Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)

8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia


_________________________________________________________________________________________________

Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen dan Non-Eksperimen Berbasis


Inkuiri Terstruktur yang Dikembangkan pada Subpokok Materi
Pergeseran Kesetimbangan Kimia
Anita Marina Maryati*, Yayan Sunarya, Kurnia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) eksperimen dan non-eksperimen
berbasis inkuiri terstruktur pada subpokok materi pergeseran kesetimbangan kimia. LKS yang
dikembangkan sebanyak tiga LKS; (1) LKS eksperimen pada materi pokok pengaruh pengubahan
konsentrasi terhadap sistem kesetimbangan, (2) LKS non-eksperimen pada materi pokok pengaruh
pengubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan, dan (3) LKS non-eksperimen pada materi pokok
pengaruh pengubahan tekanan terhadap sistem kesetimbangan. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian dan pengembangan pendidikan (education reasearch and development) dengan model 4 D
(define, design, develop, disseminate). Penelitian ini hanya dilaksanakan hingga tahap develop. Instrumen
penelitian berupa pedoman wawancara, lembar observasi praktikum, lembar observasi pembelajaran, dan
angket. Dari tahap design, diperoleh hasil optimasi prosedur praktikum yaitu konsentrasi minimum masing-
masing reaktan (larutan FeCl3 dan larutan KSCN) adalah 0,01 M, dan larutan yang dipakai sebagai zat
penggeser kesetimbangan ke arah reaktan adalah larutan NaOH 1 M. Dari tahap develop, diperoleh hasil
yaitu keterlaksanaan praktikum tergolong sangat baik dengan persentase 89,6%, tanggapan siswa terhadap
LKS eksperimen tergolong baik dengan persentase 77,7% dan tanggapan siswa terhadap praktikum
tergolong sangat baik dengan persentase 80,8%. Keterlaksanaan pembelajaran tergolong sangat baik
dengan persentase 95,7%, sedangkan tanggapan siswa untuk LKS non-eksperimen tergolong baik dengan
persentase 79,6%. Penilaian guru terhadap LKS eksperimen hasil pengembangan adalah LKS tersebut
mudah dipahami dan dapat digunakan oleh siswa dengan prestasi tinggi maupun prestasi rendah, kalimat
yang digunakan cukup baik, serta desain LKS menarik.
Kata-kata kunci: LKS, pergeseran kesetimbangan kimia, eksperimen, non-eksperimen, inkuiri
juga inkuiri terbimbing, dan level 3 disebut inkuiri
Pendahuluan
terbuka. LKS yang dikembangkan peneliti
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan di menggunakan inkuiri level 1, yaitu inkuiri
sekolah sebagai bahan ajar dalam percobaan terstruktur. LKS berbasis inkuiri terstruktur tidak
atau praktikum merupakan LKS konvensional menyediakan prosedur percobaan yang
yang kurang dapat memenuhi amanat dari SNP. terperinci seperti pada LKS konvensional tetapi
LKS konvensional layaknya sebuah cookbook menuntun siswa melaksanakan praktikum
atau buku resep yang menyediakan prosedur melalui serangkaian pertanyaan dalam LKS [4].
percobaan terperinci langkah demi langkah.
Praktikum menggunakan prosedur cookbook LKS terdiri dari dua jenis, yaitu LKS eksperimen
hanya memerlukan kemampuan intelektual yang dan LKS non-eksperimen. LKS eksperimen
minimum dan kurang memberikan kesempatan adalah LKS yang dijadikan pedoman untuk
kepada siswa untuk kreatif dan mandiri [1]. melaksanakan eksperimen dan dapat memuat
Latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman semua jenis keterampilan proses. LKS non-
sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa eksperimen adalah LKS yang dijadikan pedoman
menjadi terampil dalam memperoleh dan untuk memahami konsep atau prinsip tanpa
menganalisis informasi [2]. Selain itu, melakukan eksperimen dan hanya memuat
pembelajaran berbasis inkuiri dapat membuat keterampilan proses tertentu. Berdasarkan hal
siswa lebih kreatif, lebih positif, dan lebih tersebut, maka penulis melakukan penelitian
mandiri. Praktikum yang berbasis inkuiri untuk mengembangkan LKS eksperimen dan
memberikan pengalaman praktis yang lebih non-eksperimen berbasis inkuiri terstruktur pada
bermakna karena siswa diminta untuk subpokok materi pergeseran kesetimbangan
mengidentifikasi masalah, membuat hipotesis, kimia yang diharapkan dapat memenuhi standar
merancang langkah kerja, melaksanakan isi dan standar kompetensi lulusan berdasarkan
percobaan, mengumpulkan data, menganalisis SNP.
data, menginterpretasikan data, hingga menarik
kesimpulan [3]. Adapun inkuiri dibagi ke dalam Teori
empat level, yaitu level 0, 1, 2, dan 3. Level 0
Tidak ada satu strategi belajar-mengajar
disebut juga konfirmasi atau verifikasi, level 1
yang paling baik yang dapat diterapkan untuk
disebut juga inkuiri terstruktur, level 2 disebut

