Anda di halaman 1dari 5

Cerpen Ibu "Perempuan Di Balik Kafan"

PEREMPUAN DIBALIK KAFAN


Cerpen Rahma Mamluatul Maula

Hari kian larut,tapi ibu dina direktur utama di salah satu perusahaan belum jua berminat
untuk pulang ke rumahnya,karena buat apa,toh di rumah ia hanya tinggal dengan seorang
pembantunya dan sopir pribadinya,suaminya meninggal dunia 3 tahun yang lalu karena
penyakit jantung yang dideritanya,dan ibu dina harus menggantikan posisi alm suaminya
untuk menjadi pemimipin di perusahaan yang telah ia bangun bersama suaminya
dulu,sedangkan ia juga belum di karuniai seorang keturunan,,,,jari-jemari ibu dina tetap
menari-nari di atas laptopnya untuk menyelesaikan tugasnya,di liriknya jam di dinding,jam
10 malam,ibu dina menghentikan pekerjaannya,disandarkan pula kepalanya ke kursi empuk
khusus untuk direktur,dia memang hidup serba berkecukupan,ia selalu berusaha tetap
tersenyum kepada setiap orang yang di jumpainya,tapi jauh di dalam hatinya ia adalah
seorang perempuan yang kesepian dan sangat mengidamkan kehadiran seorang
keturunan,tapi,mana mungkin,suami yang sangat di cintainya telah tiada,tak terasa butiran
kristal bening tlah membasahi wajahnya yang menawan,,,

maaf bu,,,,,sekertaris bu dina mengetuk pintu,segera bu dina menghapus air matanya


