Anda di halaman 1dari 6

TUTORIAL XV

LAPORAN TUTORIAL
MODUL ILMU BEDAH
TRIGGER III
Nyeri Perut

OLEH :
Kelompok Tutorial XV

Fasilitator : dr. Yaumi Faiza,M.Biomed


Ketua : WahyuEkaDesvita (12-149)
Sekretaris : EkaPutriSy (12-149)
Anggota : KrismaUtajaSuhawa (12-141)
AndiRizaMirdaIndriani (12-143)
WiyogaSetiawan (12-144)
Muhammad AlghifariElfian(12-145)
IkmandaNoveman (12-146)
Wisely Charisma Pendar (12-147)
Hana Kristina Fani (12-148)
Oki Aswari (12-150)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2015

1
TUTORIAL XV

BAB I
Trigger 3: Nyeri Perut

Seorang pasien perempuan 25 tahun datang ke RS Siti Rahmah dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan disekitar ulu hati sejak 4 hari
yang lalu. Lalu berpindah disekitar pusat dan menetap pada perut kanan bawah. Nyeri terus
menerus dan tidak dipengaruhi dengan pergerakan. Pasien merasakan mual dan muntah
dan riwayat demam. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasieen belum berkeluarga dan
riwayat menstruasi yang lancar.

Bagaimana langkah yang tepat pada pasien.

STEP I: CLARIFY UNFAMILIAR TERMS


1. Ulu hati = regio epigastrium

2. Menstruasi = siklus periodik pada wanita

STEP II: DEFINE THE PROBLEMS


1. Bagaimana rasa nyeri yang dirasakan pndah dari ulu hati lalu keperut kana bawah?
2. Diagnosa kasus pada trigger?
3. Bagaimana langkah yang tepat pada pasien ?
4. Penyebab rasa sakit pada abdomen?
5. Kenapa pasien mual, muntah, dan riwayat demam?
STEP III: BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION
1. - Fase akut menyebabkan rasa sakit berpindah dan menjadi nyeri tetap karna
peningkatan infeksi pada daerah tersebut.
-Reffered pain karna pertemuan saraf pada regio tersebut, impuls tersebut
menyebar kedaerah lain menyebabkan rasa nyeri tidak terasa pada satu titik atau
berpindah.
2. Diagnosa
Anamnesa:
- Identitas : permpuan 25 tahun
- Keluhan utama : nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu
- Riwayat penyakit sekarang : nyeri perut kanan bawah, nyeri awalnya
dirasakan disekitar ulu hati sejak 4 hari yang lalu, nyeri terus menerus dan tidak
dipengaruhi dengan pergerakan, merasakan mual dan muntah.
- Riwayat penyakit dshulu : demam
- Riwayat keluarga :-
- Riwayat menstruasi : lancar
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum

2
TUTORIAL XV

- Tanda vital
- Abdomen :
o Inspeksi
o Auskultasi
o Perkusi
o Palpasi : Nyeri tekan
Diagnosa : Appendisitis akut
Diagnosa banding : Adnesisitis
Saran : Pemeriksaan darah rutin( Hb, Ht, eritrosit, leukosit)
Rontgen,USG
3. Langkah selanjut nya: Pemeriksaan darah rutin, USG dan rontgen
4. Rasa sakit pada abdomen timbul karena proses inflamasi pada regio kana bawah.
5. Rasa mual dan muntah berhubungan dengan reffered pain, karena nyeri yang tinggi
sehingga meransang lambung menjadi refluk dan mengakibatkan muntah
Demam ditimbulkan karna proses inflamasi dari infeksi yang menghasilkan toksin
yang meransang pirogen lalu meransang hipotalamus pada pusat pernapasan.

