Di bawah ini akan dijelaskan beberapa hal yang dilakukan terhadap logam
untuk melindunginya dari korosi, diantara hal yang dapat dilakukan untuk melindungi
logam tersebut adalah pelapisan logam, proteksi anodik dan proteksi katodik.
1. Pelapisan logam
Banyak benda disekitar kita yang diberi sentuhan akhir berupa lapisan logam
menyediakan kekuatan, kekakuan, dan sifat yang dibentuk. Secara teknis sifat-sifat
dominan melapisi logam tersebut, hal tersebut terdiri dari tiga jenis pelapisan yaitu :
3. Cladding.
4. Conversion Coating.
2. Proteksi Anodik
sifat pasif dalam interval potensial yang cukup memadai. Misalnya baja stainlees.
pengendalian korosi dengan proteksi katodik, dimana objek yang akan dilindungi
konsentrasi unsur agresif dalam jumlah besar, seperti dalam larutan khlorida.
3. Proteksi Katodik
Metode proteksi katodik pertama kali dilakukan oleh Humprey Davy pada
tahun 1874. Dalam suatu sel korosi yang akan mengalami korosi adalah bagian
korosi dengan mengkatodikkan logam yang mengalami korosi. Metode ini dilakukan
dengan menerapkan teknik elektrik untuk mengaktifkan potensial sehingga reaksinya
yang akan diproteksi berlangsung secara terus menerus sehingga logam tersebut akan
terlindungi. Logam yang anodik, bila terus menerus disuplai atau diberi elektron,
maka logam yang anodik ini akan menyebabkan potensial permukaan logam tersebut
akan turun dan ini menyebabkan potensialnya lebih negativ dan berada pada posisi
immun. Salah satu kelemahan dari potensial katodik adalah bila terjadi kelebihan
potensial proteksi (over potensial) atau V melampaui -850 mV, maka dapat
menyebabkan perapuhan dan juga dapat menimbulkan arus yang besar yang
penghalang seperti cat dan pelapis lain pada permukaan logam. Jadi potensial
permukaan logam harus tetap konstan agar sistem proteksi dapat memuaskan.
dengan dua cara, yaitu metode anoda korban (sacrificial anode) dan metode arus
Komponen yang akan dilindungi menjadi katoda dan sebagai anodanya dapat
dipilih dari bahan lain yang bila digandengkan akan menjadi anoda. Untuk memilih
bahan anodanya dapat memanfaatkan pengentahuan tentang deret galvanik, karena
bahan yang sering membutuhkan perlindungan adalah besi dan baja maka semua
logam yang potensialnya lebih aktif dibandingkan besi dan baja dapat digunakan
sebagai anoda.
Media Tanah
Arus
Elektron
Pipa Anoda
tersebut akan mengkonsumsi elektron yang diberikan oleh anoda korban tersebut.
Akibat aliran elektron ini, maka struktur pipa akan menjadi katodik karena
dengan arah arus yang dihasilkan pada sistem proteksi seperti pada gambar 2.11.
air laut seperti pada kapal, dermaga, anjungan minyak lepas pantai, rambu suar,
instalasi pipa dalam air, dan sebagainya. Juga dilakukan pada lingkungan tanah
Seng (Zn)
Seng mempunyai kombinasi sifat-sifat yang ideal yang diantaranya adalah
polarisasi yang rendah dan efisiensi yang tinggi. Seng dapat digunakan untuk
melindungi instalasi peralatan dalam air, dimana sekitar 99,99 persen seng murni
Magnesium (Mg)
rendah. Paduan Magnesium biasanya tidak cocok untuk air laut karena over
proteksi, tidak efisien dan umur anoda yang rendah. Tetapi unsur-unsur paduan
untuk megnesium agak aktif digunakan dalam lingkungan resitivity rendah. Sifat-
Aluminium (Al)
Aluminium adalah logam yang sangat aktif. Kalau berada pada lingkungan
yang menghasilkan oksigen, logam ini bereaksi untuk membentuk selaput tipis
oksida yang transparan di seluruh permukaan yang terbuka. Selaput inilah yang
laut diakibatkan oleh lapisan oksida yang bersifat katodik yang selalu membungkus
logam itu ketika masih berada di udara bebas. Sifat tidak dapat diramalkan yang
dimiliki oleh bentuk korosi ini membuat aluminium murni sangat tidak andal untuk
digunakan sebagai anoda korban. Karena itu, unsur paduan yang ditambahkan
adalah yang dapat mencegah terbentuknya selaput oksida yang merata, melekat
erat dan protektif sehingga kegiatan galvanik terus berlangsung. Dengan tujuan
inilah maka dikembangkan paduan aluminium yang mengandung seng dan air
raksa atau seng dan indium. Sifat-sifat aluminium dapat dilihat pada Tabel 2.4.
prinsip anoda korban. Hanya saja pada metode arus tanding dipasang alat pencatu
mengatur tegangan arus listrik, juga digunakan untuk mengubah catu arus searah
yang tersedia secara lokal menjadi arus searah dengan tegangan yang dibutuhkan
kebutuhan yang diperlukan pada sistem proteksi. Arus yang dihasilkan pada sistem
proteksi ini mengalir berlawanan arah dengan arah elektron. Sumber arus ini dapat
berupa baterai, penyedia arus searah dan akhir-akhir ini digunakan sel surya. Untuk
lebih jelasnya dapat kita perhatikan gambar jaringan pipa di dalam tanah yang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa jaringan pipa bawah tanah yang
akan diproteksi secara katodik dihubungkan dengan pencatu daya yang akan
mengalirkan arus yang diteruskan ke anoda, sehingga elektron yang ada pada
backfill mengalir menuju pipa tersebut sehingga akan terjadi proteksi katodik yang
diinginkan.
Perbedaan lainnya dengan metode anoda korban adalah bahwa anoda pada
metode arus tanding harus diisolasi untuk melindungi logam dari kerapatan arus
yang berlebihan.
Pada tabel dibawah ini akan diperlihatkan konsumsi bahan anoda arus