Monitor merupakan salah satu hardware dari komputer. Yang dimaksud dengan monitor
adalah output device / alat keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar dan
sebagai Interface atau layar visual yang menghubungkan antara manusia dengan komputer.
Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. Secara
fisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan fungsinya untuk
menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para pemakai komputer. Selain itu
monitor juga merupakan alat output yang berguna untuk berinteraksi antara komputer dengan
pemakai atau penggunanya atau yang dikenal dengan istilah user. Sehingga monitor dapat
dikatakan salah satu hardware terpenting dari suatu komputer. Kata monitor sebenarnya
adalah sebuah istilah dari bahasa Latin yang artinya untuk pengingat atau penyaran.
Awal dari sejarah monitor komputer adalah dimulai dengan adanya VDT (The Video Display
Terminal) yang berupa layar yang tergabung dengan keyboard dan dihubungkan ke
komputer. Tahap perkembangan monitor komputer Fase Pertama terjadi pada tahun 1855
ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman yang bernama
Heinrich Geibler (bapak dari monitor tabung). Teknologi tabung sejak awalnya memang
dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi
fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum
terpikirkan. Lalu 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan
dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Waktu itulah yang
merupakan Fase Kedua dari tahap pengembangan monitor komputer. Selama ini, banyak
yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda.
Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada
tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti
televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang
mempercepat pengembangan teknik tabung.
Kemudian Monitor CRT Pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima
siaran televisi Milestone adalah tabung televisi pertama dari Wladimir Kosma Zworykin
(1929), full electronic frame rate dari Manfred Ardenne (1930), dan pengembangan sinar
katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B.Du Mont (1931). Pada generasi awal
komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu
terhubung dengan TV sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang
cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu
menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer
dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 x 25 dengan kemampuan
warnanya. Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720
x 350.
Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis Monitor CGA dari IBM dengan range
resolusi dari 160200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna.
Monitor yang menjadi perhatian saat itu adalah Taxan Vision, sebuah layar warna 14 inci
dengan resolusi 1000 x 1000 pixel dan sebesar 64 Hz. Monitor EGA muncul dengan resolusi
yang lebih bagus yaitu 640 x 350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya
munculnya generasi komputer Windows. Tahun 1990, monitor Nec Multiscan 4 D yang
memiliki resolusi maksimal 1.024 x 768 dan frame rate sebesar 70 Hz telah hadir. Spesifikasi
ini masih digunakan untuk Graphical User Interface saat ini. Sekitar tahun 2000, monitor
layar datar menyerbu pasaran konsumer. Semua jenis monitor ini menggunakan video digital
yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor
memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki. Selanjutnya
dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal
komputer menjadi nyata. VGA dan generasi generasi yang berhasil sesudahnya seperti
PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green)
dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan
full color dengan intensitas tinggi.
Generasi monitor selanjutnya adalah Teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung
elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini
menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk
pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Kemudian yang sampai perkembanganya adalah Monitor Touch Screen Atau Touch
Panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah
dipatenkan oleh oleh pihak pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan
sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat
bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah
merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, , tablet
PC dan sebagainya. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah
berusia 83 tahun dan pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini.
Prinsip kerja monitor konvensional atau monitor CRT (Cathode Ray Tube) adalah
elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang
dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk
memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang
membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan
menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar
secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol
tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel
tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut,
dapat dibentuklah gambar.
Dengan demikian adapun kelebihan dari monitor CRT ini adalah sebagai
berikut. Harga dari monitor ini umumnya paling murah.Untuk masalah tampilan di
layar monitor dengan resolusi dari monitor ini tampilannya yang dihasilkanpun sudah
cukup baik untuk berbagai keperluan didalam mengerjakan pekerjaan. Warna
mendalam dan waktu respon yang lebih baik, sehingga game, film DVD, dan acara
TV mungkin terlihat lebih baik pada CRT. Sebuah CRT terlihat baik dari semua sudut
pandang dibanding LCD. Monitor ini dapat menampilkan hampir semua resolusi.
