Anda di halaman 1dari 7

CASE STUDY

CHINA TELCOM VERIS O2P


to TELKOM INDONESIA

----------------------- 2014 ----------------------


Launching Veris O2P
Selepas mengahadiri launching Veris Open Operational Platform (O2P) pada Februari 2014,
Manager Divisi Wholesale Service (DWS) PT telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia)
menyadari bahwa langkah inisiatif yang dilakukan oleh China Telecom untuk berkolaborasi dengn
AsiaInfo merupakan keputusan yang strategis untuk mengembangankan produk baru Open
Operational Platform (VERIS O2P) yang berfokus pada pengembangan Application Programing
Interface (API) sebagai solusi untuk kolaborasi Business to Business (B2B) digital service dan bisnis
Over The Top (OOT). China Telcom sendiri mengembangkan VERIS O2P sebagai sebuah sebuah
platform kolaborasi IT untuk B2B bisnis digital yang dikembangkan dengan tujuan sebagai API Hub
yang dapat menghubungkan antara back office IT dan network system mereka dengan bisnis OTT
yang sedang marak berkembang.
Melihat perkembangan digital bisnis OTT di Indonesia yang juga sangat signifikan, Manager DWS
PT telekomunikasi Indonesia menilai bahwa langkah yag diambil oleh China Teleocm dengan VERIS
O2P dapat menjadi suatu sintesis ide pengembangan bisnis untuk perusahaannya yang merupakan
perusahaan telekomunikasi nomor satu di Indonesia.
China Telcom Veris O2P
Layaknya Telkom Indonesia, China Telcom juga merupakan perusahan
telekomunikasi publik yang terbesar di negaranya. China telcom menyediakan
layanan jasa telekomunikasi wireless dan mobile, akses internet dan informasi, serta
value-added services telekomunikasi. China sebagai negara dengan jumlah populasi
nomor satu di Indonesia menjadikan China Telcom memeiliki jumlah subscriber
terbanyak pula. Dengan karakteristik demograsi dan jasa telekomunikasi yang
ditawarkan, Telkom China dapat dikatakan memilikisi level bisnis yang sama dengan
Telkom Indonesia.
Namun, sama halnya dengan perusahaan telekomunikasi di dunia, China Telecom
juga menghadapi tantangan dari berbagai pemain baru baik dari sisi Digital Services
Providers (DSP) maupun bisnis Over The Top (OTT). Baik DSP maupun OTT
memeilik dual role yakni sebagai kompetitor sekaligus partner bisnis. Dari
pengalamn kolaborasi dengan para pemain baru tersebut Chine Telcom mendapati
bahwa permasalahan teknis IT menjadi tantangan yang cukup berat.
Dari sebuah hasil survey memang mengatakan bahwa sebanyak 67% praktisi bisnis
menilai bahwa eksposur dari API dan kolaborasi B2B merupakan faktor penting,
namun mayoritas responden mengindikasikan bahwa proses IT yang kompleks
masih menjadi permasalahn untam dalam kolaborasi antar bisnis OTT. Mike
Hibberd, Editorial Director dari Telecom.com menngatakan:
There remains a huge amount of enthusiasm for OTT/operator partnerships but
the survey highlighted a number of challenges to their successful establishment.
Business model, lack of commitment, lack of understanding and IT complexity must
all be addressed, the survey suggested, if operators and OTTs are to strike deals
that yield truly mutual benefits.
Sebagai solusi dari tantangan permasalahn tersebut China Telcom dengan
menggandeng InfoAsia akhirnya membangung sebuah platform IT yang kemudian
dinamakan Open Operational Platform (VERIS O2P) tersebut. VERIS O2P dalam
impelementasi nyata digunakan oleh Telcom China untuk berbagai hal yakni:
Cross-selling servis OTT dengan Up-sell communication services
existing costumer
Menggaet kostumer baru dengan Menjadikan sumber revenue dari
innovasi product dan penawaran yang kapabilitas IT dan network yang
termasuk servis OTT didalamnya mereka punya
Semenjak awal peluncuran VERIS O2P, China Telecom secara continue
mendapatkan banyak partner bisnis baru di pasar bisnis digital. Melalui VERIS O2P,
lebih dari 20 perusahaan (termasuk OTT) menggabungkan produk mereka dengan
produk komunikasi China Telcom, mulai dari fixed, mobile, hingga IPTV.
Selain itu, VERIS O2P juga memberikan akses kepada berbagai pertner OTT untuk
menggunakan sistem back-office (seperti Billing & CRM) dan network asset (seperti
SMS gateaways) yang dimiliki China Telcom sebagaai bentuk salah satu bentuk
service added. Meskipun dalam skema VERIS O2P API diberikan secara gratis
kepada partner, China Telcom tetap mendapatkan pemasukan dari persentase
revenue setiap end costumer dari kolaborasi kombinasi produk dengan OTT.
Berikut adalah contoh salah satu skema produk yang ditawarkan oleh China
Telcom melalui VERIS O2P yang menjelasakan kerjasama antara online shoping
retailer dengan China Telcom dimana ketika pelanggan membeli dari online
shopping retailer akan mendapatkan reward mobile data dari telecom china yang
dijembatani oleh VERIS O2P:

Dengan skema bisnis tersebut, VERIS O2P cukup memberikan kontribusi yang
positif terhadap bisnis China Telcom. Bahkan dalam kurun waktu satu bulan (Maret
2014), VERIS O2P memberikan incremental value added dengan angka yang cukup
fantastis terhadap bisnis China Telcom, yakni:

21 million top-up API calls generated revenue of $166 millions

390,000 subscription API calls added over $3 millions

4 million traffic charging API calls contributed over $3 millions


millions
Tian Rong selaku Business Manager dari China Telecom Group, dalam forum yang dihadiri oleh
Manager DWS Telkom Indonesia tersebut sangat lega dengan inovasi dan return yang diberikan
oleh VERIS O2P.

Tidak hanya itu, pada April 2014 China Telcom juga mendapat nominasi untuk TM Forum
Excellence Award atas implementasi dari Veris O2P yang merupakan sebuah solusi untuk open
digital bisnis. Tiang Rongs selaku Business Manager dari China Telecom Group mengekspresikan
pula pada forum yang sama betapa bangganya dia akan penghargaan untuk Veris O2P.
----------------------- 2017 ----------------------

API dan Telkom Indonesia


Perkembangan business OTT di Indonesia berujung pada kebutuhan API yang sudah cukup
popular di pasar servis digital. Penggunaan API sudah diimplementasikan di berbagai sektor bisnis
di Indoensia seperti ecommerce hingga perbanakn dengan menggunakan financial technology
(fintech).
Pada awal Juli lalu lalu, sebuah bank tersebut meluncurkan program inkubator yang khusus
memfokuskan diri pada fintech startup. Program tersebut menggandeng MCI, Indigo Inkubator
milik PT Telkom, dan konsultan pengembangan bisnis ActionCoach ini direncanakan berlangsung
selama enam dengan fokus pengembangan mobile aplikasi berbasis API.

Dari sisi teknis, VP Excutive bank tersebut mengamati ada satu kendala yang dihadapi fintech saat
ini. Tidak mudah mengkoneksikan sistemnya dengan sistem bank, karena secara sistem arsitekturnya
agak berbeda. Fintech memanfaatkan teknologi terkini sedangkan mayoritas bank masih menggunakan
teknologi yang relatif [sudah] cukup lama.

Untuk mengakomodasi hal tersebut, bank tersebut membangun Application Programming Interface
(API) yang akan menjembatani sistem bank dan aplikasi.

API ini sangat mudah digunakan dan sudah dikenal oleh para apps developer,
sehingga tidak diperlukan training khusus atau petunjuk yang rumit untuk
menggunakannya. Cukup dengan petunjuk yang ringkas dan simpel, otomatis para
apps developer sudah bisa menggunakan API ini. API ini dapat digunakan sebagai
integrasi antara sistem fintech dan sistem bank sehingga fintech bisa memanfaatkan
API yang dibangun untuk memberikan UX (user experience), tutur VP Excutive bank
tersebut.
Telkom Indonesia dalam hal ini juga tidak tertinggal, hingga tahun ini Telkom telah berkolaborasi
dengan beberapa pertner dalam implementasi OTT dan API. Seperti pada 2014, Infomedia (anak
perusahaan Telkom) bekerjasama dengan Telkom meluncurkan aplikasi mobile baru untuk usaha
kecil dan menengah di Indonesia yang disebut ZAPA pada tanggal 3 November 2014. Aplikasi ini
merupakan bentuk dukungan Telkom untuk Usaha Kecil dan Menengah yang sifat usahanya lebih
dinamis.
Untuk mendukung fungsi aplikasi ZAPA, Infomedia dan Telkom telah menyiapkan infrastruktur
berbasis Skema Pemrograman Berbasis Aplikasi (API), agen terlatih, serta manajemen
operasional dari layanan contact center yang berpengalaman. Dengan meluncurkan aplikasi
ZAPA ini, diharapkan target 1.000.000 Usaha Kecil dan Menengah terhubung dengan aplikasi
yang telah dikembangkan tercapai untuk mewujudkan UMKM Hebat (Bisnis Kecil dan Menengah
yang Sangat Baik).
Telkom juga membuat gerakan indigo yang merupakan sebuah perwujudan nyata dari Telkom
Indonesia dalam mendorong pertumbuhan industri digital melalui program-program Incubator
dan Accelerator Startup Digital Indonesia, dari mulai tahapan pra inkubasi (ideation) hingga ke
akses pendanaan (funding) yang mana didalamnya berfokus pada penggunaan infrastruktur PT
Telkom Indonesia, seperti hosting atau API untuk pengembangan produk OTT.

Dari sisi bisnis, Telkom juga telah memiliki berbagai jenis produk dan kostumer terkait dengan
API seperti produk Mobile BI yang merupakan solusi yang mengintegrasikan informasi-informasi
yang ada dalam suatu perusahaan dalam bentuk aplikasi mobile yang lebih simple namun
informatif dengan metologi pembangunan aplikasi dengan integrasi oleh API.

Manager Dilema
Semester awal telah berlalu dengan achievement sesuai target dan dapat
diprediksi bahwa untuk tahun ini DWS Telkom Indonesia dapat memenuhi
target yang telah ditetapkan dengan percaya diri. Akan tetapi Manager DWS
memiliki kebimbangan mengingat target dari Direktorat Telkom pasti akan selalu naik tiap
tahunnya dan tidak bisa dipungkiri memang harus ada inovasi baru untuk DWS terutama dari sisi
produk.
Melihat maraknya perkembangan implementasi API baik di Indonesia maupun di divisi maupun
Corporate Function Unit (CFU) lain di Telkom Indonesia, Manager DWS kembali diingatkan
pada kenyataan bahwa divisinya belum memiliki maupun menjual produk API tersebut.
Sore itu seperti biasa Jakarta selalu sibuk dengan kepadatan jalan raya dan hingar binger klakson
berbagai jenis kendaran, manager DWS kembali teringat saat dia menghadiri launching Veris
O2P untuk China Telecom tiga tahun yang lalu. Dahulu sempat terfikir untuk menjual produk
layanan selayaknya Veris O2P akan tetapi 3 tahun berjalan masih belum juga terealisasikan,
mungkin kerana target yang selalu tercapai dengan exsisting produk. Tetapi hal ini tetap
membuat gusar Manager DWS Telkom Indonesia dengan berbagai pemikiran.

Dengan mempertimbagkan kesamaan core bisnis China Telcom dan


Telkom Indonesia, apakah berinvestasi pada produk layanan seperti Veris
O2P merupakan keputusan yang tepat? Apabila memeng merupakan
langkah yang strategic, jenis produk seperti apa yang dapat di adopsi dan
dapat dijual melalui DWS?
Melihat potensi pasar digital bisnis di Indonesia, akan kah implementasi
produk layanan sejenis Veris O2P memberikan return yang memuaskan
seperti yang telah dialami oleh China Telcom?

Menyadari bahwa pertumbuhan revenue dari product exsisting DWS tidak akan selamanya
positif, bahkan beberapa produk layanan sudah stagnan pertumbuhannya, Manager DWS
menyadari bahwa pemikiran-pemikiran tersebut cukup curisial untuk diputuskan, tidak hanya
untuk mulai menjual produk API tapi juga sebuah platform IT sabagai API Hub untuk melayani
pasar servis digital. Hal ini tentunya juga sesuai dengan goal utama dari Telkom Indonesia untuk
menjadi digital company dan sebagai inisiator perubahan yang distrubtive.

Anda mungkin juga menyukai