2013 1 87202 451408041 Bab2 02082013124857
2013 1 87202 451408041 Bab2 02082013124857
2013 1 87202 451408041 Bab2 02082013124857
KAJIAN TEORI
2.1 Peta
2.1.1 Pengertian Peta
dari permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar yang diperkecil
dengan menggunakan skala tertentu dan dijelaskan dalam bentuk simbol dan
dibuat mengikuti ukuran sama luas, sama bentuk, sama jarak, dan sama arah.
permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala
baik ukuran maupun bentuknya disertai pula dengan informasi dan detail-
dari permukaan bumi atau benda angkasa yang digambarkan pada bidang
(penyederhanaan).
pesan (gambar) tersebut dapat dimengerti maka harus ada bahasa yang sama
antara pembuat peta dan pembaca peta (Aryono Prihandito, 1989) dalam
1. Peta umum atau peta dasar adalah peta yang menyajikan informasi
1: 5.000
2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala lebih dari 1:
75.000
3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1: 75.000
sampai 1: 1.000.000
4. Peta skala keci adalah peta yang mempunyai skala lebih kecil dari
1:1.000.000
c) Penggolongan peta menurut penggunaannya
2.2 Pemetaan
didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk data
spasial vector maupun raster. Pemetaan juga dapat diartikan sebagai proses
pembuatan peta.
gambaran atau secara rinci dan tepat dipermukaan suatu daerah tertentu
lingkungan dalam arti luas. Pemetaan sekolah juga dapat diartikan sebagai
yang baru dengan daya tampung yang lebih besar agar mutu pendidikan lebih
6. Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas
7. Pencetakan peta
9. Reviewing
10. Editing
11. Finishing
pedoman dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang baik, benar,
serta memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum proses pembuatan
peta meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan pengumpulan data hingga
dengan urut dan runtut, karena jika tidak dilakukan secara urut dan runtut,
a. Secara langsung
tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut
udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan
bantuan pesawat dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat
pula menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang dapat
digunakan.
Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau
langsung ke lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau
yang ada.
komputing karena data yang masuk akan langsung diolah dengan software
atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap
untuk disajikan.
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah
diolah dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara
yang mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map
Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian
data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta
dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau
tidaknya pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji
apakah petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam
dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah
dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu, pengguna
dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan saran agar peta
2.3 ArcGIS
California, USA. Software ini sangat populer di kalangan pengguna GIS, dan
merupakan salah satu software GIS yang paling banyak digunakan diseluruh
terintegrasi(Awaludin, 2010).
tunggal (single user) maupun bagi lebih dari satu pengguna yang berbasiskan
fungsi desktop maupun jaringan. Dengan ArcGIS kita bisa memakai fungsi
dimanfaatkan oleh kalangan pengolah data spasial. Termasuk dalam hal ini
ArcGIS dapat digunakan untuk berbagai aplikasi kajian daerah pesisir dan
laut.
Aplikasi dan analisa SIG yang dapat dilakukan oleh ArcGIS antara
bidang. Termasuk dalam hal ini adalah dalam aplikasi kelautan. ArcGIS
merupakan satu software SIG terbaik di dunia dan telah digunakan oleh
jutaan penggunannya.
dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap
sekolah/madrasah.
ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah
/madrasah.
sekolah/madrasah.
3. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
untuk pembelajaran.
9. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data
tertentu.
10. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain
buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan
compact disk.
11. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu
relatif singkat.
12. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang
13. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan
komunikasi.
14. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana
sekolah/madrasah.
16. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktek yang
pengelolaan sekolah/madrasah.
20. Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat,
sekolah/madrasah.
22. Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan
23. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang
26. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
sekolah/madrasah.
sekolah/madrasah.
29. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi
30. Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik
31. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada
sebagai berikut:
6. tempat beribadah,
kelompok penduduk usia sekolah/ anak usia sekolah (AUS). Besarnya daya
tampung ini tentu berbanding lurus dengan banyaknya jumlah kelas yang
dimiliki. Semakin banyak jumlah kelas yang dimiliki, akan semakin besar
pula daya tampung sekolah terhadap AUS. Dalam peraturan bersama antara
tentang penerimaan peserta didik baru, diuraikan bahwa jumlah peserta didik
pada SD/MI dalam satu rombongan belajar/ kelas paling banyak 40 (empat
= 40 (Formula 1)
Keterangan :
DT = Daya Tampung
atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat
indicator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia
= 100%.. (Formula 2)
,
Keterangan :
h = jenjang pendidikan
a = kelompok usia
t = tahun
= jumlah penduduk yang pada tahun t dari berbagai usia sedang
sekolah pada jenjang pendidikan h
, = jumlah penduduk yang pada tahun t berada pada kelompok usia a
yaitu kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan h
tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indicator daya serap penduduk
APK, APM merupakan indicator daya serap yang lebih baik karena APM
dapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang
,
= 100% (Formula 3)
,
Keterangan :
h = jenjang pendidikan
a = kelompok usia
t = tahun
, = jumlah siswa/ penduduk usia a yang bersekolah di tingkat
pendidikan h pada tahun t
, = jumlah penduduk kelompok usia a
2.6 Kerangka Berfikir
pesatnya teknologi sekarang yang mampu menyajikan data dalam bentuk peta
oleh beberapa mahasiswa untuk memenuhi tugas akhir atau skripsi. Misalnya
penelitian yang dilakukan oleh Fariza & Qolis (2008), yang menghasilkan
mengenai titik-titik lokasi sarana pendidikan yang ada di Kota Depok untuk
jenjang SMA/MA, SMK, Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta dan
jenjang pendidikannya.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan