Anda di halaman 1dari 3

Air Terjun Kuning di Bangli, Mengalir dari

Ketinggian 25 Meter
Jumat, 14 Juli 2017 21:16 WIB

Tribun Bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari


Air Terjun Kuning di Kabupaten Bangli, Bali. TRIBUN BALI/NI PUTU DIAH
PARAMITHA GANESHWARI

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Kebisingan kota tak jarang membuat pusing. Sejenak


menjauh dari keramaian merupakan hal yang sering dilakukan di kala liburan.

Tempat wisata alami pilihan tepat untuk merehatkan diri sejenak.

Kali ini Tribun Bali merekomendasikan Air Terjun Kuning sebagai spot mengisi liburan
Anda.

Meski namanya Air Terjun Kuning, namun warna airnya sangat bening dan bebas
polusi.Masyarakat setempat menamakannya kuning sebab letaknya di Dusun Kuning, Desa
Tamanbali, Kabupaten Bangli.Lokasinya berada tidak jauh dari pusat Kota Bangli, hanya
sekitar tiga kilometer.

Dari Denpasar, perjalanan menuju air terjun ini memakan waktu paling tidak dua
jam.Seperti halnya wisata air terjun lainnya, sebelum melihat keindahan Air Terjun Kuning
pengunjung harus melewati jalur bebatuan dan tanah licin jika hujan.Kurang lebih 20 menit
berjalan, Anda pun akan bertemu dengan Air Terjun Kuning.Pesona Air Terjun Kuning
terletak pada bentuk air terjun yang jatuh bebas dari ketinggian 25 meter. Air terjun ini juga
membentuk sebuah kolam yang berdiameter sekitar enam meter.Warga setempat
mengungkapkan, banyak wisatawan yang memanfaatkan kolam tersebut sebagai tempat
berenang. Kedalamannya relatif aman.Airnya jernih nan dingin, namun sesuai untuk
menciptakan suasana berenang di alam terbuka.
Keindahan Sungai Melangit yang mengalir di bawah air terjun pun memberikan pesona
tersendiri.Air sungai ini mengalir tenang. Di sisi pinggir dan tengahnya terdapat batu sedimen
yang padat dan memiliki bentuk yang menarik.Rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sekitar
sungai dan air terjun pun menambah keindahan.

Bagi yang tidak ingin berenang, kegiatan berfoto di sekitar air terjun pun menjadi kegiatan
yang sering dilakukan pengunjung, ucap Desak, warga Dusun Kuning.

Desak menjelaskan ber-selfie dengan latar belakang Air Terjun Kuning bisa menghasilkan
foto yang menakjubkan.Kemegahan Air Terjun Kuning memang bisa menjadi lanskap yang
menjanjikan.Menurut keterangan warga setempat, keberadaan Air Terjun Kuning sebagai
destinasi wisata sudah dikenal sejak tiga tahun silam.

Awalnya lokasi ini sangat favorit di kalangan wisatawan lokal atau anak muda yang ingin berenang
atau mengambil foto. Namun belakangan, justru wisatawan asing lebih mendominasi kunjungan.

Paling tidak setiap harinya ada puluhan hingga ratusan pengunjung. Jumlah pengunjung bisa
membludak ketika hari libur tiba. Mereka datang ke sini sejak pagi, sekitar pukul delapan,
jelas Desak.

Pengembangan Fasilitas

Saat ini Air Terjun Kuning sedang dikembangkan secara intensif sebagai daya tarik
wisata.Pengembangan ini dilakukan oleh sebuah perusahaan swasta bernama PT Tri Tunggal
Djaya yang berkoordinasi dengan pihak desa. Adanya pengelolaan ini diharapkan dapat
membangun perekonomian warga, serta mengangkat nama Dusun Kuning.

Ngakan Putu Purwita, President Director PT Tri Tunggal Djaya menyebutkan, pembangunan
yang dimaksud bukan hanya perbaikan akses jalan.

Ia juga berencana mendirikan restoran dan menjadikan kawasan Air Terjun Kuning sebagai
adventure park.

Nantinya wisatawan dapat melakukan beragam kegiatan semisal bersepeda, tracking, tubbing,
buffalo riding, dan sebagainya.

Pembangunan sedang berjalan dan diharapkan selesai dalam waktu dekat. Kami juga
menyediakan tempat bagi pengunjung yang ingin melukat. Ada juga spot unggulan untuk
mengambil foto dalam perjalanan menuju air terjun, jelas pria asal Dusun Kuning ini.

Jadilah penjelajah bijak

Beraktivitas di alam memang menyenangkan. Terkadang pengunjung lupa bertanggungjawab


menjaga kelestarian alam yang dipijak.Menjaga kebersihan Air Terjun Kuning adalah hal
sederhana yang sangat berarti bagi keberlangsungan kawasan ini.Selalu berhati-hati dalam
melangkah juga hal bijak yang bisa Anda lakukan untuk menjaga diri sendiri.Jangan hanya
karena ingin mendapat hasil foto yang bagus, Anda melakukan pose di titik yang
ekstrem.Jadilah penikmat alam yang bijak dengan memperhatikan kelestarian alam dan
keselamatan. Sumber: Tribun Bali

Anda mungkin juga menyukai