Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Kaidah dan Norma

Dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai macam kepentingan dan kebutuhan. Untuk
mewujudkan suatu tatanan kehidupan yang tertib, aman dan tenteram dibuatlah norma atau
kaidah sosial yang berlaku dan harus dipatuhi oleh masyarakat.

Norma maupun peraturan lainnya tersebut berfungsi mengatur perilaku manusia dalam
interaksi manusia, Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya saling mengisi dan
saling memperkuat. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam
hal-hal hukum tidak mengaturnya.

Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum tidak dapat dipisahkan,
Hal itu disebabkan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan dan memiliki
kekuatan hukum yang saling mendukung.

1. Kaidah Agama
Peraturan hidup yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini
akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa kelak di akhirat. Contoh
kaidah agama ini diantaranya ialah:

1. Kamu dilarang membunuh.


2. Kamu dilarang mencuri.
3. Kamu harus patuh kepada orang tua.
4. Kamu harus beribadah.
5. Kamu jangan menipu.

2. Kaidah Moral
Kaidah Moral adalah kaidah yang berisi tentang apa yang baik yang perlu dilakukan
manusia. Moral manusia bida dilihat dari ccara tingkah laku manusia. Dalam hal ini sanksi yang
melanggar kaidah moral adalah dicela dalam masyrakat. Contoh kaidah moral adalah

1. Jujur kepada setiap manusia


2. Berperilaku adil dan tidak memandang bulu
3. Berbuat baik

3. Kaidah Kesusilaan
Peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran kaidah
kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Kaidah kesusilaan bersifat
umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh kaidah ini diantaranya
ialah :

1. Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain.


2. Kamu harus berlaku jujur.
3. Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia.
4. Kamu dilarang membunuh sesama manusia.

4. Kaidah Kesopanan
Kaidah ini untuk mengatur pergaulan anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat
dari pelanggaran kaidah ini ialah dicela sesamanya, karena bersumber dari keyakinan masyarakat
yang bersangkutan itu sendiri.. Contoh kaidah ini diantaranya ialah :

1. Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain - lain,
terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi.
2. Jangan makan sambil berbicara.
3. Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat dan.
4. Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.

5. Kaidah Kebiasaan
Kebiasaan merupakan kaidah yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan
yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam
masyarakat yang dilakukan berulang - ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap
sebagai aturan hidup. Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat.
Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci
(sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan
tidak merupakan tradisi rakyat. Contoh kaidah kebiasaan ialah :

1. Mentaati hukum masyarakat


2. Ronda Malam
3. Upacara adat

6. Kaidah Hukum
Peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap
orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat - alat negara,
sumbernya bisa berupa peraturan perundang - undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan
agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa
ancaman hukuman. Contoh norma ini diantaranya ialah :

1. Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena
membunuh dengan hukuman setinggi - tingginya 15 tahun.
2. Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti
kerugian, misalnya jual beli.
3. Dilarang mengganggu ketertiban umum.
Perbedaan dan persamaan antar kaidah dan norma dalam Ilmu Hukum Sacipto Raharjo

Dimana ada masyarakat disitu ada hukum (ubi societes ibi ius). Hukum ada sejak
masyarakat ada. Dapat dipahami disini bahwa hukum itu sesungguhnya adalah produk otentik
dari masyarakat itu sendiri yang merupakan kristalisasi dari naluri, perasaan, kesadaran, sikap,
perilaku, kebiasaan, adat, nilai, atau budaya yang hidup di masyarakat.
Bagaimana corak dan warna hukum yang dikehendaki untuk mengatur seluk beluk kehidupan
masyarakat yang bersangkutanlah yang menentukan sendiri.
Suatu masyarakat yang menetapkan tata hukumnya bagi masyarakat itu sendiri dalam
berlakunya tata hukum itu artinya artinya tunduk pada tata hukum hukum itu disebut masyrakat
hukum.

1. Definisi masyarakat :
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama. Jadi masyarakat itu
terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama sehingga dalam pergaulan hidup
timbul berbagai hubungan yang mengakibatkan seorang dan orang lain saling kenal mengenal
dan pengaruh mempengaruhi .

Dalam masyarakat terdapat golongan dan aliran. Namun walaupun golongan itu beraneka
ragam dan masing-masing mempunyai kepentingan sendiri-sendiri akan tetapi kepentingan
bersama mengharuskan adanya ketertiban dalam kehidupan masyarakat itu. Adapun yang
memimpin kehidupan bersama, yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat ialah
peraturan hidup. Agar supaya dapat memenuhi kebutuan-kebutuhannya dengan aman dan
tentram dan damai tanpa gangguan, maka tidap manusia perlu adanya suatu tata (orde
ordnung). Tata itu berwjud aturan yang menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia
dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin.
Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban. Tata tersebut sering disebut kaidah
atau norma.

2. Kaidah/norma Sosial :
Adalah patokan-patokan atau pedoman-pedoman perihal tingkah laku dan perikelakuan yang
diharapkan.
Kaidah berasal dari bahasa Arab atau Norma berasal dari bahasa Latin
Kaidah/Norma berisi :

1. Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena
akibatnya dipandang baik.
2. Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh
karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh
norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya.Kaidah-kaidah
sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu
berlaku.Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi.

Anda mungkin juga menyukai