Namun dari monitor CRT ini juga memiliki kekurangan kekurangan, diantaranya
adalah sebagai berikut. Diperlukanya teknologi listrik yang cukup besar dan memiliki
radiasi elektromagnetik yang cukup kuat. Monitor CRT menempati banyak ruang
meja dan monitor ini berat. Gambar pada monitor yang sudah tiga tahun tidak akan
terlihat baik seperti ketika monitor masih baru. Monitor CRT memakan tiga kali lebih
banyak listrik daripada LCD. Fokus di sekitar tepi luar gambar sering kurang tajam
daripada di tengah. Seiring waktu, sebuah monitor CRT menjadi kurang tajam
dibanding saat masih baru. Monitor CRT menghasilkan radiasi magnetik dan
elektromagnetik serta menghasilkan panas yang dapat kerusakan.
Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut
refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik
dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal
cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang
sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti
tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-
lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun
Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya
sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan
tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya hanya mengatur sudut
refleksi kristal cair.
Hemat akan tempat, tidak seperti monitor CRT yang membutuhkan tempat yang
banyak. Terdapatnya brightness ratio. Brightness ratio merupakan perbandingan
antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Monitor LCD
memiliki kelebihan yang sangat bersahabat yaitu monitor ini adalah monitor yang
hemat listrik. Monitor ini memiliki kualitas gambar yang lebih tajam, kecerahan
warnanya pun sangat baik dan bentuk dari monitor ini memang terlihat benar-benar
modern. Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang
telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara
tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Sebagai berikut. Harga dari monitor LCD ini lebih mahal di banding monitor berjenis
CRT. Gambar monitor LCD hanya menampilkan hasil resolusi terbaik pada resolusi
tertentu, lebih dari itu akan kurang jelas. Beberapa waktu yang lalu, monitor berjenis
LCD ini masih mempunyai masalah pada resolusi . Saat itu, monitor ini jika dengan
resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X
420. Karena layarnya pipih kemungkinan untuk kerusakan pada fisik monitor bisa
sangat terjadi akibat ketelodoran pemakai.
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis
kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal
dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan
resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih,
maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak
digunakan pada komputer-komputer portabel.
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada
kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.LCD
berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive
matrix dan active matri.
o Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis
ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y)
monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan
pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut
maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.Kelemahan teknologi ini,
monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping,
maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor
yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada
layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted
Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance
Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
o Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh
sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang
memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih
cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya
banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi
dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi
yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut
pandang yang dapat selebar CRT.Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya
pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya
bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak
sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari
LCD.Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Organic Light-
Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah semikonduktor
sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam
teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor.
Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1
mm.
Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W.
Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun
2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu mengungguli
generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display atau
LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti teknologi
tampilan.
Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu
warna menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi
tegangan listrik yang diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut
memiliki prospek untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar
datar berdasarkan kristal cair.
Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang
berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari diamine aromatik
dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal
kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda negatif atau
katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom
10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya OLED sama
tipis dengan selembar kertas.
Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan lapisan tipis yang
terdiri dari molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya dimana keduanya
disusun bertumpuk. Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif
sederhana yaitu pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda
dimendapkan menggunakan teknik penguapan (evaporation). Lapisan elektroda dibuat
dari bahan logam transparan atau semi-transparan seperti Indium Tin Oxide (ITO)
atau aluminium (Al). Sifat transparan memungkinkan cahaya yang terpancar dari
struktur piranti keluar secara optimal.
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi
kerja katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda menuju
pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang
(hole) di pita valensi. Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita
valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi
elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan turun dan bersatu
dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan
panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya
dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya
yang digunakan.
Di Indonesia, beberapa teknologi layar tampilan dengan teknologi OLED sudah masuk ke
pasar, mulai dari alat penerangan, alat konsumsi rumah tangga seperti televisi, gadget seperti
telepon genggam, papan ketik (keyboard), kamera digital, jam tangan digital, komputer
jinjing (laptop), layar komputer, sampai pada alat informasi seperti layar pengumuman di
pasar swalayan, bandara, hotel atau rumah sakit.
Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca
transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.
Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya
putih terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.
Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED
sebagai teknologi ramah lingkungan.
Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana
dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas substrat yang sesuai dengan menggunakan
teknologi pencetak tinta semprot (inkjet printer).
Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang
sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD
menggunakan teknologi cahaya belakang (backlight) sehingga tidak memancarkan warna
yang sebenarnya.
OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12
milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
Harga produk yang cenderung mahal belum terjangkau oleh kalangan umum
Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar 14.000 jam
dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam. Pada tahun 2007, masa
bertahan OLED dikembangkan menjadi 198.000 jam.
Pengembangan proses segel (improved sealing process) dalam praktik pembuatan OLED
dapat membatasi masa bertahan tampilan.
Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan
untuk warna tertentu belum cukup terang.
Adapun kelebihan dari monitor LED ini, diantaranya adalah sebagai berikut. Monitor ini
dapat membuat banyak image yang berwarna warni sehinngga terliht lebih natural. Didalam
monitor ini setiap warna akan jelas, seperti warna hitam akan menjadi benar benar hitam,
bukan hitam abu-abu, sehingga ketebalan warnanya sangat bagus. Warna dari monitor LED
lebih realistic dibandingkan monitor LCD. Untuk bentuk atau cassing dari monitor ini juga
hampir mirip dengan monitor LCD yang membuat tampilannya sendiri bagus dan menarik
untuk dilihat dan tentunya lebih mudah untuk dipindahkan. Monitor ini pula hemat tenaga
listrik, sama hal nya dengan monitor LCD, namun monitor ini lebih irit listrik dibanding
monitor LCD. Monitor ini memiliki kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih
halus dan lebih sempurna dibandingkan dengan monitor LCD. Pencahayaan yang dihasilkan
oleh monitor LED lebih stabil dibandingan dengan monitor LCD, sehingga kestabilan cahaya
dan warna, serta ketajamannya bisa terjaga selama monitor digunakan.
Sebagai berikut Monitor ini tergantung terhadap pencahayaan dari LED-nya yang
menyebabkan kurang maksimalnya tampilan nantinya pada monitor. Umumnya harga
monitor ini mahal, sehingga kurang diminati oleh kebanyakan orang, karena kebanyakan
orang lebih memilih monitor LCD untuk digunakannya. Dan perlu untuk diketahui harga dari
monitor lebih maha hingga setengah harga monitor LCD pada umumnya. Selain tergantung
pencahayaan dari LED untuk tampilan monitor, besar kecilnya arus yang melintasi LED juga
akan menyebabkan perubahan kecerahan pada tampilannya.
Sebagai berikut. Monitor ini akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi
penggunanya. Kita tidak perlu bersusah payah untuk mencari tombol pada keyboard dalam
mengeksekusi suatu perintah. Tampilan dari monitor touch screen ini sangat baik dan
halus. Monitor ini memiliki bentuk yang sangat menarik.Kecepatan merespon suatu perintah
sangat cepat dilakukan dengan monitor ini karena perintah langsung dimasukkan hanya
dengan menyentuh di layar monitor tersebut. Pencahayaaan dari monitor touch screen juga
sangat baik. Monitor touch screen juga umumnya tidak banyak membutuhkan tempat
menaruh dan beratnya juga relatif disesuaikan.
Ada beberapa perintah yang lama untuk dikerjakan di monitor ini. Misalnya Jika kita ingin
memberikan perintah yang kompleks misalnya mengetik dengan cepat suatu kalimat pada
layar, kadang terjadi error yang diakibatkan software tidak mampu menterjemahkan apa yang
kita inputkan. Juga pada teknologi touchscreen yang lama, sentuhan bersamaan di layar
monitor pada beberapa titik sekaligus akan membingungkan software dalam
memahaminya. Harga dari monitor ini sangat mahal, maka dari itu monitor ini jarang untuk
dijumpai .Monitor touch screen membutuhkan perawatan khusus, dimana layar harus selalu
terjaga kebersihannya agar sentuhan (input) bisa diterjemahkan dengan tepat. Monitor ini
memerlukan orang yang teliti dan bisa menggunakannya dengan benar, karena apabila kita
ceroboh menggunakannya maka monitor ini akan cepat mengalami kerusakan Selain itu
biaya nantinya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki monitor touch screen ini akan
sangat besar.
Setelah mengetahui penjelasan diatas, aspek paling penting dari sebuah monitor adalah:
Ukuran Layar adalah perbandingan lebar dalam satuan inci. Jarak antara satu sudut
dengan sudut berlawanan lainnya.Pada umumnya ukuran minimal dari sebuah layar
monitor adalah 14 inci, Sedangkan untuk monitor yang berkukuran 16 inci atau bahkan
lebih sering disebut dengan monitor yang berlayar penuh.
