Anda di halaman 1dari 16

KEHAMILAN DAN ANC

Kehamilan adalah

ANC adalah

Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

A. Kebutuhan nutrisi

Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk pertumbuhan janin dan
pertahanan dirinya sendiri.

1. Jenis-jenis makanan:

a. Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energi

b. Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin

c. Makanan pelengkap : vitamin dan mineral

d. Makanan penunjang : lemak .

2. Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :

Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari

Energi / kalori : yang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak

Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung

Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin,


persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas. Penambahan ini pada trimester pertama belum
diperlukan, tetapi pada trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi
pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.

3. Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :

Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR, perdarahan,dll

Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang

Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu, perkembangan lambat sehingga
akan terjadi retardasi mental, cebol.

Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :

4. Tahap I (2 minggu setelah konsumsi)


Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan

5. Tahap II (minggu ke 2 minggu ke 8)

Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan dan organ- organ
tubuh janin.

6. Tahap III (minggu ke 8 lahir)

Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin

B. Istirahat

Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.

Kegunaan istirahat adalah :

1. Untuk melepaskan lelah

2. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru

3. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan

Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang karena udara
panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat.

Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama pada
saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana cara
penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi angkat
kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.

Cara tidur yang nyaman :

Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Kemudian sedikit
miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan,
kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang. Begitu juga saat bangun, terlebih dahulu miringkan
tubuh ke kanan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemudian
ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi
telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri. .

D. Kebutuhan pakaian

Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian


tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak

2) Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas

3) Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dikeluarnya keringat sehingga tidak
bebas bergerak

4) Menarik : enak dipandang mata

5) Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai pakaian
yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya.

E. imunisasi

Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada
antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah
kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.

Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama
kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian ) Jadwal pemberian
suntikan tetanus adalah :

1. TT 1 selama kunjungan antenatal I

2. TT 2 4 minggu setelah TT 1

3. TT 3 6 minggu setelah TT 2

4. TT 4 1 tahun setelah TT 3

5. TT 5 1 tahun setelah TT 4

Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat
informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini
terlaksana maksimal dan cepat.

F. Senam hamil

Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan
memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan,antara lain dapat
melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat
persalinan.

Tujuan senam hamil adalah :

Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat
menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah

1. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis

2. Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan


3. Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna

4. Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan

5. Dapat mengatur diri pada ketenangan

Manfaat senam hamil secara teratur :

1. Memperbaiki sirkulasi darah

2. Mengurangi pembengkakan

3. Memperbaiki keseimbangan otot

4. Mengurangi kram / kejang pada kaki

5. Menguatkan otot-otot perut

6. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan

Syarat-syarat mengikuti senam hamil :

1. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan

2. Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu

3. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin

Gerakan senam hamil ada 3 tahap :

1. Kunjungan I ada 4 tahap

2. Kunjungan II ada 7 tahap

3. Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut

a) Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :

1. Senam untuk kaki

Duduk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantai

Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, berguna untuk memperkuat otot
panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar

2. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri

Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang dan panggul

3. Senam duduk bersila

Duduk bersila, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut . Tekan lutut ke bawah perlahan lahan,
berguna untuk mengurangi kram kaki karena duduk terlalu lama
4. Cara tidur yang nyaman

Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk

b) Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :

1. Senam posisi telentang

Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak tangan kebawah
dan berada di samping badan .Angkat pinggang secara perlahan-lahan.