STEP IV: ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION

STEP V: DEFINE LEARNING OBJECTIVES


1. Diagnosa apendisitis
2. Penyebab
3. Patogenesa
4. Penatalaksanaan dan pencegahan
5. Komplikasi
6. Prognosis

STEP VII: SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND


PRIVATE STUDY
1. Diagnosa
Diagnosa pada trigger Diagnosa apendisitis akut
Anamnesa: Hasil Anamnesis (Subjective)
Identitas : permpuan 25 Keluhan
tahun Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium
Keluhan utama : nyeri kemudian menjalar ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi
perut kanan bawah sejak 2 hari inflamasi (>6 jam) penderita dapat menunjukkan letak
yang lalu nyeri, karena bersifat somatik.
Riwayat penyakit sekarang : Gejala Klinis:
nyeri perut kanan bawah, nyeri a. Muntah
awalnya dirasakan disekitar b. Anoreksia, nausea dan vomitus
ulu hati sejak 4 hari yang lalu, c. Disuria.
nyeri terus menerus dan tidak d. Obstipasi
dipengaruhi dengan e. Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi,
3
TUTORIAL XV

pergerakan, merasakan mual yaitu suhu antara 37,50C - 38,50C tetapi bila suhu lebih
dan muntah. tinggi, diduga telah terjadi perforasi.
Riwayat penyakit dahulu: f. Variasi lokasi anatomi apendiks akan menjelaskan
demam keluhan nyeri somatik yang beragam.
Riwayat keluarga : - Pemeriksaan Fisik
Riwayat menstruasi : lancar Inspeksi
Pemeriksaan fisik Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi
Keadaan umum perutnya yang sakit, kembung (+) bila terjadi perforasi,
Tanda vital penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler
Abdomen : abses.
Inspeksi Palpasi
Auskultasi a. Terdapat nyeri tekan Mc.Burney
Perkusi b. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
Palpasi : Nyeri tekan c. Adanya defens muscular.
Diagnosa : appendisitis d. Rovsing sign positif
akut e. Psoas sign positif
DD : adnesisitis f. Obturator Sign positif
Saran : pemeriksaan Perkusi
darah rutin( Hb, Ht, eritrosit, Nyeri ketok (+)
leukosit) Rontgen,USG, Auskultasi
laparaskopi. Peristaltik normal, peristaltik (-) pada illeus paralitik
karena peritonitis generalisata akibat appendisitis
perforata.
Rectal Toucher / Colok dubur
Nyeri tekan pada jam 9-12
Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium darah rutin dan darah perifer lengkap
1. Pada pasien dengan apendisitis akut, 70-90% hasil
laboratorium nilai leukosit dan neutrofil akan meningkat,
walaupun bukan penanda utama.
2.Pemeriksaan urinalisa dapat digunakan sebagai
konfirmasi dan menyingkirkan kelainan urologi yang
menyebabkan nyeri abdomen.
3.Pertimbangkan adanya kehamilan ektopik pada wanita
usia subur, dan lakukan pengukuran kadar HCG yakin
tidak ada di puskesmas.
b. Foto Polos abdomen
1. Pada apendisitis akut, pemeriksaan foto polos abdomen
tidak banyak membantu. Mungkin terlihat adanya fekalit
pada abdomen sebelah kanan bawah yang sesuai dengan
lokasi apendiks, gambaran ini ditemukan pada 20% kasus.
Ultrasonografi telah banyak digunakan untuk diagnosis
apendisitis akut maupun apendisitis dengan abses.
2. penyebab
o Infeksi bakteri o Fekalit
o Sumbatan apendiks o Tumor apendisitis
o Hiperplasia jaringan o Konstipasi
limf