iya,,,ada ri??,tanya bu dina
maaf bu saya Cuma mau mengingatkan jika hari sudah semakin larut,sebaiknya ibu segera
pulang,karena hari ini ibu tidak pulang dengan sopir pribadi ibu,mobil ibu sudah kami
siapkan di luar bu,ujar tari sekertaris ibu dina
baik ri,,,makasih,saya akan segera turun,jawab bu dina
hmmm,,,apa ibu perlu di antar?,tari menawarkan bantuan
oh,,,tidak perlu ri,saya bisa sendiri kok,
baik lah bu,permisi,tari segera keluar dari ruangan bu dina,bu dina pun segera
membereskan berkas-berkasnya dan menuju mobilnya,ia harus mengemudikan mobilnya
sendiri karena sopir pribadinya izin tidak masuk kerja karna anaknya sakit,bu dina pun
melajukan mobilnya,di tengah-tengah perjalanan hujan deras mengguyur kawasan yang
dilintasi bu dina,bu dina pun semakin melajukan mobilnya dengan cepat,brakkkk,,,,bu dina
menghentikan laju mobilnya,dia menabrak sesuatu,bu dina langsung mengerem mobilnya,bu
dina pun turun dari mobilnya,,
astagfirullahaldhim,,,,,bu dina tak menyangka jika telah menabrak seorang laki-laki dan
perempuan yang tengah menggendong anaknya yang masih bayi,bu dina panik dan segera
menelpon tari,sekertarisnya,ketika di raba nadi dari tangan laki-laki tersebut nadinya tak
berdenyut lagi,terdengar suara rintihan perempuan yang di tabrak tadi,bu dina mencoba
mendekatkan dirinya
ttolang jaga dan saaayangi aaanak saya,kata perempuan tadi terbata-bata
ii,,ya,bu dina segera menggendong bayi yang ada dipelukan perempuan tadi,setelah itu
perempuan tersebut meninggal,
mbak,,,mbak,bangun mbak,bu dina mencoba membangunkan perempuan tadi sedangkan
bayinya terus menangis,mungkin bayinya bisa merasakan apa yang telah terjadi,bu dina
sangat merasa bersalah bu dina telah membunuh kedua orang tua bayi yang tak berdosa ini,
apa yang harus aku lakukan untuk menebus dosaku pada bayi ini,entahlah,,,tak lama
kemudian tari datang dan mengurus pemakaman kedua orang tua bayi tersebut,sedangkan
hujan semakin derasnya menguyur,,,segera dipeluknya bayi tersebut dan membawanya
pulang kerumah bu dina,bu dina berjanji pada dirinya sendiri untuk merawat dan menyayangi
bayi tadi seperti bu dina menyayangi anak kandungnya,dan bu dina juga meminta kepada tari
agar merahasiakan masalah ini dari publik dan mengurus jenazah orang tua bayi ini dengan
bersih,semenjak kehadiran bayi itu hidup bu dina jadi berwarna,bu dina jadi tidak kesepian
lagi,bu dina menepati janjinya jika akan menyayani bayi itu seperti bayinya sendiri,bu dina
sangat menyayangi bayi yang dia beri nama andien,,,20 tahun kemudian,andien telah tumbuh
menjadi gadis yang sangat cantik dan pintar,kini ia harus menyelesaikan kuliahnya di bidang
kedokteran,dan sebentar lagi akan menjadi dokter,andien pun sangat sayang pada bu
dina,karna andien tak mengetahui jika bu dina bukan ibu kandugnya,usia bu dina pun kini
semakin bertambah pula,dan sering sakit-sakitan,,,,
hallo non,,,,bik inah menelpon andien yang sedang praktek di rumah sakit
iya bik ini andien,ada apa bik?,andien nampak cemas
inn,,,ini non,nyonya,nyonya tadi pinsan di kamar mandi non,kepala nyonya sampai
berdarah non, sekarang saya membawa nyonya ke rumah sakit melati,non,ujar bik inah
yaudah bik,saya akan segera ke sana,andien buru-buru ke rumah sakit di mana mamanya
di rawat,sesampainya di rumah sakit andien mendapati pembantunya tengah cemas di depan
ruang UGD,
bik gimana keadaan mama bik?,tanya andien
nggak tau non,udah satu jam dokternya belum juga keluar,
kok bisa sih mama jatuh di kamar mandi?.
mungkin nyonya kecapean non,makanya pinsan dan kepalanya membentur lantai,jelas
bik inah
keluarga bu dina,dokter keluar dari ruang UGD
iya dok saya anaknya,andien mendekati dokter
luka di kepala bu dina sangat serius,karena benturan yang di alaminya,akibatnya bu dina
banyak mengeluarkan darah,sehingga bu dina memerlukan donoran darah,ujar dokter
ambil darah saya saja dok,saya anaknya,pasti golongan darah saya sama dengan mama
saya,kata andien
tapi non kan,,,,,kata bik inah terputus,karena nggak mungkin jika andien mendonorkan
darahnya,jelas saja darah andien dengan bu dina tidak cocok,karena andien bukan anak
kandung dari bu dina,
tapi kenapa bik?,sela andien
kenapa harus non yang mendonorkan darah buat nyonya,kan,,,,,
kenapa bik?saya kan anaknya,,,berarti hanya darah saya yang cocok dengan mama,jadi
biarkan saya yang mendonorkan darah saya buat mama saya,ayo dok,andien pun mengikuti