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 181 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________

semua pengajaran. Banyak komponen yang research and development) dengan model 4D
mempengaruhi efektifitas dari strategi belajar- yaitu define (tahap pendefnisian), design (tahap
mengajar yang dipilih yaitu 1) tujuan pengajaran, perencanaan), develop (tahap pengembangan),
2) guru, 3) peserta didik, 4) materi pelajaran, 5) dan disseminate (tahap penyebaran) . Model 4D
metode pengajaran, 6) media pengajaran, 7) dikemukakan oleh Thiagarajan, et al.[8].
faktor administrasi dan finansial [5]. Penelitian ini hanya dilaksanakan hingga tahap
develop karena peneliti menganggap masih
Salah satu strategi yang telah banyak diteliti
perlu dilakukan uji coba yang lebih luas dengan
adalah inkuiri. Inkuiri berasal dari kata inquiry
karakter sampel yang beragam sebelum
yang berarti pertanyaan atau penyelidikan.
dilanjutkan ke tahap disseminate. Tahap
Inquiry is the dynamic process of being open to
pendefinisian dilakukan untuk memunculkan
wonder andpuzzlements and coming to know
masalah untuk penelitian. Tahap pendefinisian
and understand the world [6].
dilakukan dengan metode dekskriptif.
Adapun adaptasi tahapan pembelajaran Pelaksanaan tahap ini terdiri dari analisis ujung
inkuiri yang dikembangkan oleh Eggen dan depan, studi literatur pendekatan inkuiri dan
Kauchak yaitu (1) menyajikan pertanyaan atau praktikum berbasis inkuiri, analisis konsep, dan
masalah, (2) membuat hipotesis, (3) merancang analisis tugas. Tahap perencanaan dilakukan
percobaan, (4) melakukan percobaan untuk dengan mendesain prototipe bahan ajar, yaitu
memperoleh data, (5) mengumpulkan dan LKS eksperimen dan non-eksperimen pada
menganaisis data, (6) membuat kesimpulan [7]. subpokok materi pergeseran kesetimbangan
kimia. Tahap ini terdiri dari optimasi prosedur
Tabel 1. Perilaku guru pada tiap tahapan
praktikum, perancangan desain awal LKS, dan
pembelajaran inkuri.
penyusunan instrumen uji coba terbatas. Tahap
Tahapan Perilaku Guru pengembangan terdiri dari uji pengembangan
LKS eksperimen, uji pengembangan LKS non-
1. Menyajikan Guru membimbing siswa
pertanyaan atau mengidentifikasi masalah. Guru
eksperimen, dan penilaian guru.
masalah membagi siswa dalam Sampel yang diambil sebagai sumber data
kelompok. dalam uji coba terbatas adalah 30 orang siswa
kelas XI di salah satu SMA Negeri di Kota
2. Membuat Guru memberikan kesempatan
hipotesis kepada siswa untuk curah
Bandung yang belum pernah melakukan
pendapat dalam membentuk praktikum pergeseran kesetimbangan dan 9
hipotesis. Guru membimbing orang guru Kimia di Kota Bandung. Alasan
siswa dalam menentukan pemilihan sampel siswa adalah agar praktikum
hipotesis yang relevan dengan yang dilakukan benar-benar berdasarkan LKS
permasalahan dan penelitian, bukan berdasarkan pengalaman
memprioritaskan hipotesis mana siswa pada praktikum sebelumnya. Instrumen
yang menjadi prioritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyelidikan.
lembar observasi, angket, dan pedoman
3. Merancang Guru memberikan kesempatan wawancara.
percobaan pada siswa untuk menentukan
langkah-langkah percobaan.
Guru membimbing siswa
Hasil dan diskusi
mengurutkan langkah-langkah Reaksi kesetimbangan yang berlangsung
percobaan. adalah
4. Melakukan Guru membimbing siswa 3+ - 2+
percobaan untuk mendapatkan informasi melalui Fe (aq) + SCN (aq)
memperoleh data percobaan.
3+
Ion Fe dari larutan FeCl3 bereaksi dengan ion
5. Mengumpulkan Guru memberi kesempatan -
SCN dari larutan KSCN menghasilkan ion
dan menganalisis kepada tiap kelompok untuk 2
[Fe(SCN)] .
data menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul. Pada tahap design, diperoleh hasil optimasi
tahap 1 untuk penentuan konsentrasi optimum
6. Membuat Guru membimbing siswa dalam
kesimpulan menarik kesimpulan.
reaktan sebagai dalam Tabel 2.
Pada setiap tahap pembelajaran inkuri terdapat
Tabel 2. Hasil optimasi tahap 1 untuk penentuan
kekhasan perilaku guru seperti yang tertera pada konsentrasi optimum reaktan.
Tabel 1.
.Per- Konsentrasi Warna Intensitas Intensitas
Penelitian LKS berbasis inkuri ini (M) Reaktan Hasil Warna Warna
menggunakan metode penelitian dan
pengembangan pendidikan (educational