4
TUTORIAL XV

3. patogenesa
Apendisitis dapat dimulai dimukosa dan kemudian melibatkan seluruh lapisan apendiks
dalam waku 24-48 jam, usaha pertahanan tubuh dengan menutup apendik dengan omentum,
usus halus, atau adneksa. Nyeri pada awalnya dirasakan nyeri visceral yang tidak dapat
ditentukan lokasi nyerinya, infeksi terus berlanjut sehingga peradangan menjalar ke
peritoneum parietale maka timbul nyeri somatik yang dapat diketahui lokasi nyeri yaitu pada
kuadran kanan bawah.
4. panatalaksanaan dan pencegahan
Penatalaksanaan
Pasien yang telah terdiagnosisAppendisitis akutharus segera dirujuk ke layanan
sekunder untuk dilakukan operasi cito. Jika diagnosa belum pasti maka pasien di beri
penatalaksanaan konservatif.
a. Non-farmakologis
1. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
2. puasa
3. Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-kurangnya 4-6 jam sebelum dilakukan
pembedahan.
4. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung agar mengurangi distensi
abdomen dan mencegah muntah.
Tata Laksana Farmakologi
1. Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah apendiktomi dan
merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik.
2. Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses atau
perforasi. Insidensi apendiks normal yang dilakukan pembedahan sekitar 20%.
3. Antibiotik spektrum luas
Pencegahan
o Diet tingggi serat
o Lakukan pemeriksaan secepat mungkin
5.komplikasi
a. Perforasi appendix
b. Peritonitis umum
c. Sepsis
6. prognosis
Prognosis pada umumnya bonam, tergantung pada cepat dan tepatnya diagnosa dan
penatalaksanaannya.

5
TUTORIAL XV

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Grace, Pierce A. 2005. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 5 tahun 2014

Sjamsuhidajat, R. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai

  • CKD
    CKD
    Dokumen17 halaman
    CKD
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Demam Berdarah
    Lapkas Demam Berdarah
    Dokumen35 halaman
    Lapkas Demam Berdarah
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Eklampsia
    Eklampsia
    Dokumen39 halaman
    Eklampsia
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Cleft Lip
    Cleft Lip
    Dokumen29 halaman
    Cleft Lip
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Materi Kehamilan Dan Anc
    Materi Kehamilan Dan Anc
    Dokumen16 halaman
    Materi Kehamilan Dan Anc
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Eklampsia
    Eklampsia
    Dokumen39 halaman
    Eklampsia
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Modul3 Tensimeter
    Modul3 Tensimeter
    Dokumen4 halaman
    Modul3 Tensimeter
    Alifia Sidhi
    Belum ada peringkat
  • Unud 89 375372713 Isi Disertasi
    Unud 89 375372713 Isi Disertasi
    Dokumen175 halaman
    Unud 89 375372713 Isi Disertasi
    Indah Maharani Nasution
    Belum ada peringkat
  • BAB II Cleft Lip
    BAB II Cleft Lip
    Dokumen13 halaman
    BAB II Cleft Lip
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Cleft Lip
    Cleft Lip
    Dokumen29 halaman
    Cleft Lip
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Baruuu
    Baruuu
    Dokumen17 halaman
    Baruuu
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Mars BAB II
    Mars BAB II
    Dokumen5 halaman
    Mars BAB II
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Preeklampsia
    Etiologi Preeklampsia
    Dokumen1 halaman
    Etiologi Preeklampsia
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Sigmoid Volvulus Tinjauan Pustaka
    Sigmoid Volvulus Tinjauan Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Sigmoid Volvulus Tinjauan Pustaka
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • DAFTARPUB
    DAFTARPUB
    Dokumen2 halaman
    DAFTARPUB
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Dokumen2 halaman
    Epilepsi
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Ceramah Isi
    Ceramah Isi
    Dokumen20 halaman
    Ceramah Isi
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Dokumen2 halaman
    Epilepsi
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Volvulus Sigmoid
    Volvulus Sigmoid
    Dokumen6 halaman
    Volvulus Sigmoid
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Dokumen2 halaman
    Epilepsi
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat
  • Migren
    Migren
    Dokumen26 halaman
    Migren
    Ywuitra Desvita
    Belum ada peringkat