2. Senam posisi merangkak

Badan dalam posisi merangkak Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah
menghadap ke bawah, membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah
nafas. Turunkan punggung kembali perlahan

3. Senam untuk lutut

Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan, bergantian

4. Senam dengan kedua lutut

Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan

5. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan

Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke payudara

6. Cara mengejan

Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan

Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan mengejan
kearah pantat dan hembuskan

7. Cara pernapasan saat melahirkan

Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi,Letakkan kedua tangan di atas dada,Buka
mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah

f. Kunjungan pemeriksaan kehamilan

Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :

1. 1x kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg)

2. 1x knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)

3. 2x kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesudah mg 36)

Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasai yang sangat penting.:
Kunjugan Waktu Informasi Penting

1. TM I Sebelum mg ke-14 Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan
ibu hamil . Mendeteksi masalah dan menanganinya . Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus
neonaturum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan

Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi

Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan dan sebagainya)

2. TM II Sebelum mg ke-28 Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan khusus mangenai


preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema
periksa untuk mengetahui proteinuria)

3. TM III Antara mg ke 28-36 Sama seperti di atas ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui
apakah ada kehamilan ganda

4. TM III Setelah mg ke-36 Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di Rumah Sakit

Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan
untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa
khawatir. .

g. Tanda tanda dini bahaya / komplikasi pada kehamilan muda

1. Perdarahan Pervaginam

A. Abortus yaitu kegagalan kehamilan sebelum usia kehamialan 22 ninggu

Jenis abortus :

1) Abortus spontan

Abortus imminens ,Tanda / gejala : perdarahan sedikit, nyeri abdomen

Penanganan : tirah baring, jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan, hubungan sex dihentikan
sementara, jika perdarahan berhenti lakukan ANC, jika perdarahan berlangsung nilai kondisi janin /
USG

Abortus insipiens

Tanda / gejala : perdarahan banyak, nyeri karena kontraksi uterus kuat, ada pembukaan, besarnya
uterus sesuai dengan usia kehamilan.

Penanganan : kuretase

2) Abortus incomplete

Tanda / gejala : perdarahan banyak, ada pembukaan, ada teraba sisa jaringan, uterus berkontraksi
Penanganan : kuretase

3) Abortus complete

Tanda / gejala : uterus lebih kecil dari usia kehamilan, perdarahan sedikit tapi nyeri perut bagian
bawah, telah terjadi pengeluaran hasil konsepsi, perdarahan akan berhenti 10 hari bila berlanjut
menjadi endometritis

Penanganan : tidak perlu evaluasi lagi, observasi untuk melihat adanya perdarahan, pastikan untuk
tetap memantau kondisi ibu.

4) Abortus provokatus

Abortus medisinalis : melihat adanya komplikasi pada ibu

Abortus kriminalis : disengaja dengan alat dan obat

5) Abortus septik : adanya komplikasi pada ibu

6) Missed abortion

Apabila janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih.

Tanda : rahim semakin mengecil, buah dada mengecil kembali, amenorrhoe berlangsung terus

Penanganan : di Rumah Sakit

B. Kehamilan Mola

Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih

Tanda dan gejala :

1) Perdarahan sedang banyak

2) Serviks terbuka

3) Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan

4) Hyperemesis lebih lama

5) Kram perut bagian bawah

6) Tidak ada tanda-tanda adanya janin

7) Keluar jaringan seperti anggur

Penanganan :Segera dikeluarkan karena bernahaya.

C. Kehamilan Ektopik

kehamilan dimana se telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena hypovolemia, nyeru
palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga panggul, gangguan kencing, Hb menurun.

2. Hyperemesis Gravidarum

mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil

a. Ringan

Tanda / gejala :

1) Mual muntah terus menerus

2) Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan darak menurun

3) Nadi cepat 100x/menit

4) Nafas agak cepat

5) Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering

6) Turgor kulit menurun

Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6, tinggi karbohidrat rendah
lemak.

b. Sedang

Tanda / gejala :

1) Mual muntah yang hebat

2) Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek

3) Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton

4) Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB menurun

5) Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekung.

c. Berat

Tanda / gejala :

1) KU jelek

2) Kesadaran menurun

3) Nadi kecil, halus dan cepat

4) Dehidrasi berat, ikterus

5) Suhu badan meningkat, TD & BB turun


3. Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang

Diagnosis nyeri perut bagian bawah :

1. Kista ovarium

Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di perut bawah, perdarahan
vaginal ringan

2. Apendisitis : radang umbai cacing usus buntu

Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas

3. Sintitis : disuria, sering berkemih, nyeri perut

d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam tinggi, sering berkemih,
nyeri perut

4. Peritronitis : radang selaput perut dalam rongga panggul, dengan gejala demam, nyeri perut
bawah, bising usus negatif

5. Kehamilan ektopik : tandanya nyeri perut, ada perdarahan sedikit, serviks tertutup, uterus sedikit
besar dan lunak

h. . Tanda tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan janin pada kehamilan lanjut

1. Perdarahan Pervaginam

Disebut juga PerdarahanAntepartum, yaitu perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
(TM III), biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu.

Pada TM III perdarahan disebabkan oleh :

a. Placenta Previa

b. Solusio Placenta

2. Sakit Kepala yang hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak pada Wajah & Tangan

1) Hypertensi

Tanda :

a. Tekanan Darah 140/90 mmHg

b. Sistolik meningkat 30 mmHg dan Diastolik meningkat 15 mmHg

2) Preeklamsia
Penyakit kehamilan yang disebabkan oleh kehamilan itu sendiri

Klasifikasi :

a. Preeklamsia ringan

Tanda : TD 140/90 mmHg, oedema kaki, jari tangan & muka/kenaikan BB1 Kg atau lebih perminggu,
protein urin +1 atau +2 pada urin kateter

b. Preeklamsia berat

Tanda : TD 160/110 mmHg atau lebih, protein urin 5 gr atau lebih perliter, oliguria, yaitu jumlah urin
kurang dari 500 cc/24 jam

Keluhan subjektif :

Nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, oedema paru dan sianosis, gangguan
kesadaran

ANC

Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin
yang dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
selama kehamilan.

Tujuan dan Manfaat

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan keehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, dan sosial ibu bayi.
Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan peran ibu daan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

Jadwal Kunjungan Antenatal Care

Minimal 1 kali pada trimester I (<14 minggu)


Tujuannya :

Menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan

Menentukan uia kehamilan dan perkiraan persalinan

Menentukan normal atau tidaknya kehamilan serta ada atau tidaknya faktor resiko kehamilan.

Menentukan rencana pemeriksaan / penetalasanaan selanjutnya.

Minimal 1 kali pada trimester II (14-20 minggu)

Pada kunjungan ini, ibu hamil akan lebih mendapatkan informasi yang lebih dalam lagi
mengenai kehamilan di trimester I dan kewaspadaan khusus terhadap komplikasi yang mungkin
terjadi pada trimester ini.

Minimal 2 kali pada trimester III (28-36 minggu)

Biasanya pada kunjungan pertama aka dideteksi ada tidaknya kehamilan ganda/gemeli,
sedangkan untuk kunjungan kedua pada trimester ini akan diperiksa dan dideteksi ada/tidaknya
kelainan letak janin.

Tempat Kunjungan Antenatal Care

Puskesmas/Puskemas Pembantu

Pondok bersalin desa

Rumah Sakit Pemerintah/Swasta

Rumah Sakit Bersalin

Tempat Praktik Swasta (Bidan dan Dokter)

Pemeriksaan 10 T

Pelayanan Antenatal Care (ANC) selengkapmya mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dan intervasi khusus dengan tingkat resiko
dengan peneraan operasional yang dikenal dengan 10 T untuk pelayanan antenatal yang terdiri
dari :

Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan

Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI: Body
Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama
masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total
pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan
menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain
>145 cm. Rekomendasi WHO pada wanita dinegara berkembang, kenaikan BB selama kehamilan 5-9
kg atau minimal 1 kg setiap bulan selama 2 trimester terakhir kehamilan.

Ukur Tekana Darah

Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan tenakan darah
selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80 mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah
apabila selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol,
karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia (keracunan dalam masa
kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin / bayinya. Hal yang juga
harus menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan
keluhan pusing dan kurang istirahat.

Ukur Tinggi Fundus Uteri

Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan abdominal/perut
secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan palpasi (sentuhan tangan secara
langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara langsung untuk memperkirakan usia
kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah.