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 182 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________

coba- 10 mL 10 mL Reaksi, Setelah Setelah Dari optimasi tahap 2 diperoleh hasil yaitu zat
an FeCl3 KSCN [FeSCN]2+ 5 mL 5 mL
Ke (aq) Hasil Hasil yang paling optimum untuk menggeser
(aq) Reaksi Reaksi kesetimbangan ke arah reaktan adalah larutan
+1 mL +1 mL
FeCl3 KSCN NaOH 1 M sebanyak 1 mL. Larutan NaOH 1 M
3+
(aq) (aq) ini dapat mengganggu konsentrasi Fe dalam
merah relatif relatif sistem dengan membentuk Fe(OH)3 yang
1 0,02 0,02
pekat tetap tetap berupa endapan kecoklatan.
semakin semakin Adapun design isi dari LKS eksperimen yang
2 0,01 0,01 merah
pekat pekat
dikembangkan adalah: (1) Tujuan. Tujuan dari
semakin relatif praktikum yang dilakukan adalah menjelaskan
3 0,002 0,002 oranye
pekat tetap
azas Le Chatelier untuk memahami pengaruh
semakin relatif gangguan luar berupa pengubahan konsentrasi
4 0,001 0,001 oranye
pekat tetap
terhadap sistem kesetimbangan; (2)
Dari keempat percobaan yang telah Permasalahan. Bagian permasalahan memuat
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi pemaparan singkat mengenai reaksi
optimum zat-zat reaktan adalah masing-masing kesetimbangan dan masalah yang terkait
0,01 M. Dengan konsentrasi tersebut, terjadi dengan reaksi kesetimbangan. Dari
perubahan intensitas warna yang dapat terlihat permasalahan tersebut kemudian dimunculkan
oleh kasat mata yaitu warna larutan menjadi pertanyaan yaitu: Bagaimana tindakan suatu
semakin pekat setelah ditambahkan 1 mL sistem kesetimbangan jika diberi gangguan dari
larutan FeCl3 0,1 M maupun ditambahkan 1 mL luar berupa pengubahan konsentrasi?; (3)
larutan KSCN 0,1 M. Menetapkan Hipotesis. Pada bagian ini, siswa
diminta untuk menetapkan hipotesis atas
Ciri dari terjadinya pergeseran pertanyaan yang muncul pada bagian 2
kesetimbangan ke arah reaktan (ke arah reaksi (permasalahan); (4) Menguji Hipotesis.
balik) adalah berkurangnya intensitas warna dari Pengujian hipotesis ini terdiri dari lima tahap:
hasil reaksi (produk). Optimasi tahap 2 dilakukan memilih alat, memilih bahan, melakukan
untuk mendapatkan zat yang paling optimum percobaan, mengisi tabel pengamatan, dan
yang dapat mengurangi intensitas warna produk menganalisis data pengamatan. Pada bagian
secara signifikan dan relatif cepat. Variabel tetap analisis data, siswa dibimbing melalui
dalam optimasi ini adalah konsentrasi zat-zat pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Pada setiap
reaktan yaitu 0,01 M berdasarkan hasil optimasi pertayaan disediakan pilihan jawaban untuk
tahap 1, serta volume zat yang ditambahkan memudahkan siswa dan agar siswa tidak
yaitu sebanyak 1 mL. Variabel bebas dalam menjawab di luar konteks yang diminta. Dengan
optimasi ini adalah zat (larutan) yang dapat adanya pilihan jawaban ini, diharapkan dapat
menggeser kesetimbangan ke arah reaksi balik. memudahkan dalam pembentukan konsep
Hasil dari optimasi tahap 2 dapat dilihat pada sehingga siswa dapat menarik kesimpulan dari
Tabel 3. praktikum yang telah dilakukan; (5) Merumuskan
Tabel 3. Hasil optimasi untuk zat yang paling Penjelasan. Bagian ini berisi tiga pertanyaan
optimum yang dapat mengurangi intensitas tanpa pilihan jawaban. Dengan menjawab
warna produk secara signifikan dan relatif cepat.. bagian ini, siswa diharapkan dapat
mengintegrasikan praktikum dengan analisis
Per- Warna + 1 mL Perubahan yang Terjadi
co- Awal larutan Perubahan Terbentuk
data yang telah dilakukan; (6) Kesimpulan. Pada
ba- Larutan Warna Gumpalan bagian ini, siswa diminta untuk menuliskna
an Produk kesimpulan mereka mengenai praktikum yang
Ke telah dilakukan.
NaOH 1 warna relatif
1
M memudar cepat
NaH2PO4 warna relatif LKS non-eksperimen memiliki design sebagai
2
1M memudar lambat berikut: (1) Tujuan. LKS non-eksperimen pada
3
Na3PO4 1 warna relatif materi pokok pengaruh suhu memiliki tujuan
M memudar lambat yaitu menjelaskan azas Le Chatelier untuk
warna relatif
4 KOH 1 M
memudar lambat memahami pengaruh gangguan luar berupa
merah KH2PO4 1 warna relatif pengubahan suhu terhadap sistem
5
M memudar lambat kesetimbangan. LKS non-eksperimen tetang
tak tidak pebngaruh tekanan memiliki tujuan yaitu
6 H3PO4
berwarna terbentuk
warna
menjelaskan azas Le Chatelier untuk memahami
AgNO3 tidak pengaruh gangguan luar berupa pengubahan
7 menjadi
0,1 M terbentuk
putih tekanan terhadap sistem kesetimbangan; (2)
8 HCl 3 M
warna tidak Permasalahan. Pertanyaan dalam LKS non-
memudar terbentuk eksperimen pada materi pokok pengaruh

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 183 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________