Bentuk monitor ada portrait atau ukuran tinggi lebih besar dibandingkan dengan ukuran
lebar atau dalam bentuk landscape ukuran lebar lebih besar dibandingkan ukuran tinggi.
Monitor landscape dapat menampilkan dua halaman penuh yang saling berdampingan
satu sama lain.
Resolusi dari monitor mengidentifikasikan seberapa padat pixel yang ada, Pada umumnya,
semakin banyak pixel (sering di ungkapkan dengan titik per inci), semakin tajam hasil
gambar yang dapat ditampilkan. Banyak monitor saat ini sudah dapat menampilkan 1024
hingga 764 pixels, untuk penggunaan kartu grafis standar. Beberapa model monitor high
end sudah dapat menampilkan 1289 hingga 1024, atau bahkan 1600 hingga 1200 pixel.
Tipe Sinyal yang diterima oleh monitor tersebut, apakah itu analog ataukah
digital.Kebanyakan monitor saat ini menerima sinyal analog , yang mensyaratkan
penggunaan VGA, SVGA, 8514/A dan beberapa resolusi pewarnaan standar lainnya.
Frekwensi yang tetap, yang berarti bahwa monitor tersebut hanya menerima inputan
hanya pada satu frekwensi. Kebanyakan monitor adalah Multiscanning yang berarti bahwa
monitor tersebut secara otomatis menyesuaikan pada frekwensi sinyal yang mereka terima
sehingga monitor tersebut dapat menampilkan gambar dengan resolusi yang berbeda,
tergantung dari data yang mereka terima dari video adapters.
Bebebrapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah sbb :
Bandwidth : Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh monitor. Hal ini di tentukan
dari seberapa banyak data yang dapat diproses, dan selain itu sebebrapa cepat monitor
tersebut dapat memproses resolusi yang tinggi.
Refresh rate : Seberapa kali persatuan detik layar dapat direfresh. Untuk menghindari
adanya kejapan, maka proses refresh setidaknya harus 72 Hz.
Interlaced or noninterlaced: Interlacing adalah teknik yang dapat dilakukan oleh monitor
untuk memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itu dapat mengurangi kecepatan reaksi pada
monitor.
Dot pitch : Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan semakin tajam
warna yang dihasilkan.
Pada umumnya cara kerja monitor komputer tersebut sama, yang terpenting adalah
bagaimana cara kita untuk menggunakan monitor itu sendiri dengan baik dan tepat. Adapun
cara untuk menggunakan monitor komputer yang baik adalah sebagai berikut.
1. Setelah tombol power di power supply dinyalakan dan CPU dinyalakan maka untuk
monitor harus di tekan tombol on/off nya tersebut, karena kita akan menghidupkan
monitor maka monitor harus berada dalam keadaan on.
2. Setelah itu CPU pun akan melaku.kan proses booting, dimana monitor akan mulai
menampilkan sesuatu dilayar dan kita harus menunngu hingga proses booting tersebut
selesai.
3. Setelah selesai booting maka komputer akan siap digunakan, maka monitor pun sudah
bisa menampilkan perintah atau instruksi yang akan anda lakukan.
4. Selain itu anda dapat mengatur kecerahan tampilan pada monitor dengan menekan
tombol yang mengatur kontras dan brightnessnya.
5. Setelah selesai menggunakan komputer maka perlu diingat agar monitor tersebut pun
dimatikan dengan cara kembali menekan tombol on/off tersebut. Tujuannya agar
monitor bisa bertahan lama dan kembali pada suhu yang normal setelah sebelumnya
panas.
6. Terakhir adalah mencabut kabel power supply komputer atau monitor dari stop
kontak salah satunya. Apabila sudah selesai menggunakan komputer, dan monitor
sudah mati maka cabut juga kabel yang menghubungkan komputer atau monitor
dengan stop kontak. Dengan demikian, tidak ada lagi aliran listrik yang akan masuk
ke komputer. Selain untuk agar monitor tetap dalam keadaan bain juga untuk
menghemat daya listik tentunya.
