PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sebelum Intervensi Pendidikan Kesehatan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sesudah Intervensi Pendidikan
Kesehatan
Cukup 5 17.9%
Total 28 100%
(17.9 %).
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Sikap Sebelum Intervensi Pendidikan Kesehatan
kesehatan yaitu sikap baik sebanyak 2 orang (7.1%), sikap cukup sebanyak
6 orang (21.4 %), dan sikap yang kurang sebanyak 20 orang (71,4 %).
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Sesudah Intervensi Pendidikan Kesehatan
Total 28 100%
diberikan intervensi.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Perilaku Sebelum Intervensi Pendidikan
Kesehatan
Perilaku terhadap n %
pemeriksaan IVA
Tidak 26 92.9%
Ya 2 7.1%
Total 28 100%
%).
diberikan intervensi.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Perilaku Sesudah Intervensi Pendidikan
Kesehatan
Perilaku terhadap n %
pemeriksaan IVA
Ya 15 53.6%
Tidak 13 46.4%
Total 28 100%
%).
Tabel 4.5
rerata sikap 1.36 dengan standar deviasi .612 dan sesudah diberikan
Tabel 4.7
rerata perilaku .07 dengan standar deviasi .262 dan sesudah diberikan
A. Pembahasan
sebanyak 2 orang (7,1 %), cukup sebanyak 5 orang (17,8 %), dan kurang
sebanyak 21 orang (75 %). Hal ini juga dibuktikan oleh jurnal penelitian
masyarakat terutama dalam hal ini yaitu kelompok wanita usia berisiko
pembanding mean 54, SD 10,08 dan CI 95% adalah 50,5 - 57,5. Hasil uji
statistik didapatkan perbedaan mean antar kelompok sebesar 18,28 (95%
serviks diharapkan dapat merubah sikap dan perilaku untuk deteksi dini
Gumpang Lor dan dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Populasi dalam
penelitian ini adalah wanita usia subur telah menikah dan belum
wilayah dukuh Gumpang Lor Desa Pabelan yang berjumlah 100 orang.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 orag. Teknik analisis data
Nilai rata-rata pada post test menunjukan 11, nilai 11 masuk dalam
kategori tingkat pengetahuan baik. Hasill uji statistik dengan paired t test
yang baik, kemudian sikap cukup sebanyak 6 orang, sedangkan sikap yang
terhadap pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks itu sendiri
sikap yang baik dan 11 orang dengan sikap yag masih dikategorikan cukup.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Made (2012)
pemeriksaan IVA, sedangkan pada wanita usia berisiko yang memiliki sikap
pemeriksaan IVA sebesar 67,55 yang berarti ada peningkatan terhadap sikap
p=0,000 yang berarti p <0,005 sehingga ada beda antara sebelum dan
rata-rata 20. Nilai dari 20 masuk dalam 8 kategori sikap kurang. Nilai rata-
rata pada post test rnenunjukan 25. Nilai 25 masuk dalain kategori sikap
baik.. Hasil uji statistik dengan paired t test menur jukan nilai p-value =
0,001. Berdasarkan hasil tersebut, keputusan yang diambil adalah menolak
usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA, penelitian ini sejalan dengan
seseorang.
melakukan pemeriksaan IVA dari pada wanita usia berisiko yang sikapnya
lingkungannya.
kesehatan yaitu terdiri dari faktor penyuluh, dan sasaran dan persiapan yang
yang merupakan tindakan atau aktifitas manusia dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas baik yang dapat diamati
langsung maupun yang tidak langsung dapat diamati pihak luar yang
pemeriksaan IVA.
analisa data memakai uji anova dua jalur. Hasil penelitian menunjukan
0,00<0,05 dengan f hitung (18.404) > dari F tabel (2.56), sehingga dapat
perilaku.
/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh
orang lain.
2. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
pemeriksaan IVA hal ini disebabkan oleh pengetahuan dari 15 responden ini
dalam hal ini belum dapat menunjukan bahwa akan melakukan tindakan
harus diperhatikan antara lain antara 10-20 hari setelah hari pertama masa
belum dapat dilihat secara langsung hal ini dikarenakan dari hasil penilaian
pemeriksaan IVA tersebut hal ini dibuktikan sikap yang postif namun untuk
perilaku masih merasa takut hal ini disebakan masih merasa malu dan takut
untuk melakukan pemeriksaan sehingga masih menimbang-nimbang
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
(berperilaku baru didalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan yaitu
tersebut.
Apabila skor r hitung > r tabel berarti data tersebut valid dan apabila skor r
hitung < r tabel berarti data tidak valid. Sedangkan reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau
melakukan uji Cronbach Alpha. Apabila Cronbach Alpha 0,6 artinya data
reliabel namun bila Cronbach Alpha < 0,6 artinya data tidak reliabel
responden. Dengan jumlah soal 20 setelah dilakukan uji validitas yang valid
13 soal sehingga soal yang tidak valid dihilangkan. Teknik korelasi yang
responden yaitu 0.514 (Hidayat, 2011). Hasil uji reliabilitas diperoleh skor
sebesar 0,891 yang artinya data reliabel. Hasil uji validitas untuk kuesioner
sikap dengan jumlah 14 setlah di uji validitas menjadi 11 soal untuk
kuesioner sikap dan nilai reliabilitas yaitu 0,906 yang berarti data reliabel
B. Keterbatasan Peneliti
2. Pada saat intervensi kesulitan untuk mengatur posisi responden dan pada