Usia Kehamilan TFU dalam cm Tinggi Fundus Uteri

28 Minggu 25 cm 3 Jari diatas pusat

32 Minggu 27 cm Pertengahan pusat dengan processus xyphoideus

36 Minggu 30 cm 1 jari dibawah processus xyphoideus

40 Minggu 33 cm 3 jari dibawah processus xyphoideus

Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan janin selama masa
kehamilan.

Pemberian Tablet Zat Besi (min 90 tablet)

Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan terakhir masa
kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri
sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi pada
makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan, dan
adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya
dan menstruasi.

Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh
maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia
pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan infeksi. Defisiensi besi bukan satu-
satunyapenyebab anemia, tetapi apabila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap
sebagai penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat
selama ini dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah
anemia. Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD).
Kepada ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari
selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0.25 mg asam folat.

Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid

Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi atau
neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.

Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:

Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan
menyerang sistim saraf pusat.
Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi
secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal (pada ibu hamil) dan tetanus neonatorum (bayi
berusia kurang dari 1 bulan).

Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan
intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit). Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum
kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT1 dapat diberikan sejak di ketahui
postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan.
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu.
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi
pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian..
akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil.

Imunisasi TT 0,5 cc

Antigen Interval (Selang Waktu Minimal) Lama Perlindungan % Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99

Tes laboratorium

Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan adalah


pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil. Sebaiknya
pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi anemia
akan dapat segera diterapi dengan tepat.

Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah tinggi/hipertensi dan
kencing manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes laboratorium lainnya seperti tes fungsi
ginjal, kadar protein (albumin dan globulin), kadar gula darah dan urin lengkap.

Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil saat melakukan
pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk mengatasi risiko penyakit lain selama kehamilan.
Sehingga ketika waktu persalinan dapat berlangsung dengan aman dan sehat.

Tes Terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)

Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu saluran
perkemihan dan reproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan PMS di komunitas adalah
melakukan diagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi, dan konseling untuk rujukan.
Hal ini bertujuan untuk melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan
janin berlangsung normal.
Status gizi ibu

Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa pengukuran.
Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan melakukan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA).Pengukuran LILA dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun) dan ibu
hamiluntuk memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat kronis atau
sudah terjadi dalam waktu lama.

Pengukuran LILA dilakukan dengan melingkarkan pita LILA sepanjang 33 cm, atau meteran kain
dengan ketelitian 1 desimal (0,1 cm). Saat dilakukan pengukuran, ibuhamil pada posisi berdiri dan
dilakukan pada titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku lengan kiri, jika ibu hamil yang
bersangkutan tidak kidal.

Sebaliknya jika dia kidal, pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal ini dilakukan untuk
memperkecil bias yang terjadi, karena adanya pembesaran otot akibat aktivitas, bukan karena
penimbunan lemak. Demikian juga jika lengan kiri lumpuh, pengukuran dilakukan pada lengan
kanan.

Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis risiko bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh
standar LILA sebagai berikut :

Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil kurang, misalnya kemungkinan mengalami
KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR.

Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil baik, dan risiko melahirkan bayi
BBLR lebih rendah.

Letak presentase bayi dan djj

Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter akan melakukan
suatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin, terutama saat trimester III atau
menjelang waktu prediksi persalinan. Selain itu, akan dilakukan pula pemeriksaan denyut
jantung janin (DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan
janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung janin normal permenit
adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil, dan denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4
bulan.
Alat yang sering digunakan dalam menentukan posisi janin dan denyut jantung janin saat ini adalah
USG (Ultra Sono Grafi). USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik (gelombang yang memiliki frekuensi yang tinggi yaitu 250 kHz 2.000 kHz)
yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. USG ini aman untuk janin dan sang ibu.

Temu wicara dan Tata Laksana Kasus

Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan

tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :

Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses
kelahiran
Persiapan dan biaya persalinan

Anda mungkin juga menyukai