7. Dengan cara menggunakan monitor demikian maka monitor akan dapat bekerja
semaksimal mungkin.
Monitor sangat perlu mendapatkan perawatan yang baik. Adapun cara merawat
monitor agar terhindar dari cepatnya kerusakan yang diakibat oleh kesalahan kita dan sebab
yang belum kita ketahui adalah sebagai berikut.
Perawatan sangat diperlukan untuk menjaga monitor agar tetap dalam keadaan baik.
Dengan cara cara perawatan diatas dilakukan dengan baik dan benar maka monitor pun
akan bertahan lama dan tidak cepat rusak.
Monitor terdiri atas data-data private dengan fungsi-fungsi public yang dapat
mengakses data-data tersebut. Method-method dalam suatu monitor sudah dirancang
sedemikian rupa agar hanya ada satu buah method yang dapat bekerja pada suatu saat. Hal ini
bertujuan untuk menjaga agar semua operasi dalam monitor bersifat mutual exclusion.
Monitor dapat dianalogikan sebagai sebuah bangunan dengan tiga buah ruangan yaitu
satu buah ruangan kontrol, satu buah ruang-tunggu-masuk, satu buah ruang-tunggu-dalam.
Ketika suatu thread memasuki monitor, ia memasuki ruang-tunggu-masuk (enter). Ketika
gilirannya tiba, thread memasuki ruang kontrol (acquire), di sini thread menyelesaikan
tugasnya dengan shared resource yang berada di ruang kontrol (owning). Jika tugas thread
tersebut belum selesai tetapi alokasi waktu untuknya sudah habis atau thread tersebut
menunggu pekerjaan thread lain selesai, thread melepaskan kendali atas monitor (release)
dan dipindahkan ke ruang-tunggu-dalam (waiting queue). Ketika gilirannya tiba kembali,
thread memasuki ruang kontrol lagi (acquire). Jika tugasnya selesai, ia keluar dari monitor
(release and exit).
Karena masalah sinkronisasi begitu rumit dan beragam, monitor menyediakan tipe
data condition untuk programmer yang ingin menerapkan sinkronisasi yang sesuai untuk
masalah yang dihadapinya.
Wait, sesuai namanya thread yang memanggil fungsi ini akan dihentikan kerjanya.
Signal, jika suatu thread memanggil fungsi ini, satu (dari beberapa) thread yang
sedang menunggu akan dibangunkan untuk bekerja kembali.
Operasi ini hanya membangunkan tepat satu buah thread yang sedang menunggu. Jika
tidak ada thread yang sedang menunggu, tidak akan terjadi apa-apa (bedakan dengan operasi
buka pada semafor). Bayangkan jika pada suatu saat sebuah thread A memanggil fungsi
signal pada condition x (x.signal()) dan ada sebuah thread B yang sedang menunggu operasi
tersebut (B telah memanggil fungsi x.wait() sebelumnya), ada dua kemungkinan keadaan
thread A dan B setelah A mengeksekusi x.signal : Signal-and-Wait, A menunggu sampai B
keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang dapat mengaktifkannya.Signal-and-
Continue, B menunggu sampai A keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang
dapat mengakifkannya.
Monitor dikembangkan karena penggunaan semafor yang kurang praktis. Hal itu
disebabkan kesalahan pada penggunaan semafor tidak dapat dideteksi oleh compiler.
SUMBER
1. Teknik Reparasi PC dan Monitor, Penulis Widodo Budiharto, Penerbit: Elex Media
Komputindo
2. Kupas Tuntas PC Monitor, Penulis Wahyu Ika Yunianto, Penerbit : Gava Media Yogyakarta
3. http://ceriwis.us/showthread.php?t=105848
4. http://archive.kaskus.us/thread/2439955
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Monitor
6. http://google.com/montor
7. http://www.t-w-t.co.cc/2009/11/pengertian-fungsi-monitor.html
8. http://teknologi-mu.blogspot.com/2012/09/sejarah-monitor-dan-perkembangannya.html
9. http://argotri.wordpress.com/2009/12/09/jenis-jenis-monitor/
fportfolio.petra.ac.id/user_files/03-002/Paper%20SNTM-KE17-Stephanus-Petra.pdf
http://hurahara96.wordpress.com/2013/10/30/monitor-dan-perkembangannya/