langkah dokter yang ingin memeriksa golongan darahnya untuk kemudian di ambil
darahnya,namun apa yang terjadi?golongan darah andien dan mamanya tidak cocok,jelas
andien sangat kaget dan menyuruh suster mengecek sekali lagi,dan setelah di cek sekali lagi
hasilnya tetap sama,tidak cocok.andien keluar dari ruangan dengan perasaan sangat sedih dan
kaget,andien melangkahkan kakinya menuju loby dengan langkah gontai,,,
non,,,ada pa non?,tanya bik inah
bik,,kenapa bik,kenapa golongan darah saya tidak cocok denagn golongan darah
mama,apa,,, apa andien bukan anak mama bik,apa benar andien bukan anak kandung mama
bik,jawab bik jawab,andien mencoba mencari jawaban dengan butiran kristal bening di
pipinya
bibik nggak tau non,bibik nggak tau,bik inah menunduk
andien,seseorang memanggil namanya,andien mengarahkan pandangannya pada orang
yang memanggilnya
mbak tari?,
iya dien,mungkin sudah saatnya kamu mengetahui yang sebenarnya,kata tari
mengetahui yang sebenarnya?apa maksud mbak tari?,andien mendekati mbak tari
ayo ikut mbak,dengan perasaan penuh tanda tanya andien pun mengikuti langkah tari dari
belakang
ada apa mbak,apa yang sebenarnya mbak tari dan mama sembunyiin dari andien?,andien
bertanya pada tari,tari duduk di kantin yang ada di rumah sakit
20 tahun yang lalu bu dina menabrak seorang laki-laki dan perempuan yang sedang
menngendong anaknya,kejadian itu sangat cepat,sehingga tak ada yang mengetahui kejadian
itu kecuali saya dan bu andien,mengetahui orang yang di tabrak bu dina telah tak bernyawa
lagi bu dina bingung,panik,bu dina menghubungi saya,dan saya pun mengurus pemakaman
dua orang tadi,yang tak lain tak bukan adalah,,,,orang tua kandung kamu dien,bu dina
menyuruh saya merahasiakan semua ini,karena bu dinatidak mau jika kamumengethui yang
sebenarnya,bu dina takut jikakamunanti akan membencinya dan meninggalkan bu
dina,karena bu dina sangat sayang sama kamu dienaku tari
apppp,,,a,,jadi,aku bukan anak kandung mama,dan mama yang telah membunuh orang tua
kandung andien,,,,nggak,nggak nggak mungkin,ini nggak mungkin,mama pembunuh,mama
pembunuh,mama jahat,aku benci sama mama aku benci,aku benci mama,andien yang tak
bisa menerima kenyataan pergi dengan perasaan kecewa,,,
andien,,,andien,kembali andien,andien,andien tak memerdulikan panggilan dari tari,dia
terus berlari meninggalkan tari,tari pun kembali ke lobby menemui bik inah
gimana mbak,?.tanya bik inah
andien sudah mengetahui yang sebenarnya bik.
terus?,
saya ngak tau bik,apa yang saya lakukan ini salah bik?,tari menatap bik inah dengan tajam
tidak mbak,,,cepat atau lambat non andien pasti akan mengetahui yang sebenarnya,ujar
bik inah mencoba membenarkan kata tari
oiya,,gimana dengan pendonor bu dina bik?,
alhamdulilah mbak,tadi baru saja ada darah dari PMI yang baru saja datang membawakan
darah,alhamdulilah darahnya cocok,ujar bik inh
alhamdulilah ya bik,tari menyeka air matanya
keluarga bu dina?,dokter keluar dari ruangan dimana bu dina di rawat
iya dokter?,tari mendekati dokter
bu dina ingin bicara,silahkan masuk,mendengar itu,tari dan bik inah segera masuk ke
ruangan dimana bu dina di rawat
tttari,,,bu dina mencoba membuka mulutnya
iya bu,,,ini saya,tari mendekatkan dirinya pada bu dina yang terbaring lemah di ranjang
mana andien?,kata bu dina lemah
andien,,,andien,dia masih keluar bu,beli makanan,sebentar lagi pasti akan kesini,ujar tari
kalau dia sudah kembali,suruh dia kesini,aku kangen banget sama dia,ujar bu dina terbata-
bta
bbaik bu,,,nnanti akan saya sampaikan,sekarang bu dina istirahat dulu ya,tari
membenarkan selimut bu dina dan mengajak bik inah untuk meninggalkan bu dina agar
istirahat.
mbak,,,bagaimana ini,tanya bik inah
saya juga tidak tau bik,,,mana hp andien mati lagi,tari terus menoba menghubungi
andien,tai tak medapat balasan,,,1 minggu kemudiam,bu dina telah boleh dibawa pulang,tapi
andien tak jua kembali,dia menghilang bagai di telan bumi,bu dina selalu menanyaan diman
keberadaanya,,,dan tari dan bik inah hanya bisa mengelak,hingga pada suatu hari bu dina
menengar pembicaraan tari dan bik inah,,
mbak,,,kita nggak bisa terus-terusan membohongi nyonya tentang apa yang terjadi
sebenarnya,sebaiknya kita jujur sama bu dina jika andien telah mengetahui yang
sebenarnya,saya tidak tega jika meihat bu dina setiap hari teus menanyakan keberadaab
andien,kata bikinah
tapi bik,,,.
apa benar andien telah mengetahui yang sebenarna,sela bu dina yang mendengar
pembicaran mereka,tari dan bik inah terdiam
jawab,,,apa benar andien telah mengetahui yang sebnarnya dan kini dia membenci saya
karna saya yang telah membunuh orang tuanya,ayo jawab?,bu dina tak terima
iyyya bu,,,maafkan saya bu,saya telah lancang berani berbicara itu pada andien.maafkan
saya bu maafkan saya,tari berlutut di kaki bu dina
berarrti,,rarti andien putriku akan membenciku,,andien tak akan kembali kesini,bu dina
yang syok jatuh pinsan,bik inah dan tari pun segera membawa bu dina ke kamarnya
andien...andien,bu dinasellu memanggil andien,tari 1 tahun lamanya berusaha untuk
mencari keberadaan andien,hingga suatu ketika dia berpapasan dengan andien di suatu
temapat makanan
andien,,,kamu,kamu andien kan?,tari mencoba mengenali wajah andien yang kini telah
menjadi seorang dokter
hmmm,,,maaf,saya bukan andien,andien mencoba menghindar
andien tunggu,tari mengejar andienandien tunggu kamu nggka bisa terus-terusan
menghindar dari aku,saya tau kamu angat marah dan kecewa dengan bu dina,tapi kamu
nggak bisa gitu saja ninggalin bu dina,bagaimana pu jiga bu dina yang telah membesarkan
kamu dengan penuh kasih sayang,dia yang telah membesarkan dan merawat kamu dengan
sepenuh hati,apa itu masih kurang untuk menebus semua kesalahan bu dina,setiap hri b dina
selalu menangis dan memanggil-manggil namamu,di mana naluri kamu sebagai seorang
anak,,,sekarang terserah kamu,bu dina lagi sakit parah,kalu kamu memang punya hati ceat
pulan sebelum terlambat dan kamu mentesal,tapi kalu emang kamu udha nggak peduli
dengan bu dina,,,,terserah,tari yang kecewa dengan andien pergi berlalu dari hadapan
andien,sedangkan andien,,,,dia menangis,dia bingung,bu dina yang telah membuat andien tak
tau siapa orang tua kandungnya,tapi adien juga nggak bisa bohong kalau dia sangat sayang
sam bu dina,,,
mbak,,tari,,,mbak tolong,bik inah brteriak meminta pertolongan
ada pa bik,tari yang baru datang segera menghampiri bik inah
nyonya mbak,,nonya,dia jatuh,
ayo kita bawa ke rumah sakit,,,
tari,,,bik inah,bu dina membuka matanya ketika mau di bawa ke rumah sakit
nyanya,
bu dina,,,aya bu,tari memangku kepala bu dina
sampaikan maaf saya yang sebesar-besarnya pada puteriku andien,aku sangat
menyayanginya,,,berikan semua harta saya ke andien,yari,bik inah,trimaasih ya karna kalian
telah merawat saya,kata bu dina terbata-bata
iya nya,,,bibik juga minta maaf ya sama bu dina kalu selama ini bibik kerjanya nggak
bener,ujat bik inah
bu dina,,,bu dina bertahan saya dan bik inah akan membawa bu dina ke rumah sakit,kata
tari
nggak tari,,bik inah,saya udah nggak kuat,lailahailallohmuhammadarrasulullah,bu dina
menghembuskan nafas terakhirnya,,,,
bu dina,,bu dina bangun,tari menggoyang-goynag tubuh b dina berharap bu dinamembuka
matanya
innalilahiwainailaihirojingun,,,sebaiknya kita bawa jenazah bu dina untuk diototsi bakuajr
bik inah
iya bik,,,,mereka pun membawa jenazah bu dina ke rumah sakit,,,,sesampainya di san
mereka mendapati andien sedang praktek di rumah sakit yang sama
mbak tari,,,bik inah,,,kalian ngapain disini,,,mama,mama mana bik,mama mana?,tanya
andien,tapi,,,tari dan bik inah membisu,,menangis,
jawab bik,mbak tari,,,,tanya andien,tari menunjuk jenazah seeorang yang tengah di bawa
oleh suster ke kamar mayat yang telahdi kafani
maksudnya,,,jadi mama,nggak,,nggak,,nggak ungkin,mama,,maamaaaaaa,andien berlari
menghampiri jenazah mamanyamama,,mama bangun ma,bangun,,maafin andien ma,mafin
andien,,,andien menyesal ma,andien menyesal karna udah nyia-nyiain mama,,mama
bangun,andien memeluk jenazah bu dina
sudahnon,ikhlaskan nyonya,,,bu dina pasti sudah memaafkan non andien,bu dinanggak
mungkin nggak maafinputrinya yang sangat di sayanginya ini,bik inah menguatkan andien
yang tabahya dien,tari juga mencoba menabahkan andien
mbak,,,maaf mbak kita harus segera memakamkan jenazah bu dina.kata perawat
nggak,,,nggak boleh,,,lepasin,,,lepasin,,jangan bawa pergi mama,jnagan,andien berontak
kerika jenazah mamanya akan di makamkan,,,,akhirnya jenazah bu dinapun elesai di
makamkan,jenazah bu dina di makamkan di dekat makam orang tua kandung andien,,,
mama,,,maafin andien ya ma,,,kalian,adallah orang tuaku,ibu dan ayah yang
telahmelahirkan aku dan mama dinayang telah membesarka aku,aku sayang kalian,andien
menangis tersedu-sedu,,,
non,,kita pulangyuk,ajak bik inah yang mengajak andien untuk pulang,,,

TE END,,,,,,,,,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai