkutan umum dan kendaraan tidak bermotor); (3) Meningkatkan efisiensi energi
dan mengurangi dampak buruk dari sistem transportasi. Strategi tersebut biasa disebut sebagai Avoid-
Shift-Improve (UNEP 2014).
Untuk dapat melakukan eksplorasi pada strategi instrumen perencanaan tersebut diperlukan
pengujian dengan menggunakan metode stated preference terhadap skenario mengenai gagasan-
gagasan alternatif design terkait strategi Avoid dan Shift sehingga akan diketahui variabel manakah yang
paling berarti dalam instrumen perencanaan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi strategi instrumen perencanaan terhadap sistem
transportasi dan membandingkan beberapa variabel strategi dengan menggunakan metode stated
preference sehingga dapat mengetahui variabel mana yang paling berarti dalam mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi. Sebagai studi kasus dipilih kampus Universitas Islam Indonesia yang
berlokasi di Jalan Kaliurang KM. 14.4, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi
tersebut dipilih karena telah memenuhi beberapa kiteria untuk menerapkan sustainable transportation
diantaranya merupakan sebuah kantor dan sekolah sehingga bangunan tersebut mempunyai karakter
captive building dimana pengguna bangunan memiliki keterikatan untuk datang ke gedung tersebut.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode stated preference untuk mengumpulkan data berupa identifikasi
dan analisis terhadap pilihan-pilihan responden melalui kuisioner dalam menjawab beberapa pilihan
yang telah didesain sesuai dengan variabel instrumen perncanaan melalui pengenalan strategi avoid-
shift. Variabel tersebut adalah: (a) jarak parkiran ke gedung fakultas; (b) estimasi waktu dari proses
parkir menuju kelas; (c) persentase kemungkinan tidak mendapatkan tempat parkir.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner melalui Google Docs,
responden yang dituju untuk menjawab kuisioner adalah mahasiswa UII. Struktur dari kuisioner
tersebut adalah seperti berikut:
a. Profil Responden
Untuk memastikan kebenaran serta mendapatkan hasil yang sesuai dari survey ini, maka perlu
diketahui beberapa profil dari setiap responden. Kriteria tersebut adalah asal perjalanan, tujuan gedung
2
fakultas, perkiraan jarak perjalanan, perkiraan waktu perjalanan, jenis kelamin, usia, jenis kendaraan
yang digunakan sekarang
b. Pertanyaan Terbuka
Bagian kedua dari kuisioner ini adalah alasan mengapa menggunakan kendaraan pribadi untuk
menuju kampus. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui fitur yang diinginkan oleh responden untuk
sistem transportasi kedepannya.
c. Stated Preference
Bagian terakhir dari kuisioner adalah kuisioner mengenai stated preference. Responden diberi
beberapa gambaran berisi variabel yang telah diskenariokan dan diminta untuk mengisi pilihan apakah
mereka akan berhenti menggunakan kendaraan pribadi mereka untuk menuju kampus. Terdapat lima
pilihan yang dapat dipilih oleh responden yaitu: (1) Pasti Berhenti; (2) Mungkin Berhenti; (3) Ragu-
ragu; (4) Mungkin Tidak Berhenti; (5) Pasti Tidak Berhenti.
Data yang didapatkan dari kuisioner dianalisis secara deskriptif dan statistik berdasarkan
kriteria instrumen perencanaan terhadap sustainable transportation untuk mengetahui variabel mana
yang mempunyai pengaruh berarti dalam mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dengan analisis
tanggapan responden yang diubah menjadi binary logistic kemudian dianalisa menggunaka software
SPSS dapat diperoleh variabel yang mempunyai pengaruh berarti dalam mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi.
Hasil
Total responden diperoleh berjumlah 101 mahasiswa yang berasal dari fakultas
berbeda. Dengan menggunakan instrumen perencanaan maka dapat diperoleh 13 alternatif
perencanaan layout dengan variabel berbada pada tempat parkir, tujuan dari pilihan-pilihan ini
adalah untuk mengetahui dan menentukan variabel mana yang memberikan pengaruh
signifikan terhadap responden untuk meninggalkan kendaraan pribadi saat menuju kampus.
Pada analisis statistik terdapat dua model scenario yang digunakan, yaitu skenario
optimis dan skenario pesimis dengan asumsi sebagai berikut:
3
- Pasti Berhenti =1
- Mungkin Berhenti =1
- Ragu-ragu =0
- Mungkin Tidak Berhenti =0
- Pasti Tidak Berhenti =0
Perhitungan binary ini sudah dilakukan menggunakan software SPSS dengan hasil
sebagai berikut:
a) Perhitungan model logistic dari skenario optimis adalah sebagai berikut:
Variables in the Equation
Pembahasan
Berdasarkan hasil yang didapatkan melalui metode stated preference dari responden
dan perhitungan menggunakan software SPSS, baik dalam skenario optimis maupun pesimis
menunjukkan bahwa hanya variabel persentase kemungkinan tidak mendapatkan tempat
parkir' dalam instrumen perencanaan yang signifikan dalam mengurangi jumlah penggunaan
kendaraan pribadi. Hal ini menegaskan bahwa semakin kecil prosentase kemungkinan tidak
mendapatkan tempat parkir akan memberikan pengaruh terhadap jumlah responden yang akan
berhenti menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju kampus.
4
Sebagai tambahan berdasarkan hasil survey stated preference, beberapa intervensi di
luar instrument perencanaan perlu ditambahkan untuk mengubah responden pesimis menjadi
lebih optimis meniggalkan penggunaan kendaraan pribadi. Beberapa implikasi kebijakan serta
beberapa prasyarat perlu diberlakukan, diantaranya adalah peningkatan mobilitas transportasi
umum, teknologi pelayanan sistem transportasi, kenyamanan dan fleksibilitas sistem
transportasi, efisiensi waktu dan biaya, serta fasilitas pedestrian yang memadai.
Namun demikian, untuk saat ini variabel tersebut hanya berlaku pada pengguna sistem
transportasi dengan tujuan perjalanan menuju tempat atau bangunan yang bersifat captive
buildings sehingga pengguna mempunyai keterikan untuk melakukan perjalanan ke tempat
tersebut.
Kesimpulan
Dengan diketahuinya variabel signifikan pada instrumen perencanaan dalam
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebagaimana yang diketahui adalah variabel
persentase kemungkinan tidak mendapatkan tempat parkir maka dapat digunakan untuk
proses perencanaan tahap awal seperti upaya menentukan tata guna lahan dan menurunkan
resiko kesalahan investasi desain bangunan pada tahap perencanaan.
Namun demikian, instrument perencanaan ini harus didukung dengan fasilitas
infrastruktur sistem transportasi yang bermutu tinggi dan pengembangan fasilitas teknologi
yang mampu menunjukkan persentase kemungkinan tidak mendapatkan tempat parkir
sehingga dapat memudahkan pengguna dalam melakukan mobilitas.
Daftar Pustaka
Boeing, G. et al., 2014. LEED-ND and livability revisited. Berkeley Planning Journal, 27(1),
pp.3155.
5
mmon+future#0.
Cairns, S. et al., 2008. Smarter choices: Assessing the potential to achieve traffic reductions
using soft measures. Transport Reviews, 28(5), pp.593618. Available at:
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01441640801892504%5Cnhttp://dx.doi.or
g/10.1080/01441640801892504.
CNU, 2013. What Is New Urbanism? , (December 2012), p.2015. Available at:
https://www.cnu.org/resources/what-new-urbanism [Accessed November 3, 2016].
Dalkmann, H. & Brannigan, C., 2008. Transportasi dan Perubahan Iklim, Deutsche
Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. Available at:
http://www.sutp.org/files/contents/documents/resources/A_Sourcebook/SB5_Environme
nt and Health/GIZ_SUTP_SB5e_Transport-and-Climate-Change_ID.pdf.
Kantola, V. et al., 2009. Bit Bang Rays to the Future,
Kates, R.W., Parris, T.M. & Leiserowitz, A.A., 2005. What Is Sustainable Development?
Goals, Indicators, Values, and Practice. Environment: Science and Policy, 47(3), pp.8
21. Available at:
http://www.csa.com/partners/viewrecord.php?requester=gs&collection=ENV&
;recid=6248252.
Litman, T., 2003. Measuring transportation: Traffic, mobility and accessibility. ITE Journal
(Institute of Transportation Engineers), 73(10), pp.2832. Available at:
http://www.vtpi.org/measure.pdf.
Mihyeon Jeon, C. & Amekudzi, A., 2005. Addressing Sustainability in Transportation
Systems: Definitions, Indicators, and Metrics. Journal of Infrastructure Systems, 11(1),
pp.3150.
Pizarro, R.E., Wei, L. & Banerjee, T., 2003. Agencies of Globalization and Third World
Urban Form: A Review. Journal of Planning Literature, 18(2), pp.111130. Available
at: http://internal-pdf//12-Agencies Globalization and 3rd world-0804743944/12-
Agencies Globalization and 3rd world.pdf LB - 08-12 ville globale.
Shaker, R.R., 2015. The spatial distribution of development in Europe and its underlying
sustainability correlations. Applied Geography, 63, pp.304314. Available at:
http://dx.doi.org/10.1016/j.apgeog.2015.07.009.
Talen, E., 2002. The social goals of new urbanism. Housing Policy Debate, 13(1), pp.165
188.