pengubahan suhu yaitu Bagaimana tindakan yang digunakan dalam praktikum mudah
suatu sistem kesetimbangan jika diberi diperoleh karena tersedia di laboratorium
gangguan dari luar berupa pengubahan suhu?. sekolah.
Adapun pertanyaan pada LKS non-eksperimen
pada materi pokok pengaruh pengubahan Kesimpulan
tekanan yaitu Bagaimana tindakan suatu sistem Berdasarkan hasil penelitian dan
kesetimbangan jika diberi gangguan dari luar pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
berupa pengubahan tekanan?; (3) Menetapkan kesimpulan yaitu:
Hipotesis; (4) Analisis Data Laboratorium. Pada 1. Konsentrasi optimum dari larutan FeCl3 dan
bagian ini disajikan suatu data laboratorium larutan KSCN yaitu masing-masing sebesar 0,01
berupa tabel rendemen amonia hasil reaksi gas M. Zat yang optimum untuk menggeser
nitrogen dengan gas hidrogen. Dalam LKS non- kesetimbangan ke arah pereaksi yaitu larutan
eksperimen materi pokok pengaruh pengubahan NaOH 1 M yang dapat mengganggu konsentrasi
suhu, disajikan data rendemen amonia pada Fe3+ dalam sistem dengan membentuk
berbagai suhu dengan tekanan tetap 10,0 atm. Fe(OH)3 berupa endapan kecoklatan.
Sedangkan dalam LKS non-eksperimen materi 2. Keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS
pokok pengaruh pengubahan tekanan, disajikan eksperimen tergolong sangat baik dengan
data rendemen amonia pada berbagai tekanan persentase keterlaksanaan 89,6%.
dengan suhu tetap 200 C; (5) Merumuskan 3. Keterlaksanaan pembelajaran dengan LKS
Penjelasan; (6) Kesimpulan. non-eksperimen tergolong sangat baik dengan
Pada tahap develop, dilakukan uji coba persentase keterlaksanaan 95,7%.
terbatas LKS eksperimen, dengan 4. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru-
melaksanakan praktikum. Data yang diperoleh guru kimia, diperoleh penilaian yang positif..
adalah keterlaksanaan praktikum serta
tanggapan (kepuasan) siswa terhadap praktikum Referensi
yang dilaksanakan dan terhadap LKS
eksperimen yang digunakan. Berdasarkan [1] Wenning, Carl J, Levels of Inquiry:
observasi yang dilakukan, keterlaksanaan Hierarchies of Pedagogical Practices and
praktikum adalah sebesar 89,64 %, yang Inquiry Processes, Department of Physics
termasuk pada kategori sangat baik. Sedangkan Illionis State University Normal, 2004
berdasarkan hasil angket yang diisi oleh 30 [2] Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E,
siswa, tanggapan siswa terhadap LKS Models of Teaching, Penerbit Pustaka
eksperimen adalah sebesar 77,7 % yang Pelajar, Yogyakarta, 2009
termasuk kategori baik, dan tanggapan terhadap [3] Learning, Alberta. (2004). Focus on Inquiry:
pelaksanaan praktikum adalah sebesar 80,83 %, A Teachers Guide to Implementing Inquiry-
yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. BaseLearning. Kanada: Alberta
Untuk uji coba LKS non-eksperimen, [4] Herron, M.D. (1971). The Nature of
keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil Scientific Enquiry.School Review, 79(2),
observasi adalah sebesar 95,71 %, yang 171- 212.
termasuk pada kategori sangat baik. Sedangkan [5] Gulo, W. (2002).StrategiBelajar-Mengajar.
tanggapan (kepuasan) siswa terhadap LKS non- Jakarta: Grasindo
eksperimen adalah sebesar 79,56%, yang [6] Galileo Educational Network. (2004). What
termasuk kategori baik. LKS yang dikembangkan is inquiry? Inquiry & ICT
berdasarkan syarat-syarat LKS yang baik, [7] Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran
meliputi syarat didaktik, syarat konstruksi, dan Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
syarat teknis. Jakarta: Prestasi Pustaka
Dari hasil wawancara diperoleh tanggapan [8] Rochmad.(2011). Model Pengembangan
yang positif yaitu LKS tersebut cukup memenuhi Perangkat Pembelajaran Matematika.
ketiga syarat tersebut. Menurut guru, LKS
eksperimen dan non-eksperimen yang Anita Marina Maryati*
dikembangkan cukup mudah diikuti oleh siswa Program Studi Pendidikan IPA
yang pandai maupun yang lamban. Hal ini Universitas Pendidikan Indonesia
anita.marina90@gmail.com
sesuai dengan syarat didaktik. Penggunaan
bahasa dalam kalimat yang digunakan cukup
baik, kalimat dalam pertanyaan singkat dan jelas. Yayan Sunarya
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Hal ini menunjukkan cukup terpenuhinya syarat
Universitas Pendidikan Indonesia
konstruksi. Dari sisi penampilan, LKS cukup
menarik. Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS
Kurnia
cukup memenuhi syarat teknis. Selain itu, Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
diperoleh pula tanggapan bahwa bahan dan alat Universitas Pendidikan Indonesia

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 184 ]

Anda mungkin juga menyukai